Diajukan Oleh :
1. Penulis 1
NIM : 1905022005
2. Penulis 2
NIM : 1905022009
ii
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun.
Medan, 2021
Hormat kami,
Penulis
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan judul :
Menyetujui :
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktik dan Laporan Kerja Lapangan ini dengan baik.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang
harus dilaksanakan oleh mahasiswa program studi Diploma 3 Teknik Sipil Jurusan
Teknik Sipil pada semester V sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dari
jurusan yaitu selama sebulan dari tanggal 18 Oktober 2021 sampai tanggal 12
November 2021. Oleh karena itu, penulisan laporan PKL ini sangatlah penting dan
merupakan langkah awal mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-teori yang
sudah diperoleh selama belajar di perkuliahan.
v
9. Seluruh rekan mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan angkatan
2019, khususnya kelas SI-5D atas bantuan dan dukungan untuk penulisan
laporan ini.
Sebagai mahasiswa yang tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Demikian laporan ini ditulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pihak yang membaca.
Medan, 2021
Hormat kami,
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
2.5.1.1Persiapan Pekerjaan Pondasi ................................................
2.5.1.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi .............................
2.5.2 Pekerjaan Sloof ................................................................................
2.5.2.1 Persiapan Pekerjaan Sloof ...................................................
2.5.2.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sloof .................................
2.5.3 Pekerjaan Kolom .............................................................................
2.5.3.1 Persiapan Pekerjaan Kolom ................................................
2.5.3.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom ...............................
2.5.4 Pekerjaan Balok ...............................................................................
2.5.4.1 Persiapan Pekerjaan Balok ..................................................
2.5.4.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok .................................
2.5.5 Pekerjaan Dinding ...........................................................................
2.5.5.1 Persiapan Pekerjaan Dinding ..............................................
2.5.5.2 Metode pelaksanaan Pekerjaan dinding ..............................
2.6 Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan ..............................................
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 2.31 Tualangan Baja...........................................................................
Gambar 2.32 Kawat Bendrat............................................................................
Gambar 2.33 Triplek.........................................................................................
Gambar 2.34 Paku ...........................................................................................
Gambar 2.35 Air .............................................................................................
Gambar 2.36 Pasir ...........................................................................................
Gambar 2.37 Semen..........................................................................................
Gambar 2.38 Kerikil ........................................................................................
Gambar 2.39 Pabrkasi Besi Bored Pile.............................................................
Gambar 2.40 Setting Mesin Bor......................................................................
Gambar 2.41 Proses Pengeboran Bored Pile...................................................
Gambar 2.42 Proses Memasukkan Besi Bored Pile kedalam Tanah...............
Gambar 2.43 Proses Pengecoran Bored Pile....................................................
Gambar 2.44 Proses Penggalian Titi Pondasi..................................................
Gambar 2.45 Pembersihan Lantai Kerja Pile cap............................................
Gambar 2.46 Pekerjaan Pabrikasi Tulangan....................................................
Gambar 2.47 Bekisting/Mal Pile Cap..............................................................
Gambar 2.48 Besi Pile Cap..............................................................................
Gambar 2.49 Penulangan Pile Cap..................................................................
Gambar 2.50 Pengecorran Pile cap..................................................................
Gambar 2.51 Denah Komposit Sloof................................................................
Gambar 2.52 Detail Prinsip Penulangan Sloof.................................................
Gambar 2.53 Pembuatan Perancah Bekisting Balok Sloof.............................
Gambar 2.54 Pekerjaan Bekisting Balok Sloof...............................................
Gambar 2.55 Pemasangan Tulangan Balok Sloof...........................................
Gambar 2.56 Pengecoran Balok Sloof.............................................................
Gambar 2.57 Denah Kolom.............................................................................
Gambar 2.58 Detail Kolom..............................................................................
Gambar 2.59 Pekerjaan Pabrikasi Besi Kolom................................................
Gambar 2.60 Pemasangan Tulangan Kolom...................................................
Gambar 2.61 Pemasangan Bekisting kolom....................................................
Gambar 2.62 Proses Pengecoran Kolom.........................................................
Gambar 2.63 Denah Balok...............................................................................
Gambar 2.64 Pengerjaan Perancah Balok.......................................................
x
Gambar 2.65 Papan Mal Balok.........................................................................
Gambar 2.66 Pemasangan Ring Balok............................................................
Gambar 2.67 Pengecoran balok.......................................................................
Gambar 2.68 Pembongkaran Bekisting Balok.................................................
Gambar 2.69 Bata Ringan.................................................................................
Gambar 2.70 Pabrikasi Kolom Praktis............................................................
Gambar 2.71 Pemasangan Bata ringan ............................................................
Gambar 2.72 Pemasangan Kolom Praktis........................................................
Gambar 2.73 Proses Pembuatan Rel.................................................................
Gambar 2.74 Proses Plesteran Dinding............................................................
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
PKL merupakan salah satu mata kuliah yang ada dalam kurikulum
lembaga Pendidikan Tinggi Negeri, Politeknik Negeri Medan yang bertujuan
untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada mahasiswa secara
nyata mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan selama kegiatan
perkuliahan. Setiap mahasiswa Politeknik Negeri Medan, khususnya Program
Studi Teknik Sipil, diwajibkan untuk mengikuti program ini, karena PKL
merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Diploma Teknik Sipil.
1
mahasiswa tersebut memiliki kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan
tempatnya bekerja setelah lulus nantinya.
2
Bimbingan dan asistensi laporan dilakukan dengan dosen pembimbing Praktik
Kerja Lapangan yakni Bapak Drs. Syarifuddin, M.T
LOKASI PROYEK
NO. A. Persiapan
Pembekalan Praktik
4 Kerja
Lapangan
Mendapat Dosen
5
Pembimbing
B. Pelaksanaan
1 Melaksanakan PKL
C. Pelaporan
D. Pengumpulan
Jadwal Pengumpulan
1
Laporan PKL
3
Tabel 1.1 Jadwal Praktik Kerja Lapangan
4
4. Mengasah keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam bidang
konstruksi jalan melalui Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan.
5. Melatih kemampuan praktikan untuk mampu bersikap mandiri, serta
bertanggung jawab..
6. Sebagai pengalaman kerja awal untuk mahasiswa sebelum terjun
langsung ke dunia kerja yang nyata dan wadah untuk menjalin
kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dengan pihak instansi
yag terkait.
Laporan PKL ini disusun mengacu kepada pedoman penulisan laporan PKL,
Tugas Akhir dan Skripsi Politeknik Negeri Medan 2021. Adapun susunan
penulisan laporan PKL ini tediri dari :
5
BAB II
PELAKSANAAN PKL
Telepon 0614529221
Fax 0614559016
NPWP 01.850.723.6-123.000
Asosiasi GAPEKSINDO
6
Gambar 2.1 Logo PT. Cemerlang Samudra Kontrindo (PT. CSK)
7
bidangnya. PT.CSK siap bekerjasama dengan instansi non Departemen RI,
Gambar 2.2 Peta Lokasi Kantor Pusat PT. Cemerlang Samudra Kontrindo
2.1.2 Visi dan Misi PT. Cemerlang Samudra Kontrindo (PT. CSK)
Seperti perusahaan pada umumnya PT. PP Presisi Tbk memiliki visi dan
misi yaitu :
8
Elektrikal, dan Instrumentasi . Selain kantor pusat di Medan, perusahaan ini juga
memiliki tiga kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Pekan Baru, dan
Kalimantan.
9
No.SPMK Kontraktor : 19/DU000/PL.01.01/06/2021
Nama Konsultan : PT.Arkonin Egineering Manggala Pratama
No.Kontrak Konsultan : PJ-574/DS000/P;.01.01/05/2021
No.SPMK Konsultan : 20/DS000/KB.04/06/2021
Lingkup Pekerjaan : Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Luas Total Bangunan : 15846.7241 m²
Waktu Pelaksanaan : 02 Juni 2021 s/d 27 Januari 2021
Durasi Pekerjaan : 240 hari kalender
10
2.1.6 Struktur Organisasi Proyek
11
2.1.7 Time Schedule Proyek
12
2.2 Deskripsi Alat/Sistem
Dalam suatu proyek alat dan bahan merupakan hal yang sangat penting.
Berbagai macam alat yang digunakan di lapangan
Alat yang digunakan untuk pekerjaan di lapangan ialah sebagai berikut:
a. Mobil Crane
Crane digunakan untuk mengangkat muatan secara vertikal, menahannya
apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang
ditentukan dengan mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar
(slewing), dan pejalan (travelling). Pada proyek ini crane digunakan
untuk pekerjaan erection baja, seperti untuk mengangkat kolom atau
balok baja yang akan dipasang, kemudian crane juga digunkan sebagai
alat pemindah material baja dari dump truck ke tempat yang disediakan.
i. Gergaji
Berfungsi sebagai pemotong kayu yang digunakan untuk pembuatan
mal/bekisting.
l. Unting-unting
m. Benang
n. Bar Cutter
Digunakan untuk memotong tulangan pondasi sesuai kebutuhan.
o. Bending Manual
Digunakan untuk membengkokkan tulangan baja sesuai dengan gambar
kerja tulangan pondasi.
p. Tang Pemotong
Digunakan untuk memotong kawat bendrat tulangan yang akan dipakai
mengikat tulangan baja.
r. Drilling Machine
Digunakan untuk menebor tanah untuk keperluan pondasi bored pile
s. Ember
Digunakan untuk mengangkut bahan-bahan seperti air, pasir, semen dan
kerikil ke dalam molen. (Gambar 2.21)
Gambar 2.24 Ember
t. Palu
Digunakan untuk membuka paku pada bekisting atau untuk memukul
benda dari bahan logam yang keras dibantu dengan alat perantara.
u. Sekop
Digunakan untuk memindahkan material seperti pasir, semen dan kerikil
ke dalam ember pada saat pencampuran material beton.
2.3 Perlengkapan K3
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu hal yang
penting pada suatu proyek termasuk pada proyek Pembangunan Gudang Modern
DC Medan. Berikut merupakan tujuan utama dari K3 secara umum, diantaranya :
Berdasarkan tujuan di atas maka setiap pekerja atau setiap personil proyek
diharapkan menggunakan perlengkapan K3 ketika memasuki dan bekerja di area
proyek. Realisasinya di lapangan pekerja proyek dan personil proyek harus sudah
memakai perlengkapan K3 yang disebut APD (Alat Pelindung Diri). Adapun
tujuan dari alat pelindung adalah agar pekerja dan pegawai terlindung dari hal
yang tidak terduga yang terjadi di lapangan pada saat bekerja. Misalnya, jatuhnya
material yang tidak terduga di lapangan.
a. Direksi Keet
Pekerjaan persiapan juga mencakup hal dalam persiapan tenaga kerja yang
harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukan baik dalam
pekerjaan pembersihan lapangan, penggalian pondasi, penulangan, pembuatan
bekisting, pengecoran dan lain-lain. Tenaga kerja yang dipilih haruslah memiliki
kemampuan yang bagus serta mudah diarahkan sehingga tidak akan mengganggu
proses pekerjaan yang akan menimbulkan.
1) Shop Drawing
Shop Drawing atau gambar kerja adalah gambar teknis lapangan yang
digunakan sebagai acuan pelaksanaan suatu pekerjaan yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan. Shop drawing sangat diperlukan pada saat
melakukan briefing, agar pada pekerja tahu detail pekerjaan yang akan
dilakukan sehingga proyek dapat bekerja sesuai rencana.
Dumptruck
Drilling Machine
2. Pile Cap
a) Alat
Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak pada bekisting, mengukur
panjang tulangan, mengukur panjang, lebar maupun tinggi
bangunan yang digunakan sebagai acuan penghitungan volume
pengecoran pondasi. (Gambar 2.16)
Unting-unting
Digunakan untuk mengukur ketegakan pada saat penentuan titik
as pondasi. (Gambar 2.17)
Benang
Digunakan untuk memberi acuan bahwa peletakan pondasi berada
pada posisi yang benar dan setiap sisinya membentuk sudut 90°
serta permukaan pondasi dalam kondisi datar. (Gambar 2.18)
Waterpass
Digunakan untuk mengontrol permukaan pondasi agar dalam
kondisi datar. (Gambar 2.12)
Pompa Air
Digunakan untuk memompa genangan air dari dalam galian
pondasi. (Gambar 2.15)
Bar Cutter
Digunakan untuk memotong tulangan pondasi sesuai kebutuhan.
(Gambar 2.19)
Bending Manual
Digunakan untuk membengkokkan tulangan baja sesuai dengan
gambar kerja tulangan pondasi. (Gambar 2.20)
Tang Pemotong
Digunakan untuk memotong kawat bendrat tulangan yang akan
dipakai mengikat tulangan baja. (Gambar 2.21)
Kaka Tua
Digunakan untuk mengikat dan memutus kawat bendrat saat
pengikatan tulangan yang satu dengan tulangan yang lain.
(Gambar 2.22)
Palu
Digunakan untuk membuka paku pada bekisting atau untuk
memukul benda dari bahan logam yang keras dibantu dengan alat
perantara. (Gambar 2.25)
Gergaji
Digunakan untuk memotong kayu pada saat pembuatan bekisting
pondasi. (Gambar 2.14)
Sekop
Digunakan untuk memindahkan material seperti pasir, semen dan
kerikil ke dalam ember pada saat pencampuran material beton.
(Gambar 2.26)
Ember
Digunakan untuk mengangkut bahan-bahan seperti air, pasir,
semen dan kerikil ke dalam molen. (Gambar 2.24)
Molen
Digunakan sebagai tempat diaduknya material seperti air, pasir,
semen, kerikil serta bahan tambahan lainnya. (Gambar 2.10)
Gerobak Sorong
Untuk membawa atau memindahkan adukan beton ke tempat
pengecoran. (Gambar 2.13)
b) Bahan
Bahan yang digunakan pada pekerjaan pondasi di proyek
Pembangunan Gudang Modern DC Medan adalah sebagai berikut.
Tulangan Baja
Berfungsi untuk menahan gaya tarik yang terjadi dan sebagai
penahan geser yakni dengan membuat tulangan sengkang.
Gambar 2.31 Tulangan Baja
Kawat Bendrat
Sebagai pengikat rangkaian antara tulangan satu dengan tulangan
yang lain, berguna untuk pengikatan beton decking pada tulangan
lain.
1. Bored Pile
1) Persiapan lokasi (site preparation), yaitu mengukur area koordinat-
koordinat tiang bor yang direncanakan mengacu pada BM (Bench Mark)
yang ada di lokasi pekerjaan. Kemudian melaksanakan stripping, cut and
fill pada lokasi pembuatan tiang bor agar kinerja peralatan yang digunakan
effisien dan stabil. Jika diperlukan, mempersiapkan akses yang akan
dilalui truk-truk mixer dari batching plant ke lokasi pembuatan tiang bor.
Gambar 2.39 Pabrikasi Besi Bored Pile
2) Memasang stand pipe. Stand pipe dipasang dengan ketentuan bahwa pusat
dari stand pipe harus berada pada titik as bangunan pondasi yang telah
disurvei terlebih dahulu. Pemasangan stand pipe dilakukan dengan
bantuan alat berat seperti excavator.
5) Instalasi tulangan dan pipa tremie (steel cage and tremie pipe installation).
4) Pekerjaan Bekisting/Mal
Pekerjaan bekisiting pada pondasi dibentuk sesuai ukuran pada
gambar, yang berfungsi sebagai penahan pada saat pengecoran pondasi.
(d) Setelah tulangan bawah selesai maka dikerjakan penulangan atas dengan
cara yang sama yaitu dirakit satu persatu yang dikaitkan dengan kawat
bendrat.
(e) Setelah itu, dibuat tulangan berdiri dan diikatkan tulangan memanjang
sebagai tumpuan pada tulangan bagian atas. Disambungan antara
tulangan atas dan bawah dibuat tulangan secara memanjang sesuai
gambar kerja yang berguna untuk mengikat tulangan dasar dan atas.
(a) Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang
tergenang dengan pompa air.
(d) Agar semua adonan beton dapat masuk merata kedalam tulangan
digunakan alat bantu untuk menggetarkan adonan beton yang telah di
tuang ke dalam galian.
(e) Mengontrol elevasi beton agar sesuai dengan rencana selama proses
pengecoran berlangsung. (Gambar 2.39)
Sloof adalah balok beton bertulang yang dipasang secara horizontal tepat
di atas pondasi. Jenis konstruksi beton bertulang pada sloof sengaja didesain
khusus luas penampang dan jumlah pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan
beban yang akan dipikul oleh sloof tersebut nantinya. Pekerjaan Sloof ada 2
tahapan,, yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan.
1) Shop Drawing
Shop Drawing atau gambar kerja adalah gambar teknis lapangan yang
digunakan sebagai acuan pelaksanaan suatu pekerjaan yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan. Shop drawing sangat diperlukan pada saat
melakukan briefing, agar pada pekerja tahu detail pekerjaan yang akan
dilakukan sehingga proyek dapat bekerja sesuai rencana.
Gambar 2.51 Denah Komposit Sloof
a) Alat
Alat yang digunakan pada pekerjaan sloof di proyek Pembangunan
Gudang Modern DC Medan adalah sebagai berikut :
Excavator
Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak pada bekisting, mengukur
panjang tulangan, mengukur panjang, lebar maupun tinggi
bangunan yang digunakan sebagai acuan penghitungan volume
pengecoran pondasi. (Gambar 2.16)
Unting-unting
Digunakan untuk mengukur ketegakan pada saat penentuan titik
as pondasi. (Gambar 2.17)
Benang
Digunakan untuk memberi acuan bahwa peletakan pondasi berada
pada posisi yang benar dan setiap sisinya membentuk sudut 90°
serta permukaan pondasi dalam kondisi datar. (Gambar 2.18)
Waterpass
Digunakan untuk mengontrol permukaan pondasi agar dalam
kondisi datar. (Gambar 2.12)
Pompa Air
Digunakan untuk memompa genangan air dari dalam galian
pondasi. (Gambar 2.15)
Bar Cutter
Digunakan untuk memotong tulangan pondasi sesuai kebutuhan.
(Gambar 2.19)
Bending Manual
Digunakan untuk membengkokkan tulangan baja sesuai dengan
gambar kerja tulangan pondasi. (Gambar 2.20)
Tang Pemotong
Digunakan untuk memotong kawat bendrat tulangan yang akan
dipakai mengikat tulangan baja. (Gambar 2.21)
Kaka Tua
Digunakan untuk mengikat dan memutus kawat bendrat saat
pengikatan tulangan yang satu dengan tulangan yang lain.
(Gambar 2.22)
Palu
Digunakan untuk membuka paku pada bekisting atau untuk
memukul benda dari bahan logam yang keras dibantu dengan alat
perantara. (Gambar 2.25)
Gergaji
Digunakan untuk memotong kayu pada saat pembuatan bekisting
pondasi. (Gambar 2.14)
Sekop
Digunakan untuk memindahkan material seperti pasir, semen dan
kerikil ke dalam ember pada saat pencampuran material beton.
(Gambar 2.26)
Ember
Digunakan untuk mengangkut bahan-bahan seperti air, pasir,
semen dan kerikil ke dalam molen. (Gambar 2.24)
Molen
Digunakan sebagai tempat diaduknya material seperti air, pasir,
semen, kerikil serta bahan tambahan lainnya. (Gambar 2.10)
Gerobak Sorong
Untuk membawa atau memindahkan adukan beton ke tempat
pengecoran. (Gambar 2.13)
c) Bahan
Bahan yang digunakan pada pekerjaan pondasi di proyek
Pembangunan Gudang Modern DC Medan adalah sebagai berikut.
Tulangan Baja
Berfungsi untuk menahan gaya tarik yang terjadi dan sebagai
penahan geser yakni dengan membuat tulangan sengkang.
(Gambar 2.31)
Kawat Bendrat
Sebagai pengikat rangkaian antara tulangan satu dengan tulangan
yang lain, berguna untuk pengikatan beton decking pada tulangan
lain. (Gambar 2.32)
Polywood
Sebagai cetakan beton pada saat pekerjaan bekisting. (Gambar
2.33)
Paku
Sebagai pengaku dan penyambung antar polywood atau polywood
ke hollow.(Gambar 2.34)
Air
Sebagai bahan campuran beton, pembersih alat, pembersih
bekisting yang dilakukan sebelum pengecoran.(Gambar 2.35 Air)
Pasir
Sebagai bahan campuran beton saat pekerjaan pengecoran.
(Gambar 2.36)
Semen
Sebagai bahan campuran beton saat pekerjaan pengecoran.
(Gambar 2.37)
Kerikil
Sebagai bahan campuran beton saat pekerjaan pengecoran.Gambar
2.38)
7) Memasang skor diagonal dan horizontal pada papan mall yang berfungsi
untuk lebih mengakukan papan mal.
8) Mengecor sloof, di lapangan proses pengecoran balok sloof maupun balok
lantai dilakukan bersamaan dengan pengecoran lantai.
a) Alat
Excavator
Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak pada bekisting, mengukur
panjang tulangan, mengukur panjang, lebar maupun tinggi
bangunan yang digunakan sebagai acuan penghitungan volume
pengecoran pondasi. (Gambar 2.16)
Unting-unting
Digunakan untuk mengukur ketegakan pada saat penentuan titik
as pondasi. (Gambar 2.17)
Benang
Digunakan untuk memberi acuan bahwa peletakan pondasi berada
pada posisi yang benar dan setiap sisinya membentuk sudut 90°
serta permukaan pondasi dalam kondisi datar. (Gambar 2.18)
Waterpass
Digunakan untuk mengontrol permukaan pondasi agar dalam
kondisi datar. (Gambar 2.12)
Pompa Air
Digunakan untuk memompa genangan air dari dalam galian
pondasi. (Gambar 2.15)
Bar Cutter
Digunakan untuk memotong tulangan pondasi sesuai kebutuhan.
(Gambar 2.19)
Bending Manual
Digunakan untuk membengkokkan tulangan baja sesuai dengan
gambar kerja tulangan pondasi. (Gambar 2.20)
Tang Pemotong
Digunakan untuk memotong kawat bendrat tulangan yang akan
dipakai mengikat tulangan baja. (Gambar 2.21)
Kaka Tua
Digunakan untuk mengikat dan memutus kawat bendrat saat
pengikatan tulangan yang satu dengan tulangan yang lain.
(Gambar 2.22)
Palu
Digunakan untuk membuka paku pada bekisting atau untuk
memukul benda dari bahan logam yang keras dibantu dengan alat
perantara. (Gambar 2.25)
Gergaji
Digunakan untuk memotong kayu pada saat pembuatan bekisting
pondasi. (Gambar 2.14)
Sekop
Digunakan untuk memindahkan material seperti pasir, semen dan
kerikil ke dalam ember pada saat pencampuran material beton.
(Gambar 2.26)
Ember
Digunakan untuk mengangkut bahan-bahan seperti air, pasir,
semen dan kerikil ke dalam molen. (Gambar 2.24)
Molen
Digunakan sebagai tempat diaduknya material seperti air, pasir,
semen, kerikil serta bahan tambahan lainnya. (Gambar 2.10)
Gerobak Sorong
Untuk membawa atau memindahkan adukan beton ke tempat
pengecoran. (Gambar 2.13)
b) Bahan
(b) Bekisting harus dibuat dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan
gambar rencana.
