Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK 3

ASAS KOMPARADIBILITAS DALAM STUDI KOMPARASI PENDIDIKA


Dosen pengampu : Dr.Muh Takdir,M.Pd
Mata kuliah : sistem komparasi pendidikan

Disusun oleh :
1. Ananda Amesa Diwa ( 01421S1A021030)
2. Deni ( 0142S1A021027)
3. Hafzi Herdiansyah. ( 0142S1A021005)
4. Nurul Aini ( 0142S1A021033)
5. Rahma Rama Dania ( 0142S1A021019)
1. PERBANDINGAN PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN GERMAN MENURUT
ASAS KOMPARABILITAS MENURUT ISHAK L. KANDEL

SEGI EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

Indonesia Jerman
Masalah pendidikan yang terjadi di Jerman dikenal sebagai negara yang sangat
Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peduli dengan pendidikan vokasi/kejuruan.
masalah ekonomi. Baik masalah yang Pendidikan vokasi di Jerman bisa maju
timbul secara langsung maupun tidak karena sektor pendidikan mendapatkan
langsung, kontribusi bidang pendidikan perhatian yang baik dari pemerintah. Ada
terhadap penyelesaian masalah kolaborasi yang baik antara pemerintah,
perekonomian dan pembangunan harus sekolah, dan industri dalam
kita yakini kebenarannya. Pertumbuhan mengembangkan pendidikan vokasi.
ekonomi Indonesia juga dipengaruhi oleh Jerman adalah negara yang aman! Negara
pendidikan. Oleh karena itu, pentingnya ini termasuk yang memiliki angka
pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi kriminalitas rendah dibandingkan negara
Indonesia akan meningkatkan lain. Kamu dapat beraktivitas di
produktivitas belajar sehingga penerus lingkungan atau luar kampus dengan
negara yang masih belajar dapat lebih nyaman saat di siang maupun malam hari.
memahami perekonomian dan Beberapa kota yang nyaman dan sangat
memperbaiki perekonomian Indonesia menunjang mahasiswa diantaranya adalah
yang stagnan. Aachen, Münich, Stuttgart, Heidelberg,
kontribusi bidang pendidikan dalam aspek dan masih banyak lagi. Tak hanya itu,
ekonomi di Indonesia adalah Jerman juga menawarkan stabilitas
meningkatkan mutu sumber daya manusia ekonomi dan politik! That is why, selain
di Indonesia, meningkatkan minat kualitas pendidikan yang profesional,
pendidikan bagi masyarakat di Indonesia, keadaan perekonomian negara ini bisa
menciptakan program pendidikan atau menjadi keuntungan bagi mahasiswa yang
pelatihan berbasis ekonomi di Indonesia, merantau jauh dan memutuskan Jerman
menciptakan lowongan pekerjaan bagi sebagai tempat yang ideal untuk belajar,
masyarakat Indonesia, pemerintah harus berkarya, dan mencipta.
memahami pentingnya berinvestasi pada Jerman merupakan negara dengan
dunia pendidikan, dan pemerintah juga kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, dan
harus percaya dengan kualitas SDM di sekaligus keempat di dunia. Industri
Indonesia supaya para ilmuwan di otomotif menjadi salah satu tulang
Indonesia mau berkontribusi kepada punggung perekonomian Negeri Panzer.
negaranya. Melansir data laman resmi Tak heran raksasa otomotif dunia,
Sekretariat Negara, Anggaran Pendapatan Volkswagen (VW) lahir di Jerman. Biaya
dan Belanja Negara (APBN) Tahun pendidikan tinggi di Jerman mencapai US$
Anggaran 2018 telah mengalokasikan dana 17.036 (Rp 241,9 juta) per tahun.
pendidikan sebesar Rp 444, 131 triliun.
disusul oleh Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) sebesar Rp 40,393
triliun, dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) sebesar
Rp40,092 triliun.

SEGI KEMAJUAN PEMBANGUNAN

Indonesia Jerman
Kualitas pendidikan di Indonesia tidak Jerman merupakan sekolah yang sangat
jauh berbeda dengan negara berkembang teratur dengan dispilin yang sangat ketat
yang lainnya. Meskipun ada beberapa poin dengan setiap akitivitas pendidikan yang
yang tertinggal, namun bukan berarti diatur hingga hal yang paling kecil
Pendidikan di negara kepulauan ini tidak sedikitpun. Gereja Roma menegrahkan
baik. Salah satu program pendidikan yang segala daya dan upayanya untuk
terkini di dalam negeri adalah “Wajib mendirikan sekolah di pusat-pusat populasi
Belajar 12 Tahun”, yakni 6 tahun Sekolah utama Jerman dengan mengelola sekolah
Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah biara. Tidak terlepas dari kepentingan
Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah pendidikan gereja itu sendiri maka
Atas (SMA). Seiring berjalannya waktu, pendidikan yang dibangunnya hanya
sistem pendidikan di Indonesia secara meliputi pendidikan pendeta dan
dinamis mengikuti perkembangan zaman. pendidikan rakyat bisa tidak di cakup.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari Karena melihat realita pendidikan di
pergantian kurikulum belajar yang berlaku. Jerman pada masa itu hanya sekedar untuk
Hingga saat ini, setidaknya sistem kalangan gereja, maka untuk
pendidikan di Indonesia telah berganti menghilangkan paham sekuler dan non
kurikulum sebanyak 10 kali, sejak dimulai religius serta pentingnya pengetahuan akan
dari tahun 1947. Sektor pendidikan di membaca dan menulis seperti yang
Indonesia mengalami kemajuan yang dirasakan oleh bangsa daerah pesisir di
signifikan. Terlihat dari kesadaran Jerman, maka mereka menginginkan
masyarakat akan pentingnya menempuh adanya pendampingan guru unruuk
pendidikan sejak dini, menempuh mengarahkan mereka dalam melatih
pendidikan tinggi, guru-guru yang terus kemampuan membaca dan menulis. Mulai
mau belajar untuk meningkatkan saat itu perkembangan sekolah dan
kompetensi dan beradaptasi dengan perguruan tinggi meningkat pesat yang
perubahan, banyaknya sekolah yang sudah didalangi oleh pemerintah kota praja
digitalisasi dan modern dalam melakukan setempat. Selain Prusia, Bavaria pun
KBM dan lainnya. Tentunya ini harus mendirikan sekolah untuk memenuhi
diapresiasi dan dukung untuk terus bisa kebutuhan praktis masyarakat serta
berprogres menciptakan pendidikan kebutuhan religiusnya. Kewajiban untuk
berkualitas. Perlahan tapi pasti, pendidikan sekolah pada anak usia 6 hingga 12 tahun
di Indonesia akan kembali membaik dan ini memiliki pengecualian bagi anak-anak
bisa bersaing secara global. bangsawan atau orang kaya yang
mendapatkan pendidikan dengan cara lain
seperti mendatangkan guru di rumah-
rumah mereka hingga mereka siap untuk
memasuki Gymnasium (sekolah menengah
atas). Terdapat institusi pendidikan
berkembang seiring dengan perkembangan
pendidikan sebagai realisasi dari konsep
pendidikan yang dikembangkan di Jerman.
Dalam perkembangan pendidikan yang
terjadi diidentifikasi oleh Fancke
membutuhkan beberapa lembaga
pendidikan untuk menghasilkan sejumlah
sekolah baru, mulai dari sekolah amal
untuk anak-anak orang miskin hingga
sekolah berasrama untuk anak orang kaya,
dari kelas pendidikan paling dasar hingga
pendidikan guru untuk mahasiswa
universitas di sekitarnya.

SEGI LATAR BELAKANG SEJARAH

Indonesia Jerman
Pendidikan di Indonesia telah ada sejak Berdasarkan sejarah, pendidikan di Jerman
tahun 1901, zaman Belanda menduduki berdasarkan dua sumber yaitu gereja dan
Indonesia. Saat itu, Belanda mendirikan negara. Sudah menjadi tradisi semenjak
sekolah-sekolah di Indonesia untuk awal abad pertengahan bahwa geraja
kalangan pribumi. Tujuannya adalah selalau terlibat dalam pendidikan,
sebagai bentuk upaya dari kebijakan sedangkan the Lander (asal mula
Politik Etis yang mereka terapkan. Pada kekuasaan daerah) selalau pula
tahun 1870, Kebijakan Etis Belanda mengatakan bahwa merekalah yang
membuka pintu bagi pribumi untuk dapat bertanggung jawab atas pendidikan.
bersekolah. Hal inilah yang kemudian Pengumuman resmi mengenai wajib
menjadi cikal bakal sekolah dasar di belajar pada beberapa daerah semanjak
Indonesia. Pada tahun 1871 parlemen akhir abad ke-17 dapat dianggap sebagai
Belanda mengadopsi undang-undang penanda resmi bahwa masalah pendidikan
pendidikan baru yang berusaha adalah tanggung jawab negara. Semenjak
menyeragamkan sistem pendidikan itu, pengaruh gereja secara umum mulai
pribumi agar merata di seluruh nusantara berkurang. Maka masalah pendidikan
di bawah pengawasan pemerintah kolonial. mulai saat itu terletak terutama pada
Namun seringkali pembangunan ini kekuatan politik para guru, orang tua,
kekurangan dana karena banyak politisi siawa/mahasiswa sebagai perubahan dalam
Belanda yang khawatir perluasan sistem pendidikan. Dalam Republik
pendidikan akan menimbulkan sentimen Federal Jerman pasca perang, sistem
anti-kolonial. Indonesia dalam sektor sekolah tiga jalur dan universitas dengan
pendidikan mendorong beberapa tokoh sistem ekonomi adalah bentuk yang
Indonesia untuk memulai lembaga digunakan. Oleh karena Undang-undang
pendidikan bagi masyarakat setempat. Federal, yang bertanggung jawab
Orang Indonesia Arab mendirikan Jamiat mengenai pendidikan, semenjak itu pula
Kheir, Ahmad Dahlan mendirikan
Muhammadiyah dan Ki Hajar Dewantara
mendirikan Taman Siswa. Setelah pembicaraan di tingkat “Lander”
proklamasi kemerdekaan 1945, pemerintah berlangsung terus tentang tujuan reformasi
pertama Indonesia harus merombak sistem pendidikan. Pemerintah negara bagian
dari awal dan menolak sistem kolonial (State) yang Sosial Demokrat cenderung
Eropa. Maka terlahirkan undang-undang untuk menempatkan pendidikan sebagai
yang menyatakan “setiap warga negara hak azasi dengan penekana pada, usaha
berhak atas pendidikan”. Lembaga baru pendidikan itu atas inisiatif sendiri,
berupaya menciptakan pendidikan yang persamaan, dan tindakan pengimbalan,
anti diskriminatif, elitis dan kapitalis dalam sementara pihak kristen demokrat
rangka memajukan nasionalisme. Tercetus konservatif menginginkan tujuan dan
pula keputusan bahwa agama harus lebih kegiatan pendidikan itu bersifat kolektif
mendapat perhatian, sehingga lahirlah untuk kepentingan masyarakat, seperti
dukungan untuk Pesantren dan Madrasah penyiapkan lulusan yang berkualitas.
Islam. Hingga saat ini Indonesia masih Dengan hilangnya dasar ideologi yang
terus berupaya memajukan sektor utama, dan sistem politik pun berubah,
pendidikan. Dapat lihat dari pendidikan reunifikasi jerman memaksa Lander
yang semakin merata, buta literasi kian jerman timur menyesuaikan sistem
menurun, dan kualitas pengajar yang terus pendidikannya dengan struktur yang ada di
meningkat. Indonesia juga Jerman Barat. Maka dalam konstitusi
mengembangkan pendidikan dengan Negara (baru) serta dalam pembukaan
mengirimkan muda-mudinya untuk belajar Undang-undang tentang Sekolah khusus
di luar negeri dan menyerap sebanyak dan Universitas ditetapkan tujuan umum
mungkin ilmu. Mencapai pendidikan pendidikan dengan tekanan pada
optimal bukan jalan yang mudah, namun pengembangan individualitas dan
Indonesia pantang menyerah untuk partisipasi dalam kehidupan.
menjadi negara terdidik dengan sumber
daya cerdas.

SEGI LETAK GEOGRAFIS

Indonesia Jerman
Indonesia berada di antara Benua Asia dan Letak geografis negara Jerman yang
Benua Australia, serta Samudera Hindia terletak di Eropa teng h. Jerman berbatasan
dan Samudera Pasifik. Selain itu, NKRI dengan Prancis. Swiss, Austria, Republik
juga terletak di daerah pertemuan dua Ceko, Polandia, Denmark, Belanda, Belgia
pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Luxembourg, Jerman memiliki garis
dan Sirkum Mediterania. Indonesiaa pantai yang pendek di bagian utara yang
memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut berbatasan dengan Laut Utara dan Laut
data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau Baltik Bagian utara wilayah Jerman
di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya sebagian besar datar dan bagian tengah
tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar selatan memiliki bentang alam yang
katulistiwa, memberikan cuaca tropis. berbukit- bukit. Pegunungan Alpen
Pulau terpadat penduduknya adalah pulau membentang di perbatasan dengan negara
Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) Austria. Di sebelah barat daya terdapat
populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 dataran ber gunung- gunung Black Forest,
pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, sementara Hutan Bohemia menjadi batas
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan dengan Ceko. Sungai-sungai utama di
rangkaian pulau-pulau ini disebut pula Jerman adalah Sungai Rhine di bagian
sebagai kepulauan Nusantara atau barat, Sungai Danube di bagian selatan,
kepulauan Indonesia. Adapun batas Sungai Elbe dan Sungai Weser di bagian
wilayah Indonesia berdasarkan letak utara serta Sungai Oder di bagian timur
geografisnya : Republik Federal Jerman (bahasa Jerman:
Bundesrepublik Deutschland) adalah suatu
 Bagian utara dibatasi Malaysia Timur, negara berbentuk federasi di Eropa Barat.
Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan. Negara ini memiliki posisi ekonomi dan
 Bagian barat dibatasi oleh Samudera politik yang sangat penting di Eropa
Hindia. maupun di dunia. Dengan luas 357.021
 Bagian barat laut berbatasan dengan kilometer persegi (kira-kira dua setengah
Benua Asia. kali pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82
 Bagian timur dibatasi Samudera juta jiwa, negara dengan 16 negara bagian
Pasifik dan Papua Nugini. (Bundesland, jamak: Bundesländer) ini
 Bagian tenggara berbatasan dengan menjadi anggota kunci organisasi Uni
Benua Australia dan Timor Leste. Eropa (penduduk terbanyak), penghubung
 Bagian selatan dibatasi Samudera transportasi barang dan jasa antarnegara
Hindia. sekawasan dan menjadi negara dengan
penduduk imigran ketiga terbesar di dunia.
Ibu kota Jerman berada di Berlin yang
menjadi salah satu wilayah terpadat di
Jerman. Secara geografis, negara ini
berbatasan langsung dengan beberapa
negara tetangga, beberapa diantaranya
adalah:
 Sebelah barat berbatasan langsung
dengan negara Belanda, Luksemburg,
Belgia, dan Perancis.
 Sebelah selatan berbatasan dengan
Austria dan Swiss.
 Sebelah timur berbatasan dengan
Polandia dan Ceko.
 Sebelah utara berbatasan dengan Laut
Baltik, Laut Utara, dan Denmark.

2. Tokoh Tokoh Pendidikan Komparatif

1. Matthew Arnold

Profil Singkat

1) Asal Negara : Laleham, Staines-upon-Thames, Britania Raya


Latar Belakang Keluarga : Mathew Arnold lahir pada 24 Desember 1822 di Laleham,
sebuah desa di Surrey yang terletak tepat di hilir Staines-upon-Thames. Dia adalah anak
kedua dan putra tertua Thomas Arnold, seorang pendidik dan sejarawan terkemuka, dan
Mary Penrose Arnold, putri seorang pendeta Anglikan.
Dari masa kecilnya, Mathew bangga dengan pandangan etis ayahnya, kegiatannya
sebagai pembaru pendidikan, keterlibatannya dalam kontroversi agama, dan
pengabdiannya pada sejarah. Namun, dia lebih dekat dengan ibunya daripada dia.

Itu adalah dukungan ibunya, yang membantunya melewati hari-hari yang sulit ketika
sebagai seorang anak ia harus mengenakan penyangga kaki. Dalam dirinya, dia selalu
melihat seorang teman yang simpatik, tetapi cerdas secara analitis, dengan siapa dia
bisa berbicara terus terang.

Mathew juga sangat dekat dengan kakak perempuannya, Jane. Di antara adik-adiknya
adalah sarjana bahasa Inggris Thomas Arnold the Younger, penulis terkenal dan
administrator kolonial William Delafield Arnold dan inspektur sekolah Edward
Penrose Arnold.

Mathew menghabiskan beberapa hidupnya di Laleham, pindah ke Rugby di


Warwickshire pada tahun 1828, ketika ayahnya ditunjuk sebagai kepala sekolah
Sekolah Rugby. Di sinilah Mathew memulai pendidikannya di bawah bimbingan
pribadi

3) Pendidikan dan Pengalaman kerja :


Tidak pernah menjadi siswa yang terhormat, Mathew yang lambat maju membuat
ayahnya khawatir. Pada 1831, ia dikirim kembali ke Laleham, di mana ia terdaftar di
sekolah yang dikelola oleh pamannya, Pendeta John Buckland. Sekolah itu sangat
ketat dan Mathew merindukan keluarganya. Karena itu, ketika pada tahun 1833, ia
kembali ke rumah untuk ditempatkan di bawah tutor pribadi sekali lagi, ia ditemukan
lebih rajin. Pada saat itu, ia juga mengembangkan minat pada puisi.

Pada tahun 1836, Mathew didaftarkan di Winchester College, Hampshire, kembali ke rumah pada
tahun 1837, untuk mendaftar di Sekolah Rugby dalam formulir kelima. Pada tahun 1838, saat ia
memasuki formulir keenam, ia datang di bawah pengawasan langsung ayahnya.
Tetapi kelalaian yang jelas tentang studinya terus berlanjut. Dia juga menulis banyak
puisi, memenangkan hadiah untuk puisinya yang panjang 'Alaric at Rome' pada tahun
1840. Ini juga saat ketika dia pertama kali bertemu Arthur Hugh Clough, yang
kemudian menjadi seorang sarjana yang cerdas, penyair ulung dan sahabat
terdekatnya. Pada tahun 1841, terlepas dari kecerobohannya yang tampak dalam
studinya, Mathew mendapatkan beasiswa ke Balliol College, Oxford; memulai
kuliahnya pada 15 Oktober 1841. Di sini, ia melanjutkan gaya hidupnya yang lama,
bersenang-senang, dengan biaya studinya. Juga pada tahun 1841, Thomas Arnold
diangkat sebagai Profesor Sejarah di Oxford. Selama periode ini, Mathew dipengaruhi
oleh pandangan John Henry Newman dan juga oleh oposisi ayahnya terhadapnya.
Tetapi, ketika ayahnya meninggal pada Juni 1842, ia menjadi pembela yang kuat akan
warisan ayahnya. Pada tahun 1843, Mathew Arnold memenangkan Hadiah Newdigate
yang prestisius untuk puisinya 'Cromwell'. Menerima penghargaan, ia menyadari
potensinya dan memutuskan bahwa ia ingin menjadi seorang penyair. Setelah itu, ia
mulai menulis puisi dengan serius, meninggalkan Oxford pada 1844 dengan gelar
kelas dua di Literae Humaniores.

Sebagai Penyair yang Muncul


Pada 1844, Mathew Arnold memulai karirnya sebagai guru di Sekolah Rugby.
Sangat kecewa dengan hasilnya, dia sekarang mulai bekerja untuk beasiswa di Oriel
College, Oxford, memenangkan hal yang sama pada tahun 1845. Beberapa tahun yang
lalu, ayahnya juga seorang rekan dari perguruan tinggi yang sama. Di Oriel, ia belajar
filsafat Barat dan Timur. Dia juga membaca sastra Inggris, Prancis, dan Jerman secara
luas, terutama mengagumi tulisan-tulisan George Sand. Studinya di sini memperluas
persepsi intelektualnya. Pada April 1847, ia diangkat sebagai Sekretaris Pribadi untuk
Lord Lansdowne, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Dewan di pemerintahan
Liberal. Matthew pindah ke London untuk menerima jabatan itu. Selama itu ia terus
menulis puisi, menerbitkan koleksi pertamanya, Re The Strayed Reveler dan Other
Poems ’dua tahun kemudian. Puisi-puisi dalam ‘The Strayed Reveler’, diterbitkan pada
tahun 1847 dengan nama samaran “A”, sebagian besar bersifat melankolis. Ini
mengejutkan keluarga dan teman-temannya, yang selama ini mengenalnya sebagai
seorang pemuda yang ringan hati. Namun, penjualannya buruk dan buku itu
kemudian ditarik. Pada bulan April 1851, Arnold mengamankan posisi Inspektur
Sekolah dengan bantuan Lord Lansdowne, pekerjaan yang ia pegang hingga 1886.
Meskipun ia merasa membosankan dan membosankan, ia menyadari manfaat
memegang pekerjaan tetap dan karenanya melanjutkan dengan Itu. Pada tahun 1852,
Matthew Arnold menerbitkan koleksi puisi keduanya, 'Empedocles on Etna, dan Other
Poems'. Pada 1853, ia menerbitkan buku ketiganya, 'Puisi: Edisi Baru'. Meskipun
sebagian besar berisi pilihan dari dua volume sebelumnya, dua puisi baru, 'Sohrab dan
Rustum' dan 'The Scholar Gipsy' ditambahkan. Pada 1854, ia memiliki pilihan
keduanya, 'Puisi: Seri Kedua' diterbitkan. Bersamaan dengan puisi yang diterbitkan
sebelumnya, itu termasuk 'Balder Dead' sebuah puisi naratif baru, yang diambil dari
mitologi Norse. Segera, Arnold cukup terkenal untuk mendapat posisi di Oxford.

Profesor Puisi
Pada 1857, ketika bekerja sebagai Inspektur Sekolah, Arnold terpilih sebagai
Profesor Puisi di Oxford, posisi paruh waktu, yang mengharuskan orang yang ditunjuk
untuk memberikan hanya tiga kuliah per tahun. Sementara secara tradisional para
profesor memberikan ceramah dalam bahasa Latin, Arnold berbicara dalam bahasa
Inggris, menyiapkan prioritas baru. Sementara ia terus menerbitkan puisi seperti
‘Merope. A Tragedy ’(1858), dia sekarang mulai mengarah ke prosa. 'On Translating
Homer', diterbitkan pada Januari 1861, adalah salah satu karya tersebut. Itu
didasarkan pada serangkaian kuliah yang dia berikan di Oxford dari 3 November 1860
hingga 18 Desember 1860. 'Pendidikan Populer Prancis', juga diterbitkan pada tahun
1861, adalah karya penting lain dari periode ini. Pada 1859, ia melakukan perjalanan
ke benua itu atas permintaan parlemen untuk mempelajari sistem pendidikan Eropa
dan hasilnya adalah hasil dari itu. Pada 1862, ia terpilih kembali sebagai Profesor Puisi
di Oxford untuk masa jabatan lima tahun. Pada tahun yang sama, ia menerbitkan
‘Kata-Kata Terakhir tentang Penerjemahan Homer’, sekuel publikasi 1861-nya,
entitled berjudul On Translating Homer ’. Melanjutkan menulis puisi dan prosa, ia
menerbitkan 'Essays in Criticism: First Series' pada tahun 1865, dan 'Thyrsis', sebuah
elegi kepada teman lamanya Clough, pada tahun 1866. Ia juga ingin menerbitkan
'Essays in Criticism: Second Series' ; tetapi itu tidak terjadi sampai setelah
kematiannya. Pada tahun 1867, ia memiliki buku puisi terakhirnya, 'Puisi Baru',
diterbitkan. Di antara banyak karya terkenal lainnya, koleksinya berisi puisinya yang
terkenal, 'Dover' Beach ', yang ia tulis saat berbulan madu. Pada tahun berikutnya,
buku itu terjual 1.000 eksemplar. Setelah itu, ia terutama berkonsentrasi pada esai.

Sebagai Seorang Penulis Esai


Pada tahun 1868, Mathew Arnold memulai fase baru dalam hidupnya dengan
penerbitan 'Essay on the Study of Celtic Literature'. Itu merangsang latihan dalam
filsafat dan antropologi dalam meniru Renan dan Gobineau. Pada tahun 1869, ia
memiliki salah satu karya terpentingnya, 'Budaya dan Anarki', diterbitkan dalam
bentuk buku. Itu adalah kumpulan esai yang diterbitkan tahun 1867-1868 di Majalah
Cornhill. Setelah ini, ia beralih ke agama, menulis empat buku tentang hal itu. 'St. Paul
and Protestantism 'buku pertamanya tentang agama, diterbitkan pada tahun 1870.
Diikuti oleh,' Literature and Dogma ', diterbitkan tahun 1873,' God and the Bible
'diterbitkan tahun 1875, dan' Esai Terakhir tentang Gereja dan Agama 'diterbitkan di
1877.

4) Beberapa pandangan tentang pendidikan khususnya pendidikan komparatif dari


Matthew Arnold
Arnold paling diingat untuk esainya, 'Culture and Anarchy'. Di dalamnya, ia
mendefinisikan budaya sebagai "studi tentang kesempurnaan" dan mengatakan
bahwa Inggris hanya bisa diselamatkan jika intelijen kritis yang mampu
mempertanyakan otoritas diizinkan untuk berkembang. Dia juga mengkritik para
politisi kontemporer karena kurangnya tujuan mereka. Dalam 'Sastra dan Dogma',
pekerjaan besarnya yang lain, dia berpendapat bahwa Gereja adalah lembaga sosial
yang dihormati waktu yang harus direformasi; tetapi tanpa merusak posisinya dalam
sejarah dan budaya Inggris. Ia juga mengatakan bahwa Alkitab, dengan nilainya yang
sangat besar, tidak boleh diabaikan karena ketidaktepatan historis. 'Pantai Dover',
ditulis pada tahun 1851 dan diterbitkan dalam 'Puisi Baru' -nya pada tahun 1867,
adalah salah satu puisinya yang paling terkenal. Ini juga merupakan puisi yang paling
sulit untuk dianalisis dan para kritikus yang berbeda menganalisisnya secara berbeda.
Ia juga menemukan disebutkan dalam sejumlah novel, drama, puisi dan film.

2. Nama Tokoh : *Victor Cousin*

Victor Cousin adalah seorang filsuf Prancis. Dia adalah pendiri "eklektisisme", sebuah sekolah
filsafat Prancis yang berpengaruh secara singkat yang menggabungkan unsur-unsur tentang
idealisme Jerman dan Realisme Akal Sehat Skotlandia. Victor Cousin lahir pada tanggal 28
November 1792 di Paris, dan meninggal pada tanggal 13 Januari 1867. Victor Cousin, sejarawan
Prancis, yang dididik di Lycée Charlemagne dan cole Normale, di mana ia belajar di bawah
bimbingan Pierre Laromiguière.

Victor Cousin memulai karir mengajarnya pada tahun 1815, membantu Pierre Paul Royer-Collard
dalam kursusnya tentang sejarah filsafat di Universitas Paris.Cousin belajar bahasa Jerman dan
membaca Immanuel Kant dan F.H.Jacobi; tetapi dia secara khusus tertarik pada karya-karya
Friedrich Wilhelm Joseph von Schelling, yang pemikirannya memiliki pengaruh permanen
padanya.

Sebuah perjalanan ke Jerman pada tahun 1817 membawanya ke dalam kontak pribadi dengan
baik Schelling dan G.W.F.Hegel, sebuah fakta yang kemudian bertanggung jawab atas tuduhan
bahwa ia telah menolak filsafat Prancis demi Jerman. Pada tahun 1821 Cousin dicopot dari
posisinya karena pandangannya yang dianggap anti pemerintah, dan dia menggunakan
kebebasannya untuk melakukan perjalanan lain ke Jerman.

Selama di sana dia dipenjara, atas tuduhan yang tidak pernah sepenuhnya jelas, tetapi dibebaskan
setelah enam bulan. Kembali ke Prancis, ia menghabiskan waktunya menulis karya filosofis dan
sejarahnya dan mengedit karya filsuf lain, termasuk Proclus (6 jilid, 1820–1827) dan René
Descartes (1826, 11 jilid), dan memulai terjemahan Plato. (13 jilid., 1822–1840).

Pada tahun 1828 ia dikembalikan ke posnya dan sejak saat itu memiliki karir yang berpengaruh
sebagai dosen. Victor Cousin menjadi juru bicara juste milieu, demikian ia menyebutnya, yang
dalam filsafat berarti eklektisisme Kekuasaan Cousin meningkat ketika pada tahun 1840 ia
menjadi menteri pengajaran umum, direktur cole Normale, dan anggota Institut de France. Dia
bukan hanya filsuf Prancis paling terkenal pada masanya, tetapi juga diktator tertinggi tentang
siapa yang harus mengajar filsafat dan apa yang harus diajarkan.

Terlebih lagi, dia telah menjadi kekuatan di seluruh sistem pendidikan Prancis ketika dia
menerbitkan sebuah laporan tentang pendidikan Prusia (1833). (Laporan ini kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1834 dan didistribusikan ke sekolah-sekolah di
Massachusetts oleh tindakan legislatif.

3. Leo Tolstoy
A. Latar belakang

Leo N. Tolstoy (1828-1910) Nama lengkapnya adalah Lev Nikolayevich Count Tolstoy, salah
seorang tokoh terbesar dari semua novelis di dunia. Dua karya besarnya yang paling terkenal
adalah War and Peace (1863-1869), yang oleh Henry James disebut sebagai sebuah “monster
besar,” dan Anna Karenina (1875-1877), yang bersama dengan Madame Bovari (Flaubert) dan Effi
Briest (Fontane) merupakan novel tentang perselingkuhan paling besar abad ke-19. Sosok Tolstoy
sering dilihat dari dua sisi: pertama sebagai pengarang novel besar dan kedua sebagai ‘nabi’ dan
pembaharu moral. Hampir semua karyanya telah diterjemahkan ke bahasa Inggris dan lebih dari
10 bahasa lainnya. Meski diakui sebagai pujangga agung dunia, Tolstoy tak pernah meraih Nobel
Sastra.

Leo Tolstoy dilahirkan pada 9 September 1828 di Yasnaya Polyana, di Propinsi Tula, sebagai
anak keempat dari lima bersaudara. Gelar Count telah dianugerahkan kepada leluhurnya pada
awal abad 18 oleh Peter Yang Agung. Orang tuanya meninggal saat Tolstoy masih anak-anak dan
dia dibesarkan oleh saudara-saudaranya. Pada 1844 Tolstoy memulai studi hukum dan bahasa
oriental di Universitas Kazan, tetapi ia tak pernah mendapatkan gelar. Karena kecewa dengan
standar pendidikan Tolstoy kembali ke Yasnaya Polyana dan menghabiskan sebagian besar
waktunya di Moskow dan St Petersburg. Pada 1847 Tolstoy terpaksa dirawat karena penyakit
kelamin – dia diperkenalkan ke dunia pelacuran oleh saudaranya.. Pada 1851 Tolstoy menemani
kakaknya ke Kaukasus, dan bergabung dengan resimen artileri. Pada 1850-an Tolstoy juga mulai
memulai karir penulisannya. Pada periode ini dia mempublikasikan trilogi semi-otobiografisnya,
Childhood (1852), Boyhood (1854), dan Youth (1857). Pada masa Perang Crimean Tolstoy
mengepalai sub-unit artiler dan menjadi saksi peristiwa pengepungan Sebastopol (1854-1855).
Pada 1857 dia mengunjungi Perancis, Swiss dan Jerman. Setelah melakukan serangkaian
perjalanan Tolstoy tinggal di Yasnaya Polyana di mana dia membuka sekolah untuk anak-anak
petani. Dia berkeyakinan bahwa rahasia untuk mengubah dunia terletak di dalam pendidikan, dan
karenanya selama perjalanan berikutnya ke Eropa (1860-1861) Tolstoy meneliti berbagai teori dan
praktek pendidikan, dan menerbitkan majalah dan buku ajar tentang pendidikan. Pada 1862 dia
menikahi Sonya Andreyevna Behrs (1844-1919), dan dikaruniai 13 anak. Sonya juga bertindak
sebagai sekretaris pribadinya.

Tolstoy meninggal pada usia 82 tahun, tepatnya pada tahun 1910 setelah terkena serangan
pneumonia. Dia meninggal di stasiun Astapovo setelah jatuh sakit ketika dia meninggalkan rumah
di tengah-tengah musim dingin. Kematiannya datang beberapa hari setelah dia meninggalkan
keluarga dan kekayaannya untuk mendalami paham asceticnya. Beberapa saat sebelum
meninggal, sebenarnya sepertinya Tolstoy sudah mendapat pertanda akan kematiannya. Dia
sering menulis dan mengatakan kepada anak dan istrinya tentang kematiannya.

B. Keluarga

Leo Tolstoy menikah Pada tahun 1862 dengan Sonya Andreyevna Bers yang kemudian dikenal
sebagai Sofia Tolstoy, seorang gadis yang lebih muda 16 tahun. Sofia berasal dari kalangan
terkemuka di Moskow, dan mereka memiliki 14 anak , kehidupan perkawinan mereka cukup
bahagia dan tenang, dan memberikan Tolstoy banyak kebebasan untuk menulis adikarya
sastranya, Perang dan Damai dan Anna Karenina. Kehidupan perkawinannya yang belakangan
digambarkan oleh A.N.Wilson sebagai salah satu yang paling tidak bahagia dalam sejarah sastra.
Hubungannya dengan istrinya semakin buruk ketika keyakinannya menjadi semakin radikal

Dalam 15 tahun kemudian, ia mendirikan sebuah keluarga besar, mengelola tanah pertanian
dan sekolahdesanya. serta menulis dua novel besar yang dikenang dunia, War and Peace (1863)
dan Anna Karenina (1873)

C. Pendidikan

Tolstoy, putra seorang ningrat tuan tanah di pedesaan Rusia, lahir 9 September 1828 di Yasnaya
Polyana, sebelah selatan moskow. Ia yatim piatu pada usia 9 tahun dan dibesarkan oleh
kerabatnya. Leo Tolstoy kemudian dididik oleh guru-guru privat berkebangsaan Jerman dan
Prancis. Pada usia 16 tahun, Ia masuk Universitas kazan, pada mulanya untuk belajar bahasa,
kemudian mengambil kuliah ilmu hukum. terpengaruh oleh filsuf Prancis Jean Jacques Rousseau,
ia menjadi tidak puas dengan pendidikan formal dan pada tahun 1847 memutuskan untuk keluar
universitas tanpa meraih gelar akademis.

D. Pengalaman Bekerja

Pada tahun 1851, Leo Tolstoy bergabung dengan abangnya di Kaukasus dan bergabung dengan
dinas ketentaraan di sana. Di sela-sela pertempuran dengan suku-suku perbukitan, ia
menyelesaikan sebuah novel autobiografis, Childbood (1852) dan kemudian diikuti oleh
lanjutannya Boybood (1854) dan Youth (1856). Ia kembali ke Petersburg di tahun 1956 dan
tertarik pada pendidikan kaum petani. Ia sempat berkunjung ke Prancis dan Jerman untuk
melakukan studi banding trerhadap sekolah-sekolah yang ada di sana. Kemudian ia mendirikan
sekolah desa di Yasnaya Polyana dengan metode pengajaran yang terbilang progresif pada saat
itu.

Pandangan leo Tolstoy mengenai pendidikan ( kesenian )

Leo Tolstoy menulis What is Art? (1896) bukan untuk mendefinisikan seni dalam kaitannya
dengan kemampuannya mengungkapkan bentuk dan keindahan tadi. Buku yang ditulis selama
lebih dari limabelas tahun ini merupakan karya otobiografi yang direncanakan oleh Tolstoy
sebagai karya seni. Berisikan refleksi matang Tolstoy mengenai letak seni dan ilmu pengetahuan
dalam hidup manusia.

Menurut Tolstoy seni dan ilmu pengetahuan Abad XIX merupakan sumber merosotnya
masyarakat Eropa, yang jatuh ke dalam kebejatan moralitas. Proses dehumanisasi mengakibatkan
kengerian dan kekejaman seseorang kepada sesama bangsanya atau juga orang asing. Yang
kemudian mewujud dalam Seri Perang Dunia dan budaya komodifikasi kapitalisme global. Seni
dunia modern yang tidak terkait dengan kesadaran spiritual tidak dapat menjadi tulen atau
menghumanisasi. Meskipun tidak semua seni yang tulen itu harus berisikan subjek religious
semata, namun ia menggugah perasaan dan menginfeksi orang lain selaras dengan kesadaran
spiritual pada umumnya.

Tulisan tersebut dapat digambarkan sebagai sebuah polemik melawan semua arus teori dan
bentuk seni dalam konteks negara Rusia pada waktu itu. Polemik di sini bukan terbatas
menyerang seni Rusia yang memang mengadopsi seluruh teori estetika dan seni modern Eropa.
Meskipun nampak pada awalnya karya ini mengritik secara komprehensif dan destuktif semua
seni yang dibanggakan oleh Abad XIX, yang hampa tanpa hati, tanpa arah dan membingungkan
dan merosot hanyut oleh kritik, pengiklan dan dunia akademis.Dalam What Is Art? Tolstoy
mencantumkan tiga asumsi terkait sifat dasar estetis seni. Pertama, seni adalah suatu bentuk
komunikasi. Istilah “komunikasi” ini meliputi dua konsep. Satu adalah ekspresi, proses di mana hal
yang subjektif dalam diri sang seniman itu diungkap ke dalam suatu bentuk yang membuatnya
dapat digapai oleh orang lain. Dua adalah penjangkitan, proses di mana apa yang diungkapkan
oleh seniman itu dipahami oleh orang lain. Penjangkitan artinya pemahaman. Pemirsa karya seni
itu terjangkiti ketika ia mengerti apa yang diungkap oleh karya seni tersebut. Seni adalah suatu
proses yang melaluinya hal yang subjektif menjadi objektif bagi publik.

4. Domingo sarmineto

A. Latar belakang

Domingo Faustino Sarmiento (15 Februari 1811 – 11 September 1888) adalah seorang aktivis,
cendekiawan, penulis, negarawan, serta Presiden Argentina yang ketujuh. Tulisan-tulisannya
membahas berbagai macam topik, dari jurnalisme hingga autobiografi, dari filsafat politik hingga
sejarah. Ia merupakan bagian dari kelompok cendekiawan yang dikenal dengan julukan Generasi
1837, yang sangat berpengaruh terhadap Argentina pada abad ke-19. Sarmiento berkecimpung
dalam bidang pendidikan dan juga memiliki pengaruh yang besar dalam bidang sastra di kawasan
Amerika Latin.Sarmiento dibesarkan di keluarga yang miskin tetapi aktif secara politik. Hal inilah
yang menjadi cikal bakal pencapaian Sarmiento saat sudah dewasa.

Saat menjabat sebagai Presiden Argentina dari tahun 1868 hingga 1874, Sarmiento mendukung
pemikiran-pemikiran intelektual dan demokrasi di Amerika Latin. Ia menggalakkan pendidikan
untuk wanita dan anak-anak. Ia juga memodernisasi kereta api, sistem pos, dan sistem pendidikan
di Argentina. Ia juga pernah menjabat sebagai menteri selama bertahun-tahun di tingkat federal
maupun negara bagian, dan ia pernah berkelana ke luar negeri untuk mempelajari sistem
pendidikan di negara lain.
Sarmiento meninggal di Asunción, Paraguay, pada usia 77 tahun akibat serangan jantung.
Jenazahnya disemayamkan di Buenos Aires. Kini ia dihormati sebagai seorang pembaharu politik
dan penulis. Miguel de Unamuno menganggapnya sebagai salah satu penulis bahasa Spanyol
terbaik.

B. Keluarga

Pada tahun 1847 Domingo menikah dengan benita Martinez pastoriza namun pernikahan
tersebut hanya berlangsung selama sepuluh tahun yaitu dari tahu 1847-1857 dengan alasan yang
tidak diketahui dan Domingo pun memiliki 2 orang anak yang bernama Ana faustina dan Domingo
Fidel .

C. Pendidikan

Domingo Sarmiento lahir pada 15 Februari 1811 di San Juan, kota tua dan primitif di dekat
Andes Argentina barat, orang tuanya pekerja keras yang hidup dalam kemiskinan. Pendidikan
formalnya sedikit sebagian besar yang dia pelajari dilakukan secara otodidak, dia membaca apa
pun yang bisa dia jangkau namun dia pun berkuliah di Universitas Michigan pada bulan Juni 1868
dengan menyandang gelar doktor kehormatan

D. Pengalaman Bekerja

Pada usia 15 tahun, Sarmiento mengajar di sekolah negeri; Kemudian dia bekerja di sebuah toko,
kemudian dia mencoba melakukan survei, dan memasuki dunia politik pada usia muda, sama
seperti kehidupan awal Abraham Lincoln. Sarmiento merupakan osok suka bercanda, tegas dan
sederhana.

Sarmiento beralih ke dunia politik dengan penuh semangat. Sarmiento dengan kegigihannya terus
melakukan gerakan-gerakan di tanah yang ramah itu, dia mempromosikan sekolah negeri dengan
semangat yang sama, pada waktu itu dia menyerang diktator Argentina dengan menggunakan
pamflet yang berisi provokasi yang berapi-api dan menulis pandangan-pandangannya melalui
koran.

Pandangan Domingo mengenai pendidikan

Domingo Faustino Sarmiento (1811-1888) dikenal sebagai "Presiden Guru" atas usahanya yang tak
henti-hentinya untuk mendorong pendidikan di negaranya. Karena kepedulian Domingo terhadap
pendidikan pada usia 15 tahun Domingo mengajar di sekolah negeri, tak hanya itu Domingo
Faustino Sarmiento adalah tokoh yang memprakarsai banyak reformasi di bidang pendidikan
selama hidupnya.

Selain itu, dia juga memberikan kontribusi signifikan bagi sejarah pendidikan di Argentina Salah
satu sekolah yang dibangun di Provinsi Salta yaitu sekolah kehutanan, tepatnya di daerah San
Juan, Mendoza.

Di tempat lain Sarmiento juga mendirikan Sekolah Angkatan Laut, Sekolah Militer, dan Sekokah
Agronomi. Selain banyak sekolah yang berdiri, Sarmiento juga membangun sekolah pelatihan guru
di Argentina hingga Perayaan Hari Guru Argentina difokuskan pada mengenang dan mengikuti
jejak mendiang presiden Hari Guru Argentina dirayakan sejak 1 minggu sebelum puncaknya pada
11 September mendatang.

5. Horace Mann
A. Latar belakang
Horace Mann, lahir pada 4 Mei 1796, di Franklin, Massachusetts, AS — meninggal 2 Agustus
1859, Yellow Springs, Ohio, AS, merupakan pendidik asal Amerika, penganjur pendidikan publik
Amerika pertama yang percaya bahwa, dalam masyarakat demokratis, pendidikan harus bebas
dan universal, non-sektarian, demokratis dalam metode, dan bergantung pada guru profesional
yang terlatih.

Mann dibesarkan di lingkungan yang identik kemiskinan dan serba keterbatasan. Dia belajar
secara singkat dan tidak menentu oleh guru yang relatif miskin, tetapi dia berhasil mendidik
dirinya sendiri di perpustakaan kota Franklin, dan mendapatkan pengajaran bahasa Latin dan
Yunani dari Samuel Barrett (kemudian menjadi pendeta Unitarian terkemuka). Pada usia 20 tahun
Mann diterima di Brown University (Providence, Rhode Island).

Setelah lulus pada tahun 1819, Mann memilih bidang hukum sebagai jalan kariernya. Dia
mengajar selama satu tahun di Brown, dan kemudian belajar di Sekolah Hukum Litchfield
(Connecticut), yang membawanya ke panggung persidangan pada tahun 1823.Pada tahun 1833
dia pindah ke Boston, dan dari tahun 1835 hingga 1837 dia bertugas di Senat Massachusetts, di
mana ia menjadi pemimpin Senat Messachusetts pada tahun 1836. Dari sekian banyak isu yang
digagas Mann, tidak ada yang lebih disayanginya selain pendidikan populer. Massachusetts abad
kesembilan belas dapat membanggakan sistem sekolah umum sejak tahun 1647. Namun selama
masa Mann sendiri, kualitas pendidikan telah memburuk karena kontrol sekolah secara bertahap
jatuh ke tangan distrik-distrik lokal yang hanya berpikiran tentang keuntungan.

Sebuah gerakan reformasi yang kuat muncul, berkomitmen untuk menghentikan penurunan ini
dengan menegaskan kembali pengaruh negara. Hasilnya adalah pembentukan dewan pendidikan
negara bagian pada tahun 1837, yang bertugas mengumpulkan dan mempublikasikan informasi
sekolah di seluruh negara bagian. Sangat bertentangan dengan nasihat teman-teman, yang
mengira dia akan mengesampingkan karier politik yang menjanjikan, Mann menerima jabatan
sekretaris pertama dewan ini. Dia memulai menulis Jurnal Sekolah Umum dua mingguan pada
tahun 1838 untuk guru dan memberi ceramah secara luas kepada kelompok warga yang tertarik.
12 laporan tahunannya kepada dewan berkisar jauh dan luas melalui bidang pedagogi, tentang isu
sekolah universal.

Mann mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1848 untuk mengambil alih kursi mantan
presiden saat itu, John Quincy Adams di Dewan Perwakilan AS. Di sana ia membuktikan dirinya
sebagai musuh dari sistem perbudakan. Pada tahun 1853, setelah gagal mencalonkan diri sebagai
gubernur Massachusetts setahun sebelumnya, dia menerima jabatan presiden Antioch College di
Yellow Springs, Ohio, Di sana, Mann menyelesaikan sisa tahun produktifnya. Dua bulan sebelum
dia meninggal,

B. Keluarga

Horace Mann memiliki istri bernama Mary Tyler Mann, mary adalah seorang guru, penulis,
dan ibu. , reformis dan politisi pendidikan Amerika selain mary Horace Mann pun memiliki istri
lain bernama Charlotte messer mann.dan Horace Mann memiliki 3 orang anak.

C. Pendidikan

Horace Mann belajar secara singkat dan tidak menentu oleh guru yang relatif miskin, tetapi
dia berhasil mendidik dirinya sendiri di perpustakaan kota Franklin, dan mendapatkan pengajaran
bahasa Latin dan Yunani dari Samuel Barrett (kemudian menjadi pendeta Unitarian terkemuka).
Pada usia 20 tahun Mann diterima di Brown University (Providence, Rhode Island).
Setelah lulus pada tahun 1819, Mann memilih bidang hukum sebagai jalan kariernya. Dia
mengajar selama satu tahun di Brown, dan kemudian belajar di Sekolah Hukum Litchfield
(Connecticut).

D. Pengalaman bekerja

Pada tahun 1823 Dia menetap di Dedham, Massachusetts, dan di sana ketajaman hukum dan
keterampilan oratorisnya segera membuatnya mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat
negara bagian, di mana ia bertugas dari tahun 1827 hingga 1833. Pada tahun 1833 dia pindah ke
Boston, dan dari tahun 1835 hingga 1837 dia bertugas di Senat Massachusetts, di mana ia menjadi
pemimpin Senat Messachusetts pada tahun 1836.

Mann mengundurkan diri dari jabatan sekretaris pada tahun 1848 untuk mengambil alih kursi
mantan presiden saat itu, John Quincy Adams di Dewan Perwakilan AS. Pada tahun 1853, setelah
gagal mencalonkan diri sebagai gubernur Massachusetts setahun sebelumnya, dia menerima
jabatan presiden Antioch College di Yellow Springs, Ohio, sebuah lembaga baru yang
berkomitmen untuk pendidikan bersama, nonsektarianisme, dan kesempatan yang sama bagi
orang Afrika-Amerika.

E. Pandangan Horace Mann terhadap pendidikan

Horace Mann Berargumen bahwa pendidikan umum universal adalah cara terbaik untuk
mengubah anak-anak Amerika yang nakal menjadi warga negara republik yang disiplin dan
bijaksana , Mann mendapat persetujuan luas dari para modernis, terutama di Partai Whig , untuk
membangun sekolah umum. Sebagian besar negara bagian AS mengadopsi versi sistem yang
didirikan Mann di Massachusetts, terutama program sekolah normal untuk melatih guru
profesional. Sejarawan pendidikan memuji Horace Mann, bersama dengan Henry Barnard dan
Catharine Beecher sebagai salah satu pendukung utama Gerakan Sekolah Biasa

6. HENRY BARNARD

1) Asal Negara

Amerika

2)Latar Belakang Keluarga,


Henry Barnad (1811-1900) merupakan seorang pengajar asal Amerika. Ia lahir pada
tanggal 24 Januari 1830 di Hatford, sebuah kota di Connecticut. Setelah
menyelesaikan studinya di Yale pada tahun 1830, Barnard mengajar di sebuah
universitas di Pennsylvania. Ia melanjutkan studinya dalam bidang hukum dan
diterima di bar Connecticut pada tahun 1835. Bernard terpilih menjadi Dewan
Perwakilan Connecticut selama tiga periode berturut-turut, kemudian pada tahun
1838 ia menjadi komisaris sekolah umum negara bagian sebelum akhirnya ia terpilih
menjadi Sekretaris Dewan.

Pendidikan dan pengalaman kerja

Barnard mengajar di sebuah universitas di Pennsylvania. Ia melanjutkan studinya


dalam bidang hukum dan diterima di bar Connecticut pada tahun 1835. Bernard
terpilih menjadi Dewan Perwakilan Connecticut selama tiga periode berturut-turut,
kemudian pada tahun 1838 ia menjadi komisaris sekolah umum negara bagian
sebelum akhirnya ia terpilih menjadi Sekretaris Dewan.

Pada tahun 1845, ia menjadi sekretaris dewan pendidikan yang baru didirikan di
Rhode Island. Ia kembali ke Connecticutt pada tahun 1849 sebagai pengawas di
Sekolah Negeri disana. Tahun 1850-1854, ia menjadi kepala sekolah negeri di New
Britain, Connecticutt.

3) Beberapa pandangan tentang pendidikan khususnya pendidikan komparatif tokoh


Upayanya dalam memajukan sekolah di Connecticut bersamaan dengan upaya yang
sama oleh Horace Mann di Masachusetts. Setelah mengajukan usul mengenai
kenaikan pajak, ia muncul sebagai oposisi bagi kaum konservatif dan penentang
sekolah dasar umum gratis di negara bagian. Laporan tahunan pertamanya
membahas perlunya sekolah tinngi gratis bagi seluruh kalangan di masyarakat

7. Marc-Antoine Jullien , dipanggil Jullien fils , (lahir Paris , 10 Maret 1775 – meninggal di sana 4
April 1848) adalah seorang revolusioner Prancis dan sastrawan.

Putra Marc Antoine Jullien , wakil dari Drôme di Konvensi Nasional , dia masuk ke Collège de
Navarre pada tahun 1785; studinya terganggu oleh awal Revolusi. Didorong oleh ibunya yang
sangat patriotik, Rosalie Ducrolay, bernama "Madame Jullien", dia mencoba berkarir di bidang
jurnalisme, pada tahun 1790 menjadi kolaborator di Journal du Soir . Tahun berikutnya, dia
menjadi anggota Klub Jacobin , di mana dia menjadi lawan perang.

Pada musim semi 1792, Jullien dikirim ke London oleh Marquis de Condorcet , pada saat itu
sebagai presiden comité diplomatique Majelis Legislatif . Di sana ia menjabat sebagai mahasiswa-
diplomat, menjadi perantara antara faksi Inggris yang lebih liberal dan kaum Girondis . Di antara
yang dia temui adalah Talleyrand dan Lord Stanhope . Kembali ke Prancis pada musim gugur itu,
dia diangkat sebagai aide-commissaire dan kemudian commissaire des guerres , tentara
Pyrenees , pada Januari 1793. Dia segera dipindahkan ke Tarbes“karena usia”. Dia bergabung
kembali dengan pasukan Pyrenees pada 16 April, memasuki Paris bersama mereka pada 4
Agustus.Jullien kemudian menjadi anak didik Robespierre , dan dikirim oleh Komite Keamanan
Publik dalam sebuah misi ke beberapa pelabuhan Atlantik, dimulai pada 10 September 1793.
Ditugaskan untuk memastikan pengawasan situasi militer dan propaganda Jacobin , dia berusaha
mendapatkan keuntungan untuk dirinya hubungan dengan perasaan publik. Di Nantes , pada 4
Februari 1794, dia menulis surat kepada Robespierre di mana dia mencela Carrier . Di Bordeaux ,
dia menentang Jean-Lambert Tallien dan gundiknya, Thérésa Cabarrús. Dia meninggalkan
Bordeaux untuk kembali ke Paris pada 24 April 1794; di sana dia diangkat ke Komite Eksekutif
untuk Instruksi Publik. Pada 18 Mei, dia kembali ke Bordeaux, untuk memurnikan kotamadya dan
Klub Jacobin dan mencari Girondist rahasia di antara para deputi.

Jullien kemungkinan akan menjadi pemain utama dalam Revolusi jika bukan karena eksekusi
Robespierre pada tanggal 28 Juli 1794 . Karena melarat, dia ditangkap pada 10 Agustus dan
dikirim ke penjara; dia akan ditahan di maison de santé Notre-Dame-des-Champs, Paris , dan akan
bersaksi di persidangan Carrier. Dia mengingkari hubungannya dengan Robespierre dan
dibebaskan, melalui campur tangan ayahnya, pada 14 Oktober 1795. Sepuluh hari kemudian,
pemberontakan 13 Vendémiaire dihentikan.

Jullien selanjutnya menjadi salah satu pendiri Club du Panthéon , kembali ke jurnalisme dengan
pembuatan L'Orateur plébéien , pamflet demokratis dan moderat, bersama Ève Demaillot dan
Jean-Jacques Leuliette . Pada 13 Maret 1796, Merlin de Douai membantunya masuk ke Ministère
de la Police , di mana dia bertanggung jawab atas daftar emigran. Dia segera menjadi tersangka
simpatisan Babouvist , dan terpaksa bersembunyi setelah ditemukannya Konspirasi Setara pada
Mei 1796; dia muncul kembali pada bulan Oktober di tahun yang sama.
Jullien selanjutnya bergabung dengan Tentara Italia , menjadi penulis untuk layanan suratnya dari
Agustus hingga November 1797. Dia kemudian menemani Napoleon Bonaparte , pada Mei 1798,
dalam perjalanannya ke Mesir . Di sana dia jatuh sakit, dan kembali ke Prancis. Menjadi sehat, ia
memasuki layanan General Championnet , menjadi penasihat pada 28 Desember 1798. Di antara
penggagas Republik Neapolitan , ia menjadi sekretaris jenderal pemerintahan sementara
Championnet pada 26 Januari 1799. Ia segera dipanggil kembali oleh Direktori , dan ditangkap
pada 24 Februari. Pada 12 Maret dia berdiri di hadapan pengadilan militer , tetapi dibebaskan
oleh Kudeta 30 Prairial Tahun VIIpada 18 Juni.

Mengakomodasi kudeta 18 Brumaire untuk kepuasan, Jullien mengusulkan rencana untuk


menyatukan negara-negara Italia pada Juli 1800. Segera menjadi marah pada larangan anti-
Jacobin, mengikuti Plot Rue Saint-Nicaise dia diturunkan untuk menangani fungsi administratif di
Paris. Dia menerima salib Légion d'honneur pada tahun 1803. Setelah kunjungan ke Madame de
Staël di Chaumont-sur-Loire , di mana dia mengangkat kecurigaan Napoleon, dia dikirim ke
Kerajaan Italia pada tahun 1810; saat melewati Yverdon , dia berkenalan dengan pedagog Swiss
Johann Heinrich Pestalozzi .

Pada tahun 1813. Jullien dipenjara karena penentangannya terhadap Kekaisaran. Dibebaskan
selama Restorasi Bourbon , ia menerbitkan banyak jurnal oposisi antara tahun 1815 dan 1817,
menjadi dikenal dalam prosesnya sebagai seorang pendidik. Dia berkorespondensi secara teratur
dengan Pestalozzi, kepada siapa dia mengirim tiga putra pertamanya, di Yverdon, dan menjadi
promotor Sistem Pendidikan Pendidikan. Pada tahun 1819 ia mendirikan Revue encyclopédique .
[1] Dia terpilih menjadi anggota American Philosophical Society pada tahun 1830. [2]

Jullien meninggal di Paris pada tahun 1848, dalam usia 73 tahun.Pada tahun 1801 Jullien menikah
dengan Sophie-Juvence Nioche (meninggal tahun 1832); dia melahirkan enam anak untuknya.

Yang tertua dari enam, Pierre-Adolphe (lahir Amiens , 13 Februari 1803 - meninggal 1873) adalah
seorang teknisi, kemudian menjadi kepala insinyur Korps Jembatan dan Jalan ; dalam kapasitas ini
dia mengawasi pembangunan jalan kereta api Paris- Lyon .Juga di antara enam, putri mereka
Antoinette-Stéphanie menikah dengan dramawan Lockroy dan merupakan ibu dari douard
Lockroy .Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai