Investasi Publik
Investasi Publik
INVESTASI PUBLIK
(Zakat, Infaq/Shodaqoh dan Wakaf)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Investasi Syariah
Dosen Pengampu: Syuhada‟, MEI
Disusun Oleh:
1. Idam Khalid (19053009)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada
baginda nabi tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT aatas limpahan nikmat
sehat-Nya baik itu berup sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
“MANAJEMEN INVESTASI SYARIAH” dengan judul “Investasi Publik
(Zakat, Infaq/Shodaqoh Dan Wakaf)”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih memiliki banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh
karena itu, Kami mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, Supaya
makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dengan demikian
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Investasi Publik
Investasi publik merupakan investasi yang tidak hanya digunakan untuk
meningkatkan finansial pribadi dan bisnis tetapi juga menebar manfaat
seperti untuk pembangunan fasilitas umum untuk kesejahteraan
masyarakatnya.
Investasi publik disebut juga sebagai investasi pemerintah, dimana
pemerintah menanamkan modal baik itu pembangunan atau mendukung
komunitas atau program tertentu guna untuk memulihkan atau
meningkatkan kondisi ekonomi negara atau mensejahterakan
masyarakatnya.
Adapun beberapa contoh investasi sektor publik di Indonesia yang
dilakukan baik oleh pihak pemerintah sendiri dan beberapa yang juga bisa
melibatkan masyarakat, terbagi kedalam beberapa kategori. Yaitu:
1. Investasi sosial
·Pemberian beras untuk keluarga tidak mampu
·Pembangunan panti asuhan
·Pembangunan tempat ibadah
·Program beasiswa untuk anak-anak kurang mampu
·Pemberian modal usaha untuk masyarakat miskin
2. Investasi untuk membentuk generator pertumbuhan
·Investasi pada sektor pertanian
·Investasi pada sektor bisnis karya lokal seperti batik atau makanan
tradisional
·Pemberian modal usaha kepada program UMKM
·Pembangunan pasar modern
3. Investasi layanan publik
Perbaikan jalan raya
Perbaikan/pembangunan jembatan
Perbaikan fasilitas umum di daerah pariwisata
2
4. Investasi untuk membentuk pendapatan
penanaman modal usaha pada program UMKM
Investasi pada sektor pariwisata daerah
Menanam modal untuk koperasi daerah
5. Investasi untuk menggali sumber-sumber ekonomi baru
upaya inovatif sumber-sumber ekonomi baru. menjadi sponsor
/pemodal untuk festival kebudayaan tahunan untuk meningkatkan
daya tarik pariwisata
3
kebutuhan minimal hidup), Bebas dari beban hutang, Al Haul ( berlaku satu
tahun) Memiliki harta yang mencapai nishob. Yang dikeluarkan yakni :
Binatang Ternak, Emas dan perak, Harta Perniagaan, Harta hasil pertanian,
(Hasil tambang) dan kekayaan laut, Rikaz (harta / barang temuan yang tidak
ada pemiliknya).
Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta benda yang dimiliki untuk
kepentingan yang mengandung kemaslahatan. Dalam infaq tidak ada
nishab.Karna itu infak boleh dikeluarkan oleh orang yang berpenghasilan
tinggi ataurendah, disaat lapang atau sempit (QS Ali „Imran [3] :134)Infaq
merupakan ibadah social yang sangat utama. Kata infaq
mengandungpengertian bahwa menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan
mengurangi harta,tetapi justru akan semakin menambah harta.
Shadaqah atau sedekah adalah pemberian sesuatu yang bersifat
kebaikan ,baik berupa barang maupun jasa dari seseorang kepada orang lain
tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun selain ridha Allah. Hukum dan
ketentuan shodaqoh sama dengan ketentuan infaq. Hanya saja jika infak
berkaitan dengan materi. Shodaqoh/sedekah memiliki arti yang lebih luas.
Termasuk pemberian yang sifanya non materi, seperti memberi jasa,
mengajarkan ilmu pengetahuan, dan memdoakan orang lain. Sedekah
menunjukkan, pengertian tentang kenenaran keimanan seseorang
(shaddaqa). Dengan bershodaqoh/bersedekah berarti seseorang tidak hanya
meyakini keimanannya dalam hati, tetapi juga mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata.
Wakaf secara bahasa berasal dari bahasa Arab waqafa. Asal kata
waqafa berarti menahan, berhenti, diam di tempat, atau tetap berdiri.1 Wakaf
dalam bahasa Arab mengandung pengertian menahan, menahan harta untuk
diwakafkan, tidak dipindahmilikkan. Dengan kata lain, wakaf adalah
menyerahkan tanah kepada orang-orang miskin untuk ditahan, karena
barang milik itu dipegang dan ditahan oleh orang lain, seperti menahan
hewan ternak, tanah, dan segala sesuatu. Menurut peraturan perundang-
1
Muhammad Al-Iqna al-Khat, (Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.th.), h. 26 dan Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh
al-Islami wa Adillatuhu (Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu’air, t.th.), h. 7599.
4
undangan di Indonesia, rumusan definisi wakaf adalah: (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 28 tahun 1977, wakaf adalah perbuatan hukum
seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta
kekayaannya yang berupa tanah milik dan kelembagaannya untuk
selamalamanya untuk kepentingan atau keperluan umat lainnya sesuai
ajaran Islam.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan prinsip syariah dalam sebuah investasi diharuskan. Hal
tersebut agar setiap prinsip serta fungsi perbankan syariah tetap terlaksana
sebagai mana mestinya. Dalam pelaksanaanya prinsip investasi perbankan
syariah diterapkan pada produk pendanaan yang berdasarkan pola bagi hasil
serta pada produk pembiayaan investasi. Produk pendanaan yang
menggunakan prinsip investasi sendiri ada 4 yakni, tabungan mudharabah,
deposito/investasi umum (tidak terikat), deposito/investasi khusus (terikat),
dan sukuk al-mudharabah. Sementara itu dalam pelaksanaannya
pembiayaannya diterapkan menggunakan prinsip mudharabah, musyarakah,
murabahah, istishna, ijarah, ijarah muntahiya bitamlik.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman harap
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah pada kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
6
DATAR PUSTAKA