Makalah Teknik Lalulintas Dalam Pegelolaan Lingkungan
Makalah Teknik Lalulintas Dalam Pegelolaan Lingkungan
TEKNIK LALULINTAS
Disusun oleh :
Tipikal proyek teknik lalu lintas terkait dengan desain alat kendali lalu lintas dan
modifikasinya sesuai dengan kebutuhan lalu lintas terkini. Teknik lalu lintas juga terkait
dengan investigasi jalan yang menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas berkali-kali.
Pengaturan debit lalu lintas, seperti pengubahan jalur, sementara maupun permanen, juga
dilakukan di dalam teknik lalu lintas dengan berbagai pertimbangan seperti adanya
konstruksi atau terkait dengan rencana pengembangan daerah pemukiman atau komersial
baru. Pengaturan lalu lintas secara otomatis banyak membutuhkan ilmu dari bidang
keteknikan lain seperti teknik komputer dan teknik listrik.
Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar teknik lalu lintas perlu
mengenali permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan,
besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas,
data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk
kemudian direncanakan usulan perbaikan geometrik, pembangunan fasilitas pengaman
jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu
lintas tertentu.
Beberapa fungsi dan peranan teknik lalu lintas yang dimaksud adalah :
Melakukan Pengumpulan, Analisis dan Interpretasi Data Lalu Lintas Salah satu
fungsi teknik lalu lintas yang penting adalah mengatur dan melaksanakan survei lalu lintas,
serta studi untuk memperoleh data karakteristik lalu lintas. Kegiatan-kegiatan tersebut
mencakup :
1. Studi survei asal-tujuan (O-D surveys),
2. Hitungan volume lalu lintas (traffic volume counts),
3. Studi yang meliputi kecepatan, waktu perjalanan, dan ukuran ketertundaan (delay
measurements),
4. Studi statistik kecelakaan,
5. Studi karakteristik parkir,
6. Studi perilaku pejalan kaki (pedestrian behaviour), dan pemakaian jalan (use of streets)
7. Studi kapasitas (capacity studies),
8. Studi mengenai kehilangan ekonomi karena kekurangan fasilitas lalu lintas (economic
loss caused by inferior traffic facilities).
Dalam sebuah bukunya tentang pencemaran udara (2001), Dr, Ir. Moestikahadi
Soedomo, M.Sc, DEA, menyebutkan tentang pengaruh pencemaran udara bagi
lingkungan–khususnya bagi terjadinya pemanasan global dalam setengah abad
mendatang– diperkirakan akan meliputi kenaikan permukaan laut, perubahan pola
angin, penumpukan es dan salju di kutub. Selain itu juga akan terjadi peningkatan badai
atmosferik, bertambahnya populasi dan jenis organisme penyebab penyakit dan
dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, perubahan pola curah hujan, dan perubahan
ekosistem hutan, daratan serta ekosistem lainnya.
Adapun dampak negatif bagi kesehatan masyarakat, diketahui kontak antara
manusia dengan CO, misalnya, konsentrasi yang relatif rendah, yakni 100 ppm (mg/lt)
akan berdampak pada gangguan kesehatan. Hal ini perlu diketahui terutama dalam
hubungannya dengan masalah lingkungan karena konsentrasi CO di udara umumnya
memang kurang dari 100 ppm. Senyawa CO dapat menimbulkan reaksi pada
hemoglobin(Hb)dalam darah.
Adapun faktor penting yang menentukan pengaruh COHb terdapat dalam darah,
makin tinggi persentase hemoglobin yang terikat dalam bentuk COHb, semakin fatal
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
Sistem transportasi
Perencanaan system transportasi harus disertai dengan pengadaan prasarana yang
sesuai dan memenuhi persyaratan dan kriteria transportasi antara lain volume
penampungan, kecepatan rata-rata, aliran puncak, keamanan pengguna jalan. Selain itu
harus juga memenuhi persyaratan lingkungan yang meliputi jenis permukaan,
pengamanan penghuni sepanjang jalan, kebisingan, pencemaran udara, penghijauan,
dan penerangan.
Dalam mencapai sistem transportasi yang ramah lingkungan dan hemat energi,
persyaratan spesifikasi dasar prasarana jalan yang digunakan sangat menentukan.
Permukaan jalan halus, misalnya, akan mengurangi emisi pencemaran debu akibat
gesekan ban dengan jalan. Tabir akustik atau tunggul tanah dan jalur hijau sepanjang
jalan raya akan mereduksi tingkat kebisingan lingkungan pemukiman yang ada di
sekitar dan sepanjang jalan, dan juga akan mengurangi emisi pencemar udara keluar
batas jalan kecepatan tinggi.
Dalam konteks ini, untuk mencapai sistem transportasi darat tersebut, ada beberapa
hal yang perlu dijalankan, di antaranya;
1. Rekayasa lalu lintas.
Rekayasa lalu lintas khususnya menentukan jalannya sistem transportasi yang
direncanakan. Penghematan energi dan reduksi emisi pencemar dapat dioptimalkan
secara terpadu dalam perencanaan jalur, kecepatan rata-rata, jarak tempuh per
kendaraan per tujuan (vehicle mile trip dan passenger mile trip), dan seterusnya. pola
berkendara (driving pattern/cycle) pada dasarnya dapat direncanakan melalui rekayasa
lalu lintas.
Data mengenai pola dan siklus berkendaraan yang tepat di Indonesia belum
tersedia hingga saat ini. Dalam perencanaan, pertimbangan utama diterapkan adalah
bahwa aliran lalu lintas berjalan dengan selancar mungkin, dan dengan waktu tempuh
yang sekecil mungkin, seperti yang dapat di uji dengan model asal-tujuan (origin-
destination). Dengan meminimumkan waktu tempuh dari setiap titik asal ke titik
tujuannya masing-masing akan dapat dicapai efisiensi bahan bakar yang maksimum,
dan reduksi pencemar udara yang lebih besar.
https://walhijabar.wordpress.com/2007/12/31/sistem-transportasi-dan-
dampak-bagi-lingkungan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_lalu_lintas
http://dishub.kamparkab.go.id/2019/02/28/dukungan-teknologi-diperlukan-
dalam-pengaturan-lalu-lintas/