Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EPIDEMIOLOGI INTERMEDIETE

OLEH
NAMA : DWI NOVRIANTI PUTRI
NIM : 10012682125070
BKU : K3

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT (S2)


2021
1. Jelaskan perbedaan studi kohort dan studi potong lintang?
Jawab : Perbedaan secara umum terletak pada faktor paparan (exposure factors) dan
kejadian penyakit (disease). Studi desain potong Lintang, faktor paparan dan kejadian
penyakit terjadi pada masa sekarang secara bersamaan (in the present), sedangkan desain
kohort, faktor paparan terjadi di masa sekarang, lalu diselidiki hingga kejadian penyakit
apakah akan terjadi di masa depan.

2. Berikan beberapa contoh judul penelitian dengan studi desain kasus control ?
- Hubungan Faktor Risiko Multiparitas Dengan Persalinan Preterm Di Rumah Sakit X
- Hubungan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan
Di Wilayah X
- Hubungan Antara Penggunaan Obat Antihipertensi Dan Penyakit Parkinson Di Rumah
Sakit X

3. Berikan beberapa contoh judul penelitian dengan studi desain kohort ?


- Pengaruh Pemberian Susu Formula Pada Bayi Berumur 0-6 Bulan Terhadap Kejadian
Kanker Saluran Pencernaan di Kota X
- Studi Kohort Kejadian Penyakit DBD di Wilayah Kecamatan Sawahan Kota X Tahun
2020
- Pengaruh Status Gizi Anak Usia di BawahLima Tahun terhadap Nilai Belajar Verbal
dan Numerik

4. Berikan beberapa contoh judul penelitian dengan studi desain potong lintang ?
- Hubungan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Frekuensi Kejadian Ispa Pada
Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas X
- Hubungan Antara Kehamilan Remaja Dengan Kejadian Depresi Postpartum Pada Ibu
Postpartum Di RSUD X Tahun 2020
- Hubungan Dysmenorrhea Dengan Kualitas Hidup Mahasiswi Fisioterapi Diploma III
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas X

5. Jelaskan kelebihan dan kelemahan studi desain kasus control ?


Kelemahan penelitian dengan studi desain kasus kontrol adalah:
a. Hanya bisa menginvestigasi satu penyakit outcome atau satu kondisi
kesehatan/penyakit.
b. Tidak bisa menghitung angka insiden atau ukuran asosiasi absolut
lainnya.
c. Bias seleksi.
d. Bias informasi dan bias recal.
Kelebihannya :
desain ini sangat tepat sekali pada kasus yang jarang terjadi di masyarakat, seperti
kasus kanker, HIV/AIDS, sehingga kita bisa mengetahui faktor risiko suatu kondisi
kesehatan dengan metode retrospektif dengan cepat, responden ditanya tentang faktor
paparan yang telah terjadi pada periode tertentu di masa lampau hingga terjadinya
penyakit, bisa dilakukan pada jumlah sampel terbatas dan bisa mengeksplorasi
banyak faktor paparan di masa lampau pada satu outcome, odds rasio nilainya
mendekati risiko rasio (risk ratio), terutama pada kasus yang jarang terjadi. Nilai odds
rasio merupakan rata-rata, karena kelompok kasus dan kontrol seharusnya mewakili
populasi dengan memerhatikan paparan.

6. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain observasional

Case series
Studi Deskriptif Studi migran
Studi prevalensi

Studi Desain Observasional


Studi ekologi
Studi potong lintang
Studi Analitik Kasus control
Kohort
1. Jelaskan tipe-tipe pada studi desain eksperimental atau uji klinis?
Secara garis besar, desain eksperimental dalam epidemiologi, dibagi
menjadi dua kelompok besar :
1) penelitian eksperimen/randomised controlled trial (RCT) umumnya dilakukan
untuk intervensi secara individu seperti percobaan obat baru, efektivitas vaksin
2) penelitian eksperimen klaster/cluster randomised controlled trial (Cluster RCT)
dilakukan untuk intervensi secara kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas
promosi dan pelayanan kesehatan, efektivitas intervensi terpadu pada rumah tangga tanpa
asap rokok.

2. Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang anda
gunakan disertai alur?
Contoh: studi eksperimen terhadap studi kasus PTRM dan kematian akibat overdosis atau
HIV/AIDS dan BBV

Alur :

Sakit/mati akibat HIV dan penyakit


yang ditularkan oleh darah dan
Overdosis
Akses PTRM
Negatif
dari HIV dan penyakit yang
ditularkan oleh darah dan
Overdosis

Penasun

Sakit/mati akibat HIV dan penyakit


yang ditularkan oleh darah dan
Overdosis

Tidak akses
PTRM
Negatif dari HIV dan penyakit yang
ditularkan oleh darah dan
Overdosis
3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian dengan studi desain eksperimental?
Jelaskan dengan contoh ?
Kelebihan penelitian eksperimental adalah memungkinkan untuk dilakukan randomisasi
dan melakukan penilaian penelitian dengan double-blind. Kelemahan penelitian
eksperimental berkaitan dengan masalah etika, waktu dan masalah pengorganisasian
penelitian. Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan membutuhkan kerja sama
dari responden pada kelompok intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti,
laboran dan sebagainya terkait dengan penelitian, sehingga butuh manajemen yang tidak
mudah karena melibatkan banyak pihak.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik randomisasi ?


Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan sampel penelitian ke dalam dua
atau lebih kelompok berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti ke
depan. Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik antar kelompok
hampir sama dalam penelitian. Kemudian, desain ini juga memungkinkan peneliti
melakukan double-blind dan juga triple blind, di mana peneliti maupun responden
ataupun statistisian tidak mengetahui status responden apakah termasuk dalam kelompok
intervensi atau non-intervensi.

5. Buatlah mind mapping kesimpulan materi studi desain eksperimental?

(+) randomisasi
Studi Desain Eksperimental
(-) etika, waktu dan masalah
pengorganisasian penelitian

Uji Randomised Controlled dilakukan untuk intervensi secara individu


Uji Klaster dilakukan untuk intervensi secara
kelompok
Uji Lapangan
Uji Komunitas

Anda mungkin juga menyukai