Anda di halaman 1dari 3

Nama : Galant Damar Aji

NPM : 1906347281

Topik: Kelimpahan mikroplastik pada saluran pencernaan dan insang ikan mujair (Oreochromis
mossambicus) di Situ Rawa Besar, Depok dan pengaruhnya terhadap kualitas sebagai ikan
konsumsi

Latar Belakang

Situ merupakan salah satu daerah yang dikonversi untuk aktivitas pemukiman. Berbagai
manfaat mendorong masyarakat untuk bermukim guna memaksimalkan pemanfaatan lahan
(Marisa & Anhar 2016: 110). Berdasarkan penelitian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) pada tahun 2001 mengenai sumberdaya permukaan Kota Depok, terdapat 23 situ salah
satunya adalah Situ Rawa Besar (Permana 2003: 21). Situ Rawa Besar merupakan salah satu situ
terbesar dengan kepadatan penduduk terbanyak. Selain itu, situ ini merupakan habitat organisme
akuatik seperti ikan dan organisme lainnya (Pemerintah Kota Depok 2009: 55). Situ Rawa Besar
digunakan untuk berbagai penggunaan lahan termasuk pemukiman, perdagangan, kebun, dan
fasilitas umum. Akibat penggunaan lahan, jumlah polutan dan limbah seperti plastik yang dibuang
di Situ Rawa Besar meningkat (Susilowati 2004).

Limbah plastik berukuran mikro atau mikroplastik dapat memberi dampak yang buruk bagi
organisme salahsatunya ikan (Priscilla dkk. 2019: 1). Partikel mikroplastik termasuk bahan kimia
yang dapat mempengaruhi sistem endokrin dan reproduksi. Selain itu, mikroplastik ini memiliki
kapasitas untuk mengikat polutan organik berbahaya seperti Polycyclic Aromatic Hydrocarbons
(PAHs) dan Polychlorinated Biphenyls (PCBs), yang keduanya diketahui beracun bagi makhluk
hidup (Sarasita dkk 2019: 2). Ikan konsumsi yang tanpa sengaja menelan mikroplastik tentu akan
berbahaya jika dikonsumsi manusia. Akibatnya, keberadaan mikroplastik pada spesies target yang
tertelan oleh manusia harus dipantau untuk memastikan keamanan pangan (Li dkk. 2016: 177 –
178). Ketika partikel mikroplastik mencapai lumen dan berinteraksi dengan sirkulasi, mereka
dapat merusak sistem imun dan menimbulkan pembengkakan usus. Ukuran mikroplastik yang
kecil juga memungkinkan untuk ditularkan ke jaringan dan organ lain (Widianarko & Hantoro
2018: 6).

Salah satu ikan konsumsi yang populer di Situ Rawa Besar adalah ikan mujair
(Oreochromis mossambicus). Ikan ini merupakaan omnivora yang memakan tumbuhan air, hewan
kecil dan termasuk ikan yang rakus. Ikan yang masih kecil cenderung memakan plankton dan
zooplankton (Kordi 2010). Ikan ini juga menjadi bahan baku dalam olahan makanan salah satunya
adalah fish cake goreng (Trilaksani dkk. 2004: 12).

Daftar Acuan

Kordi, K. M. G. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Andi
offset. Yogyakarta.

Li J., X. Qu., L. Su., W. Zhang, D. Yang, P. Kolandhasamy, D. Li & H. Shi. 2016. Microplastics
in mussels along the coastal waters of China. Environmental Pollution, 214: 177—184
hlm.

Marisa, B.H. & A. Anhar. 2016. Kajian perubahan penggunaan lahan di daerah tangkapan air
danau laut tawar tahun 2007-2015. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 1(1) 110-118 hlm.

Pemerintah Kota Depok. 2009. Status lingkungan hidup daerah Kota Depok tahun 2009.
Pemerintah Kota Depok, Depok: 125 hlm.

Permana, A.A. 2003. Peranan situ terhadap sistem tata air kota Depok. Tesis Sarjana S2
Program Pascasarjana Magister Perencanaan Pembangunan Wilayan dan Kota,
Universitas Diponegoro, Medan: xvi + 196 hlm

Priscilla, V., A. Sedayu & M.P. Patria. 2019. Microplastic abundance in the water, seagrass, and
sea hare Dolabella auricularia in Pramuka Island, Seribu Islands, Jakarta Bay, Indonesia.
Journal of Physics: Conference Series 1402: 6
Sarasita, D., A. Yunanto & D. Yona. 2019. Kandungan mikroplastik pada empat jenis ikan
ekonomis penting di perairan Selat Bali. Jurnal Iktiologi Indonesia, 20(1): 1—12 hlm.

Susilowati, W. 2004. Dampak perubahan penggunaan tanah pada kualitas air Lake Rawa Besar.
Doctoral dissertation (Depok: Universitas Indonesia)

Widianarko, B. & I. Hantoro. 2018. Mikroplastik dalam seafood dari pantai utara Jawa. Unika
Soegijapranata ISBN 978-602-6865-74-8, Semarang: vii + 86 hlm.

Anda mungkin juga menyukai