(c) Permukaan bekisting harus rapat dan rata sehingga dapat mencegah
merembesnya air semen sehingga faktor air semen tidak berkurang.
(d) Setelah pengecoran selesai, maka pengecoran beralih ke kolom yang lain.
Gambar 2.62 Proses Pengecoran Kolom
Bekisting kolom boleh dibongkar apabila bagian dan struktur telah mencapai
kekuatan yang cukup kuat untuk memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaan selama pembangunan. Pembongkaran bekisting untuk kolom
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Pada
proyek pembangunan Gudang Modern DC Medan pembangkoran bekisting
kolom dilakukan 2-3 hari setelah pengecoran. Pada proses pembongkaran
bekisting kolom harus dilakukan dengan hati-hati agar mencegah timbulnya
retak-retak, pengelupasan atau cacat lainnya pada beton.
1) Shop Drawing
Shop Drawing atau gambar kerja adalah gambar teknis lapangan yang
digunakan sebagai acuan pelaksanaan suatu pekerjaan yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan. Shop drawing sangat diperlukan pada saat
melakukan briefing, agar pada pekerja tahu detail pekerjaan yang akan
dilakukan sehingga proyek dapat bekerja sesuai rencana.
a) Alat
Excavator
Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak pada bekisting, mengukur
panjang tulangan, mengukur panjang, lebar maupun tinggi
bangunan yang digunakan sebagai acuan penghitungan volume
pengecoran pondasi. (Gambar 2.16)
Unting-unting
Digunakan untuk mengukur ketegakan pada saat penentuan titik
as pondasi. (Gambar 2.17)
Benang
Digunakan untuk memberi acuan bahwa peletakan pondasi berada
pada posisi yang benar dan setiap sisinya membentuk sudut 90°
serta permukaan pondasi dalam kondisi datar. (Gambar 2.18)
Waterpass
Digunakan untuk mengontrol permukaan pondasi agar dalam
kondisi datar. (Gambar 2.12)
Pompa Air
Digunakan untuk memompa genangan air dari dalam galian
pondasi. (Gambar 2.15)
Bar Cutter
Digunakan untuk memotong tulangan pondasi sesuai kebutuhan.
(Gambar 2.19)
Bending Manual
Digunakan untuk membengkokkan tulangan baja sesuai dengan
gambar kerja tulangan pondasi. (Gambar 2.20)
Tang Pemotong
Digunakan untuk memotong kawat bendrat tulangan yang akan
dipakai mengikat tulangan baja. (Gambar 2.21)
Kaka Tua
Digunakan untuk mengikat dan memutus kawat bendrat saat
pengikatan tulangan yang satu dengan tulangan yang lain.
(Gambar 2.22)
Palu
Digunakan untuk membuka paku pada bekisting atau untuk
memukul benda dari bahan logam yang keras dibantu dengan alat
perantara. (Gambar 2.25)
Gergaji
Digunakan untuk memotong kayu pada saat pembuatan bekisting
pondasi. (Gambar 2.14)
Sekop
Digunakan untuk memindahkan material seperti pasir, semen dan
kerikil ke dalam ember pada saat pencampuran material beton.
(Gambar 2.26)
Ember
Digunakan untuk mengangkut bahan-bahan seperti air, pasir,
semen dan kerikil ke dalam molen. (Gambar 2.24)
Molen
Digunakan sebagai tempat diaduknya material seperti air, pasir,
semen, kerikil serta bahan tambahan lainnya. (Gambar 2.10)
Gerobak Sorong
Untuk membawa atau memindahkan adukan beton ke tempat
pengecoran. (Gambar 2.13)
b) Bahan
4) Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar kemudian
disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan alas sehingga
berbentuk balok, sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik diletakkan di
bagian dalam balok.
Gambar 2.65 Papan Mal Balok
a. Alat
b. Bahan
4) Pembuatan Rel pada dinding yang sudah dipasang bata ringan, agar pada
saat proses pekerjaan plesteran, hasil plesteranyang di dapat rata, dinding
tidak bergelombang.
1. Faktor Cuaca
Salah satu hal yang tak dapat diprediksi dan dikendalikan oleh manusia
adalah keadaan cuaca. Walaupun ada badan lembaga yang bekerja dalam hal
itu, tak jarang prediksinya tidak sesuai atau salah.
Saat pelaksanaan pekerjaan di lapangan ada kalanya hujan tiba-tiba turun
pada saat jam kerja. Hal itu membuat pekerjaan tertunda karena para pekerja
tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Maka dari itu,
pekerjaan dihentikan untuk mengurangi resiko kecelakaan saat bekerja.
Dikarenakan hal itu, penulis juga terkena dampak dalam pengambilan data.
Dan target yang diharapkan tidak sesuai dikarenakan kendala tersebut. Untuk
menangani keterlambatan dalam proses pekerjaan, maka dilakukan lembur
saat cuaca sedang mendukung. Sehingga, keterlambatan proses itu dapat
terkejar.
2. Kelalaian Pekerja
Selain permasalahan cuaca, kinerja pekerja juga menjadi permasalahan
dimana masih ada pekerja yang melalaikan prosedur pekerjaan, bercanda saat
bekerja kerap membuat pekerja tidak memperhatikan ketelitian pekerjaan
sehingga pekerjaan tidak sesuai seperti yang direncanakan.
3. Covid-19
Pada masa ini, dunia sedang dilanda pandemik yang dinamakan Covid-19.
Dikarenakan hal itu, banyak sekali himbauan-himbauan baru yang diberikan
Pemerintah untuk menangangi pandemic. Salah satunya adalah melarang
orang-orang untuk berkumpul dalam keramaian.
Mengikuti anjuran Pemerintah, PT. Cemerlang Samudra Kontrindo
menerapkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan PKL penulis hanya boleh
pergi ke lapangan secara bergantian dengan mahasiswa dari kampus lain yang
melaksanakan PKL pada proyek yang sama. Hal tersebut penulis alami saat
melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
Kebijakan itu mengindahkan anjuran dan program kerja dari Pemerintah
untuk menanggulangi pandemik Covid-19. Namun, hal tersebut menjadi
hambatan untuk penulis. Dikarenakan hal tersebut, waktu penulis menjadi
berkurang untuk melakukan kegiatan PKL, sehingga penulis tidak melihat
semua proses yang berlangsung.
4. Penerapan K3
Kadang kala pekerja tidak menggunakan APD yang lengkap saat bekerja.
Hal ini bisa membahayakan keselamatan para pekerja dan para pengawas
yang sedang mengawas kegiatan pekerjaan di lapangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pelaksanaan
pekerjaan proyek pembangunan gudang modern DC medan yang telah dibahas
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pondasi Bored Pile
Jumlah bored pile pada gudang DC yaitu sebanyak 28 titik. Yang
kedalamannya yaitu 12,5 meter dan berdiamer 60 cm. Tulangn bored pile ini
menggunakan D16 mm.dengan menggunakan besi spiral berdiameter 8 mm.
2. Pile cap
Ukuran pile cap yaitu 1,2 x 1,2 x 0,6. Diameter yang digunakan sebagai
tulangan pokok D19-10, dengan jumlah bagian atas arah x=12, arah y=12 dan
jumlah bagian bawah arah x=12 dan arah y=12. Jadi total besi yg dibutuhkan
untuk 1 pile cap yaitu 48 buah dengan jarak 10 cm.
3. Sloof
5. Balok
pada pembangunan gudang modern DC medan ini menggunakan jenis
balok Tie Beam, menggunakan tulangan utama 8D16 dan tulangan sengkang
menggunakan besi D10, dan jarak antar sengkangnya 10 cm.
6. Dinding.
3.2 Saran