Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK PADA KALANGAN REMAJA DI

LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) pada Mata Kuliah
Menulis Karya Ilmiah yang diampu oleh Dr. Ahadi Sulissusiawan, M.Pd.

Oleh

Risti Sephia Putri

F1011201045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2022
1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk yang diciptkan Tuhan dengan kesempurnaan dalam cara berpikir
serta caranya untuk dapat mengendalikan diri. Hal yang berjalan selaras dengan kesempurnaan
dalam cara berpikir yaitu kemampuan manusia untuk berbahasa. Kemampuan berbahasa ini
dibutuhkan agar jalinan komunikasi antar manusia tidak terputus. Selain itu antara manusia dan
bahasa merupakan dua hal yang tidak dapat berpisah dan sudah menjadi satu kesatuan.
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia dapat
mengungkapkan ide dan gagasannya sehingga tejadilah komunikasi antara individu yang satu
dengan individu lainnya. Bayangkan, jika tanpa adanya bahasa yang hadir di tengah masyarakat
makan komunikasi tidak akan terjadi. Selain itu bahasa juga merupakan cerminan suatu bangsa.
Ragam suku budaya yang ada di Indonesia membuat ragam bahasa yang dimiliki juga banyak.
Namun, sebagai layaknya orang Indonesia sudah sepatutnya kita menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam berkomunikasi. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar secara perlahan telah terkikis oleh adanya kemajuan
teknologi yang semakin berkembang pesat, sehingga para kaum remaja di zaman yang sekarang
kurang memperdulikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menyebabkan
kedudukan bahasa Indonesia semakin tertinggal.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan dengan penggunaan ragam
bahasa yang serasi dengan sasarannya dan mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar, dengan
kata lain bahasa yang diucapkan adalah bahasa baku. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa dalam kondisi tersebut sering
menggunakan bahasa baku. Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa
yang baku. Pada contoh dibawah ini, penggunaan bahasa yang baku sudah sesuai dengan
lingkungan sosial.
Contoh:
- Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang?
- Apa yang kamu lakukan tadi?
Contoh ketika dalam dialog antara seorang guru dengan seoraang siswa
- Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
- Sudah saya kerjakan bu
- Baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
- Terima kasih Bu.
Contoh lain dalam hal tawar-menawar di pasar, dengan penggunaan ragam baku maka akaan
menimbulkan kegelian dan keheranan. Hal tersebut akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar
dengan tukang sayur dan tukang becak kita menggunakan bahasa baku seperti ini.
Contoh:
- Berapa Ibu mau menjual tauge ini?
- Apakah bang becak bersedia mengantar saya ke Pasar Mawar dan berapa ongkosnya?
Contoh diatas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik daan tidak
efektif karena tidak cocok dengan situasi penggunaan kalimat itu. Untuk situasi seperti diatas,
kalimat dibawah ini akan lebih tepat
- Berapa nih, Bu, tauge nya?
- Ke Pasar Mawar, Bang. Berapa?
1.2 Masalah Penelitian
Pada zaman sekarang, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dikatakan
mulai memudar. Mengapa? Karena perkembangan teknologi yang semakin modern dan budaya
luar yang sangat cepat masuk ke Indonesia membuat manusia khususnya para remaja
menggunakan kata-kata baru atau gaul dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Situasi seperti ini akan membuat para peneliti bahasa terdorong untuk membahas dan mencari
upaya apa saja yang dapaat dilakukan untuk meningkatkan Penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik.
Dalam proses penelitian ini seorang peneliti harus memiliki beberapa pertanyaan yang
dapat mendukung penelitian ini agar berjalan dengan baik. Oleh karena itu, dibawah ini saya
paparkan tiga pertanyaan yang dapat membantu dalam proses penelitian ini. Pertanyaan yang
diberikan akan menuntut jawaban dan menjadi pembahasan yang akan di tulis dalam penelitian.
1. Bagaimanakah Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di masa kini?
2. Bagaimanakah Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Penggunaan Bahasa Indonesia
yang baik di masa kini?
3. Bagaimanakah Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik di masa kini?

