Aldofa Bagus Tivani, Diella Apriliani Luthfia Amany, Ikh ar Nur Insyafrudin,
Isrotun Solikah, Januar Prawitasari, Lailaturrodziyah Alfi Syah, Lalang
Janastra, Mareeya Adam, Moh Mahfud Effendi, Nor Misyulina, Nurazizah
Nurmalasari, Pangestu Titan Prayudho, Si Khoiruli Ummah, St. Rubiatul
Adhawiyah Yusuf, Tutmai Handayani, Vina Oktavia Candra Dewi
Penerbit:
BILDUNG
Jl. Raya Pleret KM 2
Banguntapan Bantul Yogyakarta 55791
Telpn: +6281227475754 (HP/WA)
Email: bildungpustakautama@gmail.com
Website: www.penerbitbildung.com
Anggota IKAPI
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Gaya Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Teori
Honey Mumford Berbasis Pembelajaran E-Learning
1
Aldofa Bagus Tivani
Kepercayaan Diri Siswa dalam Menyelesaikan
Permasalahan Realistik Matematika
12
Diella Apriliani Luthfia Amany
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Berbantuan Google Classroom
21
Ikhtiar Nur Insyafrudin
Kendala Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika
Menggunakan E-learning di Masa Pandemi
33
Isrotun Solikah
Kendala atau Hambatan siswa dan orangtua dalam
menghadapi pembelajaran online di masa Covid-19
44
Januar Prawitasari
Kamampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model
Pembelajaran Online Berbasis Penyelesaian Masalah
Hots 53
Lailaturrodziyah Alfi Syah
Kemampuan Koneksi Matematis: Problematika dalam
Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid 19
Lalang Janastra 64
vi
Masa Pandemi Covid-19
vii
Gaya Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Teori Honey
Mumford Berbasis Pembelajaran E-Learning
Aldofa Bagus Tivani1
Pengantar
Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan di
seluruh dunia, salah satunya yaitu negara Indonesia [1],
[2]. Masyarakat Indonesia dalam menangani Covid-19
yaitu dengan cara menghindari untuk tidak berkerumunan,
memakai masker ketika diluar rumah, selalu menjaga
kebersihan terutama dalam mencuci tangan dengan sabun,
pembatasan sosial dan menjaga jarak fisik dalam hal apa pun.
Wabah Covid-19 mempunyai resiko yang sangat tinggi bagi
kesehatan masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan
yang juga sangat rentan [3], [4]. Resiko yang ditimbulkan
oleh wabah Covid-19 tidak hanya berpengaruh dalam aspek
kesehatan, tetapi juga dalam ranah pendidikan. Proses
pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 ini pendidikan
di sekolah maupun perguruan tinggi belum bisa dilakukan
secara efektif. Proses pembelajaran yang semula melalui tatap
muka secara langsung, mau tidak mau pada masa pandemi
Covid-19 ini menggunakan pembelajaran jarak jauh yang
berbasis E-learning [5]–[9].
Proses pembelajaran dengan berbasis E-learning pada masa
pandemi Covid-19 dapat disebut juga media pembelajaran
interaktif yang bersifat efektif, efisien, fleksibel, dan tidak
terbatas ruang maupun waktu [10]–[12]. Pembelajaran
berbasis E-learning dapat memberikan pengalaman belajar
1
Aldofa Bagus Tivani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
1
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
2
Masa Pandemi Covid-19
3
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
4
Masa Pandemi Covid-19
5
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
6
Masa Pandemi Covid-19
7
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
8
Masa Pandemi Covid-19
9
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
10
Masa Pandemi Covid-19
11
Kepercayaan Diri Siswa dalam Menyelesaikan Permasalahan
Realistik Matematika
Diella Aprilani luthfia Amany1
Pengantar
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang menjadi kebiasaan turun
menurun dari jaman nenek moyang. Pendidikan dilakukan
guna mengasah kemampuan serta keahlian seseorang agar
terus berkembang [1]. Pelaku pada proses belajar mengajar
dalam pendidikan ada dua, yaitu pendidik dan siswa, sehingga
dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang baik dan
untuk fondasi atau mengembangkan kemampuan awal siswa
untuk dapat mempelajari materi lebih luas lagi di tingkat
yang lebih tinggi [2]. Secara spesifik, implementasi yang
mengarah kepada kompetensi akan membagikan partisipasi
yang berpengaruh kepada minat dan kepercayaan diri siswa
dalam belajar [3]. Beberapa pendapat yang lazim didengar
tentang matematika yaitu pelajaran yang sangat ditakuti, tidak
menarik, menyusahkan, dan sebagainya membuat persepsi
sebagian siswa menjadi tidak percaya diri [4]
Minat dan kepercayaan diri siswa sangat berperan penting
dalam proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan [5].
Minat dan kepercayaan diri akan menjadi objek yang mendasar
untuk mengartikan pengangkatan, panduan, ketekunan
dan kualitas sikap [6]. Kepercayaan diri dapat didefinisikan
sebagai kepercayaan kepada diri sendiri yang berada pada
setiap kehidupan individu didunia [4]. Proses belajar mengajar
beberapa siswa bisa tergolong dalam minat belajar yang tinggi,
1
Diella Aprilani Luth ia Amany,Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
12
Masa Pandemi Covid-19
sedang dan tidak sedikit pula siswa yang minat belajar nya
cukup rendah, terutama dalam mata pelajaran matematika [7].
Kepercayaan diri siswa dalam belajar akan mendorong dan
mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran, agar dapat
menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar [7]. Siswa yang memiliki minat tinggi biasanya akan
giat dalam mengerjakan tugas-tugas atau bahkan sekadar
menyelesaikan latihan soal-soal, bisa mempertahankan
pendapatnya dan walaupun mendapatkan kesulitan tetapi
memiliki minat dan kepercayaan diri belajar yang tinggi
tidak akan menyerah sampai biasa menyelesaikannya suatu
permasalahan [7]. Dalam menyikapi situasi seperti itu, maka
pembelajaran matematika sebaiknya mengubah anggapan
orang dari pelajaran yang mekanistis menjadi pelajaran yang
lebih humanistik yang menarik [4]
Permasalahan realistik matematika tidak melihaat
matematika dari sisi subjek untuk permasalahan penyebaran,
melainkan sebagai permasalahan yang dilihat atau ditemukan
saat siswa melakukan aktivitas [8]. Permasalahan realistik
matematika akan selalu berhubungan dengan permaslahan
di dunia nyata atau keseharian yang biasa kita temui [8]. Hal
ini dapat mengsrtiksn bahwasannya permasalahan realistik
dalam matematika tidak selalu mempunyai inti pokok yang
sebagai system tertutup, tetapi juga dilihat dari sudut pandang
kehidupan dunia nyata atau sehari-hari [8].
Menyelesaikan permasalahan atau Penyelesaian masalah
merupakan bagian dari berasumsi, yaitu menggambarkan
gaya berpikir yang paling maju dari semua fungsi kepintaran
seseorang [9]. Pemecahan masalah dapat digambarkan dalam
bentuk skala yang dihasilkan dari parameter pre-test/post-
test [10]. Pemecahan massalah dapat disajikan dalam bentuk
data kualitatif yang akan menyampaikan lebih banyak uraian
tentang pengalaman penelitian [10]. Penyelesaian masalah
dilihat dari minat dan kepercayaan diri siswa pada saat
13
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
14
Masa Pandemi Covid-19
15
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
16
Masa Pandemi Covid-19
17
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
18
Masa Pandemi Covid-19
19
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
20
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Berbantuan Google Classroom
Ikhtiar Nur Insyafrudin1
Pengantar
Kebutuhan pendidikan dalam proses pembelajaran saat ini
sangat membutuhkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam menentukan metode dan strategi pembelajarann
[1], [2]. Metode tersebut disebut dengam pembelajaran
berteknologi (Tech Learning) atau yang sering dikenal dengan
sebutan e-learning yang telah mempengaruhi berpindahnya
pembelajaran konvensional ke dalam bentuk digital, secara isi
(contents) maupun sistemnya [3]. Materi pelajaran saat ini tidak
hanya diberikan secara reguler di kelas melainkan memiliki
alternatif dengan menggunakan e-learning saat berhalangan
mengikuti pembelajaran tatap muka, hal itu dibuktikan
dengan banyaknya implementasi e-learning khususnya di
lembaga pendidikan mulai sekolah hingga universitas[4].
Implementasi e-learning dalam pembelajaran memberikan
pengalaman belajar yang praktis dan menyenangkan [5].
Melalui pembelajaran e-learning, proses belajar menjadi lebih
fleksibel dan nyaman sehingga meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar [6]. Siswa dapat mengakses materi kapan pun
dan di mana pun menggunakan berbagai jenis gadget yang
mereka miliki [6].
Dalam kegiatan pembelajaran matematika menggunakan
e-learning berbasis google classroom dan whatsapp siswa
SMP Negeri khususnya dalam pandemi Covid-19 ini
1
Ikhtiar Nur Insyafrudin, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
21
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
22
Masa Pandemi Covid-19
23
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
24
Masa Pandemi Covid-19
25
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Google classroom
26
Masa Pandemi Covid-19
27
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
28
Masa Pandemi Covid-19
29
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
30
Masa Pandemi Covid-19
31
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
32
Kendala Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika
Menggunakan E-learning di Masa Pandemi
Isrotun Solikah1
Pengantar
Matematika menjadi peranan yang sangat penting dalam
kehidupan terutama pada pendidikan. matematika tidak
hanya dipelajari secara formal di dalam kelas saja, akan tetapi
matematika juga sangat penting kaitannya dalam kehidupan
setiap individu. Matematika telah memfokuskan diri seperti
halnya bahasa, yang kebanyakan siswa kurang berhasil dalam
matematika sebagai pelajaran yang dapat dikatakan tidak
mudah [1]. Setiap individu pada dasarnya tidak bisa terhindar
dari berbagai bentuk persoalan, baik dalam persoalan yang
berkaitan dengan matematika maupun yang berkaitan dalam
kehidupan setiap harinya [2]. Pemahaman dalam soal cerita
dapat mengasah serta meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada siswa.
Kebanyakan siswa merasa kesulitan dalam belajar
matematika karena siswa belajar dengan cara menghafal dan
tidak memahami secara mendalam dan kebanyakan siswa
kurang tertantang dalam belajar maupun menyelesaikan
persoalan matematika [3]. Kesulitan siswa untuk menafsikan
masalah menjadi kecenderungan melakukan operasi angka
dalam masalah cerita tanpa memahami apa masalah yang
diberikan [4].
Sejak adanya pandemi yang disebabkan oleh Corona Virus
Disease (COVID-l9) di berbagai Negara termasuk negara
1
Mahasisiwi jurusan Pendidikan Matematika dan komputasi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
33
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
34
Masa Pandemi Covid-19
35
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
36
Masa Pandemi Covid-19
37
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
38
Masa Pandemi Covid-19
39
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
40
Masa Pandemi Covid-19
41
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
42
Masa Pandemi Covid-19
43
Kendala atau Hambatan siswa dan orangtua dalam
menghadapi pembelajaran online di masa Covid-19
Januar Prawitasari1
44
Masa Pandemi Covid-19
45
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
46
Masa Pandemi Covid-19
47
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
48
Masa Pandemi Covid-19
49
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
50
Masa Pandemi Covid-19
51
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
52
Kamampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model
Pembelajaran Online Berbasis Penyelesaian Masalah Hots
Lailaturrodziyah Alfi Syah1
Pendahuluan
Hal penting bagi manusia adalah mengenyam pendidikan.
Apalagi saat ini kemajuan teknologi semakin pesat, sehingga
kita harus selalu belajar agar tidak tertinggal. Pendidikan
itu sendiri tidak hanya melakukan pengajaran namun butuh
proses untuk bertukar fikiran dan membentuk kepribadian
dengan segala aspek didalamnya [1]. Untuk meningkatkan
kualitas (Sumber daya Manusia) SDM yang ada di Indonesia,
perlu adanya peningkatan melalui kualitas pendidikan.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan
keterampilan yaitu dilakukan melalui pengimplementasian
kurikulum 2013 yang difokuskan pada kemampuan berfikir
tingkat tinggi. Keterampilan berfikir yang sangat diperlukan
antara lain 1) kreativitas, 2) kemampuan dalam berfikir kritis,
3) kemampuan berkolaborasi, 4) kemampuan berkomunikasi.
Berfikir dibagi menjadi dua tingkatan, berfikir tingkat
rendah dan berfikir tingkat tinggi (high order thinking skills).
Muhajir Effendy mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia
masih membutuhkan penguatan penalaran karena elemen-
elemennya terdapat dalam delapan SNP yakni konten
pembelajaran, metodologi, pembelajaran, guru, kesiapan
murid, dan sarana serta prasarana. Kemampuan berfikir tingkat
tinggi (Higher order thingking skill/HOTS) adalah kemampuan
yang dibutuhkan dalam mempersiapkan lulusan yang mampu
1
Lailaturrodziyah Al i Syah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
53
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
54
Masa Pandemi Covid-19
55
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
56
Masa Pandemi Covid-19
1. Tahap Orientasi
Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap menerima
pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan tujuan harus
dicapai dengan baik dari materi maupun kemampuan siswa
dalam berpikir harus berhubungan. Hal ini siswa harun
memahami apa yang harus siswa dilakukan dalam setiap
tahap pembelajaran.
2. Tahap Pelacakan
Tahap ini digunakan untuk pengenalan pemahaman
pengalaman dan kemampuan dasar siswa yang sesuai
dengan materi yang dibicarakan. Hal ini guru dapat
mengembangkan dialog dan tanya jawab dengan siswa
untuk mengetahui pengalaman siswa yang sekiranya cocok
dengan materi yang sedang dibicarakan.
3. Tahap Konfrontasi
Penyajian persoalan harus dipecahkan sesuai dengan
pengalaman dan tingkat kemampuan siswa sendiri. Guru
memberikan permasalahan yang sistematis dan memerlukan
jalan keluar (jawaban) untuk merangsang peningkatan
kemampuan siswa.
4. Tahap Inkuiri
Tahap terpenting dalam proses berpikir kritis. Pada tahap ini
mengajak untuk menghadapi memecahkan persaolan. Guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan
gagasan dalam upaya pemecahan persoalan hingga
berkembang.
5. Tahap Akomodasi
Tahapan yang melalui proses penyimpulan dalam
pembentukan pengetahuan baru. Pada tahap ini menuntut
siswa untuk menemukan keyword sesuai dengan topik
pembelajaran. Guru dapat membimbing siswa untuk
menyimpulkan apa yang mereka dapat dan pahami pada
topik yang dipermasalahkan.
57
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
6. Tahap Transfer
Tahap penyajian masalah baru yang sama dengan masalah
yang disajikan. Tahap yang dimaksudkan ini sebagai
tahapan agar siswa dapat mentransfer kemampuan
berpikirnya untuk memecahkan masalah-masalah baru.
Model Pembelajaran Online
58
Masa Pandemi Covid-19
59
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
60
Masa Pandemi Covid-19
61
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Rujukan
[1]. Brookhart, S,M. (2010). How To Asses Higher Order Thinking
Skill In Your Classroom.Alexandria, Virginia USA: ASCD.
[2]. Janah SR, Dkk (2019). Pentinganya Literasi Matematika dan
Berfikir Kritis Matematis dalam Menghadapi Abad Ke-21.
Jurnal PRISMA 905-910.
[3]. Hanafi Muhammad, Dkk (2019). Analisis Kemampuan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinging Ditinjau
dari Kemampuan Awal Matematika Siswa. SNP2M UMT
62
Masa Pandemi Covid-19
63
Kemampuan Koneksi Matematis: Problematika Dalam
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid 19
Lalang Janastra1
Pengantar
Pandemi covid-19 merubah banyak sistem kehidupan
masyarakat dunia, virus yang pertama kali pusat
penyebarannya ditemukan di Wuhan China pada akhir
tahun 2019 menyebar begitu cepat dan luas ke seluruh dunia
dan pada Maret 2020 pertama kali kasusnya ditemukan di
Indonesia tepatnya di Jawa Barat [1], [2]. Penyebaran covid-19
ditanggapi serius oleh pemerintah itu sendiri, himbauan
pemerintah dengan melakukan Social Distancing sampai
physical distancing dengan cara menerapkan kebijakan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang pertama kali
dilakukan di ibu kota agar pandemic ini tidak terus menyebar
luas [3]. Kebijakan yang dilakukan pemerintah sesuai amanat
UUD 1945 sehingga mencetuskan sebuah peraturan segala
kegiatan baik di dalam maupun di luar ruangan di tunda
terlebih dahulu, hal ini menyebabkan perubahan dalam
berbagai bidang, termasuk juga dalam bidang Pendidikan [4]
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tertanggal 24 Maret 2020 mengeluarkan Surat Edaran No.4
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease yang mewajibkan
seluruh kegiatan pembelajaran peserta didik di semua
tingkat Pendidikan baik tingkat sekolah maupun perguruan
tinggi dilakukan secara daring di rumah masing-masing
1
Lalang Janastra, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
64
Masa Pandemi Covid-19
65
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
66
Masa Pandemi Covid-19
67
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
68
Masa Pandemi Covid-19
69
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Kemampuan koneksi
70
Masa Pandemi Covid-19
71
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
72
Masa Pandemi Covid-19
73
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
74
Masa Pandemi Covid-19
75
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
76
Masa Pandemi Covid-19
77
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
78
Tingkat Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran Online Pada
Masa Pendemi COVID 19
Mareeya Adam1
Pengantar
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting bagi
perkembangan organisasi, negara, dan dunia. Mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas di masyarakat, salah
satu faktor utamanya adalah pendidikan [1]. Pendidikan, selain
memungkinkan pengetahuan manusia dan pengembangan
diri ini juga bisa menentukan arah suatu negara, karena jika
ada negara yang mempromosikan pendidikan ke arah yang
benar serta perencanaan produksi sumber daya manusia yang
efektif tak pelak, negara memiliki biaya sumber daya manusia
yang berpotensi untuk bersama-sama membangun negara ke
depan [1], [2]. Termasuk sub-divisi seperti organisasi yang jika
sumber daya manusia yang berkualitas dipilih untuk bekerja,
maka akan menghasilkan pengembangan organisasi pada jarak
yang sangat jauh. Pada saat yang sama, organisasi tidak boleh
berhenti mengembangkan pengetahuan untuk personelnya.
Pendidikan itu tidak pernah berakhir setiap orang bisa belajar
dan mengembangkan diri sendiri setiap saat[2].
Sumber daya manusia masih menurun karena penyakit.
Termasuk wabah virus corona saat ini, virus corona atau
COVID-19 yang membunuh jutaan nyawa manusia [3].
Termasuk personel yang penting bagi kehidupan seperti
dokter. Padahal pendidikan itu penting. Tapi menjaga hidup
lebih penting demi keamanan dari penyebaran virus oleh
1
Mareeya Adam, Maahasiswaa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
79
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
80
Masa Pandemi Covid-19
Pembahasan
Kecemasan
81
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
82
Masa Pandemi Covid-19
83
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
84
Masa Pandemi Covid-19
85
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
86
Masa Pandemi Covid-19
87
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
88
Pembelajaran Humanis Masa Pandemi
Moh. Mahfud Effendi1
Pengantar
Pandemi Covid-19 memaksa manusia pada pola
kehidupan baru [23], yang tidak siap dan tidak mampu
mengikuti pola ini maka akan terseleksi secara alami. Hampir
semua sendi kehidupan berubah dan berbeda dengan
kehidupan sebelumnya, termasuk di dunia pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan
perguruan tinggi sebelum dan pada saat pandemi covid-19
jelas berbeda. Awalnya tatap muka di kelas, blended learning,
dan akhirnya full online. Filosofi dan tujuan pembelajaran
online jelas berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Oleh
karena itu pembelajaran tatap muka tidak bisa diganti oleh
pembelajaran online. Tetapi saat pandemi, kalimat tersebut
sudah tidak berlaku, karena yang lebih utama adalah menjaga
kesehatan [5], [8], [11], [15]. Oleh karena itu, harus ada
perubahan paradikma pendidikan dalam menghadapi era
baru setelah pandemi.
Secara kondrati, manusia diciptakan berbeda-beda, tentu
saja kebutuhan dan kemampuannya juga berbeda. Konsep
pendidikan di era baru tidak boleh melupakan sifat kondrati
tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar pendidikan humanis.
Oleh karena itu, pendekatan humanis dianggap penting
untuk digunakan dalam proses pembelajaran online untuk
mengembangkan karakter, potensi, dan kreativitas siswa.
Pendekatan humanis dapat digunakan dalam pembelajaran
1
Moh Mahfud Effendi, Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
89
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
90
Masa Pandemi Covid-19
91
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
92
Masa Pandemi Covid-19
93
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
94
Masa Pandemi Covid-19
95
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
96
Masa Pandemi Covid-19
97
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
98
Masa Pandemi Covid-19
99
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
100
Masa Pandemi Covid-19
101
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
102
Masa Pandemi Covid-19
103
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
104
Masa Pandemi Covid-19
dLearning
eLearning
mLearning
105
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
106
Masa Pandemi Covid-19
107
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
TEKNOLOGI INFORMASI
Pengembangan Silabus
Dalam setiap kegiatan tentu ada pedoman untuk mencapai
tujuan yang ditentukan, dalam pendidikan dan pembelajaran
disebut dengan silabus. Pengembangan model silabus mLearning
dalam sistem pendidikan di sekolaha tidaklah mudah. Ada 3
(tiga) hal yang tampaknya menjadi fokus pengembangan yaitu
[7]: 1) penyesuaian konsep dengan teori pembelajaran umum,
2) perancangan yang berorientasi pada desain yang memberi
kemudahan, dan 3) pengembangan konten yang sesuai.
Walaupun demikian, penyusunan silabus tetap mengacu
pada prinsip-prinsip pengembangan silabus.
108
Masa Pandemi Covid-19
109
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
110
Masa Pandemi Covid-19
111
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Keterangan:
1. Nomor : Nomor urut sesuai jumlah pertemuan dalam semester.
2. Tahap : Tahapan/urutan materi.
3. Teks : Uraian materi sesuai urutan.
4. Gbr : Gambar-gambar (tak bergerak) atau visualisasi materi
untuk memahamkan materi yang disampaikan.
5. Video/audio : Gambar bergerak beserta audionya (jika perlu).
6. Asesmen : Berisi latihan soal, tugas, dan quiz untuk melihat kemajuan
belajar.
7. Jadwal : Jadwal berupa tanggal penyampaian.
8. URL : Uniform Resources Located (URL) merupakan alamat
Addresses webside yang direkomendasi untuk mempelajari materi
(pokok atau tambahan) yang disampaikan.
9. Glosarium : Kumpulan kata-kata penting yang perlu diperhatikan.
10. Metode : Metode yang digunakan, misalnya reading, surfing, games,
diskusi, tugas kelompok, quiz dst.
112
Masa Pandemi Covid-19
113
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Rujukan
[1] Alatas A, dan Pannen P. (2004). Instructional Design and
Program Mapping. Makalah disampaikan pada pelatihan
PJJ-PGSD, di Jakarta.
[2] Beane, J.A. (1997). Curriculum Integration, New York and
London; Teacher College, Columbia University.
[3] Bonk, C.J. (2002). Online Training in an Online World. Growth
Lakeland. Retrieved from http://publicationshare.com
[4] Budhiman, Arie. (2017). Gerakan Penguatan Pendidikan
Karakter. Kemendikbud RI
[5] C. Dewey, S. Hingle, E. Goelz, and M. Linzer, “Supporting
Clinicians During the COVID-19 Pandemic,” Ann. Intern.
Med., 2020.
[6] Effendi, Moh. Mahfud. (2018). Analysis of Relevance of
VHS Mathematics Curriculum Development: Journal
Advances in Social Science, Education and Humanities
Research. ISBN: 978-94-6252-4941. ISSN: 2352-5398;
DOI:10.2991/incomed-17.2018.1
[7] Fathurrohman, M. (2008). Tren Pembelajaran Masa Depan.
Tersedia: http://www.radarbanten.com.
[8] Giritli Nygren and A. Olofsson, “Managing the
Covid-19 pandemic through individual responsibility:
the consequences of a world risk society and enhanced
ethopolitics,” J. Risk Res., 2020.
[9] Hartley, DE. (2000). On-Demand Learning. Canada: HRD
Press.
[10] Hilmi. (2012). Pendekatan Humanistik Dalam Belajar.
Kompeten, 6, 1-11.
[11] Kitao, Kenji. S. Kathleen Kitao. (1998) Selecting and
developing Teaching/Learning materials. The Internet TESL
Journal, Vol. IV.
[12] Lawton, “The new normal,” New Sci., vol. 241, no. 3213,
2019.
[13] Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
114
Masa Pandemi Covid-19
115
Problematika Pembelajaran Matematika Secara Daring
Menggunakan Google Classroom Pada Masa Pandemi Covid-19
Nor Misyulina1
Pengantar
Pandemi Covid-19 telah merubah system kehidupan
manusia di dunia. Covid-19 ditemukan di Wuhan, China
pada tahun 2019 dan telah menyebar luas ke belahan bumi
lainnya, termasuk Indonesia pada awal Maret 2020 [1][2].
Penyebaran covid-19 itu sendiri di antisipasi pemerintah
dengan melakukan Social Distancing sampai physical
distancing dengan cara menerapkan kebijakan pembatasan
social berskala besar (PSBB) agar pandemic ini tidak tersebar
luas [3][4]. Kebijakan yang diterapkan pemerintah ini sesuai
dengan edaran (SE) yang mengakibatkan segala kegiatan baik
di dalam maupun di luar ruangan di tunda terlebih dahulu
sehingga menyebabkan perubahan dalam berbagai bidang,
termasuk bidang Pendidikan [5]. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran
No.4 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease yang mewajibkan
seluruh kegiatan pembelajaran di semua tingkat Pendidikan
baik tingkat sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan
secara daring di rumah masing-masing (study from home) [2]
[5][6][7]. Pembelajaran secara daring menjadi kewajiban dunia
pendidikan pada masa pandemic ini. Kegiatan pembelajaran
yang awalnya dilakukan secara tatap muka menjadi kegiatan
pembelajaran daring yang mengharuskan siswa dan guru
1
Nor Misyulina, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
116
Masa Pandemi Covid-19
117
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
118
Masa Pandemi Covid-19
Pembahasan
Pembelajaran Matematika
119
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
120
Masa Pandemi Covid-19
121
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
122
Masa Pandemi Covid-19
123
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
124
Masa Pandemi Covid-19
125
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
126
Masa Pandemi Covid-19
Rujukan
[1] M. F. Annur, “Analisis kesulitan mahasiswa pendidikan
matematika,” J. kajian, Pnelitian dan Pengemb. Kependidikan,
vol. 6356, pp. 195–201, 2020.
[2] T. Rohaeti and Sumliyah, “Respon Mahasiswa Pendidikan
Matematika Dalam Penggunaan Google Classroom Di Era
Covid-19,” Integral, vol. 11, no. 1, pp. 60–68, 2020.
[3] B. Indiani, “Mengoptimalkan Proses Pembelajaran
Dengan Media Daring Pada Masa Pandemi COVID-19,” J.
Sipatokkong Bpsdm Sulsel, vol. 1, no. 3, pp. 227–232, 2020.
[4] H. A. Rigianti, “KENDALA PEMBELAJARAN
DARING GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN
BANJARNEGARA,” Pendidik. dan Pembelajaran ke-SD-an,
vol. 7, no. 2, pp. 297–302, 2020, doi: 10.1155/2010/706872.
[5] W. A. F. Dewi, “Dampak COVID-19 terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar,” Edukatif J. Ilmu
Pendidik., vol. 2, no. 1, pp. 55–61, 2020, doi: 10.31004/
edukatif.v2i1.89.
[6] N. I. Nurani, D. A. Uswatun, and L. H. Maula, “Analisis
Proses Pembelajaran Matematika Berbasis Daring
Menggunakan Aplikasi Google Classroom Pada Masa
Pandemi Covid-19,” J. PGSD, vol. 6, no. 1, pp. 50–56, 2020.
[7] K. B. Dinata, “Problematika Pembelajaran Daring Mata
Kuliah Geometri Transformasi si Masa Pandemi Covid-19,”
Open J. Syst. Eksponen, vol. 10, no. 2, pp. 1–58, 2020.
[8] M. F. Akbar and F. D. Anggaraeni, “Technology in
Education: Digital Literation and Self-Directed Learning in
Students Students,” J. Indig., vol. 2, no. 1, pp. 28–38, 2017.
[9] V. D. Wicaksono and P. Rachmadyanti, “Pembelajaran
Blended Learning melalui Google Classroom di Sekolah
Dasar,” Semin. Nas. Pendidik. PGSD UMS HDPGSDI Wil.
Timur, pp. 513–521, 2016.
[10] A. Amir, “Pembelajaran Matematika SD dengan
Menggunakan Media Manipulatif,” Forum Paedagog., vol.
VI, no. 01, pp. 72–89, 2014.
[11] H. Putria, L. H. Maula, and D. A. Uswatun, “Analisis Proses
Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi
127
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
128
Kemampuan Penyelesaian Masalah Siswa di Tengah Covid-19
Melalui Pembelajaran Online Group Investigation (GI)
Nurazizah1
Pengantar
Pandemi Covid-19 telah banyak merubah system
kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk Indonesia
pada awal Maret [1][2]. Pandemi ini pertama kali muncul di
kota wuhan Provinsi Hubei China, Menurut Gao Fu, Kepala
pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, bahwa
Virus Corona bukan berasal dari pasar Wuhan. Penyebaran
Covid-19 itu sendiri diantisipasi oleh pemerintahan dengan
melalukan Social Distancing sampai physical distancing
dengan menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala
besar (PSBB) di daerah-daerah yang teprapar covid-19 yang
cukup menghawatirkan dengan harapan agar pandemic
ini tidak tersebar semakin luas [3]. Kebijakan yang diambil
pemerintah sudah sesuai dengan edaran (SE) yang
mengakibatkan segala kegiatan baik di dalam maupun di luar
lingkungan harus tertunda dahulu sehinggan menyebabkan
perubahan besar dalam berbagai bidang , termasuk bidang
Pendidikan [4].
Perkembangan zaman tidak terlepas dari kemajuan
teknologi. Bahkan dalam kehidupan modern semua aspek
kehidupan mengarah pada kemajuan teknologi[5]. Pada masa
pandemic seperti ini , guru dan siswa dituntut untuk memahami
dan menggunakan tekonologi digital[6]. Pemahaman teknologi
digital pada masa pandemic saat ini sangat bermanfaat
untuk memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran
1
Nurazizah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Maatematika Universitas
Muhammadiyah Malang
129
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
130
Masa Pandemi Covid-19
131
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
132
Masa Pandemi Covid-19
133
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
134
Masa Pandemi Covid-19
135
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
136
Masa Pandemi Covid-19
137
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
138
Masa Pandemi Covid-19
139
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
140
Masa Pandemi Covid-19
141
Pembelajaran Lembar Kerja Siswa Berbantuan Geogebra
untuk Memotivasi Siswa dalam Belajar Matematika
Nurmalasari1
Pendahuluan
142
Masa Pandemi Covid-19
143
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
144
Masa Pandemi Covid-19
Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA
Muhammadiyah 3 Batu, yang mempunyai masalah dalam
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini penulis
lihat dari kegiatan magang 2 disekolah tersebut. Penelitian ini
termasuk penelitian kualitatif, di mana penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang manggambarkan menyeluruh
dari fenomena yang terjadi melalui adanya instruman [7].
Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat motivasi siswa
menggunakan pengembangan lks berbantuan geogebra dalam
materi sistem pertidaksamaan linier dua variabel. Populasi
dalam sebuah penelitian merupakan wilayah atau tempat
yang ingin ditelitih oleh peneliti. Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/ subyek yang memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan [7]. Sampel
atau sasaran pada penelitian ini adalah Siswa Kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Batu.
Tabel 1: Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan di antaranyanya
145
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
146
Masa Pandemi Covid-19
147
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Aspek Total
Isi yang disajikan 17
Bahasa 15
Media 11
Total 43
Skor Maksimum 52
Hasil (%) 82,69230769
148
Masa Pandemi Covid-19
149
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
150
Pembelajaran Pemecahan Masalah dalam Masa Pandemi
Pangestu Titan Prayudho1
Pengantar
Covid-19 atau virus corona merupakan virus yang
melanda belahan dunia. WHO mengatakan wabah ini sebagai
pandemik. Virus Covid-19 saat ini telah ditetapkan oleh World
Health Organization (WHO) sebagai pandemi sejak tanggal
11 Maret 2020 . Banyak bidang yang mengalami ketimpangan
akibat wabah ini, salah satu adalah di bidang pendidikan.
Mengantisipasi penyebaran virus tersebut, banyak upaya
yang dilakukan oleh pemerintah, seperti pemberlakuan
PSBB , social distancing yang mewajibkan beberapa instansi
pendidikan ditutup. [1] Masalah tersebut bukan perihal yang
mudah, mengingat peran guru dan orang tua menjadi sangat
penting dikala pembelajaran daring ini. Coronavirus Diseases
2019 (COVID-19) merupakan penyakit jenis baru. Penyakit ini
belum pernah terdeteksi pada manusia. Adapun tanda dan
gelaja umum infeksi COVID-19, munculnya gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5- 6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14
hari. .[3] Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan
sebagai kedaruratan kepada masyarakat tentang kesehatan
yang meresahkan dunia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia
melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 2 kasus.
[2] Sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 ada 10 orang yang
dinyatakan positif corona. [4] Berdasarkan data terbaru, kasus
covid-19 per tanggal 17 Oktober 2020 hampir melampaui
China.
1
Pangestu Titan Prayudho, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
151
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
152
Masa Pandemi Covid-19
153
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
154
Masa Pandemi Covid-19
155
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
156
Masa Pandemi Covid-19
157
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
158
Masa Pandemi Covid-19
159
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
160
Masa Pandemi Covid-19
161
Ketermuatan TPACK dan Permasalahan HOTS melalui
Polysynchronous Learning Berbantuan LMS Canvas
Siti Khoiruli Ummah1
Pengantar
Wabah Virus COVID-19 mulai melanda Negara Indonesia
pada Bulan Februari Tahun 2020. Kondisi pandemi akibat
wabah virus tersebut mengakibatkan kondisi kesehatan,
perekonomian, pendidikan, dan sector lainnya menjadi
terganggu [1]–[3]. Negara Indonesia membentuk Satgas
COVID-19 untuk menganalisis secara statistik pengembangan
pasien terpapar virus. Data sebaran COVID-19 Bulan
Desember Tahun 2020 dari www.covid19.go.id menyatakan
bahwa masyarakat yang terinfeksi positif virus COVID-19
sebanyak 611631 dan korban meninggal akibat virus ini
sebanyak 18553 jiwa. Kota Malang mengalami peningkatan
dalam kurun waktu lima hari di Bulan Desember [4]. Data
yang diperoleh dari www.malangkota.go.id menunjukkan
bahwa Tanggal 5 Desember 2020 masyarakat yang positif
terpapar virus COVID-19 sebanyak 5 orang namun pada
Tanggal 12 Desember 2020 mengalami kenaikan sebanyak
108 jiwa [5]. Hal ini mengakibatkan Pemerintah Kota Malang
yang awalnya mengagendakan kegiatan luring di sektor
pendidikan menjadi tertunda. Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM) pada Bulan November 2020 mengeluarkan
edaran tentang perkuliahan onsite bertahap dan terbatas di
mana setelah UTS, dosen wajib melaksanakan perkuliahan
daring di ruang kelas masing-masing sesuai jadwal. Namun,
kondisi meningkatnya wabah COVID-19 di Kota Malang
1
Siti Khoiruli Ummah, Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
162
Masa Pandemi Covid-19
163
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
164
Masa Pandemi Covid-19
165
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Aktivitas Siswa
Kegiatan Kelas Kalkulus Menu pada
Pembela- untuk Teknik Kelas Analisis Variabel Kompleks LMS Canvas
jaran Informatika (3 sks)
(2 sks)
Menyimak Instruksi
Dosen melalui Menyimak Instruksi Dosen melalui
Whatsapp
Announcement pada Announcement pada LMS Canvas atau
Group
LMS Canvas atau Whatsapp Group
Pendahu-
Whatsapp Group
luan
(10 menit) Pembentukan
Kelompok melalui Pembentukan Kelompok melalui
Whatsapp
Whatsapp Group Whatsapp Group dipimpin oleh ketua
Group
dipimpin oleh ketua kelas
kelas
Belajar Mandiri
melalui e-modul Belajar Mandiri melalui e-modul berupa
Inti berupa PPT dengan PPT dengan rekaman penjelasan dosen LMS-Home
rekaman penjelasan (45 menit)
dosen (30 menit)
166
Masa Pandemi Covid-19
Mengakses
Zoom Meeting
untuk menyimak
Mengakses Zoom Meeting untuk
paparan dosen
menyimak paparan dosen dan
dan melakukan Zoom
melakukan tanya-jawab tentang materi
tanya-jawab Meeting
pada e-modul (15 menit) - Synchronous
tentang materi pada
Learning
e-modul (15 menit)
- Synchronous
Learning
Diskusi kelompok
melalui Zoom
Meeting dengan Diskusi kelompok melalui Zoom
Zoom
fasilitas Breakout Meeting dengan fasilitas Breakout Room
Meeting
Room (30 menit) (50 menit) - Synchronous Learning
- Synchronous
Learning
Persiapan
perekaman
presentasi oleh
masing-masing
kelompok Persiapan perekaman presentasi
menggunakan akun oleh masing-masing kelompok
Zoom/Google Meet menggunakan akun Zoom/Google
Zoom
masing-masing Meet masing-masing kelompok dan
Meeting
kelompok dan dikonversi menjadi bentuk mp4 dan
dikonversi menjadi diupload pada Youtube/Google Drive -
bentuk mp4 dan Synchronous Learning
diupload pada
Youtube/Google
Drive - Synchronous
Learning
Upload video
presentasi URL
Youtube/Google
Drive pada LMS
Canvas sedangkan Upload video presentasi URL Youtube/
kelompok lain Google Drive pada LMS Canvas
menyimak serta sedangkan kelompok lain menyimak LMS-
memberikan serta memberikan komentar terhadap Discussion
komentar terhadap paparan materi setiap kelompok (30
paparan materi menit) - Asynchronous Learning
setiap kelompok
(15 menit) -
Asynchronous
Learning
Mengakses LMS
Canvas untuk
mendownload
penugasan Mengakses LMS Canvas untuk
terstruktur mendownload penugasan terstruktur LMS-
Penutup
yang disubmit yang disubmit dalam jangka waktu Assignment
dalam jangka tertentu - Asynchronous Learning
waktu tertentu
- Asynchronous
Learning
167
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
168
Masa Pandemi Covid-19
169
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
170
Masa Pandemi Covid-19
171
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
172
Masa Pandemi Covid-19
173
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Kalimantan
12%
Sumatera
2%
Jawa
76%
174
Masa Pandemi Covid-19
175
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
176
Masa Pandemi Covid-19
177
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
178
Masa Pandemi Covid-19
179
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
180
Masa Pandemi Covid-19
181
Pengaruh Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kecerdasan
Emosional Melalui Pendekatan Saintifik Siswa SMP
St. Rubiatul Adhawiyah Yusuf1
Pengantar
Pendidikan adalah unsur terpenting dalam kehidupan
sehari-hari karena pendidikan merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan sumber daya manusia karena
pendidikan merupakan peranan penting untuk kehidupan
suatu bangsa dan negara [1]. Tujuan Pendidikan Nasional
abad ke-21 melaksanakan cita - cita bangsa Indonesia, yakni
rakyat Indonesia makmur, mempunyai derajat yang mulia
setara seperti bangsa lain, untuk mewujudkannya rakyat
diharapkan dapat menjadi rakyat yang berkualitas, seperti
menjadi individu yang merdeka, berkemauan dan mampu
berjuang mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia (BSNP,
2010). Dari tujuan yang telah dijelaskan, diharapkan peserta
didik mendapat hasil belajar yang baik setelah melewati
proses pembelajaran sehingga mampu mengembangkan
kemampuan yang ada pada dirinya [2].
Pembelajaran matematika merupakan ilmu dasar yang
dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan cara berpikir
dan berargumentasi sehingga dapat memberikan kontribusi
dalam penyelesaian masalah sehari-hari [3]. Oleh karena itu,
matematika dipelajari pada setiap jenjang pendidikan mulai
dari tingkat dasar sampai tingkat tertinggi dan setiap tingkat
harus mampu mengembangkan potensinya peserta didik
sehingga mampu memahami matematika dengan benar yang
1
St. Rubiatul Adhawiyah Yusuf, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
182
Masa Pandemi Covid-19
183
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
184
Masa Pandemi Covid-19
185
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
186
Masa Pandemi Covid-19
187
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
188
Masa Pandemi Covid-19
189
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
190
Masa Pandemi Covid-19
Pendekatan Saintifik
Sikap
(Tahu Mengapa)
Produktif
Inovatif
Keterampilan Kreatif Pengetahua
n
(Tahu Bagaimana) Afektif
191
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
192
Masa Pandemi Covid-19
Mengamati
Mempertanyakan
Mencoba
Mengolah
Informasi
Mengkomunikasik
an
Penutup
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan emosional juga menjadi salah satu faktor penting
pengaruh hasil belajar matematika peserta didik, begitupun
dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh
pendidik saat proses pembelajaran. Peserta didik pada tahap
ini akan mengalami perubahan emosi yang tidak stabil
sehingga dapat berpengaruh pada proses pembelajaran
sehingga mengakibatkan hasil belajar matematika yang
didapat kurang memuaskan, untuk itu pendidik diminta
untuk menilai hasil belajar matematika tidak hanya dilihat
dari ujian berstandar saja tetapi dari beberapa faktor yang
mempengaruhi lainnya seperti kecerdasan emosional peserta
didik agar kedepannya pendidik diharapkan juga dapat
membantu peserta didik mengatasi perubahan emosi yang
terjadi agar tidak berpengaruh pada hasil belajar matematika.
193
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
Rujukan
[1] A. Wiyono, M. Anggo, and K. Kadir, “Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII MTs Negeri 1 Kendari,” J. Penelit. Pendidik. Mat., vol. 6,
no. 2, p. 113, 2018, doi: 10.36709/jppm.v6i2.9121.
[2] F. W. Rahma, “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 4 Metro
Pusat,” J. Tools, J. Manaj., vol. 7, no. 1, pp. 45–56, 2017.
[3] D. Ramadan, “Kecemasan Siswa Dalam Belajar
Matematika,” no. May, 2019.
[4] A. A. Permadi, E. A, Cholily M.Y, Putri, “Cooperative
Models Practice Type Teams Games Tournaments (TGT)
With a Saintific Approach on Material Opportunity,” MEJ
(Mathematics Educ. Journal), vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699,
2013, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
[5] W. Asry, I. Jaya, and L. Lubis, “The Influence of Emotional
Intelligence and Achievement Motivation to Learning
Achievement of Akidah Akhlak Subject at Madrasah
Aliyah Negeri 1 Medan,” vol. 22, no. 8, pp. 62–69, 2017,
doi: 10.9790/0837-2208046269.
[6] I. Sahidin, “The Correlation Between Student’s Emotional
Intelligence And Their Achievment In Reading
Comprehension (A Study at the Tenth Grade Science
Students of SMA NU,”, no. 1, p. 43, 2018, doi: 10.1017/
CBO9781107415324.004.
[7] J. Tyavbee and S. A. O, “Emotional Intelligence and
Achievement of Students in Mathematics : A Case Study,”
vol. 8, no. 5, pp. 1907–1913, 2018.
[8] B. Y. . Banat and O. . Rimawi, “An Impact of Emotional
Intelligence On Academic Achievement: A Case Study Of
Al-Quds University Students,” Int. Humanit. Stud., vol. 1,
no. 12, pp. 12–39, 2017.
[9] N. A. K. M. Nor, Z. Ismail, and Y. M. Yusof, “The
Relationship Between Emotional Intelligence And
Mathematical Competency Among Secondary School
Students,” J. Math. Educ., vol. 7, no. 2, pp. 91–100, 2016, doi:
10.22342/jme.7.2.3534.91-100.
194
Masa Pandemi Covid-19
195
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
196
Kemampuan Komunikasi Matematis pada Pembelajaran
Daring
Tutmai Handayani1
Pengantar
Pengetahuan matematika mempunyai peranan penting
dalam perkembangan dan kemajuan sosial serta merupakan
gerbang profesi yang baik bagi masyarakat [1]. Melihat
bahwa manusia tidak bisa hidup secara individu, maka
mengakibatkan manusia senantiasa mampu beriteraksi
dan berkomunikasi. Melihat hal ini bahwa kemampuan
berkomunikasi dan bersosial sangat penting kedudukannya.
Peserta didik pastinya harus dibekali hal-hal yang bermanfaat
dalam kehidupan khususnya dalam bersosial. Salah satu yang
diperlukan peserta didik adalah mampu mengungkapkan
pemikirannya baik secara tulisan maupun ucapan. Matematika
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi, oleh karena itu perlu dibimbing melalui proses
pembelajaran [2].
Perkembangan pembelajaran matematika yang berkembang
pada saat ini, peserta didik menjadi pemeran utama dan
aktif dalam membangun serta mengkontruksikan ide-ide
secara mandiri [3]. Pembelajaran seperti ini mendidik dan
merangsang peserta didik untuk aktif dan tidak hanya
mempunyai keterampilan berhitung atau pengetahuan tetapi
keterampilan berupa perbuatan [4]. Keterampilan tersebut
berupa bertanya, berdiskusi, memecahkan masalah, memberi
pendapat maupun saran. Pentingnya peserta didik memiliki
1
Tutmai Handayani, Mahaasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
197
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
198
Masa Pandemi Covid-19
199
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
200
Masa Pandemi Covid-19
201
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
202
Masa Pandemi Covid-19
203
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
204
Masa Pandemi Covid-19
205
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
206
Masa Pandemi Covid-19
207
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
208
Problematika Siswa Pada Pembelajaran Daring Matematika
Melalui Google Classroom Pada Masa Pandemi Covid-19
Vina Oktavia Candra Dewi1
Pengantar
Covid-19 atau sering disebut dengan virus corona ini adalah
penyakit yang sudah tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia
sendiri kasus covid-19 dikonfirmasi muncul pada 2 Maret 2020
[1][2]. Semakin tingginya angka positif orang yang terinfeksi
virus corona, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang
tepat dan cepat sasaran guna untuk pencegahan penyebaran
virus. Kebijakan tersebut berisikan tentang pembatasan sosial
berskala besar (PSBB), di mana segala kegiatan yang melibatkan
banyak orang di tutup untuk sementara. Akibatnya kegiatan
di lakukan di rumah mulai dari bekerja dari rumah, ibadah di
rumah, dan belajar di rumah [3].
Belajar di rumah ini artinya siswa melakukan kegiatan
pembelajaran di rumah dengan menerapkan pembelajaran
daring (dalam jaringan). Kebijakan ini sejalan dengan surat
edaran dari Menteri Pendidikan yang menyatakan bahwa
pembelajaran dilakukan melalui video conference, digital
documents, dan sarana daring lainnya [4]. Pembelajaran daring
ini dapat memudahkan siswa dan guru dalam melakukan
pembelajaran dapat dilakukan di manapun dan kapanpun
[5], [6]. Pembelajaran daring ini dapat diakses menggunakan
handphone atau telepon genggam, pc yang tersambung
dengan jaringan internet. Di Indonesia sudah tersedia banyak
aplikasi pendukung pembelajaran daring di antaranyanya
1
Vina Oktavia Candra Dewi, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Malang
209
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
210
Masa Pandemi Covid-19
211
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
212
Masa Pandemi Covid-19
213
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
214
Masa Pandemi Covid-19
215
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
216
Masa Pandemi Covid-19
217
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
218
Masa Pandemi Covid-19
219
Biodata Penulis
Aldofa Bagus Tivani, Lahir di Banyuwangi, 29 April 1999.
Aldofa atau Dofa adalah panggilan akarabnya oleh keluarga
maupun teman-teman. Aldofa adalah seorang yang terlahir dari
darah kesenian. Saat ini Aldofa menjadi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Matematika dan Komputasi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2017. Selain menjadi mahasiswa, Aldofa
juga berkecimbung di dunia organisasi, salah satunya yaitu
HMJ Matriks Universitas Muhammadiyah Malang dalam
bidang BAKMI (Bakat dan Minat). Salah satu prestasi yang
sudah diraih yaitu juara 1 Rector Cup FKIP dalam lomba solo
dangdut di Universitas Muhammadiyah Malang.
220
Masa Pandemi Covid-19
221
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
222
Masa Pandemi Covid-19
223
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
224
Masa Pandemi Covid-19
225
Pembelajaran Matematika dan Problematikanya
226