Pendahuluan (Indah, SY dan Bagus Supriyanto) (Anfin,
Bharta, Gusnadi,2021). Salah satu tumbuhan Pewarna makanan merupakan salah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber satu bahan tambahan (aditif) makanan yang pewarna alam untuk makanan adalah daun ditambahkan untuk tujuan memberikan warna katu. Daun katu memiliki nama ilmiah pada makanan atau minuman agar Sauropus androgynus berasal dari keluarga mempunyai penampilan yang manarik. Bahan Euphorbiaceae. (Majid, Muchtaridi, 2018) pewarna makanan dapat berupa pewarna sintetis maupun bahan pewarna alami Daun katu merupakan tanaman yang (Cahyadi). Pewarna alami atau yang biasa biasanya digunakan sebagai sayuran. Daun dikenal pewarna nabati merupakan pewarna katu terdaat di Asia Tenggara dan menyebar yang di peroleh dari ekstrak pigmen luas di kawasan Malaysia dan daerah – tumbuhan dan buah-buahan yang dimana daerah sekitarnya yang beriklim tropis. Selain aman dan tidak menimbulkan dampak negatif sayuran, daun katu secara turun temurun baik bagi penggunannya maupun bagi dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional kesehataan lingkungan (P, setijo dan Zurniati) yang mempunyai zat gizi tinggi, sebagai (Arifin, Bharta, Gusnadi, 2021). antibakteri, dan mengandung beta karoten sebagai zat aktif warna karkas. Senyawa Untuk memperoleh warna alami dari fitokimia yang terkandung di dalamnya tumbuhan atau buah-buahan, dapat dilakukan adalah saponin, flavonoid, dan tanin. beberapa cara seperti ekstraksi, fermentasi, Isoflavonoid yang menyerupai estrogen perebusan dan proses kimiawi. Namun, untuk ternyata mampu memperlambat berkurangnya industri rumah tangga biasanya digunakan massa tulang (osteomalasia), sedangkan cara ekstraksi dan perebusan (dimana dapat saponin terbukti berkhasiat sebagai dilakukan dengan cara melarutkannyadengan antikanker, antimikroba,dan meningkatkan air). Selain itu tumbuhan dan buah yang ingin sistem imun dalam tubuh (Santoso) (Arifin, dijadikan pewarna alami dapat juga dibuat Bharta, Gusnadi, 2021). dengan cara pengeringan dan mengolahnya menjadi bubuk sehingga mudah diaplikasikan Tanaman katu memiliki ciri cabang- ke berbagai produk makanan indah dan cabang agak lunak, daun tersusun selangseling pada satu tangkai, berbentuk penambahan daun katu pada fermentasi tape lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 ketan. Tape ketan merupakan makanan cm, dan lebar 1,25-3 cm (Santoso). Daun tradisional hasil fermentasi menggunakan katuk juga memiliki 2 jenis yaitu daun katuk mikroorganisme jenis khamir atau hijau dan daun katuk merah. Daun katu Saccharomyces cereviciae (Dino Kanino, merupakan tanaman obat-obatan tradisional 2019). Fermentasi dapat digunakan untuk yang mempunyai zat gizi tinggi, sebagai mengawetkan, menghasilkan bau yang tidak antibakteri, dan mengandung beta karoten. diinginkan yang ada pada bahan mentah, bisa (Arifin, Baharta, Gusnadi. 2021). Selain meningkatkan nilai gizi, meingkatkan daya dikonsumsi sebagai sayuran, ternyata daun cerna, serta menambah aroma (Haryadi) katu memiliki beragam manfaat yang jarang (Niurhidayah, Ariami, Zaitun, 2017). Setelah diketahui. Manfaat tersebut antara lain, di fermentasi, tape ketan biasanya diberi pencegah kerontokan, memperlancar ASI, pewarna alami yaitu daun katu untuk mengobati demam, borok serta bisul dan zat mempercantik tampilan dan memberikan pewarna alami (Fakhrizal dkk, dan Majid, warna hijau pada tape. dkk, 2018). Daun katu dapat digunakan sebagai zat pewarna alami yang memberikan Salah satu tumbuhan yang dapat warna hijau tanpa menimbulkan residu. Daun dimanfaatkan sebagai sumber pewarna alami katu digunakan sebagai pewarna alamai untuk makanan adalah daun katu. Daun Katu karena daunnya yang berwarna hijau gelap memiliki nama ilmiah Sauropus androgynus dan banyak mengandung klorofil (Selvi dan berasal dari keluarga Euphorbiaceae. (Majid, Bhaskar) (Majid, Muchtaridi, 2018). Muchtaridi, 2018). Ciri-ciri tanaman katuk adalah bercabang-cabang agak lunak, daun Daun katu mengandung khlorofil yang tersusun selang-seling pada satu tangkai, cukup tinggi, daun tua 65,8 spa d/mm2, daun berbentuk lonjong sampai bundar denga muda 41,6 spa d/mm2 dapat digunakan panjang 2,5 cm, dan lebar 1,25-3 cm sebagai pewarna alami memberi warna hija (Santoso, 2009). Tanaman katuk tumbuh (Puji Rahayu dan Leenawaty Limantara) (Sri menahun, berbentuk semak perdu dengan Hardjanti). Warna daun katu di dapat melalui ketinggian antara 21/2m-5m. Tanaman katuk ekstraksi atau ditumbuk dengan terdiri dari akar, batang, daun, bunga buah menambahkan air, kemudian filtratnya dan biji. Tanaman katuk mempunyai daun digunakan untuk pewarna hijau pangan. majemuk gelap, berukuran kecil, berbentuk Makanan yang biasanya memakai daun katu bulat seperti daun kelor. Permukaan atas daun sebagai pewarnanya diantaranya putu ayu, berwarna hijau gelap, sedangkan permukaan bolu, tape ketan dan masih banyak lagi. bawah daun berwarna hijau muda. Produk utama tanaman katuk berupa daun yang Pembahasan masih muda. Daun katuk sangat potensial Tujuan dari pengkajian ini adalah sebagai sumber gizi karena memiliki kandungan gizi yang setara dengan daun memanfaatkan daun katu sebagai bahan pewarna alami untuk pembuatan tape ketan. singkong, daun papaya, dan sayuran lainnya Melalui kajian literatur, akan diketahui cara (Arifin, 2021). pembuatan tape ketan, serta fungsi Klasifikasi daun katu Kingdom Plantae Vitamin C 239 mg
Divisi Spermatophyta Sumber : Rahardini (dikutip dari
Arifin, Bharta, Gusnadi, 2021) Subdivisi Angiospermae Daun katuk merupakan salah satu Kelas Dicotyledoneae jenis sayuran yang mudah diperoleh di setiap Bangsa Geramales pasar, baik pasar tradisional maupun swalayan. Ditinjau dari kandungan gizinya, Suku Euphorbiaceae daun katuk merupakan jenis sayuran hijau yang banyak manfaat bagi kesehatan dan Genus Sauropus pertumbuhan badan. Di dalam daun katuk terdapat cukup banyak kandungan kalori, Spesies Sauropus androgynus protein, kalsium, zat besi, fosfor dan vitamin Sumber : Purnomo (2015) yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Daun katuk dapat memperlancar pengeluaran ASI, Ditinjau dari kandungan gizinya, kemudian dalam perkembangan selanjutnya, daun katuk merupakan jenis sayuran hijau dibuat infus akar daun katuk digunakan yang banyak manfaat bagi kesehatan dan sebagai diuretik dan sari daun katuk pertumbuhan badan. digunakan sebagai pewarna makanan (Santoso, 2009) (Arifin, 2021). Tabel Kandungan Nutrisi Daun Katu Per 100 Gram Daun katuk sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar rumah. Biasanya Kandungan Kadar masyarakat menggunakan daun katu sebagai Gizi indikator alami pewarna untuk makanan salah Energi 59 kkal satunya dalam pembuatan tape ketan. Daun katuk dipilih sebagai zat pewarna karena Protein 4,8 gr penggunaan daun katuk tidak mempengaruhi sifat sensoris produk. Secara umum daun Lemak 1 gr katuk dapat digunakan sebagai bubuk Karbohidrat 11 gr pewarna alami karena daun katuk tidak menimbulkan sifat inderawi yang dapat Serat 1,5 gr mempengaruhi nilai poduk. Daun katuk mengandung klorofil yang cukup tinggi, daun Kalsium 204 mg tua 65,8 spa d/mm, daun muda 4,16 spa Fosfor 83 mg d/mm dapat digunakan sebagai pewarna alami memberi warna hijau (Rahayu dan Zat besi 2,7 mg Leenawaty, 2005) (Puspitasari, 2014). Walaupun pewarna alami aman bagi Vitamin A 10370 SI kesehatan, namun ternyata pewarna ini masih Vitamin B1 0,1 mg sangat jarang digunakan karena pewarna alami pada memiliki bebeerapa kelemahan, diantaranya (P, setijo dan Zumiati) (Arifin, d. Tanaman aren menghasilkan warna Baharta, Gusnadi, 2021) coklat e. Cabai merah dan bunga rosella 1. Bahan baku pewarna berjumlah banyak menghasilkan warna merah Jika ingin mendapatkan pewarna alami yang banyak, dibutuhkan pula bahan Mutu bahan pangan pada umumnya baku yang banyak. sangat tergantung pada beberapa faktor, 2. Hasil biasanya tidak eksak. Hasil yang seperti cita rasa, tekstur dan nilai gizinya, diperoleh dari pewarna alami akan sangat juga sifat organisme. Tetapi faktor-faktor lain bervariasi dan beragam atau tidak di pertimbangkan, secara visual faktor warna konsisten, dan cenderung berbeda dengan tampil lebih dahulu dan kadang-kadang warna awal bahan sangat menentukan (Wisnu Cahaya, 2009). 3. Peka terhadap pemanasan. Proses Masyarakat berpendapat bahwa rasa dan pemanasan berpengaruh pada warna warna tape ketan tergantung pada proses bahan pangan karena adanya perubahan pembuatan tape ketan tersebut. Warna dan sifat fisika dan kimia pangan. rasa merupakan salah satu sifat dari makanan 4. Peka terhadap keasaman larutan. Ada yang perlu diperhatikan sebelum beberapa pewarna alami yang dapat dihidangkan, karena tanpa warna yang bagus berpengaruh dengan kondisi keasaman suatu produk akan terlihat tidak menarik. larutan sehingga mempengaruhi hasil Sesuai dengan pendapat masyarakat yang warna yang ada. sering menggunakan pewarna alami dari 5. Kurang ekonomis Bahan baku pewarna tumbuhan dalam pembuatan tape ketan, alami biasanya memiliki harga yang lebih seperti daun katuk, daripada penggunaan mahal dibandingkan pewarna buatan atau pewarna buatan yang banyak mengandung pewarna sintetis, karena pewarna alami bahan kimia yang bisa membahayakan dalam proses pembuatannya kesehatan (Susilawati, 2016). Maka dari itu, menggunakan bahan-bahan alami yang menurut masyarakat pewarna alami ini sudah jumlahnya banyak. cukup bagus digunakan sebagai pewarna dalam pembuatan tape ketan karena tanpa Jenis-jenis tumbuhan yang dapat digunakan warna yang digunakan tape ketan akan sebagai sumber pewarna alami untuk terlihat tidak menarik. makanan diantaranya (Nuraini, 2013)
a. Daun katu, daun pandan, daun suji akan
menghasilkan warna hijau Kesimpulan b. Kunyit menghasilkan warna kuning c. Wortel menghasilkan warna jinnga- merah DAFTAR PUSTAKA
Susilawati (2016). Pemanfaatan Daun Katuk Puspitasari,N.(2014). Uji Protein dan
(Sauropus androgynus) sebagai Pewarna Organoleptik Tape Dari Bahan Dasar Biji Aalami Terhadap Kualitas Tape Ketan. Nangka Pangan Penambahan Ekstrak Daun Skripsi. Institut Agama Islam (IAIN) Katuk Sebagai Pewarna Alami dan Lama Mataram. Fermentasi yang Berbeda. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Arifin,A.Y., Baharta, E., Gusnandi, D. (2021). Pemanfaatan Daun Katuk Sebagai Adi Purnomo (2015). Efek Ekstrak Etanol Substitusi Pewarna dan Isi Pada Produk Daun Katuk (Sauropus androgynous (L) Bakpao 2020. E-Proceeding of Applied Meer) terhadap Mortalitas Larva Anopheles Science.7(5). aconitusL. Fakhrizal,M.A., Saputra,K.H.(2020). Potensi (https://www.semanticscholar.org/paper/Efek katuk Dalam Mencegah Kerontokan Rambut. -Ekstrak-Etanol-Daun-Katuk Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 2(2). %28Sauropusandrogynus- Purnomo/b2bffed2772cb5cb1c973bde3364ed Majid,T.S., Muchtaridi,M.(2018). Aktifitas 29f80329d9) Farmakologi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus L) Merr). 16(2). 398-402.
Hardjati,S.(2008). Potensi Daun Katuk
Sebagai Sumber Zat Pewarna Alami dan Stabilitasnya Selama Pengeringan Bubuk Dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin. Jurnal Penelitian Saintek. 13(1). 1-5
Kanino,D.(2019). Pengaruh Konsentrasi Ragi
Pada Pembuatan Tape Ketan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Agrokompleks.2(1). 64-74.