Laporan Pengujian Isolasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENGUJIAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN

PENGUJIAN DAYA ISOLASI BAHAN TERHADAP PANAS

Dosen Pengampu

Nuzulul Alifin Nur, M.Pd.

Disusun Oleh:

Yulia Mitayani

NIM 21505241044

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022

HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Yulia Mitayani

NIM : 21505241044

Kelas : B1 Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Mata Kuliah : Fisika Bangunan

Kode (SKS) : SPR6212

Dosen Pengampu : Nuzulul Alifin Nur, M.Pd.

Program Studi : S1 - Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Fakultas : Teknik

Yogyakarta, 7 Maret 2022

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Dosen Pembimbing


Sipil

Dr.Nuryadin Eko Raharjo, S.Pd.,M.Pd. Nuzulul Alifin Nur, M.Pd.


NIP.197210152002121002 NIP. 199303122019032019
PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN
Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
2022
Judul Praktikum Dosen Pengampu Nama/NIM/Kelas
Pengujian Daya Yulia Mitayani
Nuzulul Alifin
Isolasi Bahan 21505241044
Nur, M.Pd.
Terhadap Panas B1 PTSP

A. Tujuan Percobaan

1. Memahami prosedur pengujian dalam menentukan daya isolasi bahan


terhadap panas.

2. Melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan


tersebut.

3. Membuat karya ilmiah sebagai pelaporan hasil percobaan.

B. Pendahuluan

Isolasi panas/kalor adalah sangat penting untuk perencanaan bangunan di


daerah tropis, yang dimaksudkan agar jangan sampai terlalu banyak panas/kalor
matahari yang masuk ke dalam rumah, sehingga dapat mengurangi kenyamanan
bagi penghuninya. Terlebih lagi bagi rumah-rumah atau ruangan yang
menggunakan alat AC, ruangan untuk orang sakit, dan ruangan-ruangan khusus
lainnya. Masalah isolasi kalor/panas dari bahan-bahan yang digunakan harus
diperhitungkan secara cermat.

Suatu konstruksi (dinding, atap, jendela, dsb.) dikatakan memiliki daya


isolasi kalor apabila konstruksi tersebut sanggup mengurangi penghantaran kalor
dari sisi yang panas ke sisi yang dingin. Dalam hal ini, ada empat faktor yang
perlu dipertimbangkan yang dapat memengaruhi kenyamanan suatu ruangan,
yaitu:
1. Perkiraan suhu maksimal dan minimal yang masih dapat diterima. Hal ini
biasanya berhubungan dengan persyaratan suhu maksimal dan minimal
untuk kebutuhan suatu ruangan. Ruangan sekolah, rumah sakit, ruang
tamu, gudang, ruang tidur, ruang operasi, dll. akan membutuhkan
persyaratan suhu maksimal dan minimal yang berbeda-beda.

2. Kadar kelembapan udara juga sangan berpengaruh terhadap kenyamanan


dan suhu ruang. Kelembapan udara akan sangat berpengaruh terhadap
segi kenyamanan dan suhu ruangan serta tingkat keawetan dari perabot
yang ada di dalamnya.

3. Setiap ruangan akan membutuhkan derajat kenikmatan minimum


tertentu. Sehingga perlu dipikirkan mengenai konstruksi isolasi kalornya
dan harus dipilih pula alternatif lain untuk mencapai derajat kenikmatan
tersebut.

4. Dalam memilih bahan-bahan konstruksi isolasi kalor juga harus


dipertimbangkan pula dari segi ekonomi.

Setiap bahan bangunan mempunyai sifat menahan panas atau memiliki daya
isolasi terhadap panas. Daya isolasi panas suatu bahan akan tergantung dari sifat
karakteristik bahan yang bersangkutan. Bahan yang berpori banyak pada
umumnya akan mempunyai daya isolasi panas yang lebih besar dibanding bahan
yang sama tetapi strukturnya lebih padat.

Dalam percobaan ini, hendak diselidiki daya isolasi terhadap panas yang
terdiri dari: pasir, serbuk kayu, dan udara. Daya isolasi panas bahan yang
diselidiki dinyatakan sebagai penurunan suhu untuk tiap satuan waktu, sehingga
dinyatakan dengan satuan ºC/detik atau ºF/detik.

C. Kajian Teori

Isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang penting dalam teknik
listrik khususnya pada pengoperasian tegangan tinggi. Isolator merupakan bagian
yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolator sangat diperlukan untuk
memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara
penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Seperti umumnya
isolator, isolator pada tegangan tinggi juga dikelompokkan menurut jenis
bahannya yaitu bentuk padat misalnya kertas, nylon, Plexiglas, bentuk gas
misalnya SF6, CO2, N2 dan bentuk cair misalnya oli trafo, oli silicon.

