Anda di halaman 1dari 33

PROMOSI

KESEHATA
N
ERVIANA, S.Kep., Ns., M. Kep
01 04
PROMOSI KESEHATAN

Definisi Promosi Program Promosi


Kesehatan Kesehatan

02
Tujuan Promosi
Kesehatan
05
03
Ruang Lingkup Promosi Model Teori PRECEDE
Kesehatan PROOCED dalam
Promkes
2
INTRODUCTION

Promosi Kesehatan tidak terlepas dari


perkembangan sejarah Kesehatan
Masyarakat di Indonesia dan dipengaruhi
juga oleh perkembangan Promosi
Kesehatan International yaitu dimulainya
program Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD) pada tahun
1975 dan tingkat Internasional tahun
1978. Deklarasi Alma Ata tentang Primary
Health Care tersebut sebagai tonggak
sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan
(Departemen Kesehatan, 1994).

3
Continue......

Sebelum istilah promosi kesehatan


diperkenalkan, masyarakat lebih mengenal
istilah pendidikan kesehatan. Tahun 1984
WHO mengubah istilah pendidikan kesehatan
menjadi promosi kesehatan. Perbedaan
kedua istilah tersebut yaitu pendidikan
kesehatan merupakan upaya untuk
mengubah perilaku sedangkan promosi
kesehatan selain untuk mengubah perilaku
juga mengubah lingkungan sebagai upaya
untuk memfasilitasi kearah perubahan
perilaku tersebut.

4
Continue...

Istilah Health Promotion (Promosi


Kesehatan) sebenarnya sudah mulai
dicetuskan setidaknya pada tahun
1986, ketika diselenggarakannya
Konferensi Internasional pertama
tentang Health Promotion di Ottawa,
Canada pada tahun 1986. Pada
waktu itu dicanangkan ”the Ottawa
Charter”, yang didalamnya memuat
definisi serta prinsip-prinsip dasar
Promosi kesehatan.

5
Defininisi Promosi Kesehatan

 WHO mendefinisikan Promosi kesehatan sebagai “The process of enabling individuals


and communities to increases control over the determinants of health and there by
improve their health” (proses yang mengupayahkan individu dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor kesehatan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya.

 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merumuskan pengertian promosi kesehatan sebagai


berikut: “Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor
kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan .

 Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah kombinasi
upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu,
kelompok, atau komunitas”. 6
Next,,,,,

Inti dari definisi promosi kesehatan, baik yang berasal dari


Ottawa Charter, maupun modifikasinya dari WHO ataupun
Kemenkes adalah masyarakat menjalankan perilaku yang
menguntungkan kesehatan, baik berupa perilaku pencegahan
dan pemeliharaan kesehatan, perilaku memilih dan
memperbaiki lingkungan

7
Tujuan Promosi Kesehatan

Berdasarkan beberapa pandangan pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari


penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi kesehatan itu
sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:

1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.


2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
4. melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok
atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.

8
Ruang Lingkup Promosi
Kesehatan

LINGKUNGAN

PERILAKU

PELAYANAN KESEHATAN

FAKTOR GENETIK

9
Next,,,,,

Paradigma Hidup Sehat H. L. Blum


1
0
Next,,,,,,

 Dalam paradigma ini diungkapkan bahwa antara keempat faktor terjadi saling
mempengaruhi.
 Perilaku mempengaruhi lingkungan dan lingkungan mempengaruhi perilaku.
 Faktor pelayanan kesehatan, akan berperan dalam meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat bila pelayanan yang disediakan digunakan (perilaku) oleh
masyarakat.
 Faktor genetik yang tidak menguntungkan akan berkurang resikonya bila seseorang
berada dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku sehat.
 Oleh karena itu, ruang lingkup utama sasaran promosi kesehatan adalah perilaku dan
akar-akarnya serta lingkungan, khususnya lingkungan yang berpengaruh terhadap
perilaku.

1
1
Teori Perilaku Green

1
2
Next,,,,

 Menurut bagan teori Green, diketahui bahwa factor perilaku kesehatan ditentukan oleh 3
faktor, yaitu
1. Faktor Predisposisi, yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya
perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi,
dsb.
2. Faktor faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang memungkinkan atau yang
menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain: prasarana, sarana, ketersediaan sdm.
Contoh konkritnya, ketersediaan puskesmas, ketersediaan tong sampah, adanya tempat
olah raga, dsb
3. faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat
terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap tokoh masyarakat, dukungan
suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dsb.

1
3
Prinsip Teori Promosi
Kesehatan

 Prinsip Promosi Kesehatan terdiri dari :

1. Berfokus pada Klien


2. Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik)
3. Negosiasi
4. Interaktif

1
4
Program Promosi
Kesehatan PENCEGAHAN
SEKUNDER


PENCEGAHAN
PRIMER

PENCEGAHAN
TERSIER

1
5
PENCEGAHAN PRIMER

 Berkaitan dengan kegiatan yang diarahkan pada


pencegahan sebuah masalah sebelum masalah
tersebut terjadi dengan mengubah kerentanan atau
mengurangi paparan pada individu yang rentan
 Terdiri dari 2 elemen yaitu promosi kesehatan
umum dan perlindungan spesifik
 Upaya-upaya promosi kesehatan meningkatkan
faktor ketahanan dan faktor perlindungan dengan
target populasi pada dasarnya baik
 Contoh : Promosi Gizi yang baik, penyediaan
tempat tinggal yang memadai, dan promosi
olahraga teratur, imunisasi dan pemurnian air

1
6
Pencegahan Sekunder

 Mengacu pada deteksi dini dan intervensi segera


selama periode awal patogenesis penyakit
 Dilakukan setelah masalah terjadi namun tand
dan gejala belum muncul
 Targetnya adalah populasi yang menjadi resiko
masalah
 Contoh : Mammografy, Screening Tekanan Darah,
Papsmears dll

1
7
PENCEGAHAN TERSIER

 Target populasi yang telah mengalami penyakit


atau cedera.
 Berfokus pada pembatasan kecacatan dan
rehabilitasi
 Tujuan, Mencegah masalah kesehatan menjadi
semakin buruk, mengurangi efek dari penyakit,
cedera dan mengembalikan fungsi individu ke level
optimal.
 Contoh : mengajarkan suntik insulin pada pasien
dengan DM, Terapi okupasi pada pasien dengan
cedera tulang, memberikan konseling pada orang
tua yang berduka, mengajari individu
menggunakan alat bantu kecacatan

1
8
Pengkajian
Promkes
 merupakan suatu proses dan upaya untuk dapat mengenal masyarakat.
 Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi
faktorfaktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga
masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan.
 Alasan dilakukan pengkajian : Sebagai informasi yang dibutuhkan untuk
perubahan dan sebagai pemberdayaan.
 Output : Pemetaan masalah, penyebab masalah, perilaku masyarakat dll.
 Proses pengkajian dalam promosi kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan
beberapa pertanyaan terhadap diri sendiri pada saat melakukan pengkajian, yaitu
tentang:
1. Apa yang ingin saya ketahui?
2. Mengapa saya ingin mengetahui hal ini?
3. Bagaimana saya bisa menemukan informasi ini?
4. Apa yang akan saya lakukan dengan informasi ini?
5. Apa kesempatan saya di sini untuk melakukan tindakan dengan informasi ini? 1
9
Next,,,

 Data yang di kumpulkan meliputi :


1. Data epidemiologi
2. Data sosial ekonomi
3. Pandangan profesional
4. Informasi Kualitas Kehidupan : diperoleh dengan melihat data sekunder (Strata
keluarga) informasi ini hanya berfungsi sebagai latar belakang masalah saja.
5. Informasi tentang perilaku sehat : diperoleh dari kunjungan rumah atau di Pos
Yandu
6. Informasi tentang faktor penyebab (predisposing, enabling dan reinforcing
factors)
7. Informasi tentang faktor internal (tenaga, sarana, dana promosi kesehatan) dan
eksternal (peraturan, lingkungan di luar unit) diperoleh dari lapangan/tempat.
2
0
Diagnosa Promkes

 Penegakan diagnosa pada promosi kesehatan tentunya berdasrkan pengkajian yang telah
dilakukan
 Diagnosa yang sering muncul pada promosi kesehatan meliputi :
1. Diagnosa Keperawatan Aktual
Pada diagnosa keperawatan ini “ kurang pengetahuan “ atau “ketidakmampuan“ yang
menjadi pokok masalahnya.
Contoh:
 Kurang pengetahuan: tentang diet diabetes melitus berhubungan dengan tidak familiarnya
diri/kurang terpapar informasi dengan program diet yang harus diikuti.
 Kurang pengetahuan tentang perawatan pra operasi berhubungan dengan belum
berpengalaman menghadapi prosedur pembedahan
 Kurang pengetahuan tentang efek pengobatan berhubungan dengan adanya perbedaan
bahasa dan kesalahan penafsiran informasi.

2
1
Next,,,

2. Diagnosa Keperawatan Resiko


Diagnosa ini biasanya tergantung kondisi klien, “kurang pengetahuan”
bisa dijadikan sebagai etiologi.
Contoh :
 Resiko gizi buruk berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
gizi pada anak balita b.
 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
perawatan tali pusat
 Risiko tinggi terjadi injury berhubungan dengan kurang pengetahuan
dalam teknik penggunaan tongkat untuk berjalan.

2
2
MODEL PRECEDE
PROCEED DALAM
PROMOSI
KESEHATAN
Precede - Proceed

 Model PrecedeProceed adalah suatu konsep


yang dibuat oleh Lawrence W. Green pada
tahun 1974, yang dapat membantu
perencanaan suatu program kesehatan,
pembuat kebijakan dan evaluator untuk
menganalisis situasi dan program
kesehatan yang efektif dan efesien.
 Langkah berurutan
 Fleksibel, beradaptasi dengan kebutuhan

2
4
Next,,,

 PRECEDE (Predisposing, Reinforcing,


Enabling, Constructs in, Educational/
Ecological, Diagnosis, Evaluation) yang
berfokus pada perencanaan program.
 PROCEED (Policy, Regulatory,
Organizational, Constructs in, Educational,
Enviromental, Development) yang berfokus
pada implementasi dan evaluasi.

2
5
 Precede di gunakan pada fase diagnosis
masalah, penetapan prioritas, dan tujuan
program
 Proceede di gunakan untuk menetapkan
sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan,
dan evaluasi.

2
6
2
7
Fase 3 : Diagnosis Perilaku &
Lingkungan
 Mengidentifikasi Masalah
perilaku dan lingkungan
yang mempengaruhi
perilaku dan status
kesehatan masyarakat

Fase 1 : Diagnosis
sosial
 Proses mengetahui
masalah sosial
Fase 2 : Diagnosis
Epidemiologi
 Studi tentang distribusi
dan determinan penyakit
 siapa atau kelompok
mana yang terkena
masalah kesehatan

2
8
 Fase 4 : Diagnosis
pendidikan dan
organisasi
Menetapkan tujuan
pembelajaran berdasarkan
3 faktor yang telah
 Fase 5 : Diagnosis diidentifikasi
Administrasi dan kebijakan
Analisis kebijakan, sumberdaya dan
peraturan yang berlaku yg dapat
memfasilitasi atau menghambat
pengembangan program promosi
kesehatan

 Fase 6 :
Implementasi

2
9
 Fase 8 :
Evaluasi
Dampak

 Fase 7 :
Evaluasi
Proses

 Fase 9 :
Evaluasi
Hasil

3
0
Contoh Aplikasi Precede Proceed pada “ PENDIDIKAN KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA MELALUI PEMBERDAYAAN PENDIDIK
SEBAYA ”

Permasalahan remaja terkait kasus penyimpangan seksual dan penyalahgunaan


NAPZA di Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan. Sebanyak 75% dari 3,2 juta
pengguna NAPZA di Indonesia adalah remaja. Dari 84 orang responden remaja yang
pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan, 60% di antaranya melakukan aborsi.
Demikian halnya dengan kondisi remaja di kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya.
Keberadaan lokalisasi Dolly berkontribusi 71% terhadap perilaku seks pranikah remaja
di sekitarnya. Masalah kesehatan reproduksi remaja disebabkan oleh keluhan akan
pelayanan dan informasi kesehatan reproduksi yang belum terpenuhi sampai
sekarang. Akibatnya remaja akan mencari sendiri sumber informasi tersebut, baik
melalui teman sebayanya maupun media yang tidak terjamin kebenarannya. Remaja
membutuhkan program pemberdayaan sebagai langkah untuk memperoleh informasi
yang benar terkait kesehatan reproduksi, sehingga memiliki sikap dan perilaku
reproduksi yang bertanggung jawab.

3
1
3
2
THANKS
Berheti Menunda !
Lakukan apa yang bisa dilakukan hari
ini,,,
Karena sekali menunda, semua
harapan akan hilang begitu saja......

3
3

Anda mungkin juga menyukai