Anda di halaman 1dari 26

DOSEN PENGAMPUH

Erwin SE.,MM
SEGMENTING TARGETING DAN
POSITIONING DALAM JASA

Di Susun Oleh : Kelompok 2

Andi Putri Dian Angriani (C0119312) Indariati (C0119332)

Andika Teguh Satria (C0119313) Idrus (C0119331)

Alda (C0119308) Makkia (C0119035)

Adrian (C011904) Mita (C0119346)

Aldi Saputra H (C0119309) Marina (C0119339)

Ferdi Nugrawan (C0119399) Mahfud Radi (C0119337)

Irjan Ruslin (C0119400) Renaldi (C0119539)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TAHUN 2022

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Segmenting
Targetting dan Positioning dalam Jasa " ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
Mata Kuliah Pemasaran Jasa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang strategi segmentasi, target pasar dan posisi pasar bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Erwin.,SE.MM selaku dosen Mata kuliah
Pemasaran Jasa yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Majene, 11 Maret 2022

Kelompok2

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Segmenting, Targeting dan Positioning 3


B. Strategi Segmentasi Pasar Jasa dan Tahapanya 4
C. Strategi Target Pasar dan Tahapanya 8
D. Strategi Positioning yang Efektif dan Tahapan Strategi Positioning Jasa 12
E. Kaitan antara Marketing Mix dan STP 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 22

B. Saran 22

Daftar Pustaka 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya, suatu perusahaan pasti menganut salah satu konsep atau filosofi
pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap
kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan
perjalanan waktu, konsep-konsep ini mengalami perkembangan atau evolusi pemikiran.
Walaupun begitu, tidak berarti konsep yang terakhir adalah yang lebih baik. Pemilihan dan
penerapan konsep pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai
dan visi misi manajemen, lingkungan internal, dan lingkungan eksternal perusahaan.

Konsep pemasaran jasa merupakan filosofi yang berpusat kepada konsumen dengan
cara sense and respond‖, merasakan dan merespons. Tujuannya adalah mencari produk jasa
yang tepat bagi pelanggan, bukan mencari pelanggan yang tepat bagi produk jasa perusahaan.
Dalam kontek konsep pemasaran jasa, maka suatu perusahaan jasa tersebut harus berorientasi
pada pemaksimalan kepuasan pelanggan dengan cara memberikan suatu jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan si konsumen dan pelayanan lainnya yang menyenangkan si
konsumen sehingga konsumen tersebut merasa puas dengan pelayanan dan jasa yang
diberikan dibandingkan jika menggunakan jasa lainnya yang sejenis.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan jasa tersebut harus lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Untuk itu strategi yang di terapkan oleh
perusahaan sangat penting. Segmenting, Targeting dan Positioning (STP) merupakan salah
satu strategi dasar perusahaan dalam melakukan pemasaran. Segmenting, Targeting dan
Positioning juga memiliki kaitan yang erat dengan marketing mix atau bauran pemasaran.
Akan dibahas lebih lanjut di makalah ini.

iv
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana pentingnya STP?


2. Bagaimana Strategi Segmentasi Pasar Jasa dan Tahapanya?
3. Bagaimana Strategi Target Pasar dan Tahapanya?
4. Bagaimana Strategi Positioning yang Efektif dan Tahapan Strategi Positioning Jasa?
5. Bagaimana kaitan antara Marketing Mix dan STP?

C. Tujuan

Adapun Tujuan Penulis dalam Pembuatan Makalah ini Ialah Sebagai Berikut:

1. Mengetahui pentingnya STP


2. Mengetahui Strategi Segmentasi Pasar Jasa dan Tahapanya
3. Mengetahui Strategi Target Pasar dan Tahapanya
4. Mengetahui Strategi Positioning yang Efektif dan Tahapan Strategi Positioning Jasa
5. Mengetahui kaitan antara Marketing Mix dan STP

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)


Segmentasi, Targetting dan Positioning atau yang di singkat dengan STP
merupakan salah satu strategi marketing yang digunakan oleh perusahaan. Menurut
Philip Kotler sebagaimana dikutip oleh Rhenald Kasali, menggabungkan proses
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen yang disebut dengan STP, yaitu
kependekan dari segmentasi, Targeting, dan Positioning. Segmentasi pada dasarnya
adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah
persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran
dipilih, proses selanjutnya adalah positioning yang pada dasarnya merupakan suatu
strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.

