PETROFISIKA
MODUL II
PENGUKURAN POROSITAS BATUAN DENGAN METODE
LIQUID SATURATION
LABORATORIUM RESERVOIR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
DAFTAR ISI
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
Densitas air yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
densitas air rata-rata.
Porositas adalah kemampuan batuan untuk menampung fluida
di dalamnya. Porositas suatu batuan didefinisikan sebagai
perbandingan volume rongga-rongga pori terhadap volume total
(volume bulk) batuan tersebut. Secara matematis didefiniskan sebagai
𝑊𝑗 − 𝑊𝑘 𝑊𝑙
𝑉𝑝 = =
𝜌𝑙 𝜌𝑙
Dimana:
𝑉𝑝 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑜𝑟𝑖.
𝑊𝑗 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛.
𝑊𝑘 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔.
𝑊𝑙 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ.
𝜌𝑙 = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ.
2|Page
BAB II
PENGOLAHAN DATA
b. Data Core
3|Page
Tabel II.2.1. Hasil Perhitungan Densitas
5|Page
BAB III
ANALISIS
III.1. Asumsi
Beberapa asumsi yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut..
6|Page
III.2. Analisis
1. Analisis Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum modul ini adalah sebagai berikut.
• Panci vakkum yang dilengkapi dengan sumbat karet dan funnel diatasnya.
Alat ini digunakan untuk menjenuhkan core sample dengan suatu fluida yang
terdapat pada dalam panic vakkum. Alat ini menggunakan sumbat karet sebagai
penutup tabung erlenmeyer agar tidak terhubung dengan udara luar dan dimana
diatasnya diberikan funnel sebagai sumber air untuk diisi dalam panci vakkum ini
Kondisi alat sedikit tidak sesuai dengan pada modul ini dan menggunakan alat
pengganti tabung Erlenmeyer menjadi panic Vakkum, namun dapat bekerja cukup
baik. Saat praktikum, alat ini sudah dalam kondisi siap pakai.
• Pompa Vakum dan Manometer Hg
Pompa vakum digunakan untuk penghampaan, sedangkan manometer Hg
untuk mengukur tekanan. Manometer Hg akan menghubungkan tekanan dalam
tabung berisi core dan juga menghubungkan dengan udara luar. Pompa vakum dan
manometer Hg bekerja cukup baik.
• Jangka Sorong dan Penjepit
Jangka sorong digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur volume
bulk core, sedangkan penjepit digunakan untuk mempermudah dalam memasukkan
atau mengambil core pada alat electric Hg picnometer. Kedua alat ini adalah dalam
kondisi baik saat digunakan.
• Picnometer dan Neraca Analitis
Picnometer digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur densitas fluida
penjenuh core sample, sedangkan neraca analitis digunakan untuk menimbang berat
core kering dan berat setelah dijenuhkan. Dalam praktikum ini, kondisi kedua alat ini
cukup baik.
7|Page
2. Analisis Hasil Percobaan
Pada percobaan modul ini, air digunakan sebagai fluida dalam alat
picnometer. Air digunakan sebagai penjenuh dalam metode saturation pada
sampel core. Dalam percobaan pengukuran densitas digunakan picnometer
dengan volume 50 ml dan pada saat suhu ruangan sebesar 30°C. Hasil dari
perhitungan densitas air bernilai 0,9968 gr/ml yang dilakukan sebanyak 2 kali
pengukuran pada suhu ruangan sebesar 30°C dimana nilai densitas berbeda
dengan nilai densitas air pada umumnya yaitu bernilai 1 gr/ml. Nilai densitas
air dipengaruhi oleh temperatur dan kandungan garam yang larut pada air.
Nilai umum densitas air 1 gr/ml agar mudah diingat, karena nilai densitas air
murni (aquadest) dipengaruhi temperature dimana nilai densitas 1 gr/ml yang
sebenarnya adalah pengukuran pada saat suhu 4°C. Dalam tabel pengukuran
densitas pada temperature 30°C adalah 0,9965 gr/ml. Perbedaan nilai pada
saat pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dalam pengukuran
digunakan air keran yang mana air bisa saja ada mineral garam yang terlarut
pada air.
Pada percobaan perhitungan yaitu volume bulk dengan menggunakan
volumetric dengan cara pengukuran secara langsung menggunakan jangka
sorong. Pengukuran ini memiliki kekurangan pada hasilnya yang kurang
akurat, karena dipengaruhi dari bentuk core sample yang tidak berbentuk
slinder sempurna.
Pada percobaan berikutnya mengukur pori dengan metode liquid
saturation digunakan air sebagai fluida penjenuh untuk sampel core silinder.
Prinsip kerja metode Liquid Saturation ini adalah menjenuhi seluruh pori
yang ada dalam batuan dengan fluida penjenuh (air). Pertama yang dilakukan
adalah dengan memvakumkan sample core kering dengan tujuan agar tidak
ada udara yang tertinggal di dalam pori sehingga memudahkan proses
penjenuhan. Dalam proses pengvakuman core diangkat setelah durasi 15
menit dimana yang seharusnya proses pengangkatan core diindikasikan
dengan tidak adanya gelembung udara yang keluar dari pori-pori sampel core.
Dimana saat pengangkatan core 15 menit masih ada gelembung udara yang
keluar dari sampel yang berarti dalam pori-pori core sampel tidak sepenuhnya
terjenuhi oleh fluida penjenuh (air). Sehingga nilai volume pori dalam
8|Page
perhitungan tidak sepenuhnya akurat.
Dalam Perhitungan nilai porositas didapat hasil sampel core TA-58
bernilai 13,42%, TA 48 bernilai 13,67%, dan 37 bernilai 12,19%. Besar
porositas diklasifikasikan menggunakan klasifikasi Koesoemadinata (1980).
Nilai Klasifikasi Porositas
0–5% Dapat Diabaikan
5 – 10 % Buruk
10 – 15 % Cukup
15 – 20 % Baik
20 – 25 % Sangat Baik
>25 % Istimewa
Dari data tabel diatas nilai core tersebut diklasifikasikan porositas yang cukup.
9|Page
BAB IV
KESIMPULAN
1. Metode Liquid Saturation adalah metode untuk mengukur porositas dengan cara
menjenuhkan core dengan cairan (liquid) yang diketahui densitasnya. Prinsip
percobaaan metode liquid saturation dalam penentuan volume pori adalah dengan
menghitung selisih massa core sample kering dengan massa core sample yang telah
dijenuhi fluida. Dari pengukuran densitas fluida penjenuh dan selisih massa core
sample, maka didapatkan volume pori. Dari volume pori dan volume bulk, maka dapat
ditentukan porositas core sample tersebut.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Amyx, Bass, Whiting. 1960. “Petroleum Reservoir Engineering Physical Properties”. New
York: Mc. GrawHill Book Company.
Latifa, Zilva Rifanti. 2014. “Catatan Kuliah Petrofisika”. Bandung: Institut Teknologi
Bandung
Tim Penyusun Modul Praktikum. 2019. “Buku Petunjuk Praktikum Laboratorium Petrofisika
Teknik Perminyakan ITB.” Bandung: Institut Teknologi Bandung.
11 | P a g e
LAMPIRAN
12 | P a g e
13 | P a g e
14 | P a g e