Makalah Kelompok 7 Reggio Emilia
Makalah Kelompok 7 Reggio Emilia
1. Neneng Nurfarizah
1192100048
2. Nida Zakiyatir Rofi’ah
1192100049
3. Nur Hilda Zakiyyatun S
1192100050
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.
Shalawat serta salam semoga tecurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
i
beserta keluarga, para sahabat hingga kepada kita selaku umatnya pada akhir
zaman.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Teori Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Bapak Dr. H Aaam Kurnia,
M.Pd. yang telah memberi ilmu pembelajaran sehingga dapat terciptanya makalah
ini. Juga kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyusunan dari awal
hingga akhir.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan ................................................................................................15
B. Penutup.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Usia dini menjadi masa golden age (masa keemasan) bagi anak, yang
mana perkembangan otak anak mencapai sempurna yaitu sekitar 80%. Pada
masa ini anak harus distimulasi dengan baik untuk perkembangan
kecerdasannya. Adanya perkembangan dunia pendidikan mulai membuat
orang tua sadar pentingnya pendidikan anak sejak dini. Oleh karena itu,
banyak orang tua mencari sekolah yang baik untuk perkembangan anak
mereka. Berbagai sekolah menerapkan model pendekatan pembelajaran untuk
menarik perhatian anak. Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan
ialah Pendekatan Reggio Emilia.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah Pendekatan Reggio Emilia?
2. Bagaimana Pendekatan Reggio Emilia Dan Kurikulumnya?
3. Tujuan Pembelajaran Dalam Pendekatan Reggio Emilia?
4. Apa Saja Prinsip Dari Pendekatan Reggio Emilia?
5. Ciri Utama Dalam Pendekatan Reggio Emilia?
6. Bagaimana Peranan Aspek Pendukung Penerapan Pendekatan Reggio
Emilia?
1
7. Apa Saja Pusat Belajar Dari Kurikulum Pendekatan Reggio Emilia?
8. Bagimana Asesmen Dalam Pendekatan Regio Emilia?
9. Bagaimana Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Reggio Emilia?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahui Sejarah Terbentuknya Pendekatan Reggio Emilia
2. Untuk Mengetahui Pendekatan Reggio Emilia Dan Kurikulumnya
3. Untuk Mengetahui Tujuan Pembelajaran Dalam Pendekatan Reggio
Emilia
4. Untuk Mengetahui Prinsip Dari Pendekatan Reggio Emilia.
5. Untuk Mengetahui Ciri Utama Dalam Pendekatan Reggio Emilia
6. Untuk Mengetahui Peranan Aspek Pendukung Penerapan Pendekatan
Reggio Emilia
7. Untuk Mengetahui Pusat Belajar Dari Kurikulum Pendekatan Reggio
Emilia
8. Untuk mengethaun bagiamana Asesmen Dalam Pendekatan Regio
Emilia.
9. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan pendekatan reggio
emilia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
anak mengembangkan secara kuat teori tentang fisik, biologi dan
dunia sosialnya. Teori ini diperkaya melalui dialog dengan yang lainnya, yang
mana anak akan mengerti tentang sesama dan yang terpenting dapat
membangun pengetahuan dan identitas diri anak. Melalui dialog dan
komunikasi, anak-anak memperoleh kesadaran akan kemampuan
berpikir yang dimilikinya. Untuk menyatakan pendapat dan membuat “teori”,
mengapa, mampu, berpikir dan menginterprestasikan kenyataan. Kurikulum
reggio emilia dapat didefinisikan sebagai “kontekstual”, yaitu ditentukan oleh
dialog antara anak-anak, guru dan lingkungan sekitar mereka.
Ide dapat timbul dari ide satu atau lebih anak-anak, dari ide tersebut guru
menentukan tema dari peristiwa alam atau dari sesuatu yang ditemukan dalam
berita. Anak-anak didorong untuk menggambarkan pemahaman mereka
melalui salah satu dari bahasa simbolik, termasuk gambar, patung, bermain
drama, dan menulis. Guru terlibat dalam proses eksplorasi dan evaluasi, dan
memperhatikan semua hasil perkembangan anak dalam menyelesaikan
masalah
sesuai pemahaman mereka.
Inti kurikulum reggio emilia adalah perencanaan proyek sebagai hasil dari
ketertarikan anak pada suatu hal. Proyek ini tumbuh dari pengalaman pertama
yang direncanakan oleh guru untuk membantu anak-anak mengeksplorasi adat
budaya mereka atau lingkungan fisik sekitar mereka atau hasil dari kejadian
spontan seperti ide anak atau pertanyaan pada guru. Hampir
setiap pengalaman yang membangkitkan minat anak dapat menjadi dasar
proyek. Proyek dilakukan secara mendalam dan mendetail, menggunakan
variasi dalam metode penyelidikan dan sebuah gambaran pilihan dan sebuah
bentuk grafik. Untuk melengkapi proses investigasi/penyelidikan melalui
proyek jangka panjang ini adalah kreativitas anak dalam menggunakan bahan
untuk menunjukkan dan mengkomunikasikan pembelajaran mereka,
menggunakan “hundred languages”.
4
pilihan-pilihan baru untuk ditawarkan pada anak-anak. Dengan mendiskusikan
dalam kelompok dan menilik ulang pengalaman-pengalaman dan ide-ide anak
akan tumbuh dengan pemahaman mereka.
5
Dalam penerapan reggio emilia tentu saja mengarah kepada prinsip-
prinsip yang mengacu kepada proses pendidikan yang ada. Prinsip-prinsip dari
reggio emilia tersebut adalah sebagai berikut (Mages,2016):
6
d. Dokumentasi pekerjaan anak-anak, tanaman, dan koleksi yang
telah mereka buat dipajang dalam kelas.
3. Proyek
Anak sebagai individu yang aktif dan memiliki jiwa petualang yang
besar. Kondisi ini menjadi proyek sebagai salah satu bentuk
pembelajaran yang kerap dilakukan. Proyek merupakan suatu studi
mengenai konsep secara menyeluruh dan lebih mendalam terhadap
gagasan dan minat yang muncul di dalam kelompok. Proyek dilakukan
sebagai sebuah petualangan. Proyek dapat dilaksanakan selama 1
mnggu atau bisa berlanjut sepanjang setahun pelajaran. Sepanjang
proyek, para guru membantu anak-anak untuk membuat keputusan
mengenai arah belajar, tata cara untuk memilih topik riset dan
melaksanakan riset dalam kelompok, representasi media yang akan
dipertunjukkan/dipamerkan di dalam lemari hasil karya.Proyek jangka
panjang atau progettazione akan meningkatkan kekekalan belajar.
Konsep progettazione dapat dimaknai sebagai suatu proses mengetahui
bagaimana pengungkapan dan penyajian kembali ide atau konsep yang
dimiliki anak dengan cara mendorong anak untuk memperoleh
pemahaman dan pengalaman mereka ketingkatan berikutnya.
4. Hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara anak, guru, dan
orang tua yang merupakan komponen penting dari kurikulum reggio
emilia ini. Semua komponen ini terlibat dalam perencanaan, proses,
hingga evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sekolah.
5. Kolaborasi (Kerjasama)
Kerjasama yang berusaha dijalankan dalam kurikulum reggio emilia
adalah kerjasama antara berbagai komponen, antara lain kerjasama
antara sesama guru, anak dengan guru, anak dengan anak lain, anak
dengan orang tua, dan komunitas yang lebih besar lagi. Kerja
kelompok
kolaboratif, baik besar maupun kecil, dianggap berharga dan perlu
untuk memajukan perkembangan kognitif. Anak-anak didorong untuk
7
berdialog, memberikan kritik, membandingkan, bernegosiasi,
berhipotesis, dan memecahkan masalah melalui kerja kelompok.
Dalam pendekatan reggio emilia berbagai perspektif mengusulkan
untuk tetap menjaga baik rasa keanggotaan kelompok dan keunikan
diri anak.
6. Guru sebagai Peneliti
Peran guru dalam pendekatan reggio emilia sangat kompleks. Selain
aktif sebagai coteachers, peran guru yang utama yaitu untuk menjadi
pembelajar sejati bersama anak-anak. Guru juga merupakan seorang
peneliti, yang mendayagunakan semua sumber daya sebagaimana
mereka meminjamkan keahliannya untuk anak-anak. Di dalam peran
yang demikian (sebagai guru peneliti) pendidik harus berhati-hati
mendengarkan atau menyimak, mengamati, dan mendokumentasikan
pekerjaan anak-anak dan pertumbuhan komunitas yang terjadi di
dalam
kelas agar dapat menimbulkan, membantu membangun kembali (co-
construct), dan merangsang pemikiran dan kerja sama/kolaborasi anak-
anak dengan teman sebayanya. Para guru harus merasa terikat
(komitmen) untuk merefleksikan pengajaran dan pembelajaran mereka
sendiri.
7. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan untuk menyimpan proses kegiatan
anak yang nantinya dapat digunakan sebagai portofolio dan laporan
perkembangan anak serta evaluasi kegiatan pembelajaran.
Dokumentasi meliputi gambaran verbal dan visual dari aktivitas anak
dalam
proses pembelajaran, kesempatan pembelajaran yang dilakukan anak,
refleksi pembelajaran, dan interpretasi atas pembelajaran yang
dilakukan. Menurut (Sayekti,2016), dokumentasi menyajikan tiga
fungsi utama yaitu:
a. Untuk memberikan anak-anak dengan pondasi beton dan memori
terlihat apa yang telah mereka dikatakan dan dilakukan,
8
menggunakan gambar dan kata-kata untuk melayani sebagai
melompat sebuah off point untuk mengeksplorasi pemahaman
sebelumnya dan untuk bersama-membangun pemahaman ditinjau
dari topik diselidiki. Anak-anak menjadi lebih tertarik, penasaran,
dan percaya diri karena mereka merenungkan makna dari apa yang
telah mereka capai.
b. Untuk memberikan pendidik wawasan proses belajar anak-anak
(membentuk dasar dari progettazione) pemahaman mereka dan
kesalahpahaman lembaga sehari-hari, benda dan
peristiwa. Dalam hal ini, dokumentasi menjadi alat untuk
penelitian, dan memacu untuk perbaikan terus-menerus dan
pembaharuan.
c. Untuk memberikan orang tua dan masyarakat dengan informasi
rinci tentang apa yang terjadi di sekolah-sekolah sebagai sarana
memunculkan reaksi dan dukungan mereka. Pada
gilirannya, anak-anak belajar bahwa orang tua mereka merasa di
rumah, di sekolah, nyaman dengan guru.
8. Progettazione
Merupakan bahasa rencana pembelajaran dalam bahasa Italia. Rencana
pembelajaran yang dibuat di reggio emilia sangat fleksibel bagi anak
yang membawa ide anak dalampembelajaran. Pembelajaran
dilaksanakan dalam bentuk proyek, bukan tema-tema yang dibatasi
waktu. Proyek yang dilaksanakan merupakan hasil kerjasama antara
anak, orang tua, dankomunitas yang lebih luas lagi.
9. Provokasi
Kegiatan provokasi berupa kegiatan mendengarkan secara intensif apa
yang menjadi minat anak yang disampaikan melalui percakapan
ataupun pertanyaan. Provokasi juga dapat dilakukan untuk menggali
ide anak lebih jauh lagi menggunakan berbagai pertanyaan terbuka.
10. Seratus Bahasa Anak
Merupakan kegiatan untuk memberi kesempatan anak menyampaikan
idenya secara verbal dan simbolik menggunakan berbagai media yang
9
ada. Dalam pendekatan reggio emilia, anak-anak di dorong untuk
mengeksplorasi pemahaman mereka melalui pengalaman mereka
sendiri dengan melalui model ekspresi yang dianggap alami untuk
mereka. Seratus bahasa anak termasuk kata-kata, bahasa tubuh,
diskusi, pantomin, gerakan, menggambar, melukis, konstruksi,
membuat patung, bermain pura-pura, bermain cermin, drama dan
musik.
Tingkat yang lebih tinggi yang dicapai menurut reggio, banyak bentuk
representasi simbolik pada anak, terutama seni grafis, yang mana pada
gilirannya staff pedagogik mendokumentasikan hasil karya anak itu
sendiri. Kelompok kecil anak-anak bekerja secara
bersama-sama, kadang melibatkan orang dewasa dengan di kelilingi
suasana yang mendidik. Pendekatan ini juga menyerukan
mengintegrasi bahasa yang berbeda sebagai alat lingustik kognitif dan
perkembangan sosial. Presentasi konsep dan hipotesis dalam bentuk
representasi
barang cetakan, seni, konstruksi, drama, musik, wayang, dan bermain
pura-pura adalah cara anak-anak memahami esensi dari pengalaman
yang dimilikinya.
10
Dalam penerapan pendekatan reggio emillia, setiap aspek pendukung
keterlaksanaannya proses kegiatan pembelajaran dengan menekankan
bagaimana proses pembelajaran dengan reggio emillia approach atau
pendekatan reggio emillia ini menjadikan berhasil. Hal ini
kemudian menjadikan dibutuhkannya peran dari setiap aspek tersebut. Peran
yang ada adalah sebagai berikut (Mages,2016) :
11
b. Mendorong agar anak mengeluarkan ide-ide, cara pemecahan
masalah dan konflik.
c. Guru didorong untuk memfasilitasi anak belajar dengan kegiatan
perencanaan dan pelajaran berdasarkan kepentingan anak,
mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami, dan secara aktif
terlibat dalam kegiatan bersama anak, bukannya duduk diam dan
mengamati anak belajar.
d. Mengatur kelas dan benda-benda yang ada di kelas agar menjadi
tempat yang menyenangkan.
e. Mengatur jenis barang-barang di kelas agar dapat membantu anak
membuat keputusan mengenai benda-benda yang akan digunakan.
f. Mendokumentasikan perkembangan anak melalui visual,
videotape, tape recorder, dan portofolio.
g. Ketika bekerja pada proyek-proyek dengan anak, guru juga dapat
memperluas anak belajar dengan mengumpulkan data seperti foto,
catatan, video, dan percakapan yang dapat diputar
ulang di lain waktu.
h. Membantu anak melihat hubungan yang ada antara pembelajaran
dan pengalaman yang didapatnya.
i. Guru perlu untuk mempertahankan aktif, saling partisipasi dalam
kegiatan untuk membantu memastikan bahwa anak memahami
dengan jelas apa yang sedang "diajarkan".
j. Membantu anak mengekspresikan pengetahuan yang mereka
dapatkan atau miliki melalui bentuk-bentuk presentasi.
k. Membentuk hubungan yang baik dengan guru-guru lainnya dan
para orang tua.
4. Peran Orang Tua
Orang tua dipandang sebagai mitra, kolaborator dan advokasi untuk
anak-anak mereka. Guru menghormati setiap orang tua sebagai guru
pertama dan melibatkan orang tua dalam setiap aspek kurikulum. Hal
ini dapat terlihat melalui partisipasi orang tua di dalam kelas. Program
12
reggio emilia menggabungkan prinsip-prinsip dalam mengasuh anak
dan kehidupan rumah.
13
narasi autobiografis kehidupan mereka. Pada akhirnya,guru membantu anak
yang lebih tua untuk membuat konstruksi, karya seni, dan performa bersama
untuk meringkat pemelajaran proyek. Dokumentasi membantu guru untuk
mengikutidan mempelajari cara kelompok anak mengembangkan ide, teori,
dan pemahaman mereka.
Tidak ada daftar cek ketrampilan, tes, dan evaluasi diagnostic dalam
program Reggio Emilia. Program tersebut beranggapan bahwa perangkat
asesmen standar membatasi anak dengan hanya focus kepada kekurangan atau
kekurangan keterampilan mereka saja,
tidak pada kekuatan potensi mereka. Komunitas riset membedakan antara tipe
yang didasarkan kepada tujuan riset tersebut dilakukan. Dokumentasi yang
disukai oleh para pendidikan di Reggio Emilia menghadirkan praktik reflektif
dan peningkatan proram melalui metodeformatif yang membantu pendidik
untuk memahami masalah mereka, menilai kebutuhananak, dan menganalisis
apa yang bekerja dan yang tidak secara berkelanjutan. Hal
tersebutdimaksudkan untuk membantu pendidik menajamkan dan
meningkatkan pekerjaan merekayang sedang berjalan, tidak memungkinkan
audiensi luar untuk memahami hasil danmengukur pengaruhnya dari waktu ke
waktu.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reggio Emilia Approach (REA) adalah model pembelajaran yang
menjadikan metode proyek sebagai metode utama dalam pembelajaran. Di
dirikan oleh Loris Malaguzzi dan para orang tua di kota italia bagian utara
setelah terjadinya perang dunia ke II. kurikulum yang digunakan pada
pendekatan reggio emilia adalah perencanaan proyek sebagai hasil dari
ketertarikan anak pada suatu hal.
15
DAFTARPUSTAKA
16