Agromet - Laporan 4 - G24170006
Agromet - Laporan 4 - G24170006
M. K. Agrometeorologi Asisten :
1. Rochmat Hidayat (G24160006)
2. Lediana Aghnia Fathia (G24160025)
3. Nabilla Lestari A. (G24160067)
Latar Belakang
Cabai mempunyai nama ilmiah Capsicum sp.. Cabai pertama kali
diperkenalkan di Asia dan Afrika pada abad ke- 16 oleh pedagang Portugis dan
Spanyol melalui jalur perdagangan dari Amerika Selatan (Djarwaningsih 2005).
Beberapa spesies tanaman cabai, yaitu cabai merah (Capsicum annuum), cabai
rawit (Capsicum frutescens), cabai gendol (Capsicum chinense), Capsicum
pubescens, dan Capsicum baccatum. Klasifikasi spesies-spesies ini didasarkan
pada karakter morfologi bunga, persilangan dapat dilakukan antar spesies, dan biji
hibrida antar spesies fertil.
Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam tanaman
hortikultura kelompok sayuran buah. Cabai merah biasanya berumur hanya
semusim, berbunga tunggal, mahkota berwarna putih atau ungu, bunga dan buah
muncul di setiap percabangan, warna buah setelah masak bervariasi (merah,
jingga, kuning, atau keunguan), dan posisi buahnya menggantung pada batang
tanaman. Tanaman cabai tidak menghendaki curah hujan yang tinggi karena cabai
tidak tahan guyuran air hujan secara terus-menerus, terutama pada periode
pembungaan karena mengakibatkan banyaknya bunga yang berguguran. Curah
hujan yang dikehendaki tanaman cabai yaitu antara 600 – 1250 mm yang tersebar
merata di sepanjang masa pertumbuhan (Samadi 1997). Cabai merah merupakan
jenis tanaman yang dapat ditanam dengan kisaran suhu antara 21 – 27 ⁰C. Hal ini
memungkinkan cabai merah untuk dibudidayakan di daerah dataran rendah
(Setiadi 1996). Sementara itu, untuk kelembaban udara tidak boleh terlalu tinggi
karena dapat meningkatkan penyebaran dan perkembangan hama serta penyakit
pada cabai merah.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengetahui hubungan antara suhu dengan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai merah, aktivitas setiap hormon
enzim pada tanaman cabai merah, laju kemunculan bakal bunga (Truss Flowering
Rate), serta heat unit setiap fase pembungaan tanaman cabai merah.
METODOLOGI
Perhitungan
Persiapan Perhitungan TFR pada 5
Mulai
data T-Tbase tanaman
Perhitungan
Selesai heat unit dan
heat unit tiap
stage
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA