Anda di halaman 1dari 76

PSIKOLOGI KONSUMEN

TUGAS AKHIR ANALISIS ENTREPRENEUR PRODUK TASBIH


DIGITAL “LADY.ALGHANIY”

Dosen Pengampu:
Indra Prapto Nugroho, S.Psi., M.Si

Disusun Oleh:
Sisdelina Pijartara M 04041181924007
Shafa Alya 04041281924025
Rahma Mitra Azharia 04041281924027
Ria Sagita Sirait 04041281924035
Fitriyani Mardhatillah 04041381924043
Nehemia Simanjuntak 04041381924049

Kelas:
Psikologi A 2019

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir
Psikologi Konsumen yang berjudul “Analisis Entrepreneur Produk Tasbih Digital
Lady.Aghaniy ”
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang peneliti alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga peneliti mampu menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu
peneliti pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada
dosen pembimbing blok Psikologi Konsumen yaitu Indra Prapto Nugroho, S.Psi.,
M.Si. Serta kepada teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan kepada
peneliti demi terselesaikannya tugas akhir psikologi konsumen ini.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan tugas akhir psikologi konsumen ini meskipun demikian hal ini merupakan
pengalaman yang sangat berharga untuk menuju yang lebih baik. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi
kesempurnaan dan pengembangan lebih lanjut.

Indralaya, 22 April 2022

Tim Peneliti

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB 1 ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................... 6
KAJIAN TEORI ....................................................................................................... 6
A. Segmentasi pasar ............................................................................................ 6
B. Strategi 4P ...................................................................................................... 7
C. Strategi Pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen ................................. 9
D. Orientasi terhadap Pasar ................................................................................ 10
E. Strategi Pemasaran Bersaing ......................................................................... 12
F. Pengambilan keputusan ................................................................................. 14
BAB III................................................................................................................... 16
METODE PENGUMPULAN DATA...................................................................... 16
A. Observasi ..................................................................................................... 16
B. Wawancara .................................................................................................. 17
BAB IV .................................................................................................................. 18
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 18
A. Hasil ............................................................................................................ 18
1. Profil Entrepreneur ................................................................................... 18
2. Latar Belakang Usaha ............................................................................... 18
3. Analisa SWOT sebelum dilakukan wawancara ......................................... 20
4. Analisa SWOT setelah dilakukan wawancara............................................ 21

iii
5. Hasil Observasi ......................................................................................... 23
6. Hasil Wawancara ...................................................................................... 26
B. Kaitan Teori dengan Hasil/Pembahasan ........................................................ 33
1. Segmentasi pasar ...................................................................................... 33
2. Strategi 4P ................................................................................................ 35
3. Strategi Pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen ........................... 40
4. Orientasi terhadap Pasar ............................................................................ 44
5. Strategi Pemasaran Bersaing ..................................................................... 47
6. Pengambilan keputusan ............................................................................. 51
BAB V.................................................................................................................... 56
KESIMPULAN ...................................................................................................... 56
A. Kesimpulan .................................................................................................. 56
B. Saran ............................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 58
LAMPIRAN ........................................................................................................... 59

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan bisnis semakin pesat. Dari waktu ke waktu


pertumbuhan bisnis bagaikan jamur setelah musim hujan, ada bisnis yang
semakin hari semakin berkembang dan bertahan sukses hingga saat ini, namun
tidak jarang juga ada bisnis yang hanya bisa hidup dan bertahan dalam waktu
yang singkat. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan
maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian,
maupun pertukaran barang atau jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan atau laba (Daryanto, 2019). Bisnis merupakan suatu bentuk aktivitas
yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan
atau yang berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut dan semua kegiatan
bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya kurang bernilai menjadi
sesuatu yang bernilai dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setelah diolah
(Daryanto, 2019).
Di era digital ini mungkin akan membuat semua orang berfikir untuk bisa
memanfaatkan dunia internet dalam hal bisnis yang memiliki target sangat luas.
Saat ini dunia internet dalam hal bisnis yang sedang marak adalah dikenal
dengan istilah digital preneur. Digital preneur dapat diartikan sebagai kumpulan
aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan
dan informasi serta keterampilan dan bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu (Hermansyah, 2019). Digital
preneur kini memiliki prospek yang cukup besar dimana pada masa ini hampir
semua orang menginginkan kepraktisan dan kemudahan dalam hal memenuhi
kebutuhan. Salah satu digital preneur adalah bisnis online. Bisnis online atau
bisnis melalui dunia maya saat ini bukan lagi menjadi sesuatu yang asing bagi

1
kita khususnya bagi para millennials di Indonesia maupun internasional, baik
yang kesehariannya terbiasa dengan internet atau tidak (Hermansyah, 2019).
Salah satu peluang bisnis yang dijalankan melalui dunia maya yaitu
Electronic Commerce atau singkatnya e-commerce. Menurut Wong (2010) e-
commerce adalah proses jual beli dan memasarkan barang serta jasa melalui
sistem elektronik seperti radio, televisi, dan jaringan komputer atau internet.
Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2012) e-commerce adalah saluran
online yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer yang digunakan oleh
pebisnis dalam melakukan aktivitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk
mendapatkan informasi dengan menggunakan bantuan komputer yang dalam
prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam
penentuan pilihan. Hal ini membuat aplikasi jualan online semakin marak di
masyarakat sebagai salah satu contohnya adalah Lazada, Bukalapak, dan lain
sebagainya. Berdasarkan (Jurnal Dedi Irawan, 2017) berbagai jenis e-commerce
yang ada menyebabkan banyaknya pelaku usaha yang melakukan kegiatan
usahanya melalui sistem elektronik, sehingga kebiasaan masyarakat untuk
berbelanja di toko konvensional beralih ke toko online karena lebih praktis dan
efektif.
Kemajuan teknologi dan keberadaan e-commerce yang semakin meluas
di tengah masyarakat memunculkan kebiasaan-kebiasaan baru. Seperti salah
satunya adalah kebiasaan melakukan transaksi jual beli online. Data dari Bank
Indonesia (2021) mencatat bahwa terdapat kenaikan nominal transaksi e-
commerce 29,6% dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 266,3 triliun.
Direktur Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan jumlah konsumen
belanja online di Indonesia yang menggunakan e-commerce mencapai 32 juta
orang pada 2021. Jumlahnya melesat 88 persen dibandingkan 2020 yang hanya
17 juta orang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat 88,1 persen
pengguna internet di Indonesia telah menggunakan layanan e-commerce dalam
membeli sejumlah produk per april 2021.

2
Maraknya e-commerce yang merajalela tersebut tentu memunculkan
perilaku pembelian online. Menurut Liang & Lai (2002), perilaku pembelian
online adalah proses membeli produk atau jasa melalui media internet.
Proses pembelian online memiliki langkah yang berbeda seperti perilaku
pembelian fisik. Kekhasan dari proses membeli melalui media internet
adalah ketika konsumen yang berpotensial menggunakan internet dan
mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka
butuhkan. Pemasar (produsen) yang mengerti perilaku konsumennya
akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk
bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar (produsen)
dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai (Sumarwan, 2014). Hal ini
lah yang mengharuskan produsen untuk melakukan strategi pemasaran secara
tepat sehingga hal tersebut mampu mengarahkan konsumen untuk melakukan
pembelian online dan mampu mempertahankan pelanggan.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis


bagaimana kelebihan, kekurangan, tantangan, serta proses dalam menjalankan
bisnis online. Peneliti akan melakukan analisis pada salah satu produk tasbih
digital dengan merek Lady Al Ghaniy. Analisis akan disertai dengan analisis
segmentasi pasar, riset pasar, dan pengembangan strategi 4P (product, price,
promotion, place).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan owner terhadap produk digital secara umum?
2. Bagaimana sejarah awal mula bisnis terbentuk?
3. Bagaimana riset produk dan pasar bisnis tersebut?
4. Bagaimana pemahaman awal owner mengenai produk yang dijual?
5. Apa segmentasi pasar produk yang dikembangkan owner?
6. Bagaimana strategi pemasaran produk?

3
7. Bagaimana penerapan strategi 4P (product, price, promotion, place) dalam
bisnis yang dikembangkan oleh owner?
8. Bagaimana masalah awal saat peluncuran produk yang dialami owner?
9. Bagaimana langkah yang diambil owner dalam mengatasi masalah awal yang
terjadi ketika memulai bisnis?
10. Apa saja masalah bisnis yang dihadapi owner saat ini?
11. Bagaimana pasang surut bisnis yang dirasakan owner?
12. Bagaimana finansial usaha dari bisnis yang dikembangkan oleh owner?
13. Apa saja kelemahan produk yang dijual owner?
14. Bagaimana pandangan owner terhadap peluang bisnis yang ia kembangkan?

C. Tujuan Penelitian
Terdapat beberapa tujuan dalam penelitian ini.

1. Untuk mengetahui pengetahuan owner terhadap produk digital secara umum.


2. Untuk mengetahui sejarah awal mula bisnis terbentuk.
3. Untuk mengetahui riset produk dan pasar bisnis yang dilakukan owner.
4. Untuk mengetahui pemahaman awal owner mengenai produk yang dijual.
5. Untuk mengetahui segmentasi pasar produk yang dikembangkan owner.
6. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk yang dilakukan owner.
7. Untuk mengetahui penerapan strategi 4P (product, price, promotion, place)
dalam bisnis yang dikembangkan oleh owner.
8. Untuk mengetahui masalah awal saat peluncuran produk yang dialami owner.
9. Untuk mengetahui langkah yang diambil owner dalam mengatasi masalah
awal yang terjadi ketika memulai bisnis.
10. Untuk mengetahui masalah-masalah bisnis yang dihadapi owner saat ini.
11. Untuk mengetahui pasang surut bisnis yang dirasakan owner.
12. Untuk mengetahui finansial usaha dari bisnis yang dikembangkan oleh owner.
13. Untuk mengetahui kelemahan produk yang dijual owner.

4
14. Untuk mengetahui pandangan owner terhadap peluang bisnis yang ia
kembangkan.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan
sumbangsih pada pengembangan ilmu psikologi terutama psikologi
konsumen, khususnya dalam akan pengembangan ilmu pengetahuan terutama
yang berkaitan psikologi konsumen.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman mengenai bagaimana melakukan bisnis dalam lingkup
psikologi konsumen, terutama mengenai bisnis produk tasbih digital.
Sehingga masyarakat yang memiliki keinginan untuk melakukan bisnis
mengenai tasbih digital memiliki pemahaman serta gambaran dalam
melakukan bisnis tersebut.
b. Bagi Subjek
Bagi subjek, diharapkan penelitian ini mampu dijadikan
pendoman dan evaluasi dalam menjalankan dan memperbaiki cara
melakukan bisnis yang baik kedepannya agar bisnis tersebut mampu
berdiri lama dan menembus pasar internasional.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar menjadi irisan-irisan


konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian
memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran.
Langkah dalam menyusun strategi segmentasi pasar adalah memilih pasar yang tepat
untuk membagi pasar. Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa segmentasi
yaitu:
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi ini pasar dibagi menurut tempat. Teori ini menekankan
bahwa orang yang tinggal di daerh yang berbeda akan mempunyai kebutuhan
yang berbeda juga. Segmentasi geografis juga merupakan strategi yang
berguna bagi banyak pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan
geografis relatif mudah untuk berbagai produk. Segmentasi geografis juga
dapat dengan mudah didapat melalui surat kabar, TV dan radio.

2. Segmentasi Demografis
● Usia
Kebutuhan dan minat terhadap produk bervariasi sesuai dengan
usia para konsumen. Usia, terutama usia kronologis, secara tidak
langsung memberikan kekuatan yang mendasari. Khususnya, para ahli
demografis telah menarik perbedaan yang penting antara pengaruh
umur dan pengaruh kelompok.
● Gender
Gender merupakan salah satu variabel segmentasi yang tampak
mata. Peran gender yang kabur bukan lagi merupakan cara yang akurat
untuk membedakan konsumen pada beberapa kategori produk.
● Status Perkawinan

6
Secara tradisional, keluarga telah menjadi fokus kebanyakan usaha
pemasaran, dan bagi kebanyakan produk serta jasa, rumah tangga
terus-menerus merupakan unit pengkonsumsi yang relevan. Para
pemasar telah mengetahui manfaat dari membidik kelompok
berdasarkan status perkawinan, lajang, duda/janda, orang tua tunggal
maupun pasangan suami istri. Beberapa pemasar telah mengatakan hal
tersebut untuk dapat memasarkan produknya.

3. Segmentasi Pendapatan, Pendidikan, dan Pekerjaan


Pendapatan sudah lama menjadi variabel yang penting untuk
membedakan berbagai segmen pasar. Para pemasar umumnya membagi pasar
berdasarkan pendapatan mereka yang dapat dijadikan sebagai indikator untuk
mampu dalam membeli suatu produk.

B. Strategi 4P
Strategi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk tasbih digital
menerapkan unsur 4P yaitu price, product, promotion dan place.
1. Product (produk)
Sebagai produsen tentunya harus membuat produk yang dapat diterima
oleh konsumen. Produk yang dibuat tentunya harus memiliki kualitas yang
baik. Kualitas produk yang baik tentu saya akan memberikan kepuasan yang
tinggi. Sebaliknya, kualitas produk yang buruk akan membuat konsumen
kecewa dan mereka tidak akan melakukan pembelian kembali.
Sebelum produsen menentukan produk apa yang akan diinovasi,
produsen melakukan riset mengenai beberapa hal:
● Produk apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen saat ini
● Apakah produk yang akan dijual dapat memenuhi kebutuhan
konsumen
● Seperti apa bentuk, ukuran maupun warna dari produk yang akan
dijual

7
● Bagaimana cara membedakannya dengan pesaing yang menjual
tasbih digital juga

2. Price (harga)
Harga merupakan salah satu hal yang sensitif dalam sebuah bisnis.
Umunya, konsumen akan menjadikan harga sebagai patokan untuk
membandingkan merk satu dengan lainnya. Sehingga, penting bagi produsen
untuk menentukan harga yang baik, karena harga akan berpengaruh terhadap
penjualan.
Pada produk tasbih digital apakah produsen sebelum menentukan
harga produknya produsen melakukan beberapa hal:
● Melakukan riset dengan membandingkan harga antara tokoh satu
dengan tokoh lainnya.
● Melihat harga pasar dengan mempertimbangkan profit tertentu
● Apakah harga yang ditetapkan cukup membuat konsumen bingung
untuk membeli
● Jika memberikan harga yang telah ditetapkan, apakah akan
memberikan kerugian

3. Promotion (promosi)
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan produk atau
jasa Anda kepada masyarakat. Dengan strategi pemasaran marketing mix 4p
yang baik, maka diharapkan penjualan juga akan meningkat. Kini kegiatan
pemasaran atau promosi lebih mudah dilakukan, Anda dapat memanfaatkan
media sosial seperti Facebook, Instagram, memasang iklan, kerja sama
sponsorship, mengikuti bazar dan banyak lagi.

4. Place (tenpat)

8
Place atau tempat merupakan salah satu unsur P dari marketing mix
atau bauran pemasaran 4P. Tempat atau lokasi merupakan salah satu faktor
penentu bisnis para produsen. Karenanya pilihlah lokasi yang tepat atau yang
pas. Pilihlah lokasi yang strategis dan benar. Lokasi yang strategis merupakan
lokasi yang ramai, dilalui oleh banyak orang. Sehingga calon konsumen
mudah mengakses tempat penjualan produk.

C. Strategi Pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen

Kegiatan pemasaran meliputi usaha-usaha untuk merancang suatu produk,


merealisasikan, mempromosikan dan menyampaikan barang atau jasa kepada
konsumen yang memerlukan. Seorang pemasar bertanggungjawab atas pengendalian
permintaan serta berusaha mempengaruhi tingkat dan waktu terjadinya permintaan
untuk mencapai target. Salah satu tujuan dari pemasaran yaitu agar konsumen
menyadari bahwa produk yang dijual oleh produsen bernilai bagi diri konsumen dan
konsumen bersedia melakukan transaksi ekonomi yang saling menguntungkan.
Kerangka dasar pemasaran dimaksudkan untuk menguraikan unsur-unsur
pokok yang berada di dalam lingkungan pemasaran (Mardia, 2021). Berikut kerangka
dasar pemasaran:

1) Kebutuhan, keinginan, permintaan

9
Pemasar harus memahami pasar target dengan melihat apa yang menjadi
kebutuhan, apa yang menjadi keinginan dan akhirnya membentuk permintaan
terhadap produk yang ditawarkan. Kebutuhan (needs) merupakan keperluan
mendasar bagi manusia. Orang membutuhkan makanan, udara, air, pakaian dan
tempat tinggal untuk bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat
terhadap rekreasi, pendidikan dan hiburan. Sementara kebutuhan ini bisa
menjadi keinginan (wants) jika kepada mereka dihadapkan beberapa objek
spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Permintaan (demands)
merupakan keinginan yang didukung dengan kemampuan untuk membeli.
2) Produk, jasa atau lainnya
Produk, jasa atau bentuk tawaran lain merupakan respons dari pemasar
yang berusaha membantu memecahkan masalah konsumen dalam bentuk
merancang konsep produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan atau selera
konsumen.
3) Nilai, kualitas, kepuasan
Tawaran pasar akan berhasil jika tawaran itu memberikan nilai dan
kepuasan bagi pembeli yang dijadikan target pasar. Pembeli akan selalu
memilih diantara berbagai tawaran pasar yang dianggap mampu memberikan
nilai yang paling memuaskan. Nilai (value) ditentukan oleh kombinasi kualitas,
kenyamanan, dan harga. Peningkatan kualitas dan pelayanan akan
meningkatkan nilai, sedangkan penurunan harga akan meningkatkan nilai.
4) Pasar, pertukaran, transaksi
Dalam proses pembelian barang tentunya akan adanya proses
pertukaran, yang dilanjutkan proses transaksi. Konsumen membayar sejumlah
harga yang dianggap memadai, dan produsen menerima sebagai pengganti
biaya produksi dan pemasaran dengan keuntungan yang wajar.

D. Orientasi terhadap Pasar


Strategi pemasaran merupakan usaha-usaha secara sadar untuk memperoleh
hasil sesuai dengan target pasar. Orientasi terhadap pasar dapat dibedakan antara

10
konsep produksi konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep
pemasaran sosial (Mardia, 2021).
1) Konsep Produksi
Konsep produksi memiliki asumsi bahwa konsumen akan lebih
memilih barang yang didistribusikan secara meluas dan dijual dengan
harga yang murah. Produsen yang berorientasi pada konsep produksi
akan berkonsentrasi pada pencapaian produksi dengan efisiensi tinggi,
biaya rendah, dan distribusi masal.
2) Konsep Produk
Produsen maupun perusahaan yang berorientasi pada konsep
produk menganggap bahwa konsumen lebih memilih tawaran pasar
berupa produk-produk berkualitas tinggi, kinerja bagus dan fitur-fitur
inovatif.. Dengan asumsi ini perusahaan ataupun produsen superior
dan selalu melakukan peningkatan kualitas, kinerja dan tampilan.
3) Konsep Penjualan
Produsen yang berorientasi pada konsep penjualan
menganggap jika konsumen dibiarkan saja dan tidak dipengaruhi,
maka tidak akan membeli produknya lagi. Oleh karena itu, produsen
harus melakukan penjualan dan usaha promosi secara agresif. Konsep
penjualan memiliki asumsi bahwa biasanya menunjukkan keengganan
membeli dan harus diarahkan dan dipengaruhi untuk memutuskan
pembelian.
4) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan konsep yang menjawab
tantangan ketiga konsep sebelumnya. Daripada menggunakan falsafah
produk yaitu “bikin dan jual”, konsep pemasaran bergeser ke orientasi-
pelanggan. Tugas pemasaran bukan mencari pelanggan yang tepat
untuk produknya, tetapi membuat produk yang tepat untuk pelanggan.
Konsep pemasaran memiliki asumsi bahwa kunci untuk mencapai
sasaran perusahaan, perusahaan harus lebih efektif daripada para

11
pesaing dalam menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan
nilai bagi pelanggan kepada pasar target yang dipilih.
5) Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial menganggap bahwa tugas produsen
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan selera pasar target dan
memenuhi kepuasan pelanggan secara lebih efisien dan efektif
daripada para pesaing dengan cara-cara yang mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraan konsumen.

E. Strategi Pemasaran Bersaing


Kotler & Keller (2006) mengatakan bahwa sistem pemasaran terdiri dari
berbagai unsur yang ikut menentukan intensitas persaingan, Michael Porter
mengingatkan bahwa intensitas persaingan tidak hanya ditentukan oleh para pemain
yang ada, tetapi juga ditentukan oleh empat unsur lainnya yang disebut dengan Lima
kekuatan penentu intensitas persaingan dari Porter yaitu :
1. Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru merupakan sebuah perusahaan yang semula tidak berada
dalam industri dan tidak ikut bermain dalam jalur produksi-distribusi industri
tersebut, tetapi kemudian lanjut dengan menawarkan produk atau jasa yang sama
dan sejenisnya. Pendatang baru merupakan sebuah perusahaan yang semula tidak
berada dalam industri dan tidak ikut bermain dalam jalur produksi-distribusi
industri tersebut, tetapi kemudian lanjut dengan menawarkan produk atau jasa
yang sama dan sejenisnya.
Faktor- faktor penghambat misalnya, yaitu:
● Skala Ekonomis
Skala ekonomis adalah besar kecilnya skala efisien untuk
beroperasi dan menghasilkan keuntungan.
● Kebutuhan Modal
Hal ini merupakan besarnya investasi yang diperlukan untuk
menjalankan operasi modal usaha, baik modal tetap maupun modal kerja.

12
● Diferensiasi Produk
Tingkat perbedaan antara produk yang ada di pasar, apakah nyaris
tidak ada perbedaan ataukah ada perbedaan yang signifikan.
● Akses ke Saluran Distribusi
Ada tidaknya distributor . Jika ada seberapa mudah atau
bersediakah distributor mendistribusikan produk dari pendatang baru.
● Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang bisa menghambat atau justru melonggarkan
pendatang baru.

2. Posisi Tawar Pemasok


Pemasok biasanya menekankan anggota industri dengan memainkan
kualitas bahan, harga, dan cara pembayaran. Jika posisi-tawar (bargaining-
power) pemasok lebih kuat daripada industri, maka intensitas persaingan akan
semakin ketat yang berasal dari tekanan pemasok.
3. Posisi Tawar Pembeli
Pembeli yang dimaksudkan disini adalah bisa berarti distributor, sub-
distributor, pengecer, atau konsumen akhir yang memiliki kebebasan hak atau
kebebasan untuk memilih produk dari perusahaan mana di suatu industri yang
akan diambil. Pembeli ikut menentukan intensitas persaingan dalam bentuk
tuntutan terhadap kualitas, waktu pengiriman, layanan, dan cara pembayaran.
4. Persaingan Antar Anggota Industri
Anggota industri adalah perusahaan yang sudah terjun di arena industri
tertentu memperebutkan pasar yang ada.
5. Strategi Penantang Pasar
Untuk mencapai sasaran , penantang pasar dapat menyerang pemimpin
pasar menyerang sesama penantang pasar yang kurang bagus kinerjanya atau
menyerang pasar biasa saja yang mengungguli pemimpin pasar, dan pada
akhirnya justru menjadi pemimpin pasar.

13
F. Pengambilan keputusan
1. Tingkat Pengambilan keputusan
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-
macam faktor yang mempengaruhi pembelian dan mengembangkan pemahaman
mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,
pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-
jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen spesifik, yaitu:
a. Pemecahan masalah yang luas/ Masalah Ekstensif
Konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan
serangkaian kriteria yang berguna menilai merek-merek tertentu dan banyak
informasi yang sesuai mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan.
b. Pemecahan masalah yang terbatas
konsumen tetap menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori
produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
c. Perilaku sebagai respon yang rutin
Konsumen telah mempunyai beberapa pengalaman mengenai kategori
produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan baik untuk menilai
berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.

2. Model Pengambilan Keputusan


Model dalam pengambilan keputusan konsumen terdiri dari tiga komponen
utama, yaitu:
a. Memasukkan (input)
Komponen ini mempunyai berbagai pengaruh luar yang berlaku
sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan mempengaruhi
nilai-nilai, sikap dan perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk.
Yang utama dalam faktor memasukkan ini adalah berbagai kegiatan bauran
pemasaran dan pengaruh sosiobudaya di luar pemasaran.
b. Proses

14
Komponen ini berhubungan dengan cara konsumen mengambil
keputusan. Konsumen akan melalui berbagai banyak pertimbangan dan
evaluasi dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
c. Keluaran (output)
Komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian yang
berhubungan erat, yaitu perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian.
Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen
terhadap pembeliannya.

3. Tahapan Pengambilan Keputusan


Terdapat 3 tahapan pengambilan keputusan konsumen.
a. Butuh pengakuan
Kesadaran konsumen bahwa ada perbedaan antara “apa adanya” dan
“apa yang seharusnya”.
b. Pencarian Pra Pembelian
Suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan konsumen dimana
konsumen merasakan kebutuhan dan secara aktif mencari informasi mengenai
produk yang akan membantu memuaskan kebutuhan itu.
c. Evaluasi Alternatif
Sebuah tahap yaitu konsumen membuat proses keputusan dimana
konsumen menilai manfaat yang akan diperoleh dari setiap alternatif produk
yang dipertimbangkan.

15
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dapat dikatakan sebagai langkah yang strategis


dalam penelitian, hal tersebut terjadi dikarenakan tujuan dari penelitian itu sendiri
adalah untuk mendapatkan data. Peneliti diharuskan untuk dapat mengetahui teknik
atau metode pengumpulan data saat sedang meneliti, dikarenakan ketika peneliti tidak
mengetahui teknik atau metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Penelitian data
dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan berbagai cara. Jika dilihat dari
segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan observasi atau pengamatan, interview atau dengan wawancara,
kuesioner dengan menggunakan angket, lalu dokumentasi (Sugiyono, 2015). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi dan
wawancara.

A. Observasi
Observasi menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2015) dapat didefinisikan
sebagai dasar ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Marshall (dalam Sugiyono
2013) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku
tersebut. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus akurat, faktual sekaligus teliti tanpa
harus dipenuhi berbagai catatan panjang lebar yang tidak relevan. Menurut Sanafiah
Faisal (dalam Sugiyono, 2015) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi
berpartisipasi, observasi secara terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang
tidak berstruktur. Pada penelitian ini, para peneliti diketahui melakukan observasi
seperti merekam, mencatat dengan sangat baik dengan cara terstruktur maupun semi
terstruktur. Pada penelitian ini, para peneliti juga menggunakan setting online.
Observasi online yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengamati dan melihat

16
review maupun komentar dari sosial media dari produk yang ingin diteliti yaitu
produk tasbih digital tersebut. Observasi dilakukan pada e-commerce Shopee dan
Instagram dengan nama akun Lady.alghaniy. Observasi dilakukan dengan setting
online dikarenakan pemilik produk tidak memiliki toko yang akan diobservasi di
lokasi tersebut.

B. Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono,2015) wawancara dapat didefinisikan
sebagai proses pertemuan antara individu untuk bertukar suatu informasi dan juga ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat menemukan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara diketahui dapat digunakan sebagai salah satu teknik pengumpulan data
yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal terkait responden secara mendalam
(Sugiyono, 2015). Diketahui pula menurut Susan (dalam Sugiyono, 2015) bahwa
penelitian yang menggunakan teknik wawancara, maka peneliti dapat bisa
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterpretasikan situasi fenomena yang diangkat atau yang sedang terjadi, yang
sejatinya tidak bisa ditemukan dengan observasi saja. Dalam penelitian kualitatif
diketahui bahwa, kebanyakan penelitian menggabungkan teknik observasi dengan
teknik wawancara mendalam, yang diketahui bahwa selama peneliti melakukan
observasi, peneliti juga akan melakukan wawancara secara mendalam. Menurut
Esterberg (dalam Sugiyono, 2015) terdapat beberapa macam jenis wawancara yaitu
wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, serta wawancara tidak
terstruktur. Pada penelitian ini para peneliti menggunakan jenis wawancara semi
terstruktur, diketahui bahwa wawancara semi terstruktur memang lebih bebas
daripada wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dan subjek yang diwawancarai akan
dimintai pendapat serta idenya, sedangkan peneliti akan mencatat dan mendengarkan
dengan teliti apa yang dikemukakan oleh subjek atau informan tersebut (Sugiyono,
2015).

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Profil Entrepreneur
Nama : Rahma Ardhia Cahyani
Tempat, tanggal lahir : Duri, 26 maret 2021
Alamat : Jl. Suka Bangun 1 lorong kito
Status : Mahasiswa Aktif
Pendidikan : D3 Manajemen Informatika
Asal Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Latar Belakang Usaha


Lady Alghaniy merupakan sebuah online shop kerajinan tangan yang
menjual produk hijab, strap masker, dan tasbih digital dengan berhiaskan manik-
manik yang bervariasi. Usaha ini didirikan oleh Rahma Ardhia Cahyani yang
merupakan salah satu mahasiswa aktif di Politeknik Negeri Sriwijaya. Toko Lady
Alghaniy telah didirikan sejak 8 Juni 2020 dan beralamatkan di Palembang.
Katalog produk dari toko Lady Alghaniy dapat dilihat melalui berbagai platform,
yaitu Shopee, Tiktok, dan Instagram. Dalam proses produksi bisnis dikerjakan
dengan seorang diri yaitu pemilik usaha online shop tersebut.
Produk Lady Alghaniy yang dijual merupakan hasil inovasi yang
dikembangkan dari penemuan di media sosial. Hal yang dikembangkan dalam
proses bisnis ini adalah kerajinan tangan dalam bidang peralatan ibadah, yaitu
tasbih digital yang awal mulanya hanya polos bisa di inovasikan dengan manik
manik khusus, agar harga jual jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Selain tasbih
digital, hasil kerajinan tangan yang diproduksi oleh Lady Alghaniy ada strap
masker. Strap masker adalah kalung masker yang berguna apabila ingin melepas
masker sementara saat makan, tidak perlu diletakkan diatas meja atau tas, cukup
dikalungkan saja.

18
Lady Alghaniy mengusung konsep produksi yaitu fokus pada bagaimana
mempengaruhi daya tarik konsumen untuk membeli produk yang dijual. Dalam
produksi, hal yang diutamakan oleh Lady Alghaniy adalah kualitas dan kuantitas.
Menurut owner Lady Alghaniy, produk yang dijual oleh Lady Alghaniy memang
terbilang cukup mahal dibandingkan dengan online shop lainnya, tetapi
sebanding dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Proses produksi toko
ini menggunakan satu orang yaitu pendiri dari usaha bisnis tersebut. Hal itu
disebabkan karena proses produksi yang masih cukup untuk dikerjakan oleh satu
orang saja dan masih bisa menangani dalam pemesanan barang produksi. Sistem
produksi pada usaha ini semuanya masih menggunakan proses manual tanpa
adanya penggunaan mesin-mesin.
Lady Alghaniy menggunakan strategi pemasaran melalui media sosial,
yaitu Instagram dan Tiktok. Pemilik usaha tersebut berusaha untuk membuat
konten yang menarik untuk diupload di media sosial. Konten yang dibuat berisi
produk-produk yang dijual, review produk, proses pengemasan, dan sebagainya
yang berhubungan dengan perkenalan produk. Menurut owner, pemasaran di
media sosial wajib hukumnya, karena daya tarik pembeli lebih besar berada di
media sosial dan sekaligus menjadi daya saing yang baik bagi pelaku usaha yang
lain. Owner juga mengungkapkan bahwa melalui media sosial dapat
mengunggulkan produk yang ia jual, agar calon pembeli dapat melihat berbagai
macam barang-barang produksi serta menampilkan review testimoni dari
pelanggan yang sudah membeli.
Lady Alghaniy dalam melakukan proses pengemasannya menggunakan
takaran. Pengemasan masih secara manual dengan pengemasan barang produk
disesuaikan dengan barang yang di pesan. Setelah produk dikemas, produk akan
dilapisi bubble wrap dan dilapisi lagi dengan packing plastik agar produk sampai
ke tempat tujuan dengan selamat dan tidak ada kerusakan. Tidak lupa saat
pengemasan diberikan juga nomor resi pembeli dan alamat serta nomor
handphone penerima paket.

19
Lady Alghaniy menyediakan pembayaran melalui Shopee dan Grab
Asisten. Pembayaran di Shopee ini dapat melalui Cash on Delivery (COD),
Indomaret, Alfamart, transfer bank, Shopee Pay, Shopee Pay Later, dan kartu
debit/kredit. Customer yang melakukan pembayaran melalui Shopee, produk
akan dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman JNT. Kemudian pembayaran
di Grab Asisten dapat melalui Cash on Delivery (COD) dan transfer Bank.
Customer yang melakukan pembayaran melalui Grab Asisten, produk akan
dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman GRAB.

3. Analisa SWOT sebelum dilakukan wawancara

SWOT ANALISIS

Strengths 1. Memiliki relasi yang baik dengan para pelanggan


2. Memiliki komunikasi baik secara internal yang baik
3. Reputasi produk baik yang baik
4. Penyajian perkenalan produk yang baik kepada
konsumen di social media
5. Produk available setiap waktu
6. Harga produk yang terjangkau
7. Memiliki laman dan forum pribadi dengan sistem
delivery order
8. Terjaminnya pengiriman barang kepada konsumen
dengan sistem retur
9. Packing produk yang rapi dan menarik
10. Memiliki foto katalog di social media

Weaknesses 1. Tidak adanya toko dalam bentuk fisik


2. Bahan utama “tasbih digital” bukanlah produk sendiri
3. Foto produk menggunakan sedikit filter sehingga ketika
sampai di tangan konsumen memiliki sedikit perbedaan

20
warna
4. Founder tidak memiliki marketing background

Opportunities 1. Tidak memiliki banyak kompetitor di kota Palembang


2. Memiliki inovasi yang berbeda atau unik daripada
produk kompetitor
3. Pelanggan yang loyal
4. Karakter barang cukup panjang usianya
5. Easy partnership
6. Media sosial membantu pemasaran menjadi lebih cepat

Threats 1. Kemungkinan kompetitor juga memiliki produk yang


serupa
2. Keadaan ekonomi yang belum stabil apalagi pasca
Covid-19 , membuat konsumen lebih mementingkan
kebutuhan yang lain
3. Kompetitor bisa memunculkan pemasaran atau iklan
yang terbaru yang lebih unik
4. Produk mungkin tertutup oleh trend terkini

4. Analisa SWOT setelah dilakukan wawancara

SWOT ANALISIS

Strengths - Packaging yang digunakan produk ini sangat menarik,


dengan menggunakan kardus kotak, dilengkapi dengan
bubble wrap serta aksesoris lainnya seperti penjual
memberikan stiker atau card thank you kepada pembeli.
- Mementingkan kualitas produk yang dipasarkan, seperti
mementingkan tingkat kerapian produk tersebut.

21
- Produk yang dijual limited edition, dengan begitu antar
pembeli yang berbeda akan mendapatkan design tasbih
digital yang berbeda-beda juga
- Memberikan diskon kepada pembeli ketika membeli
produk tasbih digital ini.
- Produk yang dijual bukan dalam sistem pre-order,
melainkan telah dibuat sebelumnya dan sudah ready
stock.
- Tasbih digital bertahan lama
- Penyajian perkenalan produk yang baik kepada
konsumen di social media.
- Memiliki review produk baik di sosial media Instagram
maupun di e-commerce Shopee.
- Menggunakan warna-warna yang sedang trendi seperti
warna-warna pastel untuk tasbih digital.

Weaknesses - Pembuatan produk tasbih digital yang dapat terbilang


lama, diketahui memakan waktu 2 sampai 3 hari.
- Produk yang dijual saat ini masih difokuskan pada
kalangan perempuan muslim.
- Ketika Produk tasbih digital mati atau habis batre, tidak
dapat diganti batrenya.
- Bahan utama tasbih digital bukanlah produk sendiri.
- Packing yang digunakan terlalu biasa.

Opportunities - Kompetitor produk tidak ada. Diketahui bahwa di kota


Palembang memang belum ada yang menjual tasbih
digital dengan design menggunakan manik-manik
- Produk yang dijual sangat berguna dikarenakan salah
satu alat untuk beribadah umat Muslim.

22
- Dapat menjual ke luar pulau Sumatera, dengan
perkembangan zaman saat ini adanya platform seperti
shopee untuk memasarkan produk tasbih digital.
- Memiliki pelanggan tasbih digital yang loyal.
- Media sosial membantu pemasaran menjadi lebih cepat.

Threats - Harga yang cukup mahal dibandingkan tasbih digital


lainnya, diketahui hal tersebut bisa terjadi karena model
atau desain yang digunakan berbeda dan pembuatan
produk yang terbilang lama
- Adanya kompetitor lain di sosial media Instagram
maupun Shopee.
- Produk tidak mendapat minat lagi dari kalangan
masyarakat atau sasaran pasar produk tasbih digital.

5. Hasil Observasi
Dalam hal ini kami melakukan observasi dengan melihat review maupun
komentar dari sosial media produk tasbih digital tersebut seperti pada e-
commerce Shopee dan Instagram dengan nama akun Lady.alghaniy. Berdasarkan
observasi yang sudah kami lakukan ditemukan bahwa, pada e-commerce shopee
ranting yang diberikan terhadap produk tasbih digital ini adalah bintang lima
yang berarti produk ini bagus dan sesuai dengan ekspektasi konsumen, selain itu
juga komentar-komentar yang diberikan oleh konsumen sangat beragam namun
semua komentar yang ada menyatakan bahwa mereka merasa produk tasbih
digital ini sangat cantik, dapat berfungsi dengan baik, produk tasbih digital itu
bagus, tidak mengecewakan, dan juga pengemasan dalam mengirimkan produk
ini sangat rapi serta aman. Pada pencarian produk mengenai tasbih digital ini di
shopee, toko lady.alghaniy ini merupakan salah satu tokoh yang menjual produk
tasbih digital yang memiliki ranting 5.0/5.0 dari pembeli.

23
Produk Lady.alghaniy dapat dibeli baik melalui platform media sosial dan
e-commerce. Lady.alghaniy memiliki media sosial yaitu instagram dengan akun
yang bernama @lady.alghaniy. Berdasarkan hasil observasi, menemukan bahwa
akun instagram @lady.alghaniy memiliki followers sebanyak 8.014, following
sebanyak 92, dan postingan berjumlah 695 post. Feeds instagram-nya didominasi
oleh warna pastel seperti warna biru, kuning, ungu, dan merah muda. Setiap
postingan produk menggunakan template yang sama. Postingan produk dalam
instagram @lady.alghaniy menggunakan 3 tema feeds. Tema pertama yaitu
template dengan background warna pink motif polkadot pink dengan nama
produknya diletakkan diatas. Tema kedua yaitu masih dengan background warna
yang sama yaitu warna pink dengan motif awan berwarna cream. Lalu ditambah
ada gambar laptop dengan foto produk didalamnya. Tema ketiga yaitu template
dengan background warna ungu muda bermotif bintang putih.

24
Tema 1 Tema 2 Tema 3
Background foto produk menggunakan kain bermotif kotak-kotak warna
merah dan biru, ditambah dengan hiasan bunga palsu. Kemudian caption setiap
postingannya berisi deskripsi produk, kegunaan produk, dan stock produk serta
dibawahnya ditambahi beberapa hashtag.

Akun instagram @lady.alghaniy dilengkapi dengan 26 reels produk


tasbih digital dan 35 highlight instagram. Akun instagram menggunakan foto

25
profil tulisan Lady Al Ghaniy. Kemudian bio instagram berisi deskripsi toko dan
link pemesanan.

6. Hasil Wawancara
● Mengetahui Produk
Pada indikator ini apakah manik-manik pada tasbih digital ini
diproduksi atau ambil ke distribusi diketahui bahwa manik-manik yang
akan digunakan dirangkai sendiri oleh narasumber tetapi manik-maniknya
dibeli pada satu toko, begitu juga dengan tasbih digital yang belum
dirangkai. Alasan mengapa narasumber memilih desain dengan manik-
manik tersebut karena berdasarkan hasil survei yang sudah dilakukan oleh
narasumber khususnya di kota Palembang bahwa belum ada yang
menjual tasbih digital menggunakan manik-manik hanya ditemukan
tasbih digital yang polos saja, hal tersebut juga yang membuat produk

26
tasbih digital ini langka dan limited. Dalam membuat tasbih digital ini
proses pembuatannya memakan waktu sekitar 2 bulan. Untuk pemilihan
tipe manik-manik sendiri, narasumber menggunakan manik-manik
swarovski karena cocok untuk tasbih yang butuh manik-manik yang
ukurannya kecil. Selain itu untuk pemilihan warna manik-maniknya
karena narasumber suka dengan warna pastel, jadi untuk warna tasbihnya
ditetapkan warna pastel saja karena enak dilihat tetapi ada juga warna
yang lumayan tua walaupun jarang diproduksi untuk warna yang seperti
itu. Packing yang digunakan oleh narasumber untuk saat ini hanya kardus
kotak, bubble wrap dan aksesoris lainnya seperti stiker dan thank you
card.

● Mengetahui sejarah (bagaimana awal mula bisnis terbentuk)


Ide awal untuk memulai bisnis tasbih digital ini karena pada
awalnya narasumber sendiri senang menggunakan tasbih digital namun ia
merasa seperti polos banget kayak kurang menarik kalau dibawa kemana-
mana, jadi ia mencari tahu dulu di online shop mengenai tasbih digital ini
terus ketemulah tasbih digital swarovski ini dan hal tersebutlah yang
menjadi referensi narasumber, ia juga mencari apa bahan produksi di toko
online. Secara singkatnya awal memulai bisnis ini karena hobi
narasumber terus ia ingin mencari yang lebih unik lagi. Menurut
narasumber seberapa penting produk ini bagi target pasar adalah karena
tasbih digital ini merupakan salah satu alat untuk beribadah bagi yang
muslim jadi itu tergantung pribadi yang hobinya dzikir pasti menganggap
tasbih ini penting karena ketika memiliki waktu senggang bisa digunakan.

● Riset pasar
Dalam membuat produk ini narasumber sudah melakukan
perbandingan harga melalui keuntungan, dimana untuk biaya manik-
manik per bungkus kecil adalah 10.000 rupiah dan satu bungkus kecil ini

27
hanya bisa dibuat untuk dua tasbih. Untuk biaya packing kurang lebih
menghabiskan total 30.000 rupiah. Kemudian narasumber juga
mempertimbangkan dari segi biaya mainanya, lem, packing, kardus, serta
jasa pembuatannya yang cukup lama karena menggunakan proses
pengeleman satu persatu. Selain itu juga narasumber mempertimbangkan
dari faktor sulitnya menemukan bahan produksi yang dibutuhkan di
Palembang, dimana ia sudah pernah mencari-cari bahan produksi di
Palembang tetapi tidak menjumpainya. Karena hal tersebut narasumber
harus memesannya dari luar, dalam memesan ini juga bukan hanya pas
butuh terus ada, dan juga mempertimbangkan ongkir yang ditetapkan.
Seperti misalnya pembelian 50.000 ribu pembeli baru dapat gratis ongkir.

● Pemahaman awal dunia bisnis


Tasbih digital ini di jual pada semua kalangan terkhusus pada
perempuan, perempuan muslim yang sekitar umur SMA sampai dewasa
banyak juga yang menggunakannya. Seberapa besar daya tarik produk
tasbih digital ini di era sekarang menurut narasumber adalah lumayan
banyak yang tertarik karena banyak yang bertanya setiap harinya seperti
“kak kapan produksi” karena dari awal sudah dibilang sebelumnya kalau
tasbih digital ini hanya memiliki satu model saja, jadi kalau udah habis ya
gak bakal ada lagi model tersebut, jadi buat yang baru lagi.

● Pemasaran produk
Pada produk tasbih digital ini tidak menutup kemungkinan bahwa
tasbih digital ini dipasarkan untuk pria meskipun target awalnya adalah
wanita. Mungkin lebih banyak laki-laki membeli untuk pasangannya
tetapi sejauh ini pelanggan atau pembeli kebanyakan adalah wanita.
Untuk usia yang disasarkan produk tasbih ini, menurut narasumber
kebanyakan anak sekolah dan ibu-ibu gitu. Tidak ada target usia
penjualan semua kalangan usia bisa membeli tasbih digital ini namun

28
kebanyakan yang membeli adalah kalangan anak SMA. Mengenai
wilayah penjualan kalau selama ini penjualan ada yang dari luar juga, jadi
memang sasarannya se Indonesia dengan menggunakan toko online
shopee jadi emang banyak yang beli seperti dari Jawa, Magelang dan
Bekasi. Untuk sasaran status sosial produk tasbih digital ini pada awalnya
narasumber menjual dengan harga pas yang sama dengan harga tasbih
yang lain yaitu 25.000 ribu tetapi secara perlahan dinaikkan karena
menggunakan bahan yang berbeda dan tentunya mempengaruhi harga
tasbih ini juga dan ini menggunakan ketelitian yang tinggi dan cukup
rumit serta memerlukan kesabaran yang cukup yang berarti untuk status
sosial menengah.

● Strategi pemasaran produk


Jalur strategi promosi yang digunakan pada awal memulai bisnis ini
adalah dengan menggunakan toko online shopee seperti seperti shopee,
tokopedia dan lain-lain yang memang sedang naik daun. Keunggulan dari
tasbih digital ini adalah yang pertama kualitasnya terus kerapiannya,
manfaatnya dan juga bahannya. Selain itu juga narasumber jamin produk
ini limited edition karena hanya di produksi satu dan hanya satu tasbih
tersebut modelnya jadi gak bakalan sama dengan yang lainnya. Seberapa
besar kondisi persaingan dengan tokoh lainnya menurut narasumber
adalah dari segi harga yang sudah pasti cukup jauh tetapi menurut
narasumber harga menentukan kualitas jadi walaupun produk tasbih
digital yang dimiliki oleh narasumber ini harganya lumayan tapi
kualitasnya InsyaAllah lebih bagus. Strategi yang digunakan untuk
menghadapi pesaing adalah seperti tiap hari memberikan diskon dan
memberikan tip. Sistem pembelian produk ini adalah bukan dengan pre
order jadi memang barang-barang sudah di restock terlebih dahulu.
Ketika pelanggan ada yang membeli secara borongan gak ada minimal
diskon seperti misalnya di Shopee sudah langsung ada diskon 11% dan

29
itu menjadi salah satu daya tariknya. Bagaimana cara mempertahankan
pelanggan atau menarik pelanggan baru adalah dengan selalu menjual
produk dengan kualitas yang baik jadi jika sudah terkenal kualitasnya
bagus pelanggannya juga bakal balik ke kita.

● Unsur product
Dalam membedakannya dengan pesaing adalah dengan produksi-
produksi yang lain terutama pada kerapihannya. Menurut narasumber
produknya mengutamakan kerapihan kalau yang lain tuh menjual harga
yang rendah namun kerapihannya menurut narasumber kurang serta yang
dijual ya yang tadi cuman satu kalau yang lain tuh harganya namun yang
dijual itu banyak modelnya seperti itu.

● Unsur price
Harga yang ditetapkan dapat membuat konsumen bingung untuk
membeli dimana menurut narasumber pasti pernah ada jadi ia
menjelaskan lagi kalau keunggulan dari tasbih tersebut hanya satu serta
kerapihan dan kualitasnya itu bakal terjamin. Jadi kalo misalnya rusak
saat pembelian bisa langsung kirim ulang lagi gitu. Pada awalnya
penjualan produk ini harga yang ditetapkan membuat narasumber rugi
namun untuk menyamakan tasbih ia dengan tasbih-tasbih yang lain.
Bener-bener menyamakan namun keuntungannya sangat tipis, namun
untuk sekarang sudah stabil.

● Unsur place
Alasan memilih instagram dan shopee menjadi salah satu tempat
menjual produk ini karena instagram pasti semuannya pada menggunakan
instagram, siapa sih yang gak gunain instagram jaman sekarang. Jadi
untuk insightnya sendiri instagram itu cukup lah untuk menarik orang.
Kalau shopee pun kita tau kalau ada hari-hari yang gratis ongkir jadi siapa

30
sih yang gak mau belanja dengan gratis ongkir. Itulah alasan narasumber
menggunakan platform itu untuk saat ini.

● Masalah awal saat peluncuran produk


Pada awal peluncuran produk memiliki masalah seperti pernah
mengalami kerugian saat mengaktifkan gratis ongkir ternyata ditanggung
oleh penjual dan itu tuh kirimnya ke Kalimantan, jadi malah bukannya
dapat untuk malah minus, gitu sih. Jadi karena salah mengaktifkan pada
saat itu, saat pertama kali mencoba platform shopee.

● Mengatasi masalah awal peluncuran produk


Dalam mengatasi masalah tersebut narasumber lebih melihat survei
di youtube, lebih banyak cari-cari gimana sih gunain shopee untuk akun
penjual karena kan beda akun penjual dengan akun pembeli untuk
pengaturannya, lebih banyak belajar lagi.

● Permasalahan bisnis saat ini


Untuk saat ini dalam menjalankan bisnis tersebut tidak ada
permasalahan.

● Pasang surut bisnis


Target penjualan yang dilakukan yaitu setiap harinya terus
menaikkan produksi di shopee tuh kan ada fitur promosi dinaikkan, nah
itu selalu dinaikkan terus, jadi kalo orang mencari tasbih itu produk
narasumber bakal muncul paling atas. Dalam menjalankan bisnis ini
pernah tidak mencapai target apalagi pas awal-awal karena untuk merintis
kan emang susah, kalo untuk sekarang si Alhamdulillah udah sekitar 600
orang di shopee yang sudah melihat produk ini. Hal yang dilakukan jika
tidak sesuai target adalah yang pastinya terus membuat review di
instagram, di shopee, buat-buat video tentang tasbih tersebut.

31
● Finansial usaha
Untuk menentukannya tuh pertama, catat dulu bahannya berapa,
packing nya berapa, jasanya berapa, sedangkan ongkirnya berapa. Dan
saat menggunakan toko online tersebut kita dapat biaya admin sekitar 5%,
jadi dapat potongan juga. Jadi dihitung dulu keseluruhan atau dibuat
pembukuaan terlebih dahulu. Harga packing dari produk ini kalau
dihitung-hitung bisa nyampai 10rb. Untuk kardusnya aja itu biaya nya
5rb, bubble wrap nya juga 5rb, belum lagi kayak stiker-stiker itu bisa
beberapa ribuan gak sampai 10rb. Jadi sekitar 10rb-30rb untuk packing
nya aja. Keuntungan yang diambil sekitar 10%. Cara melakukan
pencatatan dalam arus kas keuangan ialah kalo ada yang beli langsung
dicatat, dan saat mau mengeluarkan juga seperti mau beli barang
produksinya dicatat juga. Jadi tahu berapa pengeluarannya dan
pendapatannya berapa. Jadi kalo misalnya pengeluarannya 100rb,
pendapatannya 200rb berartikan 100rb nya bisa untuk di tabung.

● Kelemahan produk
Tenggat waktu yang dibutuhkan dalam membuat produk tasbih bisa
2-3 hari, penempelan manik-manik pada produk satu persatu
menggunakan lem, jadi untuk memastikan lem itu benar-benar kering dan
tidak lengket lagi itu bisa memakan 2 hari. Kemudian nanti ditambah lagi
lem untuk hiasannya, itu memakan 1 hari juga, jadi total sekitar untuk
tasbih itu 2-3 hari. Kelemahan produk tentu ada, yang pasti tasbih digital
ini tidak bisa diganti baterainya, tapi bertahan lama. Cara mengatasi
kelemahannya, narasumber mencari tasbih yang cukup bagus untuk
digunakan, baterainya bertahan tahan lama. Jadi, kalau pun misalnya
sudah 2 tahun, insya allah tidak akan habis baterainya.

32
● Peluang
Harapan narasumber pasti terus berkembang, terus berinovasi, dan
semakin laris dan jaya. Untuk mencapai harapan itu, yang pasti untuk
kunci jualan ini pastinya harus konsisten, kalau seorang penjual gak
konsisten gak akan laris, gak akan jaya, gak bakalan sukses. Jadi, untuk
penjual ini walaupun narasumber masih merintis, tetap harus konsisten,
karena konsisten adalah kuncinya.

B. Kaitan Teori dengan Hasil/Pembahasan

1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar menjadi
irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat
yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan
dijadikan sasaran bauran pemasaran. Langkah dalam menyusun strategi
segmentasi pasar adalah memilih pasar yang tepat untuk membagi pasar.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa segmentasi yaitu:
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi ini pasar dibagi menurut tempat. Teori ini
menekankan bahwa orang yang tinggal di daerh yang berbeda
akan mempunyai kebutuhan yang berbeda juga. Segmentasi
geografis juga merupakan strategi yang berguna bagi banyak
pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan geografis
relatif mudah untuk berbagai produk. Segmentasi geografis juga
dapat dengan mudah didapat melalui surat kabar, TV dan radio.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target geografis dalam produk ini enterpreneur
memfokuskan pada wilayah geografis di Palembang, tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk wilayah luar Palembang seperti
Jawa, Magelang dan Bekasi .

33
2. Segmentasi Demografis
● Usia
Kebutuhan dan minat terhadap produk bervariasi sesuai
dengan usia para konsumen. Usia, terutama usia kronologis,
secara tidak langsung memberikan kekuatan yang mendasari.
Khususnya, para ahli demografis telah menarik perbedaan yang
penting antara pengaruh umur dan pengaruh kelompok.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target usia dalam produk ini tidak ada target usia
karena semua kalangan usia bisa membeli, tetapi berdasarkan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen kebanyakan pada
rentang usia sekolah SMA dan ibu-ibu.

● Gender
Gender merupakan salah satu variabel segmentasi yang
tampak mata. Peran gender yang kabur bukan lagi merupakan cara
yang akurat untuk membedakan konsumen pada beberapa kategori
produk.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target gender dalam produk ini adalah perempuan,
karena desain yang dibuat lebih kepada konsumen dengan gender
perempuan. Tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan untuk
laki-laki, dan sejauh ini produk tasbih digital ini banyak dibeli
oleh konsumen dengan jenis kelamin perempuan.

● Status Perkawinan
Secara tradisional, keluarga telah menjadi fokus
kebanyakan usaha pemasaran, dan bagi kebanyakan produk serta
jasa, rumah tangga terus-menerus merupakan unit pengkonsumsi
yang relevan. Para pemasar telah mengetahui manfaat dari

34
membidik kelompok berdasarkan status perkawinan, lajang,
duda/janda, orang tua tunggal maupun pasangan suami istri.
Beberapa pemasar telah mengatakan hal tersebut untuk dapat
memasarkan produknya.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target status perkawinan dalam produk ini tidak
memfokuskan pada status perkawinan tertentu, tetapi lebih
condong pada status perkawinan lajang (usia sekolah) dan ibu
rumah tangga.

3. Segmentasi Pendapatan, Pendidikan, dan Pekerjaan


Pendapatan sudah lama menjadi variabel yang penting
untuk membedakan berbagai segmen pasar. Para pemasar
umumnya membagi pasar berdasarkan pendapatan mereka yang
dapat dijadikan sebagai indikator untuk mampu dalam membeli
suatu produk.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target pendapatan dalam produk ini adalah menengah
karena harga jual produk tasbih digital ini dengan rentang
Rp50.000 kebawah.

2. Strategi 4P
Strategi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk tasbih
digital menerapkan unsur 4P yaitu price, product, promotion dan place.
1. Product (produk)
Sebagai produsen tentunya harus membuat produk yang dapat
diterima oleh konsumen. Produk yang dibuat tentunya harus memiliki
kualitas yang baik. Kualitas produk yang baik tentu saya akan
memberikan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya, kualitas produk yang

35
buruk akan membuat konsumen kecewa dan mereka tidak akan
melakukan pembelian kembali.
Sebelum produsen menentukan produk apa yang akan diinovasi,
produsen melakukan riset mengenai beberapa hal:
● Produk apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen saat ini
● Apakah produk yang akan dijual dapat memenuhi kebutuhan
konsumen
● Seperti apa bentuk, ukuran maupun warna dari produk yang
akan dijual
● Bagaimana cara membedakannya dengan pesaing yang
menjual tasbih digital juga
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa unsur product dalam produk bisnis ini yaitu:
● Produsen tidak melakukan riset produk apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh konsumen, melainkan hanya berdasarkan
pada kebiasaan produsen menggunakan tasbih digital.
● Produsen menganggap produk tasbih digital ini dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan konsumen terutama
konsumen yang rajin berdzikir.
● Bentuk manik-manik yang digunakan konsumen
menggunakan manik-manik swarovski karena ukuran tasbih
digital yang kecil sehingga membutuhkan manik-manik
swarovski yang berukuran kecil juga. Produsen juga
mempertimbangkan warna yang akan diproduksi seperti
warna pastel karena warna pastel menurut produsen sesuai
warna kesukaannya.
● Cara produsen untuk membedakan produknya dengan produk
yang lain yaitu dari segi kerapian, sedangkan kalau penjual
tasbih digital lainnya menerapkan harga yang murah tetapi
tingkat kerapian yang rendah. Produk yang produsen jual juga

36
hanya satu model atau limited saja sehingga tidak ada yang
sama dengan orang lain, sedangkan produk tasbih lain yang
dijual oleh orang lain itu banyak yang sama dari segi
modelnya.
2. Price (harga)
Harga merupakan salah satu hal yang sensitif dalam sebuah
bisnis. Umunya, konsumen akan menjadikan harga sebagai patokan
untuk membandingkan merk satu dengan lainnya. Sehingga, penting
bagi produsen untuk menentukan harga yang baik, karena harga akan
berpengaruh terhadap penjualan.
Pada produk tasbih digital apakah produsen sebelum menentukan
harga produknya produsen melakukan beberapa hal:
● Melakukan riset dengan membandingkan harga antara tokoh
satu dengan tokoh lainnya.
● Melihat harga pasar dengan mempertimbangkan profit
tertentu
● Apakah harga yang ditetapkan cukup membuat konsumen
bingung untuk membeli
● Jika memberikan harga yang telah ditetapkan, apakah akan
memberikan kerugian

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil


bahwa unsur price dalam produk bisnis ini sebagai berikut:
● Produsen sebelum menetapkan harga jual, ia telah melakukan
riset mengenai harga dengan cara membandingkan harga.
Salah satu yang produsen lakukan pada produk tasbih digital
ini dengan perbandingan harga melalui keuntungan dengan
mempertimbangkan beberapa hal seperti biaya manik-manik
per bungkus, packaging, lem, kardus dan jasa pembuatan.
Setelah itu produsen melakukan riset mengenai sumber atau

37
tempat pembelian bahan dari produk tasbih digital ini. Setelah
dilakukannya riset perbandingan harga menggunakan cara
keuntungan, produsen baru menetapkan harga jual.
● Produsen telah menetapkan harga sesuai dengan profit
tertentu yaitu melalui keuntungan yang akan didapatkannya.
Hal yang dilakukan produsen sebelum menetapkan harga
dengan mencatat terlebih dahulu bahan apa saja yang
dibutuhkan, harga jasa, maupun harga ongkos kirim (ongkir).
Hal lain juga yang dipertimbangkan seperti biaya admin toko
online sebesar 5%. Setelah semua profit dihitung maka baru
ditentukan harga jualnya.
● Dari harga yang telah ditetapkan oleh produsen terkadang
masih membuat konsumen bingung dalam membuat
keputusan apakah akan membeli atau tidak. Tetapi produsen
tetap menetapkan harga sesuai targetnya karena salah satu
pertimbangan dari produsen yaitu tingkat kerapihan dan
kualitas yang terjamin, dan ketika ada kerusakan barang saat
proses pengiriman bisa dilakukan pengembalian barang.
● Dari harga yang telah ditetapkan oleh produsen telah
membuat pertimbangan apakah akan rugi atau untung, dan
produsen telah menetapkan akan mendapatkan keuntungan
sebesar 10%. Walaupun sebenarnya produsen pernah
mengalami kerugian yaitu saat awal bisnisnya dirintis yang
hanya memberikan keuntungan sedikit bahkan kerugian yang
fatal.

3. Promotion (promosi)
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan
produk atau jasa Anda kepada masyarakat. Dengan strategi pemasaran
marketing mix 4p yang baik, maka diharapkan penjualan juga akan

38
meningkat. Kini kegiatan pemasaran atau promosi lebih mudah
dilakukan, Anda dapat memanfaatkan media sosial seperti Facebook,
Instagram, memasang iklan, kerja sama sponsorship, mengikuti bazar
dan banyak lagi.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa unsur promotion dalam produk bisnis ini adalah produsen
memutuskan untuk melakukan promosi produk melalui instagram dan
toko online shop seperti shoppe, tokopedia dan lain sebagainya yang
sedang naik daun. Alasan produsen melakukan promosi dan pemasaran
melalui media sosial seperti instagram karena biasanya konsumen
memiliki daya tarik untuk membeli setelah melihat review testimoni
dan produsen mampu memberitahukan kepada konsumen mengenai
keunggulan produk tasbih digital yang diproduksi olehnya

4. Place (tempat)
Place atau tempat merupakan salah satu unsur P dari marketing
mix atau bauran pemasaran 4P. Tempat atau lokasi merupakan salah
satu faktor penentu bisnis para produsen. Karenanya pilihlah lokasi
yang tepat atau yang pas. Pilihlah lokasi yang strategis dan benar.
Lokasi yang strategis merupakan lokasi yang ramai, dilalui oleh
banyak orang. Sehingga calon konsumen mudah mengakses tempat
penjualan produk.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa unsur place dalam produk bisnis ini produsen belum memiliki
tempat khusus atau toko khusus dalam menjualkan produknya tetapi
produsen saat ini baru fokus pada penjualan via marketplace dan media
sosial saja.

39
3. Strategi Pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen
Kegiatan pemasaran meliputi usaha-usaha untuk merancang suatu
produk, merealisasikan, mempromosikan dan menyampaikan barang atau jasa
kepada konsumen yang memerlukan. Seorang pemasar bertanggungjawab atas
pengendalian permintaan serta berusaha mempengaruhi tingkat dan waktu
terjadinya permintaan untuk mencapai target. Salah satu tujuan dari pemasaran
yaitu agar konsumen menyadari bahwa produk yang dijual oleh produsen
bernilai bagi diri konsumen dan konsumen bersedia melakukan transaksi
ekonomi yang saling menguntungkan.
Kerangka dasar pemasaran dimaksudkan untuk menguraikan unsur-
unsur pokok yang berada di dalam lingkungan pemasaran (Mardia, 2021).
Berikut kerangka dasar pemasaran

1. Kebutuhan, keinginan, permintaan


Pemasar harus memahami pasar target dengan melihat apa
yang menjadi kebutuhan, apa yang menjadi keinginan dan akhirnya
membentuk permintaan terhadap produk yang ditawarkan. Kebutuhan
(needs) merupakan keperluan mendasar bagi manusia. Orang
membutuhkan makanan, udara, air, pakaian dan tempat tinggal untuk
bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat terhadap
rekreasi, pendidikan dan hiburan. Sementara kebutuhan ini bisa
menjadi keinginan (wants) jika kepada mereka dihadapkan beberapa

40
objek spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Permintaan
(demands) merupakan keinginan yang didukung dengan kemampuan
untuk membeli.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa produsen pada mulanya merasa bahwa dirinya memiliki
kebiasaan dan merasa tasbih digital merupakan pada dirinya, sehingga
pada akhirnya dia merasa memiliki keinginan untuk menciptakan
inovasi produk baru yang tidak biasa yaitu dengan menciptakan
produk tasbih digital yang limited edition dan pada akhirnya
terciptalah produk inovasi tersebut.

2. Produk, jasa atau lainnya


Produk, jasa atau bentuk tawaran lain merupakan respons dari
pemasar yang berusaha membantu memecahkan masalah konsumen
dalam bentuk merancang konsep produk atau jasa yang sesuai dengan
kebutuhan atau selera konsumen.
Berdasarkan wawancara dan hasil survei yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa produsen berusaha menemukan pemecahan
masalah yang dialami konsumen seperti banyak konsumen yang
membuat permintaan atau request kepada produsen mengenai bentuk
maupun model tasbih digitalnya untuk memudahkan konsumen
menjaga produk tasbih digital tersebut, seperti konsumen yang merasa
bahwa pegangan atau perekat jari dari tasbih digital tersebut sulit untuk
direkatkan dan mudah lepas, sehingga produsen membuat alternatif
solusi dengan membuat model seperti cincin yang tentunya tidak
mudah lepas yang pada akhirnya memberikan kenyaman pada
konsumen.

41
Produk sebelum dilakukan permintaan oleh konsumen:

Produk setelah dilakukan permintaan oleh konsumen:

3. Nilai, kualitas, kepuasan


Tawaran pasar akan berhasil jika tawaran itu memberikan
nilai dan kepuasan bagi pembeli yang dijadikan target pasar.
Pembeli akan selalu memilih diantara berbagai tawaran pasar yang
dianggap mampu memberikan nilai yang paling memuaskan. Nilai
(value) ditentukan oleh kombinasi kualitas, kenyamanan, dan harga.

42
Peningkatan kualitas dan layanan akan meningkatkan nilai,
sedangkan penurunan harga akan meningkatkan nilai.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa produsen lebih menekankan kepada kualitas, kerapian
dan limited edition dari produk tasbih digitalnya. Berdasarkan harga
yang telah ditetapkan konsumen bahwa harga tersebut disesuaikan
dengan kerapihan, kualitas dan limited edition dapat menimbulkan
penilaian yang baik dari para konsumen mengenai produk tasbih
digital ini. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil testimoni para
konsumen dari produk tasbih digital ini. Berikut bukti dari penilaian
para konsumen:

43
4. Pasar, pertukaran, transaksi
Dalam proses pembelian barang tentunya akan adanya proses
pertukaran, yang dilanjutkan proses transaksi. Konsumen membayar
sejumlah harga yang dianggap memadai, dan produsen menerima
sebagai pengganti biaya produksi dan pemasaran dengan keuntungan
yang wajar.
Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah
dilakukan didapatkan bahwa dalam produksi barang tasbih digital ini
tentunya memberikan keuntungan bagi produsen sebesar 10% dan
dengan keuntungan tersebut tetap memberikan kenyamanan pada
konsumen yang telah melakukan proses keputusan untuk melakukan
pembelian.

4. Orientasi terhadap Pasar


Strategi pemasaran merupakan usaha-usaha secara sadar untuk
memperoleh hasil sesuai dengan target pasar. Orientasi terhadap pasar dapat
dibedakan antara konsep produksi konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran sosial (Mardia, 2021).
1. Konsep Produksi
Konsep produksi memiliki asumsi bahwa konsumen akan
lebih memilih barang yang didistribusikan secara meluas dan dijual
dengan harga yang murah. Produsen yang berorientasi pada konsep
produksi akan berkonsentrasi pada pencapaian produksi dengan
efisiensi tinggi, biaya rendah, dan distribusi masal.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
didapatkan bahwa produsen menjual dengan harga yang terbilang
mahal daripada para produsen lainnya yang memproduksi tasbih
digital juga. Alasan produsen menentukan harga dengan rentang yang
tinggi karena mempertimbangkan kualitas, model yang limited
edition serta kerapian.

44
2. Konsep Produk
Produsen maupun perusahaan yang berorientasi pada konsep
produk menganggap bahwa konsumen lebih memilih tawaran pasar
berupa produk-produk berkualitas tinggi, kinerja bagus dan fitur-fitur
inovatif.. Dengan asumsi ini perusahaan ataupun produsen superior
dan selalu melakukan peningkatan kualitas, kinerja dan tampilan.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan
produsen dalam memproduksi produk digital tasbih ini selalu
berusaha menekankan pada konsep kerapihan dan limited edition
produk yang ia produksi. Model maupun bentuk yang diproduksi
oleh produsen pada penelitian ini selalu berusaha untuk memberikan
model terbaru yang tentunya tidak akan ada konsumen yang memiliki
produk yang sama atau dalam artian produk yang dibeli konsumen
pada toko ini merupakan barang yang limited edition.

3. Konsep Penjualan
Produsen yang berorientasi pada konsep penjualan
menganggap jika konsumen dibiarkan saja dan tidak dipengaruhi,
maka tidak akan membeli produknya lagi. Oleh karena itu, produsen
harus melakukan penjualan dan usaha promosi secara agresif. Konsep
penjualan memiliki asumsi bahwa biasanya menunjukkan
keengganan membeli dan harus diarahkan dan dipengaruhi untuk
memutuskan pembelian.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan hasil
bahwa produsen terus melakukan promosi pada produk tasbih
digitalnya dengan cara mempromosikan di akun media sosial
Instagram maupun pada marketplace yang digunakan seperti shopee.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan juga didapatkan
bahwa ketika ada produsen yang bertanya mengenai produknya,

45
maka produsen akan merespon dengan baik dan memberikan
pelayanan serta meyakinkan konsumen agar ia memutuskan untuk
membeli produk tasbih digital.

4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan konsep yang menjawab
tantangan ketiga konsep sebelumnya. Daripada menggunakan
falsafah produk yaitu “bikin dan jual”, konsep pemasaran bergeser ke
orientasi-pelanggan. Tugas pemasaran bukan mencari pelanggan
yang tepat untuk produknya, tetapi membuat produk yang tepat untuk
pelanggan. Konsep pemasaran memiliki asumsi bahwa kunci untuk
mencapai sasaran perusahaan, perusahaan harus lebih efektif
daripada para pesaing dalam menciptakan, menyampaikan dan
mengkomunikasikan nilai bagi pelanggan kepada pasar target yang
dipilih.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
didapatkan bahwa produsen menciptakan produk tasbih digital yang
tepat untuk para konsumennya. Biasanya produk tasbih digital hanya
polos dan menggunakan perekat, tetapi konsumen banyak mengalami
kesulitan dan merasa tidak nyaman karena terkadang perekat tasbih
sering lepas. Oleh karena itu produsen menciptakan produk dengan
membuat bagian perekat menjadi seperti cincin yang aman dan tidak
mudah lepas.

5. Konsep Pemasaran Sosial


Konsep pemasaran sosial menganggap bahwa tugas produsen
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan selera pasar target dan
memenuhi kepuasan pelanggan secara lebih efisien dan efektif
daripada para pesaing dengan cara-cara yang mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraan konsumen.

46
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa produsen berusaha mewujudkan apa yang diinginkan
oleh konsumen seperti bersedia membuat produk sesuai dengan
permintaan konsumen. Walaupun konsumen terkadang melakukan
permintaan, produsen tetap menekankan pada kerapian, karena
dengan kerapian dapat membuat konsumen merasa lebih nyaman.

5. Strategi Pemasaran Bersaing


Setiap owner pasti ingin berhasil dalam memasarkan produknya. Untuk
itu Lady.Aghani mencoba terjun ke pasar menyodorkan tawaran kepada
konsumen dan berusaha untuk mendapatkan pelanggan tetap. Kotler & Keller
(2006) mengatakan bahwa sistem pemasaran terdiri dari berbagai unsur yang ikut
menentukan intensitas persaingan, Michael Porter mengingatkan bahwa
intensitas persaingan tidak hanya ditentukan oleh para pemain yang ada, tetapi
juga ditentukan oleh empat unsur lainnya yang disebut dengan Lima kekuatan
penentu intensitas persaingan dari Porter yaitu :
1. Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru merupakan sebuah perusahaan yang semula
tidak berada dalam industri dan tidak ikut bermain dalam jalur
produksi-distribusi industri tersebut, tetapi kemudian lanjut dengan
menawarkan produk atau jasa yang sama dan sejenisnya.
Lady.Aghani sebagai pendatang baru menghadapi berbagai faktor-
faktor penghambat misalnya , yaitu:
● Skala Ekonomis
Skala ekonomis adalah besar kecilnya skala efisien
untuk beroperasi dan menghasilkan keuntungan. Lady.Aghani
sempat mengalami kesulitan ekonomi di awal, karena produk
tasbih digital ini menawarkan tasbih dengan kualitas bahan
yang baik namun dengan harga yang menyesuaikan dengan

47
produk tasbih digital di pasar pada umumnya, untuk
mengenalkannya pada masyarakat sehingga Lady.Aghani
hanya mendapatkan untung yang sangat sedikit.

● Kebutuhan Modal
Hal ini merupakan besarnya investasi yang diperlukan
untuk menjalankan operasi modal usaha, baik modal tetap
maupun modal kerja. Lady.Aghani saat merintis usaha sudah
mempertimbangkan modal, keuntungan, dan berapa saja yang
dibutuhkan untuk memulai usaha, meskipun belum dengan
skala yang cukup besar.
● Diferensiasi Produk
Tingkat perbedaan antara produk yang ada di pasar ,
apakah nyaris tidak ada perbedaan ataukah ada perbedaan yang
signifikan. Lady.Aghani memiliki diferensiasi produk yang
berbeda dengan kompetitor yang ada dipasaran, dari segi
kualitas yang dimiliki dan dijamin bagus , juga dari segi design
yang limited edition yang tidak bisa didapatkan di pasaran
secara umum melainkan hanya ada di Lady.Aghani..
● Akses ke Saluran Distribusi
Ada tidaknya distributor . Jika ada seberapa mudah atau
bersediakah distributor mendistribusikan produk dari pendatang
baru . Lady.Aghani merupakan produk yang baru dirintis , jadi
belum ada distributor resmi yang dimiliki, namun untuk
aksesnya bisa menggunakan layanan delivery, dan pemesanan
melalui media sosial seperti shopee dan Tokopedia.
● Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang bisa menghambat atau justru
melonggarkan pendatang baru. Sejauh ini belum ada campur
tangan pemerintah dari produk Lady.Aghani.

48
2. Posisi Tawar Pemasok
Pemasok biasanya menekankan anggota industri dengan
memainkan kualitas bahan, harga, dan cara pembayaran. Jika posisi-
tawar (bargaining-power) pemasok lebih kuat daripada industri, maka
intensitas persaingan akan semakin ketat yang berasal dari tekanan
pemasok. Lady.Aghani.sebelumnya sudah melakukan perbandingan
harga melalui keuntungan untuk biaya manik-manik per bungkus,
yang kecil adalah 10.000 rupiah dan satu bungkus kecil ini bisa
dibuat untuk dua tasbih. Untuk biaya packaging kurang lebih
menghabiskan total 30.000 rupiah. Kemudian dipertimbangkan juga
dari biaya mainanya, lem, packaging, dan kardus serta jasa
pembuatannya yang cukup lama karena menggunakan proses
pengeleman. Lady.Aghani Mempertimbangkan dari faktor sulitnya
menemukan bahan produksi yang dibutuhkan di Palembang.
Lady.Aghani bahkan sudah pernah mencari-cari bahan produksi di
Palembang tapi tidak menjumpainya. Jadi, benar-benar harus
memesannya dari luar. Pemesanannya bukan pas butuh terus
langsung ada, namun mempertimbangkan ongkos kirimnya yang
sudah ditetapkan, Misalnya 50.000 pembelian baru dapat gratis
ongkir.

3. Posisi Tawar Pembeli


Pembeli yang dimaksudkan disini adalah bisa berarti
distributor, sub-distributor, pengecer, atau konsumen akhir yang
memiliki kebebasan hak atau kebebasan untuk memilih produk dari
perusahaan mana di suatu industri yang akan diambil. Pembeli ikut
menentukan intensitas persaingan dalam bentuk tuntutan terhadap
kualitas, waktu pengiriman, layanan, dan cara pembayaran.

49
Lady.Aghani menawarkan rentang harga yang berbeda pada
setiap produknya, jika pemesanannya menggunakan shopee sudah
pasti biayanya berbeda pada setiap orang tergantung jumlah, dan
lokasi konsumen, dimana harga ini sudah sesuai aplikasi tersebut.
Selain itu, Lady.Aghani juga menawarkan diskon 11% untuk tetap
menarik hati pembeli, jadi keberadaan dan jumlah dari konsumen
mempengaruhi harga barang juga.

4. Persaingan Antar Anggota Industri


Anggota industri adalah perusahaan yang sudah terjun di
arena industri tertentu memperebutkan pasar yang ada. Lady.Aghani
berusaha merebut hati konsumen dengan memperhatikan juga
keberadaan para kompetitor. Lady.Aghani berusaha mengimbangi
produk kompetitor dengan lebih baik, yang ditunjukkan dari kualitas
barang, design, dan harga yang sesuai dengan produknya, hal ini
terlihat dari rating yang baik diperoleh pada sosial media shoppe, dan
respon positif para pembeli tasbih digital.

5. Strategi Penantang Pasar


Untuk mencapai sasaran , penantang pasar dapat menyerang
pemimpin pasar menyerang sesama penantang pasar yang kurang
bagus kinerjanya atau menyerang pasar biasa saja yang mengungguli
pemimpin pasar, dan pada akhirnya justru menjadi pemimpin pasar.
Strategi yang dilakukan oleh Lady.Aghani dengan memberikan
diskon 11% dengan minimal pembelian dan harga yang terjangkau
dengan kualitas bahan yang jarang dipakai oleh kompetitor, ditambah
dengan design yang limited edition yang tidak ada di perusahaan
manapun. Lady.Aghani juga sering melakukan promosi melalui
sosial media misalnya instagram, shoope, tokopedia karena dijaman

50
sekarang ini, sosial media bisa menyebarkan informasi dengan sangat
cepat.

6. Pengambilan keputusan
1. Tingkat Pengambilan keputusan
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh
bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembelian dan
mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen
melakukan keputusan pembelian. Secara khusus, pemasar harus
mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-
jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses
pembelian.
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen spesifik,
yaitu:
a) Pemecahan masalah yang luas/ Masalah Ekstensif
Konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk
menetapkan serangkaian kriteria yang berguna menilai merek-
merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai mengenai
setiap merek yang akan dipertimbangkan.
Saat konsumen mencari informasi mengenai produk apa
saja, dan membutuhkan review yang jelas serta sumber produk
yang sudah terjamin kualitasnya, Lady .Alghani bisa menjadi
pilihan yang pas. Karena ini merupakan produk tasbih digital
yang ringan, mudah didapat, kualitas dan harga sesuai, produk
yang sudah terjamin, dan bisa diakses dari banyak sumber baik
secara direct selling ataupun indirect selling. Kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama dari produk ini, sehingga
pelanggan bisa menyampaikan pendapat, dan komentar dan bisa
mendapatkan retur produk jika produk mengalami kerusakan.

51
b) Pemecahan masalah yang terbatas
konsumen tetap menetapkan kriteria dasar untuk menilai
kategori produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
Lady.Alghani , berbeda dengan kompetitor lainnya ,
Lady.Aghani menjamin kualitas nya ,saat promosi benar- benar
melihat kualitas, kerapian, dan manfaat dari bahan yang
digunakan. Karena diproduksi satu , dan hanya satu tasbih
tersebut modelnya, jadi keunggulannya itu juga gak bakalan
sama dengan yang lain. Selain itu Lady.Alghani juga
memberikan banyak diskon tanpa minimal pembelian.

c) Perilaku sebagai respon yang rutin


Konsumen telah mempunyai beberapa pengalaman
mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang
ditetapkan dengan baik untuk menilai berbagai merek yang
sedang mereka pertimbangkan.
Lady.Alghani tidak hanya dipasarkan di wilayah Palembang
saja, namun juga sudah mulai melebarkan sayap ke berbagai kota di
Indonesia misalnya Jawa, Magelang dan Bekasi.Untuk mendapatkan
pelanggan tetap sangat memungkinkan mengingat kualitas dari tasbih
digital yang ditawarkan. Terlebih tasbih digital ini menggunakan
bahan yang unik, dan berkualitas mengenalkan tasbih digital ini
kepada masyarakat tidaklah sesuatu yang sulit dilakukan.
Lady.Aghani menawarkan tasbih digital yang tidak ditawarkan oleh
kompetitor lainnya.

2. Model Pengambilan Keputusan


Model dalam pengambilan keputusan konsumen terdiri dari
tiga komponen utama, yaitu:
a) Memasukkan (input)

52
Komponen ini mempunyai berbagai pengaruh luar yang
berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan
mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan perilaku konsumen yang
berkaitan dengan produk. Yang utama dalam faktor memasukkan
ini adalah berbagai kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh
sosiobudaya di luar pemasaran.
Dengan memasarkan produk Lady.Aghani terutama
mempromosikannya di berbagai media sosial, konsumen akan
mendapatkan banyak informasi mengenai produk ini. Hal
tersebut akan cukup mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli produk Lady.Aghani.
b) Proses
Komponen ini berhubungan dengan cara konsumen
mengambil keputusan. Konsumen akan melalui berbagai banyak
pertimbangan dan evaluasi dalam mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk.
Produk Lady.Aghani menawarkan berbagai nilai dari segi
kualitas bahan yang digunakan, kerapian, keamanan barang, dan
ketahanan. Produk ini akan memberikan banyak pertimbangan
kepada konsumen dalam keputusannya untuk membeli produk
Lady.Aghani atau tidak.
c) Keluaran (output)
Komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian
yang berhubungan erat, yaitu perilaku pembelian dan penilaian
pasca pembelian. Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.
Konsumen akan melakukan evaluasi terhadap produk
Lady.Aghani untuk memutuskan akan membeli kembali produk
ini atau tidak. Oleh karena itu produk Lady.Aghani perlunya

53
meningkatkan kualitas dan kreativitas produk secara
berkesinambungan.

3. Tahapan Pengambilan Keputusan


Terdapat 3 tahapan pengambilan keputusan konsumen.
a) Butuh pengakuan
Kesadaran konsumen bahwa ada perbedaan antara “apa
adanya” dan “apa yang seharusnya”. Produk Lady.Aghani
dengan memberikan pelayanan menggunakan bahan dasar manik
swarovski memberikan pengakuan bahwa produk ini adalah
tasbih digital dengan kualitas yang baik, terutama dibuat dengan
design sendiri, sehingga memberikan kepercayaan orang untuk
membeli produk ini. Selain itu pembeli dari produk ini bukan
hanya dari daerah Palembang saja namun sudah meroket ke
daerah diluar kota Palembang.
b) Pencarian Pra Pembelian
Suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan
konsumen dimana konsumen merasakan kebutuhan dan secara
aktif mencari informasi mengenai produk yang akan membantu
memuaskan kebutuhan itu.
Konsumen yang ingin membeli suatu produk tasbih
digital dengan kualitas barang yang baik, unik , limited edition,
menjamin kepuasan konsumen, dan memberikan banyak diskon
dengan minimal pembelian bisa didapatkan di toko
Lady.Aghani.
c) Evaluasi Alternatif
Sebuah tahap yaitu konsumen membuat proses keputusan
dimana konsumen menilai manfaat yang akan diperoleh dari
setiap alternatif produk yang dipertimbangkan.

54
Lady.Aghani memberikan beberapa manfaat. Pertama
dalam segi nilai praktis, produk ini memiliki packaging berbahan
karton yang ringan sehingga tidak menyulitkan dalam proses
pembelian. Kedua, dari segi kualitas, bahan, design, harga ,
praktis, tasbih digital dari Lady.Aghani menjadi pilihan yang
baik.

55
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Penelitian yang meneliti terkait dengan salah satu entrepreneur di
Indonesia, yaitu seseorang yang memiliki produknya sendiri berupa tasbih
digital. Tasbih digital memang dapat dikatakan sangat bermanfaat bagi para
pemakainya. Pada penelitian ini, para peneliti mendapatkan banyak informasi
beragam yang didapatkan dari observasi dan wawancara kepada pemilik produk
tasbih digital tersebut. Bermula dari hasil observasi yang didapatkan untuk
melihat komentar atau pandangan para pembeli terkait dengan produk tersebut,
dan ditemukan bahwa produk ini telah mendapatkan bintang lima dari hasil
produk, setelah itu ditemukan adanya komentar-komentar yang terbilang positif
terkait dengan produk tasbih digital ini, seperti halnya produk dinilai sangat
cantik, dapat berfungsi dengan baik, produk tasbih digital itu bagus, tidak
mengecewakan, dan juga pengemasan dalam mengirimkan produk ini sangat rapi
serta aman. Selain penilaian produk, para peneliti juga mengobservasi platform
instagram dari produk ini, diketahui bahwa nama instagram yang penjual
gunakan, adapun jumlah dari followers dan following serta jumlah post yang
telah dipublish dan berkaitan dengan produk yang sedang dijualnya, selain itu
dapat juga diobservasi terkait dengan feeds instagram yang digunakan penjual
untuk menarik peminat pembeli.
Penelitian ini juga menggunakan wawancara sebagai metode
pengumpulan data, diketahui bahwa para peneliti membuat beberapa pertanyaan
yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan produk,
lalu awal mula produk tersebut dapat dijual ke khalayak umum, lalu bagaimana
entrepreneur melakukan riset pasar, selain itu ingin tahu pengetahuan yang
berkaitan dengan dunia bisnis yang mungkin saja dimiliki oleh entrepreneur.
Selain itu para peneliti juga mendapatkan data terkait dengan pemasaran produk
yang ditinjau dari jenis kelamin, tingkat usia, demografi pembeli serta status

56
sosial pembeli. Para peneliti juga mendapatkan informasi terkait dengan strategi
yang dilakukan oleh entrepreneur dalam memasarkan produknya, Tidak lupa
peneliti juga mengkaji unsur dari 4P yaitu product, price, promotion dan place.
Peneliti juga mengkaji apa saja masalah yang mungkin saja didapatkan saat awal
peluncuran produk dan cara entrepreneur mengatasi masalah saat ini ataupun
saat awal peluncuran produk, selain itu peneliti juga mendapatkan hasil terkait
dengan pasang surut dalam menjalankan bisnis produk tasbih digital ini, selain
itu peneliti juga menganalisis finansial usaha, kelemahan, serta peluang dari
penjualan produk tasbih digital tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan bahwa
entrepreneur tersebut terinspirasi untuk memproduksi produk tasbih digital yang
berawal dari kebiasaannya yang menggunakan tasbih digital, tetapi ia merasa hal
tersebut terlalu biasa jadi ia mencoba memproduksi produk yang lebih menarik.
Entrepreneur tersebut juga telah melakukan riset pasar dengan melakukan
perbandingan harga bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi tasbih
digitalnya. Entrepreneur tersebut juga menggunakan berbagai strategi pemasaran
melalui berbagai marketplace dan media sosial seperti shopee, tokopedia maupun
instagram. Dalam memproduksi produk tentunya produsen memiliki berbagai
masalah maupun pasang surut, tetapi dari masalah yang terjadi produsen mampu
mengatasi dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan untuk kedua kalinya.

B. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dalam membuat guidebook
wawancara pada bagian indikator dilakukan sesuai dengan materi psikologi
konsumen secara, agar mempermudahkan dalam analisis hasil wawancara
yang telah didapatkan.
2. Dalam menggunakan teori yang akan dianalisis sebaiknya disesuaikan
dengan teori psikologi konsumen.
3. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan proses pengambilan data secara
langsung agar menghindari bias.

57
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa
Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Liang, T. P., & Lai, H. J. (2002). Effect of store design on consumer


purchases: An empirical study of on-line bookstores. Information and
Management, 39(6), 431–444. https://doi.org/10.1016/S0378-7206(01)00129-
X

Mardia, M., Hutabarat, M. L. P., Simanjuntak, M., Sipayung, R., Saragih, L.,
Simarmata, H. M. P., ... & Weya, I. (2021). Strategi Pemasaran. Yayasan Kita
Menulis.

Sumarwan, U. (2014). Model Keputusan Konsumen. In Perilaku konsumen(1st ed.,


pp. 1–41). Universitas Terbuka

Suryanto, B., & Daryanto (2019). PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta
Thoha, A. (2020). Buku Ajar Pengantar Bisnis.

Wong, Jony, 2010, Internet Marketing for Beginners, Elex Media Komputindo,
Jakarta.

Yulianita, E. P. (2020). Izin Kegiatan Usaha Perdagangan Bagi Usaha Online. Jurist-
Diction, 3(5), 1645-1662.

Reza, T. S., & Hermawansyah, W. (2019). Masa Depan Bisnis Kreatif di Era
Revolusi Industri 4.0 Ditinjau dari Kebijakan Sektor Publik, Bisnis dan
Perpajakan. Majalah Ilmiah Bijak, 16(1), 48-52.

58
LAMPIRAN
A. Dokumentasi selama wawancara

59
60
B. Guidebook Wawancara

Tujuan Indikator Pertanyaan

Untuk Mengetahui produk 1. Tasbih digital yang belum di desain atau di


mengetahui kasih manik-manik itu pusatnya dari mana?
produk digital produksi sendiri atau ambil ke distributor?
secara umum 2. Apa alasan Anda memilih desain dengan
manik-manik tersebut?
3. Proses pembuatannya berapa lama?
4. Pada produk ini mengapa ada rentang
harga?
5. Pemilihan tipe manik-maniknya seperti apa?
6. Pemilihan warna manik-maniknya seperti
apa?
7. Apa packaging yang Anda gunakan untuk
produk Anda?

Untuk sejarah 1. Bagaimana awal mula Anda punya ide


mengetahui (awal mula bisnis untuk memulai bisnis tasbih digital ini?
sejarah terbentuk) 2. Menurut Anda seberapa penting produk ini
(awal mula bisnis bagi target pasar?
terbentuk)

Untuk Riset pasar 1. Apakah anda telah melakukan perbandingan


mengetahui riset harga dalam membeli bahan untuk produksi
produk produk tasbih digital?
2. Setelah anda melakukan perbandingan harga
apa yang anda lakukan lagi?

Untuk Pemahaman awal 1. Produk tasbih digital disasarkan untuk


mengetahui dunia bisnis kalangan seperti apa?
pemahaman awal 2. Menurut Anda seberapa besar daya tarik
owner produk? produk tasbih digital di era sekarang?

Untuk Segmentasi pasar 1. Produk tasbih digital ini disasarkan untuk


mengetahui laki-laki, perempuan atau keduanya?
segmentasi pasar 2. Produk tasbih digital ini disasarkan untuk
produk usia berapa?
3. Produk tasbih digital ini disasarkan untuk di
wilayah palembang saja atau di wilayah
manapun bisa?
4. Produk tasbih digital ini disasarkan untuk
status sosial ekonomi yang seperti apa?

61
(apakah pendapatan tinggi, sedang atau
rendah)

Untuk Strategi Pemasaran 1. Apa jalur Strategi promosi Anda saat


mengetahui Produk memulai bisnis ini?
strategi 2. Menurut anda apa keunggulan produk tasbih
pemasaran digital ini saat mempromosikan produk?
produk 3. Seberapa besar kondisi persaingan dengan
toko lain yang bergerak dalam industri yang
sama?
4. Strategi apa yang Anda lakukan untuk
menghadapi pesaing bisnis yang cukup
banyak saat ini? (cara menghadapi pesaing)
5. Sistem pembeliannya menggunakan sistem
seperti apa? (ready stock atau open po?)
6. Misalnya ada yang beli borongan, kira-kira
ada bonus gak? minimal beli brp?
7. Bagaimana cara Anda untuk
mempertahankan pelanggan atau menarik
pelanggan baru?

Untuk Unsur product 1. Bagaimana cara membedakannya dengan


mengetahui salah pesaing yang menjual tasbih digital juga?
satu unsur dari
strategi 4P

Untuk Unsur price 1. Apakah harga yang ditetapkan dapat


mengetahui salah membuat konsumen bingung untuk membeli
satu unsur dari (sebelum konsumen beli produk kira-kira
strategi 4P konsumen mikir dulu nggak dengan harga
yang telah ditetapkan)
2. Harga jual sekarang membuat Anda rugi
tidak? Kenapa?

Untuk Unsur Place 1. Apa alasan anda memilih untuk menjual


mengetahui salah produk di Instagram dan Shopee?
satu unsur dari
strategi 4P

Untuk Masalah awal saat 1. Waktu awal peluncuran produk (jualan) ada
mengetahui peluncuran produk masalah tidak?
masalah awal
saat peluncuran
produk

62
Untuk Mengatasi masalah 1. Tadi telah Anda jelaskan terdapat masalah
mengetahui cara awal peluncuran saat awal peluncuran produk, apa hal yang
mengatasi produk kamu lakukan untuk mengatasi masalah itu?
masalah awal
yang telah terjadi

Untuk Permasalahan 1. Saat ini ada tidak masalah dalam menjalani


mengetahui bisnis saat ini bisnis produk tasbih digital?
masalah bisnis
saat ini

Untuk Pasang Surut bisnis 1. Bagaimana target penjualan yang Anda


mengetahui lakukan?
pasang surut 2. Pernah gak target tersebut tidak tercapai?
bisnis 3. Apa yang anda lakukan ketika produk yang
dijual tidak sesuai target?

Untuk Finansial Usaha 1. Bagaimana cara anda menentukan harga


mengetahui produk tasbih digital ini?
Finansial Usaha 2. Berapa harga packaging dari produk digital
tasbih ini?
3. Berapa persen Anda mengambil keuntungan
dari produk tasbih digital ini?
4. Bagaimana cara anda melakukan pencatatan
dalam arus kas keuangan (pemasukan dan
pengeluaran)

Untuk Kelemahan produk 1. Tenggat waktu yang dibutuhkan dalam


mengetahui membuat produk dan kesesuaian dengan
kelemahan pesanan konsumen (sesuai tidak tenggat
produk waktunya atau kayak jumlah karyawannya
2. Menurut Anda produk digital tasbih ini ada
kelemahan tidak?
3. Bagaimana cara Anda mengatasi kelemahan
itu?

Untuk Peluang 1. Apa harapan Anda kedepannya pada produk


mengetahui tasbih digital ini?
peluang 2. Apa yang anda lakukan agar harapan
tersebut tercapai?

63
C. Verbatim atau Hasil Wawancara
Indikator Pertanyaan Jawaban

Mengetahui Tasbih digital yang belum di Kalau manik-manik dirangkai sendiri,


produk desain atau di kasih manik- tetapi manik-maniknya beli pada satu
manik itu pusatnya dari toko, begitu juga untuk tasbih digital
mana? produksi sendiri atau yang belum dirangkai itu beli pada
ambil ke distributor? satu toko.

Apa alasan Anda memilih Berdasarkan hasil survei yang telah


desain dengan manik-manik dilakukan oleh saya itu di kota
tersebut? palembang terutama, belum ada yang
menjual tasbih digital yang
menggunakan manik-manik, hanya
ada seperti penjualan produk tasbih
digital biasa yang polos, jadi saya
membuat produk tasbih digital yang
langka dan limited di kota palembang
khususnya.

Proses pembuatannya Proses pembuatan tasbih digital


berapa lama? memakan waktu sekitar waktu 2 bulan

Pada produk ini mengapa 1. Karena bahan untuk produksi


ada rentang harga? tasbih digital itu tidak ada dijual di
palembang, jadi harus membeli ke luar
sumatera yaitu di pulau jawa, jadi
itulah salah satu alasan kenapa saya
meletakkan rentang harga yang
kadang lebih tinggi
2. Model yang digunakan tidak
ada di toko-toko lain, serta model-
model hanya ada satu tidak ada yang
sama, itulah alasan saya ngasih harga
yang cukup tinggi dibandingkan toko-
toko lainnya.

Pemilihan tipe manik- Saya lebih menggunakan manik-


maniknya seperti apa? manik swarovski karena cocok untuk
tasbih yang butuh manik-manik yang
ukurannya kecil saja. Kebetulan
manik-manik swarovski itu ukurannya
kecil.

64
Pemilihan warna manik- Karena dari saya sendiri saya suka
maniknya seperti apa? banget dengan warna yang pastel-
pastel, jadi untuk warna tasbih-
tasbihnya saya tetapin aja warna pastel
aja karena enak dilihat, tapi ada juga
warna yang lumayan tua, tetapi saya
kurang untuk produksi warna yang
seperti itu.

Apa packaging yang Anda Untuk packaging saat ini hanya kardus
gunakan untuk produk kotak, bubble wrap, dan aksesoris
Anda? lainnya seperti stiker dan card thank
you.

Mengetahui Bagaimana awal mula Anda Awalnya karena saya senang


sejarah punya ide untuk memulai menggunakan tasbih digital, terus saya
(awal mula bisnis bisnis tasbih digital ini? merasa kayak polos banget kayak
terbentuk) kurang menarik kalau di bawa
kemana-mana, jadi saya cari tahu dulu
di online shop tentang tasbih ini, terus
ketemulah tasbih digital swarovski ini
dan itulah jadi referensi saya, terus
cari tahu apa bahan produksinya di
toko online. Jadi awalnya itu karena
hoby terus pengen cari yang lebih unik
lagi.

Menurut Anda seberapa Tasbih digital ini kan merupakan salah


penting produk ini bagi satu alat untuk kita ibadah bagi yang
target pasar? muslim, jadi itu tergantung pribadi sih,
jadi kalau pribadi yang hobinya setiap
saat dzikir pasti nganggap tasbih itu
penting karena waktu senggang dikit
bisa kita gunakan.

Riset Pasar Apakah anda telah Sebelumnya telah melakukan


melakukan perbandingan perbandingan harga melalui
harga dalam membeli bahan keuntungan. Untuk biaya manik-
untuk produksi produk manik per bungkus kecil adalah
tasbih digital? 10.000 rupiah dan satu bungkus kecil
ini bisa dibuat untuk dua tasbih. Untuk
biaya packaging kurang lebih
menghabiskan total 30.000 rupiah.
Kemudian dipertimbangkan juga dari
biaya mainanya, lem, packaging, dan

65
kardus serta jasa pembuatannya yang
cukup lama karena menggunakan
proses pengeleman.

Setelah anda melakukan Mempertimbangkan dari faktor


perbandingan harga apa sulitnya menemukan bahan produksi
yang anda lakukan lagi? yang dibutuhkan di Palembang. Saya
bahkan sudah pernah mencari-cari
bahan produksi di Palembang tapi
tidak menjumpainya. Jadi,saya benar-
benar harus memesannya dari luar.
Nah itu pemesennya bukan pas kita
butuh terus langsung ada, dan juga
mempertimbangkan ongkirnya yg
ditetapkan. Misalnya 50.000
pembelian baru dapat gratis ongkir.

Pemahaman awal Produk tasbih digital Kalau saya ini menjual pada kalangan
dunia bisnis disasarkan untuk kalangan terutama perempuan sih, perempuan
seperti apa? muslim yang sekitar umur SMA lah
sampai dewasa banyak juga yang
menggunakannya.

Menurut Anda seberapa Kalau menurut saya, lumayan banyak


besar daya tarik produk yang tertarik sih soalnya banyak yg
tasbih digital di era nanya dan setiap hari tuh banyak yg
sekarang? nanya seperti ‘kak kapan produksi,
kak kapan produksi’ karena kan
memang sudah bilang sebelumnya
kalau tasbih digital ini hanya satu
(modelnya hanya satu), jadi kalo udah
abis ya ga bakal ada lagi model
tersebut, jadi buat yang baru lagi gitu.

Pemasaran Produk Produk tasbih digital ini Tidak menutup kemungkinan tasbih
disasarkan untuk laki-laki, digital ini dipasarkan untuk pria,
perempuan atau keduanya? meskipun target awalnya adalah
wanita. Mungkin lebih banyak laki-
laki membeli untuk cewenya
sih.Sejauh ini pelanggan atau pembeli
adalah kebanyakan wanita.

Produk tasbih digital ini Yang pernah beli di Rahmah , yang


disasarkan untuk usia Rahmah lihat ya kak, itu banyaknya
berapa? anak sekolah dan ibu- ibu gitu .Tidak

66
ada target usia penjualan, semua
kalangan usia bisa membeli tasbih
digital ini, namun kebanyakan yang
membeli adalah kalangan anak SMA

Produk tasbih digital ini Kalau selama penjualan ini ada sih
disasarkan untuk di wilayah yang dari luar kak, jadi memang Di
palembang saja atau di Indonesia menggunakan toko online
wilayah manapun bisa? shopee jadi emang banyak yang beli
dari Jawa, Magelang dan Bekasi .

Produk tasbih digital ini Waktu pas awal banget , Rahmah


disasarkan untuk status jualnya dengan harga pas awal yang
sosial ekonomi yang seperti sama dengan harga tasbih yang
apa? lainnya , yaitu 25.000 tapi kalau
secara perlahan Rahmah menaikkan
karena menggunakan bahan yang
berbeda dan tentunya mempengaruhi
harga tasbih ini juga Dan ini
menggunakan ketelitian yang tinggi
kak dan cukup rumit kak, dan
kesabaran yang lumayan .

Strategi Apa jalur Strategi promosi Kalau target Rahma saat ini , apa itu
Pemasaran Produk Anda saat memulai bisnis namanya terus menaikkan promosi
ini? Rahmah sih dibidang toko online shop
itu karena memang di toko online
shop itu , seperti shoppe , tokopedia,
dan lain- lain memang sedang naik
daun.

Menurut anda apa Keunggulan dari yang ini, yang pasti


keunggulan produk tasbih Rahmah menjamin kualitasnya kak ,
digital ini saat kalau pas promosi benar- benar
mempromosikan produk? melihat kualitasnya dahulu , terus
kerapiannya, serta manfaatnya dan
juga bahannya itu , Rahma jamin
limited edition. Karena hanya Rahmah
produksi satu , dan hanya satu tasbih
tersebut modelnya, jadi
keunggulannya itu juga gak bakalan
sama dengan yang lain.

Seberapa besar kondisi Yang pasti harganya sih kak yang


persaingan dengan toko lain cukup jauh, tapi Rahmah lihat eh

67
yang bergerak dalam harga menentukan kualitas ya kak
industri yang sama? jadi, Rahmah lihat walaupun harganya
lumayan tapi kualitasnya tetap
InsyaAllah eh bisa menentukan
kualitas nya gitu.

Strategi apa yang Anda Yang pasti Rahmah itu ada kayak tiap
lakukan untuk menghadapi - tiap hari untuk memberikan diskon,
pesaing bisnis yang cukup dan Rahmah kasih tip.
banyak saat ini?

Sistem pembeliannya Sistemnya itu bukan pre order, jadi


menggunakan sistem seperti memang barang barang sudah restock
apa? sebelumnya.

Misalnya ada yang beli Gak ada minimal diskon, misalnya di


borongan, kira-kira ada Shopee sudah langsung ada diskon
bonus gak? minimal beli 11% . Itu yang menjadi daya tariknya.
brp?

Bagaimana cara Anda untuk Kalau Rahmah sih selalu menjual


mempertahankan pelanggan kualitasnya sih kak, jadi kalau sudah
atau menarik pelanggan terkenal kualitasnya bagus, jadi
baru? pelanggannya juga bakalan balik
kekita.

Unsur Product Bagaimana cara Baik, kalau rahma liat ya, rahma liat
membedakannya dengan dengan produksi-produksi yang kain,
pesaing yang menjual tasbih terutama kerapihan ya kak. Kalau
digital juga? yang rahma liat kalau yang rahma buat
tuh pasti ehmm mengutamakan
kerapihan, kalau yang lain tuh menjual
harga yang rendah namun
kerapihannya menurut rahma kurang
serta yang rahma jual ini ya yang tadi
cuma satu kalau yang lain tuh
harganya rendah namun yang dijual
itu banyak modelnya seperti itu

Unsur Price Apakah harga yang Ada, pasti pernah ada kak. Jadi ya
ditetapkan dapat membuat tetap rahma dengar kalau menjelaskan
konsumen bingung untuk lagi kalau keunggulan dari tasbih
membeli tersebut hanya satu serta kerapihan
dan kualitas itu bakal terjamin. Jadi
kalau misalnya rusak saat pembelian

68
bisa langsung kirim ulang lagi gitu

Harga jual sekarang Pas awal-awal sih kak, untuk


membuat Anda rugi tidak? menyamakan tasbih rahma dengan
Kenapa? tasbih- tasbih yang lain. Bener bener
menyamakan namun keuntungannya
sangat tipis gitu sih kak.Pas awal-awal
ngerintis aja sih kak. Untuk sekarang
sudah stabil

Unsur place Apa alasan anda memilih Baik, kalau instagram pasti semuanya
untuk menjual produk di itu pada menggunakan instagram,
Instagram dan Shopee? siapa sih yang gak gunain instagram
zamans sekarang lagi, jadi untuk
insightnya sendiri instagram itu cukup
lah untuk menarik orang. Kalau
shopee pun kita tau kalau hari-hari ada
gratis ongkir, jadi siapa sih yang gak
mau belanja dengan gratis ongkir, jadi
rahma menggunakan platform itu
untuk saat ini.

Masalah awal saat Waktu awal peluncuran Ya kak ada, waktu itu pernah
peluncuran produk (jualan) ada masalah mengalami kerugian saat
produk tidak? mengaktifkan gratis ongkir ternyata
ditanggung oleh penjual, dan itu tuh
kirimnya ke Kalimantan, jadi malah
bukan dapat untung malah minus, gitu
sih kak, Jadi karena salah
mengaktifkan pada saat itu, saat
pertama kali mencoba platform shopee

Mengatasi Tadi telah Anda jelaskan Rahma lebih ke… lihat survei di
masalah awal terdapat masalah saat awal youtube sih kak, lebih banyak cari cari
peluncuran peluncuran produk, apa hal gimana sih gunain shopee untuk akun
produk yang kamu lakukan untuk penjual, karena kan beda akun penjual
mengatasi masalah itu? dengan akun pembeli untuk
pengaturannya, lebih banyak belajar
lagi.

Permasalahan Saat ini ada tidak masalah Alhamdulillah, kalau untuk saat ini
bisnis saat ini dalam menjalani bisnis tidak ada sih kak
produk tasbih digital?

69
Pasang Surut Bagaimana target penjualan Target yang rahmah lakukan yaitu
bisnis yang Anda lakukan? setiap harinya terus menaikkan
produksi di shopee tuh akan ada fitur
promosi dinaikkan, nah itu selalu
dinaikkan terus. Jadi kalo orang
mencari tasbih itu produk rahmah
bakal muncul paling atas

Pernah gak target tersebut Pas awal-awal iya karena untuk


tidak tercapai? merintiskan kan emang susah, kalo
sekarang si Alhamdulillah udah
sekitar 600 orang di shopee yang
sudah melihat produk ini.

Apa yang anda lakukan Yang pastinya terus membuat review


ketika produk yang dijual di instagram, di shopee, buat-buat
tidak sesuai target? video tentang tasbih tersebut.

Finansial Usaha Bagaimana cara anda Menentukannya tuh pertama, catat


menentukan harga produk dulu bahannya berapa, packing nya
tasbih digital ini? berapa, jasanya berapa, sedangkan
ongkirnya berapa. Dan saat
menggunakan toko online tersebut kita
dapat biaya admin sekitar 5%, jadi
dapat potongan juga. Jadi dihitung
dulu keseluruhan atau dibuat
pembukuaan terlebih dahulu.

Berapa harga packaging dari Kalau dihitung-hitung bisa nyampai


produk digital tasbih ini? 10rb. Untuk kardusnya aja itu biaya
nya 5rb, bubble wrap nya juga 5rb,
belum lagi kayak stiker-stiker itu bisa
beberapa ribuan gak sampai 10rb. Jadi
sekitar 10rb-30rb untuk packing nya
aja.

Berapa persen Anda Keuntungan yang diambil sekitar


mengambil keuntungan dari 10%.
produk tasbih digital ini?

Bagaimana cara anda Jadi kalo ada yang beli langsung


melakukan pencatatan dicatat, dan saat mau mengeluarkan
dalam arus kas keuangan juga seperti mau beli barang
produksinya dicatat juga. Jadi tahu

70
berapa pengeluarannya dan
pendapatannya berapa. Jadi kalo
misalnya pengeluarannya 100rb,
pendapatannya 200rb berartikan 100rb
nya bisa untuk di tabung.

Kelemahan Tenggat waktu yang Kalo untuk tasbih bisa 2-3 hari, kalo
produk dibutuhkan dalam membuat untuk misalnya ditempel satu-satu kan
produk dan kesesuaian itu menggunakan lem, jadi untuk lem
itu bener-bener kering gak lengket lagi
dengan pesanan konsumen
itu bisa memakan 2 hari, terus nanti
ditambah lagi lem untuk hiasannya,
nah itu memakan 1 hari juga, jadi total
sekitar untuk tasbih itu 3 harian lah, 2-
3 hari.

Menurut Anda produk Kelemahan ada, yang pasti tasbih


digital tasbih ini ada digital ini gak bisa diganti batre nya,
kelemahan tidak? tapi bertahan lama

Bagaimana cara Anda Ngatasin kelemahannya, rahma cari


mengatasi kelemahan itu? tasbih yang cukup bagus untuk
digunakan baterainya itu tahan lama.
Jadi, kalau pun misalnya sudah 2
tahun, insya allah gak akan habis
baterainya

Peluang Apa harapan Anda Harapan rahma pasti terus


kedepannya pada produk berkembang, terus berinovasi, dan
tasbih digital ini? semakin laris dan jaya

Apa yang anda lakukan agar Yang pastinya untuk kunci jualan ini
harapan tersebut tercapai? pastinya harus konsisten sih, kalo
seorang penjual gak konsisten gak
akan laris, gak akan jaya, gak bakalan
sukses. Jadi, untuk penjual ini
walaupun saya masih merintis tetep
harus konsisten, tapi karena konsisten
adalah kuncinya.

Pertanyaan Apakah Anda melakukan Iya, pastinya selalu melakukan


tambahan evaluasi setiap bulan atau evaluasi. Misalnya rahma membeli
setiap minggu terhadap produk lem yang kurang bagus, berarti
diganti produk lem lainnya, agar saat
penjualan anda?

71
ditempel manik-manik tersebut gak
lepas. Jadi, pastinya evaluasi itu ada
terus tiap bulannya

72

Anda mungkin juga menyukai