Anda di halaman 1dari 17

Tugas makalah perencanaan bisnis

”Kue Brownis”

Di susun oleh kelompok:


Ulfah Rahma Ika NST (215000144)
M.Irwansyah Putra (215000139)
Bardansyah Yusri T (215000147)
Derman Serius Laia (215000106)
Universitas simalungun
Fakultas ekonomiTahun ajaran 2021/2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Aspek Manajemen
BAB II RENCANA PRODUKSI
2.1 Jenis dan jumlah peralatan yang dipakai
2.2 Kapasitas Produksi
2.3 Jumlah produksi rata-rata perbulan
2.4 Sumber bahan baku
2.5 Inovasi produk
BAB III RENCANA PEMASARAN
3.1 Analisis pasar
3.2 Strategi harga produk dan promosi
BAB IV RENCANA PERMODALAN
4.1 Kebutuhan Dana
4.2 Biaya Operasional
4.3 Estimasi Pendapatan
BAB V RENCANA ORGANISASI
5.1 Struktur Organisasi

BAB VI RESIKO USAHA


6.1 Resiko Dalam Usaha
BAB VII KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal
penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk membeli makanan dari pada membuatnya
sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Berbagai usaha makanan
memang bermunculan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Apalagi usaha kuliner berupa kue, baik kue
kering maupun kue basah. Salah satu jenis kue yang banyak diminati oleh konsumen secara luas adalah kue brownies,
baik kukus maupun panggang. Banyak hal yang menjadikan panganan ini sebagai salah satu primadona makanan
manis, misalnya sangat cocok untuk cemilan, pengganjal perut sebab brownies mengandung banyak karbohidrat dari
tepung jagung dan glukosa untuk menambah energy dalam beraktivitas. Bahkan untuk mengisi perut kosong sebelum
makan siang pun juga bisa dengan penganan satu ini. Selain dapat dikonsumsi oleh orang dewasa, makanan satu ini
juga banyak dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja. Sehingga dari berbagai lapisan masyarakat sebagian besar
menyukai kue brownies kukus ini. Atas dasar pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat usaha produksi
makanan dari jenis kue brownies.
Dalam memulai memulai usaha dalam bidang apapun, maka yangpertama kali harus diketahui adalah peluang pasar
dan bagaimana
menggaet minat para konsumen. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana
cara memperoleh order tersebut. Yang keduaadalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing
kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan, dan kualitas.
Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai usaha. Singkirkan hambatan psikologis, rasa malu,
takut gagal dan perang batain antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,dimana
reasiko bisnis adalah untung atau rugi
1.2 Aspek Manajemen
Untuk aspek manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan usaha ini maka untuk produksi awal hanya
menggunakan manajemen sederhana beranggotakan 3 orang.
1. Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan pemasukan dicatat oleh salah satu anggota.
2. Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh anggota.
3. Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 3 orang.
Pembagian tugas untuk masing-masing anggota secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk
efisiensi waktu dan biaya. Sebab rintisan usaha kuliner brownies ini masih berada pada taraf permulaan. Sehingga
efisiensi operasional termasuk aspek produksi sangat diperlukan.
BAB II
RENCANA PRODUKSI
2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai

NO PERALATAN QUANTITAS

1 PANCI BESAR 2

2 STAND MIXER KUE 1

3 LOYANG 10

4 TIMBANGAN 1

5 WADAH ADONAN BESAR 5


2.2 Kapasitas Produksi

Dengan menggunakan mesin yang telah dijabarkan di atas, produksi brownies. Dapat menghasilkan 5 loyang brownies
perhari dengan volume produksi per loyang ialah 5 buah brownies ukuran sedang. Sehingga dengan jumlah
memenuhi kebutuhan pasar serta melayani order-order brownies lainnya. Hal ini juga didukung oleh jumlah anggota
yang sesuai.

BAHAN BAKU PRODUKSI:

NO BAHAN BAKU QUANTITAS


1 Telur 4
2 Sp&Baking Soda 1 sdt
3 Gula 3 ons
4 Vanili 2 buah
5 Mentega 250 gr
6 Coklat blok 1 ons
7 Tepung terigu 2 ons
8 Susu coklat 1 sch
9 Coklat bubuk ½ ons
10 Butter cream 1 ons
11 Toping(misis/keju) Secukupnya
2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan

Dari kapasitas produksi perhari yang telah diketahui sebelumnya, maka produksi dari brownies selama sebulan ialah
sebagai berikut:

10 loyang X 20 hari = 200 loyang / bulan

3 buah x 200 loyang = 600 buah/bulan

Jumlah produksi rata-rata diatas merupakan gambaran secara umum atau keseluruhan. Jumlah tersebut masih
dapat berubah disesuaikan dengan pasang surutnya penjualan serta order yang ada

2.4 Sumber Bahan Baku

Dalam pembuatan kue brownies ini tentu membutuhkan berrbagai macam bahan baku yang diperoleh dari toko kue
yang ada di sekitar Pematang Siantar. Ataupun bisa juga dengan mendatangi pasar-pasar murah yang ada di
Pematang Siantar yang menyediakan berbagai kebutuhan akan bahan baku pembuatan kue brownies pada umumnya.
Bahkan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional yang memungkinkan untuk dilakukannya kerja sama bisnis, yakni
pemesanan bahan baku dengan jumlah yang sesuai untuk mendapat diskon/ potongan harga dari penjual yang
bersangkutan. Berbagai macam hal ini juga dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku secara
konstan (tetap).

Akan tetapi dari dalam aspek produksi masih terdapat kendala yang ditemui, diantaranya :

1. Bahan baku yang dibeli berjumlah sedikit dan tidak konsisten, sehingga biaya produksi kurang diminimalisir dan
mengakibatkan kepada harga jual produk.
2. Kapasitas produksi yang terbatas dan masa kadaluarsa produk.

2.5 Inovasi produk

Dalam perkembangan kedepan tentu banyak kendala yang dihadapi. Diantaranya yang sudah tampak didepan
mata ialah tidak semua produk terjual setiap harinya. Sehingga perlu dilakukan diversifikasi (perluasan produk),
diantaranya :

1. Untuk mengantisipasi kadaluarsanya produk, maka brownies dapat diinovasikan dan dijadikan / dijual dalam
bentuk dingin / frezz. Dan disebut dengan ice cream brownies.
BAB III

RENCANA PEMASARAN

3.1 Analisis Pasar


Target pasar merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Adapun beberapa contoh dari pasar yang telah
dapat dijangkau peluang pasarnya ialah seperti sekolah-sekolah, bahkan bias dengan memasuki pasar besar
seperti pasar horas yang ada di pematang siantar. Yakni dengan membuka toko stand atau toko khusus yang
menyediakan produk untuk pembuatan brownies dengan menyediakan layanan pesan antar (delivery), atau
meskipun tidak mendirikan stand sendiri,minimal bisa memasukkan produk kita kedalam stand kue lain yang
strategis, demi kelancaran pemasaran produk ini. Sehingga analisis pasar maupun target pasar dapat dicapai
dengan hasil maksimal.
3.2 Segmentasi Pasar
Dalam memasarkan produk brownies ini, perlu dilakukan segmentasi terhadap calon konsumen yang ada
sehingga pasar yang dituju jelas dan terarah.
NO Segmentasi Pasar Sasaran

-Toko oleh oleh


1 Lokasi target pemasaran -Sekolah sekolah
-Kedai/tempat tongkrongan
-Lingkungan sekitar/tetangga
-siswa
2 Target Konsumen -masyarakat umum
-kepentingan hajatan

3.3 Starategi Harga Produk Dan Promosi


Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kita
laksanakan. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena system produksi yang salah dan tidak efektif. Maka
perlu misalnya mencari supplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah.
Selain itu bisa dengan memberikan harga promosi awal yang lebih murah untuk dapat menarik konsumen
untuk membeli produk kita, atau bias juga dengan memberikan potongan harga bagi konseumen yang
mengorder brownies dengan jumlah besar. Sehingga bias menciptakan image harga yang murah dan dapat
dijangkau oleh konsumen berbagai kalangan.
Dan ada beberapa cara promosi demi menunjang keberhasilan produk yaitu:
-Melakukan promosi dari mulut kemulut, diawali dengan promosi diwilayah tempat usaha kita.
- Dan yang paling terpenting yaitu memberikan suatu kemasan yang unik dan berkesan mewah sehingga
membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli.
- Menjual nilai keunikan produk dengan menonjolkan ke-khasan yang ada pada brownies ini, baik dari segi rasa,
bentuk, kemasan dan harga yang disesuaikan dengan segmentasi konsumen.
- Memanjakan konsumen dengannamun semua itu juga harus disertai dengan kemamppuan membaca peluang
yang baik dan pedngolahan (manajemen) yang baik. Dan yakinkan bahwa bisnis apapun yang anda laksanakan
dapat bersaing dan berkembang sesuai harapan. berbagai cara, salah satunya dengan memberikan layanan
jenis kue yang bisa di custom sesuai dengan keinginan konsumen
BAB IV

RENCANA PERMODALAN
4.1 Kebutuhan Dana
PERALATAN:
NO PERALATAN QUANTITAS HARGA JUMLAH
1 PANCI BESAR 2 35.000 70.000

2 STAND MIXER 1 150.000 150.000

3 LOYANG 10 4.500 45.500

4 TIMBANGAN 1 30.000 30.000

5 WADAH ADONAN 5 3.000 15.000

TOTAL Rp.310.000
BAHAN BAKU:
NO BAHAN BAKU QUANTITAS HARGA JUMLAH
1 TELUR 4 1.000 4.000

2 SP&BAKING SODA 1 SDT - 1.000


3 GULA 3 ONS 1.000 3.000

4 VANILI 2 BUAH 500 1.000


5 MENTEGA 250 gr - 3.500

6 COKLAT BLOK 1 ONS - 7.000


7 TEPUNG TERIGU 2 ONS - 1.500

8 SUSU COKLAT 1 SCH 1.000 1.000


9 COKLAT BUBUK ½ ONS - 1.500

10 BUTTER CREAM 1 ONS - 2.000


11 TOPPING(MISIS/KEJU) SECUKUPNYA - 1.000

TOTAL RP.26.500

BIAYA PROMOSI DAN PEMASARAN: RP.100.000


4.2 Biaya Operasional
Adapun biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka operasional usaha ialah:
- Biaya bahan baku untuk 10 loyang brownies Rp 260.500
- Biaya iklan dan pemasaran Rp 100.000
Rp 260.500

4.3 Estimasi Pendapatan


Berdasarkan pada biaya operasional yang telah tercantum di atas, maka dapat ditentukan harga dasar yang
memungkinkan untuk satu potong kue browniesialah sebesar:
Rp 260.500: 50 potong = Rp 5.300 / potong
Maka dari harga dasar tersebut dapat ditentukan harga jual yang sesuai, yakni
Rp 7.500
Sehingga pendapatan yang diperoleh ialah:
PENDAPATAN PERHARI
Rp 7.500 x 50 potong Rp 375.000

PENDAPATAN PERMINGGU
Rp 375.000 x 7 hari Rp 2.625.000
BAB V

RENCANA ORGANISASI
5.1 Struktur Organisasi
Usaha ini dikelola melalui struktur organisasi keluarga.Atau bisa disebut Family Business(FB). Pada FB ini,
keluarga bertindak sebagai shareolder juga mengurus usaha, artinya usaha dimiliki dan dikelola oleh anggota
keluarga sendiri. Dan dibantu juga dengan beberapa orang pekerja.Serta anggota keluarga yg bertugas sebagai
Finance and Accounting Manager bertugas mengatur dan mengawasi pencatatan transaksi-transaksi usaha,
mengawasi bagian penerimaan dan pengeluaran kas usahanya.
BAB VI
RESIKO USAHA
6.1 Resiko Dalam Usaha
Kita tahu bahwa seorang wirausaha atau pendiri usaha mempunyai resiko dalam menjalani usahanya. Tidak
semudah yang dibayangkan untuk menghadapi resiko tersebut. Dalam menyikapi hal ini perlu diketahui bahwa
seorang wirausaha itu harus percaya diri dan mempunyai mental kuat untuk menjalani usaha tersebut, jangan
takut akan kegagalan yang dihadapi. Akan tetapi seorang wirausaha harus menyikapinya dengan mencari solusi
yang baik.
Resiko usaha yang sering di hadapi seorang wirausaha yaitu:
1. Banyaknya pesaing dalam usaha yg dijalankan
2. Kurangnya menguasai usaha yang dijalankannya
3. Kurangnya pendekatan pasar
4. Kurangnya permodalan
5. Bersikap pesimis dalam menjalankan usahanya
6. Tidak mengetahui permintaan pasar
7. Tempat usaha yang tidak tepat, sehingga konsumen pun tidak mengetahuinya
8. Tidak percaya diri akan produk yang dihasilkan
Resiko tersebut harus dihadapi dengan bijak dan mencari solusi yang baik agar usaha yang kita jalankan akan
berkembang dan maju.
BAB VII
KESIMPULAN
Demikian bentuk usaha ini kami buat dengan memmpertimbangkan seluruh aspek usaha maupun peluang
usaha yang mungkin dapat kami masuki dalam dunia bisnis kedepannya. Dengan adanya usaha Brownies ini
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen khususnya masyarakat .
Apapun usaha yang akan dijalankan harus memperhatikan segala macam pandangan ataupun peluang yang
ada. Karena itulah kunci akan berhasilnya suatu usaha yang akan dijalankan. Dan merupakan tantangan bagi
wirausahawan muda yang selallu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan persaingan bisnis yang amat ketat.
Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui bahwa peluang bisnis akan tercipta bila kita mampu
menciptakannya. Karena saat ini tentu sangat sulit bagi calon pengusaha muda untuk dapat memasuki dunia
bisnis tanpa benar-benar jeli dan paham mengenai bisnis apa yang akan ia geluti.
Maka dengan adanya ini dapat memberikan sedikit paandangan bahwa peluang bisnis Brownies ini sangat
menjanjiakan, namun semua itu juga harus disertai dengan kemamppuan membaca peluang yang baik dan
pedngolahan (manajemen) yang baik. Dan yakinkan bahwa bisnis apapun yang anda laksanakan dapat bersaing
dan berkembang sesuai harapan.

Anda mungkin juga menyukai