Anda di halaman 1dari 10

ETNOFARMASI

PEMANFAATAN TANAMAN JERUK NIPIS SEBAGAI OBAT BATUK DI DESA


TRUNYAN

Disusun Oleh :

Ni Wayan Wideni (NIM : 182006)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatnya lah kami dapat menyelesaikan paper ini. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menambah wawasan mengenai mata kuliah Etnofarmasi, dengan judul makalah
“ Pemanfaatan Tanaman Jeruk Nipis Sebagai Obat Batuk di Desa Trunyan ”.

Dengan tulisan ini kami mengharapkan mahasiswa mampu untuk mengetahui tentang
pelanggaran HAM di indonesia. Kami sadar paper ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang tidak melanggran Hak
Asasi Manusia tersebut.

Denpasar, 6 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Sistematika Tanaman Jeruk Nipis...................................................................................3
2.2 Kandungan Zat Aktif Pada Jeruk Nipis..........................................................................4
2.3 Cara Menggunakan Dan Aturan Pakai Jeruk Nipis Sebagai Obat Batuk .....................4
2.4 Tinjauan Pustaka Etnik Jeruk Nipis.................................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................................6
3.1 Simpulan ........................................................................................................................6
3.2 Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang, banyak sekali pengobatan-pengobatan tradisional yang
menawarkan kesembuhan untuk berbagai macam penyakit, salah satunya adalah batuk.
Pengobatan tradisional yang ditawarkan biasanya adalah dengan menggunakan air perasan
jeruk nipis. Di mana hal ini sebenarnya sudah sering dilakukan oleh nenek moyang kita sejak
dulu. Jeruk nipis yang kaya akan vitamin C dipercaya mampu menyembuhkan berbagai
penyakit termasuk batuk.

Batuk merupakan gangguan yang umum dan sering dialami oleh semua orang.
Gangguan ini merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke
dalam tubuh. Reflek batuk dapat disebabkan rangsangan tertentu seperti debu, asap rokok,
polusi udara, dan bau-bauan. Juga karena perubahan suhu yang mendadak, alergi, atau karena
infeksi oleh virus dan bakteri. Benda-benda asing tersebut berubah menjadi lendir di saluran
pernapasan, kemudian otot-otot tubuh berusaha mengeluarkan lendir tersebut hingga
terjadilah batuk. Apabila substansi asing tersebut dapat dikeluarkan maka batuk akan
berhenti. Dengan demikian batuk dapat berfungsi untuk membersihkan saluran pernafasan
dari zat-zat perangsang dan partikel-partikel infeksi sehingga merupakan salah satu
mekanisme pertahanan tubuh. Namun batuk yang berlebihan atau terjadi terus menerus
menunjukan adanya suatu gangguan dalam tubuh terutama di saluran pernafasan.

Batuk biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk yang produktif atau
mengeluarkan dahak serta batuk yang tidak produktif atau batuk kering. Kedua jenis batuk
tersebut dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang
dari 3 minggu. Batuk jenis ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh
flu, pilek, sinusitis atau alergi. Sedangkan batuk kronis adalah batuk yang terjadi lebih dari 3
minggu, biasanya disebabkan oleh penyakit bronkhitis, asma, TBC paru, atau batuk rejan,
dan lain-lain.

Seringkali dalam pengobatan batuk banyak orang yang minum obat antibiotik tanpa
resep dokter. Padahal apabila batuk tersebut disebabkan oleh virus seperti batuk influenza,
pemberian antibiotik akan sia-sia karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Atibiotik
berkhasiat membunuh kuman/bakteri jadi hanya digunakan apabila batuk disebabkan oleh

iv
infeksi bakteri. Pemberian antibiotik yang sembarangan tersebut dapat menyebabkan tubuh
lama kelamaan akan kebal/resisten terhadap antibiotik dan sistem immun menjadi menurun.
Sehingga perlu diketahui bahwa jeruk nipis itu sendiri bisa digunakan sebagai obat batuk agar
tidak lagi menggunakan antibiotik dengan sembarangan.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat di ambil
adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistematika tanaman jeruk nipis?


2. Apa saja kandungan zat aktif pada jeruk nipis?
3. Bagaimana cara menggunakan dan aturan pakai jeruk nipis sebagai obat batuk?
4. Bagiamana tinjauan pustaka etnik jeruk nipis sebagai obat batuk?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistematika dari tanaman jeruk nipis
2. Untuk mengetahui kandungan zat aktif yang ada dalam jeruk nipis
3. Untuk mengetahui cara menggunakan dan aturan pakai jeruk nipis agar bisa
dijadikan sebagai obat batuk
4. Untuk mengetahui tinjauan pustaka etnik jeruk nipis sebagai obat batuk

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya penulisan makalah ini, kita dapat mengetahui tentang penggunaan
jeruk nipis sebagai obat batuk dan kaitannya sebagai salah satu bahan obat dalam pengobatan
tradisional.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistematika Tanaman Jeruk Nipis


Sistematika jeruk nipis adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Subclass : Dialypetalae
Ordo : Rutales
Family : Rutacea
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia Swingle

Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting.
Tingginya sekitar 0,5-3,5 meter. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri dan keras,
sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam (Dalimartha, 2006).
Daun tanaman jeruk termasuk daun tunggal, berbentuk bulat telur (oval) dan
memiliki tangkai daun pendek. Ujung daun runcing, demikian pula pangkalnya juga
meruncing, tetapi daun agak rata, helai daun kaku dan tebal. Permukaan daun bagian atas
mengandung lilin, pektin, licin dan mengkilap berwarna hijau tua dan memiliki tulang-
tulang daun menyirip, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda
(Cahyono, 2005).
Bunga jeruk nipis berbentuk tandan pendek, berada di ketiak daun pada pucuk.
Banyaknya bunga per tandan sekitar 1-10 kuntum. Bunga putih terlihat sewaktu masih
kuncup. Daun kelopaknya berbentuk cawan, dan bercuping sekitar 4-6. Mahkota bunga
sebanyak 4-6 helai, dan panjangnya sekitar 8-12 cm. Benang sarinya berjumlah antara 20-
25 utas. Tangkai putiknya mudah dibedakan dengan bakal buah. Kepala putiknya bersifat
reseptif pada saat bunga mekar. Serbuk sarinya tak akan dipencarkan sampai bunga mekar
(Sarwono, 2004).
Struktur dan komposisi jeruk nipis hampir sama dengan lemon. Buah berbentuk
bola, kulit buah berwarna hijau kekuningan saat tua (matang) serta mempunyai ketebalan

vi
0,2-0,5 cm, sedangkan daging buahnya berwarna kekuningan. Jeruk nipis memiliki aroma
yang khas serta rasa yang masam yang jauh lebih kuat dibanding dengan jeruk yang lain
(Ermawati, 2008).

2.2 Zat Aktif yang Terkandung dalam Jeruk Nipis


Jeruk nipis  mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, yaitu : asam
sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer,
kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun,
lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga
mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida),
tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi,
antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat
azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga
menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada
kandung kemih tikus (Chang, 2001).

Menurut seorang pakar obat herbal bernama Prof. dr Sumali Wiryowidagdo


menyatakan bahwa jeruk nipis memang memiliki kemampuan sebagai penyembuh batuk.
Rahasianya adalah keberadaan minyak atsiri di dalamnya. Selain itu, di dalam jeruk nipis ini
juga terdapat beragam zat (kalori, protein, lemak karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi,
asam amino dan vitamin B1) yang mampu mengendalikan otot-otot pernapasan dan sebagai
ekspektoran dengan mengeluarkan dahak sehingga batuk mereda. Bukan hanya itu,
kandungan vitamin C di dalamnya juga mempercepat pemulihan kondisi tubuh yang
menurun. Oleh karena itu jeruk nipis dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk.

2.3 Cara Menggunakan dan Aturan Pakai Jeruk Nipis Sebagai Obat Batuk
Ada empat cara pengolahan jeruk nipis untuk membantu mengobati batuk yang biasa
dilakukan oleh masyarakat, yaitu :

1. Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 sendok makan madu dan
sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau
perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu diaduk hingga rata, diminum
1 kali sehari sampai sembuh.

vii
2. Ambil 1 buah jeruk nipis, Iris kira-kira seperempatnya, Peras dan ambil airnya,
dan taruh di sendok. Beri sedikit kecap agar mengurangi rasa asamnya sekaligus
bisa mengencerkan dahak, Minumlah sehari sekali.
3. Untuk batuk kering : Ambil 1 buah jeruk nipis yang banyak airnya, peras dan
tambahkan 2 sendok makan madu, aduk lalu diminum 2 kali sehari (pagi dan
malam).
4. Jeruk nipis diperas dan diambil airnya, kurang lebih 1,5 sdm, dicampurkan
dengan 4 sdm madu dan 5 sdm air matang. Kemudian semua bahan dicampur dan
dipanaskan serta diminumkan selagi hangat. Dosis yang berlaku, bagi anak 2
tahun : 4x sehari dengan 1 sdm sedangkan untuk anak umur 3 s.d. 5 tahun : 4x
sehari dengan 1.5 sdm.

2.4 Tinjauan Pustaka Etnik Jenuk Nipis


Pengobatan secara tradisional dengan ramuan obat-obatan dari bahan alam masih sangat
banyak digunakan, terutama untuk mengobati penyakit yang tergolong ringan seperti batuk.
Begitu juga di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, yang masih banyak
menggunakan ramuan-ramuan tradisional dari tumbuhan. Menurut sebuah penelitian yang
dilakukan di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli terdapat sekitar 90 jenis
tanaman yang digunakan sebagai obat tradisdisional untuk mengobati berbagai macam
penyakit. Salah satu di antaranya adalah jeruk nipis, Trunyan merupakan daerah terpencil di
Bali dan jeruk nipis sudah turun temurun digunakan sebagai obat batuk oleh etnik Desa
Trunyan.

viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting,
yang mudah di didapat. Buah jeruk nipis sangat kaya akan kandungan unsur-unsur kimia
yang bermanfaat salah satunya kandungan minyak atsiri yang bermanfaat dalam
penyembuhan batuk. Selain itu, di dalam jeruk nipis ini juga terdapat beragam zat (kalori,
protein, lemak karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, asam amino dan vitamin B1) yang
mampu mengendalikan otot-otot pernapasan dan sebagai ekspektoran dengan mengeluarkan
dahak sehingga batuk mereda. Bukan hanya itu, kandungan vitamin C di dalamnya juga
mempercepat pemulihan kondisi tubuh yang menurun. Oleh karena itu jeruk nipis digunakan
sebagai obat tradisional di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Sudah
turun temurun jeruk nipis dijadikan sebagai obat batuk oleh Etnik Trunyan. Pengobatannya
dilakukan dengan cara sederhana, dengan menggunakan air perasan jeruk nipis yang dapat
dicampur dengan madu atau pun kecap.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah di atas kita dapat mengetahui bahwa jeruk nipis dapat
digunakan sebagai obat batuk, dimana jeruk nipis merupakan buah yang mudah di dapat dan
harganya pun terjangkau. Selain itu cara penggunaanya juga sederhana, jadi tidak ada
salahnya kita menggunakan jeruk nipis sebagai obat batuk. Diharapkan ada pihak –pihak
yang melakukan penelitian lebih lanjut untuk zat-zat aktif yang terkandung dalam jeruk nipis
yang bermanfaat sebagai obat batuk yang mungkin bisa bermanfaat sebagai obat untuk
berbagai penyakit.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) . 2009. Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia).


Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 
Kemal Prihatman. 2008. Budidaya Jeruk. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di
Pedesaan, BAPPENAS Jakarta, Februari 2000.
Grisnawati, Yulyana.,dkk. 2016. Studi Etnobotani Masyarakat Lokal Desa Trunyan Provinsi
Bali Untuk Matakuliah Etnobotani di Perguruan Tinggi. Pendidikan Biologi Fakultas
Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Widia, Laumia Sartika,.dkk. 2015. Uji Efektifitas Perasan Air Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifolia S) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In
Vitro. Fakultas Kedokteran Gigi. UNSTRAT.
Sudirga, Sang Ketut. Pemanfaatan Tumbuhan Seabgai Obat Tradisional di Desa Trunyan
Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
Udayana.

Anda mungkin juga menyukai