Anda di halaman 1dari 27

Percobaan Faktorial 2x2 dengan RAL Taraf Kualitatif

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Rancangan Percobaan

Yang Diampu Oleh :

Bapak Dr. Hendro Permadi, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Akbar Indarjo (190312617694)


2. Fitri Eka Bayu (190312617619)
3. Nadiatus Silvi (190312617678)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas
segala nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Rancangan Percobaan dengan baik dan tepat waktu,
serta mendapat kelancaran dalam menyusun makalah ini tentang “Percobaab
Faktorial 2x2 dengan RAL Taraf Kualitatif”. Tidak lupa shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya akan kita
nantikan kelak.

Dalam menyelesaikan tugas ini kami mengucapkan terima kasih kepada


Bapak Dr. Hendro Permadi, M.si selaku dosen pengampu mata kuliah Rancangan
Percobaan, serta kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun serta


pembaca. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang,19 Februari 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan...........................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................4

2.1 Rancangan Acak Kelompok Percobaan Faktorial........................................4


2.2 Keuntungan dan Kerugian RAL Percobaan Faktorial..................................5
2.3 Model Linier RAL Percobaan Faktorial Dua Faktor....................................5
2.4 Faktor Kuantitatif dan Faktor Kualitatif.......................................................8
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................10

3.1 Uraian Masalah...........................................................................................10


3.2 Perhitungan Manual....................................................................................11
3.3 Analisis Data dengan MINITAB................................................................13
3.4 Hasil Analisis..............................................................................................21
BAB IV PENUTUP..............................................................................................22

4.1 Kesimpulan.................................................................................................22
4.2 Saran............................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Percobaan merupakan penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta


baru, untuk memperkuat atau menolak hasil-hasil percobaan terdahulu (Steel
dan Torrie 1991). Penyelidikan demikian ini membantu pengambilan
keputusan,misalnya merekomendasikan suatu varitas, prosedur ataupun
pestisida.
Rancangan percobaan adalah sederetan uji baik menggunakan statistika
deskripsi maupun statistika inferensi yang bertujuan mengubah peubah input
menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut
(Mattjik,A dan Sumertajaya, I 2000). Dapat juga diartikan sebagai suatu
langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen
dilakukan agar data yang semestinya diperlukan membawa kepada analisis
objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas
(Hartati,2013). Rancangan percobaan banyak digunakan dalam bidang
pertanian, farmasi, dan lain sebagainya.
Beberapa istilah dalam rancangan percobaan menurut Ansori (2000)
diantaranya :
1. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan adalah prosedur yang diharapkan pada unit percobaan
2. Taraf/Level
Taraf adalah nilai-nilai dari peubah bebas (faktor) yang dicobakan.
Taraf dibedakan menjadi 3 yaitu varietas A, varietas B, dan
varietas C.
3. Faktor
Faktor adalah peubah bebas yang dicobakan dalam percobaan
sebagai penyusun struktur perlakuan yang dicobakan dapat berupa
peubah kualitatif maupun peubah kuantitatif yang dicobakan dalam
percoban sebagai penyusun struktur perlakuan.

1
4. Pengamatan berulang (Ulangan)
Ulangan merupakan pengamatan yang dilakukan berulang kali
dalam waktu yang berbeda pada suatu objek untuk mengetahui
keragaman yang muncul pada respons.
Suatu percobaan biasanya dilakukan untuk menyelidiki apakah ada
perbedaan efek dari beberapa perlakuan terhadap suatu percobaan. Kerap kali
dijumpai bahwa hasil percobaan itu sebenarnya juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang diselidiki. Dengan adanya hal demikian maka didalam
menganalisis hasil percobaan harus diperhitungkan variabel-variabel yang
dianggap memengaruhi hasil percobaan. Terkadang suatu percobaan
digunakan hanya untuk menguji pengaruh dari satu faktor. Padahal dalam
kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi suatu proses. Dalam hal ini,
rancangan perlakuan yang dapat digunakan adalah percobaan faktorial.
Percobaan faktorial adalah percobaan yang perlakuannya terdiri atas
semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor (Steel dan Torrie
1991). Dengan kata lain, percobaan ini yang mencoba dua faktor atau lebih
dan masing-masing faktor terdiri dari dua level atau lebih, dimana semua taraf
setiap faktor dikombinasikan menjadi kombinasi perlakuan. Kombinasi
perlakuan ini merupakan satu kesatuan perlakuan yang dicoba dengan suatu
rancangan tertentu. Percobaan faktorial digunakan untuk melihat interaksi
antara faktor yang kita cobakan. Adakalanya kedua faktor saling sinergi
terhadap respon (positif). Namun adakalanya juga keberadaan faktor justru
menghambat kinerja faktor lain (negatif).
Analisis statistika yang biasa diterapkan pada percobaan uji daya hasil
adalah analisis ragam (ANOVA), dan analisis komponen utama (AKU).
Penilaian terhadap kedua analisis ini dianggap kurang memadai dalam
menganalisis keefektifan struktur data yang kompleks. Analisis ragam
merupakan suatu model aditif yang hanya menerangkan keefektifan pengaruh
utama. Anova mampu menguji interaksi tetapi tidak mampu menentukan pola
genotip atau lingkungan untuk meningkatkan interaksi. Sedangkan pada

2
analisis komponen utama hanya efektif menjelaskan pengaruh interaksi tanpa
menerangkan pengaruh utamanya.
Salah satu rancangan yang dapat digunakan dalam perancangan faktorial
adalah rancangan acak lengkap. Rancangan ini disebut juga rancangan dua
faktor dalam rancangan acak lengkap atau disingkat Faktorial RAL. Dalam
makalah ini, penulis ingin melakukan analisis variansi tentang Percobaan
Faktorial 2x2 dengan RAL Taraf Kualitatif.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi atau pengertian dari percobaan rancangan acak lengkap?


2. Apa keuntungan dan kerugian percobaan faktorial?
3. Bagaimana bentuk model linier untuk percobaan faktorial pada
rancangan acak lengkap yang terdiri dari 2 faktor?
4. Bagaimana hipotesis untuk rancangan acak kelompok

1.3 Tujuan

1. Dapat mendefinisikan pengertian dari percobaan faktorial rancangan


acak lengkap
2. Dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian dari percobaan faktorial
3. Dapat menjelaskan bentuk model linier untuk percobaan faktorial yang
terdiri dari 2 faktor
4. Dapat memahami fungsi dari hipotesis pada rancangan acak lengkap

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Rancangan Acak Kelompok Percobaan Faktorial

Percobaan faktorial adalah suatu percobaan mengenai sekumpulan


perlakuan yang terdiri atas semua kombinasi yang mungkin dari taraf
beberapa faktor. Sekumpulan kombinasi perlakuan tersebut yang
dinyatakan dengan kata faktorial (Gasperz, 1991:181).Menurut Steel &
Torrie (1989), Percobaan faktorial adalah percobaan yang perlakuannya
terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor atau
perlakuan. Secara umum, dapat dikatakan percobaan faktorial adalah suatu
percobaan untuk meneliti suatu hal yang dipengaruhi oleh lebih dari satu
faktor. Tujuan dari percobaan faktorial adalah untuk melihat interaksi
antara faktor yang di uji. Adakalanya kedua faktor saling sinergi terhadap
respons (positif), namun adakalanya juga keberadaan salah satu faktor
justru menghambat kinerja dari faktor lain (negatif).
Menurut Montgomery (2001), keuntungan percobaan faktorial
yaitu percobaan ini lebih efisien dibandingkan percobaan faktor tunggal.
Keuntungan lainya yaitu dapat mendeteksi respon dari taraf masing-
masing pengaruh utama serta interaksi antar 2 faktor atau lebih. Ada
tidaknya interaksi 2 faktor dapat diketahui dari perilaku respon suatu
faktor pada berbagai kondisi faktor yang lain. Jika hasil respon suatu
faktor berubah pola dari kondisi tertentu ke kondisi ainya untuk faktor
yang lain, maka kedua faktor dikatakan berinteraksi. Jika pola respon dari
suatu faktor tidak berubah pada berbagai kondisi faktor lain, maka dapat
dikatakan kedua faktor tersebut tidak berinteraksi.
Misalkan faktor A terdiri atas 2 taraf (a1, a2, ) dan faktor B dengan
2 taraf (b1, b2) maka banyaknya kombinasi perlakuan faktorial yang dapat
disusun adalah 2x2=4.

4
Skala Respon Skala Respon

b1 b1

b2 b2

a1 a2 a1 a2
(1) (2)
Gambar (1) menunjukkan faktor A dan B yang tidak berinteraksi; Gambar (2)
memperlihatkan A dan B berinteraksi.

2.2 Keuntungan dan Kerugian RAL Percobaan Faktorial

Keuntungan dari penggunaan percobaan faktorial yaitu karena


percobaan factorial merangkum beberapa percobaan faktor tunggal
sekaligus, maka percobaan faktorial akan lebih menepatgunakan dan
dapat mengemat waktu, bahan, alat, tenaga kerja dan modal yang tersedia
dalam mencapai semua sasaran percobaan-percobaan faktor tunggal
sekaligus.
Selain keuntungan yang diperoleh, percobaan faktorial memiliki
kekurangan, yaitu memiliki banyak faktor yang diteliti, kombinasi
perlakuan makin meningkat pula, sehingga ukuran percobaan makin besar
dan akan mengakibatkan ketelitiannya makin berkurang,
perhitungan/analisis menjadi lebih rumit bila faktor ditambah sehingga
memerlukan ketelitian lebih cermat dan interaksi lebiih dari dua faktor
agak sulit untuk menginterpretasikan (Steel dan Torrie 1991).

2.3 Model Linier RAL Percobaan Faktorial Dua Faktor

Model linier untuk percobaan faktorial yang terdiri dari 2 faktor (faktor
A dan faktor B) dengan menggunakan rancangan dasar RAL adalah :
Y ijk =μ+α i+ β j+(αβ )ij +❑ijk
dimana i=1,2 , … , a ; j=1,2 ,… , b ; k =1,2 , … ,n

5
Keterangan :
Y ijk : pengamatan pada ulangan ke-k yang mendapat perlakuan
faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j
μ : rataan umum
αi : pengaruh faktor A taraf ke-i
βj : pengaruh faktor B taraf ke-j
(αβ )ij : pengaruh interaksi faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j
❑ij : komponen galat oleh faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke
j dan ulangan ke-k

Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai


berikut:

a) Merumuskan Hipotesis
Pengaruh utama faktor A:
H 0 :α 1 =…=ai=0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H 1: paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0
Pengaruh utama faktor B:
H 0 : β1 =…= β j=0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H 1: paling sedikit ada satu j dimana β j ≠ 0
Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B:
H 0 :¿ (Interaksi dari faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap
respon yang diamati)
H 1: paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ( αβ )ij ≠0 (Interaksi dari faktor
A dengan faktor B berpengaruh terhadap respon yang diamati)

6
b) Perhitungan Analisis Ragam

Sumber Derajat Jumlah Kuadrt F-hitung F-tabel


keragaman bebas kuadrat(Jk) tengah
(DB) (KT)
A a-1 JKA KTA KTA/ F(α,db.A,db.G)
KTG
B b-1 JKB KTB KTB/ F(α,db.B,db.G)
KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KT(AB) KT(AB)/ F(α,db.AB,db.G)
KTG
Galat ab(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT
Tabel 1. Tabel Analisis Ragam
Rumus untuk menghitung :
Faktor Koreksi
2
Y ij
FK =
r . a .b
Jumlah Kuadrat Total
r
JKT= ∑ Y ijk−FK
2

i, j,k

Jumlah Kuadrat Faktor A


a 2
Y
JKA=∑ i −FK
i r .b

Jumlah Kuadrat Faktor B


Y 2j
JKB=∑ −FK
j r .a

Jumlah Kuadrat Faktor AB


a 2
Y ij
JK ( AB )=∑ −FK−JKA −JKB
i r
Jumlah Kuadrat Galat
JKG = JKT – JKA – JKB – JK(AB)

7
c) Kriteria Pengambilan Keputusan:

Untuk Faktor A :
1. Jika FHitung < FTabel (0,05), maka H0 diterima, hal ini berarti faktor
A tidak berpengaruh nyata.
2. Jika FHitung ≥ FTabel (0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor A
berpengaruh nyata.
3. Jika FHitung ≥ FTabel (0,01), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor A
berpengaruh sangat nyata.
Untuk Faktor B :
1. Jika FHitung < FTabel (0,05), maka H0 diterima, hal ini berarti faktor
B tidak berpengaruh nyata.
2. Jika FHitung ≥ FTabel (0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor B
berpengaruh nyata.
3. Jika FHitung ≥ FTabel (0,01), maka H0 ditolak, hal ini berarti faktor B
berpengaruh sangat nyata.
Untuk Interaksi Kedua Faktor :
1. Jika FHitung < FTabel (0,05), maka H0 diterima, hal ini berarti
interaksi kedua faktor tidak berpengaruh nyata.
2. Jika FHitung ≥ FTabel (0,05), maka H0 ditolak, hal ini berarti interaksi
kedua faktor berpengaruh nyata.
3. Jika FHitung ≥ FTabel (0,01), maka H0 ditolak, hal ini berarti interaksi
kedua faktor berpengaruh sangat nyata.

2.4 Faktor Kuantitatif dan Faktor Kualitatif

Faktor adalah peubah bebas yang dicobakan dalam percobaan


sebagai penyusun struktur perlakuan. Berdasarkan nilai-nilai yang
dicobakan dibedakan menjadi :
Faktor kuantitatif → level/taraf yang dicobakan merupakan hasil
pengukuran.
Contoh : konsentrasi zat : 1 mMol, 2 mMol, dan 3 mMol

8
Faktor kualitatif → level/taraf yang dicobakan merupakan kelas-kelas atau
kategori
Contoh : jenis varietas : V1, V2, V3.
Dalam beberapa bidang tertentu seringkali respon yang muncul
merupakan akibat dari beberapa faktor. Bila respon yang muncul hanya
dipengaruhi oleh satu faktor dikenal dengan percobaan faktor tunggal.
Apabila faktor yang muncul lebih dari satu dikenal dengan percobaan
multi faktor (Widiharih, T 2007).
Percobaan dicirikan dengan perlakuan yang merupakan komposisi
dari semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf faktor dari faktor yang
dicobakan. Percobaan yang melibatkan dua faktor, faktor A mempunyai a
taraf dan faktor B mempunyai b taraf maka banyaknya kombinasi
dinyatakan dengan a x b x n. Dimana n adalah banyaknya ulangan.
Percobaan dua faktor dapat diaplikasikan secara langsung terhadap
seluruh satuan-satuan percobaan. Jika satuan percobaan yang digunakan
relatif homogen, maka disebut rancangan dua faktor dalam Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Jika satuan percobaan yang digunakan heterogen
dan memerlukan pengelompokan satu arah maka digunakan rancangan
dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL).

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Uraian Masalah

Seorang peternak ikan nila ingin mendapatkan keuntungan yang banyak


dari hasil budidayanya dengan modal yang sekecilnya-kecilnya. Oleh
karena itu, ia melakukan eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan berat badan (gram) ikan nila setelah 6 bulan jika memvariasikan
jenis ikan nila dan pelet (pakan) yang digunakan. Banyaknya perlakuan
yang dicobakan ada sebanyak 3x5=15 kombinasi perlakuan.Setiap
kombinasi ikan nila dan pelet ikan di letakkan pada petak kolam sebanyak
4 kolam. Sehingga banyaknya petak percobaan yang digunakan adalah
15x4=60 unit percobaan. Dibawah ini disajikan data berat badan ikan
(gram) saat dipanen:

Faktor Faktor Pelet (B)


Varietas
Pelet Murni Pelet Campuran
Ikan (A)
804 775 807 775 779 763 783 770 776 789
Ikan Nila
787 783 783 782 774 753 772 761 782 788
Gift
800 771 777 785 804 754 755 797 793 762
799 771 794 798 805 781 796 808 806 786
Ikan Nila
797 808 784 798 789 768 772 785 774 791
Best
781 768 769 800 787 766 777 788 775 785

Merumuskan hipotesis
a) Pengaruh Faktor Varietas Ikan (A)
H0 : Tidak ada perbedaan bobot ikan nila akibat pengaruh variabel
varietas ikan nila
H1 : Ada perbedaan bobot ikan nila akibat pengaruh variabel varietas
ikan nila
b) Pengaruh Faktor Pelet (B)
H0 : Tidak ada perbedaan bobot ikan nila akibat jenis pelet yang
digunakan
H1 : Ada perbedaan bobot ikan nila akibat jenis pelet yang digunakan

10
c) Pengaruh Faktor Varietas Nila dan Faktor Pelet (AB)
H0 : Faktor varietas ikan nila tidak berinteraksi dengan faktor pelet
H1 : Faktor varietas ikan nila berinteraksi dengan faktor pelet
Menentukan taraf signifikansi : 5% (α = 0,05%)
Kriteria Penolakan H0 : H0 ditolak jika taraf sig<0,05 atau Fhitung >Ftabel

3.2 Perhitungan Manual

Faktor Faktor Pakan (B)


Varietas Ikan Pelet Jumlah (Yi)
Pelet murni
(A) campuran
Nila Gift 11786 11598 23384
Nila Best 11848 11758 23606
Jumlah (Yj) 23634 23356 Yij= 46990
a) Menghitung Faktor Koreksi
Yi2 469902
FK = = =36801001,67
r . a .b 15 x 2 x 2
b) Menghitung Jumlah Kuadrat Total
JKT= ∑ Y ijk−FK
2

i, j,k

= (8042 + 7752 + ... + 7752 + 7852) – 36801001,67


= 12010,333
c) Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan
- Jumlah kuadrat faktor A
Y 2i ( 23384 2+23606 2 )
JKA=∑ −FK = −36801001,67=821,4
i r .b 15 x 2
- Jumlah kuadrat faktor B
Yj ( 236342 +233562 )
2
JKB=∑ −FK= −36801001,67=1288,06
j r .a 15 x 2
- Jumlah kuadrat faktor AB
Y 2ij
JK ( AB )=∑ −FK −JKA−JKB
i, j r

( 117862 +118482+ 115982+ 117582 )


¿ −¿
15
36801001,67−821,4−1288,067

11
= 160,067
d) Menghitung Jumlah Kuadrat Galat
JKG = JKT – JKA – JKB – JK(AB)
= 12010,333 – 821,4 – 1288,067 – 160,67 = 9740,8
e) Ringkasan Perhitungan (Tabel ANOVA)

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F- F-


Keragaman Bebas Kuadrat Tengah hitung tabel
A 1 821,4 821,4 4,73 4,000
B 1 1288,067 1288,067 7,42 4,000
AB 1 160,067 160,067 0,92 4,000
Galat 56 9740,8 173,943
Total 59 12010,333
f) Menarik Kesimpulan
1) Faktor Varietas Ikan (A)
Fhitung >Ftabel (4,722>4,00) maka H0 ditolak, jadi ada perbedaan
bobot ikan nila akibat pengaruh variabel varietas ikan nila.
2) Faktor Pelet (B)
Fhitung >Ftabel (7,405>4,00) maka H0 ditolak, jadi ada perbedaan
bobot ikan nila akibat pengaruh variabel jenis pelet yang
digunakan.
3) Faktor Varietas Ikan dan Pelet (AB)
Fhitung <Ftabel (0,920<4,00) maka H0 diterima, jadi faktor varietas
ikan tidak berinteraksi dengan faktor pelet.

