Hipertensi Faktor Penyebab

Hipertensi atau tekanan darah tinggi Berlebihan mengonsumsi kopi

adalah suatu kondisi dimana tekanan dan minuman beralkohol
darah berada di 140/90 mmHg atau lebih.
Merokok

"Hipertensi sering dijuluki sebagai

Rasa cemas dan stress yang

silent killer atau penyakit yang berlebihan & sulit dikendalikan Cara Mencegah Hipertensi
membunuh secara diam-diam karena Kandung kemih yang penuh Mengurangi konsumsi garam tidak lebih

penderita hipertensi umumnya tidak (seperti selalu ingin buang air dari 1 sendok teh per hari)

kecil). Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga

mengalami gejala apa pun, sampai
Tidak merokok dan menghindari asap

tekanan darahnya sudah terlalu

rokok
tinggi dan mengancam nyawa." Faktor Risiko Diet dengan Gizi Seimbang
Faktor risiko yang tidak dapat
Mempertahankan berat badan ideal

Tanda dan Gejala diubah antara lain : Menghindari minum minumaan beralkohol

Umur
Sakit kepala
Jenis Kelamin Hipertensi dapat dikendalikan
Gelisah
Genetik dengan
Jantung berdebar-debar
Pusing Faktor risiko yang dapat diubah
Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti

Penglihatan kabur dengan perilaku hidup sehat, antara

anjuran dokter (rajin kontrol tekanan

Rasa sakit di dada darah)

lain :
Mudah lelah Merokok Atasi penyakit dengan menggunakan

Diet rendah serat pengobatan yang tepat dan teratur

Dislipidemia
Tetap diet dengan gizi seimbang
Konsumsi garam berlebih
Kurang aktivitas fisik
Upayakan melakukan aktivitas fisik

Stres (berolaraga)
Berat badan berlebih
Hindari asap rokok, alkohol, dan zat

Konsumsi alkohol karsinogeni

 Diet dan pola makan

Hal yang harus dilakukan

pada Hipertensi
apabila muncul gejala
Bahan Makanan yang diperbolehkan dikonsumsi
Bahan makanan segar seperti beras, ubi, mie,

Yang harus dilakukan untuk pasien dan

maizena, hun kwe, terigu, gula pasir.

keluarga dalam mengendalikan Hipertensi
Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang

yaitu : hijau, kacang merah, kacang kolo, tempe, tahu tawar,

oncom.
Tidak menambahkan garam di meja

makan dan menghindari makanan

Minyak goreng, margarine tanpa garam, sayuran dan

Klasifikasi Hipertensi
buah-buahan segar
asin, makanan cepat saji, makanan
Bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe,

Berdasarkan penyebab
kaleng dan bumbu penyedap
kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dll
Berdasarkan penyebab, hipertensi terbagi

makanan/vetsin Cara Memasak yang dianjurkan menjadi dua, yaitu :

Mengukur kadar gula darah, tekanan
Dalam menumis atau memasak sebaiknya
menggunakan mentega atau margarine yang tidak
1. Hipertensi esensial atau primer yang

darah dan periksa urin secara teratur

mengandung natrium (garam) tidak diketahui penyebabnya.
Penderita hipertensi meminum obat
untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat 2. Hipertensi sekunder yang penyebabnya

secara teratur, sesuai instruksi

digunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah,
dapat ditentukan melalui tanda-tanda

dokter bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun salam, dan

di antaranya kelainan pembuluh darah

asam
Tekanan darah yang diperiksa harus
ginjal, gangguan kelenjar tiroid

Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau

dicatat sehingga dapat dimonitor
memanggang juga dapat meninggikan / menambah (hipertiroid), dan penyakit kelenjar

tekanan darahnya dengan ketat rasa masakan sehingga tidak terasa tawar
adrenal (hiperaldosteronisme).

Hal yang harus diperhatikan adalah

Berdasarkan bentuk
Membatasi konsumsi gula <4 sdm per hari
Berdasarkan bentuk, hipertensi dibedakan

Membatasi penggunaan garam <1 sendok teh per hari Dengan

mengurangi garam saat memasak dan membatasi konsumsi

menjadi :
makanan olahan dan cepat saji 1. Hipertensi diastolik {diastolic

Membatasi makanan berlemak/digoreng <5 sendok makan

hypertension}
perhari dengan konsumsi ikan sedikitnya 3 kali per minggu.
2. Hipertensi sistolik (isolated systolic

Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 5 porsi (400-

500 gram) per hari (1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel,

hypertension)

mangga, pisang atau 3 sendok makan sayur yang sudah

3. Hipertensi campuran (sistol dan diastol
dimasak) yang meninggi).