Anda di halaman 1dari 36

DTKB(Deteksi Dini Tumbuh

Kembang Anak)
OLEH
Dwi Sri Handayani, M.Kep
Definisi
• Kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada
balita dan anak prasekolah.
• Sasaran: orangtua/pengasuh dan anaknya usia:
no Periode tumbuh kembang Kelompok umur
1 Masa bayi 0-12 bulan 0-3 bulan
3-6 bulan
6-9 bulan
9-12 bulan
2 Masa anak balita 12-60 bulan 12-15 bulan
15-18 bulan
18-24 bulan
24-36 bulan
36-48 bulan
48-60 bulan
3 Masa prasekolah 60-72 bulan
Hal yang perlu dipelajari sebelum
DTKB
• Belajar konsep pertumbuhan anak (status
nutrisi; Berat badan, panjang badan/tinggi
badan, lingkar kepala
• Belajar konsep perkembangan anak (motoric
kasar, motoric halus, Bahasa, sosialisasi,
kemandirian)
• Belajar konsep stimulasi perkembangan anak
Konsep stimulasi perkembangan anak
• Stimulasi adalah kegiatan merangsang
kemampuan dasar anakumur 0-6 tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal
• Contoh stimulasi kemampuan gerak kasar usia 9-
12 bulan
– Anak 9-12 bulan harus mampu naik tangga: stimulasi
dengan cara tunjukkan tangga pada bayi cara naik
tangga dengan merangkak,kemudian biarkan dia
menuruni tanggah dengan melangkahkan kakinya.
Gunakan tangga yang rendah dan bayi jangan
ditinggal sendirian
Jenis DTKB
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan terdiri
2 pemeriksaan dari pengukuran BB dan TB (status
gizi) dan lingkar kepala
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan
meliputi 3 Pemeriksaan (Kuesioner pre skrining
perkembangan/KPSP; tes daya dengar/TDD dan
tes daya lihat/TDL)
• Deteksi dini penyimpangan mental emosional
meliputi 3 pemeriksaan: (kuesioner masalah
mental emosional/KMME, CHAT dan GPPH)
TABEL DTKB
1.
Deteksi Penyimpangan
pertumbuhan
Deteksi Penyimpangan pertumbuhan
• Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan
– Tujuan pengukuran untuk menentukan status gizi
anak, normal, kurus, kurus sekali atau gemuk
– Interpretasi menggunakan tabel berat badan/tinggi
badan Z score.
• Normal: -2SD s/d 2SD atau gizi baik
• Kurus: <-2 SD s/d -3SD atau gizi kurang
• Kurus sekali: <-3 SD atau gizi buruk
• Gemuk: >2SD atau gizi lebih
– Intervensi : lihat buku pedoman tatalaksana gizi
buruk,manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
Deteksi Penyimpangan pertumbuhan
– Contoh kasus
Seorang anak laki-laki dengan panjang badan 102,5
cm dan berat badan 12,2 kg. Pada kolom tabel
zscore panjang badan anak laki-laki 102,5 cm,
apabila ditarik garis lurus ke kiri ternyata berat
badan 12,2 kg pada kolom 12,1-13,5; pada kolom
<-2SD s/d -3SD; interpretasinya anak kurus ....
Seperti tabel pada slide berikutnya
Tabel zcore
Deteksi Penyimpangan pertumbuhan
• Pengukuran Lingkar kepala
– Tujuan pengukuran untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam
batas normal atau diluar batas normal.
– Jadwal pengukuran per 3 bulan sekali anak usia 0-11 bulan dan per 6
bulan sekali anak usia 12-72 bulan
– Interpretasi menggunakan grafik lingkar kepala (Nelhaus, 1969)
• Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam “jalur hijau” maka lingkaran
kepala anak normal
• Bila ukuran lingkaran kepala anak berada diluar “jalur hijau” maka lingkaran
kepala anak tidak normal
• Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal bila berada
diatas “jalur hijau” dan mikrosefal bila berada dibawah “jalur hijau”
– Intervensi
• Bila ditemukan makrosefal ataupun mikrosefal segera dirujuk ke rumah sakit
Grafik lingkar kepala (Nelhaus, 1969)
• Anak laki-laki umur 10 bulan berapa nilan
normal lingkar kepala dan nilai ambang
batasnya (-2SD sd +2SD)
• Jawaban dengan melihat grafik: nilai normal:
43-48 cm dan nilai ambang batasnya: (41-50
cm)... Seperti pada grafik di slide berikut:
Grafik lingkar kepala (Nelhaus, 1969)

48

44
2.
Deteksi Penyimpangan
perkembangan
DETEKSI PERKEMBANGAN (KPSP)
• Tujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan
• Jadwal skrining KPSP rutin adalah pada umur skrining (seperti pada
slide 6)
• Jika anak belum mencapai umur skrining maka ibu diminta kembali
pada umur skrining terdekat untuk pemeriksaan rutin, misal bayi
umur 7 bulan maka diminta kembali umur 9 bulan
• Namun jika ada keluhan terkait prkembangan anak maka jika
datang umur 7bulan maka periksa dengan umur skrining 6 bulan.
• Alat skrining dengan KPSP yang terdiri dari 9-10 pertanyaan. KPSP
terdiri dari usia 0-72 bulan
• Pada setiap KPSP, Pemeriksa harus menyiapkan alat bantu berupa
mainan sepertik pensil,kubus, kacang,kismis, dll
Salah satu contoh kuesioner KPSP usia
36 bulan
Cara menggunakan KPSP
Interpretasi dan Intervensi hasil
pengukuran KPSP
Pemeriksaan Tes Daya Dengar(TDD)

• Tujuan untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera
ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengardan bicara anak
• Pemeriksaan per 3 bulan pada umur dibawah 12 bulan dan setiap 6 bulan sekali
dilakukan diatas 12 bulan
• Alat/sarana:
– Instrumen TDD menurut umur anak
– Gambar binatang (ayam,anjing,kucing),manusia
– Mainan (boneka,kubus, sendok, cangkir & bola)
• Interpretasi
– Bila ada satu atau bila jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran
– Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/balita atau status/catatan medik anak,jenis
kelainan
• Intervensi
– Tindak lanjut sesuai dengan pedoman yang ada
– Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
Instrumen TDD
Instrumen TDD
Tes Daya Lihat (TDL)
• Tujuan adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya
lihat agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan
kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi
lebih besar
• Jadwal tes setiap 6 bulan pada usia prasekolah umur 36-72
bulan
• Alat dan sarana
– Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik
– Poster E
• Interpretasi
– Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat
baris ketiga poster E. Jika anak tidak dapat melihat baris k-3 poster
E maka anak mengalami gangguan penglihatan
• Intervensi
– Pemeriksaan ulang kedua dilakukan.jika masih mengalami
gangguan penglihatan maka rujuk ke rumah sakit
• Cara pemeriksaan seperti pada slide berikutnya.....
Prosedur pemeriksaan TDL
3.
Deteksi Penyimpangan
mental emosional
Deteksi dini masalah mental emosional
pada anak prasekolah (KMME)
• Tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya
penyimpangan/masalah mental emosional pada anak pra sekolah:
• Dilakukan pada anak presekolah usia 36-72bulan
• Interpretasi:
– Bila jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional
• Intervensi :
– Bila jawaban YA hanya 1 (lakukan konseling kepada orang tua
menggunakan buku pola asuh perkembangan anak
– Lakukan evaluasi 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk rumah sakit
– Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih: rujuk rumah sakit yang memiliki
fasilitas kesehatan jiwa
Cara melakukan KMME
Kuesioner KMME
Deteksi Dini Autis pada Anak Prasekolah
• Tujuan mendeteksi secara dini adanya autis
pada anak umur 18-36 bulan
• Keluhan yang perlu dideteksi:
– Keterlambatan berbicara
– Gangguan komunikasi/interaksi sosial
– Perilaku yang berulang-ulang
• Alat yang digunakan Chat (checklist for autism
in toddlers)
Cara menggunakan CHAT, Interpretasi dan
intervensi
Instrumen CHAT
Deteksi dini gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) pada
anak prasekolah
• Tujuan mengetahui secara dini anak adanya
gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktifitas pada anak usia 36 bulan keatas
• Keluhan yang dapat dideteksi:
– Anak tidak bisa duduk tenang
– Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak
mengenal lelah
– Perubahan suasana hati yang mendadak /impulsif
Cara menggunaka instrumen GPPH,
interpretasi dan intervensi
Instrumen GPPH
Contoh Intervensi terhadap penyimpangan
Form monitoring deteksi DTKB
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai