Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN TETRAAMIN

TEMBAGA (II) SULFAT

Kelompok:
1. Siti Fatimah
2. Rizqi Putri Nur Utami
3. Aput Setiawan
TERIMA
KASIH
TUJUAN

Mempelajari pembuatan garam


kompleks tetrammintembaga (II)
sulfat sebagai hasil reaksi antara
kupri sulfat dengan amoniak dan
sifat-sifatnya.
Alat dan Bahan
Alat:
Gelas Ukur 50mL
Gelas beker 100mL Bahan:
1 set pompa vacum Kristal CuSO4.5H2O
Kertas saring Amonia pekat
Tabung reaksi kecil Etil alkohol 96%
1 set pemanas
bucher
Tabung reaksi besar
CARA KERJA

Pembuatan garam kompleks tetraammin tembaga (II) sulfat


Menambahkan 4
Menimbang mL etil alcohol
2,65 gr 96% secara
Menambahkan
CuSO4. 5H2O perlahan-lahan
12,5 mL NH3
kemudian melalui dinding
10 % , aduk
larutkan beker sehingga
hingga
dengan 5 mL larutan tertutupi
homogeny.
H2O dalam oleh alcohol.
beker glass. Jangan diaduk
atau digoyang.

Diamkan atau
simpan dalam
Menutupnya
kulkas selama
dengan gelas
semalaman
arloji dan
hingga
biarkan 1 jam.
berbentuk
Kristal.
Mempelajari sifat-sifat garam kompleks tetraammin tembaga (II) sulfat

Menempatkan
Melarutkan
sedikit garam
sedikit garam Mengencerkan
kering hasil
hasil dengan 20 mL
percobaan
perrcobaan H2O dan catat
dalam tabung
dalam 5 mL perubahan
reaksi dan
H2O dan amati warnanya.
panaskan
warnanya.
pelan-pelan.
DASAR TEORI
Tembaga (Cu) merupakan salah
satu logam yang paling ringan dan Tembaga (Cu) adalah logam merah
paling aktif. Cu+ mengalami muda yang lunak, dapat ditempa
disproporsionisasi secara spontan dan liat. Tembaga melebur pada
pada keadaan standar (baku). Hal 1038C Karena potensial elektroda
ini bukan berarti senyawa larutan standarnya positif (+0,34 V untuk
Cu(l) tidak mungkin terbentuk. pasangan Cu / Cu2+), tembaga
Untuk menilai pada keadaan tidak larut dalam asam klorida dan
bagaimana Cu(l) dan Cu(lI) asam sulfatencer, meskipun
terbentuk, yaitu membuat (Cu+) dengan adanya oksigen ia dapat
cukup pada banyak larutaan air, larut sedikit. Asam nitrat yang
Cu2+ akan berada pada banyak sedang konsentrasinya (8M)
jumlah banyak (sebab dengan mudah melarutkan
konsentrasinya harus sekitar dua tembaga
juta dikalikan pangkat dua dari
Cu2+ ). Disproporsionisasi ini akan
menjadi sempurna. Dilain pihak
jika Cu+ dijaga sangat rendah
(seperti pada zat yang sedikit
larut atau ion kompleks mantap).
Cu2+ sangat kecil dan tembaga (I)
Tembaga membentuk Senyawa tembaga bersifat
senyawa dengan tingkat diamagnetic. Tembaga sulfit
oksidasi +1 dan +2, namun teroksidasi superficial dalam
hanya tembaga (II) yang stabil udara, kadang menghasilkan
dan mendominasi dalam lapisan warna hijau hidroksida
larutannya. Dalam air, hampir karbonat dan hidrokso sulfat
semua garam tembaga (II) dan SO2, di atmosfer tembaga
berwarna biru oleh karena mudah larut dalam asam
warna ion kompleks koordinasi nitrat dan asam sulfat dengan
enam [[Cu(H2O)6 ]2+ adanya oksigen. Kestabilan
Reaksi ion Cu2+ dengan OH relative kepro dan kopri
pada berbagi konsentrasi diartikan degan potensial
bergantung pada metodenya. Cu*= 0.52 V dan Cu+ 0.153 V.
Penambahanion hidroksida ke Kestabilan relafif tergantung
dalam larutan tembaga (II) pada sulfat anion dan ligan
Sulfat (0,1 0,5 M) secara yang cukup beragam dengan
bertetes dengan kecepatan 1 pelarut / sifat fisik atom
mL/menit menyebabkan tetangganya dalam Kristal.
terjadinya endapan gelatin Pelarut tembaga hidroksida
biru muda dari garam karbonat dan sebagainya
tembaga (II) hidroksida sulfat, dalam asamyang
bukan endapan Cu(OH)2 dihasilkanaku hijau kebiruan

Anda mungkin juga menyukai