Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SINTESIS PROBELANT (POROUS BONE IMPLANT) MENGGUNAKAN


LIMBAH AMPAS TEBU SEBAGAI PEMBENTUK PORI

BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Bakti Yuza 1707113764 Angkatan 2017
David Ali Hermawan 1707122994 Angkatan 2017
Reno Susanto 1607111793 Angkatan 2016

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................i
Halaman Pengesahan.............................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Daftar Tabel...........................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Luaran yang diharapkan...............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1..Kajian Teori Ilmiah...............................................................................3
2.1.1 Hidroksiapatit............................................................................3
2.1.2 Hidroksiapatit Berpori (Scaffold HA)......................................3
2.1.3 Karakteristik Biomaterials sebagai Tulang Implan...................3
2.1.4 Larutan SBF..............................................................................4
2.2..Penelitian Terkait..................................................................................4
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1..Tahapan Penelitian................................................................................5
3.1.1 Bahan Penelitian........................................................................5
3.1.2 Preparasi Bahan.........................................................................5
3.1.3 Persiapan Binder dan Pencelupan Sampel................................5
3.1.4 Pengendapan Hidroksiapatit......................................................5
3.1.5 Pembuatan Larutan SBF...........................................................5
3.1.6 Uji In Vitro Dengan Larutan SBF.............................................6
3.1.7 Luaran Penelitian......................................................................6
3.2 .Teknik Pengumpulan Data, Analisa Hasil dan Interpretasi..................6
3.2.1 Cara Penafsiran.........................................................................6
3.2.2 Teknik Penarikan Kesimpulan..................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 .Anggaran Biaya....................................................................................7
4.2 .Jadwal Kegiatan....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping.............................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas..............20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana....................................................21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Biaya Penelitian...................................................................7


Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian..................................................................7

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tulang merupakan salah satu penyusun tubuh yang sangat penting dan
merupakan salah satu jaringan keras yang terdapat dalam tubuh manusia, dimana
tulang berfungsi sebagai rangka, penyokong dan pelindung organ tubuh serta
sebagai penghubung antar otot sehingga memungkinkan terjadinya gerakan.
Tulang pada tubuh manusia dapat mengalami kerusakan atau cedera. Penyebab
kerusakan tulang tersebut dapat disebabkan oleh kecelakan lalu lintas, kecelakaan
kerja, bencana alam dan osteoporosis (Rivea-Munoz, 2011).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional (2015) jumlah kecelakaan
yang terjadi di Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 49.553 kecelakaan, dan terus
meningkat setiap tahunnya yaitu 59.164 kecelakaan pada tahun 2008, 62.960
kasus pada tahun 2009, 66.488 kasus pada tahun 2010, 108.696 dan 117.949
kasus pada tahun 2011 dan 2012, dimana patah tulang merupakan salah satu kasus
yang paling banyak terjadi dalam kecelakaan. Kemudian data Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa angka insiden patah
tulang paha atas akibat osteoporosis adalah sekitar 200 dari 100.000 kasus pada
usia 40 tahun (DEPKES, 2012). Hal ini mengakibatkan kebutuhan implan tulang
(osteosynthesis) semakin meningkat. Tetapi, peningkatan kebutuhan akan implan
tulang ini tidak dibarengi dengan produksi implan lokal, sehingga implan tulang
produk impor masih menguasai pasar Indonesia. Berdasarkan permasalahan-
permasalahan diatas, maka diperlukan penelitian lebih lanjut tentang inovasi
sintesis implan tulang yang dapat memenuhi kebutuhan implan tulang dalam
negeri. Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam implan tulang adalah
biomaterial sintetik yaitu hidroksiapatit (Dumitrescu, 2011).
Hidroksiapatit (HA) merupakan senyawa apatit dengan rumus kimia
Ca10(PO4)6(OH)2. HA merupakan komponen anorganik utama pada jaringan keras
biologis seperti tulang dan gigi (Qi et al, 2012). HA memiliki sifat
biokompatibilitas, osteokonduktivitas, dan afinitas kimia dan biologi yang sangat
mirip dengan jaringan tulang (Zhang et al, 2012). Oleh sebab itu, HA dikenal
sebagai material pengganti yang baik untuk implan tulang disebabkan karena
kemiripan sifat kimia dan biologisnya dengan jaringan tulang manusia.
HA berpori/Scaffold HA merupakan HA yang memiliki sifat
biokompatibilitas tinggi, berbentuk mikro kristal dengan ukuran 190-230 mikron
dari struktur berpori yang memungkinkan pembuluh darah dan jaringan ikat
masuk diantara pori–pori sehingga dapat merangsang pertumbuhan tulang.
Scaffold HA dibuat untuk meningkatkan pembentukan ikatan yang kuat antara
implan dan tulang (Juwita, 2012). Hidroksiapatit (HA) yang berpori (Scaffold)
lebih resorbable dan lebih osteokonduktif dibandingkan HA dense. Selain itu,
scaffold HA berpori memiliki luas area permukaan yang besar. Pori-pori tersebut
bermanfaat untuk adhesi sel jaringan biologis dan pertumbuhan fase tulang baru
(Swain et al, 2015).

1
2

Pori pada scaffold dapat dibentuk dengan menggunakan replica


method/polymeric sponge method, dimana metode ini merupakan metode ulang
yang didasarkan pada peresapan (impregnation) struktur sel dengan suspense
keramik untuk menghasilkan macroporous ceramics yang memiliki morfologi
yang sama dengan material berpori aslinya (Studart dkk, 2006). Pembentuk pori
yang digunakan adalah batang tebu. Ampas tebu digunakan karena dapat
dihilangkan pada saat proses burning pada suhu diatas 500℃ . Selain itu, tebu
bukanlah tanaman yang sulit ditemukan di Indonesia karena merupakan tanaman
tropis yang tumbuh subur di Indonesia.
Beberapa material yang dapat dijadikan sebagai template untuk pembuatan
macroporous ceramics menggunakan metode replika, salah satunya polimer
berpori, sehingga metode ini sering disebut polymeric-sponge method.
Penggunaan polimer berpori dapat menghasilkan scafold dengan interkoneksi
antar pori yang baik. Dimana akan dilakukan pengujian lebih lanjut terutama
secara in vitro, sehingga implan tersebut belum memenuhi kualifikasi secara
medis untuk diaplikasikan ke tulang manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Kebutuhan implan tulang (osteosynthesis) di Indonesia semakin meningkat,
akan tetapi peningkatan kebutuhan akan implan tulang ini tidak dibarengi dengan
produksi implan lokal, sehingga implan tulang produk impor masih menguasai
pasar Indonesia. Kemudian ampas tebu merupakan limbah yang belum
dimanfaatkan secara optimal padahal jumlahnya sangat banyak. Berdasarkan
uraian tersebut, penelitian ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan limbah yang
mudah diperoleh yaitu ampas tebu dan melakukan pengujian in vitro implan
hidroksiapatit berpori yang dibuat. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
pelopor untuk produksi implan tulang berbasis hidroksiapatit di dalam negeri.
1.3 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan Prototipe hasil pengujian secara in vitro menggunakan
larutan SBF terhadap hidroksiapatit sebagai implan tulang yang
menggunakan ampas tebu sebagai pembentuk pori.
2. Menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional
maupun internasional.
3. Paten sederhana tentang pemanfaatan ampas tebu sebagai template pada
pembuatan hidroksiapatit berpori yang teruji secara mekanis dan biologis
untuk aplikasi implan tulang.
1.4 Manfaat Penelitian
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
1. Mendayagunakan ampas tebu dalam produksi implan tulang, sehingga
bernilai ekonomis tinggi.
2. Membuktikan secara in vitro bahwa ampas tebu dapat digunakan sebagai

2
3

pembentuk pori dalam pembuatan hidroksiapatit.


3. Sebagai sumber referensi bagi perkembangan ilmu biomaterial dan bagi
pihak lain yang mengkaji topik yang sama.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori Ilmiah
2.1.1 Hidroksiapatit
Hidroksiapatit (HA) merupakan salah satu anggota golongan apatit
keramik. HA termasuk dalam struktur kristal sistem heksagonal. HA merupakan
salah satu bahan yang paling serbaguna untuk tujuan implanasi karena
kemiripannya dengan tulang alami dengan formula kimia Ca 10(PO4)6(OH)2 atau
Ca5(PO4)3(OH) dan merupakan konstituen anorganik utama tulang pada manusia.
Sintesis HA telah berhasil digunakan dalam operasi jaringan keras, karena mampu
menjalani ikatan osteogenesis [Hui et al, 2010].
Material pengganti atau memperbaiki tulang harus memiliki kemampuan
untuk menciptakan ikatan dengan host tulang hidup. Oleh karena itu para peneliti
telah mencoba untuk menyesuaikan sifat-sifatnya seperti bioaktivitas, kekuatan
mekanik, kelarutan dan sinterability dengan mengendalikan komposisi, morfologi
dan ukuran partikel. Metode klasik untuk sintesis bubuk HA meliputi
pengendapan langsung, teknik hidrotermal, hidrolisis kalsium fosfat, serta reaksi
solid-state dan metode mechano-chemical [Agrawal et al, 2011].
2.1.2 Hidroksiapatit Berpori (Scaffold HA)
HA berpori/Scaffold HA merupakan HA yang memiliki sifat
biokompatibilitas tinggi, berbentuk mikro kristal dengan ukuran 190-230 mikron
dari struktur berpori yang memungkinkan pembuluh darah dan jaringan ikat
masuk diantara pori–pori sehingga dapat merangsang pertumbuhan tulang.
Scaffold HA dibuat untuk meningkatkan pembentukan ikatan yang kuat antara
implan dan tulang. Sebagian besar penelitian pada implanasi Scaffold HA
menunjukkan bahwa tingkat infiltrasi jaringan di pori-pori dan pembentukan
tulang baru sangat tergantung pada karakteristik pori seperti porositas, ukuran
pori, distribusi ukuran pori dan bentuk pori [Juwita, 2012]. Scaffold HA
digunakan pada tulang yang tidak menopang beban karena memiliki kekuatan
yang rendah.
Hidroksiapatit telah diketahui sebagai material pengganti yang baik untuk
implant tulang dan gigi dalam dunia kesehatan disebabkan karena kemiripan sifat
kimia dan biologi dengan jaringan tulang manusia. Meskipun demikian
hidroksiapatit memiliki kekuatan mekanik yang kurang baik sehingga kurang
cocok digunakan sebagai pengganti tulang yang menopang bagian tubuh yang
berat [Mohseni dkk.,2014].