Meskipun menjadi faktor penting, tidak sedikit perusahaan yang gagal


menjalankan kegiatan pemasaran. Salah satu penyebabnya adalah banyak pemasar tidak
mengerti tentang STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan sering langsung
menyusun program marketing mix tanpa tahu mengenai apa strategi segmentasi mereka,
kemana target mereka dan janji apa yang mereka tawarkan ke pasar. Akibatnya banyak
pemasar yang karena tidak mengerti siapa target mereka kemudian sembarangan
menetapkan elemen marketing mix mereka, dan tidak sedikit yang melakukan error
positioning seperti janji terlalu berlebihan, janji kerendahan, membuat janji yang
membingungkan konsumen serta janji yang diragukan oleh konsumen

Penyusunan STP yang tepat tentu saja akan memudahkan perusahaan dalam
menyusun program kegiatan pemasaran. Terkait dengan hal itu, sebenarnya kegiatan
dalam pemasaran menyangkut empat jenis tindakan yaitu tindakan mengenai produk,
harga, distribusi dan promosi. Dari keempat jenis tindakan tersebut, didalamnya perlu
dipikirkan strategistrategi yang berkaitan dengan keempat kegiatan tersebut, baik secara
individu maupun secara keseluruhan. Kombinasi dari strategi produk, harga, distribusi
dan promosi dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan marketing mix atau bauran
pemasaran

Tanpa mengesampingkan tiga strategi lainnya dalam unsur marketing mix atau
bauran pemasaran, strategi harga perlu mendapatkan perhatian besar dari perusahaan.
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi.
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga
suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu,

vi
penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting,
karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan

Strategi pemasaran STP sangat berpengaruh terhadap citra, brand image, dan
keseluruhan kegiatan pemasaran. Pada dasarnya STP marketing atau Segmenting
Targeting Position adalah salah satu model pemasaran yang penerapannya melibatkan
tiga tahapan yaitu melakukan segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini
paling menguntungkan dan memposisikan produk yang dijual dengan cara yang paling
bernilai.

STP marketing sendiri merupakan pendekatan atau model yang populer


diterapkan banyak perusahaan dalam merancang strategi pemasaran. Beberapa kelebihan
dari model Segmentation Targeting Positioning adalah:

• Mengarahkan dan memberi fokus pada strategi pemasaran seperti dalam penerapan
targeted advertising, pengembangan produk baru atau diferensiasi brand dengan
mengalokasikan sumber daya untuk segmentasi target.
• Mengidentifikasi peluang pertumbuhan pasar dengan melihat pelanggan baru dan
penggunaan produk.
• Mencocokan sumber daya perusahaan yang efektif dan efisien untuk menargetkan
segmen pasar yang menjanjikan return on marketing investment yang lebih besar.
• Meningkatkan posisi perusahaan menjadi lebih kompetitif.

B. Segmentasi Pasar Jasa


Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok pembeli
berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran/produk terpisah (Amstrong, 1997:227).
Segmentasi pasar jasa adalah suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat
dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran
pemasarannya. Dalam setiap segmen terdiri dari individu dengan kebutuhan dan
keinginan yang sama, dan mempunyai respons yang sama terhadap usaha pemasaran
yang ditawarkan.

Pengertian segmentasi pasar sebagai strategi perusahaan bukan dilakukan semata-


mata dengan membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product
diversification), tetapi didasarkan atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen. Nilai

vii
strategis suatu segmentasi pasar adalah untuk menjawab pertanyaan berikut (Michael
Porter, 2000:51) :

a. Segmen pasar mana yang seharusnya bersaing.


b. Pada segmen mana sebaiknya perusahaan menerapkan strategi fokus.
Nilai terpenting dari segmentasi pasar ini adalah bagaimana memahami
karakteristik, sekaligus mengidentifikasi cara-cara yang efektif untuk dapat melayani
masing-masing segmen tersebut. Jadi segmentasi pasar merupakan proses menyeluruh
dimana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen,
setidaknya usahanya akan lebih ekonomis apabila unit-unit pembelian itu dikelompokkan
ke dalam beberapa kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha untuk mencapai
laba maksimum. (Rahmawati, 2016)

Dasar Segmentasi terdiri dari :

a. Segmentasi geografis
Segmentasi ini membagi-bagi khalayak audiens berdasarkan jangkauan geografis.
Pasar audiens dibagi-bagi ke dalam beberapa unit geografis yang berbeda, mencakup
suatu wilayah negara, provinsi, kabupaten, kota hingga ke lingkungan seperti kondisi
tanah, cuaca dll. Perusahaan yang memakai segmentasi ini percaya setiap wilayah
audiens mempunyai kebiasaan berbelanja yang berbeda-beda dikarenakan pengaruh
dimana mereka tinggal. Maka dari itulah setiap wilayah di suatu negara perlu
dikelompokan berdasarkan kesamaan karakternya.

b. Segmentasi demografis
Segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok berdasarkan variable-
variabel demografis seperti: usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas
sosial. Variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan
kelompok pelanggan. Satu alasan adalah bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat
pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variable demografis. Alasan
lain adalah bahwa variable demografis lebih mudah di ukur daripada sebagian besar
variable. Bahkan jika pasar sasaran di uraikan ke dalam faktor non demografis

viii
(katakanlah jenis kepribadian) hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan
untuk mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus digunakan untuk
menjangkaunya secara efisien
c. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis merupakan segmentasi berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian manusia. Segmentasi pasar gaya hidup dapat digunakan untuk
mengelompokan konsumen ke dalam segmensegmen yang homogen. Dengan mengenali
siapa mereka, aktivitasaktivitas, minat, dan apa yang menjadi pendapatannya, dari
identifikasi tersebut audiens bisa menentukan pilihan-pilihan yang menjadi konsumsinya.
d. Segmentasi perilaku.
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar

Langkah identifikasi segmen pasar

Ada 3 langkah dalam mengidentifikasi segmen pasar: Survei, analisis, dan pembentukan
profil:

Pertama: tahap survei.

Pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan
membentuk kelompok fokus untuk mendapatkan pemahaman atas motivasi, sikap dan
perilaku konsumen. Selanjutnya periset menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk
mengumpulkan data mengenai atribut yang dibutuhkan.

Kedua: tahap analisis.

Periset menerapkan analisis factor terhadap data untuk membuang variable-


variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk
menghasilkan jumlah segmen yang berbeda- beda secara maksimum.

Ketiga: tahap pembentukan.

ix
Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku,
demografis, psikologis, psikografis, dan pola media. Masing- masing segmen dapat diberi
nama berdasarkan sifat-sifat dominan yang ada pada kelompok tersebut.

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokan


variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan
dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan
dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar jasa antara lain:

1. Perusahaan jasa akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesain produk jasa yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-
periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2010) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:

1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.


2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga
mengandung sejumlah risiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan
segmentasi itu sendiri, antara lain:

x
1. Biaya merancang jasa akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses perancangan jasa
lebih pendek.
2. Biaya penelitian / riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan
macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.

Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi
pemasaran tiga tahap yaitu:

1. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.


2. Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil
keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran,
dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
3. Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen
di setiap segmen yang dibidik sebagai produk jasa yang memberikan kepuasan lebih baik
daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.

Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai
kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk
memuaskan kebutuhan setiap kelompok. Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun
perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru.

Riset segmentasi digunakan oleh para pemasar, berbagai stasiun TV dan radio sampai surat
kabar dan majalah untuk:

1. Menutup kesenjangan produk jasa


2. Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
3. Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan temuan-temuan
untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang serupa.
C. Targeting
Menurut Tjiptono (1997), menentukan pasar sasaran adalah suatu cara menentukan salah
satu atau lebih segmen pasar untuk dilayani. Targeting adalah suatu proses membandingkan dan

xi
mengevaluasi macam-macam segmen pasar, kemudian memilih beberapa pasar sebagai sasaran
yang dilihat memiliki peluang potensi terbesar untuk dilayani dengan efisien dan efektif.
Targeting adalah proses penyeleksian produk, baik barang maupun jasa atau pelayanan terbaik
sehingga benar-benar berada pada posisi yang terbaik guna mencapai keberhasilan. Setelah
perusahaan mengidetifikasikan peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam
segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market.

Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor
yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Perusahaan
harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik
seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, risiko yang rendah dan lain-lain.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk
akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan. (Rahmawati, 14 )

Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang ada, perusahaan selanjutnya harus


memutuskan segmen yang mana dan berapa banyak segmen yang akan dilayani, dimana proses
ini dapat disebut sebagai seleksi pasar sasaran.

Perusahaan dapat menggunakan satu dari tiga jenis strategi cakupan pasar jasa sebagai berikut
ini:

1. Pemasaran serba-sama; strategi cakupan pasar dimana sebuah perusahaan jasa


memutuskan untuk mengabaikan perbedaan- perbedaan segmen pasar dan memasuki
seluruh pasar dengan satu penawaran. Penawaran jasa akan memfokuskan pada kebutuhan
umum konsumen, bukan kebutuhan khusus konsumen.
2. Pemasaran serba-aneka; strategi cakupan pasar dimana sebuah perusahaan jasa
memutuskan untuk beroperasi pada beberapa segmen pasar dan mendesain penawaran
yang berbeda untuk masing-masing segmen. Dibutuhkan riset pemasaran, peramalan,
analisis penjualan, perencanaan promosi, jalur distribusi, dan biaya promosi yang besar
jika perusahaan memutuskan menggunakan strategi ini.
3. Pemasaran terpusat; strategi cakupan pasar dimana sebuah perusahaan jasa mencari bagian
besar dari satu atau beberapa sub pasar. Sebagai pengganti mencari pangsa kecil dari
sebuah pasar yang besar, perusahaan mencari pangsa besar dari satu atau beberapa sub
pasar.

xii
Penetapan Target Pasar

Strategi Penetapan Target pasar sangat berkaitan erat dengan proses segmentasi,
yang mengidentifikasi karakteristik internal konsumen dan preferensinya terhadap jasa,
baik dalam pasar lokal maupun dalam pasar global. Penetapan pasar sasaran akan
tergantung pada siklus (daur) hidup pasar jasa yang tengah sedang berjalan. Pada tahap
perkenalan segmentasi umumnya bersifat tunggal tanpa adanya perbedaan preferensi
konsumen, sehingga sangat menarik dimasuki oleh produsen yang memiliki keahlian,
teknologi, dan keunggulan kompetitif. Pada tahap pertumbuhan dibutuhkan berbagai
pendekatan agar produk dapat diarahkan pada sasaran yang diharapkan. Pada tahap
matang, persaingan sangat kuat tetapi masih memungkinkan merebut relung pasar
melalui keunikan produk. Strategi penetapan posisi (posisioning) juga merupakan strategi
yang sangat penting dalam memasuki pasar baik pada tahap perkenalan maupun tahap
matang. Posisioning suatu produk jasa menggambarkan citra produk jasa dalam
pemikiran konsumen, sehingga dapat menimbulkan kesetiaan konsumen terhadap merek
produk yang diminatinya berdasarkan pengalamannya. Harga seringkali tidak menjadi
pertimbangan ketika citra merek sudah sangat melekat di benak konsumen. Dukungan
promosi dan bauran pemasaran lainnya sangat penting dalam menciptakan posisi produk
di mata konsumen.

Penentuan Target Pasar jasa

Perusahaan jasa dalam menetapkan sasaran pasar, terlebih dahulu melakukan


segmentasi pasar, perusahaan jasa dapat mengembangkan posisi dan kedudukan jasanya
di setiap sasaran pasar sekaligus dengan mengembangkan acuan strategi bauran
pemasaran (marketing mix) untuk setiap sasaran pasar tersebut. Proses yang dilakukan
dalam hal ini adalah:

1. Identifikasi basis untuk mensegmentasi pasar.


2. Mengembangkan ―profiles‖ dari segmen pasar yang dihasilkan.
3. Mengembangkan ukuran/kriteria dari daya tarik segmen pasar yang ada.
4. Memilih pasar sasaran.
5. Mengembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar sasaran.

xiii
6. Mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) untuk setiap segmen pasar
sasaran itu.
Target atau Sasaran pasar adalah suatu kelompok konsumen yang agak homogen,
kepada siapa perusahaan ingin melakukan pendekatan guna dapat menariknya (appeal)
untuk membeli produk yang di pasarkan. (Kotler, 2000). Setelah mengevaluasi segmen-
segmen pasar yang berbeda, perusahaan jasa dapat mempertimbangkan lima Pola
pemilihan segmentasi pasar, yaitu:

1. Konsentrasi segmen Tunggal


Perusahaan bisa memilih dan menentukan sebuah segmen tunggal. Seperti contoh:
PT Sayap Mas berkonsentrasi pada pasar jasa travel dan sejenisnya. Keuntungan jika
perusahaan memilih berkonsentrasi pada pasar tertentu, maka perusahaan biasanya
mendapatkan pengetahuan yang luas dan mendalam tentang perilaku konsumen produk
jasa yang ditawarkan. Sedangkan kelemahannya adalah ketika konsumen mulai
meninggalkan produk jasa perusahaan dikarenakan konsumen sudah mulai bosan, atau
adanya pesaing yang mendadak memproduksi barang yang sama maka perusahaan akan
menghadapi risiko diatas risiko normal.
2. Spesialisasi Selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen, secara objektif memang masing-masing
segmen sangat menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi di
antara segmen-segmen tersebut, namun masing-masing segmen berpotensi sebagai
penghasil uang. Cakupan multi segmen itu memiliki keuntungan Pendiversifikasian risiko
perusahaan.
3. Spesialisasi produk jasa
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk jasa
tertentu yang dijual ke beberapa segmen. Contohnya adalah: perusahaan Travel yang
berkonsentrasi melayani dan juga menjual jasanya yang berkonsentrasi khusus pada
travel jasa Umroh dan Haji. Kelebihan strategi spesialisasi produk ini adalah strategi ini
mampu membangun reputasi yang kuat di bidangnya.
4. Spesialisasi pasar
Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu
kelompok pelanggan tertentu. Kelebihan dari strategi ini adalah perusahaan mendapatkan

xiv
reputasi yang kuat dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan
tertentu dan menjadi saluran pemasaran bagi semua produk yang mungkin digunakan
oleh kelompok pelanggan ini. Risiko yang tidak menguntungkan adalah bahwa kelompok
pelanggan itu mungkin harus memotong anggaran mereka.
5. Cakupan seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani seluruh pelanggan dengan menyediakan semua
produk yang dibutuhkan pelanggan. Biasanya perusahaan yang cukup besar yang bisa
dan mampu melayani semua kebutuhan dan melayani strategi cakupan seluruh pasar.
Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dengan dua cara umum, yaitu melalui
pemasaran yang tidak terdiferensiasi atau melalui pemasaran yang terdiferensiasi.
Pemasaran yang tidak terdiferensiasi, perusahaan mengabaikan perbedaan segmen pasar
dan meraih seluruh pasar dengan satu tawaran pasar. Ia memusatkan perhatian pada
kebutuhan pembeli yang bersifat dasar dan bukannya pada perbedaan diantara pembeli.
Sedangkan dalam pemasaran yang terdiferensiasi, perusahaan beroperasi di
berbagai segmen pasar dan merancang program yang berbeda bagi masing-masing
segmen. Pemasaran yang terdiferensiasi biasanya menciptakan lebih banyak penjualan
total dari pada pemasaran yang tidak terdiferensiasi. Namun ia juga meningkatkan biaya
untuk berbisnis. Diantara biaya-biaya tersebut antara lain adalah biaya modifikasi produk,
biaya manufaktur, dan biaya administrasi.

D. Strategi Positioning yang Efektif dan Tahapan Strategi Positioning Jasa


Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi
keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, jasa perusahaan dipersepsikan
lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan jasa pesaing dalam persepsi
konsumen. Fokus utama positioning jasa adalah persepsi pelanggan terhadap produk jasa
yang dihasilkan dan bukan hanya sekadar produk fisik. (14)

a. Market Demand
Pengertian permintaan pasar atau suatu jasa adalah jumlah keseluruhan yang akan
dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu di dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu

xv
tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran
tertentu.
b. Competition
Secara umum, Pengertian persaingan (competition) adalah suatu proses sosial ketika
ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai
kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila terdapat beberapa pihak menginginkan
sesuatu yang jumlahnya terbatas atau mejadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan
remaja bersaing agar masuk jajaran dua belas besar penyanyi idola. Persaingan mengacu
pada norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku pada masyarakat tersebut. Kecil
dari kemungkinan pada persaingan menggunakan kekerasan atau ancaman. Sehingga
dapat dikatakan bahwa persaingan dilakukan secara sehat atau sportif.
c. Key Strengths
Adalah kemampuan untuk secara konsisten menampilkan kinerja yang hampir
sempurna dalam aktivitas tertentu. Kunci untuk membangun strength (kekuatan) adalah
dengan mengidentifikasi pemasaran jasa yang dominan lalu melengkapinya dengan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan suatu pemasaran jasa.
Keberhasilan positioning jasa sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan
untuk mendiferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai
superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen..Sedangkan kunci utama keberhasilan
positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap
dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap
pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap
perusahaan, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya
sendiri, persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap
pesaing.
Kotler dan Armstrong (1997) menyatakan penentuan posisi pasar sebagai
perancangan posisi produk dan citra perusahaan sehingga menempati tempat khusus dan
dihargai dalam benak pelanggannya. Hermawan Kartajaya dkk. (2003) mendefinisikan
penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan dengan membangun
rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk pelanggan sehingga menciptakan
sebuah eksistensi di benak pelanggan dan memimpin mereka secara kredibel. Posisi produk

xvi
adalah cara bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau
tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk pesaing.
Proses penetapan posisi jasa terdiri atas tiga langkah, yaitu:

a. Mengidentifikasi keunggulan bersaing


Keunggulan bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan
menawarkan nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik melalui harga lebih murah
maupun dengan memberikan manfaat produk jasa yang lebih banyak sehingga sesuai
kalaupun harganya tinggi. Perusahaan dapat membedakan penawarannya dari pesaing dengan
cara berikut:

 Diferensiasi produk. perusahaan membedakan fisik produknya. Selain fisik produk,


perusahaan dapat membedakan produknya dalam hal kinerja, desain, konsistensi, daya
tahan, keandalan, dan kemudahan reparasi.
 Diferensiasi jasa; perusahaan melakukan pembedaan melalui jasa yang menyertai produk.
Dalam hal ini perusahaan melakukan penjualan produk dengan memberikan layanan
purna jual mulai dari pendidikan produk, jasa pengiriman, hingga jasa perbaikan produk
terhadap konsumennya.
 Diferensiasi personil; perusahaan memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan
mempekerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik dibanding pesaingnya.
 Diferensiasi citra; perusahaan bekerja untuk membangun citra yang membedakan mereka
dari pesaing.
b. Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Ketika suatu perusahaan menemukan beberapa potensi keunggulan bersaing,
perusahaan tersebut harus memilih keunggulan bersaing yang di atasnya dapat dibangun
strategi penentuan posisi. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak diferensiasi yang
akan dipromosikan dan yang mana.

 Berapa banyak perbedaan yang dipromosikan; ketika dua atau lebih perusahaan
mengklaim dirinya sebagai yang terbaik pada ciri yang sama, adalah penting bagi
perusahaan untuk memposisikan dirinya pada lebih dari satu faktor pembeda.
 Perbedaan mana yang dipromosikan; tidak setiap perbedaan adalah alat pembeda. Setiap
perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya sebagaimana keuntungan.
Perusahaan harus hati-hati memilih cara yang akan membedakan dirinya dari pesaing. .

xvii
3. Mengkomunikasikan posisi yang telah dipilih

Setelah menetapkan posisi produk jasanya, perusahaan harus mengambil langkah-


langkah pasti untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen
sasaran. Seluruh upaya bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi
penentuan posisi. Menentukan posisi perusahaan membutuhkan tindakan nyata, bukan
sekadar bicara. Jika telah memutuskan untuk membangun posisi pada mutu dan
pelayanan yang lebih baik, perusahaan harus menyampaikan posisi itu.

Kotler (1997) menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar
dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:

a. Penentuan posisi menurut atribut


Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang
lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya.
Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
b. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur
yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri
untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.
d. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih
komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain
dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.
e. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan
diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan
memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
f. Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.

xviii
g. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga.
Strategi untuk melakukan penempatan posisi (positioning) menurut David A Aacker adalahh
sebagai berikut:

1) Identifikasi Para Pesaing


Sebelum menentukan positioning, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah
identifikasi terhadap sejumlah pesaing yang ada di pasar. Menurut Myers untuk
membedakan struktur pesaingan terbagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu superioritas,
diferensiasi, dan paritas. Superioritas merupakan suatu struktur persaingan yang dialami
perusahaan atau produk yang unggul di berbagai bidang terhadap para pesaingnya.
Superioritas ini berusaha memberikan positioning yang berbeda atau bahkan belum ada
sebelumnya. Diferensisasi ini sedikit berbeda dengan superioritas. Di sini perusahaan
bertindak lebih rasional, yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi membatasinya
pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaing-pesaingnya. Program
paritis, dalam hal ini perusahaan dan produknya sama sekali tidak dapat dibedakan satu
dengan yang lainnya. Audiens nya pun tidak membedakan mana yang lebih baik dari satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain.
2) Persepsi Konsumen
Persepsi konsumen dilakukan untuk mengetahui manfaat produk bagi konsumen dan
sebagainya.
3) Menetukan Posisi Pesaing
Setelah mengetahui persepsi pendengar terhadap produk, selanjutnya adalah mengetahui
posisi yang diduduki oleh pesaing.
4) Menganalisa Preferensi Konsumen
Langkah ini digunakan untuk mengetahui posisi yang dikehendaki konsumen terhadap
suatu produk. Dalam hal ini bisa dilakukan dengan melihat atribut potensial yang belum
dijamah oleh pesaing.
5) Menentukan Posisi Merek
Produk Sendiri Posisi merek sendiri bisa dilakukan dengan melihat potensi ekonomi,
pertimbangan simbol dan sebagainya.

xix
6) Ikuti Perkembangan Posisi
Mengikuti perkembangan tentu perlu digunakan agar ketika terjadi kemungkinan-
kemungkinan suatu perusahaan bisa menyesuaikan.

E. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Dalam melakukan kegiatan pemasaran yang efektif dan effisien, manajemen dapat
menggunakan salah satu variabel pemasaran, yaitu bauran pemasaran. Menurut Sumarmi dan
Soeprihanto (2010), “Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.” Dengan
kata lain, marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk dapat memengaruhi tanggapan konsumen atau yang biasa kita sebut
sebagai bauran pemasaran. Bauran pemasaran mencakup empat unsur kombinasi yang saling
berhubungan dimana masing-masing unsur atau elemen di dalamnya saling memengaruhi
satu sama lainnya.

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa marketing


mix merupakan gabungan antara variabel product, price, place dan promotion yang saling
terintegrasi satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi kebijakan perusahaan. Sehingga
diharapkan dengan adanya implementasi marketing mix oleh perusahaan diharapkan mampu
mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Ketika
penentuan produk sudah sesuai maka kemudian perusahaan merumuskan tentang kebijakan
harga, distribusi dan promosi.

Menurut Mc. Carthy sebagaimana dikutip oleh Tjiptono (2006:30) menjelaskan


bahwa dalam pemasaran jasa penerapan 4 variabel marketing mix (place, price, place,
promotion) terlalu sempit sehingga butuh untuk dikembangkan kembali. Hal inilah yang
kemudian mendorong beberapa ahli untuk mendefinisikan kembali penerapan marketing mix
di sektor jasa dengan menambahkan 3 variabel lain yaitu people (orang), Process (proses)
dan Physical Evidencess (Bukti Fisik).

a. Produk
Produk merupakan unsur utama adan paling penting dalam marketing mix. Banyak
dari konsumen membeli suatu produk bukan karena kebutuhan mereka semata. Akan tetapi

xx
terkadang konsumen memiliki ketertarikan untuk membeli sebuah produk dikarenakan
beberapa faktor, seperti brand atau merk perusahaan, kemasan yang menarik, atau bahkan
karena teknik pemasaran yang menarik. Sehingga bisa dikatakan bahwa banyak motif yang
bisa dijadikan dasar pembelian produk oleh konsumen.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk, baik berupa barang
atau jasa, adalah kombinasi dari unsur-unsur yang menciptakan daya tarik konsumen seperti
kegunaan, warna, desain, ukuran dan lain sebagainya. Adapun unsur-unsur dari bauran
produk untuk mengenalkan kepada konsumen terdiri dari variasi, kualitas, desain, bentuk,
kemasan, ukuran serta pelayanan. Semakin banyak variasi produk yang dihasilkan
perusahaan ini menandakan bahwa semakin banyak perusahaan bisa melayani kebutuhan dan
keinginan masyarakat.

b. Price (Harga)
Secara singkat pengertian harga adalah sejumlah nominal yang ditanggung konsumen
atas kompensasi penggunaan produk dan jasa. Secara luas pengertian harga adalah sejumlah
nilai yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk bisa mendapatkan manfaat dari memiliki
atau menggunakan produk dan jasa (Kotler dan Amstrong, 2008:345).

Harga merupakan bagian yang vital dalam bauran pemasaran jasa karena harga
bersifat fleksibel. Artinya bahwa harga yang ditetapkan selalu disesuaikan dengan jenis
produk yang ditawarkan, segmentasi pasar yang dituju, sehingga produk bisa dimanfaatkan
oleh konsumen secara lebih luas. Terdapat beberapa fakttor yang mempengaruhi perusahaan
dalam penentuan harga suatu produk.

Faktor yang pertama adalah biaya dan permintaan yang ditawarkan. Berdasarkan
faktor ini, pengendalian harga bisa dilakukan dengan mengefisiensikan biaya produksi
sehingga perusahaan bisa menentukan harga yang lebih rendah. Terkadang juga, penentuan
harga didasarkan pada harga pesaing. Dengan menganalisa faktor eksternal perusahaan bisa
mengetahui harga di pasaran untuk dijadikan dasar penetapan harga. Secara umum penetapan
harga ditentukan melalui tiga pandangan, yaitu:

 Biaya Produksi

xxi
Biaya produksi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menghasilkan suatu barang atau jasa. Penetapan harga melalui biaya produksi dilakukan
dengan menjumlahkan antara total biaya produnksi dengan margin keuntungan yang
diharapkan. Perusahaan bisaa menetapkan harga yang rendah ketika perusahaan
mampu menekan biaya produksinya.

 Segmentasi Pasar
Selain biaya produksi, harga juga ditentukan atas dasar segmentasi pasar. Yang
dimaksud dengan segmentasi pasar adalah penetapan sasaran konsumen dengan kriteria
tertentu sehingga pemasaran bisa difokuskan. Dengan segmentasi pasar, perusahaan bisa
memilah dan menentukan jenis konsumen mana yang akan dituju. Disinilah kemudian
perusahaan bisa menentukan harga sesuai dengan selera konsumen. Beragamnya keinginan
konsumen menuntut perusahaan untuk mampu menciptakan variasi produk dengan berbagai
permintaan dan keinginan konsumen, sehingga bisa terlayani secara keseluruhan.

 Persaingan
Harga produk sejeinis yang dihasilkan oleh perusahaan lain menjadi salah satu
refrensi dalam penentuan harga. Ketika perusahaan mematok harga di atas produk lain
dengan kualitas yang sama, maka konsekuensinya adalah produk perusahaan tidak diminati
konsumen. Maka perusahaan dituntut untuk mampu menganalisa pasar sehingga penentuan
kebijakan harga tidak merugikan.

c. Place (Faktor Distribusi)


Secara umum, distribusi didefinisikan sebagai suatu proses penyaluran barang atau
jasa dari pihak produsen sampai ke konsumen. Proses tersebut sebenarnya menciptakan
kaedah , waktu, tempat dan perpindahan hak milik. Sedangkan menurut kotler (2008: 63)
pengertian distribusi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaanyang membuat produk
tersedia bagi pelanggan sasaran. Artinya bahwa suatu produk akan mudah sampai ke
pelanggan jika saluran distribusinya baik. Saluran distribusi yang baik adalah yang bisa
mendekatkan produk dengan calon pembeli potensial.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa place adalah aspek yang perlu
dikembangkan oleh perusahaan untuk memberikan kemudahan akses bagi konsumen untuk

xxii
mendapatkan layanan jasa yang dibutuhkan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa
place memiliki fungsi penting dalam pemasaran yaitu sebagai jalur saluran barang atau jasa
dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus memiliki pertimbangan yang baik dalam
menentukan saluran distribusnya.

d. Promotion (Promosi)
Promosi penjualan merupakan salah satu variabel yang memiliki peran yang sangat
penting dalam bauran pemasaran. Promosi merupakan salah satu kegiatan pengenalan dan
ajakan kepada konsumen untuk membeli produk berupa barang atau jasa. Sebagus apapun
produk yang dihasilkan dengan saluran distribusi yang biak, tanpa adanya kegiatan promosi
maka konsumen tidak akan tahu dan tidak akan membeli produk tersebut. Maka kampanye
terbaik dalam pemsaran produk inilah yang disebut sebagai promosi.

Strategi promosi perlu ditangani dengan cermat oleh perusahaan. Kegiatan promosi
tidak hanya berkaitan dengan bagaimana perusahaan menjalin komunikasi dan
memperkenalkan produk dengan pelanggan, akan tetapi kegiatan promosi juga berkaitan erat
dengan seberapa efisien strategi yang perusahaan gunakan. Di sinilah perusahaan mengukur
kemampuan budgeting dalam marketing. Perusahaan dituntut untuk memilih strategi yang
tepat dengan biaya yang wajar.

e. People
Pengertian people adalah seumber daya manusia yang mencakup keseluruhan
personil yang terlibat dalam produksi atau penyajian jasa, seperti pegawai perusahaan dan
konsumen yang terlibat di lingkungan perusahaan jasa (Naninda, 2015:5). People menjadi
variabel penting dalam marketing mix dikarenakan bisa mempengaruhi persepsi calon
pelanggan.

Calon pelanggan akan menilai apakah perusahaan itu profesional salah satunya
dengan memperhatikan semua tindakan karyawan, dari cara berpenampilan dan cara
komunikasi dengan pelanggan. Lupiyoadi (2006:63) menjelaskan bahwa people memiliki
fungsi sebagai service provider dalam pemasaran jasa yang mampu meningkatkan kualitas
jasa yang diberikan. Setiap pegawai harus dituntut untuk mampu menerjemahkan tugas dan

xxiii
wewenangnya sehinga mereka bisa memberikan kualitas layanan yang terbaik.kualitas
pelayanan yang baik merupakan kebutuhan bagi para konsumen dalam menggunakan jasa.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel people dapat


mempengaruhi keputusan konsumen. Perusahaan jasa dituntut memiliki sumber daya
manusia yang profesional. Sumber daya manusia harus mulai dibentuk untuk bisa diarahkan
kepada konsumen sedini mungkin, sejak awal perekrutan sampai nanti pada sat pembinaan
atau pelatihan. Sebab, merka lah yang akan langsung menjalin komunikasi dan hubungan
dengan para client (Fatihudin dan Firmansyah, 2019).

f. Proses
Proses bisnis berkaitan dengan prosedur, alur ataupun mekanisme yang perlu
dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau layanan yang ditawarkan
perusahaan. Sebagai penyedia produk atau layanan, perusahaan harus memastikan bahwa
proses yang disediakan mudah untuk dilakukan. Selain itu, perusahaan juga perlu mengatur
agar proser ataupun mekanisme yang dijalankan tidak mengeluarkan banyak biaya bisnis.

g. Physical Evidence (bukti fisik)


Variabel lain yang perlu diperhatikan dalam aspek pasar dan pemasaran adalah
Physical Evidence atau bukti fisik. Variable ini berkaitan dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan apa yang dapat dilihat konsumen saat mereka berinteraksi dengan
produk, layanan, atau bisnis Anda. Contoh dari physical evidence seperti tampilan website,
kemasan produk, desain cafe, dan lain-lain. Hal ini juga perlu diperhatikan karena mampu
mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap kredibilitas bisnis Anda.

xxiv
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam dunia industri, strategi dapat diartikan sebagai sebuah rencana dasar dari
suatu tindakan organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi pemasaran di setiap perusahaan
merupakan perencaanaan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan
kata lain, setiap perusahaan memiliki cara sendiri dalam melakukan proses marketing, sesuai
dengan karakteristik dan kesanggupan masing-masing perusahaan. Segmenting, Targetiing
dan Positioning (STP) serta marketing mix merupakan strategi yang digunakan perusahaan
untuk pencapaian tujuan.

Segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen
pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar,
kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di bidang
pemasaran dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien. Penempatan produk (positioning)
mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan
bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya penempatan produk adalah tindakan
merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Serta Marketing mix atau bauran pemasaran yang erat kaitannya dengan STP mengacu pada
serangkaian tindakan ataupun strategi yang digunakan untuk memasarkan jasa atau produk
yang mereka tawarkan di pasar.

B. Saran
Di era digital seperti saat ini, Anda dapat memanfaatkan strategi pemasaran produk
menggunakan media digital. Apabila Anda membutuhkan bantuan untuk menjalankan
pemasaran digital, Anda dapat berkonsultasi dengan pakarnya seperti dengan tim digital
marketing dari Indonesia. Mencari digital Indonesia yang memiliki beragam solusi yang
mampu meningkatkan brand awareness serta mendorong penjualan yang lebih tinggi melalui
platform digital.

Selain itu, lebih baik jika anda menggunakan digital marketing yang berpengalaman
dalam hal mampu menghandle proyek untuk pengembangan produk digital baik itu berupa
website e-commerce ataupun aplikasi mobile, Sehingga bisnis anda berjalan optima

xxv
DAFTAR PUSTAKA

Arief. 2007. Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan. Malang: Banyumedia Publishing

Fatihudin, Didin dan Firmansyah, Anang. 2019. Pemasaran Jasa (Strategi, mengukur Loyalitas
dan Kepuasan Pelanggan). Yogyakarta: Deepublish.

Rahmawati. 2016. Manajemen Pemasaran. Samarinda: Mulawarman University Press

Yulianti, Farida D. 2019. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: DeePublish

Nurrahma, Faiz Mina. 2020. Penerapan Marketing Mix dalam Strategi Marketing
Communication di CV. Beka Visi Pratama. Yogyakarta.

Wardani, Diah Tri. 2020. Strategi Segmentasi, Targeting, dan Positioning (stp) pada Program
Acara di Radio Dian Swara Purwokert.

Wijaya Hari dan Hani Sirin. 2016. Strategi Segmenting, Targeting, Positioning serta Strategi
Harga pada Perusahaan Kecap Blekok di Cilacap.

xxvi

Anda mungkin juga menyukai