Daya tahan isolasi dari suatu bahan media isolasi (zat cair) diuji dengan cara
mengamati sampai sejauh mana bahan isolasi dapat menahan tegangan yang
dikenakan pada suatu pasangan elektrode penguji dengan sela (gap) tertentu yang
dipasang didalam bahan isolator yang diuji tersebut. Agar isolator dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik harus mempunyai sifat elektris, mekanis,
termis dan sifat kimia yang baik. Dari sifat-sifat tersebut, sifat elektris merupakan
sifat yang paling penting suatu isolator dan hal ini ditunjukkan oleh kekuatan
dielektrisnya atau resistivitasnya. Suatu isolator yang baik harus tahan terhadap
panas, baik panas yang berasal dari dalam yang diakibatkan oleh arus listrik
maupun panas dari luar atau dari lingkungan sekitar. Akibat dari panas yang
tinggi dapat mengubah susunan kimia dari bahan isolator sehingga dapat
menurunkan kuat dielektriknya. Maka adanya panas tidak boleh melemahkan
kekuatan dielektriknya secara berlebihan atau bahkan merusak bahan penyekat
tersebut.
D. Alat Percobaan

1. Tabung gelas

Gambar 1. Tabung gelas

2. Tabung isolator

Gambar 2. Tabung isolator

3. Statip

Gambar 3. Statip

4. Stopwatch

Gambar 4. Stopwatch
5. Termometer

Gambar 5. Termometer

6. Panci/teko

Gambar 6. Teko

7. Kompor pemanas air

Gambar 7. Kompor Pemanas


E. Bahan Percobaan

1. Air panas

2. Serbuk kayu

Gambar 8. Serbuk kayu

3. Pasir halus

Gambar 9. Pasir halus

4. Udara

F. Langkah Percobaan

1. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan.

2. Isilah tabung isolator dengan bahan (pasir, serbuk kayu atau udara) yang
akan diselidiki daya isolasinya terhadap panas.

3. Rebus air pada panci dengan kompor hingga mendidih.

4. Isilah tabung gelas dengan air mendidih, kemudian masukkan pada


tabung isolator yang telah diisi dengan bahan yang akan diselidiki daya
isolasinya terhadap panas.
5. Amati penurunan suhu yang terjadi.

6. Catat hasilnya pada tabel yang sudah disediakan.

Gambar 10. Langkah percobaan

Keterangan:

A: Termometer

B: Tabung Gelas

C: Statip

D: Bahan (Pasir/Serbuk Kayu/ Udara)

E: Tabung Isolator

F: Air Mendidih
G. Tabel Hasil Pengamatan

Penurunan Suhu Air pada:

Bahan 0 5 10 15 20
25 (menit)
(menit) (menit) (menit) (menit) (menit)
Pasir 81 oC 62 oC 54 oC 49 oC 45 oC 43 oC

Sebuk
77 oC 61 oC 54 oC 50 oC 47 oC 44 oC
Kayu

Udara 89 oC 77 oC 70 oC 64 oC 59 oC 54 oC

H. Analisis Data

Pengukuran
Bahan
1 2 3 4 5

Pasir 0,063 0,027 0,017 0,013 0,007

Serbuk
0,053 0,023 0,013 0,01 0,01
kayu

Udara 0,04 0,023 0,02 0,017 0,017


1. Pasir

Pengukuran x x−x |x−x| |x−x|


2
SD
1 0,063 0,0376 0,0376 0,00 141376

2 0,027 0,0016 0,0016 0,00000256

3 0,017 −0,0084 0,0084 0,00007056 9,948 ×10−3

4 0,013 −0,0124 0,0124 0,00015376

5 0,007 −0,0184 0,0184 0,00033856

Σ=0,00 1 8792
x=0,0254

√ √
−4 −4
3,95× 10 3,95 ×10
Standar Deviasi(SD)= = =9,948 ×10−3
5−1 4
x ± SD=¿
−3
x−SD=0,0254−9,948× 10 =0,015452
−3
x +SD =0,0254+ 9,948× 10 =0,035348

x ± 5 % x=¿
x−5 % x =0,0254−0,00127=0,02413
x +5 % x=0,0254 +0,00127=0,02667
2. Serbuk Kayu

Pengukuran x x−x |x−x| |x−x|


2
SD
1 0,053 0,0312 0,0312 0,00097344

2 0,023 0,0012 0,0012 0,00000144

3 0,013 −0,0088 0,0088 0,00007744 8,157 ×10−3

4 0,01 −0,0118 0,0118 0,00013924

5 0,01 −0,0118 0,0118 0,00013924

Σ=0,00 133 0 8
x=0,0218

√ √
−4 −4
2,66 ×10 2,66 ×10
Standar Deviasi(SD)= = =8,157 × 10−3
5−1 4
x ± SD=¿
−3
x−SD=0,0218−8,157 ×10 =0,013643
−3
x +SD =0,0218+8,157 ×10 =0,029957

x ± 5 % x=¿
x−5 % x =0,0218−0,00109=0,02071
x +5 % x=0,0218+ 0,00109=0,02289
3. Udara

Pengukura
x x−x |x−x| |x−x|
2
SD
n
1 0,04 0,0166 0,0166 0,00027556

2 0,023 −0,00004 0,00004 0,00000016

3 0,02 −0,0034 0,0034 0,00001156 4,296 × 10−3

4 0,017 −0,0064 0,0124 0,00004096

5 0,017 −0,0064 0,0184 0,00004096

Σ=0,000 3692
x=0,0234

√ √
−5 −5
7,38× 10 7,38 × 10
Standar Deviasi(SD)= = =4,296 × 10−3
5−1 4
x ± SD=¿
−3
x−SD=0,0234−4,296 ×10 =0,019104
−3
x +SD =0,0234+ 4,296 ×10 =0,027696

x ± 5 % x=¿
x−5 % x =0,0234−0,00117=0,02223
x +5 % x=0,0234 +0,00117=0,02457
I. Kesimpulan

Dari hasil pengujian daya isolasi bahan terhadap panas dapat disimpulkan
bahwa:

1. Pasir

x ± SD x±5% x
Data Daya Isolasi Ket Ket
Min Maks Min Maks

1 0,063 0,015 0,035 Tdk 0,024 0,027 Tdk

2 0,027 0,015 0,035 Ok 0,024 0,027 Ok

3 0,017 0,015 0,035 Ok 0,024 0,027 Tdk

4 0,013 0,015 0,035 Tdk 0,024 0,027 Tdk

5 0,007 0,015 0,035 Tdk 0,024 0,027 Tdk

2. Serbuk Kayu

x ± SD x±5% x
Data Daya Isolasi Ket Ket
Min Maks Min Maks

1 0,053 0,014 0,029 Tdk 0,020 0,023 Tdk

2 0,023 0,014 0,029 Ok 0,020 0,023 Ok

3 0,013 0,014 0,029 Tdk 0,020 0,023 Tdk

4 0,01 0,014 0,029 Tdk 0,020 0,023 Tdk

5 0,01 0,014 0,029 Tdk 0,020 0,023 Tdk


3. Udara

x ± SD x±5% x
Data Daya Isolasi Ket Ket
Min Maks Min Maks

1 0,04 0,019 0,028 Tdk 0,022 0,025 Tdk

2 0,023 0,019 0,028 Ok 0,022 0,025 Ok

3 0,020 0,019 0,028 Ok 0,022 0,025 Tdk

4 0,017 0,019 0,028 Tdk 0,022 0,025 Tdk

5 0,017 0,019 0,028 Tdk 0,022 0,025 Tdk

Hasil kesimpulan daya isolasi pasir, serbuk kayu, dan udara:

Daya x ± SD x±5% x
Bahan Keterangan
Isolasi Min Maks Min Maks

Pasir 0,0254 0,015 0,035 0,024 0,027 OK

Serbuk
0,0218 0,014 0,029 0,020 0,022 OK
kayu

Udara 0,0234 0,019 0,028 0,022 0,025 OK


J. Evaluasi

1. Jelaskan mengapa bahan-bahan yang berpori besar cenderung


mempunyai daya isolasi terhadap panas yang lebih besar jika dibanding
daya isolasi bahan yang sama tetapi strukturnya lebih padat!
Karena bahan yang berpori besar (sebuk kayu) memiliki kepadatan yang
renggang dan mengandung udara pada bagian pori (angka pori tinggi)
sehingga akan banyak pula udara yang mengisi rongga pori tersebut dan
mudah terjadi perpindahan atau sirkulasi udara pada pori benda yang
akan mengakibatkan daya isolasinya menjadi besar.

2. Mengapa bahan-bahan yang memiliki panas jenis yang benar juga akan
memiliki daya isolasi terhadap panas yang besar pula?
Karena bahan-bahan yang memiliki panas jenis yang besar dapat
menyimpan panas yang lebih besar dan lama.
K. Lampiran

Lampiran 1 Perhitungan

Lampiran 2 Pasir Halus dan Serbuk Kayu


Lampiran 3 Teko

Lampiran 4 Stopwatch

Lampiran 5 Tabung Isolator dan Statip

Anda mungkin juga menyukai