Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PETROFISIKA

MODUL II
PENGUKURAN POROSITAS BATUAN DENGAN METODE
LIQUID SATURATION

Nama : Bagus Danial Hermawan


NIM : 191910801022
Kelompok :2
Kelas :B
Tanggal Praktikum : 24 Maret 2022

LABORATORIUM RESERVOIR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii


BAB I ........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
I.1 Judul Modul: ................................................................................................................ 1
I.2 Tujuan Percobaan: ....................................................................................................... 1
I.3 Teori Dasar .................................................................................................................. 1
BAB II PENGOLAHAN DATA.................................................................................................. 3
II.1. Data Percobaan ........................................................................................................ 3
b. Data Core..................................................................................................................... 3
II.2. Perhitungan dan Pengolahan Data............................................................................ 3
BAB III ANALISIS ..................................................................................................................... 6
III.1. Asumsi ..................................................................................................................... 6
III.2. Analisis .................................................................................................................... 7
2. Analisis Hasil Percobaan ............................................................................................. 8
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 11

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Judul Modul:

“Pengukuran Porositas Batuan dengan Metode Liquid Saturation.”

I.2 Tujuan Percobaan:


1. Memahami prinsip kerja metode liquid saturation
2. Menentukan porositas suatu batuan sampel dengan metode liquid
saturation
3. Mengetahui metode-metode pengukuran porositas

I.3 Teori Dasar

Densitas air pada praktikum kali ini dihitung menggunakan


rumus:
𝑔 𝑊𝑎𝑖𝑟+𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 − 𝑊𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜
𝑝𝑎𝑖𝑟 ( ) =
𝑐𝑐 𝑉𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜
Karena menggunakan 2 alat picno dan masing-masing alat
melakukan 3 percobaan, maka densitas air yang digunakan merupakan
rata-rata dari densitas air picnometer kedua alat tersebut.
Menghitung volume core (Vb) dapat menggunakan rumus:
πd2 𝑡
𝑉𝑐𝑜𝑟𝑒 =
4
Rumus yang digunakan untuk menghitung suatu sample core
tergantung dari bentuk sample core itu sendiri. Sample core yang
digunakan praktikum kali ini berbentuk tabung, sehingga rumus yang
digunakan untuk menghitung volume sample core yaitu rumus dari
volume tabung
Menghitung volume pori dari suatu sample batuan dapat
menggunakan rumus:
𝑊𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ − 𝑊𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑉𝑝𝑜𝑟𝑖 =
𝑃𝑎𝑖𝑟

1|Page
Densitas air yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
densitas air rata-rata.
Porositas adalah kemampuan batuan untuk menampung fluida
di dalamnya. Porositas suatu batuan didefinisikan sebagai
perbandingan volume rongga-rongga pori terhadap volume total
(volume bulk) batuan tersebut. Secara matematis didefiniskan sebagai

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengukuran besarnya


porositas dengan menggunakan liquid saturation. Sebelum dilakukan
proses penjenuhan, udara dalam sampel core harus dihampakan
terlebih dahulu agar fluida gas keluar dari pori-pori sampel core.
Mencari nilai volume pori sampel core dinyatakan dalam bentuk
matematika sebagai berikut:

𝑊𝑗 − 𝑊𝑘 𝑊𝑙
𝑉𝑝 = =
𝜌𝑙 𝜌𝑙
Dimana:
𝑉𝑝 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑜𝑟𝑖.
𝑊𝑗 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛.
𝑊𝑘 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔.
𝑊𝑙 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ.
𝜌𝑙 = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ.

2|Page
BAB II
PENGOLAHAN DATA

II.1. Data Percobaan


a. Data Densitas Fluida

Pinco 1 Picno 2 Rata-Rata


Kering Jenuh Cairan Kering Jenuh Cairan
27.54 77.51 49.97 27.41 77.12 49.71
50 ml 50 ml
0.9994 0.9942 0.9968

Tabel II.1.1. Data Densitas Fluida

b. Data Core

Data Core TA-51 Rata-Rata 37 Rata-Rata TA-48 Rata-Rata


Diameter 2,56 2,56 2,57 2,5633 2,56 2,55 2,56 2,5566 2,51 2,5 2,51 2,5066
Tinggi 3,21 3,21 3,23 3,2166 3,2 3,21 3,21 3,2066 3,38 3,38 3,37 3,3766
Massa Kering 34,64 35,92 35,36
Massa jenuh 36,86 37,92 37,63

Tabel II.1.2. Data Pengukuran pada Core Sample

II.2. Perhitungan dan Pengolahan Data

a. Perhitungan Densitas Fluida (Air) dengan Picnometer

Rumus untuk menghitung densitas Fluida


𝑊𝐽𝑒𝑛𝑢ℎ − 𝑊𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝜌𝑎𝑖𝑟 =
𝑉𝑃𝑖𝑐𝑛𝑜
77,51 − 27,54
𝜌𝑎𝑖𝑟 1 =
50
𝜌𝑎𝑖𝑟 1 = 0,9994 𝑔𝑟/𝑚𝑙

Hasil perhitungan seluruh sampel, sebagai berikut


Sampel Densitas (gr/ml)
Picnometer 1 0,9994
Picnometer 2 0,9942
Rata-Rata Densitas 0,9968

3|Page
Tabel II.2.1. Hasil Perhitungan Densitas

b. Pengukuran Volume Pori dengan Liquid Saturation


Rumus untuk menghitung volume pori.
𝑊𝑗 − 𝑊𝑘 𝑊𝑙
𝑉𝑝 = =
𝜌𝑙 𝜌𝑙
36,86 − 34,64
𝑉𝑝 𝑇𝐴−51 =
0,9968
𝑉𝑝 𝑇𝐴−51 = 2,2271
Hasil perhitungan seluruh sampel core, sebagai berikut
Sampel Core Volume Pori
TA-51 2,2271
TA 48 2,2772
37 2,0064

Tabel II.2.2. Hasil Perhitungan Volume Pori

c. Pengolahan Data Pengukuran Volume Bulk Jangka Sorong.

Rumus perhitungan volume bulk.


1
𝑉𝑏 = × 𝜋 × 𝐷2 × 𝑡
4
1
𝑉𝑏 𝑇𝐴−51 = × 3,14 × 2,56332 × 3,2166
4
𝑉𝑏 𝑇𝐴−51 = 16,5915
Hasil perhitungan seluruh sampel core.
Sampel Core Volume Bulk
TA-51 16,5915
TA 48 16, 6552
37 16,4540
Tabel II.2.3. Hasil Perhitungan Volume Bulk

d. Penentuan Porositas Core

Rumus perhitungan porositas core.


𝑉𝑝
∅= × 100%
𝑉𝑏
4|Page
2,2271
∅ 𝑇𝐴−51 = × 100%
16,5915
∅ 𝑇𝐴−51 = 13,42%
Hasil perhitungan seluruh sampel core.
Sampel Core Porositas %
TA-51 13,42
TA 48 13,67
37 12,19
Tabel II.2.4. Hasil Perhitungan Porositas

5|Page
BAB III
ANALISIS

III.1. Asumsi
Beberapa asumsi yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut..

1. Core sample yang digunakan berbentuk silinder sempurna, sehingga volume


bulk dapat dihitung sebagai volume silinder.
2. Ruangan pada kondisi suhu standar 30ºC.
3. Tidak ada reaksi kimia antara fluida penjenuh dengan core sample yang
digunakan serta tidak ada butir yang terlarut.
4. Tidak ada pengotor atau partikel lain yang terdapat pada core sample dan
picnometer yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering.
5. Core sample yang memiliki porositas konektivitas akan diisi oleh air secara
sempurna jika waktu vakkum selama 15 menit.
6. Core sample akan terisi 100% diisi oleh air secara sempurna jika waktu
vakkum selama 15 menit.

6|Page
III.2. Analisis
1. Analisis Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum modul ini adalah sebagai berikut.
• Panci vakkum yang dilengkapi dengan sumbat karet dan funnel diatasnya.
Alat ini digunakan untuk menjenuhkan core sample dengan suatu fluida yang
terdapat pada dalam panic vakkum. Alat ini menggunakan sumbat karet sebagai
penutup tabung erlenmeyer agar tidak terhubung dengan udara luar dan dimana
diatasnya diberikan funnel sebagai sumber air untuk diisi dalam panci vakkum ini
Kondisi alat sedikit tidak sesuai dengan pada modul ini dan menggunakan alat
pengganti tabung Erlenmeyer menjadi panic Vakkum, namun dapat bekerja cukup
baik. Saat praktikum, alat ini sudah dalam kondisi siap pakai.
• Pompa Vakum dan Manometer Hg
Pompa vakum digunakan untuk penghampaan, sedangkan manometer Hg
untuk mengukur tekanan. Manometer Hg akan menghubungkan tekanan dalam
tabung berisi core dan juga menghubungkan dengan udara luar. Pompa vakum dan
manometer Hg bekerja cukup baik.
• Jangka Sorong dan Penjepit
Jangka sorong digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur volume
bulk core, sedangkan penjepit digunakan untuk mempermudah dalam memasukkan
atau mengambil core pada alat electric Hg picnometer. Kedua alat ini adalah dalam
kondisi baik saat digunakan.
• Picnometer dan Neraca Analitis
Picnometer digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur densitas fluida
penjenuh core sample, sedangkan neraca analitis digunakan untuk menimbang berat
core kering dan berat setelah dijenuhkan. Dalam praktikum ini, kondisi kedua alat ini
cukup baik.

7|Page
2. Analisis Hasil Percobaan

Pada percobaan modul ini, air digunakan sebagai fluida dalam alat
picnometer. Air digunakan sebagai penjenuh dalam metode saturation pada
sampel core. Dalam percobaan pengukuran densitas digunakan picnometer
dengan volume 50 ml dan pada saat suhu ruangan sebesar 30°C. Hasil dari
perhitungan densitas air bernilai 0,9968 gr/ml yang dilakukan sebanyak 2 kali
pengukuran pada suhu ruangan sebesar 30°C dimana nilai densitas berbeda
dengan nilai densitas air pada umumnya yaitu bernilai 1 gr/ml. Nilai densitas
air dipengaruhi oleh temperatur dan kandungan garam yang larut pada air.
Nilai umum densitas air 1 gr/ml agar mudah diingat, karena nilai densitas air
murni (aquadest) dipengaruhi temperature dimana nilai densitas 1 gr/ml yang
sebenarnya adalah pengukuran pada saat suhu 4°C. Dalam tabel pengukuran
densitas pada temperature 30°C adalah 0,9965 gr/ml. Perbedaan nilai pada
saat pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dalam pengukuran
digunakan air keran yang mana air bisa saja ada mineral garam yang terlarut
pada air.
Pada percobaan perhitungan yaitu volume bulk dengan menggunakan
volumetric dengan cara pengukuran secara langsung menggunakan jangka
sorong. Pengukuran ini memiliki kekurangan pada hasilnya yang kurang
akurat, karena dipengaruhi dari bentuk core sample yang tidak berbentuk
slinder sempurna.
Pada percobaan berikutnya mengukur pori dengan metode liquid
saturation digunakan air sebagai fluida penjenuh untuk sampel core silinder.
Prinsip kerja metode Liquid Saturation ini adalah menjenuhi seluruh pori
yang ada dalam batuan dengan fluida penjenuh (air). Pertama yang dilakukan
adalah dengan memvakumkan sample core kering dengan tujuan agar tidak
ada udara yang tertinggal di dalam pori sehingga memudahkan proses
penjenuhan. Dalam proses pengvakuman core diangkat setelah durasi 15
menit dimana yang seharusnya proses pengangkatan core diindikasikan
dengan tidak adanya gelembung udara yang keluar dari pori-pori sampel core.
Dimana saat pengangkatan core 15 menit masih ada gelembung udara yang
keluar dari sampel yang berarti dalam pori-pori core sampel tidak sepenuhnya
terjenuhi oleh fluida penjenuh (air). Sehingga nilai volume pori dalam

8|Page
perhitungan tidak sepenuhnya akurat.
Dalam Perhitungan nilai porositas didapat hasil sampel core TA-58
bernilai 13,42%, TA 48 bernilai 13,67%, dan 37 bernilai 12,19%. Besar
porositas diklasifikasikan menggunakan klasifikasi Koesoemadinata (1980).
Nilai Klasifikasi Porositas
0–5% Dapat Diabaikan
5 – 10 % Buruk
10 – 15 % Cukup
15 – 20 % Baik
20 – 25 % Sangat Baik
>25 % Istimewa

Dari data tabel diatas nilai core tersebut diklasifikasikan porositas yang cukup.

9|Page
BAB IV
KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Metode Liquid Saturation adalah metode untuk mengukur porositas dengan cara
menjenuhkan core dengan cairan (liquid) yang diketahui densitasnya. Prinsip
percobaaan metode liquid saturation dalam penentuan volume pori adalah dengan
menghitung selisih massa core sample kering dengan massa core sample yang telah
dijenuhi fluida. Dari pengukuran densitas fluida penjenuh dan selisih massa core
sample, maka didapatkan volume pori. Dari volume pori dan volume bulk, maka dapat
ditentukan porositas core sample tersebut.

2. Porositas core sample adalah sebagai berikut.

Sampel Core Volume Pori Volume Bulk Porositas %


TA-51 2,2271 16,5915 13,42
TA 48 2,2772 16, 6552 13,67
37 2,0064 16,4540 12,19

Tabel IV.1. Kesimpulan porositas core sample

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Amyx, Bass, Whiting. 1960. “Petroleum Reservoir Engineering Physical Properties”. New
York: Mc. GrawHill Book Company.

Latifa, Zilva Rifanti. 2014. “Catatan Kuliah Petrofisika”. Bandung: Institut Teknologi
Bandung

Tim Penyusun Modul Praktikum. 2019. “Buku Petunjuk Praktikum Laboratorium Petrofisika
Teknik Perminyakan ITB.” Bandung: Institut Teknologi Bandung.

11 | P a g e
LAMPIRAN

12 | P a g e
13 | P a g e
14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai