OLEH
E10019015
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
REVANI INDAH PUTRI
E10019015
Menyetujui :
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Mengetahui :
Ketua Jurusan/Program Studi
Dr. Bayu Rosadi, S.Pt., M.Si. Dr. Bayu Rosadi, S.Pt., M.Si.
NIP. 197212101999031003 NIP. 197212101999031003
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik,
hidayah, inayah, serta nikmat yang tak mampu untuk dihitung jumlahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal usulan penelitian yang berjudul “Gambaran
Nilai Hematologi Mencit Jantan Terhadap Pemberian Aluminium Klorida Dan
Propolis”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Drh. Pudji Rahayu, M.P. selaku
dosen pembimbing utama dan dosen Dr. Ir. Bayu Rosadi, M.Si. selaku dosen
pembimbing pendamping yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
usulan penelitian ini sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini tepat waktu.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Hepotesis............................................................................................ 3
1.4 Tujuan ................................................................................................ 3
1.5 Manfaat............................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1 Mencit.................................................................................................. 4
2.2 Aluminium Klorida.............................................................................. 4
2.3 Propolis dan Kandungannya................................................................ 5
2.4 Kegunaan Propolis............................................................................... 6
2.5 Hematologi.......................................................................................... 6
2.5.1. Darah dan Kandungannya............................................................. 6
2.5.2. Hematologi Darah......................................................................... 7
BAB III MATERI DAN METODA................................................................. 9
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................... 9
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................... 9
3.3 Metode................................................................................................. 9
3.3.1. Penggunaan Propolis..................................................................... 9
3.3.2. Ekstrak Propolis............................................................................ 9
3.3.3. Pemeliharaan Mencit, Pemberian Aluminium Klorida Dan Propolis 10
3.3.4. Pemberian Ekstrak Propolis.......................................................... 11
3.3.5. Teknik Pengambilan Darah........................................................... 11
3.3.6. Teknik Pembedahan...................................................................... 11
3.3.7. Pengukuran Hematologi................................................................ 12
ii
3.3.8. Analisis Data................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penelitian biologi), yaitu siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran
banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudahkan dalam penanganannya (Fransius,
2008).
Darah merupakan komponen yang sangat penting karena berfungsi untuk
mengedarkan substansi yang masuk ke dalam tubuh maupun yang dihasilkan tubuh
dari proses-proses metabolisme. Hematologi adalah ilmu yang mempelajari cara
penilaian darah. Nilai hematologi (profil darah) berguna untuk menilai kondisi
kesehatan dan sebagai acuan nilai awal (baseline) atau kontrol dalam suatu penelitian.
Adanya gangguan metabolisme, penyakit, kerusakan struktur dan/atau fungsi organ,
pengaruh agen/obat, dan stres dapat diketahui dari perubahan profil darah (Iheidioha
et al., 2012).
Propolis merupakan suatu zat ekstrak dari resin yang dihasilkan dari getah,
tunas, daun dan eksudat pohon yang dikumpulkan oleh lebah pekerja untuk mencari
resin dari daun yang baru tumbuh dan batang pohon tertentu yang kemudian
dicampur dengan lilin lebah, madu, serta enzim yang ada di dalam sarangnya.
Propolis sifat pekat, bergetah, propolis biasanya memiliki warna coklat tua atau hijau
tua tergantung dari sumbernya dan rasanya yang pahit. Propolis telah banyak
digunakan dimana getah yang telah dihilangkan juga dapat digunakan sebagai
kosmetik, minuman, dan juga makanan untuk kesehatan (Castaldo et al., 2002).
Propolis terdiri dari resin (50%), lilin (30%), minyak essensial (10%), pollen
(5%), dan komponen organik (5%). Propolis mengandung beberapa komponen kimia
antara lain polifenol (flavonoid, asam fenolat dan esternya) terpenoid, streroid dan
asam amino, serta mineral-mineralnya. Flavonoid merupakan kandungan yang
terpenting dari propolis yang berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus,
antijamur dan anestesi lokal untuk menjaga daya tahan tubuh. (Hassan dkk, 2013).
Menurut Krell (2005), menyatakan bahwa komposisi yang membuat propolis
memiliki kelebihan dibandingkan dengan imunomodulator yaitu flavonoid sebagai
bahan utamanya.
Salah satu cara dapat digunakan untuk menangkal racun yang ditimbulkan
dampak buruk yang ditimbulkan oleh aluminium terhadap hematologi adalah
2
menggunakan antioksidan. Penggunaan antioksidan untuk memperbaiki efek
toksisitas dari aluminium dianggap lebih aman karena tidak memiliki efek samping.
Sumber antioksidan yang telah banyak digunakan adalah propolis. Senyawa organik
yang penting dalam propolis diantaranya fenolik, ester, flavonoid, betasteroid, aldehid
aromatik dan alkohol (Huang et al., 2014). Senyawa polifenol terutama flavonoid
dalam propolis dapat memberikan efek sebagai antioksidan (Dai & Mumper, 2010).
Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Nilai
Hematologi Mencit Jantan Terhadap Pemberian Aluminium Klorida Dan
Propolis” untuk menentukan meneliti lebih lanjut efek aluminium klorida dan
propolis terhadap gambaran hematologi menggunakan media mencit.
3
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pencemaran
aluminium klorida dan propolis terhadap gambaran hematologi mencit jantan. Oleh
karena itu dilakukannya penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mencit
Hewan coba atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan khusus
diternakkan untuk keperluan penelitian biologi. Hewan laboratorium tersebut
digunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada
manusia. Beberapa jenis hewan dari ukurannya terkecil dan sederhana ke ukuran
yang besar dan lebih komplek digunakan untuk keperluan penelitian. Salah satunya
adalah mencit. Klasifikasi dari mencit (Mus musculus L.) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus L.
(Soesilo, 1995).
Morfologi mencit yang kecil tampak praktis, sehingga dalam ruangan yang relatif
kecil dapat dipelihara atau digunakan untuk penelitian dalam jumlah banyak. Di
samping itu konsumsi makanannya relatif tidak banyak dibandingkan hewan lain.
Dari segi reproduksi, berkembangbiak dalam waktu relatif singkat, sehingga
keturunannya dapat diperoleh dalam waktu singkat pula. Maka penggunaannya
sebagai hewan percobaan dapat memberikan beberapa keuntungan misalnya dalam
hal tempat, waktu, tenaga dan biaya.
4
2.2. Aluminium Klorida
Aluminium (Al) merupakan logam yang sangat melimpah di alam dan
termasuk dalam tiga logam terbanyak di kerak bumi (8%) setelah oksigen (47%) dan
silikon (28%). Aluminium tidak ditemukan dalam bentuk bebas, tetapi kombinasi
dengan unsur lain sepeti hidroksida, silikat, sulfat, dan fosfat (Kumar dan Gill, 2009).
Aluminium berwarna putih keperakan, kuat, ringan, lentur, mudah dibentuk, tidak
mudah terbakar, konduksi panas, dan non magnetik (Gandara, 2013). Sumber alami
dan penyebaran aluminium berasal dari erosi tanah, pelapukan batuan, dan aktivitas
gunung berapi. Aluminium juga berasal dari pertambangan dan proses industri yang
melepaskan aluminium ke udara (Dolara, 2014). Aluminium merupakan logam kedua
yang paling banyak dimanfaatkan setelah besi. Aluminium dalam bentuk logam
digunakan untuk alat transportasi, bahan kontruksi bangunan, peralatan masak, dan
bahan pengemas. Aluminium dalam bentuk senyawa digunakan untuk industri seperti
pada produksi kaca, keramik, pembuatan kertas, dan pengolahan air (Gandara, 2013).
Aluminium juga digunakan dalam zat aktif dan pewarna makanan, obat-obatan, serta
kosmetik.
5
lebah untuk mencari makan dapat mempengaruhi kualitas yang terdapat pada
propolis. Kandungan dari propolis sangat beragam dikarenakan lebah yang
mengambil resin terdapat dipohon sekitar wilayah penggembalaan.
Menurut Sabir (2005) mengatakan bahwa komposisi pada propolis sangat
beragam dan erat hubungannya dengan umur dan jenis tumbuhan pada umumnya
propolis merupakan campuran dari resin dan getah 39%, polifenol 1,2-17%,
polisakarida 2-3%, lilin atau wax 19-35%, dan bahan lainya 8-12%. Flavonoid,
fenolik dan antioksidan merupakan senyawa terkandung didalam propolis yang
memiliki manfaat sebagai antioksidan.
2.5. Hematologi
6
pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Darah membawa
oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh serta menyangkut produk-produk
hasil metabolisme sel. Darah berada di dalam suatu pembuluh darah arteri maupun
vena, dan merupakan sebagaian dari sistem organ tubuh manusia yang berperan
penting bagi kelangsungan hidup. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian
(Riswanto, 2013). Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan
darah) dan 45% adalah komponen sel-sel darah. Komponen sel-sel darah yang paling
banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yaitu sejumlah 41%
Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertiga belas berat
tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Jenis sel darah manusia terdiri dari sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan trombosit (keping darah) (World
Health Organization, 2003 ). Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan
langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur,
yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Plasma darah
merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah
mengandung plasma darah hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air.
