Anda di halaman 1dari 16

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENANGANI PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi

Tanggal Terbit

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk periiaku yang bertujuan untuk melukai seseorang
1. PENGERTIAN
secara fisik dan psikologis
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan asuhan
2. TUJUAN
keperawatan pada pasien dengan perilaku kekerasan
Dilakukan pada semua klien yang mengalami perilaku kekerasan di semua ruang intensif
3. KEBIJAKAN
dan ruang tenang
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
2. Mencari informasi atau data tentang klien
Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Perkenalan diri antara perawat dan pasien
3. Bina hubungan saling percaya
4. Kontrak topik yang akan dibicarakan, waktu dan tempat
B. LANGKAH KERJA
I. SP pasien:
SP 1 :
a. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat perilaku kekerasan
b. Latih cara fisik 1 (tarik nafas dalam)
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Latih cara fisik 2 (pukul kasur/bantal)
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien

SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP 1 dan 2
b. Latih secara sosial/verbal:
 Menolak dengan baik
 Meminta dengan baik
 Mengungkapkan dengan baik
c. Masukan dalam jadwal kegiatan harian pasien

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 1


SP 4 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2,3)
b. Latih secara spiritual:
 Berdoa
 Sholat
c. Masukan dalam jadwal kegiatan harian pasien

SP 5 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2, 3 dan 4)
b. Latih secara spiritual
 Berdoa
 sholat
c. masukan dalam jadwal harian pasien

II. SP Keluarga
SP 1 :
a. Identifikasih masalah keluaga dalam merawat pasien
b. Penjelasan tentang perilaku kekerasan:
 Penyebab
 Akibat
 Cara merawat
c. Latih 2 cara merawat
d. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
b. Latih (simulasi) 2 cara lain untuk merawat pasien
c. Latih langsung ke pasien
d. Menyusun rencana tindak lanjut keluarga/adwal keluarga
untuk merawat pasien

SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1 dan 2)
b. Latih langsung ke pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien

SP 4:
a. Evaluasi sp 1,2,dan 3
b. Latih langsung ke pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga:
- Follow up
- Rujukan
C. TAHAP TERMINASI
I. Terminasi sementara
a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan klien
d. Kontrak ulang topik, waktu dan tempat untuk pertemuan
berikutnya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 2


e. Penutup
II. Terminasi Akhir
a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan klien dan
keluarga
d. Penutup
4. UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 3


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENANGANI PASIEN DENGAN KURANG PERAWATAN DIRI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi

Tanggal Terbit

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Kurang perawatan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan
1. PENGERTIAN
kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan asuhan
2. TUJUAN
keperawatan pada pasien dengan kurang perawatan diri
Dilakukan pada semua klien yang mengalami kurang perawatan diri di semua ruang intensif
3. KEBIJAKAN
dan ruang tenang
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
2. Mencari informasi atau data tentang klien

Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Perkenalan diri antara perawat dan pasien
3. Bina hubungan saling percaya
4. Kontrak topik yang akan dibicarakan, waktu dan tempat
B. LANGKAH KERJA
I. SP pasien:
SP 1 :
a. Identifikasi kebersihan diri, berdandan, makan, dan BAB/BAK
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Jelaskan alat dan cara kebersihan diri
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (sp 1)
b. Jelaskan pentingnya berdandan
c. Latih cara berdandan:
 Untuk pasien laki-laki meliputi cara:
 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Bercukur

 untuk pasien perempuan meliputi cara:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 4


 Berpakaian
 Menyisir rambut
 berhias
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 3 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (sp 1 dan 2)
b. Jelaskan cara dan alat makan yang benar:
 Jelaskan cara mempersiapkan makan
 Jelaskan cara merapikan peralatan makan setelah
makan
 Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang
baik
 Latih kegiatan makan
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 4 :
a. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP 1, 2, dan 3)
b. Latih cara BAB dan BAK yang baik
c. Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
d. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan
BAK

II. SP Keluarga
SP 1 :
a. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
dengan maslaah kebersihan diri, berdandan, makan,
makan, BAB/BAK
b. Jelaskan kurang perawatan diri
c. Jelaskan cara merawat kebersihan diri, berdandan, makan,
BAB/BAK
d. Bermain peran cara merawat
e. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga merawat
pasien
SP 2 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
b. Latih keluarga merawat langsung ke pasien, kebersihan
diri dan berdandan
c. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien
SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1 dan 2)
b. Latih keluarga merawat langsung ke pasien cara makan
c. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien
SP 4 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tndak lanjut keluarga:
- Follow up
- Rujukan
C. TAHAP TERMINASI
III. Terminasi sementara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 5


a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan klien
d. Kontrak ulang topik, waktu dan tempat untuk pertemuan
berikutnya
e. Penutup

IV. Terminasi Akhir


a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan klien
d. Penutup
4. UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 6


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENANGANI PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi

Tanggal Terbit

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial
3. KEBIJAKAN Dilakukan pada semua klien yang mengalami isolasi sosial di semua ruang intensif dan
ruang tenang
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
2. Mencari informasi atau data tentang klien
Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Perkenalan diri antara perawat dan pasien
3. Bina hubungan saling percaya
4. Kontrak topik yang akan dibicarakan, waktu dan tempat
B. LANGKAH KERJA
I. SP pasien:
SP 1 :
a. Identifikasi penyebab:
 Siapa yang satu rumah dengan pasien
 Siapa yang dekat dengan pasien dan apa alasannya
 Siapa yang tidak dekat dengan pasien dan apa alasannya
b. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang
lain:
 Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
 Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
 Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman
dan bergaul akrab dengan mereka
 Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan
tidak bergaul dengan orang lain

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 7


 Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
pasien
c. Latih berkenalan
 Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
 Beri contoh cara berinteraksi dengan orang lain
 Beri kesempatan pasien mempraktekan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan dihadapan perawat
 Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
 Bila pasien sudah menunjukan kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan jumlah 2,3,4 orang, dan seterusnya
 Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
 Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri
dorongan terus-menerus agar pasien tetap semangat
meningkatkan interaksinya
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Latih hubungan sosial secara bertahap
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP 1 dan 2
b. Latih cara berkenalan dengan dua orang atau lebih
c. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien

II. SP Keluarga
SP 1 :
a. Identifikasih masalah keluaga dalam merawat
pasien
b. Jelaskan tentang isolasi sosial
c. Jelaskan tentang cara merawat pasien
d. Latih (simulasi)
e. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga
untuk merawat pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
b. Latih keluarga merawat pasien
c. Menyusun rencana tindak lanjut
keluarga/adwal keluarga untuk merawat
pasien
SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1 dan 2)
b. Latih (langsung ke pasien)
c. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga
untuk merawat pasien

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 8


SP 4:
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga:
- Follow up
- Rujukan
C. TAHAP TERMINASI
I. Terminasi sementara
a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan
klien
d. Kontrak ulang topik, waktu dan tempat untuk
pertemuan berikutnya
e. Penutup

II. Terminasi Akhir


a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan
klien dan keluarga
d. Penutup
4. UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 9


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENANGANI PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi

Tanggal Terbit

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang
1. PENGERTIAN
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan asuhan
2. TUJUAN
keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah
Dilakukan pada semua klien yang mengalami harga diri rendah di semua ruang intensif dan
3. KEBIJAKAN
ruang tenang
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
2. Mencari informasi atau data tentang klien
Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Perkenalan diri antara perawat dan pasien
3. Bina hubungan saling percaya
4. Kontrak topik yang akan dibicarakan, waktu dan tempat
B. LANGKAH KERJA
I. SP pasien:
SP 1 :
a. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki:
 Diskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan
dan aspek positif seperti kegiatan pasien dirumah, adanya
keluarga, dan lingkungan terdekat pasien
 Beri pujian yang realistis dan hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian yang negatif
b. Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
 Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih digunakan
saat ini
 Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien:
 Aktivitas mana saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 10


atau lingkungan terdekat pasien
 Beri contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan
pasien
 Susun bersama pasien aktivitas atau kegiatan sehari-hari
pasien
c. Nilai kemampuan pertama yang telah dilatih
 Diskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan
(yang sudah dipilih pasien) yang akan dilatihkan
 Bersama pasien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan
yang akan dilakukan pasien
 Berikan dukungan atau pujian yang nyata sesuai kemampuan
yang diperlihatkan pasien
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
 Beri kemampuan pada pasien untuk mencoba kegiatan
 Beri pujian atas aktivitas/ kegiatan yang dapat dilakukan pasien
setiap hari
 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi dan perubahan
sikap
 Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan
keluarga
 Beri kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan. Yakinkan bahwa keluarga mendukung
setiap aktivitas yang dilakukan pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
c. Latih kemampuan yang akan dipilih
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP 1 dan 2)
b. Latih kemampuan yang akan di pilih
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

II. SP Keluarga
SP 1 :
a. Identifikasih masalah keluaga dalam merawat pasien
b. Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah
c. Jelaskan tentang cara merawat pasien
d. Main peran dalam merawat pasien HDR
e. Susun rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga
untuk merwat pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kemampuan SP 1
b. Latih keluarga langsung ke pasien
c. Menyusun rencana tindak lanjut keluarga/adwal keluarga
untuk merawat pasien
SP 3 :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 11


a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga:
- Follow up
- Rujukan
C. TAHAP TERMINASI
I. Terminasi sementara
a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan klien
d. Kontrak ulang topik, waktu dan tempat untuk pertemuan
berikutnya
e. Penutup

II. Terminasi Akhir


a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan klien
dan keluarga
d. Penutup
4. UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 12


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENANGANI PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI :
HALUSNASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi

Tanggal Terbit

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Gangguan sensori persepsi adalah : halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa dimana
pasien mengalami perubahan sensori persepsi: merasakan sensori palsu berupa suara,
1. PENGERTIAN
penglihatan, pengecapan, perabaan, dan penghiduan. Pasien merasakan stimulasi yang
sebetulnya tidak ada.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan asuhan


2. TUJUAN
keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi

Dilakukan pada semua klien yang mengalami gangguan sensori persepsi : halusinasi di
3. KEBIJAKAN
semua ruang intensif dan ruang tenang
PROSEDUR KERJA

A. PERSIAPAN
Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
2. Mencari informasi atau data tentang klien

Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Perkenalan diri antara perawat dan pasien
3. Bina hubungan saling percaya
4. Kontrak topik yang akan dibicarakan, waktu dan tempat
B. LANGKAH KERJA
I. SP pasien:
SP 1 :
a. Bantu pasien mengenal halusinasi (isi, waktu terjadinya,
frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi)
b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
tindakannya meliputi:
 Jelaskan cara menghardik halusinasi
 Peragakan cara menghardik

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 13


 Minta pasien memperagakan ulang
 Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Latih berbicara/ bercakap dengan orang lain saat
halusinasi muncul
c. Masukkan dalam jadwal harian pasien
SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP 1 dan 2
b. Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul.
Tahapannya:
 Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk
mengatasi halusinasi
 Diskusikan aktivitas yang bisa dilakukan oleh
pasien
 Latih pasien melakukan aktivitas
 Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan
aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi
sampai tidur malam)
c. Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan
penguatan terhadap perilaku pasien yang positif

SP 4 :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2 dan 3)
b. Tanyakan program pengobatan
c. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa
d. Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program
e. Jelaskan akibat bila putus obat
f. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
g. Jelaskan pengobatan (5B)
h. Latih pasien minum obat
i. Masukan dalam jadwal harian pasien

II. SP Keluarga
SP 1 :
a. Identifikasih masalah keluaga dalam merawat pasien
b. Jelaskan tentang halusinasi:
 Pengertian halusinasi
 Jenis halusinasi yang dialami pasien
 Tanda dan gejala halusinasi
 Cara merawat pasien halusinasi (cara
berkomunikasi, pemberian obat, dan pemberian
aktivitas kepada pasien)
c. Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa
dijangkau
d. Bermain peran dengan perawat
e. Susun rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga
untuk merwat pasien
SP 2 :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 14


a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
b. Latih keluarga merawat pasien
c. Menyusun rencana tindak lanjut keluarga/adwal
keluarga untuk merawat pasien

SP 3 :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1 dan 2)
b. Evaluasi keluarga merawat pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien

SP 4:
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga:
- Follow up
- Rujukan
C. TAHAP TERMINASI
I. Terminasi sementara
a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan
klien
d. Kontrak ulang topik, waktu dan tempat untuk
pertemuan berikutnya
e. Penutup

II. Terminasi Akhir


a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan
c. Berikan penguatan atau pujian atas keberhasilan
klien dan keluarga
d. Penutup
4. UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 15


STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE KEPERAWATAN JIWA Page 16

Anda mungkin juga menyukai