3
4

2.1.3 Karakteristik Biomaterials sebagai Tulang Implan


Tulang adalah jaringan hidup yang terus tumbuh. Perbaikan/penggantian
tulang dengan biomaterials memiliki beberapa karakteristik agar implantasi dapat
berkoordinasi baik dengan jaringan tulang. Osteointegration, osteoconduction,
osteoinduction dan osteogenesis merupakan karakteristik biologi yang harus
dimiliki biomaterials. Osteointegration yaitu kemampuan implan untuk berikatan
secara kimia dengan permukaan tulang. Osteoconduction adalah kemampuan
implan untuk mendorong pertumbuhan tulang. Osteoinduction merupakan
kemampuan implan untuk menginduksi osteoblast dan osteogenesis yaitu
pembentukan tulang baru yang didampingi material implan oleh osteoblast
[Moore et al, 2001].
2.1.4 Larutan SBF
Simulated Body Fluids (SBF) adalah model larutan yang sangat disukai
sebagai simulasi bagian inorganik dari plasma darah. SBF dapat dibuat dengan
mencampurkan reaktan NaCl, NaHCO3, KCl, K2HPO4.3H2O, MgCl2.6H2O, CaCl2,
dan Na2SO4 ke dalam air. Saat plasma darah pada temperatur 36,5°C larutan SBF
menjadi buffer pada pH 7,25 ; pada keadaan seperti ini konsentrasi ion plasma
darah dan SBF mendekati sama komposisi SBF. SBF memiliki konsentrasi yang
sama dengan cairan tubuh [Purnama, 2006].
2.2 Penelitian terkait
Telah banyak peneliti di Indonesia yang telah mengembangkan metode
biotemplating, seperti saudara Apriadi Lubis dan Ilham Habib (PKM-P didanai
tahun anggaran 2016 dan 2017) yang membuat HA berpori dengan menggunakan
gambas dan pelepah pisang sebagai template. Akan tetapi penelitian tersebut
hanya berfokus kepada penggunaan HA. Untuk itu pada penelitian ini digunakan
PCL (Poly ε -Caprolactone) untuk meningkatkan biokompatibalitas dan kekuatan
dari scaffold yang dihasilkan. Sehingga diharapkan scaffold yang dihasilkan dapat
memenuhi standar penggunaan implan untuk tulang.
Selanjutnya [Habib et al, 2017] telah berhasil melakukan pembuatan
hidroksiapatit berpori menggunakan pelepah pisang sebagai template. Namun
pada penelitian tersebut belum dilakukan pengujian lebih lanjut terutama secara in
vitro, sehingga implan tersebut belum memenuhi kualifikasi secara medis untuk
diaplikasikan ke tulang manusia.
Pembentuk pori yang digunakan pada penelitian ini bersadalah batang tebu.
Batang tebu digunakan karena dapat dihilangkan pada saat proses burning pada
suhu diatas 500℃ . Selain itu, tebu bukanlah tanaman yang sulit ditemukan di
Indonesia karena merupakan tanaman tropis yang tumbuh subur di Indonesia.

4
5

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tahapan Penelitian
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ampas Tebu
(Saccharum officinarum) sebagai replika implan tulang yang akan disintesis,
Akuades, Etanol, Pati sagu, Natrium Hidroksida (NaOH ), Kalsium Klorida
(CaCl2) dan Kalium Dihidrogen Posfat (KH2PO4) sebagai bahan yang digunakan
dalam proses pembentukan senyawa hidroksiapatit pada replika ampas tebu. Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hot Plate, Magnetic Stirrer, Oven
dan Gelas Piala 250 ml.
3.1.2 Preparasi Bahan
Ampas tebu dipotong kedalam bentuk silinder dengan diameter 1cm,
dengan tinggi 1 cm. Potongan tebu kemudian direndam selama 1 hari dalam
wadah tertutup. Air rendaman diganti setiap 4 jam sekali. Setelah direndam, tebu
kemudian ditiriskan lalu dikeringkan dibawah sinar matahari untuk
menghilangkan kadar airnya Ampas tebu kemudian diekstraksi menggunakan
etanol selama 7 hari lalu dikeringkan pada suhu 40oC selama 12 jam, Kemudian
diolah kembali dengan larutan NaOH selama 20 menit dan dikeringkan pada suhu
40oC selama 1 jam.
3.1.3 Persiapan Binder dan Pencelupan Sampel
Untuk membentuk larutan binder, 12 g pati sagu, 4 g NaOH dan 88 g air
dicampur dan dibiarkan selama 30 menit. Sampel ampas tebu kemudian
dicelupkan kedalam larutan grafting selama 3 jam, kemudian dibilas dengan
akuades.
3.1.4 Pengendapan Hidroksiapatit
Sampel ampas tebu kemudian direndam dalam larutan CaCl21 M dengan
suhu 100oC dengan lama perendaman 12 jam. Setelah direndam kemudian
dikeringkan pada suhu 80oC. Hasilnya kemudian direndam dalam larutan KH2PO4
0,6 M pada suhu 110oC selama 18 jam. Selanjutnya, template yang telah
diimpregnasi oleh larutan phospat dikeringkan dengan menggunakan oven pada
temperatur 1100C selama 2 jam.
3.1.5 Pembuatan Larutan SBF
Simulated Body Fluid (SBF) adalah larutan sintetik yang memiliki
komposisi ionik mendekati komposisi dalam plasma darah. Dalam penelitian ini
SBF dibuat dengan mencampur larutan-larutan ionik KCL 0.8 M (0,5 ml), NaCl 2
M (5,6ml), NaHCO3 0.54M (2,78ml), MgSO4.7H2O 0.2 M (0,5ml), CaCl2 52.5
mM (2,5 ml), Tris+HCl 0.77 M (5,0 ml), NaN 3 1.54 M (1,0 ml), dan
KH2PO4 0.2 M (0,5 ml). Pembuatan larutan SBF mengikuti metode Kokubo, T,.
dan Takadama, H. 2006.

5
6

3.1.6 Uji In Vitro Dengan Larutan SBF


Pengujian secara in vitro dilakukan berdasarkan modifikasi [Sharma et al,
2009). Implan masing-masing ditimbang untuk mengetahui massa setiap sampel,
kemudian dimasukkan ke dalam 120 mL larutan SBF. Sampel direndam dalam
larutan SBF. Larutan SBF diambil setelah 7 dan 14 hari sebanyak 20 mL,
kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring whatman No 40 selanjutnya
ditentukan dengan analisa FTIR.
3.1.7 Luaran Penelitian
Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah produk komposit
hidroksiapatit berpori sebagai aplikasi implan tulang dengan menggunakan ampas
tebu sebagai template. Kemudian penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah
referensi untuk penelitian yang relevan serta dapat dikembangkan dan dimuat
menjadi artikel dan jurnal ilmiah nasional.
3.1.8 Indikator Capaian Penelitian
Hidrosiapatit menggunakan ampas tebu sebagai template ini ditargetkan
akan selesai disintesis pada bulan ke 2, dan akan dilanjutkan karakterisasi
terhadap produk ini pada bulan ke 2. Laporan hasil penelitian akan disusun pada
bulan ke 2 setelah diperoleh hasil uji analisa, serta luaran penelitian berupa Jurnal
Nasional akan disusun pada bulan ke 3 hingga bulan ke 4.
3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data ini bersifat laboratory research. Data-data yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan beberapa referensi yang terkait dengan
penelitian. Hasil yang diperoleh akan disajikan secara deskriptif yang disertai
dengan analisa SEM sehingga menunjukkan ukuran dan bentuk pori pada sampel.
Kemudian hasil dari penelitian ini juga akan diuji karateristiknya dengan X-Ray
diffractometer. Selanjutnya juga diuji densitas, porositas, dan uji kuat tekan dari
sampel. Dan selanjutnya dilakukan uji in vitro dengan menggunakan Simulated
Body Fluid (SBF).
3.2.1 Cara Penafsiran
Adapun teknik penafsiran yang dilakukan yaitu berdasarkan hasil
penganalisaan yang dilakukan dengan pengujian karakteristik hasil penelitian.
Analisa yang digunakan adalah analisa SEM untuk mengetahui bentuk morfologi
sampel dan analisa XRD untuk mengetahui apakah kalsium phospat yang
terdeposit membentuk struktur hidroksiapatit. Densitas dan porositas merupakan
karakteristik yang menggambarkan distribusi pori pada sampel. Porositas adalah
karakteristik yang penting dalam kesuksesan pembuatan scaffold. Densitas
diperoleh dengan menimbang dan menghitung volume sampel secara analitis. Uji
kuat tekan dilakukan untuk mengetahui ketahanan sampel apabila diberi sejumlah
beban (loading). Compressive strength diperoleh dari kurva stress-strain dengan
cara membebani sampel dengan laju tertentu hingga sampel tersebut hancur
(failure). Uji in vitro menggunakan BSF dilakukan untuk menguji bioaktivitas
dari hidroksiapatit yang dihasilkan.

6
7

3.2.2 Teknik Penarikan Kesimpulan


Ada dua macam penarikan kesimpulan, yang pertama adalah induksi atau
penalaran induktif berdasarkan literatur yang ada yaitu dengan cara
membandingkan data-data hasil penganalisaan dengan referensi-referensi yang
terkait dengan penelitian dan yang kedua adalah penalaran deduktif. Dalam
penelitian ini kedua macam metode tersebut dapat digunakan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 710.000
2 Bahan Habis Pakai 8.562.000
3 Perjalanan 1.100.000
4 Lain – lain 1.756.000
Jumlah 12.128.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4

1. Penelusuran Literatur Lanjutan

2. Persiapan Bahan dan Peralatan

3. Pelaksanaan Eksperimen

4. Pengujian

5. Pengolahan dan Analisis Data


Pembuatan Laporan dan Pelaporan
6.
Penelitian
Pembuatan Artikel Ilmiah atau
7.
Jurnal Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, K.,G. Singh., D. Puri., dan Prakash, S. 2011. Synthesis and
Characterization of Hydroxyapatite Powder by Sol-Gel Method for
Biomedical Application. Journal of Minerals & Materials
Characterization Engineering. 10 (8): 727-734.

7
8

Hui, P., S.L. Meena., G. Singh., R.D. Agarawal., dan S. Prakash. 2010.
Synthesis of Hydroxyapatite Bio-Ceramic Powder by Hydrothermal
Method. Journal of Minerals & Materials Characterization & Engineering
9 (8): 683-692.
Juwita, R. 2012. Sintesis Hidroksiapatit Berpori Berbasis Kalsium dari
Cangkang Telur dan Porogen Lilin Sarang Lebah. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Habib, Ilham., Widoni, A., Deska., Bima, WP. 2017. Pembuatan Hidroksiapatit
Berpori Menggunakan Pelepah Pisang (Musa paradisiaca) Sebagai
Template Untuk Aplikasi Implan Tulang.
Mohseni., E., Zalnezhad, E., dan A.R. Bushroa, 2014. Comparative Investigation
on The Adhesion of Hydroxyapatite Coating on Ti-6Al-4V Implant: A
review Paper, International Journal of Adhesion and Adhesive, 48: 238-
257.
Purnama, E, F. 2006. Pengaruh Suhu Reaksi Terhadap Derajat Kristalisasi dan
Komposisi Hidroksiapatit Dibuat dengan Media Air dan Cairan Tubuh
Buatan (Synthetic Body Fluid). Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA IPB. Bogor.
Rivea-Munoz,EM. 2001. Hydroxyapatite -based Material: Syntesis and
Characterization, Biomedical Engineering-frontiers and Challenge.
Spinger. ISBN: 978-953-307-309-5.
Studart, A.R., U.T. Gonzenbach., E. Tervoort., dan L.J. Gauckler. 2006.
Processing Routes to Macroporous Ceramics: A Review. Journal of the
American Ceramic Society 89 (6): 1771-1789.
Qi, C., Y.J. Zhu., B.Q. Lu., X.Y. Zhao., J. Zhao., dan F.Chen. 2012.
Hydroxyapatite nanosheet-assembled porous hollow microspheres: DNA-
templated hydrothermal synthesis, drug delivery and protein adsorption.
Journal of Material Chemistry 22: 22642-2650.
Zhang, Y., D. Kong., Y. Yokogawa., X. Feng., Y. Tao., dan T. Qiu. 2012.
Fabrication of Porous Hydroxyapatite Ceramic Scaffolds with High Flexural
Strength Through the Double Slip-Casting Method Using Fine Powders.
Journal of the American Ceramic Society 95 (1): 147–152.
Dumitrescu, A.L. 2011. Bone Grafts and Bone Graft Substitutesvin Periodontal
Therapy. Chemical in Surgical Periodontal Therapy. Springer-Verlag.
Berlin.
Departemen Kesehatan (DEPKES). 2012. Kemenkes Ri Ajak Masyarakat
Lakukan Pencegahan Osteoporosis. http://www.depkes.go.id/article/print
/2083/kemenkes-ri-ajak-masyarakat-lakukan-pencegahan-osteoporosis.html.
(diakses pada 29 Oktober 2019).
Badan Pusat Statistik Nasional. 2015. Jumlah Kecelakaan, Korban Mati, Luka
Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Material yang Diderita Tahun 1992-
2019. http://www.bps.go.id/LinkTabelStatis/view/id/1415. (Diakses pada 31
Oktober 2019).

8
9

Swain, S.K., S. Bhattacharyya., dan D. Sarkar. 2015. Fabrication of Porous


Hydroxyapatite Scaffold Via Polyethylene Glycol-Polyvinyl Alcohol
Hydrogel State. Materials Research Bulletin 64: 257-261

9
1. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap David Ali Hermawan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia S1
4 NIM 1707122994
5 Tempat, dan tanggal lahir Pemekasan, 13 Mei 1999
6 Alamat E-mail Davidalihermawan29@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082284715931

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

NO Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1. Pekan Ilmiah Peserta 28 Agustus 2018,


Mahasiswa Nasional Universitas Negeri
(PIMNAS) ke 31 Yogyakarta

2. Lomba Karya Tulis Peserta 19-21 September 2019,


Ilmiah Nasional Universitas Negeri
(LKTIN) pada Pesta Yogyakarta
Ilmiah Sriwijaya (PIS)

3. Lomba Karya Tulis Peserta 23Mei 2018,


Ilmiah Nasional Universitas Riau
(LKTIN) pada LCC
KIMDAS

4. Lomba 3 Minute Peserta 14 Oktober 2018,


Research pada Pekan Universitas Riau
Ilmiah Mahasiswa FK
Unri

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

NO Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

1. Juara II PIMNAS Kementrian Riset, 2018


(Pekan Ilmiah Teknologi, dan
Mahasiswa Nasional) Pendidikan Tinggi
ke-31 Kategori Poster (Kemenristek Dikti)

2. Peserta PIMNAS Kementrian Riset, 2018


(Pekan Ilmiah Teknologi, dan
Mahasiswa Nasional) Pendidikan Tinggi
ke-31 (Kemenristek Dikti)

3. Juara I Lomba Karya Fakultas FMIPA 2018


Tulis Ilmiah Nasional Universitas Riau
(LKTIN) pada LCC
4. Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ahmad Fadli, S.T., M.T., Ph.D
2 Jenis Kelamin Laki – Laki
3 Institusi Jurusan Teknik Kimia, Universitas Riau
4 NIDN 0025107301
5 Tempat dan Tanggal Lahir Muara Enim, 25 Oktober 1973
6 Alamat E-mail fadliunri@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP (0761) 566937 / 081266134521
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Universitas Gadjah International
Nama Institusi
Sriwijaya Mada Islamic
Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1991-1996 1998-2001 2008-2011
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Statistika Terapan dan Peng. Kualitas Wajib 2
2 Bahan Konstruksi dan Korosi Wajib  2
3 Pemanasan dan Pendinginan Wajib  3
4 Statistika Terapan Wajib 2
5 Perpindahan Panas Wajib 3
6 Kerja Praktek Wajib 2
7 Laboratotium Teknik Kimia II Wajib 2
8 Teknik Reaksi Kimia Lanjut Wajib 3
9 Peralatan Proses Kimia II Wajib 3
9 Teknik Reaksi Kimia Wajib 3
11 Teknik Reaksi Kimia I Wajib 3
13 Pengantar Penelitian Wajib 2
14 Ekonomi Teknik Wajib 2
15 Praktikum Teknik Reaksi Kimia Wajib 3
16 Biomaterial Pilihan 2
17 Fenomena Perpindahan Wajib 3
18 Fenomena Perpindahan Lanjut Wajib 3

C.2 Pengalaman Penelitian


No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

Konversi Serbuk Hidroksiapatit


1 Ristekdikti (Tahun
Menjadi Makropori Microcarrier 2018
1)
Untuk Aplikasi Pembuatan Vaksin
Sintesis Komposit Fe3O4/
2 Ristekdikti (Tahun
Hidroksiapatit untuk Aplikasi Nano 2018
2)
Drug Delivery
Sintesis Komposit
3 Ristekdikti (Tahun
Fe3O4/Hidroksiapatit untuk Aplikasi 2017
1)
Nano Drug Delivery
Produksi Komposit Hidroksiapatit-
4 Kitosan dan serbuk Kitosan dari Ristekdikti (Tahun
2017
Limbah Cangkang Udang Ebi untuk 2)
Aplikasi Implan Tulang
Pengembangan Bioactive Ceramic
5 Berpori sebagai Microcarrier Aplikasi RISTEK 2016
Pembiakan Sel Punca
Produksi Komposit Hidroksiapatit-
6 Kitosan dan serbuk Kitosan dari DIKTI (Tahun 2) 2016
Limbah Cangkang Udang Ebi untuk
Aplikasi Implan Tulang
Penggunaan Nano Hidroksiapatit
7 sebagai Adsorben Aktif pada
DIKTI (Tahun 1) 2016
Penjerapan Ion Cadmium (Cd2+) yang
Terlarut di Air
Synthesis of Copper-Cobalt-Titanium
Based Thin Film Coating on
8 Aluminium Substrate via Reproducible DIKTI (Tahun 2) 2016
Sol-Gel for Durable Solar Selective
Adsorber
Pembuatan Serbuk Hidroksiapatit dan
9 Komposit Alumina-Hidroksiapatit DIKTI (Tahun 2) 2015
untuk Aplikasi Arthopedik
Synthesis of Copper-Cobalt-Titanium
based Thin Film Coating on
10 Aluminium Substrate via Reproducible DIKTI (Tahun 1) 2015
Sol-Gel for Durable Solar Selective
Adsorber
Pembuatan Serbuk Hidroksiapatit dan
11 Komposit Alumina-Hidroksiapatit DIKTI (Tahun 1) 2014
untuk Aplikasi Arthopedik
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.      Peralatan Penunjang

Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Magnetic Hotplate 1 150.000 150.000
Timbangan Analitik 1 250.000 250.000
Gelas Beaker 100 ml 2 40.000 80.000
Aluminium Foil 1 25.000 25.000
Spatula 1 10.000 10.000
Pipet Tetes 5 5.000 25.000
Kertas Saring 1 10.000 10.000
Masker 2 35.000 70.000
Sarung Tangan 2 45.000 90.000
TOTAL 710.000

2.        Bahan Habis Pakai

Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Hidroksiapatit 300
1 10.000/gram 3.000.000
gram
K2HPO4.3H2O 5 gram 2 25.000 50.000
Akuades 1 10.000 10.000
NaCl 25 gram 2 90.000 180.000
MgCl2.6H2O 5 gram 2 27.500 55.000
N Ca2SO4 5 gram 2 20.000 40.000
KCl 5 gram 2 15.000 30.000
HCl 1 M 150 ml 2 20.000 40.000
CaCl2.2H2O 5 gram 2 18.500 37.000
NaHCO3 5 gram 2 20.000 40.000
Tepung Sagu 2 15.000 30.000
Steril Water 2 35.000 70.000
Tissue 2 pack 15000 /pack 30.000
Uji Sampel 3 350.000 1.050.000
Uji Sampel 12 100.000 1.200.000
Uji Sampel 6 450.000 2.700.000
TOTAL 8.562.000

3.      Perjalanan
Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Bahan Bakar - - 300.000
Pengiriman sampel ke
1 800.000 800.000
Padang
TOTAL 1.100.000

4.      Lain-lain
Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
-     Publikasi Artikel
1 400.000 400.000
Ilmiah
-     Seminar 1 500.000 500.000
-     Laporan 1 200.000 200.000
-     Biaya
4 100.000 /bulan 400.000
berlangganan internet
-     Peralatan Tulis 1 200.000 200.000
Cd R 2 3.000 6.000
Materai 6000 5 10.000 50.000
TOTAL 1.756.000

SUB TOTAL 12.128.000


Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dalam Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (jam/minggu)
1 Bakti Yuza/ Teknik Bio 20 Jam / Ketua peneliti
1707113764 Kimia -material Minggu bertanggung jawab
terhadap seluruh
kegiatan penelitian,
mengorganisir
semua kerja
kelompok,
terutama selama
proses penelitian,
analisis data dan
hasil.
2 David Ali Teknik Bio 20 Jam / Bertanggung jawab
Hermawan/ Kimia -material Minggu terhadap
1707122994 karakterisasi
sampel, analisis
data.
3 Reno Susanto/ Teknik Bio 20 Jam / Bertanggung jawab
1607111793 Kimia -material Minggu terhadap
pengumpulan data
bahan maupun
produk dan
menentukan
kondisi selama
operasi.

Anda mungkin juga menyukai