Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Model Shelter (Hunian Sementara) Sistem Modular dan Portabel
untuk Korban Bencana Alam di Indonesia dengan Pendekatan Penanganan
Efek Trauma

JENIS KEGIATAN:
PKM-KC

Diusulkan oleh:

Ahmad Faiz Abiyoso Arsitektur Angkatan 2011


Pahruroji Arsitektur Angkatan 2011
Faridatuz Zuhroh Teknik Kimia Angkatan 2012

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Model Shelter (Hunian Sementara) Sistem Modular dan


Portabel untuk Korban Bencana Alam di Indonesia
dengan Pendekatan Penanganan Efek Trauma
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ahmad Faiz Abiyoso
b. NIM : 11512232
c. Jurusan : Arsitektur
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel : Wonokromo, Pleret, Bantul
Yogyakarta
f. Alamat email : faizabiyoso123@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rini Darmawati, Ir.,MT
b. NIDN : 0502116101
c. Alamat rumah dan No Tel : Terban Blimbingsari
CT.IV/1,Yogyakarta/08164263017
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.410.000,00
b. Sumber Lain (*disebutkan) :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Yogyakarta, 18 Oktober 2013


Menyetujui ,
Ketua Jurusan Arsitektur UII Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr Ing Ilya Fajar Maharika MA Ahmad Faiz Abiyoso


NIP. 93 512 0102 NIM. 11512234

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pendamping

Ir. Bachnas, M.Sc Ir. Rini Darmawati MT


NIP. 82 511 0101 NI P. 875120102

ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan …………………………………………………………. ii


Daftar Isi ………………………………………………………………………. iii
Ringkasan ……………………………………………………………………… 1
BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………….. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN..………………………………………… 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ………………………………... 7
4.1. Recana Anggaran Biaya …………………………………………………… 7
4.2. Jadwal Kegiatan …………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 5 Gambaran Model yang Hendak Diterapkembangkan

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Modular Architecture…………………………..………………........ 5
Gambar 2. Portable Architecture…………………………..………………........ 6

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sebaran kejadian bencana dan korban meninggal……………………. 2

iii
Ringkasan

“Model Shelter (Hunian Sementara) Sistem Modular dan Portabel untuk


Korban Bencana Alam di Indonesia dengan Pendekatan Penanganan Efek
Trauma” diharapkan mampu memberikan solusi bagi pemerintah dan
masyarakat dalam penanggulangan bencana alam di Indonesia. Hal tersebut
dilatar belakangi oleh kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa shelter
korban bencana yang ada tidak layak huni. Selain itu, mahalnya biaya
produksi serta pengerjaan yang kurang cepat juga menjadi permasalahan
shelter.
Permasalahan lain yang juga kurang menjadi perhatian adalah
perancangan shelter yang tidak memperhatikan aspek psikis pengguna shelter,
yakni korban bencana alam. padahal bencana tidak hanya berdampak pada
aspek fisik saja, tetapi juga aspek psikis.
Dari permasalahan tersebut, penulis akan melakukan kajian mengenai
sistem bangunan modular dan portabel untuk menentukan desain shelter yang
murah, mudah dibangun, cepat dan praktis. Selain itu, penulis juga akan
melakukan kajian tentang material bangunan yang akan digunakan dalam
perancangan shelter tersebut.
Kaitannya dengan penanganan efek trauma, penulis berasumsi bahwa
arsitektur dan perilaku itu mempunyai hubungan yang erat sebagaimana teori
psikologi lingkungan, sehingga penulis meyakini bahwa desain shelter pun
dapat mempengaruhi psikis pengguna shelter. Dari asumsi tersebut, Penulis
akan mengkaji tentang cara penanganan trauma melalui perancangan
bangunan guna menentukan desain shelter yang mampu menangani efek
trauma.

Kata Kunci: Shelter, Modular, Portabel, Trauma, Bencana Alam

1
Model Shelter (Hunian Sementara) Sistem Modular dan Portabel untuk

Korban Bencana Alam di Indonesia dengan Pendekatan Penanganan

Efek Trauma

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan wilayah yang luas dan
memiliki ratusan gunung berapi serta berada di atas jalur gempa bumi sehingga
Indonesia menjadi wilayah rawan bencana alam. Berikut adalah tabel sebaran
kejadian bencana dan korban meninggal yang menunjukan kenaikan dari tahun ke
tahun.

Tabel 1. Sebaran kejadian bencana dan korban meninggal


(BNPB, 2013)

Selain mengakibatkan korban meninggal, peristiwa bencana alam juga


menyebabkan kerusakan pada infrastruktur bangunan. Tercatat sebanyak 417.842
rumah rusak berat akibat bencana alam (BNPB, 2010). Dampak lain yang juga
diakibatkan oleh bencana adalah gangguan psikis berupa trauma pasca bencana.
Berdasarkan data dari bencana besar lainnya, antara 50% sampai dengan 90%
populasi yang terkena bencana kemungkinan besar akan mengalami stress post-
trauma dan depresi (BBC, 2005).

2
Dalam rangka mengatasi permasalahan bencana tersebut, peran setiap
elemen masyarakat sangat penting, tidak terkecuali Negara dalam hal ini
pemerintah. Karena dampak bencana secara tidak langsung akan mempengaruhi
stabilitas ekonomi, politik, dan sosial masyarakat. Sebagaimana kewajiban
Pemerintah yang tertuang dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945 yang
diimplementasikan dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan
bencana, di mana dalam UU tersebut Pemerintah berkewajiban menyediakan
bantuan pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana. Salah satu pemenuhan
kebutuhan dasar tersebut adalah penyediaan hunian sementara (shelter).
Namun pada kenyataannya, shelter yang dibangun sejauh ini masih
terkesan seadanya dan kurang memberikan kenyamanan bagi para korban.
Permasalahan lain adalah mahalnya biaya produksi dan kurang praktisnya model
shelter yang ada sehingga diperlukan waktu yang cukup lama dalam
pembangunan. Selain itu, perancangan shelter yang ada juga tidak
mempertimbangkan aspek psikis korban bencana alam.
Melalui program PKM ini, penulis mencoba membuat sebuah model
desain shelter dengan sistem portabel dan modular sehingga lebih efisien dalam
hal biaya dan waktu pengerjaan serta mudah dibangun baik oleh Pemerintah
maupun masyarakat, dengan pendekatan penanganan efek trauma pasca bencana.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana membuat model desain shelter yang efisien dalam hal biaya
dan waktu pengerjaan serta mudah dibangun oleh masyarakat?
Bagaimana membuat model shelter yang mampu membantu penanganan
efek trauma pada korban bencana alam?

1.3 Tujuan Program


Terciptanya model shelter yang efisien dalam hal biaya dan waktu
pengerjaan serta mudah dibangun oleh masyarakat dan dapat membantu
penanganan efek trauma pada korban bencana alam sehingga mampu menjadi
panduan bagi pemerintah serta masyarakat yang terkena bencana.

3
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah model shelter (hunian sementara) sistem
modular dan portabel untuk korban bencana alam di Indonesia dengan pendekatan
penanganan efek trauma, dalam bentuk maket model, gambar rencana, gambar 3D
dan buku panduan pembangunan.

1.5 Kegunaan Program


Bagi Pemerintah dan masyarakat, model shelter ini diharapkan mampu
menjadi panduan dalam pembangunan bangunan hunian sementara korban
bencana alam di Indonesia.
Bagi korban bencana, model shelter ini diharapkan menjadi hunian
sementara yang layak huni serta dapat membantu menangani gangguan psikis
pasca bencana.
Bagi mahasiswa, model shelter ini diharapkan dapat memacu kreatifitas
untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam rangka menanggulangi korban bencana
alam di Indonesia.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Trauma
Gangguan Stress Pasca Trauma merupakan gangguan mental pada
seseorang yang muncul setelah mengalami suatu pengalaman traumatik dalam
kehidupan atau suatu peristiwa yang mengancam keselamatan jiwanya. (Bufka &
Barlow, 2006). Secara psikologis trauma mengacu pada pengalaman-pengalaman
yang mengejutkan dan menyakitkan, yang melebihi situasi stress yang dialami
manusia sehari-hari dalam kondisi wajar (Kusumo, 2009).
Ada dua macam terapi pengobatan yang dapat dilakukan penderita trauma,
yaitu dengan menggunakan farmakoterapi dan psikoterapi. Pada pengobatan
psikoterapi, ada tiga tipe psikoterapi yang dapat digunakan dan efektif untuk
penanganan gangguan stress pasca trauma, yaitu: anxiety management, cognitive
therapy, exposure therapy . (Anonim, 2013a)

4
2.2 Shelter (Hunian Sementara)
Shelter (hunian sementara) adalah hunian sementara bagi korban bencana
alam beserta sarana dan prasarana pendukungnya baik melalui temporary shelter,
semi permanents shelter, dan permanent shelter dengan menggunakan prinsip-
prinsip penanggulangan bencana.(Anonim, 2013b)

2.3 Hubungan Arsitektur Dengan Perilaku


Teori Hubungan Arsitektur dengan Perilaku antar alain adalah :
a. Determinisme Arsitektur (Architectural Determinism). Determinisme
arsitektur berarti bahwa lingkungan yang dibangun membentuk perilaku
manusia di dalamnya. Dalam bentuknya yang paling ekstrim, arsitektur dan
desain dipandang sebagai satu-satunya penyebab dari munculnya perilaku
(Lang, 1987).
b. Kemungkinan Lingkungan (Environmental Possibilism). Konsep
kemungkinan lingkungan memandang lingkungan sebagai sebuah wadah di
mana perilaku akan muncul (Lang, 1987).

2.4 Modular
Pendekatan modular (modular approach) berusaha memecah sistem yang
rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan
lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan
dapat dikembangkan tepat pada waktu yang telah direncanakan, mudah dipahami
oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara (Anonim, 2013c). Dengan
pendekatan model bangunan sistem modular, pembangunan akan mudah dan tepat
waktu.
Gambar 1. Modular Architecture
Sumber : http://inhabitat.com/drop-
house/drop-house-algeco-modular-
architecture-alinea-prefab-antoine-
cordier-olivier-charles-armel-neouze-2/

5
2.5 Portabel
Portable architecture merupakan suatu karya arsitektur yang berada pada
suatu tempat terkait dengan waktu yang terbatas. Objek arsitektur tersebut dapat
berpindah atau dipindahkan serta dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan
pada lingkungannya (Shalahuddin, 2008).
Ada 2 faktor penting yang diperhatikan dalam mendesain bangunan yang
bersifat portable, yaitu bangunan harus dapat berdiri secepat mungkin serta
memiliki tata ruang yang sederhana. Suatu ruang yang dimanfaatkan untuk
berbagai kebutuhan, dan sebagai pembentuk suasana ruang pada setiap tapak
yang ditempatinya (Oliver, 1997).

Gambar 2. Portable Architecture


Sumber : http://fc05.deviantart.net/fs44/f/2009/160/6/6/
portable_architecture_by_picopix.jpg
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Dibawah ini merupakan metode pelaksanaan program :

6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Rencana Anggaran Biaya

No Jenis pengeluaran Biaya (Rp) persentase


1 Peralatan penunjang (sewa kamera, Rp 3.750.000,00 30 %
handycam, komputer, printer,(20-
30%)
2 Bahan habis pakai (alat tulis, tinta Rp 4.865.000,00 40 %
hitam-warna, flashdisk, fotokopi
materi-laporan, referensi, internet,
komunikasi)(30- 40%)
3 Perjalanan maks 15% Rp 1.875.000,00 15 %
4 Lain-lain (administrasi, publikasi, Rp 1.920.000,00 15 %
laporan) (maks 15%)
jumlah Rp 12.410.000,00 100%

4.2. Jadwal Kegiatan

Bulan ke

1 2 3 4 5
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
1 Literatur

2 Mencari Data
Pra
3 Rancangan
Desain
Pengembang
4 an
Penyusunan
5 laporan
Manajemen
dan Control
6 tugas

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Expert Consensus Treatment Guidelines for Post Traumatic Stress


Disorder: A Guide for Patients and Families,” http://www. psychguides.
com (19 Oktober 2013a)
Anonim, “Pengertian Sistem dan Analisis Sistem,” http://pujianto.blog.ugm.ac.id,
(19 Oktober 2013c)
Anonim, “ Usulan Rencana Aksi untuk Meningkatkan Kemampuan Mitigasi
Bencana Banjir Bandang di Indonesia,”
http://www.jica.go.jp/project/indonesian/indonesia (19 Oktober 2013b)
BBC 2005. “Trauma risk for tsunami survivors.” Published Feb. 2, 2005.
http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/asia-pacific/4229233.stm
BNPB. “Data dan Informasi Bencana Indonesia”. http://dibi.bnpb.go.id. (19
Oktober 2013)
Bufka and Barlow. 2006. dalam http://www.mail-archive.com/ indofirstaid
@yahoogroups.com/msg02018.html
Kusumo, E, Budiarto. 2009. “Kesehatan Mental di Aceh Paska Tsunami.”
Lang, Jon. 1987. “Creating Architectural Theory, The Role of The Behavioral
Sciences in Environmental Design”. New York: Van Nostrand Reinhold
Co.
Oliver, P. 1997. “The Encyclopedia of Vernacular Architecture, vol 1 : Theories
and Principle”. Cambridge : Cambridge University Press.
Shalahuddin, A, Alif. 2008. “Portable Architecture : Keberadaanya Terkait
dengan Ruang dan Waktu”. Depok : Universitas Indonesia.
http://fc05.deviantart.net/fs44/f/2009/160/6/6/portable_architecture_by_picopix.jp
g (29 Oktober 2013)
http://inhabitat.com/drop-house/drop-house-algeco-modular-architecture-alinea-
prefab-antoine-cordier-olivier-charles-armel-neouze-2/ (29 Oktober 2013)

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ahmad Faiz Abiyoso
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Arsitektur
4 NIM 11512232
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bantul, 12 Februari 1993
6 E-mail Faizabiyoso123@gmail.com
7 Nomor Telepon 08995006050

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Muhammadiyah SMP Negeri 1 MAN Yogyakarta I
Wonokromo I Pleret
Jurusan IPA
Tahun Masuk Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kretivitas Mahasiswa

Yogyakarta, 18 Oktober 2013


Pengusul,

( Ahmad Faiz Abiyoso )


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Pahruroji
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Arsitektur
4 NIM 11512234
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 04 Februari 1993
6 E-mail pahruarchi2011@gmail.com
7 Nomor Telepon 085640194548

B. Riwayat Pendidikan
SD SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Gandaria SDS SMP SMA
Utara 03 Pagi Ar-Risalah Ar-Risalah Ar-Risalah
Jakarta Selatan Kediri Kediri Kediri
Jurusan IPA
Tahun Masuk 1999-2001 2001-2005 2005-2008 2008-2011
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kretivitas Mahasiswa

Yogyakarta, 18 Oktober 2013


Pengusul,

( Pahruroji )
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Faridatuz Zuhroh
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 12521219
5 Tempat dan Tanggal Lahir Purworejo, 24 Juli 1994
6 E-mail gue.farida@gmail.com
7 Nomor Telepon 089636259624

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Sucen Juru SMPN 1 MA Ali Maksum
Tengah Purworejo
Jurusan
Tahun Masuk Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kretivitas Mahasiswa

Yogyakarta, 18 Oktober 2013


Pengusul,

( Faridatuz Zuhro )
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran

1. Peralatan penunjang
Harga Satuan
No Nama Alat Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Jumlah
(Rp)
1 Sewa kamera Dokumentasi Foto 7 Hari Rp.125.000.00 Rp. 875.000,00
2 Sewa handycam Dokumentasi Video 7 Hari Rp. 75.000,00 Rp.525.000,00
4 Sewa komputer Mengolah Data 5 Bulan Rp. 330.000,00 Rp. 1.650.000,00
5 Sewa Printer A4 Mencetak Data 14 Hari Rp. 50.000,00 Rp.700.000,00
SUB TOTAL Rp. 3.750.000,00

2. Bahan Habis Pakai


Harga Satuan
No Nama bahan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Jumlah
(Rp)
1 Kertas HVS A4 Mencetak Dokumen & 3 Rim Rp 30.000,00 Rp 90.000,00
Alternatif Desain
2 Tinta Hitam Mencetak Dokumen 2 Buah Rp 25.000,00 Rp 50.000,00
3 Tinta Warna Mencetak Dokumen 2 Buah Rp 40.000,00 Rp 80,000.00
4 Alat Tulis (Pensil,
Sketsa, menulis Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Sketchbook, map)
5 Beli Modem Akses Internet 3 Buah Rp 125.000,00 Rp 375.000,00
6 Pulsa Modem Akses Internet 5 Bulan Rp 100.000,00 Rp 500.000,00
7 Pulsa Selular Komunikasi 5 Bulan Rp 75.000,00 Rp 375.000,00
8 Flash Disk 16 Gb Simpan & Transfer Data 3 Buah Rp 170.000,00 Rp 510.000,00
9 Jasa Cutting Laser Membuat Simulasi Model 60 Menit Rp 10.000,00 Rp 600.000,00
10 Jasa Simulasi Model 3D Membuat 3D Rancangan 5 Bulan Rp 175.000,00 Rp 875.000,00
11 Jasa Rendering 3D Membuat 3D Rancangan 5 view Rp 100.000,00 Rp 500.000,00
12 Bahan Maket (Karton,
Lem, Kayu, Bambu,
Membuat Simulasi Model Rp 600.000,00 Rp 600.000,00
Gunting, Cutte, Kaca,
Akrilik)
13 Cinderamata Narasumber Kenang-kenangan narsum Rp 60.000,00 Rp 60.000,00
SUB TOTAL Rp 4.865.000,00

3. Perjalanan
Harga Satuan
No Keterangan Justifikasi Pemakaian Kuantitas satuan Jumlah
(Rp)
1 Survei Kampus-Lokasi Perjalanan Survei 5x3 orang Rp 80.000,00 Rp 1.200.000,00
2 Logistik Survey Logistik Survei 5x3 orang Rp 45.000,00 Rp 675.000,00
SUB TOTAL Rp 1.875.000,00
4. Lain-lain

No Keterangan Justifikasi Pemakaian Jumlah


1 Logistik (Koordinasi) Logistik Rp 320.000,001
2 Fotokopi Dokumen Untuk Kelengkapan Data Rp 300.000,00
3 Poster Presentasi Rp 700.000,00
4 Cetak Buku Panduan Presentasi Rp 300.000,00
5 Cetak Buku Desain Untuk Kelengkapan Data Rp 300.000,00
SUB TOTAL Rp 1.920.000,00

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1. Ahmad Faiz Arsitektur Arsitektur 6 jam/minggu Menyusun tulisan
Abiyoso dari data dan
/11512232 literatur
2. Pahruroji/115122 Arsitektur Arsitektur 6 jam/minggu Grafis, mencari
34 data di lapangan
3. Faridatuz Zuhroh/ Teknik Teknik 6 jam/minggu Mencari data di
12521219 Kimia Kimia lapangan,
administrasi dan
keuangan
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Faiz Abiyoso


NIM : 11512232
Program Studi : Arsitektur
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-KC saya dengan judul:


“Model Shelter (Hunian Sementara) Sistem Modular dan Portabel untuk
Korban Bencana Alam di Indonesia dengan Pendekatan Penanganan Efek
Trauma” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Yogyakarta, 18 Oktober 2013


Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Ir. Bachnas, M.Sc Ahmad Faiz Abiyoso


NIP. 82 511 0101 NIM 11512232
Lampiran 5 Gambaran Model yang Hendak Diterapkembangkan

Penanganan Trauma
dilakukan dengan pendekatan
interior dan penataan
kawasan shelter

Pemilihan Material guna efisiensi Sistem Modular dengan Modul 3x3


biaya sehingga mudah dibangun dan cepat
dalam pengerjaanya. Bangunan juga
menerapkan system portable, agar
mudah dipindahkan.

Anda mungkin juga menyukai