7
untuk menilai kondisi kesehatan dan sebagai acuan nilai awal (baseline) atau kontrol
dalam suatu penelitian. Adanya gangguan metabolisme, penyakit, kerusakan struktur
atau fungsi organ, pengaruh agen/obat, dan stres dapat diketahui dari perubahan profil
darah (Iheidioha et al., 2012). Terjadinya perubahan pada darah dapat
mengindikasikan bahwa adanya kelainan atau penyakit (Anwar, 2015).
8
BAB III
METERI DAN METODA
Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 48 ekor mencit, larutan
NaCl 0,9% fisiologis, etda, kloroform, kassa, alcohol 70%, air, propolis kasar, cairan
Tween 80 atau polysorbate 80, pellet mencit, cairan 5 IU PMSG (Foligon, Intervet,
Netherland) dan 5 IU hCG (Chorulon, Intervet, Netherland).
3.3. Metode
Propolis kasar yang diperoleh dan disimpan pada suhu -5o C sampai
digunakan. Sampel propolis diekstraksi menurut penelitian terdahulu. Sampel
dilarutkan dalam pelarut (air, 75% etanol) dan diperlakukan dalam ultrasound bath
selama 4 jam, ekstrak difilter dan diuapkan untuk mendapatkan ekstrak propolis
kering. Ekstrak dilarutkan kembali dalam 1% Tween 80 untuk pemberian propolis
secara oral.
9
3.3.2. Ekstrak Propolis
Empat puluh delapan ekor mencit betina strain Balb/c berumur rata-rata 42
hari digunakan dalam penelitian ini. Mencit dipelihara secara individual dalam
kandang plastik, dalam ruang dengan berpengatur suhu yang dipertahankan pada suhu
24oC, dan siklus gelap/terang masing-masing 12 jam. Kelembaban dipertahankan
minimum pada 50%, pakan diberikan berupa pellet dan diberi minum air keran
adlibitum.
P1: diberikan aluminium klorida (4,2 mg/kg bobot badan) dalam pelarut NaCl
fisiologis
P2: diberikan propolis (6 mg/kg bobot badan) dalam pelarut NaCl fisiologis
10
P3: diberikan aluminium klorida (4,2 mg/kg bobot badan) dan propolis (6 mg/kg
bobot badan) dalam pelarut NaCl fisiologis.
Ada beberapa teknik pengambilan darah yang bisa dilakukan mencit agar
tetap hidup. Teknik ini dapat dilakukan pada sinus retro orbital. Pada teknik ini
mencit dapat dilakukan anestesi umum atau anastesi lokal. Sinus retro ortibal terletak
dibelakang mata. Pengambilan darah harus dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh
menggores kornea. Mikrohematokrit dipersiapkan, mikrohematokrit dipatahkan
menjadi dua bagian, mencit dipegang dengan benar. Mikrohematokrit digoreskan
pada medial canthus mata dibawah bola mata ke arah foramen opricus.
Mikrohematokrit diputar sampai melukasi plexus. Darah yang ditampung ke tabung
darah yang diberikan antikoagulan digoyangkan membentuk angka delapan.
Langkah awal adalah persiapan hewan mencit betina, cara memegang mencit
yaitu di mulai dari bagian ekor, lalu ke bagian kepala. Untuk membedakan antara
11
mencit jantan dan betina dapat dilihat pada bagian alat kelamin. Pada mencit jantan
ditandai dengan adanya testis yang dibungkus stratum berbentur bulat, di atas anus.
Pada mencit betina ditandai dengan adanya lubang vagina di atas anus. Pada anastesi
mencit dilakukan untuk memberikan efek tenang dan tidak bergerak pada proses
pembedahan organ dalam mencit. Anastasi menggunakan kloroform yang dituang ke
dalam wadah topless beralaskan kassa dengan rataan air ± 1 cm lalu ditutup kembali.
Mencit didiamkan sampai lemas tidak bergerak.
12
Darah EDTA dihisap dengan pipet eritrosit sampai angka 0,5. Langkah kedua
pipet eritrosit dicampur dengan larutan Hayem dengan cara dihisap sampai batas
angka 101. Darah dan larutan hayem dikocok supaya homogen. Larutan pada pipet
diteteskan ke dalam hemositometer. dan dibaca pada mikroskop dengan perbesaran
10x Jumlah leukosit dilakukan dengan cara memipet darah EDTA hingga batas 0,5
ml. Langkah kedua, menghisap larutan asam asetat 1% hingga batas 11.0. Darah dan
larutan asam asetat 1% dikocok supaya homogen. Larutan pada pipet digunakan
untuk menghitung leukosit menggunakan hemositometer. Cara penghitungan jumlah
eritrosit yaitu pada lima bidang di tengah dengan luas masing-masing bidang 0,2 x
0,2 mm2, sedangkan jumlah leukosit dihitung pada empat bidang disamping bidang
penghitungan jumlah eritrosit. Bidang penghitungan jumlah leukosit dengan luas
masing-masing bidang 1 x 1 mm2.
