Anda di halaman 1dari 7

Kecemasan Siswa SMK Saat Mendaftarkan Anggota Bantara Di Pramuka

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konstruksi Alat Ukur

Dosen Pengampu : Lisa Ardaniyati,S.Psi,. M.A

Disusun Oleh :

Jafar Rezza Sanjaya (43040170070)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecemasan atau anxiety adalah suatu kondisi psikologi atau bentuk emosi
individu berupa ketegangan , kegelisahan , kekhawaatiran yang berkenaan
dengan perasaan terancam serta ketakutan oleh ketidakpastian di masa
mendatang bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi .

Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami siapa pun . kecemasan dengan
intensitasnya tinggi dan bersifat negative dapat menimbulkan kerugian dan
dapat menggangu keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan ,

Menurut Nabda(2012) , Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau


ketakutan yang disertai oleh respon autonomy (penyebab sering tidak
spesifikatau tidak diketahui pada setiap individu) perasaan cemas tersebut
timbul akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya .

B. Tujuan Pengukuran

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
kecemasan peserta didik yang mengikuti kegiatan Kepramukaan yang khususnya
Bantara .

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai teori emosi yang
dikemukaka oleh Daniel Goleman, serta mengamalkan teori sesuai dengan keadaan
fenomena zaman sekarang.

2. Manfaat Praktis
Pengukuran ini bisa menjadi evaluasi bagi siswa, Pelatih dan Pembina untuk
mengetahui jenis kecemasaan pada dirinya dan pengukuran ini juga dapat
mengevalusasi agar dapat lebih mengontrol kecemasaan yang terjadi pada dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

Kecemasan merupakan reaksi situasional terhadap berbagai rangsangan stres. Gerald (2007: 19)
menyatakan bahwa kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi dengan tindakan-tindakan yang efektif
disebut traumatik, yang akan menjadikan seseorang merasa tidak berdaya, dan belum mendapatkan jati
diri yang sebenarnya. Apabila ego tidak dapat menanggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional,
maka dia akan kembali pada cara-cara yang tidak realistik yang dikenal istilah mekanisme pertahanan
diri seperti: represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi dan regresi. Semua bentuk mekanisme
pertahanan diri tersebut memiliki ciri-ciri umum yaitu: (1) mereka menyangkal, memalsukan atau
mendistorsikan kenyataan dan (2) mereka bekerja atau berbuat secara tidak sadar,sehingga tidak tahu
apa yang sedang terjadi. Kecemasan dapat dialami siapapun dan di mana pun, termasuk juga olehpara
siswa di sekolah. Kecemasan yang dialami siswa di sekolah bisa berbentuk kecemasan realistik, neurotik
atau kecemasan moral. Kecemasan merupakan proses psikis yang sifatnya tidak tampak ke permukaan
maka untuk menentukan apakah seseorang siwa mengalami kecemasan atau tidak, diperlukan
penelaahan yang seksama, dengan berusaha mengenali simptom atau gejala-gejalanya, beserta faktor-
faktor yang melatarbelakangi dan mempengaruhinya. Kendati demikian,perlu dicatat bahwa gejalagejala
kecemasan yang bisa diamati di permukaan hanyalah sebagian kecil saja dari masalah yang
sesungguhnya (Gerald, 2007: 28)

Di sekolah, banyak faktor-faktor pemicu timbulnya kecemasan pada diri siswa. Target kurikulum yang
terlalu tinggi, iklim pembelajaran yang tidak kondusif, pemberian tugas yang sangat padat, serta sistem
penilaian ketat dan kurang adil dapat menjadi faktor penyebab timbulnya kecemasan yang bersumber
dari faktor kurikulum. Begitu juga, sikap dan perlakuan guru yang kurang bersahabat, galak, judes dan
kurang kompeten merupakan sumber penyebab timbulnya kecemasan pada diri siswa yang bersumber
dari faktor guru. Penerapan disiplin sekolah yang ketat dan lebih mengedepankan hukuman, iklim
sekolah yang kurang nyaman, serta sarana dan pra sarana belajar yang sangat terbatas juga merupakan
faktor-faktor pemicu terbentuknya kecemasan pada siswa.yang bersumber dari faktor manajemen
sekolah.Cashmore (2002) (dalam Mahakharisma, 2014: 8) menjelaskan bahwa kecemasan mengacu
kepada emosi yang tidak menyenangkan dan ditandai dengan perasaan samar, tetapi terus menerus
merasa prihatin dan kekuatan. Kecemasan adalah ketegangan mental yang biasanya disertai dengan
gangguan tubuh yang menyebabkan individu yang bersangkutan merasa tidak berdaya dan mengalami
kelelahan karena senantiasa harus berada dalam keadaan waspada terhadap ancaman bahaya yang
tidak jelas (Komarudin, 2015: 102).
Levitt yang dikutip oleh Husdarta (2011: 73) menyatakan “Kecemasan dapat didefinisikan sebagai suatu
perasaan subjektif terhadap sesuatu yang ditandai oleh kekhawatiran, ketakutan, ketegangan, dan
meningkatkan kegairahansecara fisiologik.” Setiap orang pernah mengalami kecemasan atau ketakutan
terhadap berbagai situasi seperti takut dimarahi, takut tidak naik kelas, takut gagal, takut tertabrak dan
takut atau khawatir. Adapun Gunarsa (2008: 147) menambahkan kecemasan adalah perasaan tidak
berdaya, tak aman tanpa sebab yang jelas, kabur atau samar-samar.

Dari definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa kecemasan merupakan bentuk perasaan seseorang
baik berupa perasaan takut, tegang ataupun cemas dalam menghadapi ujian atau dalam melaksanakan
pembelajaran dengan berbagai bentuk gejala yang ditimbulkan. Orang yang memiliki kecemasan
cenderung menganggap pelajaran sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Perasaan tersebut muncul
karena beberapa faktor baik itu berasal dari pengalaman pribadi terkait dengan guru atau ejekan teman
karena tidak bisa menyelesaikan permasalahan. Gejala Kecemasan ada dalam bermacam-macam bentuk
dan kompleksitasnya, namun biasanya cukup mudah dikenali. Karena kecemasan merupakan proses
psikis yang sifatnya tidak tampak ke permukaan maka untuk menentukan apakah seseorang siwa
mengalami kecemasan atau tidak, diperlukan penelaahan yang seksama, dengan berusaha mengenali
gejala-gejalanya, beserta faktorfaktor yang melatarbelangi dan mempengaruhinya. Kendati demikian,
perlu dicatat bahwa gejala-gejala kecemasan yang bisa diamati di permukaan hanyalah sebagian kecil
saja dari masalah yang sesungguhnya.
B. Validasi Soal

Judul : Kecemasan Siswa SMK saat Mendaftarkan Anggota Bantara Di Pramuka

ASPEK INDIKATOR FAVORIABEL UN FAVORIABEL


FISIK 1.. Kegugupan 1. saya melakukan 2. Saya gelisah
pemanasan ketika membaca
sebelum kegiatan dasadarma
dimulai. didepan teman-
teman.
3. saya dapat 4. Saya gelisah
istirahat dengan ketika
santai ketika tidak menyiapkan
ada tugas dari barisan .
2. Anggota tubuh senior.
gemetar . 5. Saya dapat 6. Kaki saya
mengatur barisan gemetar ketika
di depan teman memimpin
angkatan . barisan satu
3. Lemas sekolah .
7. Saya selalu 8. Saya meraskan
semangat ketika lemas ketika
kegiatan Survival . pemanasan .
9. Saya merasa 10. Saya merasa
memiliki banyak tidak punya
kekuatan ketika tenaga ketika
kegiatan Rapling di kegiatan renang .
4. Sulit bicara Gedung .
11. Saya dapat 12. Saya Sulit
berbicara lantang menyebutkan
dan keras katika jawaban ketika
5. Sulit Bernafas menjadi komadan ditanya dengan
upacara . Pembina .
13. Saya dapat 14. Saya kesulitan
mengatur nafas mengtur nafas
dengan baik ketika ketika latihan fisik.
menjadi Drigen di
6. Jantung berdebar Hari Ulang Tahun
dengan kencang Pramuka.
15. Saya terbiasa 16. Jantung saya
mendapatakan berdebar dengan
juara lomba cepat ketika
pramuka di tingkat melakukan
7. Tubuh menjadi kesalahan ketika
kota .
dingin . lomba pbb .
17. Anggota tubuh 18 . Saya merasa
merasa biasa saja dingi ketika saya
ketika melakukan melakukan hal
aktivitas . yang sangat fatal
ketika simulasi
8. Mudah Marah kegiatan
petolongan .
19. Saya merasa 20. saya merasa
senang ketika tidak nyaman
berada di ketika di bicara in
Kegiatan . teman-teman.
21. Saya sabar 22. saya merasa
9. Pusing ketika ada yang kesal ketika di
mengatakan bully di kelas .
kurang disiplin .
23. Saya senang 24. Saya mersa
ketika bisa sakit kepala
10. Sakit Perut menyelesaikan setelah menghafal
Lomba Cepat AD&ART
Tangkas Pramuka . Pramuka .
25. Saya gembira 26. Saya sakit
setlah mendapat perut setelah
juara lomba mengikuti
memasak di kegiatan lari
Ambalan . untuk lomba
jelajah.
BEHAVIORAL 1. Perilaku menghindar 27. Saya lebih 28. saya dijauhin
senang teman karena
berorganisasi sibuk
daripada bermain . berorganisasi .
2. Perilaku Melekat 29.Saya tidak 30. saya selalu
membedakan bersama teman
teman di kelas dan organisasi
di organisasi . daripada kelas .

KOGNITIF 1. Khawatir tentang 31. Saya 32. Saya takut


sesuatu. memperisapkan tidak bisa
diri supaya membagi waktu
membagi kegiatan untuk kegiatan
belajar dan belajar dan
pramuka. organisasi .
2. Sulit berkonsentrasi 33. Saya dapat 34. Saya sering
sesuatu dan menjawab lupa ketika di
memfokuskan pikiran pertanyaan senior suruh praktek
ketika di suruh Semaphore di
menjelaskan depan teman-
tentang AD&ART teman .
Gerakan Pramuka .

Anda mungkin juga menyukai