Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI EMULSI DAN SURFAKTAN

PERTEMUAN 1

Riset kecil-kecilan. Emulsi dan surfaktan tertentu. Data diolah. Dulu diperbolehkan offline.
65 dibagi 5 kelompok (13 orang)
Pertemuan ketiga baru bisa memberikan tugas kelompok.
Masing masing kelompok mempresentasikan data.
Minggu ke 6 mendapat tugas untuk ganti UTS (berupa merangkum kuliah surfaktan yang
telah diberikan. Slide dan penjelasan dirangkum. Dirangkum secara sistematis menjadi
catatan kuliah (rangkuman kuliah surfaktan). Catatan kuliah. Lengkap. Banyak tidak ada
dislide rangkumlah. Dikumpulkan, dikirim ke email. Dinilai. Nilai tugas individu menjadi
nilai UTS.
Tugas kelompok mulai presentasi, minggu depan mulai diberi tugas kelompok atau minggu
depannya lagi. Datanya diberikan minggu ke empat.
Pertemuan ke 5 presentasi kelompok. Pertemuan ke 6 memberi tugas individu dengan kisi-
kisinya.

Pokok bahasannya
 Definisi dan pengertian surfaktan
 Surfaktan senyawa kimia spesifik
 Jenis jenisnya
 Sifat-sifatnya
 Fungsinya

DEFINISI DAN PENGERTIAN SURFAKTAN


Surfaktan merupakan singkatan dari surface active agent. Istilah ini dikenal di Amerika.
Namun, di daratan Eropa disebut tensides. Senyawa kimianya sama yaitu surfaktan. Hanya
saja di Eropa disebut tensides. Surfaktan adalah senyawa kimia yang mempunyai 2 gugus,
yaitu gugus polar (hydrophilic group) dan gugus non-polar (hydrophobic group). Jika
senyawa kimia tidak memiliki kedua gugus ini atau tidak memiliki salah satunya maka
disebut senyawa kimia biasa.
SIFAT-SIFAT SURFAKTAN
- bila dilarutkan di dalam air atau di dalam minyak, terserap pada antarmuka
(interface).
- Surfaktan dapat merendahkan tegangan muka
- Pembentukan misel
- Penstabil dari 2 cairan yang tidak campur (insoluble phases) yang bisa distabilkan
oleh surfaktan.

Termasuk surfaktan

Sabun
• MEMPUNYAI SIFAT : Foaming, wetting, emulsifying, dispersing, detergency.
(tergantung pada n )  HLB
• n < 8 , sabun cepat larut dalam air  sifat surfaktan minimal
• n = 10-18 , larut sebagian dlm air  sifat surfaktan maksimal
• N > 18 , praktis tak larut dlm air  sifat surfaktan minimal

JENIS-JENIS SURFAKTAN
 Surfactant anionic
Ciri-ciri: gugus polar “bermuatan negatif”
Contoh : karboksilat, sulfat, sulfonat, dan fosfat
 Surfactant cationic
Ciri-ciri: gugus polar “bermuatan positif”
Contoh : gugus amine (nitrogen) baik berupa gugus amine primer, sekunder, maupun
tersier.
 Surfactant nonionic
Ciri-ciri: gugus polar “tidak bermuatan”
Contoh : polyether, polyhydroxyl (oxyethylated)
 Amphoterics
Ciri-ciri: gugus “bermuatan positif dan negatif”. Simbol head dan tail tidak harus satu
dan bisa lebih dari satu.
Contoh : biasanya amonium (positif) dan karboksilat (negatif)
FUNGSI SURFAKTAN
• Emulsifier / demulsifier
• Wetting agent
• Foaming / defoaming
• Dispersing agent
• Detergency
• Solubilization

Anda mungkin juga menyukai