Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lala Barzanzia Harley

NIM : 1404108010014

Peran Batuan Ganit dalam Penanggulangan Limbah Radioaktif


Tingkat Tinggi (HLW/High Level Waste)

Limbah radioaktif tingkat tinggi (HLW/High level Waste) harus diisolasi dari lingkungan
hidup dan kehidupan, untuk jangka waktu yang sangat panjang. Salah satu cara pembuangan
limbah radioaktif yang paling mungkin pada masa kini adalah disimpan secara lestari pada
lapisan geologi bawah permukaan tanah yang cukup dalam, kira-kira 700 hingga 1000 meter di
bawah permukaan tanah, dan sebagai salah satu calon barrier alam yang akan digunakan untuk
sistem penyimpanan limbah lestari dan dipertimbangkan di banyak negara adalah lapisan batuan
granit. Karena batuan granit mempunyai permeabilitas sangat kecil serta susah ditembus air.

Meskipun limbah radioaktif tingkat tinggi telah disimpan secara lestari di bawah
permukaan tanah, namun dengan berlalunya waktu, air tanah tetap mempunyai potensi untuk
merembes hingga mencapai ke tempat penyimpanan limbah lestari. Akibatnya radionuklida-
radionuklida yang terkandung di dalam penyimpanan limbah lestari, akan terlepas/terlucut dan
dibawa oleh air tanah menuju ke lingkungan hidup dan kehidupan.

Pada saat radionuklida-radionuklida yang terlepas terlucut dari tempat penyimpanan


bawah permukaan tanah, dan dibawa oleh air tanah melalui celah-celah yang ada di dalam
batuan, radionuklida tersebut akan dihambat tidak hanya oleh proses adsorpsi pada permukaan
celah-celah batuan, tetapi juga oleh proses difusi ke dalam pori-pori renik (submicron pores)
matrik batuan .Sampai saat ini, perhatian/penelitian lebih banyak hanya ditujukan pada proses
adsorpsi radionuklida ke permukaan batuan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli tersebut, mereka menggunakan batuan
granit sebagai media karena sifatnya susah ditembus air dengan cara proses difusi Uranium ke
dalam batuan granit jenuh air dalam suasana pH larutan 5 dan 5.4 dengan suhu 30 oC. Mengapa
Uranium dan kenapa bukan Sr atau Cs yang juga mempunyai toxisitas tinggi terhadap
lingkungan ? Karena uranium berdasarkan syarat-syarat pengklasifikasian limbah radioaktif
termasuk HLW dan sinar α yang terpancarkan menonjol dan mempunyai toxisitas yang tinggi,
Sr dan Cs juga dapat dipakai dan harus dilakukan untuk penelitian akan tetapi hasilnya mungkin
berlainan karena interaksi dengan batuan akan berlainan.

Sampel batuan yang dipakai pada penelitian ini adalah batuan granit lnada yang diperoleh
dari tambang granit Inada, Ibaraki, Jepang. Komposisi kimia dan mineral yang umum
terkandung dalam granit Inada. Porositas granit lnada yang dipakai dalam penelitian ini sekitar
0.8 %, yang diperoleh dengan metoda pengukuran berdasarkan prinsip hukum Archimides.
Untuk mendapatkan karakterisasi struktur mikro batuan granit tersebut, permukaan granit Inada
dianalisis dengan SEM.
Profil perembesan 233U yng terdifusi ke dalam batuan granit Inada telah dapat diterangkan
dengan jelas, yaitu dengan mempertimbangkan dua jalur difusi. Jalur yang pertama adalah
perunut terdifusi melalui celah kecil (fissure), dengan lebar celah beberapa mikron, dan jalur
yang kedua adalah terdifusi ke dalam jaringan pori-pori renik (submicron pores) yang terdapat
pada matrik batuan granit. Yang dimaksud matrik batuan adalah bagian batuan yang homogen
dan tidak mengandung celah.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, didapat koefisien difusi sekitar 10-12m2/detik


untuk jalur yang melalui celah kecil, dan 10-15m2/detik untuk jalur yang melalui pori-pori renik
pada matrik batuan granit

Hasil lain juga menyatakan bahwa difusi ke dalam celah masih berperan, walaupun
dalam selang waktu yang lama. Dan untuk difusi ke dalam matrik batuan hanya berperan di
permukaan saja. dari kenyataan tersebut maka difusi ke dalam celah lebih berperan untuk
keamanan. Dan juga celah kecil dan jaringan pori-pori renik di dalam matrik batuan granit,
mempunyai faktor geometri yang hampir sarna besarnya.
Dari penelitian yang dilakukan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa batuan granit
yang memiliki sifat permeabilitas sangat kecil dan susah ditembus air memberikan reaksi yang
baik dalam proses difusi Uranium yang dilakukan, dan hal ini menunjukkan bahwa granit
berperan besar dalam penanggulangan lanjut limbah Radioaktif Tingkat Tinggi (HLW/High
Level Waste).
DAFTAR PUSTAKA
1. NERETNIEKS, I., 1. Geophysics Res., .8.5., 4379 (I980).
2. SKAGIUS, K., NERETNIEKS, I., Scientific Basis for Nuclear Waste Management, V,
edited by W. Lutze, (North-Holland, New York, 1982), pp.509-518.
3. NUCLEAR SAFETY AND RESEARCH ASSOCIATION : Study on interaction of
geological media with HLW radionuclides, 1984 (in Japanese).
4. MUURINEN, A., RANTANEN, J. and OVASKAINEN, R., Scientific Basis for
NuclearWaste Management, VIII, edited by C. M. Jantzen, J. A. Stone and R. C. Ewing,
(MRS Proc. 44, Pittsburg, PA, 1985), pp. 883-890.
5. IDEMITSU, K., FURUYA, H., TSUTSUMI, R., YONEZAWA, S. and SATO, S.
Scientific Basis for Nuclear Waste Management, XIV, edited by T. Abrajano, Jr. and L.
H. Johnson, (MRS Proc. 212, Pittsburg, PA, 1991), pp. 427-432.
6. http://ansn.bapeten.go.id/files/43101/0772.pdf

Anda mungkin juga menyukai