Anda di halaman 1dari 6

NAMA: REJOIS SILABAN

KELAS: A
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI

1.)Apakah arti lembaga dalam pertanian? Lembaga pertanian seperti apakah yang
dapat saudara jumpa di pedesaan?

Jawaban:
•Kelembagaan pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta
dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait
erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan.

•lembaga yang saya jumpa iyalah Lembaga pemasaran yaitu badan usaha atau individu
yang menyelenggarakan aktivitas pemasaran, menyalurkan jasa dan produk pertanian
kepada konsumen akhir serta memiliki jejaring dan koneksitas dengan badan usaha dan
atau individu lainnya.

2.)Apakah peran nyata suatu lembaga dalam menyokong kemajuan bidang pertanian
di Indonesia?

Jawaban:
•Sebagai wadah petani untuk mengemukakan pendapat, keinginan, masalah-masalah yang
dihadapi dalam pengembangan agribisnis

•Memenuhi pemasaran produk pertanian, dan termasuk menyediakan berbagai informasi


yang dibutuhkan petani

•Saluran pemasaran yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau


penyampaian barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen

•Menghasilkan teknologi pertanian dalam upaya memecahkan masalah- masalah petani dan
pengguna lainnya

•Menganalisis situasi-situasi yang sedang dihadapi oleh petani dan


melakukan perkiraan ke depan, menemukan masalah, memperoleh
pengetahuan atau informasi guna memecahkan masalah, mengambil
keputusan dan petani menghitung besarnya risiko atas keputusan yang
diambilnya

•Menunjang pertanian terutama yang berhubungan dengan benih, pupuk,


pestisida dan permodalan

•Menghimpun dana secara langsung dari masyarakat atau petani dan fungsi
pembiayaan di Indonesia meliputi bank pemerintahan, bank swasta maupun
lembaga keuangan non bank
•Membantu menekan hilangnya hasil panen, peningkatan nilai produk dan
memperlancar hasil pertanian dari petani kemudian pemasaran yaitu suatu

3.)Menurut saudara masih sesuaikah di zaman sekarang tetap dilaksanakan program


penyuluhan pertanian di pedesaan?

Jawaban:
•Menurut saya pertanian dan penyuluhan tidak boleh berhenti. Keberhasilan di bidang
pertanian tidak lepas dari dukungan para penyuluh pertanian. Dan penyuluh pertanian
merupakan ujung tombak dalam pembangunan dan pengembangan sektor pertanian untuk
mencapai cita-cita luhur pendiri bangsa ini, yaitu kedaulatan pangan dan bukan sekadar
swasembada atau ketahanan pangan saja.Sektor pertanian adalah penyangga stabilitas
negara yang tidak boleh berhenti walaupun di tengah kondisi COVID-19.

4).Apakah peran kelembagaan berkorelasi positif dengan program penyuluhan


pertanian di Indonesia?

Jawaban:
Peran kelembagaan berkorelasi positif adalah dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kelembagaan petani, seperti dinyatakan dalam hipotesis, yaitu: tingkat efektivitas
kelembagaan petani dipengaruhi secara nyata oleh tingkat partisipasi petani dalam
kelembagaan, kapasitas petani, status sosial ekonomi, kebutuhan petani, pengalaman
belajar, kepemimpinan lokal, peran pihak luar, dan kualitas penyuluhan. Untuk menganalisis
faktor-faktor tersebut digunakan analisis jalur (path analysis).

5.)Indikasi apa sajakah yang ditunjukkan setelah menerima penyuluhan pertanian?

Jawaban :

•Respon kelompok tani ditunjukkan oleh persepsi dan perilaku yang terdiri dari
pengetahuan, sikap dan keterampilan dari anggota kelompok tani terhadap peranan PPL.
Adanya respon yang positif diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

6.)Sejauh manakah peran yang ditunjukkan oleh lembaga dalam melaksanakan


penyuluhan pertanian pada era dicapainya kemajuan teknologi informasi seperti
sekarang ini?

Jawaban:

•Peran yang ditunjukkan lembaga yaitu dengan Perubahan kondisi petani yang semakin
maju, menuntut lembaga penyuluhan kabupaten/kota untuk melakukan
perubahan-perubahan sistem penyelenggaraan penyuluhan, pengembangan sistem
informasi inovasi teknologi, peningkatan profesionalisme penyuluh lapangan untuk dapat
merespon semua perubahan yang terjadi secara cepat dan proporsional. Lembaga
penyuluhan berperanan dalam menyelenggarakan program penyuluhan dengan melakukan
penyebarluasan teknologi dari sumber teknologi kepada pengguna (petani) atau klien di
dalam sistem sosial. Oleh karena itu lembaga penyuluhan mulai dari pusat, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan tingkat desa harus menjalin hubungan koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi program, baik secara fungsional maupun secara operasional dalam
penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

7.)Seperti apakah peran lembaga dalam mempercepat terwujudnya modernisasi


pertanian di Indonesia dikaitkan dengan program penyuluhan pertanian?

Jawaban:

•Semenjak dibangun pada awal 1970-an,


satu momentum penting sehingga kelembagaan penyuluhan mulai menata diri dengan baik
adalah lahirnya Undang-Undang No. 16 Tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Salah satu poin
penting dalam UU ini adalah perlunya membangun kelembagaan penyuluhan di daerah
pada level provinsi maupun kabupaten/kota. Besar harapan bahwa dengan undang-undang
ini penyuluhan tidak lagi
sekedar proses alih teknologi, namun lebih
kepada tercapainya kemandirian petani serta kelembagaan penyuluhan yang
tertata dengan baik dan terorganisasi.

8.)Apakah peran lembaga dalam memperlancar tata niaga (pemasaran) barang


hasil-hasil pertanian di Indonesia?

Jawaban:

lembaga niaga adalah orang atau badan yang terlibat dalam proses pemasaran hasil
pertanian yang berperan dalam badan usaha atau individu yang menyelenggarakan
pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir, serta
mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran
bertugas untuk menjalankan fungsi- fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen
semaksimal mungkin

9.)Unsur-unsur penting seperti apakah yang harus dipenuhi dalam menguji prospek
pasar untuk usaha tani yang akan dijalankan petani?

Jawaban:

a)Pengurusan

Pengurusan adalah menjalankan perusahaan menurut cara-cara yang sudah berlaku


secara turun-temurun dengan usaha untuk memperoleh tambahan pendapatan untuk
melakukan hal-hal yang sudah biasa berlaku tersebut. Tujuan pengurusan adalah untuk
menjamin bahwa perusahaan dapat mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ciri dari
perusahaan yang baik adalah pertumbuhan kondisi perusahaan setiap tahun baru harus
melebihi tahun yang sebelumnya betapapun kecilnya.
Pengurusan unit-unit usahatani yang terdapat di Indonesia pada umumnya, dilihat dari segi
ilmu manajemen belum dapat dikatakan melaksanakan manajemen modern, karena banyak
hal yang menyimpang dari kaidah-kaidah yang biasa dikenal dalam ilmu manajemen.
Dengan demikian maka pengelolaan usahatani di Indonesia dapat dikatakan sebagai
pengurusan saja sifatnya. Teknologi yang diterapkan sebagian besar merupakan teknologi
yang biasa dilakukan oleh para nenek moyangnya. Oleh karena itu, produktivitas usahatani
dari tahun ketahun berikutnya dapat dikatakan relatif sama dengan kecenderungan terus
menurun karena tidak ada usaha perbaikan teknologi.

(b)Pelaksanaan

Tujuan pokok dari setiap perusahaan tidak lain adalah untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan dalam rencana. Tujuan tersebut dicapai apabila perusahaan tersebut dapat
berjalan secara terus-menerus, dalam pengertian bahwa sekali berjalan tetap harus
berjalan. Dalam kegiatan usahatani, komando yang efektif terhadap kapan pelaksanaan
kegiatan dalam usahatani tersebut dimulai adalah keadaan iklim terutama curah hujan dan
waktu jatuhnya hujan merupakan tanda bahwa kegiatan usahatani segera dimulai, karena
jatuhnya hujan akan mempengaruhi pada timbulnya hama dan penyakit tanaman/ternak
yang diusahakan.

(c)Kewaspadaan

Yang dimaksud dengan kewaspadaan adalah melindungi diri terhadap


kemungkinan-kemungkinan terjadinya risiko atau kerugian. Tindakan-tindakan si
pengusaha/petani harus diperhitungkan menurut ukuran, ruang dan waktu sedemikian rupa
sehingga diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Di dalam usahatani
risiko atau kerugian setiap saat dapat mengancam karena faktor-faktor yang
mempengaruhinya sebagian besar belum mampu dikuasai manusia. Oleh karena itu,
kewaspadaan dalam mengambil setiap keputusan harus didasarkan pada berbagai
informasi yang lengkap, baik informasi dari dalam usahatani sendiri, maupun informasi
sesuatu masalah akan mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kegagalan yang besar.

(d)Risiko usaha

Setiap usaha selalu akan menghadapi resiko, besar kecilnya risiko yang dialami seorang
pengusaha atau petani tergantung pada keberanian untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam usahatani risiko itu sulit untuk diduga karena faktor-faktor yang mempengaruhi
kegiatan usahatani sebagian besar belum dapat dikuasai secara sempurna oleh manusia,
misalnya faktor iklim dan perubahannya. Oleh karena itu, risiko dalam usahatani setiap saat
akan mengancam petani, baik perorangan maupun kelompok. Dalam kegiatan usaha
pertanian umumnya dan usahatani pada khususnya ada dua macam risiko yang mungkin
dihadapi petani, yaitu (1) risiko yang sulit diduga dan (2) risiko yang mudah diduga.

(e)Sarana penunjang

Yang dimaksud dengan sarana penunjang adalah segala peralatan yang dapat menunjang
kelancaran kegiatan pelaksanaan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Sarana ini dapat berupa sarana fisik maupun nonfisik. Saran fisik adalah
peralatan kerja yang sesuai dengan kegiatan kerja yang dilakukan, sedangkan sarana
nonfisik misalnya ketenangan bekerja dan lingkungan kerja. Kegiatan manajer tidak akan
efektif dan efisien apabila sarana yang tersedia tidak memadai, baik dalam jumlah maupun
ukuran dan jugs ketepatan sarana tersebut dengan kegiatan yang ada dalam usahatani.
10.)Bagaimana cara saudara melakukan analisa data pemasaran untuk meramalkan
besarnya permintaan produk hasil pertanian dimasa mendatang? Bagaimanakah
caranya hal itu dijelaskan menggunakan kurva permintaan?

Jawaban:

•meramalkan besarnya permintaan produk hasil pertanian dimasa mendatang adalah


proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut
juga Peramalan Penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem
penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya
manusia. Secara umum teknik atau metode peramalan dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu
a) Metode eksploritas
b) Metode normati

•Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan

Perubahan sepanjang kurva permintaan yaitu apabila terjadi perubahan harga barang yang
diminta, baik ketika harga naik maupun ketika harga turun. Sebagai contoh dapat Anda lihat
Gambar di bawah ini.

DD’ adalah kurva permintaan pasar terhadap buah Durian. Awalnya harga buah Durian
adalah Rp. 20.000,- dan jumlah yang diminta adalah 500 buah. Kondisi ini ditunjukkan oleh
titik R. Apabila penjual menurunkan harganya menjadi Rp. 15.000,- per buah maka
permintaan akan meningkat menjadi 750 buah atau naik sebesar 250 buah (ditunjukkan oleh
titik A). Namun, apabila penjual menaikkan harga menjadi Rp. 25.000,- per buah maka
permintaan akan menurun menjadi 250 buah (ditunjukkan oleh titik B). Dari ilustrasi di atas
dapat diketahui bahwa ketika penjual menurunkan harga buah Durian dari Rp. 20.000,-
menjadi Rp. 15.000,- atau turun sebesar Rp. 5.000,- maka terjadi peningkatan permintaan
sebesar 250 buah. Demikian pula ketika penjual menaikkan harga buah Durian dari Rp.
20.000,- menjadi Rp. 25.000,- atau menaikkan harga sebesar Rp. 5000,- maka permintaan
akan menurun sebesar 250 buah. Ini berarti terjadi pergerakan di dalam kurva permintaan,
yaitu apabila terjadi kenaikan harga maka titik R akan bergerak ke titik B dan apabila terjadi
penurunan harga maka titik R akan bergerak ke titik A.

•Pergeseran Kurva Permintaan.


Ke arah manakah kurva permintaan bergeser apabila terjadi perubahan yang disebabkan
oleh faktor selain harga? Jika terjadi perubahan terhadap permintaan yang disebabkan oleh
faktor selain harga maka kurva permintaan akan bergeser ke arah kanan atau kiri.
Faktor-faktor tersebut misalnya : naiknya pendapatan masyarakat atau perubahan citarasa
masyarakat. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut :

Pada Gambar di atas dapat anda lihat pergeseran kurva permintaan ke arah kanan (D’)
maupun ke arah kiri (D*) dari kurva asalnya (D). Kurva bergeser ke arah kanan misalnya,
terjadi apabila pendapatan masyarakat naik atau meningkat sehingga terjadi peningkatan
kuantitas barang yang diminta. Hal ini menyebabkan kurva bergeser ke arah kanan, yaitu
dari kurva D (kurva semula) bergerak ke arah kurva D’. Namun sebaliknya, apabila
pendapatan masyarakat menurun maka kurva semula (D) akan bergeser ke arah kiri (D*),
karena dengan menurunnya pendapatan masyarakat maka daya beli masyarakat
akan menurun pula, sehingga kuantitas permintaan akan turun atau kurva bergeser ke arah
kiri.

Anda mungkin juga menyukai