12
3.3 Analisis Data dengan MINITAB

 Input data pada worksheet

 Analisis dengan ANOVA: Stat – ANOVA – General Linear Model – Fit


General Linear Model

13
 Input kolom “Respon” pada Responses dan kolom “Ikan” & “Pakan” pada
Factors

 Pada bagian Graph, pilih Four in one untuk Residual plots, dan pilih
Standarized untuk Residual for plots

14
 Pada bagian Storage, pilih fit,residuals, standardized residuals

 Stat – ANOVA – General Linear Model – Comparison

 Pilih metode Tukey

15
 Pada Options, pilih Convidence level 95

 Pada Options, pilih Convidence level 95

 Pada Results, centang semua kotak

 Stat – ANOVA – General Linear Model – Faktorial Plots

16
 Pada kolom select dengan “ikan” dan “pakan”

 Pada Graphs, centang main effect plot & interaction plots

 Klik OK

17
Output yang diperoleh dari Minitab sebagai berikut :

Method
Factor (-1; 0; +1)
coding

Factor Information
Factor Type Levels Values
Ikan Fixed 2 Best; Gift
Pakan Fixed 2 campuran;
murni

Analysis of Variance
Source DF Adj SS Adj MS F-Value P-Value
  Ikan 1 821,4 821,4 4,73 0,034
  Pakan 1 1288,1 1288,1 7,42 0,009
Error 57 9900,9 173,7
  Lack-of-Fit 1 160,1 160,1 0,92 0,342
  Pure Error 56 9740,8 173,9
Total 59 12010,3

Model Summary
S R-sq R-sq(adj) R-sq(pred)
13,179 17,56% 14,67% 8,66%
5

Coefficients
Term Coef SE Coef T-Value P-Value VIF
Constant 783,1 1,70 460,29 0,000
7
Ikan
  Best 3,70 1,70 2,17 0,034 1,00
Pakan
  -4,63 1,70 -2,72 0,009 1,00
campura
n

Regression Equation

18
Bera = 783,17 + 3,70 Ikan_Best - 3,70 Ikan_Gift - 4,63 Pakan_campuran
t + 4,63 Pakan_murni

Fits and Diagnostics for Unusual Observations


Obs Berat Fit Resid Std Resid
48 808,00 782,2 25,77 2,01 R
3

R  Large residual

Tukey Pairwise Comparisons: Ikan


Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Ikan N Mean Grouping
Best 30 786,86 A
7
Gift 30 779,46 B
7

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey Simultaneous Tests for Differences of Means


Difference of Difference SE of Simultaneous 95% Adjusted
Ikan Levels of Means Difference CI T-Value P-Value
Gift - Best -7,40 3,40 (-14,21; -0,59) -2,17 0,034

19
Individual confidence level = 95,00%

Tukey Pairwise Comparisons: Pakan


Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Pakan N Mean Grouping
murni 30 787,80 A
0
campura 30 778,53 B
n 3

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey Simultaneous Tests for Differences of Means


Difference of Difference SE of Simultaneous Adjusted
Pakan Levels of Means Difference 95% CI T-Value P-Value
murni - 9,27 3,40 (2,45; 16,08) 2,72 0,009
campuran

Individual confidence level = 95,00%

20
3.4 Hasil Analisis

21
1) Faktor Varietas Ikan (A)
Pada perhitungan manual diperoleh Fhitung >Ftabel (4,73>4,00). Juga pada
perhitungan minitab diperoleh Pvalue <0,05 (0,034<0,05). Maka H0 ditolak,
jadi ada perbedaan bobot ikan nila akibat pengaruh variabel varietas ikan
nila.
2) Faktor Pelet/Pakan (B)
Pada perhitungan manual diperoleh Fhitung >Ftabel (7,42>4,00). Juga pada
perhitungan minitab diperoleh Pvalue <0,05 (0,034<0,009). Maka H0
ditolak, jadi ada perbedaan bobot ikan nila akibat pengaruh variabel jenis
pelet yang digunakan.
3) Faktor Varietas Ikan dan Pelet/Pakan (AB)
Pada perhitungan manual diperoleh Fhitung <Ftabel (0,92<4,00). Juga pada
perhitungan minitab diperoleh Pvalue >0,05 (0,342>0,05). Maka H0
diterima, jadi faktor varietas ikan tidak berinteraksi dengan faktor pelet.
Dalam hal ini, dapat juga melihat “grafik pengaruh faktor A dan B”. Pada
grafik terlihat tidak saling menyilang jelas bahwa faktor A dan B yang tidak
berinteraksi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

22
1. Berdasarkan analisa dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk Faktor
Varietas Ikan (A), ada perbedaan bobot ikan nila akibat pengaruh
variabel varietas ikan nila. Untuk Faktor Pelet/Pakan (B), ada
perbedaan bobot ikan nila akibat pengaruh variabel jenis pelet yang
digunakan. Dan untuk Faktor Varietas Ikan dan Pelet/Pakan (AB),
terlihat bahwa faktor varietas ikan tidak berinteraksi dengan faktor
pelet.
2. Rancangan Acak Kelompok Percobaan Faktorial AxB adalah
rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua peubah bebas (Faktor)
dalam klasfikasi silang yaitu faktor A yang terdiri dari a taraf dan
faktor B yang terdiri dari b taraf dan kedua faktor tersebut diduga
saling berinteraksi.
3. Suatu faktor dikatakan kualitatif jika taraf-taraf faktor tersebut tak
dapat dinyatakan dalam nilai numerik pada setiap titik taraf itu.
4. Tujuan utama percobaan faktorial adalah untuk mengetahui pengaruh
satu faktor pada berbagai taraf faktor lainnya terhadap respon.
5. Dalam membandingkan Fhitung dengan F(1-α) tabel yang perlu
diperhatikan terlebih dahulu adalah Fhitung dari interaksi apakah nyata
(signifikan) atau tidak nyata (tidak signifikan).
4.2 Saran

Demikian hasil makalah untuk memenuhi tugas yang dapat kami


paparkan. Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

23
Sulistyaningsih, Dwi Retno. "Analisis Varian Rancangan Faktorial
Dua Faktor RAL dengan Metode AMMI." Program Studi Matematika
(Skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro (2010).
Susilawati,Made.”Perancangan Percobaan.”Universitas
Udayana(2015).
Pamuji, Unib Sedya. "RANCANGAN ACAK LENGKAP
UNTUK MENGETAHUI PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH." (2017).

Amelia,Rizkinor.” RANCANGAN ACAK LENGKAP


FAKTORIAL (2 Perlakuan).Diakses pada tanggal 21 Februari
2022.https://www.academia.edu/32154743/Rancangan_Acak_Lengkap_Fa
ktorial_2_Perlakuan_
Nurhaliza,Siti.”Perancangan Percobaan Faktorial Rancangan Acak
Lengkap”.Diakses pada tanggal 21 Februrari 2022.
https://123dok.com/document/z1gg1gvz-perancangan-percobaan-faktorial-
rancangan-acak-lengkap.html
Steel, Robert G.D & James H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur
Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Rahma,Anisa.”Percobaan Faktorial dalam RAL”.Diakses pada


tanggal 20 Februrari 2022. https://www.stat.ipb.ac.id.

24

Anda mungkin juga menyukai