Anda di halaman 1dari 2

Gelombang Panas

Heatwave atau gelombang panas adalah serangan cuaca panas ekstrem yang berlangsung beberapa hari
atau bahkan minggu.

MKG menjelaskan bahwa gelombang panas dapat terjadi di wilayah yang terletak pada lintang
menengah dan tinggi (sitasi) . Nah, sedangkan Indonesia terletak pada wilayah ekuator di mana
gelombang panas tidak memungkinkan terjadi di Indonesia. Suhu panas yang terjadi masih dalam tahap
normal, dan hanya diakibatkan oleh gerak semu matahari yang merupakan suatu kejadian normal yang
terjadi setiap tahun.

Heatstroke, yakni suatu serangan pada tubuh akibat tubuh sudah tidak bisa menolerir suhu panas.

Tanda-tanda heatstroke pada umumnya adalah kenaikan suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius
atau lebih, pusing berat, muntah, tidak berkeringat, jantung berdebar kencang, kejang, dan
pingsan.

Apa Itu Heatwaves atau Gelombang Panas? BMKG dalam situs resminya menjelaskan,
heatwaves atau gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca
(suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau
lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang
tinggi. Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum
harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata
klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.
Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama
maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas. Apa Penyebab Gelombang Panas? Gelombang
panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer
tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari. Dalam sistem tekanan tinggi tersebut,
terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga
termampatkan dan suhunya meningkat. Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran
udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini
berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan
tumbuh di wilayah tersebut

Umumnya gelombang panas terjadi ketika terbentuk pusat tekanan tinggi di atmosfer atas (lebih dari 3
km) yang membuat udara panas terdiam di titik itu dalam waktu lama, harian hingga mingguan. Udara
panas bertekanan tinggi ini pun kemudian turun, memanaskan udara di permukaan secara adiabatik.
Kejadian ini jamak dikontrol oleh pola arus jet (jetstream) dan gelombang Rossby.

Heatwaves are frequently defined as a period of unusually or exceptionally hot weather. Extreme
events typically occur in mid-summer, although less intense heatwaves are also experienced during
spring and early autumn. Heatwaves in Australia are driven by slow-moving synoptic-scale events
that allow the continuous development of hot air masses to persist over large areas for a period of
days and in rare events, weeks. Fortunately, modern numerical weather prediction (NWP) models
are quite good at forecasting slow-moving systems and provide good guidance on the evolution of
high temperature events on the one to seven-day time scale. There are also growing efforts to
achieve multi-week predictions of monthly to seasonal conditions through the use of coupled
ocean-atmosphere models (i.e., dynamical climate prediction or DCP). In both realms (NWP and
DCP) it is important to note that advances in temperature forecast skill are expected to continue for
some time, presenting vulnerable sectors with an opportunity to put in place responsible mitigation
measures before the onset of heatwaves.

Descending, drying air within an anticyclone results in dry and warming air under clear skies.
These clear skies allow radiative heating of the underlying surface during the daytime, which over
land diabatically exchanges heat into the overlying air. What would be a normal warming cycle
ahead of the next cool air mass change can become stagnated when a slow-moving anticyclone
prolongs the heating cycle, occasionally producing a heatwave.
McBride et al. (2009) notes the mechanisms for build-up of heat as:
 advection from lower latitudes;
 large-scale subsidence transporting higher potential temperature air from upper levels; or
 surface heating, development of the diurnal mixed layer, and replacement from below by
the new mixed layer for the successive day;
concluding that the evidence supports surface heating as the dominant contributor.

The trajectories in Figure 1 reveal a gyral circulation that allows day-time heated mixed layers to
remain over the continent. Tropospheric heat storage is built up by subsequent daytime heating.
The corresponding mean-sea-level pressure (MSLP) pattern in Figure 2 illustrates the extended
poleward surface air trajectories that (on average) advected hot air over southeast Australia over
five days during Adelaide’s 15-day heatwave in 2008. Heatwaves are also characterized by a
stationary or slow-moving Rossby wave pattern in the mid-troposphere. The mid-tropospheric
(500 hPa) anticyclonically curved jet stream on the poleward side of the surface anticyclone shown
in Figure 2 is a feature of the supporting long-wave ridge and an illustration of what McBride at al.
(2009) called the “warm anticyclone’. The anticyclone tilts westward from the surface up to 700 or
500 hPa, depending upon the severity of the event. Unlike cooler-season stationary Rossby wave
patterns, there is an absence of the typical split-jet structure which supports a classic “blocking
pattern”.

Heatwave/gelombang panas adalah peristiwa cuaca panas ektrem dengan skala synoptic. Menurut WMO
( Badan Meteorologi Dunia), suatu peristiwa cuaca panas dikatakan sebagai heatwave apabila suhu maksimum
harian yang tercatat melebihi ambang batas statistic dari rata” klimatologis suhu maksimum wolayah tersebut.
Heatwave terjadi di daerah lintang menengah dan lintang tinggi. Peristiwa ini disebabkan oleh keberadaan
tekanan tinggi dilapisan troposfer bagian atas. Pergerakan udara yang terjadi pada lapisan troposfer adalah
subsidensi sehingga udara termapatkan dan suhu udara meningkat secara adiabatik. Udara yang terletak di
lapisan troposfer bagian bawah akan terjebak selama kurun waktu tiga hari berturuut-turut dan awan akan sulit
terbentuk. Pemanasan permukaan bumi oleh matahari semakin menambah temperatue udara di wilayah
tersebut. Heatwave dikontrol oleh pola arus jet (jetstream) dan gelombang Rossby. Keberadaan heatwave
menyebabkan heatstroke pada manusia yang seringkali menyebabkan korban jiwa ( Nairn dan Fawcett
2013).

Anda mungkin juga menyukai