Data yang dianalisis memakai sidik ragam. Jika perlakuan berpengaruh nyata
terhadap perubahan yang diamati saat dilakukan uji lanjut Duncan. Semua
perhitungan statistik menggunakan perangkat lunak SPSS ver 14.0.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Amstead, B.H., Djaprie, S. (Alih Bahasa), 1995, Teknologi Mekanik, Edisi ke-7, Jilid
I, PT. Erlangga, Jakarta.
Anwar, N. 2015, Pengaruh Status Istirahat Terhadap Profil Darah Sapi Bali Sebelum
Pemotongan Di RPH Antang Makassar, Universitas Hasanudin, Makassar.
Bankova V, Trusheva B, & Popova M. 2008. New developments in propolis chemical
diversity studies (since 2000). Scientific evidence of the use of propolis in
ethnomedicine, 2008, 1-13.
Castaldo S, Capasso F. 2002. Propolis, an old remedy used in modern medicine.
Fitoterapia 73 Suppl. 1; Sl-S6.
Chan, G. C.-F., Cheung, K.-W., & Sze, D. M.-Y. (2013). The immunomodulatory &
anticancer properties of propolis. Clinical Reviews in Allergy &
Immunology, 44(3), 262–273. https://doi.org/10.1007/s12016-012-8322-2
Dai, J., & Mumper, R. J. (2010). Plant phenolics: Extraction, analysis and their
antioxidant and anticancer properties. Molecules, 15(10), 7313–7352.
Dolara, P. 2014. Occurrence, exposure, effect, recommended intake and possible
dietary use of selected trace compounds (aluminium, bismuth, cobath, gold,
lithium, nickel, silver). International Journal of Food Sciences and Nutrition.
65(8): 911-924.
Exley, C. 2013. Human exposure to aluminium. Environmental Science Processes &
Implacts. 15(10):1807-1816.
Gandara, M. J. F. 2013. Aluminium: the metal of choice. Materials and Technology.
47(3): 261-1665.
Huang, S., Zhang, C. P., Wang, K., Li, G. Q., & Hu, F. L. (2014). Recent advances in
the chemical composition of propolis. Molecules, 19(12), 19610–19632.
Ihedioha JI, Ugwuja JI, Noel-Uneke OA, Udeani IJ, Daniel-Igwe G. 2012. Reference
values for the haematology profile of conventional grade outbred albino mice
(Mus musculus) in Nsukka, Estern Nigeria. Animal Research International.
9(2):1601-1612.
15
Kahtani, M. A. A., A. M. Abdel-Moneim, dan W. M. El-Sayed. 2014. The influence
of taurine pretreament on aluminium chloride induced nephrotoxicity in swiss
albino mice. Histology and Hispathology. 29: 45- 55.
Krell, R. 2005. Value Added Products From Beekeeping: Bee glue. United Nations
Rome: FAO Agricultural Services.
Kumar, V., A. K. Abbas, dan J. C. Aster. 2013. Robbins Basic Pathology. Ninth
Edition. Philadepia: Elsevier. Hal. 11-17.
Kumazawa S, Hamasaka T, & Nakayama T. 2007. Antioxidant activity of propolis of
various geographic origin. Food Chemistry, 84, 329-339.
Mangaratua, Parlindungan Silitonga Fransius. Penampilan Reproduksi Mencit
(Musmusculus) yang Diberi Daun Torbangun (Coleus amboinicuslour) dan
Taraf sop Daun Torbangun Kering. Bogor: Program Studi Teknologi Produksi
Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, 2008. (06 Juni 2013).
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia dan
Kanal Media.
Sabir, A. (2005). Respons inflamasi pada pulpa gigi tikus setelah aplikasi ekstrak
etanol propolis (EEP). Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi), 38(2), 77–83.
https://doi.org/10.20473/j.djmkg.v38.i2.p77-83
Soesilo. 1995. Hewan Vetebrata. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Suckow, M.A., Danneman, P. & Brayton, C. 2001. The Laboratory Mouse. Florida:
CRC Press.
Vignal, C., P. Desreumaux, dan M. Body-Malapel. 2016. Gut: an underestimated
target organ for aluminium. Morphologie. 1-10.
World Health Organization. 2003. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium
Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
16