Faris Haqqul Anwar
Faris Haqqul Anwar
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karenatelah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehinggahmakalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Penulis berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat
mengharapkan kritik serta saranyang bersikap membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baikdan penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan dari
semua pihak, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
3
DAFTAR ISI
PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
memerlukan tools dalam manajemen proyek serta Teknik yang baik. Ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam menilai kerumitan dalam suatu proyek, yaitu:
• Isu waktu.
o Kecepatan proyek.
o Kecepatan perubahan.
• Isu kerja.
o Tingkat inovasi.
o Volume dari data.
• Isu orang
o Ukutan dari tim.
o Tingkat Kerjasama dan kolaborasi.
o Tingkat proyek-strategis atau operasi
o Bekerja dengan organisasi yang berbeda.
Setiap proyek memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan proyek yang terbaik. Didalam
proses untuk mencapai tujuan tersebut, maka ada Batasan yang harus dipenuhi, yaitu:
• Anggaran (Biaya) : proyek harus diselsaikan dengan biaya tanpa melebihi
anggaran.
• Jadwa (Waktu) : proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang
ditentukan.
• Mutu : hasil proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang disyaratkan.
Banyak sekali perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional. Perbedaan
yang bersifat mendasar adalah kegiatan operasi berdasarkan pada konsep
mendayagunakan system yang telah ada. Selain itu juga terdapat beberapa perbedaan
lainya, yaitu :
Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional
Bercorak dinamis, nonrutin berulang-ulang, rutin
siklus proyek relatif pendek berlangsung dalam jangka panjang
intensitas kegiatan didalam periode
intensitas kegiatan relatif sama
siklus proyek beruba-ubah )naik-turun)
kegiatan harus diselsaikan berdasarkan
batasan anggaran dan jadwal tidak
anggaran dan jadwal yang telah
setajam proyek
ditentukan
terdiri dari bermacam-macam kegiatan
macam kegiatan tidak terlalu banyak
yang memerlukan berbagai disiplin ilmu
keperluan sumber daya berubah, baik Macam dan volume keperluan sumber
macam maupun volumenya daya relatif konstan
mereka, dan kemudian menyatukan kembali sistem itu sebagai satu kesatuan
utuh.
4. Sebuah sistem pasti memiliki tujuan. Itu harus fungsional, mampu menanggapi
beberapa kebutuhan yang teridentifikasi, dan mampu mencapai tujuan
keseluruhannya dengan cara yang hemat biaya. Mungkin ada konflik tujuan,
dipengaruhi oleh sistem tingkat yang lebih tinggi dalam hierarki, dan sistem
harus mampu memenuhi tujuan yang dinyatakan dengan cara sebaik mungkin.
pentingnya dengan pertimbangan ekologi, sosial dan ekonomi, tolok ukur untuk
masyarakat yang berkelanjutan sangat tinggi. Apakah pernah ada ekuitas? antara
kaya dan miskin, antara jenis kelamin dan usia, antara negara dan budaya dan pada
saat yang sama, keberlanjutan ekologis dan kemakmuran ekonomi? Jelas, itu
jawabannya tidak. Masyarakat pemburu dan pengumpul pra-pertanian telah bertahan
selama - lama, Aborigin Australia, misalnya, selama 60.000 tahun. Pertanian
peradaban, seperti Mesir Kuno atau lembah Indus, bertahan lebih dari 5.000
bertahun-tahun; Namun, dari apa yang kita ketahui, mereka juga dibentuk oleh
ketidakadilan, penindasan, kekerasan dan ketidakseimbangan dalam segala bentuk.
Jika karakteristik sosial dan ekonomi keadilan adalah bagian dari makna
keberlanjutan, maka tidak ada masyarakat atau peradaban yang memiliki pernah
berkelanjutan. Keberlanjutan, dalam pengertian ini, akan tetap menjadi ide utopis,
tujuan jauh yang tidak akan pernah bisa dicapai.
Keberlanjutan itu sederhana dan kompleks. Di sini mirip dengan gagasan keadilan
Sebagian besar dari kita secara intuitif tahu ketika ada sesuatu yang tidak 'adil' atau
'adil'. Demikian pula, kebanyakan dari kita sepenuhnya menyadari hal-hal yang
tidak berkelanjutan: limbah, bahan bakar fosil, mobil yang berpolusi, makanan yang
tidak sehat, dan lain-lain. Kita juga dapat berasumsi bahwa banyak orang memiliki
pengertian yang jelas keadilan dan keberlanjutan. Misalnya, mereka merasa bahwa
dunia yang adil dan berkelanjutan adalah sangat dibutuhkan tidak peduli seberapa
jauh ideal itu.
2.4 Kronologis Pekerjaan Struktur Atap Baja Istora
Item Struktur baja dalam proyek istora papua merupakan item pareto atau item
dominan (18 % dari NK), dalam pelaksanaan proyek tim proyek melakukan review
desain . dalam dokumen yang diterima oleh tim proyek pada gambar tender hanya
terdapat 3 lembar gambar dari perencana, yaitu gambar denah atap utama, potongan
atap utama dan potongan atap pemanasan. Sehingga kami melakukan review desain
ulang dengan menggandeng konsultan indpendent untuk dapat menghasilkan desain
yang lebih efisien dan akurat.
12
a. Diameter Bentang :
- As to As Base Plate - 84,800 m - 84,800 m - 84,800 m
- Tepi atap ke Tepi Atap - 90,845 m
b. Tinggi Maksimal Segmen Struktur (As to As Pipa Baja) - 4,5 m - 4,5 m - 2,5 m
c. Jumlah Trap Atap 3 Trap 3 Trap 3 Trap
d. Tonase RAB (Struktur Atap Baja Utama) 940,97 Ton 1.209,87 Ton 957,62 Ton
--> Kenaikan Tonase terhadap Desain Awal 28.57% 1.77%
e. Biaya RAB 41,93 M 54,22 M 42,92 M
% Penambahan Terhadap NK Awal 5,25% 0,42%
Belum mengakomodir perkuatan Sudah mengakomodir Perkuatan dan Sudah mengakomodir Perkuatan dan
Sambungan Baut Sambungan Baut
f. Waste Manajemen Tidak diperhitungkan Desain Segmen per 6 / 12 m Desain Segmen per 6 / 12 m
Total Luas Area Pengecatan
2. Workabilitas :
a. Tipe dan Jenis Sambungan Struktur Menerus Segmen Segmen
Sambungan Las Sambungan Baut (HTB - A 325) Sambungan Baut (HTB - A 325)
b. Tahapan Konstruksi BELUM DIPERHITUNGKAN SUDAH DIPERHITUNGKAN SUDAH DIPERHITUNGKAN
c. Pabrikasi Struktur Baja - Lokasi Proyek - Pabrik Workshop Baja - Pabrik Workshop Baja
- Produktifitas tidak Konsisten +/- 150 ton per bulan - Produktifitas Konsisten +/- 300 ton per bulan - Produktifitas Konsisten +/- 300 ton per bulan
- Penyambungan Segmen dengan Las dan Berada Di - Penyambungan Segmen dengan Las dan Berada Di - Penyambungan Segmen dengan Las dan Berada Di
Ketinggian Ketinggian Ketinggian
- Membutuhan Lahan Pabrikasi seluas +/- 5.000 m2
d. Finishing Cat Struktur Baja Pengecatan baru dapat dilaksanakan setelah Pengecatan dapat dilakukan pada saat sebelum Pengecatan dapat dilakukan pada saat sebelum
pekerjaan pengelasan segmen struktur selesai erection erection
terangkai
e. Dimensi Setiap Segmen harus memperhatikan :
- Dapat dimobiliasi dengan kendaraan standar : Troton, Trailer Dapat Dilaksanakan Tidak Dapat Dilaksanakan Dapat Dilaksanakan
dan Lowbed
Ketinggian Segmen Maksimal 4.5 m Ketinggian Segmen Maksimal 3.5 m
(diatas standar jalan = 4.2 m) (4,2 (standar jalan) - 0,6 (Lowbed)
- 0,1 (ganjal kayu) )
- Akses Jalan yang dilalui dari pabrik material, workshop, pelabuhan, Akses Jalan Dapat Dilalui Maksimal Akses Jalan Tidak Dapat Dilalui Maksimal Akses Jalan Dapat Dilalui Maksimal
lokasi proyek Tinggi 4,2 m; Lebar 5 m; Panj 15 m Tinggi 4,2 m; Lebar 5 m; Panj 15 m Tinggi 4,2 m; Lebar 5 m; Panj 15 m
15
- Jumlah Volume Ruang Total dan Jenis Pengiriman 40 Kontainer 40 feet +/- 3.800 m3 +/- 3.200 m3
(Volume 2.680 m3) (Perhitungan volume bersih As to As) (Perhitungan volume bersih As to As)
(Kapasitas Material 1000 ton) Pengiriman - Kapal Kargo Kapasitas 8000 DWT Pengiriman - Kapal Kargo Kapasitas 6000 DWT
- Pengerolan pipa baja Ada Pengerolan Pipa Baja Dia 14 & 16 Inch Tidak Ada Pengerolan Pipa Baja Dia 14 & 16 Inch Tidak Ada Pengerolan Pipa Baja Dia 14 & 16 Inch
- Kapasitas alat angkut yang tersedia di lokasi produksi dan proyek TC Radius 60 m TC Radius 60 m TC Radius 60 m
Mobil Crane Kapasitas 60 Ton Mobil Crane Kapasitas 60 Ton Mobil Crane Kapasitas 60 Ton
f. Kemudahan dalam tahapan erection / pelaksanaan pekerjaan Pekerjaan Pengelasan di Ketinggian Cukup Banyak Pekerjaan di Ketinggian Hanya Penyambungan Pekerjaan di Ketinggian Hanya Penyambungan
(+/- 30% dari keseluruhan) Struktur dengan Sistem Baut Struktur dengan Sistem Baut
g. Kebutuhan Stuktur Pendukung Sementara Struktur Pendukung yang dibutuhkan lebih banyak Struktur pendukung diperlukan dibeberapa titik Struktur pendukung diperlukan dibeberapa titik
(Pemasangan & Pembongkaran) karena pekerjaan pengelasan sambungan setiap (1 unit BT 1; 8 unit BT 2; 8 Unit BT 3 (1 unit BT 1; 8 unit BT 2; 8 Unit BT 3
rafter dan balok dilakukan di ketinggian. dan 4 Unit BT 4) dan 4 Unit BT 4)
(Disetiap Joint Las)
h. Kebutuhan Alat Berat 2 Tower Crane 2 Tower Crane 2 Tower Crane
2 Mobil Crane 1 Mobil Crane 1 Mobil Crane
2 Trailer 1 Tronton 1 Tronton
i. Pengaruh Kondisi Cuaca (Hujan) Sangat Tergantung Kondisi Cuaca karena semua Kondisi cuaca relatif tidak mempengaruhi Kondisi cuaca relatif tidak mempengaruhi
sambungan dengan tipe Las karena semua sambungan dengan tipe Baut karena semua sambungan dengan tipe Baut
- Pabrikasi & Erection -
3. Quality
a. Mutu Kualitas Pekerjaan Pengelasan Mutu Pengelasan Sambungan di Ketinggian Mutu Pengelasan akan terjamin karena dilakukan di Mutu Pengelasan akan terjamin karena dilakukan di
sering tidak sempurna workshop workshop
b. Konsistensi Hasil Pekerjaan Pengelasan Tidak Konsisten Konsisten Konsisten
(Pengaruh Alat Kerja dan faktor Ketinggian) (dilakukan di Workshop) (dilakukan di Workshop)
c. Kesesuaian / Presisi pekerjaan sesuai dengan desain Tidak Presisi Presisi Presisi
(Pengaruh Alat Kerja dan faktor Ketinggian) (dilakukan di Workshop) (dilakukan di Workshop)
d. Pengujian Hasil Pekerjaan Pengujian baru dapat dilaksanakan Pengujian dapat dilaksanakan Pengujian dapat dilaksanakan
setelah struktur tersambung / terangkai; sebelum struktur tersambung / terangkai; sebelum struktur tersambung / terangkai;
Perbaikan hanya dapat dilakukan diatas. Perbaikan dapat dilakukan dibawah. Perbaikan dapat dilakukan dibawah.
e. Tenaga Las Bersertifikat Susah mendatangkan tenaga las bersertifikat yang Tenaga Las yang dibutuhkan di lokasi proyek Tenaga Las yang dibutuhkan di lokasi proyek
banyak (+/- 40 org) ke lokasi proyek (Papua) hanya sedikit (+/- 5 org) hanya sedikit (+/- 5 org)
- proses pabrikasi - - proses repair - - proses repair -
Tabel 2.2
dalam dokumen yang diterima oleh tim proyek pada gambar tender /desain
hanya terdapat 3 lembar gambar dari perencana, yaitu gambar denah atap utama,
potongan atap utama dan potongan atap pemanasan. Hal ini menyebabkan adanya
resiko penambahan biaya pada saat pelaksanaan proyek.
Jika kita pelajari gambar diatas, konsep desain seharusnya di matangkan pada saat
Awal. Sehingga kita bisa menekan biaya konstruksi.. hal ini berbeda dengan case yang
terjadi di proyek istora papua. Desain struktur baja yang diberikan kepada kontraktor
tidak lengkap, dan tidak memperhatikan methode pelaksanaan dan pengiriman material
ke lokasi proyek.(Sustainability)
BAB III
PENUTUP
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain Struktur rangka baja proyek Istora Papua tidak detail pada tahapan Detail
engineering desain, hal ini menyebabkan penambahan biaya konstruksi pada saat
konstruksi sudah dilaksanakan. Dalam hal ini kontraktor PT PP Persero Tbk telah
mengidentifikasi permasalahan ini diawal, sehingga melakukan review desain dengan
mempertimbangkan pagu, metode pelaksanaan dan pengiriman material dan
mengajukan tambahan biaya konstruksi ke owner. Sehingga permsalahan tersebut dapat
diselesaikan pada saat awal proyek berjalan.
3.2 Saran
Untuk menghindari potensi penambahan biaya yang cukup besar , pada saat proyek
berlangsung. Berikut saran penulis :
1. Konsep desain dan prelimery desain harus dievaluasi Bersama dengan pemilik
proyek (owner) / Pemilik anggaran. Hal ini agar dapat menghindari penambahan
biaya yang besar pada saat proses konstruksi