1
Sumber data Review book karya Ridwan S.Pd., Review buku “Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara” yang ditulis
oleh Prof. Dr. Drs. H. Agustiar Syah Nur, MA
3. Pendidikan Guru, guru-guru untuk sekolah dasar dan menengah dididik dan dilatih
dilembaga-lembaga pendidikan tinggi, yaitu universitas, program pascasarjana, dan junior
college yang dipilih oleh Kementerian Pendidikan.
4. Kurikulum, kurikulum sekolah didasarkan pada program studi seperti yang ditentukan
oleh kementerian pendidikan. Ketentuan ini menetapkan kerangka dasar kurikulum untuk
setiap level termasuk di dalamnya, objektif, isi instruksional dan waktu yang disediakan.
Dewan Pendidikan Distrik dan Kotapraja menyiapkan pedoman atau panduan
pengembangan kurikulum di sekolah dalam daerah mereka dan masing-masing sekolah
diminta menjabarkannya kedalam program-program yang lebih rinci.
5. Ujian, Kenaikan Kelas, dan Sertifikasi. Pada semua tingkat dalam sistem sekolah di
Jepang, berbagai jenis ujian dan sumber-sumber informasi lain digunakan untuk menilai
apakah siswa dapat dinaikkan dari level yang satu ke level berikutnya, apakah siswa
boleh mendaftar ke sekolah tertentu, atau apakah mereka dapat diberi surat keterangan
atau sertifikat bahwa mereka menamatkan pendidikannya. Ditingkat sekolah dasar,
keputusan untuk kenaikan kelas anak-anak, dan soal ketentuan tamat atau tidak,
seluruhnya ditentukan oleh ujian-ujian lain yang diselenggarakan sekolah itu sendiri.
Tidak ada ujian-ujian yang sifatnya eksternal.
Sekolah menengah atas memilih pelamarnya atas dasar hasil ujian kemampuan
akademik yang diselenggarakan oleh dewan Pendidikan masing-masing dan transkip nilai
yang diterima dari masing-masing sekolah tempat asal calon.
Pelamar ke universitas atau akademi diseleksi oleh masing-masing lembaga penerima
dengan persyaratan telah menyelesaikan pendidikan formal minimal 12 tahun, memperoleh
skor ujian masuk yang ditentukan, dan hasil pendidikan di sekolah menengah tingkat atas
yang dinyatakan transkip sekolah.
Berlin -
Menurut sebuah studi yang dilakukan lembaga survei YouGov
bersama dengan University of Cambridge, produk-produk buatan
Jerman atau berlabel "Made in Germany" masih tetap memegang
reputasi tertinggi di pasar internasional.
Hasil survei yang dirilis hari Senin itu (30/9) menunjukkan, citra
produk buatan Jerman berada jauh di atas produk-produk dari
negara lain. Survei tersebut melibatkan konsumen di 23 negara.
2
https://news.detik.com/dw/d-4728672/survei-produk-jerman-punya-reputasi-tertinggi-china-terburuk,
Selasa, 01 Okt 2019 10:20 WIB, diakses pada minggu, 9/08/2020
50% responden yang berasal dari 23 negara peserta survei
mengatakan, bahwa mereka menilai label "Made in Germany"
dengan positif, dan hanya 6% responden yang menilai label itu
sebagai sesuatu yang negatif. Jerman dalam survei itu mendapat
nilai rata-rata 45 poin.
hp/yp (dpa)
Sumber data: https://www.dw.com/id/yougov-made-in-germany-masih-tetap-punya-reputasi-
tertinggi, diakses 9/08/2020
Daftar lengkap skor PISA 2018 "kemampuan sains" Selain kemampuan literasi dan matematika,
PISA 2018 juga memberikan hasil skor dan pemeringkatan negara-negara OECD dalam
kemampuan sains. Berikut skor PISA 2018 dan peringkat negara berdasarkan penilaian
kemampuan sains:
1. China: 590
2. Singapura: 551
3. Makao: 544
4. Estonia: 530
5. Jepang: 529
6. Finlandia: 522
7. Korea: 519
8. Kanada: 518
9. Hong Kong: 517
10. Taipe: 516
11. Polandia: 511
12. Selandia Baru: 508
13. Slovenia: 507
14. Inggris: 505
15. Australia: 503
16. Jerman: 503
17. Belanda: 503
18. Amerika Serikat: 502
19. Swedia: 499
20. Belarusia: 499
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Skor PISA 2018: Peringkat
Lengkap Sains Siswa di 78 Negara, Ini Posisi Indonesia", Klik untuk
baca: https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/07/10225401/skor-pisa-2018-peringkat-
lengkap-sains-siswa-di-78-negara-ini-posisi.