Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nyimas Zahrah Shabirah

NIM : 2020603085
Kelas : SPS 3
Mata Kuliah : Islam dan Ilmu Pengetahuan
Ringkasan: BAB V

A. PANDANGAN AL-QUR'AN DAN HADIS TERHADAP ILMU PENGETAHUAN


Menurut H.M. Quraish Shihab, bahwa membahas hubungan Al-Qur- an dengan ilmu
pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya, adakah teori relativitas atau bahasan tentang
angkasa luar atau ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur'an tetapi yang lebih utama adalah
dengan me lihat adakah jiwa ayat-ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau
sebaliknya, serta adalah satu ayat Al-Qur'an yang bertentangan dengan hasil penemuan ilmiah
yang telah mapan. Selain itu, Al-Qur'an sebagai kitab yang memberikan petunjuk kepada
manusia untuk kebahagiaan hidupnya di dunia dan akhirat, dan dalam hubungannya dengan ilmu
pengetahuan adalah mendorong manusia seluruhnya untuk menggunakan akal pikirannya serta
menambah ilmu pengetahuan sebisa mungkin dengan cara menjadikan observasi atas alam
semesta sebagai alat untuk percaya kepada setiap penemuan baru atau teori ilmiah untuk
dicarikan dalilnya di dalam Al-Qur'an untuk dibenarkan atau dibantahnya.
Namun demikian, Al-Qur'an bukanlah buku ilmu pengetahuan, karena berbagai hal yang
terkait dengan ilmu pengetahuan di dalam Al-Qur'an tidak disusun berdasarkan pendekatan dan
metode ilmu pengetahuan. Hal yang demikian dilakukan Tuhan, untuk menunjukkan, bahwa
posisi Al-Qur'an berada di atas ilmu pengetahuan; Al-Qur'an tidak tunduk pada logika dan sifat
ilmu pengetahuan yang dapat berubah, lemah, bahkan bisa dibatalkan Al-Qur'an adalah firman
Allah (kalamullah) yang abadi, akan terus menginspirasi, tidak akan habis kandungan
inspirasinya, walaupun manusia menggunakan lautan sebagai tinta untuk menulis ajarannya.

B. ISTILAH-ISTILAH ILMU DALAM AL-QUR'AN DAN AL-HADIS


1. Ilmu
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian
(baik tentang segala yang masuk jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan alam, dan
sebagainya); dan berarti pula pengetahuan mengenai segala sesuatu sesudah hidup di dunia ini.
Dari beberapa kutipan ini dapat diketahui bahwa ilmu terkait erat dengan pemikiran, gagasan,
ide, pendapat, dan pandangan yang ber hubungan dengan kerja akal. Ilmu dalam pandangan Al-
Qur'an tidak dibedakan dengan pengetahuan; dalam kata ilmu terkandung ilmu dan pengetahuan.
Hal ini berbeda dengan pandangan para imuwan yang membedakan antara ilmu dan
pengetahuan. Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah (scientic knowledge) yang antara
lain ditandai oleh susunan yang sudah sistematik, kebenarannya sudah teruji secara aka demik
dan empirik, rasional, dapat diamati, diuji coba, dan dibuktikan melalui eksperimen. Adapun
pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, namun belum bersifat ilmiah. Dengan kata
lain, ilmu adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah; sedangkan pengetahuan adalah pe ngetahuan
yang bersifat non-ilmiah, atau pengetahuan masyarakat pada umumnya tentang sesuatu.
Namun demikian, kata ilmu yang terdapat dalam Al-Qur'an berbeda dengan kata ilmu di dalam
Hadis. Selain mengandung pengertian ilmu sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an
seperti telah disebutkan di atas, juga mengandung pengertian dalam arti ilmu pengetahuan yang
dihasilkan akal pikiran manusia, melalui kegiatan penelitian lapangan, seperti: observasi,
eksperimen. Hal ini misalnya dapat dipahami dari Hadis Nabi Muhammad SAW yang menyuruh
orang menuntut ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Ilmu-ilmu tersebut dibutuhkan
untuk memahami kandungan Al-Qur'an.

2. Al-Hikmah
Kosakata al-hikmah berasal dari hakama yahkumu hikman wa hikmatan dan jamaknya hikam
yang berarti mengetahui yang benar, kata hikmah." Hans Wehr mengartikan hikmah yang
jamaknya hikam, dengan arti wisdom (kebijakan), sagacity (kecerdasan, kecerdikan, ke
bijaksanaan), philosophy (filsafat), maxim (peribahasa, pepatah), rationale (dasar
rasional/pemikiran, alasan) underlying (menggarisbawahi), reason (pemikiran), on account of
(dipertimbangkan), because of (alasan)." Dengan demikian, arti al-hikmah berdekatan dengan
arti ilmu sebagaimana dikemukakan di atas. Namun arti al-hikmah, tampak lebih mendalam
dibandingkan dengan kata al-ilmu.

3. Al-Wahyu
Kosakata al-wahyu berasal dari kata waha yahiy wahyan yang berarti mengajarkan,
menunjukkan sesuatu kepadanya, misalnya auhalla hu fi qulbihi kadru: Allah mengilhamkan
sesuatu ke dalam hatinya." Kosakata al-wahyu telah masuk ke dalam bahasa Indonesia, dan
diartikan sebagai perwujudan (seperti orang dan scbagainya) apa yang kelihatan dalam mimpi:
petunjuk (ajaran) Tuhan yang diturunkan dengan perwu udan di mimpi dan sebagainya, ilham
kitab suci Perjanjian Baru. Mewahyukan berarti memberitahukan kebenaran (petunjuk-petunjuk,
dan sebagainya) dengan wahyu.

4. Al-Bayan/al-Bayyinat
Kosakata al-bayan berasal dari kata bayyuni yubayyinu buyaanan yang berarti nyata, terang dan
mubin yang berarti nyata, yang terang. Kemudian berubah menjadi kata bayyana yubayyinu
tahyiinan, yang berarti menerangkan." Kata al-bayan al-bayyinat berbeda dengan kata al-ilmu
dan al-hikmah sebagaimana tersebut di atas, karena tidak di kembangkan menjadi sebuah istilah.
Kata-kata tersebut sering diguna kan tetapi tidak dalam arti istilah yang baku dan disepakati para
ahli, mecuali digunakan untuk nama sebuah kitab, misalnya Kitab al-Tibyan fi Ulum Al-Qur'an,
dan sebagainya. Selanjutnya al-bayan secara harti ah berarti keterangan atau penjelasan.

5. Al-Fiqh
Kosakata fiqh berasal dari kata faqiha yafqahu faqahan yang berarti ahli fikih, alim dalam ilmu
fikih, atau dari kosakata faqiha, yafqahu fighan yang berarti mengerti, atau paham; dan menjadi
fiqhu yang ber arti ilmu fikih, ilmu hukum Islam, syariat Islam, mengerti, paham, pin tar;
kemudian jadi faqih, faqühun, dan jamaknya fuqahau yang berarti ahli fikih atau alim dalam ilmu
tikih. .

6. Al-Mau'idzah
Al-wa'dzu juga berarti to preach (menceramahi), appeal to (usul menyampaikan), conscience
(kata hati, suara hati hati nurani); to admonish (memperingatkan, mengingatkan), exhort
(mendesak, berusaha lebih keras), caution (perhatian, berhati-hati), take advice (meminta
nasihat), to learn lesson (mempelajarkan pelajaran), take warning (memberi peringatan), be a
warning (menjadi peringatan).

7. Al-Hadas
Secara harfiah, al-nadas artinya: a new (baru), unprecedented thing (sesuatu yang tidak dapat
dimulai), a novelty (kebaruan), inno vation (pembaruan), event (peristiwa), incident (kejadian),
occurrence (kejadian), happening (kejadian), dan phenomenon (kegala) Dalam pengertian yang
umum digunakan para ahli filsafat, al-hadas adalah daya suci yang dimiliki oleh seorang Nabi
dan Rasul yang memungkinkan ia dapat memahami wahyu yang berasal dari Allah SWT.

8. Al-Ilham
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, ilham diartikan petunjuk yang datang dari Tuhan yang
terbit dari hati, bisikan hati, atau sesua tu yang menggerakkan hati untuk (mengarang syair, dan
sebagainya), mengilhamkan berarti membisikkan (petunjuk, dan sebagainya kepada seseorang)

9. Al-Hidayah/Huda
Menurut al-Raghib al-Asfahany, yang dimaksud dengan al-hidayah adalah:
datalatun biluthfin wa minhu al-hidayatu wa hawaadi al wahsyi ai mutaq qaddimaatuha al-
hidayatu li ghairiha wa khushaa maa kaana dalaaltun bihadaytu wa maa kaan l'thau bi ahdaytu
nawa ahdaytu al-hidaayatu wa hadaitu ila al-baiti in qüila kaifa ja'altu al-hidaayatu dilaalatur
biluthfin,
Artinya: huda atau hidayah adalah petunjuk dengan cara yang lembut dan darinya terbentuk kata
hidayah, yakni: sesuatu yang ada dengan hidayah dan sesuatu yang diberikan seperti aku
memberikan hadiyah dan aku menghadiahkan rumah, jika dikatakan, bagaimana aku menjadikan
hidayah sebagai petunjuk yang lembut.
10. Al-Taufiq
Kosakata al-taufiq berasal dari bahasa Arab waffaqa yufawwiqu, taufiq, yuwaffiqu, taufiqan yang
berarti petunjuk. Dalam A Dictionary of Modern Written Arabic, taufik diartikan conformation
(persesuaian, kecocokan), adaptation (penyesuaian), accomodation (penampungan), balancing
(keseimbangan), adjustment (pengesahan), settlement (kesi apan), reconciliation (perdamaian),
mediation (perantara), reconciliation (perdamaian), peacemaking (menciptakan perdamaian), re-
establishment of normal relation (membentuk hubungan yang normal), success (keberhasilan),
happy outcome (hasil yang membahagiakan), good fortune (keburuntungan yang baik), good
luck (keberuntungan), prosperity (keburuntungan, keberkahan), dan successfulness (penuh
keberuntungan).

Anda mungkin juga menyukai