Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INVESTASI PUBLIK
(Zakat, Infaq/Shodaqoh dan Wakaf)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Investasi Syariah
Dosen Pengampu: Syuhada‟, MEI

Disusun Oleh:
1. Idam Khalid (19053009)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL „ULUM LAMONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada
baginda nabi tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT aatas limpahan nikmat
sehat-Nya baik itu berup sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
“MANAJEMEN INVESTASI SYARIAH” dengan judul “Investasi Publik
(Zakat, Infaq/Shodaqoh Dan Wakaf)”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih memiliki banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh
karena itu, Kami mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, Supaya
makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dengan demikian
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lamongan, 20 Desember 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Investasi Publik ........................................................................................ 2
B. Pengertian zakat, infaq, shodaqoh, dan waqaf ......................................... 3
BAB III.................................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 6
DATAR PUSTAKA................................................................................................ 7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh


negara berkembang seperti Indonesia. Permasalahan tersebut muncul
dikarenakan beberapa faktor, kurang meratanya distribusi pendapatan dan laju
pertumbuhan ekonomi yang rendah. Rendahnya laju pertumbuhan ekonomi
suatu negara dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat investasi di negara
tersebut. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah
strategis untuk memacu peningkatan laju investasi di negaranya.
Semakin tingginya investasi dapat mendorong terciptanya lapangan
pekerjaan baru yang dapat mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga
kerja lebih banyak dan pemerataan distribusi pendapatan. Selain itu, tingginya
investasi juga dapat meningkatkan pendapatan nasional suatu negara. Adanya
peningkatan pendapatan nasional yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan
penduduk tentu akan meningkatkan pendapatan nasional per kapitanya yang
pada akhirnya diharapkan akan mengatasi masalah kemiskinan yang ada
.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan investasi publik?


2. Apa dimaksud dengan Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf?
3. Bagaimana Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf sebagai instrumen
investasi publik?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu investasi publik


2. Mengetahui Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf
3. Mengetahui Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf sebagai instrumen
investasi publik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Investasi Publik
Investasi publik merupakan investasi yang tidak hanya digunakan untuk
meningkatkan finansial pribadi dan bisnis tetapi juga menebar manfaat
seperti untuk pembangunan fasilitas umum untuk kesejahteraan
masyarakatnya.
Investasi publik disebut juga sebagai investasi pemerintah, dimana
pemerintah menanamkan modal baik itu pembangunan atau mendukung
komunitas atau program tertentu guna untuk memulihkan atau
meningkatkan kondisi ekonomi negara atau mensejahterakan
masyarakatnya.
Adapun beberapa contoh investasi sektor publik di Indonesia yang
dilakukan baik oleh pihak pemerintah sendiri dan beberapa yang juga bisa
melibatkan masyarakat, terbagi kedalam beberapa kategori. Yaitu:
1. Investasi sosial
·Pemberian beras untuk keluarga tidak mampu
·Pembangunan panti asuhan
·Pembangunan tempat ibadah
·Program beasiswa untuk anak-anak kurang mampu
·Pemberian modal usaha untuk masyarakat miskin
2. Investasi untuk membentuk generator pertumbuhan
·Investasi pada sektor pertanian
·Investasi pada sektor bisnis karya lokal seperti batik atau makanan
tradisional
·Pemberian modal usaha kepada program UMKM
·Pembangunan pasar modern
3. Investasi layanan publik
Perbaikan jalan raya
Perbaikan/pembangunan jembatan
Perbaikan fasilitas umum di daerah pariwisata

2
4. Investasi untuk membentuk pendapatan
penanaman modal usaha pada program UMKM
Investasi pada sektor pariwisata daerah
Menanam modal untuk koperasi daerah
5. Investasi untuk menggali sumber-sumber ekonomi baru
upaya inovatif sumber-sumber ekonomi baru. menjadi sponsor
/pemodal untuk festival kebudayaan tahunan untuk meningkatkan
daya tarik pariwisata

B. Pengertian Zakat, Infak, Wakaf, dan Shadaqah


Zakat Infak Wakaf Dan Shadaqah disebut Sebagai Instrumen Investasi
Publik. Fakta tersebut menunjukkan bahwa zakat, infak, dan shadaqah (ZIS)
memiliki potensi strategis untuk memberdayakan penduduk miskin,
sehingga dapat mendorong penduduk miskin menjadi insan yang mandiri
melalui kewirausahaan dan memiliki kesejahteraan yang sesungguhnya.
Zakat dari aspek bahasa, kata zakat dari kata zaka yang berarti berkah,
tumbuh, bersih dan baik.Sesuatu itu zaka berarti tumbuh dan berkembang
dan seseorang itu zaka berarti orang itu baik, bersih dan ada padanya
keberkahan.
Zakat ada dua macam : Pertama Zakat Fitrah (jiwa) Zakat fithri
diwajibkan bagi setiap jiwa atau orang yang menjumpai bagian akhir bulan
Romadlon dan bagian awal bulan Syawal. Setiap orang juga wajib
mengeluarkan zakat fithri bagi orang yang berada dibawah
tanggungannya.Kadarnya 1 sho‟ (4 mud) = 2,175 gram,jika 1 mudnya
543,75 gram. atau 1 sho‟ = 2700 gram,jika 1mudnya 675 gram,yaitu dari
makanan yang mengenyangkan atau makana pokok.Sebagian ahli fiqh yaitu
mazhab Abu hanifah memperbolehkan menggantinya dengan harga (uang)
dari nilai 2,176 gram(dibulatkan 2,5 kg) /2700 gram(dibulatkan 3 kg)
makanan pokok yang mengenyangkan tersebut. Kedua Zakat Maal (harta)
Syarat wajib Zakat Maal : Muslim,aqil-baligh, Al Milk at tam (milik yang
sempurna), An-nama’ (berkembang), Al hajatu al ashliya (lebih dari

3
kebutuhan minimal hidup), Bebas dari beban hutang, Al Haul ( berlaku satu
tahun) Memiliki harta yang mencapai nishob. Yang dikeluarkan yakni :
Binatang Ternak, Emas dan perak, Harta Perniagaan, Harta hasil pertanian,
(Hasil tambang) dan kekayaan laut, Rikaz (harta / barang temuan yang tidak
ada pemiliknya).
Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta benda yang dimiliki untuk
kepentingan yang mengandung kemaslahatan. Dalam infaq tidak ada
nishab.Karna itu infak boleh dikeluarkan oleh orang yang berpenghasilan
tinggi ataurendah, disaat lapang atau sempit (QS Ali „Imran [3] :134)Infaq
merupakan ibadah social yang sangat utama. Kata infaq
mengandungpengertian bahwa menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan
mengurangi harta,tetapi justru akan semakin menambah harta.
Shadaqah atau sedekah adalah pemberian sesuatu yang bersifat
kebaikan ,baik berupa barang maupun jasa dari seseorang kepada orang lain
tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun selain ridha Allah. Hukum dan
ketentuan shodaqoh sama dengan ketentuan infaq. Hanya saja jika infak
berkaitan dengan materi. Shodaqoh/sedekah memiliki arti yang lebih luas.
Termasuk pemberian yang sifanya non materi, seperti memberi jasa,
mengajarkan ilmu pengetahuan, dan memdoakan orang lain. Sedekah
menunjukkan, pengertian tentang kenenaran keimanan seseorang
(shaddaqa). Dengan bershodaqoh/bersedekah berarti seseorang tidak hanya
meyakini keimanannya dalam hati, tetapi juga mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata.
Wakaf secara bahasa berasal dari bahasa Arab waqafa. Asal kata
waqafa berarti menahan, berhenti, diam di tempat, atau tetap berdiri.1 Wakaf
dalam bahasa Arab mengandung pengertian menahan, menahan harta untuk
diwakafkan, tidak dipindahmilikkan. Dengan kata lain, wakaf adalah
menyerahkan tanah kepada orang-orang miskin untuk ditahan, karena
barang milik itu dipegang dan ditahan oleh orang lain, seperti menahan
hewan ternak, tanah, dan segala sesuatu. Menurut peraturan perundang-

1
Muhammad Al-Iqna al-Khat, (Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.th.), h. 26 dan Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh
al-Islami wa Adillatuhu (Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu’air, t.th.), h. 7599.

4
undangan di Indonesia, rumusan definisi wakaf adalah: (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 28 tahun 1977, wakaf adalah perbuatan hukum
seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta
kekayaannya yang berupa tanah milik dan kelembagaannya untuk
selamalamanya untuk kepentingan atau keperluan umat lainnya sesuai
ajaran Islam.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan prinsip syariah dalam sebuah investasi diharuskan. Hal
tersebut agar setiap prinsip serta fungsi perbankan syariah tetap terlaksana
sebagai mana mestinya. Dalam pelaksanaanya prinsip investasi perbankan
syariah diterapkan pada produk pendanaan yang berdasarkan pola bagi hasil
serta pada produk pembiayaan investasi. Produk pendanaan yang
menggunakan prinsip investasi sendiri ada 4 yakni, tabungan mudharabah,
deposito/investasi umum (tidak terikat), deposito/investasi khusus (terikat),
dan sukuk al-mudharabah. Sementara itu dalam pelaksanaannya
pembiayaannya diterapkan menggunakan prinsip mudharabah, musyarakah,
murabahah, istishna, ijarah, ijarah muntahiya bitamlik.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman harap
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah pada kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

6
DATAR PUSTAKA

Nafis, M. Cholil. “Wakaf Uang Untuk Jaminan Sosial”, Jurnal Al-Awqaf,


Vol. II, Nomor 2, April 2009.
Najib, Tuti A. dan Ridwan al-Makassari. Wakaf Tuhan dan Agenda
Kemanusiaan. Jakarta: CRSC, 2006.
Nasution, Mustafa E. et. al. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006
Zuhaili, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Damaskus: Dar al-Fikr
al-Mu‟asir

Anda mungkin juga menyukai