MAKALAH
MODEL PERTUMBUHAN KALDOR DAN MODEL PERUBAHAN
TEKHNIKAL
OLEH
KELOMPOK 3
ELVANY IBRAHIM
FADILAH
FITRAYANI
HALISAH MUTIARA
HARISANI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Adapunjudulpadatugasmakalahiniadalah“”.
TugasmakalahinidibuatuntukmemenuhitugasmatakuliahEkonomiPembagunan
PenulismenyadarisepenuhnyabahwapembuatanMakalahinijauhdarikesempurnaan,
dikarenakanketerbatasanilmupengetahuan yang penulismiliki.Olehkarenaitu,
penulissangatmengharapkanadanya saran dankritik yang
bersifatmembangunsehinggadalampenyusunanMakalahberikutnyadapatmendekatikesemp
urnaan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB ll PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial dengan kata
lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat. Hal
ini dapat dilihat dari kehidupan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dimana pada
masa lalu dalam kehidupan keluarga suami merupakan tulang punggung dan mempunyai
posisi yang dominan dalam berbagai urusan dalam rumah tangga, termasuk juga dalam
hal ekonomi keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja maka suatu keluarga dalam
ekonomi akan mengalami kesulitan. Sedangkan dalam masyarakat modern saat ini posisi
seorang suami tidak terlalu dominan.
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam mayarakat dapat diketahui dengan
cara membandingkan keadaan masyarakat pada waktu tertentu dengan keadaan dimasa
lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada pada masyarakat. Sehingga akan mengubah
sturktur dan fungsi dari unsur-unsur sosial masyarakat tertentu.
Permasalahahan selanjutnya yang akan dibahas dalam hal ini adalah modernisasi.
Modernisasi merupakan persoalan-persoalan yang berhubungan erat dengan pembagian
aktivitas untuk mengisi waktu-waktu senggang dan sebagainya. Awal proses modrenisasi
biasanya berupa industrialisasi yang dampak negatifnya dapat menimbulkan
pengangguran, mulai pudarnya nilai dan norma serta upacara tradisi pada masyarakat dan
sebagainya.
Modernisasi pada hakekatnya atau dalam pelaksanaanya menggunakan unsur-
unsur yang datang dari masyarakat luar. Terkadang kita selalu keliru dalam membedakan
modernisasi debgab westernisasi. Sebetulnya yang membedakan istilah tersebut adalah
dalam prosesnya dimana modernisasi pada hakekatnya menggunakan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang berasal dari barat. Sedangkan westernisasi adalah segala hal tata cara
kehidupan kebarat-baratan.
B.RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan model pertumbuhan kaldor
2. Mengetahui model perubahan tekhnikal
D. MANFAAT
PEMBAHASAN
1. Output per pekerja tumbuh pada tingkat yang konstan dan tidak berkurang
seiring waktu.
2. Modal per pekerja tumbuh seiring waktu.
3. Rasio modal / output kira-kira konstan. (1 + 2)
4. Tingkat pengembalian modal adalah konstan.
5. Pangsa modal dan tenaga kerja dalam pendapatan bersih hampir konstan.
6. Upah riil tumbuh dari waktu ke waktu. (2 + 4 + 5)
1. Pasokan barang dan jasa agregat jangka pendek dalam ekonomi yang sedang
tumbuh tidak elastis dan tidak terpengaruh oleh peningkatan permintaan moneter
efektif. Karena ini didasarkan pada asumsi Keynesian tentang "pekerjaan
penuh".
2. Kemajuan teknis tergantung pada tingkat akumulasi modal. Kaldor mendalilkan
"fungsi kemajuan teknis", yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan
modal dan produktivitas, dengan memasukkan pengaruh kedua faktor
tersebut. Dimana rasio modal-output akan bergantung pada hubungan
pertumbuhan modal dan pertumbuhan produktivitas.
3. Upah dan keuntungan merupakan pendapatan , di mana upah terdiri dari gaji
dan pendapatan tenaga kerja manual, dan keuntungan terdiri dari pendapatan
pengusaha serta pemilik properti. Dan simpanan total terdiri dari simpanan dari
gaji dan simpanan dari keuntungan.
B.MODEL PERUBAHAN TEKHNIKAL
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaldor kemudian mengasumsikan bahwa fungsi investasi dan tabungan
tidak linier. Dia berargumen bahwa pada puncak dan palung siklus,
kecenderungan marjinal untuk menyelamatkan bergeser dengan cara
yang berlawanan. Intuisi di balik ini adalah bahwa selama resesi orang
akan memotong tabungan mereka untuk mempertahankan standar hidup
mereka sementara pada tingkat pendapatan tinggi orang akan menabung
sebagian besar dari pendapatan mereka. Dia juga berpendapat bahwa
pada puncak dan palung siklus, kecenderungan marjinal untuk
menginvestasikan shift. Intuisi di balik ini adalah bahwa pada palung siklus
akan ada sejumlah besar kapasitas berlebih sehingga pengusaha tidak
ingin berinvestasi lebih banyak, sementara pada puncak siklus kenaikan
biaya akan menghambat investasi. Hal ini menciptakan dinamika non linier
dalam perekonomian yang kemudian menggerakkan siklus bisnis.
B. Saran
Setelah pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki makalah ini kami meminta kritik yang membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA