A. JUDUL :
INTEGRASI SPIRITUALITAS DAN KHARISMA
MISIONER DALAM HIDUP DAN KARYA SUSTER
KAUL SEMENTARA KONGREGASI SSpS PROVINSI
JAWA”
B. LATAR BELAKANG
4
Suster Fransizka Carolina Rehbein SSpS, ARAH MISIONER DALAM DUNIA
DEWASA INI, halm. 28
5
Konstitusi, Op.Cit. art. 103
2
kasih Allah kepada manusia dengan kata-kata, sikap, perbuatan dan cara hidup
sebagai ungkapan penyerahan diri secara total kepada Tuhan.
Arah Penghayatan Spiritualitas Trinitas dan Kharisma Misi. Para Suster
mewartakan Kabar Gembira di tengah dunia dengan cara terbuka menanggapi
kebutuhan dan keprihatinan masyarakat sekitar. Allah selalu memanggil
manusia kepada kepenuhan cinta-Nya namun manusia tidak dapat
menemukan kebahagiaan dalam cinta Allah karena terhalang oleh segala
bentuk penindasan yang menghimpitnya. Allah mengutus orang-orang yang
dipanggil-Nya untuk membantu umat-Nya menyadari cinta dan belas kasih-
Nya. Sebagaimana diungkapkan oleh St. Irenius dari Lyon, yang dikutip oleh
Sr. Fransizka Carolina Rehbein SSpS:
“Kemuliaan Tuhan ialah bahwa Manusia sungguh-sungguh hidup! Jika
martabat manusia diancam dan direndahkan karena kelaparan,
penyakit dan keadaan hidup yang tidak manusiawi, ini terutama
merupakan suatu penghinaan terhadap Tuhan yang menurut gambaran
dan citraNya kita telah diciptakan”.6
Tentu saja dalam melaksanakan misi perutusan ini, para Suster tidak dapat
melaksanakan sendiri namun perlu memperluas lingkaran persahabatan
dengan melibatkan banyak orang terutama dalam karya kerasulan SSpS.
Jenjang formasi SSpS secara umum melalui beberapa tahapan yakni
Apiran,postulant,novis,yunior,medior dan senior. Seorang suster SSpS wajib
menghayati dan mengintegrasikan Spititualitas dan Kharisma kongreasi dalam
hidup dan karya misi Kongregasi Dengan demikianaka dalam formasi jenjang
kaul sementara (yunior).
Kaul sementara ( Yunior)
Masa yuniorat berlangsung darikaul pertama sampai kaul kekal.
Selama waktu itu suster mengambil bagian dalam hidup dan perutusan
kongregasi.Formasi yang telah di mulai dalam novisiat dilanjutkan dalan
seluruh program termasuk kerohanian,teologi dan pendidikan profesi. Selama
tahun-tahun ini,para suster melanjutkan perkembangan dalam hidup
6
Op. Cit. 34
3
iman,kesediaan untuk pengabdian missioner,kesetiaan kepada kongregasi dan
adanya keyakinan bahwa mereka dapat menemukan pemenuhan dirinya dalam
panggilan religius7.
Dalam banyak hal ketika para suster kaul sementara/yunior dihadapkan
pada tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kadang merasa bahwa
tanggung jawab ini terlalu berat, tidak sesuai dengan profesi dan merasakan
bahwa tuntutan kongregasi tidak sesuai dengan realitas. Belum mampu
mengintegrasikan apa yang menjadi Spiritualitas dan Khasrisma Misioner
dalam hidup sebagai suster-suster yang bernaung di bawah Kongregasi SSpS.
Penghayatan spiritualitas dan Kharisma Misioner sangat mudah
diucapkan tetapi ketika berhadapan dengan realitas ini menjadi sangat sulit
untuk mengintegrasikannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami memandang perlu
mengadakan penelitian guna melihat sejauh mana pengenalan dan pemahaman
spiritualitas dan kharisma missioner SSpS dan sejauh mana suster kaul
sementara mengintegrasikannya dalam hidup dan karya kerasulan SSpS
Provinsi Jawa. Adapun judul skripsi yang kami ajukan adalah “INTEGRASI
SPIRITUALITAS DAN KHARISMA MISIONER DALAM HIDUP DAN
KARYA SUSTER KAUL SEMENTARA KONGREGASI SSpS
PROVINSI JAWA”
7
Konstitusi SSpS1984,artikel 528
4
C. RUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN PENELITIAN
E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Untuk memperdalam penghayatan Spiritualitas dan Kharisma
Misioner sebagai suster kaul sementara Kongregasi SSpS
teristimewa Provinsi Jawa dan dapat mengintegrasikannya dalam
hidup dan karya yang di percayakan.
2. Bagi Kongregasi Provinsi Jawa.
Sebagai bahan untuk menyusun Program Integrasi Spiritualitas dan
Kharisma Misioner sebagai bahan pembinaan bagi para suster kaul
semantara dalam hidup dan karya kerasulan SSpS Provinsi Jawa.
3. Bagi Susster Kaul sementara.
5
Sebagai bahan dasar untuk memahami secara benar dan
mengintegrasikan Spritualitas dan Kharisma Misioner dalam
menjalankan hidup dan karya sebagai suster-suster SSpS
4. Bagi STP-IPI Malang
Sebagai sumbangan untuk menambah koleksi Perpustakaan STPI-
IPI Malang.
F. HIPOTESA
Hipotesa itu sendiri adalah suatu pendapat sementara dari kesimpulan
permasalahan suatu penelitian. Dapat dikatakan sementara karena
pendapat yang diberikan berdasarkan pada aturan yang belum
terbukti kebenarannya. Maka dari itu setiap adanya penelitian yang
dilakukan maka memiliki suatu hipotesa atau pendapat sementara
dari penelitian yang ingin dilakukan oleh. Dan untuk membuktikan
hipotesa tersebut benar atau tidaknya, maka dibutuhkan juga
penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
1. Para suster kaul sementara Kongregasi SSpS Provinsi Jawa
sudah mengintegrasikan Spiritualitas dan Kharisma Misioner
dalam hidup dan karya. Kongregasi SSpS Provinsi Jawa( Ho
ditolak dan H1 diterima)
2. Para suster kaul sementara Kongregasi SSpS Provinsi Jawa
belum mengintegrasikan Spiritualitas dan Kharisma Misioner
dalam hidup dan karya. Kongregasi SSpS Provinsi Jawa ( H1
ditolak dan Ho diterima
G. LANDASAN/KAJIAN TEORI
1. Pengertian Integrasi
Integrasi (Inggris: integration) yaitu penyatuan supaya
menjadi suatu kebulatan atau menjadi utuh sedangkan integral ialah
mengenai keseluruhannya (keseutuhannya), jadi lengkap bagian-
6
bagiannya. Integrasi yang kami maksudkan dalam penelitian ini
adalah sejauh mana suster kaul sementara menyatukan nilai-nilai
spiritualitas dan kharisma misioner dalam karya kerasulannya.
8
Sr. Merry Teresia Sri Rejeki, H. Carm, DIKTAT TEOLOGI SPIRITUAL SISTEMATIK,
halm. 5
9
Ibid, hal. 9
7
3. Suster-suster
Biarawati dalam agama Katolik yaitu perempuan yang tergabung
dalam suatu tarekat atau ordo religius.
4. kaul sementara
Masa dimana berlangsung kaul pertama sampai dengan kaul kekal.
Kaul merupakan dasar hidup membiara yang disahkan oleh Gereja,
di mana para anggota yang terhimpun dalam suatu komunitas
religius memutuskan untuk memperjuangkan kesempurnaan lewat
sarana-sarana ketiga kaul religius, yakni kaul kemiskinan,
kemurnian, dan ketaatan, yang diamalkan sesuai dengan peraturan.
5. SSpS Provinsi Jawa
SSpS Provinsi Jawa adalah bagian dari Kongregasi Suster-
Suster Misi Abdi Roh Kudus. Kongregasi ini didirikan oleh St.
Arnoldus Janssen bersama Ibu Maria Helena Stollenwerk dan Ibu
Josepha Hendrina Stenmanns pada tanggal 8 Desember 1889 di
Steyl-Belanda bersama dua kongregasi lainnya yakni SVD
(Societas Verbi Divini) dan SSpS AP (Servarum Spiritus Sancti de
Adaratione Perpetua). Berdasarkan data terakhir bulan Maret 2022
diketahui bahwa kongregasi ini tersebar di 53 negara di dunia.
Adapun hirarki kepemimpinannya, sebagai berikut:
a. Tim Pimpinan Kongregasi (TPK), berkedudukan di Roma –
Italia. Mengkoordinir seluruh karya misi yang dipercayakan
kepada SSpS di seluruh dunia.
b. Tim Pimpinan Provinsi (TPP), mengkoordinir karya misi
dalam sebuah provinsi SSpS, setingkat di bawah TPK, yang
terdapat dalam satu negara atau lebih. Provinsi ini dipimpin
oleh seorang Provinsial dan dewannya.
SSpS Provinsi Jawa yang kami maksudkan di sini Provinsi
SSpS yang berkedudukan di Jl. Jambi 20 Surabaya. Santa
Pelindung Provinsi Jawa adalah Maria Bunda Allah sehingga
8
disebut Provinsi “Maria Bunda Allah” Jawa. Daerah-daerah
kerasulan yang termasuk dalam Provinsi Jawa adalah Surabaya,
Batu, Malang, Claket – Mojokerto, Blitar, Blora, Yogyakarta, Bali,
Lombok-Mataram, Pangkalpinang, dan Papua.
H. METODE PENELITIAN
1. Lingkup Penelitian
a) Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil mengambil
Variabel tunggal. Menurut Nawawi (2006: 45), variabel
tunggal adalah variabel yang hanya mengungkapkan
satu variabel untuk dideskripsikan unsur-unsur atau faktor-
faktor di dalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut.
10
Loren Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama) 2005
9
c) Lokasi Penelitian
Kongregasi SSpS Provinsi Jawa
4. Analisis Data
10
Analisis data yang kami maksudkan yakni upaya
mengolah data yang sudah tersedia dengan statistik dan dapat
digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian.
Oleh karena itu dalam penelitian ini kami menggunakan analisa
deskriptif yakni berusaha menggambarkan sejauh mana suster kaul
sementara mengintegrasikan spiritualitas dan kharisma misioner
dalam hidup dan karya berdasarkan aspek-aspek yang terkandung
dalam tiap variabel.
Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner penelitian yang
diajukan disertai dengan format jawaban yang disusun dengan
format Skala Likert. Dengan Skala Likert tersebut didapatkan skor
secara konsisten pada setiap jawaban yang dipilih oleh setiap
responden dari sangat positif angka 10 dengan skor 10 sampai
dengan sangat negatif angka 1 dengan skor 1.
Jika respondennya adalah 34 orang. Untuk jumlah skor
ideal (kriterium) untuk seluruh item adalah 10 x 34 orang = 340
(Sangat setuju). Sedangkan jumlah skor terendah: 1 x 34 orang =
34 (sangat tidak setuju). Jadi berdasarkan data tersebut, maka
tingkat persetujuan terhadap item 1= (jumlah skor:340) x 100% =
(hasil presentasinya).
Oleh karena itu, agar dapat memperoleh batas data rata-
rata paling tinggi maka peneliti memberikan kuesioner terlebih
dahulu kepada yang dianggap sangat patuh dan baik dan
menghayati spiritualitas dan kharisma misioner SSpS sebanyak 5
(lima) orang dan untuk mengetahui batas paling rendah, peneliti
juga memberikan kuesioner kepada 5 (lima) orang yang dianggap
sangat tidak patuh dan tidak baik dalam menghayati spiritualitas
dan kharisma misioner SSpS. Setelah itu peneliti memberikan
kepada 24 responden lainnya. Hasil presentasi dari tiap item
dimasukan ke dalam tabel dan membuat penyesuaian untuk
mengambil kesimpulan akhir terhadap integrasi spiritualitas dan
11
kharisma misioner dalam hidup dan karya suster kaul sementara
SSpS Provinsi Jawa.
11
Wijaya. S.T Puput, Contoh Angket; Pengertian, Cara Merancang Dan Penjelasannya.
12
Setiawan Samhis, Pengertian Analisis Data - Tujuan, Prosedur,Jenis, Para Ahli.
13
Ibid Samhis.
12
Agar data yang diperoleh oleh penulis benar-benar dapat
dipercaya dan menggambarkan kenyataan yang ada dilapangan,
maka dalam menganalisis data harus teliti, cermat dan benar.
Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik yaitu:
Tekhnik Angket (Kuesioner)
Angket (Kuesioner) adalah teknik pengumpuIan data
dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi.14 Kuesioner yang
digunakan adaIah Pertanyaan tertutup dimana
pertanyaan-pertanyaan teIah disediakan jawaban
piIihan, sehingga responden tinggaI memiIih saIah satu
dari jawaban yang teIah disediakan.15 Kelebihan
kuesioner ini adalah:
- Untuk peneIiti, mudah mengoIah jawaban yang
masuk.
- Untuk peneIiti, waktu yang dimanfaatkan daIam
pengelompokan jawaban menjadi singkat.
- Untuk responden, mudah memiIih jawaban.
- Untuk responden, daIam mengisi jawaban
memerIukan waktu singkat
Teknik F% (Prosen)
Teknik ini digunakan untuk melihat banyaknya
prosentase frekuensi dari subyek yang diteliti. Adapun
rumusnya adalah:
P = F X 100
N
Keterangan :
P : Prosentase yang didapat
F : Frekuensi yang diperoleh
14
Rumidi, Sukandar, Metodologi Penelitian: Petunjuk untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, Cetakan ketiga Oktober 2006), p. 47 p.78
15
Ibid. p. 79
13
N : Jumlah populasi yang diteliti
I. PENJELASAN ISTILAH
J. KEGIATAN PENELITIAN
N WAKTU RENCANA
O
1 Maret 2022 Pengajuan Judul
2 Maret 2022 Seminar Proposal
3 Maret 2022 Revisi
4 Maret 2022 Menyusun Bab I PENDAHULUAN
5 Maret 2022 Revisi
6 Maret 2022 Menyusun Bab II LANDASAN TEORI
7 Maret 2022 Revisi
8 Maret 2022 Penelitian
9 April 2022 Menyusun Bab III METODE PENELITIAN
10 Mei 2022 Revisi
16
https://hot.liputan6.com, Integrasi,13 Maret 2022,11.00 WIB
17
Merry Teresia Sri Rejeki, H. Carm, Diktat Teologi Spiritual Sistematik, halm 5, 2013.
14
11 Mei 2022 Menyusun Bab IV HASIL PENELITISAN
12 Juni 2022 Revisi
13 Juni 2022 Menyusun Bab V PENUTUP
14 Juni 2022 Revisi
15 Juli 2022 Ujian PPA
K. DAFTER PUSTAKA
15