1.3 Tujuan
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik pada kalangan remaja saat ini dikhawatirkan
mengalami pergeseran. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk membuktikan
apakah kondisi penggunaan bahasa Indonesia tersebut baik baik saja atau mengalami pergeseran.
Layaknya sebuah penelitian pada umumnya yang memiliki tujuan. Dalam suatu penelitian
mengenai Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di kalangan Mahasiswa ini mempunyai
beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik di masa kini.
2. Menemukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia yang
baik di masa kini.
3. Menemukan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik di masa kini.

1.4 Manfaat Penelitian


Suatu penelitian yang dikaji pada umumnya memiliki manfaat yang ditujukan untuk
pembaca dan peneliti. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik terutama pada kaum muda masa
kini dapat dilihat mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat
mempengaruhinya. Maka dari itu, dalam hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
manfaat secara teoretis dan secara praktis khususnya pada kajian penggunaan bahasa Indonesia
yang baik pada kalangan remaja di lingkungan kampus Universitas Tanjungpura. Berdasarkan
masalah dan tujuan yang telah dipaparkan diatas, manfaat penelitian ini yaitu:
1.4.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan bahasa
Indonesia yang baik, khususnya kalangan mahasiswa atau kaum muda yang ada di masa kini.
Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan pemerhati arkais sebagai sumber bahan kajian dan
perbandingan di penelitian yang berkaitan.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Peneliti
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, peneliti juga memperoleh manfaat yaitu mendapat
kesempatan untuk menganalisis mengenai penggunaan bahasa yang baik oleh mahasiswa di
Universitas Tanjungpura khususnya prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini
juga dapat bermanfaat bagi peneliti untuk memperbaiki penggunaan bahasa yang biasa digunakan
dalam sehari-hari agar dapat menjadi baik dan menerapkannya.
b. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Selain bagi peneliti, penelitian yang sudah dilakukan ini diharapkan juga dapat bermanfaat
bagi mahasiswa yang ada di Pendidikan Bahasa Indonesia untuk dapat menerapkan bahasa
Indonesia yang baik agar terbiasa untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mempermudah peneliti dalam
mengumpulkan data-data penelitian sehingga penelitian ini dapat tersusun secara teratur, terarah,
dan jelas. Berdasarkan pada masalah umum penelitian ini yaitu Penggunaan bahasa Indonesia yang
baik di kalangan mahasiswa, maka ruang lingkup dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut.
a. Penelitian ini difokuskan pada mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yang ada di
Universitas Tanjungpura, yang memiliki usia 17-24 tahun. Mengapa? Karena rentang usia dari 17
sampai 24 tahun merupakan golongan remaja yang umum dan ada di Pendidikan Bahasa Indonesia
ini.
b. Penelitian ini difokuskan pada pendeskripsian dan pengamatan mengenai bagaimanakah
penggunaan bahasa Indonesia yang baik saat ini di kalangan mahasiswa Pendidikan Bahasa
Indonesia sebagai kaum remaja. Pada bahasa Indonesia yang baik memiliki arti bahwa kita harus
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks yang selaras dengan nilai sosial
masyarakat.
1.6 Kajian Relevan Penelitian
Penelitian mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik di kalangan remaja ini sudah pernah
dikaji oleh peneliti lain. Berikut adalah uraian singkat dari hasil penelitian yang sudah pernah
dilakukan. Kajian relevan yang pertama ini berjudul “Penggunaan Bahsa Indonesia di Kalangan
Remaja”. Penelitian ini dilakukan oleh Mohd Shamsudin mahasiswa S-1 program studi Bahasa
Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar. Masalah yang diangkat dalam makalah ini ada
4 yaitu:
a. Bagaimanakah bahasa Indonesia yang baik dan benar itu?
b. Bagaimanakah penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini?
c. Faktor apa sajakah yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
d. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dengan ditinggalkannya penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
Beberapa teori yang mendukung untuk menjelaskan konsep didalam pnelitian tersebut
adalah teori tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar, penggunaan bahasa Indonesia, faktor
remaja meninggalkan penggunaan bahasa Indonesia, dan dampaknya. Secara lebih khusus, yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(2) Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini. (3) Mengetahui faktor
yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. (4) Mengetahui akibat yang ditimbulkan karena ditinggalkannya penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ditulis oleh penulis pada penelitian ini,
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan benar. Selang waktu yang bejalan, penggunaan bahasa Indonesia dengan benar telah
di geser dengan bahasa-bahasa yang tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar
negeri ke dalam negeri, yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
2. Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa prokem atau bahasa
gaul, bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia tidak digunakan sebagaimana mestina
dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor dari luar dan faktor dari dalam. Penggunaan
bahasa gaul, asing maupun daerah dikalangan remaja menimbulkan berbagai dampak, baik itu
dampak positif maupun dampak negatif.
3. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan tindakan yang nyata dari
diri sendiri, masyarakatnya dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk
perubahan agar remaja, masyarakat dan pemerintah Indonesia memiliki rasa bangga akan
bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas
bangsa Indonesia dan sebagai lambing kebanggaan nasional.
Keunggulan dari hasil penelitian tersebut ialah telah menyajikan secara lengkap mulai dari
masalah, tujuan, teori, serta pembahasan yang mudah untuk dipahami oleh pembaca. Masalah yang
diangkat oleh penulis juga sudah cukup baik, karena permasalahan mengenai penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar ini sedang terjadi, sehingga penulis dapat dengan mudah untuk
melakukan penelitian dan membahas masalah ini. Kalangan remaja di Indonesia saat ini memang
benar jika dikatakan sudah kurang untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
sebagian besar remaja saat ini jika berbicara sudah menggunakan campuran dari bahasa asing dan
daerah. Maka dari itu, penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat membantu perkembangan
penggunaan bahasa Indonesia khususnya di kalangan remaja. Selain itu, penelitian juga sudah
dirasa sangat baik karena telah didukung dengan teori-teori yang relevan, pendapat ahli juga sudah
dicantumkan dalam penelitian penulis ini.
Kelemahan dari penelitian yang sudah ditulis ini yaitu tidak adanya pembahasan khusus
mengenai metodologi atau cara penulis untuk melakukan penelitian ini. Sehingga para
pembaca harus membaca hasil penelitian ini dengan teliti dan tidak bisa jika hanya
menggunakan metode baca cepat.
Penelitian mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik di kalangan remaja ini sudah
pernah dikaji oleh peneliti lain. Berikut adalah uraian singkat dari hasil penelitian yang sudah
pernah dilakukan. Kajian relevan yang kedua ini berjudul “Penggunaan Bahasa Indonesia di
Kalangan Generasi Milenial”. Penelitian ini ditulis oleh Nofitasari, Sri Wahyuni, Saleha Astri
Rahaningmas, dan M. Izhar Mahendra mahasiswa program studi Pendidikan Bahsa dan Sastra
Indonesia Universitas Muslim Indonesia. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
(1) Bagaimanakah bahasa Indonesia yang baik dan benar? (2) Bagaimanakah penggunaan
bahasa Indonesia di kalangan remaja? (3) Bagaimana peran generasi milenial dalam upaya
Internasionalisasi bahasa Indonesia? (4) Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap
perkembangan bahasa Indonesia?. Beberapa teori yang mendukung penelitian ini yaitu bentuk
bahasa dan makna bahasa. Secara lebih khusus yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah
(1) Mengetahui bahasa indonesia yang baik dan benar (2) Mengetahui penggunaan bahasa
Indonesia di kalangan remaja saat ini (3) Mengetahui peran generasi milenial dalam upaya
Internasionalisasi bahasa Indonesia (4) Mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadapa
pekembangan bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ditulis oleh penulis pada penelitian ini,
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar, sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah
digeser dengan bahasa-bahasa ang tidak dikenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar
negeri ke dalam negeri, yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
2. Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini adalah bahasa prokem atau bahasa gaul,
bahasa asing dan basa daerah. Bahasa Indonesia tidak digunakan sebagaimana mestinya
dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor dari luar dan faktor dari dalam. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan tindakan yang nyata dari diri sendiri,
masyarakatnya dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk perubahan
agar remaja, masyarakat dan pemerintah Indonesia memiliki rasa bangga akan bahasanya
sendiri. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas bangsa
Indonesia dan sebagai lambing kebanggaan nasional
Keunggulan dari penelitian ini yaitu penulis sudah menjelaskan secara rinci dan terstruktur
mengenai penggunaan bahasa Indonesia di kalangan generasi milenial. Peneliti juga sudah
menuliskan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, penulis juga memberikan
pemaparan bukti dan fakta-fakta yang ada di lapangan sehingga penelitian ini dirasa lengkap
dan sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Kelemahan yang ada pada penelitian ini yaitu pada bagain kesimpulan dari pembahasan
terdapat kesamaan dengan kajian relevan yang pertama. Kemiripan dari kesimpulan ini dapat
dikatakan 100% sama karena dari isi dan bahasa yang digunakan dalam penulisan juga sama.
Namun, saya sebagai penulis yang menjadikan ini sebagai kajian relevan dari penelitian saya tidak
dapat memastikan pihak mana yang menggunakannya terlebih dahulu ataupun pihak yang
melakukan plagiarisme terhadap kesimpulan tersebut. Selain itu, pada kajian ini saya mengalami
kesulitan untuk menemukan rumusan masalah dan tujuan yang digunakan. Oleh karena itu, untuk
memenuhi struktur yang sudah dijelaskan saat pertemuan di Goggle Metting saya mencoba
membuat rumusan masalah serta tujuan dengan dibantu poin-poin penting yang ada di bagian
penjelasan.
1.7 Penjelasan Istilah
Berdasarkan judul penelitian ini yaitu, Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik pada
kalangan remaja di lingkungan kampus Universitas Tanjungpura Pontianak, terdapat beberapa
istilah yang akan dijelaskan. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kekeliuran dalam
penafsiran kata tersebut. Selain itu penjelasan istilah ini juga dapat dimanfaatkan untuk
menyatukan persepsi penelitian dan pembaca mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian
ini. Adapun istilah-istilah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Bahasa gaul, bahasa gaul adalah bahasa Indonesia dan bahasa asing yang sudah mengalami
penyerapan. Bahasa gaul biasanya digunakan oleh kalangan milenial atau remaja yang ada di
Indonesia saat ini, Bahasa gaul biasa lebih dikenal dengan bahasa prokem. Bahasa prokem atau
gaul ini sudah ada di Indonesia kurang lebih selama 42 tahun dan terus mengalami perkembangan
lahingga kini.
2. Pemerhati arkais, kata arkais memiliki makna kuno atau lama. Jadi yang dikatakan sebagai
pemerhati arkais adalah pemerhati lama yang sudah melakukan penelitian lebih dulu.
3. Selang waktu, singkatnya selang waktu memiliki makna peralihan dari waktu yang pertama
menuju waktu ang selanjutnya. Waktu ini memiliki jeda atau pemberhentian sementara.
4. Membaur, kata membaur dalam KBBI memiliki makna masuk ke dalam pergaulan, golongan,
sehingga serupa dengan yang dimasuki. Singkatnya membaur adalah cara kita untuk dapat
memasuki lingkungan yang baru saja kita temui dan diri kita (pribadi) menjadi diri ang dapat
bergabung dengan siapa saja, kapanpun, dan dimanapun sehingga menjadi sama dengan
lingkungan yang kita temui tersebut.
5. Generasi Milenial, geneasi milenial adalah generasi yang dapat dikatakan memiliki pengetahuan
tentang zaman atau mengikuti perkembang dari zaman ke zaman. Sesuai dengan pendapat
Yuswohady dalam artikel Milennial Trends (2016) Generasi Milenial adalah generasi yang lahir
dalam rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun 2000.
6. Plagiarisme, suatu tindakan penjiplakan atau peniruan. Contohnya jika sebuah tulisan ang sudah
kita publikasikan kemudian suatu hari kita membuka tulisan lain dan kita melihat bahwa tulisan
itu sangat mirip dengan tulisan yang pernah kita buat, namun pencipta atau penulisnya bukan
menggunakan nama kita melainkan nama orang lain. Maka orang tersebut sudah melakukan tindak
plagiarisme.

Anda mungkin juga menyukai