Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN

PENDIDIKAN
JERMAN
DYAH PERMATA SARI
MAHSUR
YUDI KRISTANTO
FIKA ARIANI
POKOK BAHASAN

PENDAHULUAN

TUJUAN PENDIDIKAN KEBIJAKAN UJIAN, KENAIKAN KELAS


PENDIDIKAN AGAMA DAN SERTIFIKASI
MANAJEMEN
PENDIDIKAN (Otorita) KELEBIHAN SISTEM
BIAYA PENDIDIKAN PENDIDIKAN JERMAN
STRUKTUR DAN
JENIS PENDIDIKAN PENDIDIK
KELEMAHAN SISTEM
PENDIDIKAN JERMAN
KURIKULUM GAJI PENDIDIK
KAJIAN KONSTRASTIF
KEBIJAKAN SISTEM PENDIDIKAN
DENGAN INDONESIA
JERMAN YANG KHAS
PENDAHULUAN
Secara geografis, Jerman terletak di tengah-tengah

benua Eropa dengan luas daerah 356,957

km2 .Jerman berpenduduk 82 Juta lebih, dan kira-kira TUJUAN PENDIDIKAN


8% di antaranya adalah bukan berkebangsaan
 Untuk membentuk pribadi yang sosialis
Jerman.Warga negara asing ini hijrah ke Jerman
 Mengembangkan individualitas dan partisipasi dalam
sekitar akhir tahun 1950-an, yang mayoritasnya
kehidupan masyarakat
adalah orang Turki. Jerman pada masa Perang Dunia
 Menyiapkan lulusan yang berkualitas
II merupakan negara yang kalah perang. Kondisi inilah
 Undang-undang tentang Sekolah khusus dan
yang mempengaruhi mental rakyatnya untuk
Universitas ditetapkan tujuan umum Pendidikan dengan
melahirkan pemimpin/ anak negeri yang mampu
tekanan pada pengembangan individualitas dan
membawa mereka menuju kejayaan dan hidup
partisipasi kehidupan
bermartabat.
MANAJEMEN
PENDIDIKAN Lander (daerah) berwenang atas Pendidikan di daerahnya.
Adapun yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan di dalam Negara bagian adalah kementrian kabinet
atau Kementrian Kebudayaan (Kultusministerium).

OTORITA Pada negara-negara bagian yang luas daerahnya, sekolah tidak


terkontrol secara langsung oleh kementerian negara bagian,
Sistem pendidikan di Jerman adalah
desentralisasi, mulai dari level SD sampai tetapi melalui badan administrative regional yang merupakan
dengan sekolah menengah.
bagian dari badan eksekutif tanpa pasangan atau counterpart
langsung dari pihak legislative atau DPR

Masyarakat setempat biasanya juga punya tanggung jawab


menyediakan infrastruktur yang diperlukan dan ada kalanya juga
terlibat dalam pengangkatan staf
STRUKTUR
DAN JENIS PENDIDIKAN
Struktur sistem pendidikan Jerman secara
a. Pendidikan Prasekolah
formal meliputi : pendidikan dasar (primary
b. Pendidikan Dasar, Menengah, dan
education), pendidikan menengah (lower secondary
Pendidikan Tinggi
education), dan pendidikan tinggi Tergantung dari
c. Pendidikan Khusus
Negara bagian, wajib sekolah di Jerman berlaku
d. Pendidikan Vokasional, Teknik, dan Sembilan atau sepuluh tahun, dengan normal anak

Bisnis masuk sekolah pada usia enam tahun. Namun

e. Pendidikan Orang Dewasa dan demikian, sebagian anak-anak Jerman ada yang

mengikuti pendidikan pra-sekolah (Kindergarten)


pendidikan Nonformal
secara sukarela pada usia 3-5 tahun.
KURIKULUM Meteri-menteri pendidikan negara bagian menentukan kurikulum mereka sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan mereka melakukan itu melalui tiga jenis instrumen, yaitu:

a). Tabel yang menguraikan jumlah jam belajar per minggu, serta mata pelajaran sesuai dengan “grade”

dan jenis sekolah; b). Pedoman kurikulum; c). Pemberian wewenang penulisan dan pengadaan buku

teks.

Secara umum kurikulum pendidikan Jerman dapat diformulasikan sebagai berikut:

a). Tujuan umum kurikulum ditentukan oleh peraturan sekolah/sering dinyatakan pada mukaddimah

suatu keputusan, sedangkan tujuan khusus diterbitkan dalam kaitannya dengan pedoman kurikulum;

b). Silabus, rekomendasi metode mengajar dan model rencana pelajaran diputuskan oleh kementrian

negara; c). Mengenai buku teks, tidak ada yang dapat dipakai tanpa ada persetujuan dari kementerian

negara bagian dan guru boleh menggunakannya sejauh terdapat dalam daftar rekomendasi buku yang

sah; d). Metode mengajar, bukan “teacher centered” tetapi “student centered” yang sifatnya “open

instruction” (murid belajar atas dorongan sendiri).


KEBIJAKAN SISTEM PENDIDIKAN
JERMAN YANG KHAS
 Pemerintah Jerman memandang pendidikan sebagai modal utama untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi

dan keterpurukan ideologi.

 Pemerintah federal/pemerintah pusat tidak “memonopoli” kewenangan pengaturan sistem pendidikan

secara mutlak.Kewenangan pengaturan sistem pendidikan juga dimiliki oleh pemerintahan negara bagian

 Keterlibatan masyarakat dalam menciptakan pendidikan yang berhasil cukup besar;

 Setelah Wiedervereinigung atau penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur, masyarakat Jerman

bisa melihat ketimpangan antara dua wilayah ini dalam berbagai bidang, untuk itu pemerintah berupaya

menyeimbangkan kondisi kedua wilayah dengan memberikan alokasi anggaran belanja negara yang lebih

proporsional.

 Pemerintah Jerman sangat memperhatikan kualifikasi guru. Menjadi guru di Jerman mungkin sama sulitnya

untuk menjadi dokter. Relevansi keahlian guru dengan mata pelajaran yang diajarkan, kualitas pengajar dan

kesejahteraan yang diperoleh guru merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam pengambilan kebijakan

di Jerman.
KEBIJAKAN
PENDIDIKAN AGAMA
Kajian Islam Jadi Kurikulum Baru Pendidikan di

Jerman Menteri Pendidikan, Annette Schavan

mendukung rencana memasukan Islam sebagai

bagian dari kurikulum di negara tersebut. Schavan

menilai kurikulum tentang Islam bisa

mengantarkan integrasi masyarakat Muslim Jerman

secara utuh. Tak hanya itu, keberadaan pendidikan

tentang islam akan menjadi jembatan kesepahaman

antara pelajar muslim dan nonmuslim di Jerman.


BIAYA PENDIDIKAN
o Alokasi biaya pendidikan sepenuhnya bersumber
dari Lander (Daerah) dan masyarakat setempat,
kecuali untuk pendidikan tinggi. Menjadi tanggung
jawab pemerintah federal.
o Secara umum, seluruh biaya personal ditanggung
oleh pemerintah negara bagian, dan infrastruktur
oleh masyarakat. Hampir semua program
Pendidikan (termasuk pembebasan uang kuliah
pada Pendidikan tinggi) bersifat gratis.
o Kebanyakan sekolah-sekolah swasta yang kecil,
kira-kira 90% dari biaya operasional sekolah dibantu
oleh pemerintah federal Pengeluaran pemerintah
federal pada tahun 1990 untuk anggaran pendidikan
mencapai total 9,3% dari GNP
PENDIDIK
 Guru-guru merupakan pendidik yang ahli dibidangnya
 Pelatihan semua guru, kecuali para guru taman kanak-kanak, dilaksanakan
 Hanya guru-guru Gymnasium dan sebagian guru-guru
di universitas dan lembaga pendidikan tinggi. Untuk seluruh tipe guru,
specialis untuk bidang keuangan yang dididik di
pelatihan akademik diarahkan untuk mengikuti ujian negara ang pertama.
tingkat Universitas (S1), dengan tekanan utama Pendahuluan praktik mengajar, tahapan pelatihan guru (referendarzeit,
vorbereitungsdienst), biasanya memerlukan waktu dua tahun dan
bidangkeahlian daripada bidang keguruan. Namun
diarahkan untuk mengikuti ujian yang kedua. Guru yang prospektif
demikian. sejak tahun 1960, telah mulaidicanangkan
melaksanakan sekurang-kurangnya dua kuliah pokok dan beberapa kuliah
persyaratan kualifikasi yang sama untuk semua guru, tambahan di bidang filsafat, psikolog pendidikan dan sosiologi. Persiapan
mengajar (Referendariat) berakhir selama setengah tahun dan dibentuk di
minimal telah dididik di Universitas. Untuk
lembaga khusus (Studienseminare). Selama pelayanan persiapannya ini
meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan
Referendar diberi izin untuk memperoleh sedikitnya sepertiga bagian dari
metodemengajar ditempuh melalui in-service training. gaji awalnya.
GAJI PENDIDIK
 Dalam berbagai tingkatan pendidikan, gaji guru di  Dan guru yang memiliki pengalaman
Jerman khususnya guru Sekolah Dasar lebih dari 20 tahun akan dibayar
menyentuh Rp86 juta per bulan. Sementara, 4.200 euro atau Rp68 juta. Sedangkan
untuk gaji guru di Jerman pada sekolah bagi guru honorer, lebih dari Rp 600 juta
menengah menyentuh Rp106 juta per bulan. per tahun atau sekira Rp50 juta per
 Selain itu, gaji guru di Jerman diberikan dilihat bulan.
dari pengalaman guru.  Data itu menjadikan Jerman menempati
 Rinciannya, guru yang memiliki pengalaman 5 urutan kedua setelah Luksemburg dalam
sampai 10 tahun akan mendapatkan upah 2.920 daftar OECD negara-negara dengan gaji
euro atau Rp47 juta. Untuk guru dengan guru tertinggi di dunia.
pengalaman 10 sampai 15 tahun akan menerima  Itulah gaji guru di Jerman yang
gaji 3.560 euro atau Rp58juta. Sementara guru menjadikan negara itu dengan gaji guru
yang memiliki pengalaman kerja 15 sampai 20 tertinggi kedua di dunia. Semoga
tahun menerima gaji 3.880 euro atau Rp63 juta. bermanfaat.
UJIAN, KENAIKAN KELAS
DAN SERTIFIKASI
o Tes formal pada prinsipnya tidak digunakan untuk menilai keberhasilan anak di sekolah.
Pengecualian itu hanya untuk keperluan diagnostic yaitu mengidentifikasi jenis-jenis kesulitan
belajar.
o Pendekatan yang dipakai untuk mengetahui pencapaian murid, sepenuhnya diserahkan kepada
guru selama proses belajar berlangsung. Hasilnya digambarkan dalam bentuk laporan kemajuan
tertulis (terutama pendidikan dasar)
o Adapun tes tidak resmi diberikan dengan ketentuan frekuensi minimum.Bobot yang lebih besar
terletak pada partisipasi murid dalam ruangan kelas, tugas rumah juga dapat digunakan sebagai
dasar penilaian.
o Tidak ada kenaikan kelas secara otomatis.
o Oleh karena prosedur penilaian bervariasi, maka nilai/skor murid sangat tergantung pada penilaian
individu serta jenis tugas yang dinilai.
o Beberapa negara bagian di Jerman bahkan menetapkan kode-kode tersendiri yang bersifat sentral
dan standar guna memberikan umpan balik kepada guru agar penilaian yang diberikan benar-benar
sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri.
o Dalam hal sertifikat tamat belajar, itu menjadi tanggung jawab pejabat tingkat negara bagian, untuk
menjamin tercapainya standar minimal.Prosedurnya bervariasi. Pada kebanyakan negara bagian,
setelah menyelesaikan pendidikan di Hauptschule dan Realschule siswa menerima sertifikat yang
diakui, sementara tugas yang disiapkan untuk ujian akhir di Gymnasiumdiserahkan dan disetujui
KELEBIHAN SISTEM
PENDIDIKAN JERMAN
Poin penting yang bisa kita ambil dari Pendidikan di

Jerman adalah pemerataan pendidikan yang dilaksanakan

dengan baik, kebijakan pemerintah terkait pemerataan

pendidikan ini berimbas pada terjangkaunya akses

pendidikan yang relatif sama di semua wilayah bagi

semua warga negara, termasuk juga dalam

pengalokasian anggaran pendidikan disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing wilayah atau negara bagian.


KELEMAHAN SISTEM
PENDIDIKAN JERMAN
Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan secara teratur

mengenai hasil Pendidikan di Jerman. Apabila di bandingkan

dengan negara lain, Jerman belum banyak melakukan

penelitian empiris dalam bidang pendidikan. dalam kegiatan

Evaluasi pendidikan ternyata indonesia dapat dikatakan lebih baik di

bandingkan dengan Negara Jerman. Evaluasi pendidikan di

Indonesia yakni Evaluasi hasi belajar peserta didik dilakukan oleh

pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil

belajar peserta didik secara berkesinambungan


KAJIAN KONSTRASTIF
DENGAN INDONESIA
Dari beberapa persamaan landasan Namun seiring dengan jumlah alokasi
pendidikan Indonesia dan Jerman dalam anggaran pendidikan yang meningkat
praktek pelaksanaan pendidikan ada serta upaya memenuhi pemerataan
perbedaan misalnya masalah Sentralisasi akses kepada pendidikan melalui
dan desentralisasi pendidikan di Indonesia Indonesia harusnya bisa belajar dari pembangunan desa tertinggal dan
masih merupakan pembicaraan yang Jerman yakni terkait dengan Pemerataan pembebasan biaya sekolah sampai
melibatkan banyak perbedaan pemahaman. Pendidikan betapa pemerataan pendidikan tingkat menengah, dan sertifikasi
Sitem pendidikan tinggi (universitas) di begitu ditekankan di Jerman.Juga dalam guru serta dosen. Barangkali kita
jerman mengakomodasi mereka yang masalah Guru, baik kualifikasi maupun harapkan mampu menjadi starting
menginginkan “kebebasan” untuk mengatur kesejahteraannya yang masih jauh point bagi pembentukan sistem
Studi mereka, hal ini mendorong kemadirian tertinggal dari Guru-guru di Jerman.Hal ini pendidikan Indonesia yang lebih baik
untuk memprogram belajar sesuai bidang terjadi karena berbagai faktor yang ada, lagi untuk masa yang akan datang
yang diminati, sementara di Indonesia mulai dari lemahnya anggaran,

jarang ada yang demikian pengawasan dan kesadaran dari pihak-


pihak yang terlibat dalam pendidikan.
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
JERMAN TERIMA KASIH
DYAH PERMATA SARI
MAHSUR
YUDI KRISTANTO
FIKA ARIANI

Anda mungkin juga menyukai