Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SKRIPSI

A. JUDUL :
INTEGRASI SPIRITUALITAS DAN KHARISMA
MISIONER DALAM HIDUP DAN KARYA SUSTER
KAUL SEMENTARA KONGREGASI SSpS PROVINSI
JAWA”

B. LATAR BELAKANG

“Kongregasi Suster-Suster Misi Abdi Roh Kudus atau biasa dikenal


dengan nama SSpS (Congregatio Servarum Spiritus Sancti).” 1 Kongregasi ini
didirikan oleh St.Arnoldus Janssen bersama dengan dua Co pendiri yaitu Ibu
Maria Helena Stollenwerk dan Ibu Yosefa Hendrina Stenmanns di Style
Belanda pada tanggal 8 Desember 1889. Adapun visi SSpS yang merupakan
impian St. Arnoldus, pendiri kongregasi ini, adalah “Hiduplah Allah
Tritunggal dalam hati kita dan dalam hati semua manusia” (Vivat Deus Unus
et Trinus in Cordibus Nostris)2. Setiap karya yang dilaksanakan SSpS
dimaksudkan untuk memuliakan Allah Tritunggal, sebagaimana diungkapkan
dalam prolog Konstitusi: “Panggilan misioner kita berakar dalam iman
kepada Allah Tritunggal mahakudus yang hidup dalam hati kita. Secara
pribadi maupun sebagai persekutuan, hendaklah kita memuliakan Allah
Tritunggal dengan melaksanakan tugas apapun agar Dia dikenal, dicintai
serta dimuliakan oleh semua bangsa”.3
Spiritualitas Trinitas atau Allah Tritunggal dan Penekanannya dalam
Penghayatan sebagai seorang SSpS,Konstituasi SSpS menjelaskan dengan
menghubungkan hakekat komunitas manusia dengan hakekat Allah yakni
1
Konstitusi SSpS, Prolog hal. cover, 1984
2
Ibid , halm. cover
3
Ibid, Prolog
1
gambaran sesungguhnya dari Allah yang mewahyukan diri-Nya sebagai
pribadi-pribadi yang saling berelasi. “Tritunggal Mahakudus adalah asal mula
dan cinta asali serta penyempurnaan setiap persekutuan” Unsur yang
ditekankan dalam spiritualitas Allah Tritunggal adalah adanya relasi cinta
yang menghidupkan antara Bapa dan Putera dan Roh Kudus, yang menarik
manusia kepada keselamatan. Hiduplah Allah Tritunggal berarti kita (setiap
Suster SSpS) mengalami dan menghayati relasi cinta yang menghidupkan itu
dalam komunitas maupun dalam relasinya dengan rekan kerja/mitra awam.
Allah Tritunggal melaksanakan karya penyelamatan manusia dalam
relasi cinta antar Pribadi yang sempurna. “Yesus bertindak dan bersikap sama
seperti Bapa dan menjadi semakin sadar akan peranan yang telah diberikan
Bapa kepada-Nya yakni mengkomunikasikan kepada manusia cinta Bapa
yang tidak bersyarat”.4 Maka Trinitas tidak bisa dipandang begitu saja sebagai
tiga raja yang mempunyai singgasana yang sama melainkan sebagai tiga
Pribadi yang mempunyai hubungan cinta timbal-balik yang dinamis dalam
seluruh karya-Nya bagi manusia.

Tugas Utama SSpS Sesuai Maksud Awal Pendirian


Para Suster mewujudkan komunitas ideal Allah Tritunggal dalam
hidup komunitas dengan membangun relasi yang menghidupkan antar pribadi.
Pengalaman saling mencintai ini dibagikan kepada orang-orang yang dilayani
sehingga mereka juga mengalami kehadiran Allah Tritunggal dalam hidupnya.
Para Suster berharap agar Mitra Awam juga siap sedia mewujudkan relasi
yang menghidupkan itu dalam hidup dan karya pelayanan mereka. Inilah
sesungguhnya tugas SSpS yang utama menurut Konstituasi SSpS yakni
“mewartakan Kabar Gembira dengan cara terbuka terhadap lingkungan dan
kebutuhan zaman dalam bidang karya karitatif, pendidikan, pengajaran dan
pembinaan rohani.5 Para Suster SSpS berusaha menyatakan cinta dan belas

4
Suster Fransizka Carolina Rehbein SSpS, ARAH MISIONER DALAM DUNIA
DEWASA INI, halm. 28
5
Konstitusi, Op.Cit. art. 103
2
kasih Allah kepada manusia dengan kata-kata, sikap, perbuatan dan cara hidup
sebagai ungkapan penyerahan diri secara total kepada Tuhan.
Arah Penghayatan Spiritualitas Trinitas dan Kharisma Misi. Para Suster
mewartakan Kabar Gembira di tengah dunia dengan cara terbuka menanggapi
kebutuhan dan keprihatinan masyarakat sekitar. Allah selalu memanggil
manusia kepada kepenuhan cinta-Nya namun manusia tidak dapat
menemukan kebahagiaan dalam cinta Allah karena terhalang oleh segala
bentuk penindasan yang menghimpitnya. Allah mengutus orang-orang yang
dipanggil-Nya untuk membantu umat-Nya menyadari cinta dan belas kasih-
Nya. Sebagaimana diungkapkan oleh St. Irenius dari Lyon, yang dikutip oleh
Sr. Fransizka Carolina Rehbein SSpS:
“Kemuliaan Tuhan ialah bahwa Manusia sungguh-sungguh hidup! Jika
martabat manusia diancam dan direndahkan karena kelaparan,
penyakit dan keadaan hidup yang tidak manusiawi, ini terutama
merupakan suatu penghinaan terhadap Tuhan yang menurut gambaran
dan citraNya kita telah diciptakan”.6
Tentu saja dalam melaksanakan misi perutusan ini, para Suster tidak dapat
melaksanakan sendiri namun perlu memperluas lingkaran persahabatan
dengan melibatkan banyak orang terutama dalam karya kerasulan SSpS.
Jenjang formasi SSpS secara umum melalui beberapa tahapan yakni
Apiran,postulant,novis,yunior,medior dan senior. Seorang suster SSpS wajib
menghayati dan mengintegrasikan Spititualitas dan Kharisma kongreasi dalam
hidup dan karya misi Kongregasi Dengan demikianaka dalam formasi jenjang
kaul sementara (yunior).
Kaul sementara ( Yunior)
Masa yuniorat berlangsung darikaul pertama sampai kaul kekal.
Selama waktu itu suster mengambil bagian dalam hidup dan perutusan
kongregasi.Formasi yang telah di mulai dalam novisiat dilanjutkan dalan
seluruh program termasuk kerohanian,teologi dan pendidikan profesi. Selama
tahun-tahun ini,para suster melanjutkan perkembangan dalam hidup

6
Op. Cit. 34
3
iman,kesediaan untuk pengabdian missioner,kesetiaan kepada kongregasi dan
adanya keyakinan bahwa mereka dapat menemukan pemenuhan dirinya dalam
panggilan religius7.
Dalam banyak hal ketika para suster kaul sementara/yunior dihadapkan
pada tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kadang merasa bahwa
tanggung jawab ini terlalu berat, tidak sesuai dengan profesi dan merasakan
bahwa tuntutan kongregasi tidak sesuai dengan realitas. Belum mampu
mengintegrasikan apa yang menjadi Spiritualitas dan Khasrisma Misioner
dalam hidup sebagai suster-suster yang bernaung di bawah Kongregasi SSpS.
Penghayatan spiritualitas dan Kharisma Misioner sangat mudah
diucapkan tetapi ketika berhadapan dengan realitas ini menjadi sangat sulit
untuk mengintegrasikannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami memandang perlu
mengadakan penelitian guna melihat sejauh mana pengenalan dan pemahaman
spiritualitas dan kharisma missioner SSpS dan sejauh mana suster kaul
sementara mengintegrasikannya dalam hidup dan karya kerasulan SSpS
Provinsi Jawa. Adapun judul skripsi yang kami ajukan adalah “INTEGRASI
SPIRITUALITAS DAN KHARISMA MISIONER DALAM HIDUP DAN
KARYA SUSTER KAUL SEMENTARA KONGREGASI SSpS
PROVINSI JAWA”

7
Konstitusi SSpS1984,artikel 528
4
C. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah para suster kaul sementara mengintegrasikan spiritualitas


dan kharisma misioner dalam hidup dan karya kerasulan SSpS
Provinsi Jawa?
2. Sejauh mana para suster kaul sementara mengintegrasikan
spiritualitas dan kharisma misioner dalam hidup dan karya
kerasulan SSpS Provinsi Jawa?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui suster kaul sementara mengintegrasikan spiritualitas


dan kharisma misioner dalam hidup dan karya kerasulan SSpS Provinsi
Jawa.
2. Untuk mengetahui dan memahami sejauh mana para suster kaul sementara
mengintegrasikan spiritualitas dan kharisma misioner dalam hidup dan
karya kerasulan SSpS Provinsi Jawa?

E. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Bagi peneliti
Untuk memperdalam penghayatan Spiritualitas dan Kharisma
Misioner sebagai suster kaul sementara Kongregasi SSpS
teristimewa Provinsi Jawa dan dapat mengintegrasikannya dalam
hidup dan karya yang di percayakan.
2. Bagi Kongregasi Provinsi Jawa.
Sebagai bahan untuk menyusun Program Integrasi Spiritualitas dan
Kharisma Misioner sebagai bahan pembinaan bagi para suster kaul
semantara dalam hidup dan karya kerasulan SSpS Provinsi Jawa.
3. Bagi Susster Kaul sementara.
5
Sebagai bahan dasar untuk memahami secara benar dan
mengintegrasikan Spritualitas dan Kharisma Misioner dalam
menjalankan hidup dan karya sebagai suster-suster SSpS
4. Bagi STP-IPI Malang
Sebagai sumbangan untuk menambah koleksi Perpustakaan STPI-
IPI Malang.

F. HIPOTESA
Hipotesa itu sendiri adalah suatu pendapat sementara dari kesimpulan
permasalahan suatu penelitian. Dapat dikatakan sementara karena
pendapat yang diberikan berdasarkan pada aturan yang belum
terbukti kebenarannya. Maka dari itu setiap adanya penelitian yang
dilakukan maka memiliki suatu hipotesa atau pendapat sementara
dari penelitian yang ingin dilakukan oleh. Dan untuk membuktikan
hipotesa tersebut benar atau tidaknya, maka dibutuhkan juga
penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
1. Para suster kaul sementara Kongregasi SSpS Provinsi Jawa
sudah mengintegrasikan Spiritualitas dan Kharisma Misioner
dalam hidup dan karya. Kongregasi SSpS Provinsi Jawa( Ho
ditolak dan H1 diterima)
2. Para suster kaul sementara Kongregasi SSpS Provinsi Jawa
belum mengintegrasikan Spiritualitas dan Kharisma Misioner
dalam hidup dan karya. Kongregasi SSpS Provinsi Jawa ( H1
ditolak dan Ho diterima

G. LANDASAN/KAJIAN TEORI

1. Pengertian Integrasi
Integrasi (Inggris: integration) yaitu penyatuan supaya
menjadi suatu kebulatan atau menjadi utuh sedangkan integral ialah
mengenai keseluruhannya (keseutuhannya), jadi lengkap bagian-

6
bagiannya. Integrasi yang kami maksudkan dalam penelitian ini
adalah sejauh mana suster kaul sementara menyatukan nilai-nilai
spiritualitas dan kharisma misioner dalam karya kerasulannya.

2. Spiritualitas dan kharisma misioner


Spiritualitas dari kata spiritus (Latin) yakni roh. Spiritualitas
adalah hubungan pribadi seorang beriman dengan Allah, yang terungkap
dalam aneka sikap dan perbuatan. Spiritualitas merupakan ungkapan
pengalaman iman dalam situasi konkret masing-masing orang.8
Sebagai makhluk spiritual atau makhluk rohani setiap orang
mempunyai spiritualitas yang diberi nama sesuai dengan situasi dan
kondisi setiap orang untuk melukiskan relasi pribadi dengan Tuhan
sebagai yang memberikan kehidupan kepadanya.
Ada bermacam-macam spiritualitas namun yang kami
maksudkan dalam penelitian ini adalah Spiritualitas Trinitas
sebagaimana yang diwariskan oleh Generasi Pendiri kepada
Kongregasi SSpS sedunia. Spiritualitas Trinitas merupakan jawaban
Pendiri bersama rekan pendiri dalam menanggapi cinta dan panggilan
Tuhan pada zamannya berdasarkan situasi dan kondisi pada waktu itu
yang menuntut adanya jawaban iman orang beriman dalam
melaksanakan misi perutusan Tuhan di tengah dunia.
Sedangkan kharisma berasal dari kata Yunani: charis yang artinya
rahmat, anugerah, bakat. Kharisma adalah anugerah roh atau rahmat
yang menjadi daya penggerak untuk mengabdi dan juga merupakan
daya kekuatan hidup untuk menghayati nilai-nilai Kerajaan Allah
bersama dan seperti Yesus.9 Kharisma yang kami maksudkan di sini
adalah kharisma misioner SSpS yakni dijiwai oleh pengalaman dicintai
Allah siap sedia diutus untuk melaksanakan misi Tuhan di tengah
dunia.

8
Sr. Merry Teresia Sri Rejeki, H. Carm, DIKTAT TEOLOGI SPIRITUAL SISTEMATIK,
halm. 5
9
Ibid, hal. 9
7
3. Suster-suster
Biarawati dalam agama Katolik yaitu perempuan yang tergabung
dalam suatu tarekat atau ordo religius.
4. kaul sementara
Masa dimana berlangsung kaul pertama sampai dengan kaul kekal.
Kaul merupakan dasar hidup membiara yang disahkan oleh Gereja,
di mana para anggota yang terhimpun dalam suatu komunitas
religius memutuskan untuk memperjuangkan kesempurnaan lewat
sarana-sarana ketiga kaul religius, yakni kaul kemiskinan,
kemurnian, dan ketaatan, yang diamalkan sesuai dengan peraturan.
5. SSpS Provinsi Jawa
SSpS Provinsi Jawa adalah bagian dari Kongregasi Suster-
Suster Misi Abdi Roh Kudus. Kongregasi ini didirikan oleh St.
Arnoldus Janssen bersama Ibu Maria Helena Stollenwerk dan Ibu
Josepha Hendrina Stenmanns pada tanggal 8 Desember 1889 di
Steyl-Belanda bersama dua kongregasi lainnya yakni SVD
(Societas Verbi Divini) dan SSpS AP (Servarum Spiritus Sancti de
Adaratione Perpetua). Berdasarkan data terakhir bulan Maret 2022
diketahui bahwa kongregasi ini tersebar di 53 negara di dunia.
Adapun hirarki kepemimpinannya, sebagai berikut:
a. Tim Pimpinan Kongregasi (TPK), berkedudukan di Roma –
Italia. Mengkoordinir seluruh karya misi yang dipercayakan
kepada SSpS di seluruh dunia.
b. Tim Pimpinan Provinsi (TPP), mengkoordinir karya misi
dalam sebuah provinsi SSpS, setingkat di bawah TPK, yang
terdapat dalam satu negara atau lebih. Provinsi ini dipimpin
oleh seorang Provinsial dan dewannya.
SSpS Provinsi Jawa yang kami maksudkan di sini Provinsi
SSpS yang berkedudukan di Jl. Jambi 20 Surabaya. Santa
Pelindung Provinsi Jawa adalah Maria Bunda Allah sehingga

8
disebut Provinsi “Maria Bunda Allah” Jawa. Daerah-daerah
kerasulan yang termasuk dalam Provinsi Jawa adalah Surabaya,
Batu, Malang, Claket – Mojokerto, Blitar, Blora, Yogyakarta, Bali,
Lombok-Mataram, Pangkalpinang, dan Papua.

H. METODE PENELITIAN

Metodologi atau methodology (Inggris) berasal dari bahasa


Yunani: methodos. Dalam bahasa Latin disebut methodus yang berarti cara
yang mendefinisikan secara jelas dan sistematis untuk mencapai suatu
tujuan.10 Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitaif dengan analisa deskriptif.

1. Lingkup Penelitian
a) Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil mengambil
Variabel tunggal. Menurut Nawawi (2006: 45), variabel
tunggal adalah variabel yang hanya mengungkapkan
satu variabel untuk dideskripsikan unsur-unsur atau faktor-
faktor di dalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut.

 Variabel Tunggal : Integrasi Spiritualitas dan Kharisma


Misioner dalam hidup dan karya suster kaul sementara
Kongregasi SSpS Provinsi Jawa
b) Populasi atau Subyek Penelitian
Populasinya adalah semua suster kaul sementara
Kongregasi SSpS Provinsi Jawa.

Subyek penelitian adalah semua suster kaul sementara


Kongregasi SSpS Provinsi Jawa

10
Loren Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama) 2005
9
c) Lokasi Penelitian
Kongregasi SSpS Provinsi Jawa

Adapun alasan memilih lokasi tersebut:

Penulis termasuk dalam Kongregasi SSpS Provinsi Jawa


2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek darimana asal data
penelitian itu diperoleh. Dalam penelitian ini kami
menggunakan kuesioner atau daftar angket yang disebarkan
kepada responden yakni Para suster kaul sementara Kongregasi
SSpS Provinsi Jawa.

Berdasarkan sumbernya, data yang kami dapatkan dibagi menjadi:


a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung melalui kuesioner dari suster
kaul sementara yang berada di SSpS Provinsi Jawa
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari catatan, buku atau majalah bukan
dari orang yang bersangkutan/responden untuk memperkuat data
primer sehingga data tersebut tidak perlu diolah.

3. Teknik pengumuplan data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan
peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif
dari responden sesuai dengan lingkup penelitian yakni suster kaul
sementara yang berada di Kongregasi SSpS Provinsi Jawa. Teknik
pengumpulan data yang kami gunakan adalah kuesioner yakni
memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab.

4. Analisis Data

10
Analisis data yang kami maksudkan yakni upaya
mengolah data yang sudah tersedia dengan statistik dan dapat
digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian.
Oleh karena itu dalam penelitian ini kami menggunakan analisa
deskriptif yakni berusaha menggambarkan sejauh mana suster kaul
sementara mengintegrasikan spiritualitas dan kharisma misioner
dalam hidup dan karya berdasarkan aspek-aspek yang terkandung
dalam tiap variabel.
Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner penelitian yang
diajukan disertai dengan format jawaban yang disusun dengan
format Skala Likert. Dengan Skala Likert tersebut didapatkan skor
secara konsisten pada setiap jawaban yang dipilih oleh setiap
responden dari sangat positif angka 10 dengan skor 10 sampai
dengan sangat negatif angka 1 dengan skor 1.
Jika respondennya adalah 34 orang. Untuk jumlah skor
ideal (kriterium) untuk seluruh item adalah 10 x 34 orang = 340
(Sangat setuju). Sedangkan jumlah skor terendah: 1 x 34 orang =
34 (sangat tidak setuju). Jadi berdasarkan data tersebut, maka
tingkat persetujuan terhadap item 1= (jumlah skor:340) x 100% =
(hasil presentasinya).
Oleh karena itu, agar dapat memperoleh batas data rata-
rata paling tinggi maka peneliti memberikan kuesioner terlebih
dahulu kepada yang dianggap sangat patuh dan baik dan
menghayati spiritualitas dan kharisma misioner SSpS sebanyak 5
(lima) orang dan untuk mengetahui batas paling rendah, peneliti
juga memberikan kuesioner kepada 5 (lima) orang yang dianggap
sangat tidak patuh dan tidak baik dalam menghayati spiritualitas
dan kharisma misioner SSpS. Setelah itu peneliti memberikan
kepada 24 responden lainnya. Hasil presentasi dari tiap item
dimasukan ke dalam tabel dan membuat penyesuaian untuk
mengambil kesimpulan akhir terhadap integrasi spiritualitas dan

11
kharisma misioner dalam hidup dan karya suster kaul sementara
SSpS Provinsi Jawa.

5. Metode Pengumpulan Data


Pada penelitian ini peneliti menggunakan Angket tertutup.

Angket tertutup merupakan kuisioner yang disusun dengan


sangat spesifik dimana disertakan pilihan jawaban bagi responden
seperti sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sebagainya. Jika
menggunakan angket ini, responden hanya memberi tanda silang
atau ceklist pada jawaban yang dianggap sesuai dengan pertanyaan
angket.11

6. Tehnik Analisa Data


Analisis data ialah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan
bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang
berkaitan dengan penelitian. 12

Kegiatan analisis data meliputi.

- Mengelompokan data berdasarkan variabel dari jenis


responden,
- Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden,
- Menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
- Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
dan
- Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan13

11
Wijaya. S.T Puput, Contoh Angket; Pengertian, Cara Merancang Dan Penjelasannya.
12
Setiawan Samhis, Pengertian Analisis Data - Tujuan, Prosedur,Jenis, Para Ahli.
13
Ibid Samhis.
12
Agar data yang diperoleh oleh penulis benar-benar dapat
dipercaya dan menggambarkan kenyataan yang ada dilapangan,
maka dalam menganalisis data harus teliti, cermat dan benar.
Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik yaitu:
 Tekhnik Angket (Kuesioner)
Angket (Kuesioner) adalah teknik pengumpuIan data
dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi.14 Kuesioner yang
digunakan adaIah Pertanyaan tertutup dimana
pertanyaan-pertanyaan teIah disediakan jawaban
piIihan, sehingga responden tinggaI memiIih saIah satu
dari jawaban yang teIah disediakan.15 Kelebihan
kuesioner ini adalah:
- Untuk peneIiti, mudah mengoIah jawaban yang
masuk.
- Untuk peneIiti, waktu yang dimanfaatkan daIam
pengelompokan jawaban menjadi singkat.
- Untuk responden, mudah memiIih jawaban.
- Untuk responden, daIam mengisi jawaban
memerIukan waktu singkat
 Teknik F% (Prosen)
Teknik ini digunakan untuk melihat banyaknya
prosentase frekuensi dari subyek yang diteliti. Adapun
rumusnya adalah:
P = F X 100
N
Keterangan :
P : Prosentase yang didapat
F : Frekuensi yang diperoleh

14
Rumidi, Sukandar, Metodologi Penelitian: Petunjuk untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, Cetakan ketiga Oktober 2006), p. 47 p.78
15
Ibid. p. 79
13
N : Jumlah populasi yang diteliti

I. PENJELASAN ISTILAH

1. Integrasi: pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.16


2. Spiritualitas :
Hubungan pribadi seorang beriman dengan Allah yang terungkap
melalui aneka sikap dan perbuatan”.17 Spiritualitas menunjuk pada hal
yang abstrak dan tidak dapat diamati. Karena itu, pemahaman dan
penghayatan orang beriman akan cinta Allah yang menyelamatkan,
yang mengalir dari realsi yang akrab dengan-Nya tampak dalam sikap
dan perbuatan lahiriah.
3. Kharisma Misioner:
Merupakan anugerah Tuhan kepada Generasi Pendiri dalam
menanggapi panggilan Allah sesuai dengan kepribadian, budaya,
situasi politik pada zamannya.

J. KEGIATAN PENELITIAN

N WAKTU RENCANA
O
1 Maret 2022 Pengajuan Judul
2 Maret 2022 Seminar Proposal
3 Maret 2022 Revisi
4 Maret 2022 Menyusun Bab I PENDAHULUAN
5 Maret 2022 Revisi
6 Maret 2022 Menyusun Bab II LANDASAN TEORI
7 Maret 2022 Revisi
8 Maret 2022 Penelitian
9 April 2022 Menyusun Bab III METODE PENELITIAN
10 Mei 2022 Revisi
16
https://hot.liputan6.com, Integrasi,13 Maret 2022,11.00 WIB
17
Merry Teresia Sri Rejeki, H. Carm, Diktat Teologi Spiritual Sistematik, halm 5, 2013.
14
11 Mei 2022 Menyusun Bab IV HASIL PENELITISAN
12 Juni 2022 Revisi
13 Juni 2022 Menyusun Bab V PENUTUP
14 Juni 2022 Revisi
15 Juli 2022 Ujian PPA

K. DAFTER PUSTAKA

1. Konstitusi dan Direktorium Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus, Roma


1984
2. Rehbein Franziska Carolina, Arah Misioner SSpS dalam Dunia
Dewasa ini, Ariccia (Roma) 1990.
3. Rejeki, Merry Teresia Sri, Diktat Teologi Spiritual Sistematik, Seri
Widya Sasana, Malang, 2013
4. Wijaya. S.T Puput, Contoh Angket; Pengertian, Cara Merancang Dan
Penjelasannya.
5. Setiawan Samhis, Pengertian Analisis Data - Tujuan, Prosedur,Jenis,
Para Ahli.
6. Rumidi, Sukandar, Metodologi Penelitian: Petunjuk untuk Peneliti
Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Cetakan ketiga
Oktober 2006), p. 47 p.78
7. https://hot.liputan6.com, Integrasi,13 Maret 2022,11.00 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai