Community as client
Community as partner
(filosofi yankes primer adalah
landasannya)
Komunitas sebagai Klien
• Sejak th 1950, sekolah, penjara,
pabrik, posyandu, rumah merupakan
area praktek keperawatan komunitas
• Praktik keperawatan komunitas tidak
hanya berorientasi pada komunitas tapi
juga berorientasi pada individu atau
keluarga yang tinggal dalam komunitas
yang disebut praktek keperawatan
berbasis komunitas
Continued…
• Unit pelayanan praktik
keperawatan komunitas dapat
meliputi individu, keluarga atau
interaksi kelompok, aggregat,
institusi dan komunitas
menghasilkan perubahan yg
direncanakan untuk
mempengaruhi seluruh
komunitas
TUJUAN PRAKTIK ;
kesehatan komunitas
• Status ; vital statistik, insiden dan
prevalensi penyebab sakit dan
kematian, profil resiko kesehatan, level
kemampuan fungsi
• Struktur ; fasilitas kesehatan,
perencanaan, sumberdaya dan pola
penggunaan pelayanan kesehatan
• Proses; komitmen, komunikasi efektif,
partisipasi, hubungan dg komunitas,
interaksi dan pengambilan keputusan
Pengkajian Kesehatan
Komunitas
• Collecting data
• Composite data base
• Analisa dan sintesa
• Identifikasi sumber yang diperlukan
• Problem diidentifikasi
• Strength ditentukan oleh persamaan
perawat dan komunitas
• Perawat dan komunitas bekerja
partnership
Metode Pengumpulan Data
• Wawancara informan
• Observasi partisipan
• Winshield survey
• Analisis data sekunder
• Survey/ angket
Model Community As Partner
Pengkajian
The Community
Assesment
Wheel
Derajat
stressor Analisis reaksi
Dx kep kom
Rencana
Evaluasi
PENGKAJIAN
• Komunitas adalah sekelompok
individu yang tinggal pada wilayah
tertentu, memiliki nilai-nilai
keyakinan dan minat yang relatif
sama, serta berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan.
• KOMUNITAS (dlm Community as
partner) : partner atau rekan yang
berkontribusi dalam keseluruhan
proses
PENGKAJIAN
• Pengkajian komunitas adalah sebuah
proses dengan cara mendekatkan
diri dan mengenal komunitas
• Tujuan keperawatan dalam
pengkajian komunitas : untuk
mengidentifikasi faktor (baik positif
maupun negatif) yang berbenturan
dengan kesehatan masyarakat untuk
mengembangkan strategi promosi
kesehatan.
Prinsip pengkajian
communnity as partner
Menggunakan proses yang sistematis dan
komprehensif
Bekerja didalam kemitraan dengan komunitas
Berfokus pada prevensi primer
Promosi lingkungan sehat
Target untuk semua yang mungkin merasakan
manfaat
Memberikan prioritas pada kebutuhan komunitas
Meningkatkan alokasi sumber yang optimal
Bekerjasama dengan berbagai pihak di komunitas.
Kegiatan Pengkajian
1. Mengumpulkan data
2. Menganalisis dan
menginterpretasi data
Tipe Pengkajian
Komunitas
1. Familiarisasi / winshield survey
2. Problem-Oriented Assessment
3. Pengkajian subsistem komunitas
4. Pengkajian komprehensif
5. Assests Assessment
PENGKAJIAN LOKASI FISIK
• Batas : Dimana lokasi komunitas,
batasnya, komunitasnya besar/ klecil
• Lokasi pelayanan kesehatan : letak
institusi kesehatan utama dan di luar
komunitas
• Kondisi geografis : bentuk dataran,
kondisi geografis yg mengancam,
kondisi geografis utk kegiatan
kesehatan/ rekreasi
• Iklim : temperatur, batas temperatur
ekstrim bagi masyarakat, kondisi iklim
yg mempengaruhi kesehatan
KOMPONEN PENGKAJIAN FISIK
DAN SUMBER DATA
KOMPONEN SUMBER DATA
Personal/ individu Komunitas
INSPEKSI Seluruh indera, otoskop Seluruh indera, winshield
dan oftalmoskop survey, mengunjungi
masyrakat
Auskultasi Stetoskop Mendengarkan aspirasi
komunitas warga
Tanda Vital termometer, Observasi iklim, batas, tanah
spigmanometer dan alam
Tanda aktivitas masyarakat
Pemeriksaan Dari kepala kekaki Observasi sistem sosial,
sistem termasuk perumahan, bisnis,
tempat ibadah, dan tempat
yang sering di kunjungi
masyarakat
Pemeriksaan Tes darah, foto rontgen Almanak, data sensus, kajian
lab dan survei
PENGKAJIAN LOKASI FISIK
komunitas
PELAYANAN KESEHATAN &
SOSIAL
komunitas
Garis
pertahanan
fleksibel
(buffer zone)
Garis
pertahanan
normal
(kesehatan)
Garis
resistensi(keku
atan)
Inti(individu) = stressor
Cont’d
• Garis normal pertahanan meliputi
karakteristik seperti level imunitas
tinggi, mortalitas bayi rendah,
atau level penghasilan kelas-
menengah.
• Garis normal pertahanan
menggambarkan kapabilitas
pemecahan masalah; hal ini
merepresentasikan kesehatan
komunitas.
Cont’d
• Garis fleksibel pertahanan,
digambarkan sebagai garis putus-
putus sekitar komunitas dan garis
normal pertahanan-nya, adalah
sebuah “zona penyangga”
merepresentasikan level dinamis
kesehatan yang dihasilkan dari
respon sementara pada stressor.
Cont’d
• Garis perlawanan (resistensi);
mekanisme internal yang
bertindak untuk bertahan melawan
stressor. Sebagai contoh adalah :
program Klinik kesehatan secara
gratis yang didirikan di masyarakat
untuk mendiagnosis dan merawat
penyakit-penyakit yang ditularkan
secara seksual.
Cont’d
• Stressor adalah stimuli yang
menghasilkan ketegangan yang
memiliki kemungkinan
menyebabkan ketidakseimbangan
dalam sistem. Stressor bisa dari
luar komunitas (misalnya, polusi
udara dari industri yang letaknya
dekat) atau didalam komunitas
(misalnya, penutupan sebuah
klinik).
Stressor
• Stressor menekan garis normal
dan garis fleksibel dari
pertahanan, menghasilkan
gangguan komunitas. Layanan
yang tidak memadai, tidak dapat
diakses, atau tidak bisa
diusahakan adalah stressor-
stressor pada kesehatan
komunitas.
Derajat reaksi
• Adalah jumlah ketidakseimbangan
atau gangguan yang dihasilkan
dari stressor yang berlawanan
dengan garis pertahanan
komunitas. Tingkat reaksi mungkin
tercermin dalam tingkat mortalitas
dan morbiditas , pengangguran,
atau statistik kejahatan
Stressor danTingkat
reaksi
• Stressor dan tingkat reaksi
menjadi bagian dari diagnosis
keperawatan komunitas. Misalnya,
sebuah masalah mungkin berupa
kasus penyakit saluran pernafasan
yang meningkat (sebuah tingkat
reaksi) terkait dengan polusi udara
(sebuah stressor).
HAL PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN SAAT MEMBUAT
INSTRUMEN PENGKAJIAN
1. Mengacu pada model yang
digunakan : community as
partner (inti dan 8 subsistem)
2. Memperhatikan masalah
kesehatan yang paling banyak
terjadi di masyarakat (S1 dapat
memprioritaskan 5 masalah
kesehatan)
ANALISIS & DIAGNOSIS
KEPERAWATAN KOMUNITAS
• Bertujuan untuk :
- Menentukan kebutuhan
kesehatan komunitas
- Kekuatan komunitas
- Mengidentifikasi pola respons
kesehatan
- Kecenderungan dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan.
Pengembangan Database
• Mengkombinasikan
pengelompokan dan generalisasi
data ke dalam suatu database
• Pertama, data dianalisis dan
dirumuskan ke dalam beberapa
tema yaitu: masalah kesehatan
masyarakat dan kekuatan
masyarakat
Fase Analisis
• Kategorisasi
• Ringkasan
• Pembandingan
• Penarikan kesimpulan
Interpretasi Data
• Perawat dan masyarakat bekerja
sebagai partner untuk
mengidentifikasi masalah, berikutnya
sumber daya dalam masyarakat untuk
mengatasi masalah juga diidentifikasi
• Partisipasi aktif masyarakat
dibutuhkan dalam proses interpretasi
data, terutama dalam menentukan
masalah kesehatan di masyarakat
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Diagnosa : suatu pernyataan hasil
sintesis pengkajian data (situasi +
sebab)
• Diagnosa keperawatan : respon
manusia terhadap masalah
kesehatan, yang dapat secara
legal ditangani perawat
(respon+etiologi+tanda gejala)
(ANA,)
Cont’d
• Diagnosa keperawatan komunitas :
berfokus pada suatu komunitas
• Merupakan hubungan dari
- Derajat reaksi
- Subsistem komunitas
- Sumber situasi
- Manifestasi masalah
Tahap Diagnosa
• Format diagnosa keperawatan
sesuai dengan Muecke (1984),
yang terdiri dari:
– Resiko terjadinya …
(kebutuhan/respon komunitas
terhadap masalah kesehatan)
– Pada masyarakat … (target/sasaran)
– Sehubungan dengan … (data primer
dan sekunder)
Skoring Prioritas Masalah
• Menurut Stanhope dan Lancaster (2016) prioritas masalah dilakukan
dengan membuat skoring menggunakan kriteria sebagai berikut:
– Kesadaran masyarakat terhadap masalah (Bobot = 4)
– Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah (Bobot = 5)
– Kemampuan masyarakat untuk menyelesaikan masalah (Bobot =
8)
– Tersedianya fasilitas di masyarakat (Bobot = 8)
– Derajat keparahan masalah (Bobot = 7)
– Waktu untuk menyelesaikan masalah (Bobot =4)
Tabel Skoring Masalah
Skor: 1-10
1 : skor terendah
10 : skor tertinggi
1 Dx 1
2 Dx 2
3. PLANNING
Rencana Program
Diagnosis
Pengkajian inti
dan subsistem
Perencanaan
Dalam perencanaan perawatan
ditetapkan sasaran dan tujuan
serta tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan
masalah kesehatan maupun
keperawatan yang ada dengan
melibatkan masyarakat melalui
kegiatan musyawarah.
• Perencanaan selalu harus
memprioritaskan masalah, tujuan jangka
panjang, tujuan jangka pendek,
menetapkan rencana intervensi dan
rumusan rencana evaluasi.
• Cara memprioritaskan masalah adalah
sebagai berikut :
• Tulis diagnosa keperawatan yang ada
• Nilai setiap diagnosa untuk masing-
masing faktor (ada 6 faktor)
• Nilai /skor yang diberikan 1– 10 (1 : nilai
terkecil, 10: nilai terbesar).
• Jumlah nilai tertinggi adalah prioritas
untuk intervensi
• Setelah diagnosa dinilai semua , lalu
jumlahkan nilai dari semua kolom.
Jumlah nilai tertinggi dari diagnosa
keperawatan tersebut adalah
prioritas untuk ditangani.
• Contoh :
– Akhir Desember 1997 , cakupan imunisasi
pada balita di RT.01/001 kelurahan Cibunian
meningkat dari 65 % menjadi 70%.
• Tujuan jangka pendek adalah hasil
yang diharapkan dari setiap akhir
kegiatan yang dilakukan pada waktu
tertentu. Merupakan tujuan antara untuk
mencapai tujuan jangka panjang.
Contoh :
Setelah pelatihan kader selama 3 hari
diharapkan kader dapat :
– Melaksanakan penimbangan
– Melaksanakan pencatatan KMS
– Melaksanakan pencatatan dan pelaporan 3
bulanan.
Pedoman menetapkan tujuan
Jangka Panjang dan Jangka Pendek
• Rumusan berfokus pada klien
• Tujuan jangka panjang berorientasi pada
penyelesaian 1 diagnosa keperawatan.
• Tujuan jangka pendek disesuaikan dengan
penjabaran tujuan jangka panjang.
• Tujuan jangka panjang terdiri dari
indikator performance yang luas dan
abstrak.
• Tujuan jangka pendek terdiri dari indikator
performance yang spesifik
• Mengembangkan tujuan didasarkan pada
prinsip ilmiah dan praktek
Menetapkan rencana intervensi
* Merencanakan;
• Apa yang kan dilakukan
• Kapan dilakukan
• Bagaimana akan dilakukan
• Siapa yang akan melakukan
• Berapa banyak yang akan dilakukan
* Memperhatikan
– Program yang ada
– Situasi
– Sumber daya
– Program, yang lalu.
2. Program terpadu ?
• Menuntut kolaborasi dan koordinasi
• Publikasi kesemua sektor
3. Fokus kesehatan
Pencegahan primer, sekunder, tersier
sesuai dengan model praktik keperawatan
• Fokus implementasi adalah
meningkatkan, mempertahankan,
memperbaiki kesehatan,
mencegah penyakit dan
rehabilitasi dengan strategi yang
digunakan yaitu :
–Proses kelompok
–Health promotion
–Parthnership
–Empowerment
• Proses kelompok
– Adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat dan masy.
Sejak awal sampai akhir fase kegiatan
(fase awal, fase kerja dan fase akhir).
• Health Promotion
– Adalah aktifitas individu dan
komunitas untuk meningkatkan gaya
hidup sehat.
• Parthnership (kerja sama)
- Hal ini dilakukan oleh perawat
bersama unsur lain yang terkait
• Empowerment
– Mengajak peran aktif masy utk
kegiatan di komunitas
5. Evaluasi