Anda di halaman 1dari 14

JUMLAH DIVISI DALAM

ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK


BEDAH KEPALA LEHER (THT-KL)

1. Rinologi

2. Otologi

3. Laring - Faring

4. Endoskopi BronkoEsofagologi

5. Onkologi

6. Plastik Rekonstruksi

7. Alergi-imunologi

8. Neurotologi

9. THT komunitas
RINOLOGI

Keluhan:

Bersin
Pilek/ rinore
Mimisan/ epistaksis
Buntu hidung
Benda asing hidung/ corpal cavum nasi
Gangguan pembauan/ hiposmia, anosmia
Suara sengau

Diagnosis:

Deviasi septum 2 Rinitis medikamentosa 3A


Furunkel hidung 4A Sinusitis kronis 3A
Rinitis akut 4A Sinusitis frontal akut 2
Rinitis vasomotor 4A epistaksis 4A
Rinitis alergi 4A Corpal cavum nasi 4A
Rinitis kronis 3A Polip 2
Pemeriksaan fisik:

Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung 4A


Penilaian obstruksi hidung 4A
Uji penciuman 4A
Rinoskopi anterior 4A
Rinoskopi posterior 3
Transluminasi sinus frontal dan maksila 4A
Nasofaringoskopi 2
Radiologi sinus 2
Interpretasi radiologi sinus 3
Tata laksana:

Menghentikan perdarahan hidung


4A
Pengambilan benda asing di hidung
4A
Bilas sinus/ pungsi sinus
2

OTOLOGI

Keluhan:
Telinga gatal
Telinga berdenging
Telinga terasa penuh
Tuli/ gangguan fungsi pendengaran
Benjolan di telinga
Daun telinga merah
Benda asing di liang telinga
Diagnosis:

Tuli (kongenital, persepsi, 2 Otitis media akut 4A


konduksi)
Inflamasi aurikula 3A Otitis media serosa 3A
Herpes zoster telinga 3A Otitis media kronik 3A
Fistula pre aurikula 3A Mastoiditis 3A
labirinitis 2 Miringitis bullosa 3A
Otitis eksterna 4A Corpal telinga 3A
Perforasi membran timpani 3A Otosklerosis 3A
Impacted serumen 4A Abses bezold 3A
Pemeriksaan fisik:

Deteksi kaku kuduk 4A


Inspeksi aurikula, posisi telinga dan mastoid 4A
Pemeriksaan meatus auditorius eksternus dengan otoskop 4A
Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop 4A
Menggunakan lampu kepala 4A
Otoskopi pneumatic (Siegle) 2
Tata laksana:
Manuver Politzer 2
Manuver Valsava 4A
Pembersihan meatus audiotorius eksternus dengan usapan 4A
Pengambilan serumen dengan kait atau kuret 4A
Pengambilan benda asing di telinga 4A
Parasintesis 2
Insersi gromet tube 1
Menyesuaikan alat bantu dengar 2
4A

LARING - FARING

Keluhan:

Suara serak/ disfonia


Suara hilang
Tersedak
Benda asing di tenggorok/ corpus alineum orofaring, hipofaring
Sesak nafas
Mulut bau
Nyeri telan/ odinofagia
Sulit menelan/ disfagia
Diagnosis:

Sumbatan jalan nafas atas/ SJNA


Abses submandinula 3A
Abses peritonsil
Abses retrofaring
Abses parafaring
Papiloma laring
Adenotonsilitis kronis 4A
Faringitis 4A
Laringitis akut 4A
Tonsilitis diptheria 3B
Epiglotitis akut 3A
Obstructive Sleep Apnoe/ OSA 1

Pemeriksaan fisik:

Inspeksi bibir dan cavum oris 4A


Inspeksi tonsil 4A
Laringoskopi indirek 2
Laringoskopi direk 2
Usap tenggorok/ throat swab 4A
Penilaian respirasi 4A
Inspeksi dada 4A
Palpasi dada 4A
Perkusi dada 4A
Auskultasi dada 4A
Tata laksana:

Trakeotomi 2
Krikotiroidektomi 2
Pemasangan nasogastic tube/ NGT 4A
Tata laksana anak yang tersedak 3
Tata laksana jalan nafas 3
Cara pemberian oksigen 3
Tata laksana anak dengan kondisi tidak sadar 3

BRONKOESOFAGOLOGI

Diagnosis:

Aspirasi 3B
Trakeitis 2
Atresia esofagus 2
Akalasia 2
Benda asing esofagus 2
Benda asing bronkus 2
Lesi korosif esofagus 3B
GERD 3A
Tata laksana:

Esofagoskopi 2
Bronkoskopi 2

ONKOLOGI

Keluhan:

Penglihatan ganda
Bercak atau luka di lidah/ leukoplakia
Benjolan di leher

Diagnosis:

Leukoplakia 2
Parotitis 4A
Tumor parotis
Karsinoma nasofaring 2
Karsinoma laring 2
Karsinoma sinonasal
Karsinoma lidah
Angifibroma nasofaring juvenile/ ANJ
Hipotiroid 2
Hipertiroid 3A
Karsinoma tiroid 2
Struma koloid tiroid 3A
Tiroiditis 2
Fistula dan kista brachial 2
Higroma kistik 2
Limfoma hodgkin dan non Hodgkin 1
Limfadenitis 4A
Limfadenopati 3A

Pemeriksaan fisik:

Penilaian diplopia 4A
Penilaian wajah simetris 4A
Penilaian fungsi menelan 4A
Inspeksi palatum 4A
Penilaian otot sternocleidomastoid dan trapezius 4A
Lidah, inspeksi saat istirahat 4A
Lidah, inspeksi saat menjulur 4A
Inspeksi leher 4A
Palpasi kelenjar ludah/ submandibula, parotis 4A
Palpasi nodul limfe brakialis 4A
Palpasi kelenjar tiroid 4A
Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid 4A

PLASTIK REKONSTRUKSI

Diagnosis:

1. Fraktur maksilo-fasial:
a. Fraktur maksila
b. Fraktur mandibula
c. Fraktur nasal
d. Fraktur frontal
e. Fraktur rim orbita
f. Gangguan TMJ (temporo-mandibular-joint)
2. Basalioma fasial
3. Bibir sumbing/ Labio-palatoschisis
4. Trauma aurikula

ALERGI-IMUNOLOGI
Diagnosis:

Steven johson sindrom 3B


Rinitis alergi 4A
Tata laksana:

Uji tusuk/ prick tes 2

NEUROTOLOGI DAN THT KOMUNITAS

Keluhan:

1. Terlambat bicara/ delay speech


2. Gangguan gerak dan koordinasi/ vertigo
DD:
a) BPPV 4A
b) Sindrom Meniere 3B
3. Gangguan pendengaran mendadak/ sudden deafness
4. Pendengaran menurun di usia tua/ Presbikusis
5. NIHL (Noise Induced Hearing Loss)
6. Mabuk perjalanan 4A
7. Trauma akustik akut 3A

Pemeriksaan fisik:

Penilaian fungsi pendengaran (lateralisasi, konduksi udara dan


tulang)
4A
Inspeksi cara berjalan (gait)
4A
Tes Romberg
4A
Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber, Rinne,
Schwabach)
Tes pendengaran, tes bisik 4A
Interpretasi hasil audiometri-tone & speech audiometry 4A
Pemeriksaan pendengaran pada anak 3
Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri 4A
Pemeriksaan vestibuler 2
2
Tata laksana:

Menyelenggarakan komunikasi lisan maupun tulisan 4A


Edukasi, nasihat dan melatih individu serta kelompok mengenai
kesehatan
4A
Menyusun rencana manajemen kesehatan
4A
Konsultasi terapi
4A
Komunikasi lisan dan tulisan kepada teman sejawat atau petugas
kesehatan lainnya/ rujukan dan konsultasi
4A
Menulis rekam medis dan membuat pelaporan
4A
Menyusun tulisan ilmiah dan mengirim untuk publikasi
4A
KASUS GAWAT DARURAT

Tata laksana:

Bantuan hidup dasar 4A


Ventilasi masker 4A
Intubasi 4A
Transpor pasien 3
Manuver Hemlich 4A
Resusitasi cairan 4A
Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi 4A

PEMERIKSAAN FISIK SECARA UMUM

Penilaian keadaan umum 4A


Penilaian habitus dan postur 4A
Penilaian kesadaran 4A

TEURAPETIK

Menasehati pasien tentang gaya hidup 4A


Peresepan rasional, lengkap dan dapat dibaca 4A
Injeksi (intracutan, intravena, subcutan, intramuscular) 4A
Menyiapkan pre operasi lapangan operasi untuk bedah minor 4A
Persiapan menjadi asisten di kamar operasi (cuci tangan,
menggunakan baju operasi, menggunanakan sarung tangan)
4A
Anestesi infiltrasi 4A
Jahit luka 4A
Pengambilan benang jahit 4A
Menggunakan anestesi topikal 4A

TUGAS DAN KEWAJIBAN DM STASE THT

TUGAS DM STASE THT


1. Pre tes
2. Membuat status pasien
3. Responsi
4. Membaca jurnal
5. Ujian
6. Post tes
KEWAJIBAN DM STASE THT
1. Datang tepat waktu dengan absen pagi pukul 07.00 dan absen siang pukul 15.00
2. Saat waktu tersebut segala kegiatan harus dilakukan di area ruang THT
3. Menggunakan pakaian rapi dan sopan
4. Menggunakan jas lab saat melakukan kegiatan di RSPAL
5. Menjaga kesopanan baik saat sendiri, berinteraksi dengan pasien maupun dengan
anggota RSPAL lainnya
6. Tidak menggunakan HP saat di ruang pemeriksaan pasien (poli maupun ruangan
rawat inap)
7. Tidak makan dan minum saat di ruang pemeriksaan (poli maupun ruangan rawat
inap)
8. Saat berinteraksi dengan pasien dan keluarga harus menunjukkan sikap profesional
sebagai dokter muda
9. Bila ada keluhan sakit atau berhalangan selalu berkoordinasi dengan komting dan
komting berkoordinasi dengan komkordik THT
10. Telah membaca referensi tentang kegiatan yang akan dilakukan saat stase THT
sehingga kegiatan pembelajaran lebih optimal
11. Bila ada kendala selama stase THT, segera koordinasi dengan komting dan
dilanjutkan ke komkordik THT
REFERENSI DM STASE THT

1. Buku ajar ilmu kesehatan THT-KL universitas indonesia


2. Pedoman keterampilan medik 2 fakultas kedokteran universitas Airlangga
3. Standar kompetensi dokter indonesia (SKDI) konsil kedokteran indonesia
4. Bailey’s head and neck surgery otolaringology
5. Ballenger’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Anda mungkin juga menyukai