Anda di halaman 1dari 12

DEHIDRASI ASAM SULFAT

PEKAT
KELOMPOK 11
Anggota kelompok :

Lilik Parwati Ningsih (2108511009)


Lulu Makruna Arief (2108511030)
Ummi Azizah Tri Agustin (2108511051)
Helen Sonia Sanjaya (2108511057)
Najla Rahmadifa (2108511062)
Reaksi Dehidrasi

Reaksi dehidrasi adalah reaksi yang melibatkan


pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi
dehidrasi merupakan sebset dari reaksi eliminasi.
Reaksi dehidrasi adalah dimana ketika bereaksi
dengan senyawa organik, maka asam sulfat akan
menarik unsur H dan O (molekul air) dari
senyawa terdebut dan hanya menyisakan karbon
dan juga gas sebagai hasilnya.
Asam sulfat (H2SO4)

Sifat Fisika
Tidak berwarna atau agak kekuningan
titik leleh 10°C
titik didih 337°C

Sifat kimia
Massa molekul relative 98,079 gram/mol.
bersifat higroskopis ( kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari
lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi). bersifat korosif, bereaksi
dengan air, basa, logam dan sebagai oksidator dan dehidrator
Tembaga (II) sulfat-
pentahidrat
Sifat kimia

Warna tembaga (II) sulfat yang berwarna biru berasal dari hidrasi air.
Ketika tembaga(II) sulfat dipanaskan, maka akan terdehidrasi dan
berubah warna menjadi hijau keabu-abuan. Tembaga (II) sulfat juga
dapat bereaksi dengan logam lain yang lebih reaktif dari tembaga
(misalnya Mg, Fe, Zn, Al, Sn, Pb, dan lain-lain).Tembaga yang terbentuk
akan terlapisi di permukaan logam lainnya. Reaksi akan berhenti ketika
tidak ada lagi permukaan kosong pada logam yang dapat dilapisi oleh
tembaga.

Sifat fisika
Tembaga (II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum mencair
pada 150 °C, akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63 °C, dan
akan kehilangan 2 molekul lagi pada suhu 109 °C dan molekul air
terakhir pada suhu 200 °C.Pada suhu 650 °C.
Korek Api

Korek Api terdiri dari kayu yang dilapisi sulfur dan serbuk kaca. Kayu tersusun dari
unsur karbohidrat (selulosa dan hemiselulosa) dan unsur nonkarbohidrat (lignin,
dan zat ekstraktif). Sulfur berwujud kristal berwarna kuning, kuning kegelapan, dan
kehitam-hitaman. Belerang tidak larut dalam air atau H2SO4 dengan titik leleh
129oCdan titik didihnya 446oC. Sulfur mudah larut dalam CS2, CCl4, minyak bumi,
minyak tanah, dan anilin. Sulfur semi konduktor dan menghasilkan api biru serta
menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk. Kaca merupakan zat cair yang sangat
dingin. Dikarena struktur partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti zat
cair namun berwujud padat.lalu terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang
sangat cepat, sehingga partikel-partikelnya tidak sempat menyusun diri secara
teratur. Kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya.
Gula Pasir

Sifat fisik

Tidak berwarna, larut dalam air dan etanol, tidak larut


dalam eter dan kloroform, titik lebur 180°C, bentuk
kristal monoklin, bersifat optis aktif, densitas kristal
1588 kg/m3 (pada 15°C).

Sifat kimia

Dalam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami


inverse menjadi glukosa dan fruktosa
PERCOBAAN PERTAMA
Asam sulfat + Tembaga (II) sulfat-pentahidrat

CuSO4 .5 H2O + H2SO4 → CuSO4 + 5 H2O

Pada percobaan pertama tembaga (II) sulfat-pentahidrat yang


semula berwarna biru ditambah dengan asam sulfat pekat cair dan
diaduk rata, menghasilkan perubahan warna dari biru menjadi
larutan berwarna kecoklatan dan terdapat endapan. Setelah itu
ketika larutan tersebut ditambah dengan aquades, larutan berubah
warna menjadi warna biru (kembali menjadi warna biru tembaga
sulfat pentahidrat
PERCOBAAN KEDUA
Asam Sulfat + Korek Api

Pada percobaan kedua korek api yang ditambahkan asam sulfat


pekat, kemudian digoyangkan perlahan, warna larutan berwarna
kuning, batang korek akan berubah menjadi warna hitam dan
berasap. Setelah ditambahkan dengan aquades, warna korek
tersebut semi balik ke warna awal, kuning tidak larut dan larutan
tetap berwarna bening.
PERCOBAAN KETIGA
Asam sulfat + Gula Pasir

C12H 22O12 + H2SO4 → 12C + 11H2O


Saat gula pasir ditambahkan dengan asam sulfat
pekat, terjadi proses karamelisasi. Hal tersebut
terjadi karena asam sulfat dapat menghilangkan air
dari gula dan reaksi eksoterm, melepaskan
panas,uap,dan gas sulfur oksida. Terjadi perubahan
warna menjadi coklat pekat, larutan berubah
menjadi padatan berwarna hitam, mengeluarkan
asap. Kemudian percobaan selanjutnya ditambahkan
dengan aquades dan hasilnya tidak terjadi
perubahan apapun.
KESIMPULAN
Asam sulfat berperan sebagai dehidrator, karena
asam sulfat dapat menarik molekul-molekul air yang
berada dalam larutan. Saat mereaksikan asam
sulfat dengan CuSO4. 5H2O yang awalnya
berwarna biru lama kelamaan berubah menjadi
bening dikarenakan adanya penarikan molekul air
oleh asam sulfat.
Asam asulfat juga berperan sebagai oksidator,
karena asam sulfat menyebabkan zat lain
mengalami oksidasi dan asam sulfat mengalami
reduksi. Dalam percobaan yang telah kita amati,
bilangan oksidasi dari asam sulfat pekat dan asam
sulfat encer mengalami penurunan sehingga dapat
bertindak sebagai oksidator dan mengalami reduksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai