Anda di halaman 1dari 4

Nama: M.

Arin Nurdiansyah

Prodi : Sejarah

Kelas : 1A

Nim : C4322321025

Antropologi dan manusia

Antropologi adalah studi tentang manusia, dulu dan sekarang. Studi untuk memahami
kompleksitas budaya sepanjang sejarah manusia.

Antropologi adalah studi tentang orang-orang di seluruh dunia, sejarah evolusi manusia,
perilaku, bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, berkomunikasi dan
bersosialiasi satu sama lain.

*Pengertian antropologi

Antropologi berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia dan logos yang
berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilmu. Secara etimologis, antropologi berarti ilmu
yang mempelajari manusia.

Menurut Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya manusia dan
perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia
dan evolusinya.

Dikutip dari Cambridge, antropologi adalah studi tentang ras manusia, budaya dan
masyarakatnya dan perkembangan fisiknya.

Encyclopaedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang mempelajari manusia


dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah evolusi homo sapiens hingga ciri-ciri
masyarakat dan budaya yang secara tegas membedakan manusia dari spesies hewan lain.
Berikut ini pengertian antropologi menurut para ahli:

David E. Hunter dalam The Study of Anthropology (1976) menjelaskan, antropologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang lahir dari adanya keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.

William A. Haviland dalam Cultural Anthropology (1975), antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang umat manusia secara umum dengan mempelajari warna fisik, bentuk fisik
dan kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat.

*Obyek ilmu antropologi

Obyek dari antropologi adalah manusia dalam kedudukannya sebagai individu, masyarakat,
suku bangsa, kebudayaan dan perilakunya.

Para antropolog memperhatikan banyak aspek kehidupan manusia. Antara lain perilaku sehari-
hari, ritual, upacara dan prosesnya yang mendefinisikan manusia sebagai manusia.

Antropologi mempertanyakan bagaimana masyarakat bisa menjadi sama atau berbeda,


bagaimana evolusi membentuk cara berpikir manusia, apa itu budaya, adakah manusia yang
universal dan lainnya.

Para antropolog mengeksplorasi hal-hal unik yang membuat manusia menjadi manusia.

Antropolog bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang diri manusia itu
sendiri dan satu sama lain.

Perhatian utama para antropolog adalah aplikasi atau penerapan pengetahuan untuk solusi
masalah manusia.
*Fungsi ilmu antropologi

Antropologi memanfaatkan dan membangun pengetahuan dari ilmu sosial, biologi, humaniora
dan fisik.

antropologi berkaitan dengan fitur biologis yang menjadikan manusia dan aspek sosial
manusia.

Fitur biologis yang dimaksud seperti fisiologi, susunan genetika, sejarah gizi dan evolusi.
Sedangkan aspek sosial seperti bahasa, budaya, politik, keluarga dan agama).

Fungsi antropologi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang manusia baik secara
fisik (biologis) maupun secara sosio-kultural.

*Tujuan antropologi

Dikutip dari Discover Anthropology, Ruth Benedict (1887-1948) mengatakan tujuan


antropologi adalah untuk membuat dunia aman bagi perbedaan manusia.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu Antropologi (2002) tujuan


antropologi adalah:

1.Tujuan akademis

Untuk mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari
berbagai bentuk fisiknya, masyarakat dan kebudayaannya,

2.Tujuan praktis

Mempelajari manusia di berbagai masyarakat suku bangsa di dunia guna membangun


masyarakat itu sendiri.

Terkait tujuan ilmu antropologi maka dapat diketahui manfaat mempelajari antropologi untuk:
1. Mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara universal maupun
pola perilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa).

2. Mengetahui kedudukan dan peran yang harus dilakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang sedang disandang.

3. Memperluas wawasan tentang pergaulan umat manusia di seluruh dunia yang mempunyai
kekhususan-kekhususan sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan
toleransi yang tinggi.

4.Mengetahui berbagai macam problem dalam masyarakat, memiliki kepekaan terhadap


kondisi-kondisi dalam masyarakat, serta mampu mengambil inisiatif pemecahan masalah.

Sumber: Arum Sutrisni Putri, 15 desember 2019

Anda mungkin juga menyukai