Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH HARGA DIRI RENDAH

(HDR)

DISUSUN OLEH :
NAMA : DESI KRISTANTI DALA
NIM : PO0220216005

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POSO

TAHUN 2018
A. DEFINISI
Harga diri rendah adalah gangguan konsep diri di mana harga diri merasa gagal
mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negative, dan merasa dirinya lebih
rendah di bandingkan orang lain.
Harga diri rendah adalah penilaian subjektif individu dalam dirinya, perasaan
sadar atau tidak sadar dan presepsi terhadap fungsi, peran, dan tubuh ( Kusumawati 2010
):
a. Harga diri rendah situsional adalah keadaan di mana individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negative mengenai diri dalam
berespon terhadap suatu kejadian ( kehilangan, perubahan )
b. Harga diri rendah kronik adalah keadaan di mana individu mengalami evaluasi diri
yang negative mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.
B. ETIOLOGI
a. Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis, kegagalan yang
berulang, kurang mempunyai tangguang jawab personal, ketergantungan terhadap
orang lain, dan idealdiri yang tidak realistis.
2) Faktor yang mempengaruhi peran
Di masyarakat umumya peran seseorang di sesuaikan dengan jenis kelaminnya.
Misalnya seorang wanita di anggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang
objektif dan rasional. Sedangkan pria di anggap kurang sensitive, kurang hangat,
kurang ekspresif di bandingkan wanita. Sesuai dengan standar tersebut, jika
wanita atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka akan menimbulkan konflik
diri maupun hubungan social.
3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan struktur
social. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan mengakibatkan anak menjadi
kurang percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan di hantui rasa bersalah
ketika akan melakukan sesuatu. Control orang tua yang berat pada anak remaja
akan menimbulkan perasaan benci pada orang tua. Teman sebaya merupakan
faktor yang mempengaruhi dalam identitas. Remaja ingin di terima, di butuhkan
dan di akui oleh kelompoknya.
4) Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik secara yang dapat mempengaruhi kerja hormone secara
umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurotrasmeter di otak,
contoh kadar setolinin yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami
depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri rendah kronis semakin
besar karna klien lebih di kuasai oleh pikiran-pikiran negative dan tidak berdaya.
b. Faktor presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri di sebabkan oleh setiap situasi yang di
hadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapat
mempengaruhi komponem.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian
tubuh, tindakan oprasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur dan fungsi tubuh,
proses tumbuh kembang, prosedur tindakan dan pengobatan. Sedangkan stressor yang
dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan dan kuran
pengahargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, pola asu yang tidak tepat
misalnya selalu di tuntut, di turuti, persaingan dengan sodara, kesalahan dan
kegagalan berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab
sendiri.
Stersor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal :
1. Trauma seperti penganiyaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
2. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang di harapkan
dan individu mengalaminya sebagai frustasi
Ada tiga jenis transisi peran :
1. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termaksut tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai, srta
tekanan untuk menyesuaikan diri.
2. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
3. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini dapat dicentuskan oleh kehilangan bagian tubuh,
perubahan ukuran, bentuk, penampilan, atau fungsi tubuh, perubhan fisik
yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponem konsep diri yaitu gambaran diri, identitas
diri, peran dan harga diri.
C. TANDA DAN GEJALA
a. Mengejek dan mengkritik diri
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri
c. Mengalami gejala fisik : misalnya tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat
d. Menunda keputusan
e. Sulit bergaul
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas
g. Menerik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga, halusinasi
h. Merusak diri : harga diri rendah menyokong klien mengakhiri hidup
i. Merusak atau melukai orang lain
j. Prasaan tak mampu
k. Pandangan hidup yang pesimis
l. Tidak menerima pujian
m. Penurunan produktivitas
n. Penolakan terhadap kemampuan diri
o. Kurang memperhatikan perawatan diri
p. Berpakaian tidak rapi
q. Berkurang selera makan
r. Tidak berani menatap lawan bicara
s. Lebih banyak menuduh
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah
D. POHN MASALAH
Resiko Menciderai Diri, Orang Lain dan Lingkungan (Akibat)

Perilaku Kekerasan (Core problem)

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah (Penyebab)

E. PROSES TERJADINYA MASALAH


Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri
rendah situasional yang tidak di selesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu tidak
perna mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan
mungkin kecenderungan lingkungan yang selalu memberi respon negative untuk
mendorong individu menjadi harga diri rendah.
Harga diri rendah kronis disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada
pada suatu situasi yang penuh dengan stressor ( krisis). Individu berusaha menyelesaikan
krisis tetapi tidak tuntas sihingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau mersa
gagal menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika
lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi
secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis.
Rentang respon konsep diri :

Respon adaptif Respon maladaptif


Aktualisasi Konsep diri Harga diri rendah Kerancuan depersonalisasi
diri positif identitas

F. KOMPLIKASI
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial. Isolasi sosial
merupakan gangguan kepribadian yang tidak flexible pada tingkah laku yang maladaptif,
menganggu fungsi seseorang dalam hubungan social
G. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri
rendah adalah :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya
diri.
2. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalaam meraih
sesuatu.
3. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.
4. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak
ingin bertemu orang lain.
5. Rasa percaya diri kurang , merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
6. Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih
sesuatu.
7. Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan.
8. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
9. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.
10. Ketegangan peran yang dirasakan.
11. Pandangan hidup pesimis.
12. Keluhan fisik
13. Penolakan terhadap kemampuan personal
14. Destruktif terhadap diri sendiri
15. Menarik diri secara social
16. Penyalahgunaan zat
17. Menarik diri dari realitas
18. Khawatir

Anda mungkin juga menyukai