Anda di halaman 1dari 9

FINAL REPORT

“Studio Jiwa: Kesehatan Mental”

Dosen Pembimbing

Abhirama S. D. Perdana, S.Pd., M.Ed., MComn&MediaSt.

Mata Kuliah: Public Relations Visuals

Anggota:

1. Anggie Fitriana (009202005020)


2. Cindy Yoseva Simamora (009202005010)
3. Ida Dwi Lestari (009202005006)
4. Marselli Zai (009202005019)
5. Mega Vikia Chairunnisa (009202005008)
6. Zahra Aulia Pringgandani (009202005004)

President University
Jababeka Education Park, Jalan Ki Hajar Dewantara, RT.2/RW.4, Mekarmukti,
Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17550. Telp. (021) 89109762
Daftar Isi

Executive Summary

BAGIAN 1: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaaat

BAGIAN 2: Konten Studio Jiwa


2.1 Informasi
2.1.1 Deskripsi Kegiatan
2.1.2 Tema Kegiatan
2.1.3 Waktu dan Tempat
2.2 Komite
2.3 Laporan Divisi

BAGIAN3: Keterlibatan Kegiatan


3.1 Social Media Engagement (Instagram)
3.1.1 Jangkauan Tertinggi
3.1.2 Jangkauan Terendah

BAGIAN 4: Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Executive Summary
Saat ini masih banyak orang yang tidak peduli dengan kondisi kesehatan mental
dirinya. Seringkali kondisi mental yang buruk hanya dikaitkan dengan hal “kurang
mendekatkan diri dengan tuhan” yang pada nyatanya kebanyakan dari mereka hanya kurang
teredukasi dengan macam - macam jenis kesehatan mental. Dengan seringnya mengabaikan
kondisi kesehatan mental justru akan semakin memperburuk kesehatan mental kedepannya.
Berdasarkan sumber data yang kami dapatkan melalui Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) kasus kesehatan mental mencapai 20% pada tahun 2021 dan kasus ini
meningkat jika dibandingkan dengan data pada tahun 2018 yaitu sebesar 3,7 %.
Studio Jiwa yang kami bentuk bertujuan untuk memberkan edukasi lebih kepada
masyarakat luas mengenai berbagai macam penyakit kesahatan mental yang perlu diketahui.
Studi Jiwa memberikan informasi-informasi yang mungkin masih terdengar awam dan asing
bagi banyak orang.
BAGIAN 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
seperti di sekolah atau di tempat kerja atau dalam hubungan. Kesehatan mental
merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala-gejala
gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal
dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi
masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan
kemampuan pengolahan stres.
Kesehatan mental merupakan hal penting yang harus diperhatikan selayaknya
kesehatan fisik. Diketahui bahwa kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling
mempengaruhi. Gangguan kesehatan mental bukanlah sebuah keluhan yang hanya
diperoleh dari garis keturunan. Tuntutan hidup yang berdampak pada stress berlebih
akan berdampak pada gangguan kesehatan mental yang lebih buruk.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), pada tahun 2018, sebanyak
3,7% penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Lalu, mengalami
peningkatan sebanyak 20% pada tahun 2021 yang dikarenakan munculnya kasus
COVID-19 pada tahun 2020 silam.
Oleh karena itu, kami sebagai Mahasiswi President University pada mata kuliah
Public Relations Visuals ingin menyelenggarakan Campaign dengan bertema “Kesehatan
Mental”, kegiatan ini akan diselenggarakan selama 30 hari melalui platform Media
Sosial yaitu Instagram.
1.2 Tujuan
1. Agar masyarakat lebih mengenal lebih jauh bentuk-bentuk kesehatan mental.
2. Menghasilkan 100 followers pada akun Instagram.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami diri sendiri terkait
masalah kesehatan mental.
4. Menghasilkan sebanyak 50 likes pada setiap postingan pada feeds Instagram.
1.3 Manfaat
1. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan mental.
2. Menjadikan masyarakat peka terhadap kesehatan mental di sekeliling mereka.
BAGIAN 2
Konten Studio Jiwa

2.1 Informasi
2.1.1 Deskripsi Kegiatan
Kami akan menyelenggarakan kegiatan ini selama 30 hari, dimulai dari 20
November 2021 sampai 19 Desember 2021 pada platform Media Sosial
Instagram kami yaitu @studiojiwa.
2.1.2 Tema Kegiatan
Kami mengangkat tema “Kesehatan Mental”.
2.1.3 Waktu dan Tempat
 Waktu: 20 November 2021 – 19 Desember 2021
Kegiatan ini akan berlangsung selama 30 hari.
 Tempat: Platform Media Sosial Instagram.
2.2 Komite

No. Nama NIDN/NIM Jabatan


1 Abhirama S. D. Perdana,
0410018203 Dosen Pembimbing
S.Pd., M.Ed., MComn&MediaSt.
2 Catleya Ayundasari 009201700073 Asisten Dosen
3 Cindy Yoseva Simamora 009202005010 Project Manager
4 Ida Dwi Lestari 009202005006 Content Writer
5 Zahra Aulia Pringgandani 009202005004 Content Writer
6 Marselli Zai 009202005019 Production Team
7 Anggie Fitriana 009202005020 Production Team
8 Mega Vikia Chairunnisa 009202005008 Production Team
9 Cindy Yoseva Simamora 009202005010 Social Media Manager
2.3 Laporan Divisi

No Divisi Hambatan Solusi


1 Membagi jobdesk sesuai kemampuan Menentukan jadwal
Project Manager
anggota dan upload
2 Membaca lebih banyak
materi, Mencari referensi
Mencari sumber konten yang konkrit, melalu video youtube,
Content Writer Meringkas isi konten agar lebih padat dan Melihat visualisasi
mudah di visualisasikan. konten organisasi lain
untuk dijadikan
referensi.
3 -Terjadi misscomunication saat pembuatan -Dibuatnya list
kon ten, contoh kasus : content writer sudah pengerjaan , contoh :
memberikan intruksi untuk membuat konten Konten : A Headline :
kemudian masing - masing production team ABC Dibuat oleh : Budi
membuat 1 konten tersebut secara bersamaan Sehingga tidak terjadi
dan hal tersebut menyebabkan waktu yang double pengerjaan untuk
Production Team terbuang sia -sia lebih banyak. konten yang sama
-Content writer memberi instruksi untuk -Dibuatnya templated
membuat konten A dengan teman “biru warna agar tidak terjadi
pastel ” dan permasalahannya adalah setiap perbedaan perspektif
production team mempunyai perspekstif mengenai warna
yang berbeda menyebabkan kekontrasan
warna antara konten A dan B
4 Social Media
Memperjelas identitas di
Penentuan upload konten yang sedikit
setiap gambar yang akan
Manager ngacak.
di upload.
BAGIAN 3
Event Engagement

3.1 Social Media Engagement (Instagram)


Media Sosial engangement adalah parameter bagaimana orang berinteraksi dengan akun
dan konten media sosial Anda. Istilah ini dapat mencakup berbagai tindakan di semua
platform sosial. Instagram dikenal memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan situs media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter. Menurut
Sprout Social, alat penerbitan dan pemantauan media sosial, merek teratas di Instagram
memiliki tingkat keterlibatan per pengikut rata-rata 4,21%. Konten visual Instagram yang
menarik dikombinasikan dengan teks yang bijaksana dan berbasis hashtag telah terbukti
menjadi skenario ideal untuk meningkatkan keterlibatan pengikut.

3.1.1 Jangkauan Tertinggi

3.1.2 Jangkauan Terendah


BAGIAN 4
Penutup

4.1 Kesimpulan
Edukasi Mental Health sudah bukan hal yang harus ditutupi ataupun harus dihindari.
Banyaknya macam gangguan mental yang gak semua orang tau dan mau tau tentang itu. Bagi
orang dengan generasi terdahulu mental health bukanlah yang terlalu penting untuk dibawa
ke permukaan. Namun, nyata nya sekarang banyak orang yang megalami mental yang
terganggu kesehatannya apalagi selama masa pandemic ini.
Sebagai bagian dari Gen Z kami tentunya sangat peduli terhadap kesehatan mental
lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu kami mengadakan campaign selama 30 hari ini untuk
memberikan edukasi macam-macam gangguan mental yang mungkin saja dapat kita alami
sewaktu-waktu. Campaign ini kami lakukan secara online memanfaatkan platform Instagram
untuk sharing semua materi kami. Maka dari itu kesimpulan dari campaign ini ialah :

1. Banyaknya penyakit mental yang masih belum banyak diketahui oleh orang-orang awan
karena kurangnya edukasi.
2. Pentingnya mengetahui dan mencegah factor apasaja yang bisa memengaruhi Kesehatan
mental setiap orang.

4.2 Saran
Saran untuk semua peserta campaign :
1. Sadarilah bahwa Kesehatan mental itu penting
2. Mari sama-sama ciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua orang
3. Cintai diri sendiri dan oranglain seperti semestinya
4. Jangan takut untuk konsultasikan diri kepada pihak yang lebih expert mengenai
kesehatan mental.

Anda mungkin juga menyukai