Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan


karena anugerah-anugerahnyalah tugas laporan ilmu ukur tanah ini dapat
kami selesaikan dengan baik.

Praktik ini merupakan suatu kewajiban bagi kami sebagai


mahasiswa fakultas teknik sipil Universitas Bosowa Makassar yang
mengambil mata kuliah tersebut. Tugas praktikum ilmu ukur tanah ini kami
susun secara praktis, yang merupakan realisasi dari praktik ilmu ukur
tanah yang telah dilaksanakan di Jalan Nikel.

Dalam proses penyusunan tugas praktikum ilmu ukur tanah


tentunya kami tahu banyak terdapat kekurangan untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membantu dan membangun rekan-rekan pembaca sekalian
sangat kami harapkan. Kami berharap ddengan adanya tugas ini dapat
menambah dan meningkatkan pengalaman maupun penalaran.

Akhir kata kami sebagai penulis laporan ini mengucapkan terima


kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah membantu
kami demi untuk tercapai dan selesainya tugas laporan ini.

Makassar, Januari 2020

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................ii

Lembar Pengesahan...........................................................................iii

Kartu Kontrol........................................................................................iv

Daftar Isi...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................2

1.2. Permasalahan.............................................................................2

1.3. Tujuan.........................................................................................2

1.4. Manfaat.......................................................................................3

1.5. Lokasi Pengukuran.....................................................................3

1.6. Alat yang digunakan....................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................1

BAB III ANALISA DATA..................................................................1

BAB IV PENUTUP...........................................................................1

4.1. Kesimpulan.................................................................................1

4.2. Saran...........................................................................................1

Lampiran

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Latar Belakang


Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari

cara – cara pengukuran dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk

keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif sempit sehingga

unsur kelengkungan bumi dapat diabaikan. ( Slamet Basuki, hal 1, 2006 )

Ilmu geodesi mempunyai dua maksud :

a. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi

b. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari

sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.

Seperti yang kita ketahui bahwa bumi ini tidaklah rata, melainkan

cenderung bergelombang dikarenakan bumi terdiri dari pegunungan,

perbukitan dan lembah. Maka untuk dapat menggambarkan bagian

permukaan bumi ini diperlukan suatu bidang perantara yang sedemikian

rupa dibuat hingga pemindahan keadaan itu dapat dilakukan dengan lebih

mudah. Ilmu ukur tanah merupakan salah satu mata kuliah pada semester

II di Jurusan Teknik sipil FT Universitas Bosowa. Secara sederhana, mata

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

kuliah ini mempelajari tentang pengertian pemetaan dan bagian cara

memetakan. Oleh karena itu, mahasiswa diharuskan melaksanakan

praktikum ilmu ukur tanah, yaitu memetakan salah satu area jalan Nikel.

1.2. Permasalah

a. Bagaimana cara mengetahui beda tinggi antara satu titik dengan

yang lainnya

b. Bagaimana cara mengetahui kemiringan suatu lahan

c. Cara menggunakan alat waterpass

d. Cara menggambarkan lahan

1.3. Tujuan Praktikum

Adapun maksud dari ilmu ukur tanah yaitu untuk mendapatkan

bayangan dari keadaan lapangan dengan menentukan tempat

( unsur, jarak dan sudut ) diatas permukaan bumi terhadap satu

sama lain. Adapun tujuan praktikumnya adalah sebagai berikut :

a. Menentukan beda tinggi antara titik satu dengan titik yg lainnya

dipermukaan bumi

b. Menentukan kemiringan lahan

c. Menentukan tinggi titik pada suatu titik yang telah ditentukan

d. Menggambarkan peta situasi pada pengerjaan pengukuran

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

e. Menggambarkan profil memanjang dari hasil pengukuran

f. Menggambarkan profil melintang dari hasil pengukuran

g. Menggambarkan lahan

1.4. Manfaat

Materi Ilmu ukur tanah sangat bermanfaat untuk mengetahui

letak kedataran dan kemiringan tanah. Karena tanah merupakan

dasar tempat untuk terbuatnya jalan raya. Jika kita tidak

mengetahui kedataran tanah maka jalan yang akan kita buat tidak

sesuai dengan yang diinginkan. Selain dapat mengetahui letak

dasar tanah kita juga dapat mengaetahui cara menggunakan alat

– alat ukur tanah seperti : waterpass, tripod, bak ukur dsb. Dari

praktikum tersebut kita bisa menentukan letak kedataran dari

kemiringan suatu tanah.

1.5. Lokasi Pengukuran

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

1.6. Alat yang digunakan

1. Waterpass

2. GPS (Global Positioning System )

3. Theodolite

4. Roll meter

5. Patok

6. Alat bantu lainnnya

1. Waterpas

Gambar 1.1. Pesawat Waterpass

Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik

acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan

gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk

bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah

terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat

sasaran bidik. Dalam lensa, terdapat tanda panah menyerupai ordinat

(koordinat kartesius).

Angka pada sasaran bidik akan terbaca dengan melakukan

pengaturan fokus lensa. Selisih ketinggian diperoleh dengan cara

mengurangi nilai pengukuran sasaran bidik kiri dengan kanan. Waterpass

memiliki nivo sebagai penyama ketinggian, lensa objektif, lensa okuler,

dan penangkap cahaya. Dengan waterpass ini kita dapat menentukan

berapa banya tanah yang dibutuhkan untuk meratakan suatu lokasi. Alat

ini bersifat sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga memerlukan payung

untuk menutupi cahaya matahari.

2. Theodolite

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan,

ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat

sudut-sudut bangunan. Theodolitedigunakan pada awal pelaksanaan

proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as

bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok,core

wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan

mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian

menetapkan salah satu titik sebagai acuan.

Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal

yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah

vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik.

Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik

penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peil bangunan. Untuk keperluan

pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak

melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolite didirikan

pada tripod (kaki tiga).

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

3. GPS ( Global Position System )

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem

satelit yang dapat memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. GPS

itu adalah alat yang mampu menterjemahkan dan menampilkan ID2 itu

sehingga bisa pakai sebagi petunjuk tempat atau posisi. Selain posisi X

dan Y GPS juga ternyata mampu menterjemahkan pisisi ketinggian atau

Z. ID ini adalah Lintang untuk sumbu X dan Bujur untuk sumbu Y.

Lintang dan bujur ini merupakan bahasa posisi yang dapat

digunakan dan diartikan oleh semua orang didunia ini, yang mana apabila

seseorang menunjukkan suatu ID ini pada beberapa orang maka

beberapa orang ini akan menuju dan berakhir pada tempat yang sama di

bumi ini.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

Fungsi utama dari GPS cuma itu, tetapi karena fungsinya yang bisa

menandakan posisi yang unik itu akhirnya GPS bisa dikembang beberapa

fungsi baru seperti kompas, jalur perjalanan, penunjuk arah kelokasi

tertentu, penghitung jarak dan lain-lainnya yang berhubungan dengan

navigasi.

GPS berhubungan langsung dengan satelit untuk saat ini ada

sekitar 30 buah satelit GPS dan mempunyai 6 lintasan satelit sehingga

seluruh daerah dapat terliput dalam waktu 24 jam sepanjang tahun. Untuk

dapat menampilkan data 2 demensi sebuah GPS harus bisa mengkap

minimal 3 sinyal satelit sedangkan untuk data 3dimensi memerlukan

minimal sinyal satelit.

GPS bekerja pada gelombang UHF dan mampu menembus kaca,

awan dan plastik. Gedung, pohon dan benda2 padat lainnya dapat

merusak atau menghalangi kerja penerimaan sinyal GPS. Jumlah sinyal

satelit yang diterima oleh GPS juga perpengaruh pada ketepatan

koordinat yang didapat. Untuk alat GPS yang bagus, sebaiknya berkerja

dengan database yang bagus juga sehingga peranan GIS sangat

diperlukan dalam penyediaan data ini.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

4. Statif/tripot (kaki tiga)

Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga )

Berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga kakinya

dapat menyangga penempatan alat yang ada pada masing-masing ujung

yang runcing, Ketiga kaki statif ini dapat diatur tingginya sesuai dengan

tanah tempat alat itu berdiri. Selain itu juga statif dilengkapi dengan sekrup

pengunci waterpass, agar waterpass tidak bergeser dan jatuh.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

5. Unting-unting

Gambar 1.3. Unting - unting

Unting-unting yang digantung dengan benang dan melekat dibawah

penyetel kaki statif, unting-unting ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah

waterpass sudah berada tepat diatas patok.

6. Rambu Ukur

Gambar 1.4. Rambu Ukur

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

Rambu ukur mempunyai penampang segi empat yang berukuran

kurang lebih 3 – 4 cm, lebar 10 cm, panjang 300cm, dan bahkan ada yang

panjangnya mencapai 500 cm, ujung atas dan bawahnya diberi sepatu

diberi. Bidang lebar dilengkapi dengan ukuran milimeter dan diberi tanda

pada bagian – bagiannya dengan cat yang mencolok. Bak ukur diberi cat

hitam dan merah dengan dasar putih.

7. Payung

Gambar 1.7. Payung

Payung disini digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari

langsung dan dari hujan, karena lensa teropong pada pesawat sangat

peka terhadap sinar matahari dan juga apabila lensa teropong basah

maka akan mengganggu dalam pembacaan rambu ukur.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

8. Paku

Gambar 1.8. Paku

Berfungsi sebagai patok atau suatu tanda dilapangan untuk titik utama

dalam pengukuran.

9. Roll Meter

Gambar 1.9. Roll Meter

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

Alat ini digunakan untuk mengukur jarak antar titik dan juga untuk

mengukur tinggi alat. Roll Meter yang dipergunakan ini mempunyai

panjang 50 m.

10. Alat Penunjang

Gambar 1.10. Alat Penunjang

Alat penunjang lainnya seperti blangko data pengukuran, notes, busur

dan alat tulis lainnya, yang dipakai untuk memperlancar jalannya

praktikum.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran waterpass ini dimaksudkan untuk menentukan tinggi

suatu titik dengan cara melakukan pengukuran beda dan tinggi

antara dua titik, sehingga satu diantara dua titik tersebut harus

diketahui tingginya. Untuk mendapatkan beda tinggi antara dua

titik A dan B dapat dilakukan dengan cara menempatkan rambu

ukur atau bak ukur diatas titik A dan B, sehingga dengan

pertolongan garis bidik suatu waterpass akan diperoleh bacaan

rambu di titik A dan B yang masing – masing a dan b. Waterpass

juga bisa digunakan untuk mengukur jarak dengan cara

mengetahui benang atas rambu ukur dikurangi benang bawah

rambu ukur yang kemudian dari hasil pengurangan tersebut

dikalikan 100.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

2.1. Pengukuran waterpass dengan cara memanjang


Dalam pengukuran waterpass memanjang kita dapat
mengetahui kebenaran nilai benang tengah dengan cara :

Benang atas+ Benang bawah


Benangtengah=
2

rumus-rumus yang digunakan


1. Perhitungan jarak optis pada profil memanjang
( D = BA – BB ) x 100

dimana : D = Jarak Optis

BA = Benang Atas

BB = Benang Bawah

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

2. Perhitungan Jarak Optis Pada Profil Melintang


( D = BA – BT ) x 100

dimana : BT = Benang Tengah

3. Perhitungan Beda Tinggi Pergi dan Pulang


( ΔH = BT belakang – BT muka )

4. Perhitungan Beda Tinggi Rata-Rata


ΔH Rata-rata = ( ΔH pergi + ΔH pulang ) / 2

5. Perhitungan Beda Tinggi Untuk Profil Melintang (Detail)


ΔH = BT belakang – BT detail

6. Perhitungan Tinggi patok Utama


TPU = Tinggi titik + ΔH rata-rata

7. Perhitungan Kemiringan Detail = ΔH detail x 100 % / Jarak ukur


detail
8. Perhitungan Tinggi Titik Detail
TTD = TPU + ΔH detail

9. Perhitungan Kemiringan Patok Utama


AH rata-rata x 100 % / Jarak ukur detail.

Dalam menentukan rata – rata beda tinggi tanda minus ( - )


dimutlakkan, lalu pada hasilnya tanda akan mengikuti beda tinggi pergi.
Misal pada beda tinggi, menunjukkan ( + ) , maka hasil dari rata – rata
beda tinggi akan megikuti ( + ) juga. cara menentukan elevasi, pertama
harus mengetahui elevasi awal yang biasanya sudah ditentukan dari awal,

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

lalu elevasi awal tersebut ditambahkan dengan rata – rata beda tingginya
jika ( + ) ,dan jika ( - ) akan dikurangi dengan beda tingginya.

Lalu hasil dari elevasi awal dengan patok awal tersebut didapat, hasil
tersebut ditambahkan atau dikurangi dengan patok selanjutnya. Begitu
pula seterusnya.

2.2. Pengukuran waterpass dengan cara melintang

2.3. Prosedur / Cara kerja

1. Patok yang telah dipersiapkan dipasang pada jarak yang


telah ditentukan, dan diukur dengan menggunakan roll
meter.
2. Pesawat diletakkan pada patok pertama (Po) diatur
sedemikian sehingga dapat digunakan dalam pengukuran ini
kemudian arahkankepatok berikutnya (P1), pengukuran ini
disebut profil memanjang dan untuk pengukuran pergi.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

3. Pesawat diletakkan antara patok pertama dengan patok


kedua (Po – P1) pesawat diatur sedemikian sehingga siap
digunakan untuk pengukuran, pesawat diarahkan kepatok
pertama, kemudian dicatat nilai benang bawah, tengah, dan
benang atas, pengukuran ini disebut pengukuran belakang.
4. Pesawat diputar dan diarahkan kepatok kedua (P1) dan data
yang didapatkan segera dicatat, pengukuran ini disebut
pengukuran muka.
5. Dan pada masing-masing patok tadi telah dipasang bak
ukur.
6. Dengan tidak mengubah kedudukan pesawat arah teropong
diarahkan ke kanan dan ke kiri kemudian diukur jarak tiap
titik, sebagai titik detail pada profil melintang.
7. Point 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dilakukan secara berurutan sampai
pada patok yang terakhir.

2.4. Kesalahan-kesalahan dalam praktikum


Di dalam melaksanakan pengukuran dilapangan sering kali
terjadi kesalahan-kesalahan dan perlu diketahui bahwa kesalahan
ini sangat mempengaruhi dalam pengambilan data atau dalam
menghitung beda tinggi, namun dalam kesalahan in dapat dilihat
sebagai berikut :

1. Sumber Kesalahan :
a. Kesalahan dari manusia
b. Kesalahan alat
c. Kesalahan alam
Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

2. Golongan Kesalahan
a. Kesalahan petugas
b. Kesalahan sistematis
c. Kesalahan tak terduga

2.5. Cara mengatasi kesalahan


1. Agar digunakan metode pengukuran yang berbeda-beda guna
memungkinkan pengecekan otomatis .
2. Diusahakan menggunakan rute pengukuran yang berlainan untuk
hasil ukuran yang sama .
3. Menggunakan rumus panjang pita terkoreksi.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dengan menggunakan alat ukur Waterpass maka kita dapat
mengetahui sebagian bentuk permukaan tanah (bumi).Berguna untuk
membuat peta serta masing-masing titik dari peta menuju kelapangan
untuk maksud tertentu.
Dari peta ini dapat dilihat dengan jelas, nyata, dan situasi medan,
keadaan lapangan baik mendatar maupun tegak serta apa saja yang
terdapat diatasnya seperti :
a) Sungai-sungai
b) Gedung
c) Liku-liku tanah
d) Lembah-lembah, dsb.
Dari hasil perhitungan data-data yang diperoleh dilapangan dapat
diketahui jarak optis, beda tinggi antara kedua titik, perhitungan koreksi,
tinggi patok utama, beda tinggi detail, dan kemiringan titik. Sehingga dari
hasil perhitungan itu dituangkan dalam pembuatan peta.

B. SARAN-SARAN

1. Kiranya dapat diberikan penjelasan-penjelasan khusus atau


semacam buku pegangan tentang cara-cara penggunaan alat ukur
sebelum turun lapangan.

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789
fax.(0411)424568

Laboratorium Ilmu Ukur Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar

Anda mungkin juga menyukai