Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TINGKATAN SEKOLAH DI JERMAN

Nama Anggota Kelompok:


1 AHMAD DIFA HENDRIANSYAH (01)
2 DESI NETASARI (13)
3 DIMAS SAIFUR ROCHIM (16)
4 SYAHLA NURAINI RAMADHAN (31)
5 NUR FAZA AGUSTINA (26)
DAFTAR ISI

MAKALAH TINGKATAN SEKOLAH DI JERMAN


BAB I
Pendahuluan...............................................................................
1.1 Latar
Belakang.................................................................................
1.2 Rumus
Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................
1.4 Sistematik Penulisan..........................................................
BAB II
Penutup.......................................................................................
Kesimpulan................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas laporan bahasa Jerman. Dan untuk mengetahui tata
urutan pendidikan di Jerman serta suasana lingkungan sekolahnya. Karena pendidikan merupakan
hal penting yang berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap bangsa memiliki
sistem pendidikan yang dipandang unggul dan mampu menjadi sarana yang ideal bagi pencapaian
tujuan-tujuan pendidikan. Berdasarkan sejarah, pendidikan di Jerman berdasarkan dua sumber yaitu
gereja dan negara. Sudah menjadi tradisi semenjak awal abad pertengahan bahwa geraja selalau
terlibat dalam pendidikan, sedangkan the Lander (asal mula kekuasaan daerah) selalau pula
mengatakan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas pendidikan. Pengumuman resmi
mengenai wajib belajar pada beberapa daerah semanjak akhir abad ke-17 dapat dianggap sebagai
penanda resmi bahwa masalah pendidikan adalah tanggung jawab negara. Semenjak itu, pengaruh
gereja secara umum mulai berkurang. Maka masalah pendidikan mulai saat itu terletak terutama
pada kekuatan politik para guru, orang tua, siawa/mahasiswa sebagai perubahan dalam sistem
pendidikan.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan derasnya arus informasi mengenai
sistem pendidikan di berbagai kawasan. Upaya-upaya memahami beragam sistem pendidikan di
berbagai belahan dunia telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan dan
perbaikan pendidikan di banyak negara. Negara Jerman dipilih karena keunggulan yang dimiliki
dalam sistem pendidikannya. Saat ini Jerman merupakan salah satu negara dengan sistem
pendidikan terbaik di dunia yaitu menduduki peringkat ketigabelas, seperti dikutip dari Education for
All Global Monitoring Report 2011, UNESCO.

Tahun 1970 sistem pendidikan Jerman sudah mampu meraih tujuan-tujuan yang dicanangkan, hanya
sekitar 25 tahun setelah Jerman rata dengan tanah akibat kekalahan dalam Perang Dunia II. Berbagai
keunggulan Jerman di bidang kedokteran, teknologi, sastra, dan seni merupakan keberhasilan sistem
pendidikan Jerman yang secara gemilang telah mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada
pasca kekalahan Perang Dunia II. Tak aneh bila saat ini Jerman menjadi negara tujuan bagi banyak
mahasiswa internasional.

1.2. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang
dirumuskan adalah :1. Bagaimana sistem tata urutan sekolah di Jerman?

1.3. Tujuan:Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui susunan tingkah
pendidikan yang ada di Jerman.

1.4. Sistematika Penulisan. Sistematika yang dibuat ini dimaksudkan untuk mempermudah
pembahasan dan penyusunan. Dalam makalah ini dibagi menjadi tiga bab yang terdiri dari :BAB I.
Pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, dan
sampai terakhir pada sistematika penulisan.BAB II. Pembahasan. Pada bab ini dibahas secara
keseluruhan tentang masalah yang akan dibahas. BAB III. Penutup. Sebagai bab terakhir yang
memuat kesimpulan dari pembahasan BAB II.
BAB II Pembahasan

1. Sistem Pendidikan Jerman pada mulanya, pendidikan di Jerman senantiasa dipengaruhi oleh dua
lembaga besar, yaitu negara dan agama, dalam hal ini gereja. Selain itu, negara bagian juga ikut
mengklaim wewenang untuk mengatur sistem pendidikan secara mandiri. Sejak
dikumandangkannya wajib belajar pada abad ke-17, masalah pendidikan lambat laun mulai beralih
menjadi kewajiban negara (Nur Syah 2001:156).Undang-undang dasar menjamin hak setiap orang
untuk secara bebas mengembangkan kepribadiannya dan memilih sekolah, pendidikan kejuruan dan
pekerjaan sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Berdasarkan tata negara federal Jerman,
kewenangan pendidikan dibagi menjadi federasi dan negara bagian. Negara bagian terutama
bertanggung jawab untuk sekolah umum dan sekolah kejuruan serta taman kanak-kanak.Struktur
sistem pendidikan Jerman secara formal meliputi: pendidikan dasar (primary education), pendidikan
menengah (lower secondary education), dan pendidikan tinggi. Wajib sekolah/belajar di Jerman
berlaku sembilan atau sepuluh tahun, dengan normal anak masuk sekolah pada usia enam tahun.
Namun demikian, sebagian anak-anak Jerman ada yang mengikuti pendidikan pra-sekolah
(Kindergarten) secara sukarela pada usia 3-5 tahun[footnoteRef:3]. [3: Siyatma, Perbandingan Sistem
Pendidikan Di Beberapa Negara (Saudi Arabia, Germany, Finlandia, Amerika Serikat, Australia dan
Sudan),
https://www.academia.edu/7874306/Perbandingan_Sistem_Pendidikan_di_Beberapa_Negara_Saud
i_Arabia_Germany_Finlandia_Amerika_Australia_Sudan_, 2014, Diakses pada tanggal 7 Januari
2022, pukul 15.00 WIB.]

Adapun sistem pendidikan di Jerman dapat divisualisasikan sebagai berikut.

Struktur Sistem Pendidikan di Jerman

Kindergarten (Taman Kanak-Kanak) dimulai dari umur 3-6 Tahun. Pendidikan ini dinamakan
"Vorschulische Einrichtungen", yang berarti "Persiapan sebelum Pendidikan". Konsep taman kanak-
kanak di Jerman banyak ditiru oleh negara lain. Oleh sebab itulah, tingkatan sekolah ini di beberapa
negara tetap mengadopsi nama Jermannya Kindergarten. Penyelenggara taman kanak-kanak paling
banyak adalah gereja-gereja, organisasi sosial dan komune, kadang-kadang juga perusahaan dan
perkumpulan.Setelah Kindergarten, dimulai pendidikan dasar (primary school) dengan lama
pendidikan umumnya 4 tahun (usia 6-9 tahun) kecuali ibu kota Negara (Berlin) melaksanakan sistem
6 tahun, sementara beberapa negara bagian yang lain melaksanakan pengajaran tambahan 2 tahun
pada grade 5 dan 6 dalam suatu lembaga perantara yang memberikan berbagai jenis pelajaran
sebagai persiapan masuk ke program-program sekolah menengah. Negara bagian lain menyediakan
bentuk yang lain pula dengan memberikan pelajaran-pelajaran khusus pada grade 5 dan 6, dan siswa
dapat dengan mudah pindah dari sekolah satu ke sekolah yang lainnya sesuai dengan program yang
diinginkan. Sekolah menengah (lower secondary education) di Jerman dapat dibedakan menjadi 4
jenis, yaitu : Hauptschule/Restschule, Realschule/Mittelsvhule, Gymnasium dan Gesamtschule.

Untuk memasuki Hauptschule, Realschule atau Gymnasium, seseorang harus melalui


"Orienterungsstufe" (Tahapan Orientasi). Di tahap ini diteliti bakat dan kemampuan dari anak, dan
tahap ini menentukan kemana tujuan seorang anak selanjutnya. Hauptschule dan Realschule lebih
ditekankan kepada anak yang ingin langsung kerja bila telah menyelesaikan sekolah.
Hauptschule/Restschule merupakan jenis sekolah menengah yang memberikan pengajaran yang
diarahkan untuk memasuki pemagangan setelah siswa menerima sertifikat tamat belajar. Program
ini memberikan pelajaran khusus untuk mempersiapkan siswa menghadapi kariernya di masa
mendatang, dan juga mengajarkan bahasa asing (biasanya bahasa Inggris). Program Hauptschule
dikategorikan sebagai program yang paling ringan tuntutan akademiknya di Jerman pada grade 7
sampai 9. Tentu saja setelah melalui pendidikan di "Berufsfachschule" atau "Fachoberschule". Bagi
yang ingin melanjutkan ke Universitas, jalan tercepat adalah melalui Gymnasium. Jalan pendidikan
lain juga dapat mengikuti kuliah di universitas, tapi dengan melalui jalan yang panjang. Misal harus
melakukan praktek kerja dahulu selama sekian tahun.

Realschule merupakan program sekolah yang mempersiapkan siswa untuk memasuki karier sebagai
pegawai atau buruh kelas menengah. Program ini memiliki tuntutan akademik yang lebih tinggi
daripada haupschule. Semenjak tahun 1970-an, tamatan sekolah ini telah menjadi persyaratan untuk
memasuki program-program pemagangan. Sertifikat dari sekolah ini juga menjadi kunci untuk
memasuki berbagai jalur pendidikan yang lebih tinggi[footnoteRef:6]. [6: Siyatma, Perbandingan
Sistem Pendidikan Di Beberapa Negara (Saudi Arabia, Germany, Finlandia, Amerika Serikat, Australia
dan Sudan),
https://www.academia.edu/7874306/Perbandingan_Sistem_Pendidikan_di_Beberapa_Negara_Saud
i_Arabia_Germany_Finlandia_Amerika_Australia_Sudan_, 2014, Diakses pada tanggal 7 Januari
2022, pukul 15.00 WIB.]

Gymnasium, bertujuan untuk mempersiapkan siswa ke pendidikan tinggi, walaupun tidak semua
lulusannya melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada grade 5 sampai 10, isi kurikulum bervariasi sesuai
dengan jenis sekolah yang dimasuki. Mulai grade 11, siswa dapat memilih spesialisasi dalam susunan
yang agak rumit. Setelah berhasil menyelesaikan ujian pada grade 13 siswa berhak memasuki
perguruan tinggi.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.
1. Sistem Pendidikan di Jerman yang menonjol adalah Berufsschulle (Duales System) dimana
menggabungkan sistem Pendidikan antara dunia kerja dengan sekolah. Struktur sistem
pendidikannya dimulai dari Kindergarten, Grundschulle, Gymnasium, Realschule, Hauptschule,
Sondernschule atau langsung ke Gesamptschule. Namun yang dibahas pada laporan ini hanya pada
tingkat Kindergarten, Grundschule, Haupschule, Realschule, dan Gymnasium.

Anda mungkin juga menyukai