Anda di halaman 1dari 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Brand Awareness

Menurut (Cahyani, 2016) Brand Awareness adalah “kemampuan.seorang

konsumen.sehingga.dapat.mengenali.atau.dapat mengingat kembali merek

sehingga konsumen dapat mengaitkanya dengan satu kategori produk tertentu oleh

karena hal tersebut maka seorang konsumen dapat memiliki kesadaran merek

terhadap sebuah merek dengan otomatis sehingga mampu menggambarkan elemen

suatu merek tanpa”bantuan.

Menurut (Krisnawati, 2016) brand awareness adalah “kesanggupan dan

kemampuan seorang calon konsumen untuk dapat mengenali bagian dari suatu

merek atau mengingat kembali suatu merek adalah bagian dari sebuah”kategori

tertentu.”.

Menurut (Nazib, 2016) brand awareness adalah“keadaan dimana seorang

konsumen untuk dapat mengenali atau mengingat kembali bagian dari suatu merek

yang merupakan bagian dari suatu produk”tertentu. Dalam“penelitian ini indikator

penelitian ini”adalah :

1. Mampu mengenali ciri-ciri merek

2. Mempertimbangkan merek

3. Kepercayaan terhadap produk

9
2.1.2 Brand Image

Menurut Keller brand Image dalam (Widyastuti & Said, 2017) “brand image

adalah “persepsi seorang konsumen terhadap suatu merek yang juga merupakan

cerminan ingatan yang dapat digambarkan dan berhubungan dengan”merek.

Menurut (Khuong & Tran, 2018) Brand Image adalah“sebuah “situasi

dimana konsumen berpikir dan merasakan sebuah atribut dari sebuah merek

sehingga konsumen dapat dengan baik merangsang niat pembelian konsumen dan

meningkatkan nilai”merek.

Menurut (Suhaily & Darmoyo, 2017) “Brand Image adalah “situasi dimana

brand dapat mempengaruhi perilaku seorang konsumen terhadap suatu produk

dalam keputusan pembelian sehingga semakin baik citra merek, semakin besar

peluang terhadap keputusan”pembelian.”

Menurut (Nazib, 2016) Brand Image adalah “situasi dimana konsumen dapat

mengingat gambaran merek dari merek dan memiliki kesan tersendiri terhadap

suatu merek.”Dalam penelitian ini indikator penelitian ini”adalah :

1. “Ciri khas yang dimiliki dari merek”

2. “Citra yang unik”

3. “Tersedia dalam berbagai variasi”

2.1.3 Keputusan Pembelian

Menurut (Habibah & Sumiati, 2016) keputusan pembelian“adalah“

serangkaian proses/tahap pendekatan penyelesaian masalah, proses pencarian

informasi, pencarian alternatif yang ada, memutuskan keputusan pembelian dan

perilaku yang muncul setelah terjadi pembelian yang dilakukan oleh”konsumen.

10
Menurut Kotler dan Keller dalam (Kusumodewi & Sudarwanto, 2018)

keputusan”pembelian adalah “cara individu, kelompok, organisasi memilih,

membeli, memakai, dan memanfaatkan barang, jasa, gagasan, pengalaman dalam

rangka memuaskan kebutuhan”hasrat.

Menurut Kotler & Armstrong dalam (Achidah, et al., 2016) Keputusan

pembelian“adalah “tahap dalam proses pengabilan keputusan dimana konsumen

benar-benar memutuskan pembelian sehingga indikator keputusan pembelian

sebagai”berikut”:

1. “Keinginan untuk membeli produk”

2. “Prioritas pembelian pada produk tersebut”

3. “Rekomendasi dari orang-orang terdekat”

4. “Pertimbangan kebutuhan dari produk”

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang pertama dilakukan oleh (Krisnawati, 2016) yang berjudul

“Pengaruh Brand Awareness terhadap keputusan pembelian AMDK merek Aqua

(Studi.pada.masyarakat.di.kota.Bandung)”“sehingga“tujuan.dari.penelitian ini

adalah untuk.mengetahui pengaruh brand awareness di komunitas AQUA di

Bandung terhadap keputusan pembelian”AQUA.“Populasi“dalam.penelitian ini

adalah.masyarakat.di.kota.Bandung.yang.merupakan.konsumen AQUA dengan

sampel sebanyak 100”responden. Hasil“dari penelitian ini adalah ingkat brand

awareness merek AQUA berada pada tingkat top of mind sehingga termasuk

kedalam kategori tinggi brand awareness sehingga dapat disumpulkan bahwa

merek AQUA ada dibenak konsumen dibandingkan dengan merek lainnya dan

11
menjadi.merek.yang.disebutkan sebagai kata ganti merek ketika akan membeli air

minum dalam kemasan (AMDK)””Relevansi.dalam.penelitian.ini.adalah.memiliki

variabel.yang sama untuk diteliti, yaitu Brand Awareness terhadap”keputusan

pembelian.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh (Riyono & Budiharja, 2016)“melakukan

penelitian yang berjudul”“Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan brand

image terhadap keputusan pembelian aqua di kota Pati”. “Tujuan“dari penelitian ini

adalah untuk melihat pengaruh kualitas produk, harga, promosi, citra merek

terhadap keputusan pembelian”sehingga populasi dalam penelitian ini seluruh

konsumen AQUA di kota Pati dengan sampel pada penelitian ini berjumlah”100

responden. “Hasilnya“adalah kualitas produk, harga, promosi, citra merek terhadap

keputusan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Relevansi dalam penelitian

ini adalah memiliki variabel yang sama untuk diteliti, yaitu brand image terhadap

keputusan”pembelian.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh (Khuong & Tran, 2018) melakukan

penelitian yang berjudul “The Impacts of Product Packaging Elements on Brand

Image and Purchase Intention — An Empirical Study of Phuc Long’s Packaged Tea

Products”. “Tujuan“dari penelitian ini adalah menguji pengaruh kemasan produk

terhadap niat beli melalui peran mediasi citra merek, dengan contoh produk teh

kemasan Phuc Long sehingga populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang

tinggal di Kota Ho Chi Minh Vietnam dengan jumlah sampel sebanyak 410

responden” dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kemasan”font, gambar,

bentuk dan warna memiliki hubungan langsung dan tidak langsung dengan niat

12
pembelian.”Informasi produk, kemudahan penggunaan dan pegangan memiliki

yang tidak langsung, bahan dan ukuran tidak memiliki pengaruh. Relevansi dalam

penelitian ini adalah memiliki variabel yang sama untuk”diteliti, yaitu“Citra Merek

terhadap keputusan pembelian dengan pengujian atribut”kemasan.

Penelitian yang keempat dilakukan oleh (Tariq, et al, 2017) melakukan

penelitian yang berjudul “EWOM and brand awareness impact on consumer

purchase intention: mediating role of brand image”.“Tujuan“dari penelitian ini

adalah menguji apakah ewom dan brand awareness memiliki dampak terhadap

niat beli dengan memediasi brand”image. Sampel“dalam penelitian ini berjumlah

300”orang. Hasilnya”adalah ewom dan brand awareness memiliki dampak positif

terhadap niat beli dengan memediasi brand”image. Relevansi”dalam penelitian ini

adalah memiliki variabel yang sama untuk diteliti, yaitu brand awareness dan

brand”image.

Penelitian yang kelima dilakukan oleh (Cahyani, et al., 2016) melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh brand Image dan brand awareness terhadap

keputusan pembelian”.“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh brand image dan brand awareness terhadap keputusan pembelian.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang sehingga

hasilnya adalah brand image dan brand awareness berpengaruh signifikan terhadap

keputusan”pembelian.“Relevansi“dalam penelitian ini adalah memiliki variabel

yang sama untuk diteliti yaitu brand awareness dan brand image dan”keputusan

pembelian.

13
Penelitian yang keenam dilakukan oleh (Nazib, 2016) melakukan“penelitian

yang”berjudul “model efektifitas iklan, brand image dan brand awareness berbasis

krediabilitas celebrity endorser terhadap keputusan pembelian (studi pada

komunitas sepeda motor sport honda di semarang)”.“Tujuan“dari penelitian ini

adalah menganalisis pengaruh dari kredibilitas celebrity endorser terhadap

keputusan pembelian dengan menggunakan”efektivitas iklan, brand awareness, dan

brand image”sebagai“variabel intervening pada sepeda motor Honda”Sport.

Populasi”yang diteliti dari penelitian ini seluruh anggota komunitas sepeda motor

sport Honda di Kota Semarang yang sudah pernah melihat tayangan iklan sepeda

motor sport dan dengan jumlah sampel yang digunakan sebesar 100”responden.

Hasil”dari penelitian ini adalah brand awareness mampu menjadi variabel

intervening antara kredibilitas celebrity endorser terhadap keputusan”pembelian.

Hasil“penelitian menunjukkan jika brand image mampu menjadi variabel

intervening antara kredibilitas celebrity endorser terhadap keputusan”pembelian.

2.3 Keterhubungan Antar Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis

2.3.1 Keterhubungan Antar Variabel

2.3.1.1 Hubungan Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut (Kurniawan, et al., 2016) brand awareness merupakan“perasaan

kepercayaan yang dirasakan oleh pelanggan yang berkecenderungan untuk

mempertimbangkan memilih kembali brand yang bersangkutan untuk dapat

membeli sebuah”merek.

Menurut (Siali, et al., 2016) brand awareness“mengukur kedalaman

kesadaran merek mengacu pada cara membuat konsumen mengingat dan

14
mengidentifikasi merek dengan mudah sementara lebar kesadaran merek

menggambarkan nama merek yang langsung melintasi pikiran konsumen sehingga

konsumen memutuskan untuk membeli suatu”produk.

Menurut (Tariq et al., 2017) brand awareness adalah“suatu gambaran yang

dimiliki konsumen untuk mengenali merek dalam kategori produk dan dapat

memengaruhi konsumen untuk dapat membuat keputusan”pembelian.

Menurut (Timpal, et al., 2016) brand awareness merupakan“suatu

kesanggupan pembeli untuk mengenali dan meningat kembali merek secara parsial

pada proses keputusan”pembelian. Hasil“dari penelitian tersebut mengemukakan

bahwa Brand Awareness berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian,

dapat disimpulkan bahwa brand awareness produk meningkat maka keputusan

pembelian produk akan”meningkat.

Menurut (Bilgin, 2018) brand awareness“kemampuan pembeli potensial

untuk mengenali atau mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk

tertentu sehingga konsumen dapat membeli produk”tertentu.

H1 : Brand awareness berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen Aldos

2.3.1.2 Hubungan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut (Tariq et al., 2017) “brand image tidak memiliki kaitan dengan

fungsi produk tetapi dengan citra sebuah produk dimata konsumen sehingga dapat

membantu membangun merek karena merupakan sumber penciptaan kredibilitas

dan reputasi merek yang memengaruhi niat konsumen untuk membeli”suatu merek.

15
Menurut (Citra & Santoso, 2016) brand image menentukan“presepsi

konsumen terhadap suatu produk dalam keputusan pembelian sehingga semakin

baik Brand Image dari suatu merek maka akan memperkuat keinginan konsumen

dalam menentukan keputusan pembelian, dapat disimpulkan bahwa jika brand

image suatu produk tinggi maka semakin tinggi juga peluang produk tersebut untuk

dibeli oleh”konsumen.

Menurut (Suhaily & Darmoyo, 2017) “brand image mempengaruhi perilaku

konsumen terhadap suatu produk dalam keputusan pembelian sehingga semakin

baik citra merek, semakin besar peluang terhadap keputusan”pembelian.

Menurut (Nazib, 2016) brand image adalah“situasi dimana konsumen dapat

mengingat gambaran merek dan memiliki kesan terhadap merek sehingga semakin

suatu brand tertanam di gambaran konsumen maka semakin besar peluang terhadap

keputusan”pembeian.

Menurut (Bilgin, 2018) brand image adalah“sebuah persepsi dan preferensi

yang dimiliki oleh seorang konsumen terhadap suatu merek, apa yang tercermin

dalam berbagai jenis asosiasi merek yang tersimpan dalam ingatan konsumen

sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian”konsumen.

H2 : Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen Aldos

16
2.4 Model Analisis

Brand Awareness (X1)


H1
Keputusan Pembelian (Y)

Brand Image (X2)


H2

Gambar 2.1 Model Analisis


Sumber : Data diolah (2019)

17

Anda mungkin juga menyukai