Anda di halaman 1dari 6

PROSES GLIKOLISIS TAHAP I-X

1. Tahap I (perubahan Glukosa menjadi Glukosa-6-fosfat)

Struktur molekul dari glukosa itu berbentuk cincin yang dibentu oleh 1 atom
oksigen dan 5 atom karbon.
Ketika glukosa memasuki sel, kemuadian akan di fosforilasi oleh enzim
heksokinase. Jadi enzim yang bekerja ditahap pertama adalah enzim heksokinase dengan
reaksi fosofrilasi (penambahan gugus fosfat pada suatu molekul), dalam hal ini adalah
glukosa yang fosfatnya berasal dari ATP. Ditahap pertama ini glukosa akan melepaskan 1
atom H lalu atom H ini digantikan oleh 1 fosfat yang berasal dari ATP, jadi disini terjadi
penggunaan energi dari ATP. Yang tadinya adhenin trifosfat, kemudian 1 fosfatnya akan
terikat pada glukosa sehingga berubah menjadi ADP (tersisa 2 fosfat/adhenin difosfat).
Atom fosfat ini terikat pada karbon nomor 6 sehingga disebut Glukosa-6-fosfat (glukosa
yang terikat 1 fosfat pada atom karbon nomor 6).
Tujuan reaksi tahap pertama yaitu:
a. Fosforilasi glukosa bertujuan untuk memerangkap gula agar tetap berada dalam
sel, tidak didifusi kembali keluar sel artinya dengan 1 fosfat terikat pada glukosa
kemudian menjadi ion yang lebih besar sehinnga membran sel tidak lagi perniabel
terhadap glukosa dengan 1 fosfat
b. Glukosa akan menjadi lebih reaktif sehingga lebih mudah dibentuk menjadi
senyawa lain dalam proses glikolisis.
2. Tahap II (perubahan Glukosa-6-fosfat menjadi Fruktosa-6-fosfat)
Reaksi yang terjadi ditahap kedua ini adalah reaksi isomerisas yang dikatalisasi
oleh enzim fosfoglukoisomerase. Isomerisasi (isomer) adalah suatu senyawa yang
memiliki rumus kimia yang sama tetapi strukturya berbeda. Struktur molekul pada tahap
kedua ini berebentuk struktur cincin dengan 1 atom oksigen dan 4 atom krabon, dan
fosfat tetap akan terikat pada karbon nomor 6. Sehingga penamaannya menjadi Fruktosa-
6-fosfat, yaitu peristiwa isomerisasi yang dikatalisasi oleh enzim fosfoglukoisomerase.
3. Tahap III (perubahan Fruktosa-6-fosfat menjadi Fruktosa-1,6-bifosfat)

Reaksi pada tahap ketiga ini sama dengan reaksi tahap pertama yaitu fosforilasi.
Fosfat ini diperoleh dari penggunaan energi yaitu ATP, dimana adhenin trifosfat ini akan
ditransfer 1 fosfatnya ke karbon nomor 1 dari fruktosa-6-fosfat sehingga ATP menjadi
ADP, kemudian 1 fosfat tadi ini akan terikat pada karbon nomor 1 dari frktosa sehingga
penamaannya menjadi Fruktosa-1,6 bifosfat, dimana fruktosa dengan 2 fosfat yang terikat
masing-masing pada karbon nomor 1dan karbon nomor 6. Pada tahap ketiga ini reaksinya
dikatalisasi oleh enzim fosfofruktokinase.
4. Tahap IV (Pemecahan dari Fruktosa-1,6-bifosfat

Fruktosa-1,6-bifosfat masing-masing terikat fosfat pada atom nomor 1 dan atom


nomor 6 yang artinya gula ini siap untuk dipecah menjadi masing-masing 2 gula yang
berkarbon 3 dengan masing-masing fosfat. Enzim yang terliat pada tahap ketigaini adalh
enzim Aldolase, yang memecah fruktosa-1,6-bifosfat menjadi 2 gula yang berkarbon 3
yaitu Dihidroksiaseton fosfat dan Gliseraldehid 3-fosfat.
5. Tahap V (perubahan Dihidroksiaseton menjadi Gliseraldehid 3-fosfat)

Pada tahap kelima ini dimana Dihidroksiasetan fosfat dan Gliseraldehid 3-fosfat
merupakan isomer satu sama lain, artiya adalah memiliki rumus kimia yang sama akan
tetapi rumus strukturnya berbeda. Enzim yang berperan pada tahap kelima ini adalah
enzim Isomerase, dimana enzim ini dapat merubah Dihidriksiaseton fosfat menjadi
Gliseraldehid 3-fosfat ataupun sebaliknya. Proses perubahan ini dinamakan reaksi
rifersible (reaksi bolak-balik) yang bertujuan untuk mencapai kesetimbangan dalam sel.
Karena enzim berikutnya hanya menggunakan Gliseraldehid 3-fosfat sebagai
substratnya, maka Dihidroksiaseton fosfat akan diubah menjadi Gliseraldehid 3-fosfat
oleh enzim isomerase
6. Tahap VI (perubahan Gliseraldehid 3-fosfat menjadi 1,3-Bifosfogliserat)

Pada tahap ke enam ini perubahannya dikatalisasi oleh enzim Gliseraldehid 3-


fosfat dehidrogenase dengan dua reaksi yang terjadi yaitu Oksidasi dan Fosforilasi. Pada
tahap enam ini terjadi dua proses pada masing-masing Gliseraldehid 3-fosfat. Dilangka
ke enam ini merupakan reaksi yang sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan
tahapan-tahapan sebelumnya, karena pada tahap ini terbagi menjadi tiga langkah, yaitu:
a. Pembentukan hemithiacetal
b. Pembentukan thioester
c. Pembentukan 1.3-bifosfgliserat

Pada tahap keenam, gliseraldehid 3-fosfat baik yang dihasilkan langsung dari
tahap keempat maun dari proses isomerasi tahap kelima akan dioksidasi menghasilkan
1,3-bisfosfogliserat dan NADH. Proses oksidasi ini juga merupakan proses fosforilasi
dimana hasil akhir berupa molekul 1,3-bisfosfogliserat memiliki 2 gugus fosfat. Hanya
saja, proses fosforilasi ini tidak membutuhkan ATP melainkan NAD yang kemudian
berubah menjadi NADH.

7. Tahap VII (Pembentukan 3 fosfogliserat dari 1,3 bifosfogliserat)

Pada reaksi tahap ketujuh ini pembentukannya dikatalisasi oleh enzim


fosfogliserokinase, dengan substrat 1,3 bifosfogliserat dimana enzim ini hanya akan
melepas satu fosfat yang terikat pada karbon nomor 1, kemudian ditransfer ke ADP.
Maka ketika ada satu fosfat yang ditransfer dari 1,3 bifosfogliserat ini ke ADP maka akan
terbentuk ATP, berarti jika ada 2 1,3 bifosfogliserat maka ada 2 ADP dan 2 fosfat yang
ditransfer sehingga pada tahap ketujuh ini terbentuk 2 ATP yang mengakibtakan fosfat
yang terikat pada atom nomor 1 dari bifosfogliserat ini kemudian dilepas membentuk 3
fosfogliserat yaitu dimana senyawa dengan satu fosfat terikat pada karbon nomor tiganya.
8. Tahap VIII (perubahan 3-Fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat)

Enzim yang mengkatalisis perubahan pada tahap ke delapan ini adalah enzim
fosfogliserat mutase, dari namanya dapat kita lihat bahwa sama sama merupakan
fosfogliserat akan tetapi terjadi relokasi fosfat pada tahap ini sehingga reaksinya adalah
isomerisasi. Kemudian enzim fosfogliserat mutase akan melepas fosfat yang ada pada
karbon nomor 3 durelokasi (dipindahkan) ke karbon nomor 2.
Pertama-tama H akan dilepas kemudian H akan berikatan dengan O pada karbon
nomor 3 fosfat kemudian akan bertukar tempat dengan atom H, sehingga P terikat pada
karbon nomor 2 dan H terikat pada karbon nomor 3 jadi namanya adalah 2-fosfigliserat
(gugus fosfat terikat pada karbon nomor 2)
9. Tahap IX (hidrolisis 2-fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat)

Perubahan pada tahap sembilan ini dilakukan oleh enzim enolase dengan nama
reaksi dehidrasi yaitu adanya pelepasan air (H2O), yang dilepas adalah pada karbon
nomor 2 itu terikat satu atom H dimana satu atom H ini kemudian dilepas dan pada
karbon nomor 3 itu terdapat gugus hidroksil yaitu OH, kemudian OH ini akan dilepas dan
kemudian akan berikatan dengan H yang dilepas dari karbon nomor 2, proses ini
dilakukan oleh enzim enolase yang kemudian H dan OH ini bergabung menjadi H2O
maka prosesnya disebut dehidrasi. Jadi jika ada 2-fosfogliserat berarti ada 2 molekul air
yang dilepas dan terbentuk 2 molekul fosfoenolpiruvat pada tahap ini.
10. Tahap X (perubaha/defosforilasi Fosfoenolpiruvat menjadi piruvat)

Pada tahap akhir ini enzim yang bekerja adalah enzim piruvat kinase, dimana
terjadi proses transfer gugus fosfat dari fosfoenolpiruvat ke ADP jadi karbon nomor 2
yang sebelumnya terikat satu fosfat itu kemudian akan dielepas dan ditransfer ke ADP,
karena disini terjadi dua proses maka ada 2ADP kemudian bergabung dengan P yang
dilepas membentuk 2ATP. Dengan ditransefrnya fosfat dari fosfoenolpiruvat ini maka
terjadi perubahan struktur fosfoenolpiruvat menjadi 2 molekul piruvat, maka hasil akhir
dari glikolisis yaitu terbentuk 2 molekul asam piruvat.
 Hasil Akhir Total Reaksi Glikolisis

Dari uraian reaksi glikolisis di atas jelas bahwa untuk setiap satu molekul glukosa
akan menghasilkan 2 molekul piruvat, 4 molekul ATP, dan 2 molekul NADH. Namun,
dikarenakan pada awal membutuhkan 2 ATP sehingga secara total proses glikolisis
menghasilkan 2 ATP, 2 NADH, dan 2 piruvat. Perhatikan gambar di bawah ini dimana
digambarkan di awal masuk dua ATP kemudian menghasilkan dua NADH dan 4 ATP:

Anda mungkin juga menyukai