CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang Pengarah: Hamid Muhammad, Harris Iskandar
dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi Penanggungjawab: Muhammad Hasbi
pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku Penyusun: Muhammad Hasbi, Rizki Wahyu
ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi
Harnandita, Theodore Baswara, Maryana,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan Muhammad Ngasmawi, Aria Ahmad Mangunwibawa,
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan Jakino, Nia Nurhasanah
zaman. Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai Penelaah: Lucia RM Royanto, Waspada, Mohamad
pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada Roland Zakaria, Roynaldo, Hidayat
alamat penulis dan/atau penerbit dan laman http://buku.kemdikbud. Penyunting: Nanik Suwaryani, Nur Ainy Fardana N
go.id atau melalui post-el buku@kemdikbud.go.id. Ilustrator: Maman Sulaeman, Imawati
Penata letak: Usup Supriadi, Deni Sopian
Diterbitkan oleh:
Sekretariat: Beryana Evridawati, Dian Septiany
Subagio, Samijah, Amalia, Khairati, Robbayanti
Ratna Ningrum, Ina Nurohmah, Mira Kumala Sari
ii
iii
Sambutan
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Sayangnya, menjadi
orang tua adalah profesi yang sangat tidak tersiapkan. Akibatnya, masa emas tumbuh
kembang anak seringkali tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.
Untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak
dan menyiapkan mereka untuk belajar di sekolah dasar, pada tahun anggaran 2020
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menyusun sejumlah sumber belajar untuk orang
tua dengan beragam tema. Penyusunan sumber belajar ini juga sebagai respons atas
iv
tuntutan keterampilan abad 21 yang meliputi kualitas karakter yang bagus, literasi
dasar, dan kompetensi 4K (kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
dan kreatif).
Semoga sumber belajar ini bermanfaat bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik
anak usia dini, terutama di masa anak belajar dari rumah (BDR) dan masa kebiasaan
baru (new normal) sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun, tim penelaah, ilustrator, dan
pihak-pihak lain yang telah memungkinkan terbitnya sumber belajar ini. Semoga proses
penyusunan sumber belajar ini menjadi proses yang memberikan berkah dan banyak
pelajaran baru bagi kita semua.
Muhammad Hasbi
v
vi
Daftar Isi
Komunikasi 1
5
Terlambat Bicara
vii
Ayah dan bunda yang baik, berbicara adalah bentuk komunikasi lisan saat
berinteraksi dengan orang lain untuk menyampaikan pesan seperti hal yang
sedang dirasakan, dipikirkan, diinginkan, atau dibutuhkan.
Saat usia anak semakin besar tentu ada banyak hal yang ingin disampaikannya
ke orang tua. Namun, bagaimana jika anak masih belum bisa berbicara?
Bagaimanakah orang tua dapat berkomunikasi dengan anak untuk dapat
mengetahui apa yang dirasakan oleh anak, begitu pula sebaliknya?
1
Apakah Komunikasi Itu?
2
Bentuk Komunikasi
1 Verbal
Pesan disampaikan dengan menggunakan bahasa (dalam kata-kata), baik secara lisan
maupun tertulis. Contoh komunikasi verbal adalah percakapan, pidato, surat, atau
bentuk lain yang menggunakan kata-kata.
2 Non Verbal
Pesan disampaikan menggunakan
bahasa tubuh, ekspresi wajah,
gerakan tubuh, atau gambar dan
simbol.
3
Tujuan Komunikasi
Komunikasi antara orang tua dan anak usia dini berlangsung setiap hari dan setiap
waktu. Komunikasi terjadi saat orang tua berinteraksi dengan anak, seperti saat bermain
bersama, menemani makan, atau saling bercerita saat akan tidur malam.
4
Terlambat Bicara
5
Apakah Terlambat Bicara Itu?
Sipa berumur 3 tahun, namun belum bisa mengucapkan satu kata.
Saat menginginkan sesuatu ia menunjuk barang yang dimaksud.
6
Apakah Terlambat Bicara Itu?
7
Apakah Terlambat Bicara Itu?
Anak yang terlambat bicara dalam buku ini adalah anak yang mengalami kendala dalam
mengungkapkanatau menerima bahasa secara verbal (lisan). Kendala yang dapat terjadi:
8
Penyebab Terlambat Bicara
9
Kendala Komunikasi pada Anak yang Terlambat Bicara
10
c. Kesulitan mempelajari suatu keterampilan baru,
seperti aktivitas bersih diri setelah buang air di
kamar mandi.
d. Kesulitan memahami situasi sosial, seperti
bagaimana cara bermain dengan teman.
11
Kendala Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak
Yang Terlambat Bicara
12
Contoh Kendala Komunikasi Antara Orang Tua
dengan Anak Yang Terlambat Bicara
13
Anak tetap ingin main sepeda.
14
Komunikasi dengan Anak
Yang Terlambat Bicara
15
Empati Dalam Komunikasi Dengan Anak
Yang Terlambat Bicara
Pada anak yang terlambat bicara, komunikasi tetap dapat berjalan
dengan cara yang dapat dipahami baik oleh orang tua maupun anak,
misalnya dengan komunikasi non verbal, menggunakan gestur atau
simbol/gambar.
Perkembangan bicara dan bahasa anak usia dini belum menetap seperti orang dewasa. Oleh
karena itu, akan ada masa di mana pola komunikasi yang telah dibangun selama ini akan men-
galami sedikit perubahan. Pada saat itulah, empati orang tua sangat berperan, yaitu untuk me-
mahami perubahan tersebut, mencoba mencari tahu kejadian khusus apa yang sedang dialami
anak, dan mencari cara untuk membantu anak mengatasinya.
16
Contoh Empati Dalam Komunikasi Dengan Anak
Yang T
erlambat Bicara
Dengan berempati maka orang tua akan terus cari cara untuk mengerti apa yang
sedang dirasakan anak, apa yang disukai, apa yang membuat anak merasakan suatu hal
(marah, sedih, takut, dan lain sebagainya).
17
Prinsip Dalam Komunikasi Dengan Anak
Yang Terlambat Bicara
Menaruh perhatian yang sama pada hal yang sedang dikomunikasikan. Misal: Mengajak
anak memegang ban kempis untuk memberitahu kondisi ban sepeda yang kempis.
Menilai keberhasilan cara komunikasi yang dilakukan. Apabila dinilai belum berhasil,
maka akan mencari tahu hal yang membuat belum berhasil. Jika cara komunikasi
yang dilakukan tidak cocok untuk kondisi anak, maka orang tua akan mencari cara
komunikasi yang lain.
18
Alat Bantu Komunikasi Dengan Anak
Yang Terlambat Bicara
Salah satu cara untuk dapat berkomunikasi dengan anak yang terlambat bicara adalah
dengan menggunakan alat bantu komunikasi. Berikut ini beberapa contoh alat bantu
komunikasi yang dapat digunakan.
20
Bantuan Visual
21
Bantuan Visual
Contoh Bantuan Visual
22
Bantuan Visual
Contoh bantuan visual
Kumur-kumur
26
Cerita Sosial
27
Cerita Sosial
Cerita Sosial dapat digunakan untuk:
• Mengajarkan keterampilan baru.
Contoh: Mengajarkan keterampilan hidup sehari-hari seperti
cuci tangan, mandi, gosok gigi, menyapu, memakai baju, atau
mengambil nasi untuk makan.
• Menjelaskan situasi sosial.
Contoh: Menyapa teman atau bermain bersama teman.
• Menyediakan strategi pemecahan masalah
ketika menemui peristiwa tak terduga.
Contoh: ban sepeda kempis, mainan yang
rusak, atau jatuh saat berlari.
• Memberikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan (pada waktu mendatang).
Contoh: pergi ke dokter, pergi ke pasar, atau kakek yang akan
berkunjung ke rumah.
28
Cerita Sosial
29
Cerita Sosial
30
Cerita Sosial
Fokus pada perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh anak dalam situasi tertentu.
Contoh: Saat anak melihat ban sepedanya kempis, maka ia mengembalikan sepeda ke
tempatnya.
Cerita sosial disajikan dalam bentuk kata-kata dengan ditambahkan gambar situasi yang
dapat dipahami oleh anak. Namun, gambar bukanlah hal yang utama dalam cerita sosial.
Yang utama adalah kalimat penjelas situasi yang ditulis dalam bahasa sederhana dan
positif.
Ketika orang tua menentukan suatu bentuk bantuan visual dan cerita sosial,
perlu u
ntuk terus melakukan penilaian keberhasilannya. Orang tua perlu terus
mengembangkan bentuk bantuan komunikasi yang dapat digunakan saat berkomunikasi
dengan anak.
Penggunaan alat bantu ini akan lebih optimal jika orang tua melakukan pemeriksaan
kondisi anak kepada ahli untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
33
Daftar Pustaka
Mesibov, Gary B., Victoria Shea, and Eric Schopler. 2004. The TEACCH Approach to Autism
Spectrum Disorders. New York: Springer. (E-Book)
Paramita, Pramesti Pradna. 2015. Memahami Karakteristik Komunikasi Pada Anak dengan
Spektrum Autisme. Materi Pelatihan Penanganan Anak dengan Gangguan
Spektrum Autisme Fakultas Psikologi Univ. Airlangga.
Paramita, Pramesti Pradna. 2015. Memahami Implikasi dan Strategi Komunikasi Pada
Anak dengan Spektrum Autisme. Materi Pelatihan Penanganan Anak dengan
Gangguan Spektrum Autisme Fakultas Psikologi Univ. Airlangga.
Shihab, Najelaa. 2017. Keluarga Kita: Mencintai dengan Lebih Baik, Panduan Pengasuhan
Keluarga Indonesia. Tangerang Selatan: Buah Hati.
Trininingtyas, Diana Ariswati. 2016. Komunikasi Antar Pribadi. Magetan: AE Media Grafika.
34
https://www.icommunicatetherapy.com/wp-content/uploads/2015/01/Total-Communica-
tion-and-AAC.pdf
https://www.icommunicatetherapy.com/wp-content/uploads/2012/09/Play-and-Games-
and-the-Development-of-Speech-and-Language.pdf
https://kidmunicate.com/speech_language_disorders/speech-delay-or-disorder/
Referensi Bantuan Visual:
https://do2learn.com/picturecards/printcards/2inch/imagegridswords/bodyparts.htm
https://do2learn.com/picturecards/FunctionalCommunication/index.htm
https://www.iidc.indiana.edu/irca/resources/visual-supports/home.html
Referensi Cerita Sosial:
https://carolgraysocialstories.com/social-stories/what-is-it/
https://www.storyboardthat.com/articles/e/introduction-to-social-stories
http://headstartinclusion.org/social_stories#what
35
Narahubung:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Komplek Kemendikbud
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lt. 7 Senayan Jakarta 10270
Surel: paud@kemdikbud.go.id
Telp: (021) 572-5495
paudpedia
36
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2020