Dosen Pengampu:
Indra Prapto Nugroho, S.Psi., M.Si
Disusun Oleh:
Sisdelina Pijartara M 04041181924007
Shafa Alya 04041281924025
Rahma Mitra Azharia 04041281924027
Ria Sagita Sirait 04041281924035
Fitriyani Mardhatillah 04041381924043
Nehemia Simanjuntak 04041381924049
Kelas:
Psikologi A 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir
Psikologi Konsumen yang berjudul “Analisis Entrepreneur Produk Tasbih Digital
Lady.Aghaniy ”
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang peneliti alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga peneliti mampu menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu
peneliti pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada
dosen pembimbing blok Psikologi Konsumen yaitu Indra Prapto Nugroho, S.Psi.,
M.Si. Serta kepada teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan kepada
peneliti demi terselesaikannya tugas akhir psikologi konsumen ini.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan tugas akhir psikologi konsumen ini meskipun demikian hal ini merupakan
pengalaman yang sangat berharga untuk menuju yang lebih baik. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi
kesempurnaan dan pengembangan lebih lanjut.
Tim Peneliti
ii
DAFTAR ISI
iii
5. Hasil Observasi ......................................................................................... 23
6. Hasil Wawancara ...................................................................................... 26
B. Kaitan Teori dengan Hasil/Pembahasan ........................................................ 33
1. Segmentasi pasar ...................................................................................... 33
2. Strategi 4P ................................................................................................ 35
3. Strategi Pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen ........................... 40
4. Orientasi terhadap Pasar ............................................................................ 44
5. Strategi Pemasaran Bersaing ..................................................................... 47
6. Pengambilan keputusan ............................................................................. 51
BAB V.................................................................................................................... 56
KESIMPULAN ...................................................................................................... 56
A. Kesimpulan .................................................................................................. 56
B. Saran ............................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 58
LAMPIRAN ........................................................................................................... 59
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kita khususnya bagi para millennials di Indonesia maupun internasional, baik
yang kesehariannya terbiasa dengan internet atau tidak (Hermansyah, 2019).
Salah satu peluang bisnis yang dijalankan melalui dunia maya yaitu
Electronic Commerce atau singkatnya e-commerce. Menurut Wong (2010) e-
commerce adalah proses jual beli dan memasarkan barang serta jasa melalui
sistem elektronik seperti radio, televisi, dan jaringan komputer atau internet.
Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2012) e-commerce adalah saluran
online yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer yang digunakan oleh
pebisnis dalam melakukan aktivitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk
mendapatkan informasi dengan menggunakan bantuan komputer yang dalam
prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam
penentuan pilihan. Hal ini membuat aplikasi jualan online semakin marak di
masyarakat sebagai salah satu contohnya adalah Lazada, Bukalapak, dan lain
sebagainya. Berdasarkan (Jurnal Dedi Irawan, 2017) berbagai jenis e-commerce
yang ada menyebabkan banyaknya pelaku usaha yang melakukan kegiatan
usahanya melalui sistem elektronik, sehingga kebiasaan masyarakat untuk
berbelanja di toko konvensional beralih ke toko online karena lebih praktis dan
efektif.
Kemajuan teknologi dan keberadaan e-commerce yang semakin meluas
di tengah masyarakat memunculkan kebiasaan-kebiasaan baru. Seperti salah
satunya adalah kebiasaan melakukan transaksi jual beli online. Data dari Bank
Indonesia (2021) mencatat bahwa terdapat kenaikan nominal transaksi e-
commerce 29,6% dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 266,3 triliun.
Direktur Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan jumlah konsumen
belanja online di Indonesia yang menggunakan e-commerce mencapai 32 juta
orang pada 2021. Jumlahnya melesat 88 persen dibandingkan 2020 yang hanya
17 juta orang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat 88,1 persen
pengguna internet di Indonesia telah menggunakan layanan e-commerce dalam
membeli sejumlah produk per april 2021.
2
Maraknya e-commerce yang merajalela tersebut tentu memunculkan
perilaku pembelian online. Menurut Liang & Lai (2002), perilaku pembelian
online adalah proses membeli produk atau jasa melalui media internet.
Proses pembelian online memiliki langkah yang berbeda seperti perilaku
pembelian fisik. Kekhasan dari proses membeli melalui media internet
adalah ketika konsumen yang berpotensial menggunakan internet dan
mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka
butuhkan. Pemasar (produsen) yang mengerti perilaku konsumennya
akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk
bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar (produsen)
dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai (Sumarwan, 2014). Hal ini
lah yang mengharuskan produsen untuk melakukan strategi pemasaran secara
tepat sehingga hal tersebut mampu mengarahkan konsumen untuk melakukan
pembelian online dan mampu mempertahankan pelanggan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan owner terhadap produk digital secara umum?
2. Bagaimana sejarah awal mula bisnis terbentuk?
3. Bagaimana riset produk dan pasar bisnis tersebut?
4. Bagaimana pemahaman awal owner mengenai produk yang dijual?
5. Apa segmentasi pasar produk yang dikembangkan owner?
6. Bagaimana strategi pemasaran produk?
3
7. Bagaimana penerapan strategi 4P (product, price, promotion, place) dalam
bisnis yang dikembangkan oleh owner?
8. Bagaimana masalah awal saat peluncuran produk yang dialami owner?
9. Bagaimana langkah yang diambil owner dalam mengatasi masalah awal yang
terjadi ketika memulai bisnis?
10. Apa saja masalah bisnis yang dihadapi owner saat ini?
11. Bagaimana pasang surut bisnis yang dirasakan owner?
12. Bagaimana finansial usaha dari bisnis yang dikembangkan oleh owner?
13. Apa saja kelemahan produk yang dijual owner?
14. Bagaimana pandangan owner terhadap peluang bisnis yang ia kembangkan?
C. Tujuan Penelitian
Terdapat beberapa tujuan dalam penelitian ini.
4
14. Untuk mengetahui pandangan owner terhadap peluang bisnis yang ia
kembangkan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan
sumbangsih pada pengembangan ilmu psikologi terutama psikologi
konsumen, khususnya dalam akan pengembangan ilmu pengetahuan terutama
yang berkaitan psikologi konsumen.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman mengenai bagaimana melakukan bisnis dalam lingkup
psikologi konsumen, terutama mengenai bisnis produk tasbih digital.
Sehingga masyarakat yang memiliki keinginan untuk melakukan bisnis
mengenai tasbih digital memiliki pemahaman serta gambaran dalam
melakukan bisnis tersebut.
b. Bagi Subjek
Bagi subjek, diharapkan penelitian ini mampu dijadikan
pendoman dan evaluasi dalam menjalankan dan memperbaiki cara
melakukan bisnis yang baik kedepannya agar bisnis tersebut mampu
berdiri lama dan menembus pasar internasional.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Segmentasi pasar
2. Segmentasi Demografis
● Usia
Kebutuhan dan minat terhadap produk bervariasi sesuai dengan
usia para konsumen. Usia, terutama usia kronologis, secara tidak
langsung memberikan kekuatan yang mendasari. Khususnya, para ahli
demografis telah menarik perbedaan yang penting antara pengaruh
umur dan pengaruh kelompok.
● Gender
Gender merupakan salah satu variabel segmentasi yang tampak
mata. Peran gender yang kabur bukan lagi merupakan cara yang akurat
untuk membedakan konsumen pada beberapa kategori produk.
● Status Perkawinan
6
Secara tradisional, keluarga telah menjadi fokus kebanyakan usaha
pemasaran, dan bagi kebanyakan produk serta jasa, rumah tangga
terus-menerus merupakan unit pengkonsumsi yang relevan. Para
pemasar telah mengetahui manfaat dari membidik kelompok
berdasarkan status perkawinan, lajang, duda/janda, orang tua tunggal
maupun pasangan suami istri. Beberapa pemasar telah mengatakan hal
tersebut untuk dapat memasarkan produknya.
B. Strategi 4P
Strategi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk tasbih digital
menerapkan unsur 4P yaitu price, product, promotion dan place.
1. Product (produk)
Sebagai produsen tentunya harus membuat produk yang dapat diterima
oleh konsumen. Produk yang dibuat tentunya harus memiliki kualitas yang
baik. Kualitas produk yang baik tentu saya akan memberikan kepuasan yang
tinggi. Sebaliknya, kualitas produk yang buruk akan membuat konsumen
kecewa dan mereka tidak akan melakukan pembelian kembali.
Sebelum produsen menentukan produk apa yang akan diinovasi,
produsen melakukan riset mengenai beberapa hal:
● Produk apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen saat ini
● Apakah produk yang akan dijual dapat memenuhi kebutuhan
konsumen
● Seperti apa bentuk, ukuran maupun warna dari produk yang akan
dijual
7
● Bagaimana cara membedakannya dengan pesaing yang menjual
tasbih digital juga
2. Price (harga)
Harga merupakan salah satu hal yang sensitif dalam sebuah bisnis.
Umunya, konsumen akan menjadikan harga sebagai patokan untuk
membandingkan merk satu dengan lainnya. Sehingga, penting bagi produsen
untuk menentukan harga yang baik, karena harga akan berpengaruh terhadap
penjualan.
Pada produk tasbih digital apakah produsen sebelum menentukan
harga produknya produsen melakukan beberapa hal:
● Melakukan riset dengan membandingkan harga antara tokoh satu
dengan tokoh lainnya.
● Melihat harga pasar dengan mempertimbangkan profit tertentu
● Apakah harga yang ditetapkan cukup membuat konsumen bingung
untuk membeli
● Jika memberikan harga yang telah ditetapkan, apakah akan
memberikan kerugian
3. Promotion (promosi)
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan produk atau
jasa Anda kepada masyarakat. Dengan strategi pemasaran marketing mix 4p
yang baik, maka diharapkan penjualan juga akan meningkat. Kini kegiatan
pemasaran atau promosi lebih mudah dilakukan, Anda dapat memanfaatkan
media sosial seperti Facebook, Instagram, memasang iklan, kerja sama
sponsorship, mengikuti bazar dan banyak lagi.
4. Place (tenpat)
8
Place atau tempat merupakan salah satu unsur P dari marketing mix
atau bauran pemasaran 4P. Tempat atau lokasi merupakan salah satu faktor
penentu bisnis para produsen. Karenanya pilihlah lokasi yang tepat atau yang
pas. Pilihlah lokasi yang strategis dan benar. Lokasi yang strategis merupakan
lokasi yang ramai, dilalui oleh banyak orang. Sehingga calon konsumen
mudah mengakses tempat penjualan produk.
9
Pemasar harus memahami pasar target dengan melihat apa yang menjadi
kebutuhan, apa yang menjadi keinginan dan akhirnya membentuk permintaan
terhadap produk yang ditawarkan. Kebutuhan (needs) merupakan keperluan
mendasar bagi manusia. Orang membutuhkan makanan, udara, air, pakaian dan
tempat tinggal untuk bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat
terhadap rekreasi, pendidikan dan hiburan. Sementara kebutuhan ini bisa
menjadi keinginan (wants) jika kepada mereka dihadapkan beberapa objek
spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Permintaan (demands)
merupakan keinginan yang didukung dengan kemampuan untuk membeli.
2) Produk, jasa atau lainnya
Produk, jasa atau bentuk tawaran lain merupakan respons dari pemasar
yang berusaha membantu memecahkan masalah konsumen dalam bentuk
merancang konsep produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan atau selera
konsumen.
3) Nilai, kualitas, kepuasan
Tawaran pasar akan berhasil jika tawaran itu memberikan nilai dan
kepuasan bagi pembeli yang dijadikan target pasar. Pembeli akan selalu
memilih diantara berbagai tawaran pasar yang dianggap mampu memberikan
nilai yang paling memuaskan. Nilai (value) ditentukan oleh kombinasi kualitas,
kenyamanan, dan harga. Peningkatan kualitas dan pelayanan akan
meningkatkan nilai, sedangkan penurunan harga akan meningkatkan nilai.
4) Pasar, pertukaran, transaksi
Dalam proses pembelian barang tentunya akan adanya proses
pertukaran, yang dilanjutkan proses transaksi. Konsumen membayar sejumlah
harga yang dianggap memadai, dan produsen menerima sebagai pengganti
biaya produksi dan pemasaran dengan keuntungan yang wajar.
10
konsep produksi konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep
pemasaran sosial (Mardia, 2021).
1) Konsep Produksi
Konsep produksi memiliki asumsi bahwa konsumen akan lebih
memilih barang yang didistribusikan secara meluas dan dijual dengan
harga yang murah. Produsen yang berorientasi pada konsep produksi
akan berkonsentrasi pada pencapaian produksi dengan efisiensi tinggi,
biaya rendah, dan distribusi masal.
2) Konsep Produk
Produsen maupun perusahaan yang berorientasi pada konsep
produk menganggap bahwa konsumen lebih memilih tawaran pasar
berupa produk-produk berkualitas tinggi, kinerja bagus dan fitur-fitur
inovatif.. Dengan asumsi ini perusahaan ataupun produsen superior
dan selalu melakukan peningkatan kualitas, kinerja dan tampilan.
3) Konsep Penjualan
Produsen yang berorientasi pada konsep penjualan
menganggap jika konsumen dibiarkan saja dan tidak dipengaruhi,
maka tidak akan membeli produknya lagi. Oleh karena itu, produsen
harus melakukan penjualan dan usaha promosi secara agresif. Konsep
penjualan memiliki asumsi bahwa biasanya menunjukkan keengganan
membeli dan harus diarahkan dan dipengaruhi untuk memutuskan
pembelian.
4) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan konsep yang menjawab
tantangan ketiga konsep sebelumnya. Daripada menggunakan falsafah
produk yaitu “bikin dan jual”, konsep pemasaran bergeser ke orientasi-
pelanggan. Tugas pemasaran bukan mencari pelanggan yang tepat
untuk produknya, tetapi membuat produk yang tepat untuk pelanggan.
Konsep pemasaran memiliki asumsi bahwa kunci untuk mencapai
sasaran perusahaan, perusahaan harus lebih efektif daripada para
11
pesaing dalam menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan
nilai bagi pelanggan kepada pasar target yang dipilih.
5) Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial menganggap bahwa tugas produsen
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan selera pasar target dan
memenuhi kepuasan pelanggan secara lebih efisien dan efektif
daripada para pesaing dengan cara-cara yang mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraan konsumen.
12
● Diferensiasi Produk
Tingkat perbedaan antara produk yang ada di pasar, apakah nyaris
tidak ada perbedaan ataukah ada perbedaan yang signifikan.
● Akses ke Saluran Distribusi
Ada tidaknya distributor . Jika ada seberapa mudah atau
bersediakah distributor mendistribusikan produk dari pendatang baru.
● Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang bisa menghambat atau justru melonggarkan
pendatang baru.
13
F. Pengambilan keputusan
1. Tingkat Pengambilan keputusan
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-
macam faktor yang mempengaruhi pembelian dan mengembangkan pemahaman
mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,
pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-
jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen spesifik, yaitu:
a. Pemecahan masalah yang luas/ Masalah Ekstensif
Konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan
serangkaian kriteria yang berguna menilai merek-merek tertentu dan banyak
informasi yang sesuai mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan.
b. Pemecahan masalah yang terbatas
konsumen tetap menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori
produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
c. Perilaku sebagai respon yang rutin
Konsumen telah mempunyai beberapa pengalaman mengenai kategori
produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan baik untuk menilai
berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.
14
Komponen ini berhubungan dengan cara konsumen mengambil
keputusan. Konsumen akan melalui berbagai banyak pertimbangan dan
evaluasi dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
c. Keluaran (output)
Komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian yang
berhubungan erat, yaitu perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian.
Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen
terhadap pembeliannya.
15
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
A. Observasi
Observasi menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2015) dapat didefinisikan
sebagai dasar ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Marshall (dalam Sugiyono
2013) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku
tersebut. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus akurat, faktual sekaligus teliti tanpa
harus dipenuhi berbagai catatan panjang lebar yang tidak relevan. Menurut Sanafiah
Faisal (dalam Sugiyono, 2015) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi
berpartisipasi, observasi secara terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang
tidak berstruktur. Pada penelitian ini, para peneliti diketahui melakukan observasi
seperti merekam, mencatat dengan sangat baik dengan cara terstruktur maupun semi
terstruktur. Pada penelitian ini, para peneliti juga menggunakan setting online.
Observasi online yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengamati dan melihat
16
review maupun komentar dari sosial media dari produk yang ingin diteliti yaitu
produk tasbih digital tersebut. Observasi dilakukan pada e-commerce Shopee dan
Instagram dengan nama akun Lady.alghaniy. Observasi dilakukan dengan setting
online dikarenakan pemilik produk tidak memiliki toko yang akan diobservasi di
lokasi tersebut.
B. Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono,2015) wawancara dapat didefinisikan
sebagai proses pertemuan antara individu untuk bertukar suatu informasi dan juga ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat menemukan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara diketahui dapat digunakan sebagai salah satu teknik pengumpulan data
yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal terkait responden secara mendalam
(Sugiyono, 2015). Diketahui pula menurut Susan (dalam Sugiyono, 2015) bahwa
penelitian yang menggunakan teknik wawancara, maka peneliti dapat bisa
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterpretasikan situasi fenomena yang diangkat atau yang sedang terjadi, yang
sejatinya tidak bisa ditemukan dengan observasi saja. Dalam penelitian kualitatif
diketahui bahwa, kebanyakan penelitian menggabungkan teknik observasi dengan
teknik wawancara mendalam, yang diketahui bahwa selama peneliti melakukan
observasi, peneliti juga akan melakukan wawancara secara mendalam. Menurut
Esterberg (dalam Sugiyono, 2015) terdapat beberapa macam jenis wawancara yaitu
wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, serta wawancara tidak
terstruktur. Pada penelitian ini para peneliti menggunakan jenis wawancara semi
terstruktur, diketahui bahwa wawancara semi terstruktur memang lebih bebas
daripada wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dan subjek yang diwawancarai akan
dimintai pendapat serta idenya, sedangkan peneliti akan mencatat dan mendengarkan
dengan teliti apa yang dikemukakan oleh subjek atau informan tersebut (Sugiyono,
2015).
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Profil Entrepreneur
Nama : Rahma Ardhia Cahyani
Tempat, tanggal lahir : Duri, 26 maret 2021
Alamat : Jl. Suka Bangun 1 lorong kito
Status : Mahasiswa Aktif
Pendidikan : D3 Manajemen Informatika
Asal Instansi : Politeknik Negeri Sriwijaya
18
Lady Alghaniy mengusung konsep produksi yaitu fokus pada bagaimana
mempengaruhi daya tarik konsumen untuk membeli produk yang dijual. Dalam
produksi, hal yang diutamakan oleh Lady Alghaniy adalah kualitas dan kuantitas.
Menurut owner Lady Alghaniy, produk yang dijual oleh Lady Alghaniy memang
terbilang cukup mahal dibandingkan dengan online shop lainnya, tetapi
sebanding dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Proses produksi toko
ini menggunakan satu orang yaitu pendiri dari usaha bisnis tersebut. Hal itu
disebabkan karena proses produksi yang masih cukup untuk dikerjakan oleh satu
orang saja dan masih bisa menangani dalam pemesanan barang produksi. Sistem
produksi pada usaha ini semuanya masih menggunakan proses manual tanpa
adanya penggunaan mesin-mesin.
Lady Alghaniy menggunakan strategi pemasaran melalui media sosial,
yaitu Instagram dan Tiktok. Pemilik usaha tersebut berusaha untuk membuat
konten yang menarik untuk diupload di media sosial. Konten yang dibuat berisi
produk-produk yang dijual, review produk, proses pengemasan, dan sebagainya
yang berhubungan dengan perkenalan produk. Menurut owner, pemasaran di
media sosial wajib hukumnya, karena daya tarik pembeli lebih besar berada di
media sosial dan sekaligus menjadi daya saing yang baik bagi pelaku usaha yang
lain. Owner juga mengungkapkan bahwa melalui media sosial dapat
mengunggulkan produk yang ia jual, agar calon pembeli dapat melihat berbagai
macam barang-barang produksi serta menampilkan review testimoni dari
pelanggan yang sudah membeli.
Lady Alghaniy dalam melakukan proses pengemasannya menggunakan
takaran. Pengemasan masih secara manual dengan pengemasan barang produk
disesuaikan dengan barang yang di pesan. Setelah produk dikemas, produk akan
dilapisi bubble wrap dan dilapisi lagi dengan packing plastik agar produk sampai
ke tempat tujuan dengan selamat dan tidak ada kerusakan. Tidak lupa saat
pengemasan diberikan juga nomor resi pembeli dan alamat serta nomor
handphone penerima paket.
19
Lady Alghaniy menyediakan pembayaran melalui Shopee dan Grab
Asisten. Pembayaran di Shopee ini dapat melalui Cash on Delivery (COD),
Indomaret, Alfamart, transfer bank, Shopee Pay, Shopee Pay Later, dan kartu
debit/kredit. Customer yang melakukan pembayaran melalui Shopee, produk
akan dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman JNT. Kemudian pembayaran
di Grab Asisten dapat melalui Cash on Delivery (COD) dan transfer Bank.
Customer yang melakukan pembayaran melalui Grab Asisten, produk akan
dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman GRAB.
SWOT ANALISIS
20
warna
4. Founder tidak memiliki marketing background
SWOT ANALISIS
21
- Produk yang dijual limited edition, dengan begitu antar
pembeli yang berbeda akan mendapatkan design tasbih
digital yang berbeda-beda juga
- Memberikan diskon kepada pembeli ketika membeli
produk tasbih digital ini.
- Produk yang dijual bukan dalam sistem pre-order,
melainkan telah dibuat sebelumnya dan sudah ready
stock.
- Tasbih digital bertahan lama
- Penyajian perkenalan produk yang baik kepada
konsumen di social media.
- Memiliki review produk baik di sosial media Instagram
maupun di e-commerce Shopee.
- Menggunakan warna-warna yang sedang trendi seperti
warna-warna pastel untuk tasbih digital.
22
- Dapat menjual ke luar pulau Sumatera, dengan
perkembangan zaman saat ini adanya platform seperti
shopee untuk memasarkan produk tasbih digital.
- Memiliki pelanggan tasbih digital yang loyal.
- Media sosial membantu pemasaran menjadi lebih cepat.
5. Hasil Observasi
Dalam hal ini kami melakukan observasi dengan melihat review maupun
komentar dari sosial media produk tasbih digital tersebut seperti pada e-
commerce Shopee dan Instagram dengan nama akun Lady.alghaniy. Berdasarkan
observasi yang sudah kami lakukan ditemukan bahwa, pada e-commerce shopee
ranting yang diberikan terhadap produk tasbih digital ini adalah bintang lima
yang berarti produk ini bagus dan sesuai dengan ekspektasi konsumen, selain itu
juga komentar-komentar yang diberikan oleh konsumen sangat beragam namun
semua komentar yang ada menyatakan bahwa mereka merasa produk tasbih
digital ini sangat cantik, dapat berfungsi dengan baik, produk tasbih digital itu
bagus, tidak mengecewakan, dan juga pengemasan dalam mengirimkan produk
ini sangat rapi serta aman. Pada pencarian produk mengenai tasbih digital ini di
shopee, toko lady.alghaniy ini merupakan salah satu tokoh yang menjual produk
tasbih digital yang memiliki ranting 5.0/5.0 dari pembeli.
23
Produk Lady.alghaniy dapat dibeli baik melalui platform media sosial dan
e-commerce. Lady.alghaniy memiliki media sosial yaitu instagram dengan akun
yang bernama @lady.alghaniy. Berdasarkan hasil observasi, menemukan bahwa
akun instagram @lady.alghaniy memiliki followers sebanyak 8.014, following
sebanyak 92, dan postingan berjumlah 695 post. Feeds instagram-nya didominasi
oleh warna pastel seperti warna biru, kuning, ungu, dan merah muda. Setiap
postingan produk menggunakan template yang sama. Postingan produk dalam
instagram @lady.alghaniy menggunakan 3 tema feeds. Tema pertama yaitu
template dengan background warna pink motif polkadot pink dengan nama
produknya diletakkan diatas. Tema kedua yaitu masih dengan background warna
yang sama yaitu warna pink dengan motif awan berwarna cream. Lalu ditambah
ada gambar laptop dengan foto produk didalamnya. Tema ketiga yaitu template
dengan background warna ungu muda bermotif bintang putih.
24
Tema 1 Tema 2 Tema 3
Background foto produk menggunakan kain bermotif kotak-kotak warna
merah dan biru, ditambah dengan hiasan bunga palsu. Kemudian caption setiap
postingannya berisi deskripsi produk, kegunaan produk, dan stock produk serta
dibawahnya ditambahi beberapa hashtag.
25
profil tulisan Lady Al Ghaniy. Kemudian bio instagram berisi deskripsi toko dan
link pemesanan.
6. Hasil Wawancara
● Mengetahui Produk
Pada indikator ini apakah manik-manik pada tasbih digital ini
diproduksi atau ambil ke distribusi diketahui bahwa manik-manik yang
akan digunakan dirangkai sendiri oleh narasumber tetapi manik-maniknya
dibeli pada satu toko, begitu juga dengan tasbih digital yang belum
dirangkai. Alasan mengapa narasumber memilih desain dengan manik-
manik tersebut karena berdasarkan hasil survei yang sudah dilakukan oleh
narasumber khususnya di kota Palembang bahwa belum ada yang
menjual tasbih digital menggunakan manik-manik hanya ditemukan
tasbih digital yang polos saja, hal tersebut juga yang membuat produk
26
tasbih digital ini langka dan limited. Dalam membuat tasbih digital ini
proses pembuatannya memakan waktu sekitar 2 bulan. Untuk pemilihan
tipe manik-manik sendiri, narasumber menggunakan manik-manik
swarovski karena cocok untuk tasbih yang butuh manik-manik yang
ukurannya kecil. Selain itu untuk pemilihan warna manik-maniknya
karena narasumber suka dengan warna pastel, jadi untuk warna tasbihnya
ditetapkan warna pastel saja karena enak dilihat tetapi ada juga warna
yang lumayan tua walaupun jarang diproduksi untuk warna yang seperti
itu. Packing yang digunakan oleh narasumber untuk saat ini hanya kardus
kotak, bubble wrap dan aksesoris lainnya seperti stiker dan thank you
card.
● Riset pasar
Dalam membuat produk ini narasumber sudah melakukan
perbandingan harga melalui keuntungan, dimana untuk biaya manik-
manik per bungkus kecil adalah 10.000 rupiah dan satu bungkus kecil ini
27
hanya bisa dibuat untuk dua tasbih. Untuk biaya packing kurang lebih
menghabiskan total 30.000 rupiah. Kemudian narasumber juga
mempertimbangkan dari segi biaya mainanya, lem, packing, kardus, serta
jasa pembuatannya yang cukup lama karena menggunakan proses
pengeleman satu persatu. Selain itu juga narasumber mempertimbangkan
dari faktor sulitnya menemukan bahan produksi yang dibutuhkan di
Palembang, dimana ia sudah pernah mencari-cari bahan produksi di
Palembang tetapi tidak menjumpainya. Karena hal tersebut narasumber
harus memesannya dari luar, dalam memesan ini juga bukan hanya pas
butuh terus ada, dan juga mempertimbangkan ongkir yang ditetapkan.
Seperti misalnya pembelian 50.000 ribu pembeli baru dapat gratis ongkir.
● Pemasaran produk
Pada produk tasbih digital ini tidak menutup kemungkinan bahwa
tasbih digital ini dipasarkan untuk pria meskipun target awalnya adalah
wanita. Mungkin lebih banyak laki-laki membeli untuk pasangannya
tetapi sejauh ini pelanggan atau pembeli kebanyakan adalah wanita.
Untuk usia yang disasarkan produk tasbih ini, menurut narasumber
kebanyakan anak sekolah dan ibu-ibu gitu. Tidak ada target usia
penjualan semua kalangan usia bisa membeli tasbih digital ini namun
28
kebanyakan yang membeli adalah kalangan anak SMA. Mengenai
wilayah penjualan kalau selama ini penjualan ada yang dari luar juga, jadi
memang sasarannya se Indonesia dengan menggunakan toko online
shopee jadi emang banyak yang beli seperti dari Jawa, Magelang dan
Bekasi. Untuk sasaran status sosial produk tasbih digital ini pada awalnya
narasumber menjual dengan harga pas yang sama dengan harga tasbih
yang lain yaitu 25.000 ribu tetapi secara perlahan dinaikkan karena
menggunakan bahan yang berbeda dan tentunya mempengaruhi harga
tasbih ini juga dan ini menggunakan ketelitian yang tinggi dan cukup
rumit serta memerlukan kesabaran yang cukup yang berarti untuk status
sosial menengah.
29
itu menjadi salah satu daya tariknya. Bagaimana cara mempertahankan
pelanggan atau menarik pelanggan baru adalah dengan selalu menjual
produk dengan kualitas yang baik jadi jika sudah terkenal kualitasnya
bagus pelanggannya juga bakal balik ke kita.
● Unsur product
Dalam membedakannya dengan pesaing adalah dengan produksi-
produksi yang lain terutama pada kerapihannya. Menurut narasumber
produknya mengutamakan kerapihan kalau yang lain tuh menjual harga
yang rendah namun kerapihannya menurut narasumber kurang serta yang
dijual ya yang tadi cuman satu kalau yang lain tuh harganya namun yang
dijual itu banyak modelnya seperti itu.
● Unsur price
Harga yang ditetapkan dapat membuat konsumen bingung untuk
membeli dimana menurut narasumber pasti pernah ada jadi ia
menjelaskan lagi kalau keunggulan dari tasbih tersebut hanya satu serta
kerapihan dan kualitasnya itu bakal terjamin. Jadi kalo misalnya rusak
saat pembelian bisa langsung kirim ulang lagi gitu. Pada awalnya
penjualan produk ini harga yang ditetapkan membuat narasumber rugi
namun untuk menyamakan tasbih ia dengan tasbih-tasbih yang lain.
Bener-bener menyamakan namun keuntungannya sangat tipis, namun
untuk sekarang sudah stabil.
● Unsur place
Alasan memilih instagram dan shopee menjadi salah satu tempat
menjual produk ini karena instagram pasti semuannya pada menggunakan
instagram, siapa sih yang gak gunain instagram jaman sekarang. Jadi
untuk insightnya sendiri instagram itu cukup lah untuk menarik orang.
Kalau shopee pun kita tau kalau ada hari-hari yang gratis ongkir jadi siapa
30
sih yang gak mau belanja dengan gratis ongkir. Itulah alasan narasumber
menggunakan platform itu untuk saat ini.
31
● Finansial usaha
Untuk menentukannya tuh pertama, catat dulu bahannya berapa,
packing nya berapa, jasanya berapa, sedangkan ongkirnya berapa. Dan
saat menggunakan toko online tersebut kita dapat biaya admin sekitar 5%,
jadi dapat potongan juga. Jadi dihitung dulu keseluruhan atau dibuat
pembukuaan terlebih dahulu. Harga packing dari produk ini kalau
dihitung-hitung bisa nyampai 10rb. Untuk kardusnya aja itu biaya nya
5rb, bubble wrap nya juga 5rb, belum lagi kayak stiker-stiker itu bisa
beberapa ribuan gak sampai 10rb. Jadi sekitar 10rb-30rb untuk packing
nya aja. Keuntungan yang diambil sekitar 10%. Cara melakukan
pencatatan dalam arus kas keuangan ialah kalo ada yang beli langsung
dicatat, dan saat mau mengeluarkan juga seperti mau beli barang
produksinya dicatat juga. Jadi tahu berapa pengeluarannya dan
pendapatannya berapa. Jadi kalo misalnya pengeluarannya 100rb,
pendapatannya 200rb berartikan 100rb nya bisa untuk di tabung.
● Kelemahan produk
Tenggat waktu yang dibutuhkan dalam membuat produk tasbih bisa
2-3 hari, penempelan manik-manik pada produk satu persatu
menggunakan lem, jadi untuk memastikan lem itu benar-benar kering dan
tidak lengket lagi itu bisa memakan 2 hari. Kemudian nanti ditambah lagi
lem untuk hiasannya, itu memakan 1 hari juga, jadi total sekitar untuk
tasbih itu 2-3 hari. Kelemahan produk tentu ada, yang pasti tasbih digital
ini tidak bisa diganti baterainya, tapi bertahan lama. Cara mengatasi
kelemahannya, narasumber mencari tasbih yang cukup bagus untuk
digunakan, baterainya bertahan tahan lama. Jadi, kalau pun misalnya
sudah 2 tahun, insya allah tidak akan habis baterainya.
32
● Peluang
Harapan narasumber pasti terus berkembang, terus berinovasi, dan
semakin laris dan jaya. Untuk mencapai harapan itu, yang pasti untuk
kunci jualan ini pastinya harus konsisten, kalau seorang penjual gak
konsisten gak akan laris, gak akan jaya, gak bakalan sukses. Jadi, untuk
penjual ini walaupun narasumber masih merintis, tetap harus konsisten,
karena konsisten adalah kuncinya.
1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar menjadi
irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat
yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan
dijadikan sasaran bauran pemasaran. Langkah dalam menyusun strategi
segmentasi pasar adalah memilih pasar yang tepat untuk membagi pasar.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa segmentasi yaitu:
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi ini pasar dibagi menurut tempat. Teori ini
menekankan bahwa orang yang tinggal di daerh yang berbeda
akan mempunyai kebutuhan yang berbeda juga. Segmentasi
geografis juga merupakan strategi yang berguna bagi banyak
pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan geografis
relatif mudah untuk berbagai produk. Segmentasi geografis juga
dapat dengan mudah didapat melalui surat kabar, TV dan radio.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target geografis dalam produk ini enterpreneur
memfokuskan pada wilayah geografis di Palembang, tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk wilayah luar Palembang seperti
Jawa, Magelang dan Bekasi .
33
2. Segmentasi Demografis
● Usia
Kebutuhan dan minat terhadap produk bervariasi sesuai
dengan usia para konsumen. Usia, terutama usia kronologis,
secara tidak langsung memberikan kekuatan yang mendasari.
Khususnya, para ahli demografis telah menarik perbedaan yang
penting antara pengaruh umur dan pengaruh kelompok.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target usia dalam produk ini tidak ada target usia
karena semua kalangan usia bisa membeli, tetapi berdasarkan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen kebanyakan pada
rentang usia sekolah SMA dan ibu-ibu.
● Gender
Gender merupakan salah satu variabel segmentasi yang
tampak mata. Peran gender yang kabur bukan lagi merupakan cara
yang akurat untuk membedakan konsumen pada beberapa kategori
produk.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target gender dalam produk ini adalah perempuan,
karena desain yang dibuat lebih kepada konsumen dengan gender
perempuan. Tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan untuk
laki-laki, dan sejauh ini produk tasbih digital ini banyak dibeli
oleh konsumen dengan jenis kelamin perempuan.
● Status Perkawinan
Secara tradisional, keluarga telah menjadi fokus
kebanyakan usaha pemasaran, dan bagi kebanyakan produk serta
jasa, rumah tangga terus-menerus merupakan unit pengkonsumsi
yang relevan. Para pemasar telah mengetahui manfaat dari
34
membidik kelompok berdasarkan status perkawinan, lajang,
duda/janda, orang tua tunggal maupun pasangan suami istri.
Beberapa pemasar telah mengatakan hal tersebut untuk dapat
memasarkan produknya.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa target status perkawinan dalam produk ini tidak
memfokuskan pada status perkawinan tertentu, tetapi lebih
condong pada status perkawinan lajang (usia sekolah) dan ibu
rumah tangga.
2. Strategi 4P
Strategi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk tasbih
digital menerapkan unsur 4P yaitu price, product, promotion dan place.
1. Product (produk)
Sebagai produsen tentunya harus membuat produk yang dapat
diterima oleh konsumen. Produk yang dibuat tentunya harus memiliki
kualitas yang baik. Kualitas produk yang baik tentu saya akan
memberikan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya, kualitas produk yang
35
buruk akan membuat konsumen kecewa dan mereka tidak akan
melakukan pembelian kembali.
Sebelum produsen menentukan produk apa yang akan diinovasi,
produsen melakukan riset mengenai beberapa hal:
● Produk apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen saat ini
● Apakah produk yang akan dijual dapat memenuhi kebutuhan
konsumen
● Seperti apa bentuk, ukuran maupun warna dari produk yang
akan dijual
● Bagaimana cara membedakannya dengan pesaing yang
menjual tasbih digital juga
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa unsur product dalam produk bisnis ini yaitu:
● Produsen tidak melakukan riset produk apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh konsumen, melainkan hanya berdasarkan
pada kebiasaan produsen menggunakan tasbih digital.
● Produsen menganggap produk tasbih digital ini dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan konsumen terutama
konsumen yang rajin berdzikir.
● Bentuk manik-manik yang digunakan konsumen
menggunakan manik-manik swarovski karena ukuran tasbih
digital yang kecil sehingga membutuhkan manik-manik
swarovski yang berukuran kecil juga. Produsen juga
mempertimbangkan warna yang akan diproduksi seperti
warna pastel karena warna pastel menurut produsen sesuai
warna kesukaannya.
● Cara produsen untuk membedakan produknya dengan produk
yang lain yaitu dari segi kerapian, sedangkan kalau penjual
tasbih digital lainnya menerapkan harga yang murah tetapi
tingkat kerapian yang rendah. Produk yang produsen jual juga
36
hanya satu model atau limited saja sehingga tidak ada yang
sama dengan orang lain, sedangkan produk tasbih lain yang
dijual oleh orang lain itu banyak yang sama dari segi
modelnya.
2. Price (harga)
Harga merupakan salah satu hal yang sensitif dalam sebuah
bisnis. Umunya, konsumen akan menjadikan harga sebagai patokan
untuk membandingkan merk satu dengan lainnya. Sehingga, penting
bagi produsen untuk menentukan harga yang baik, karena harga akan
berpengaruh terhadap penjualan.
Pada produk tasbih digital apakah produsen sebelum menentukan
harga produknya produsen melakukan beberapa hal:
● Melakukan riset dengan membandingkan harga antara tokoh
satu dengan tokoh lainnya.
● Melihat harga pasar dengan mempertimbangkan profit
tertentu
● Apakah harga yang ditetapkan cukup membuat konsumen
bingung untuk membeli
● Jika memberikan harga yang telah ditetapkan, apakah akan
memberikan kerugian
37
tempat pembelian bahan dari produk tasbih digital ini. Setelah
dilakukannya riset perbandingan harga menggunakan cara
keuntungan, produsen baru menetapkan harga jual.
● Produsen telah menetapkan harga sesuai dengan profit
tertentu yaitu melalui keuntungan yang akan didapatkannya.
Hal yang dilakukan produsen sebelum menetapkan harga
dengan mencatat terlebih dahulu bahan apa saja yang
dibutuhkan, harga jasa, maupun harga ongkos kirim (ongkir).
Hal lain juga yang dipertimbangkan seperti biaya admin toko
online sebesar 5%. Setelah semua profit dihitung maka baru
ditentukan harga jualnya.
● Dari harga yang telah ditetapkan oleh produsen terkadang
masih membuat konsumen bingung dalam membuat
keputusan apakah akan membeli atau tidak. Tetapi produsen
tetap menetapkan harga sesuai targetnya karena salah satu
pertimbangan dari produsen yaitu tingkat kerapihan dan
kualitas yang terjamin, dan ketika ada kerusakan barang saat
proses pengiriman bisa dilakukan pengembalian barang.
● Dari harga yang telah ditetapkan oleh produsen telah
membuat pertimbangan apakah akan rugi atau untung, dan
produsen telah menetapkan akan mendapatkan keuntungan
sebesar 10%. Walaupun sebenarnya produsen pernah
mengalami kerugian yaitu saat awal bisnisnya dirintis yang
hanya memberikan keuntungan sedikit bahkan kerugian yang
fatal.
3. Promotion (promosi)
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan
produk atau jasa Anda kepada masyarakat. Dengan strategi pemasaran
marketing mix 4p yang baik, maka diharapkan penjualan juga akan
38
meningkat. Kini kegiatan pemasaran atau promosi lebih mudah
dilakukan, Anda dapat memanfaatkan media sosial seperti Facebook,
Instagram, memasang iklan, kerja sama sponsorship, mengikuti bazar
dan banyak lagi.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa unsur promotion dalam produk bisnis ini adalah produsen
memutuskan untuk melakukan promosi produk melalui instagram dan
toko online shop seperti shoppe, tokopedia dan lain sebagainya yang
sedang naik daun. Alasan produsen melakukan promosi dan pemasaran
melalui media sosial seperti instagram karena biasanya konsumen
memiliki daya tarik untuk membeli setelah melihat review testimoni
dan produsen mampu memberitahukan kepada konsumen mengenai
keunggulan produk tasbih digital yang diproduksi olehnya
4. Place (tempat)
Place atau tempat merupakan salah satu unsur P dari marketing
mix atau bauran pemasaran 4P. Tempat atau lokasi merupakan salah
satu faktor penentu bisnis para produsen. Karenanya pilihlah lokasi
yang tepat atau yang pas. Pilihlah lokasi yang strategis dan benar.
Lokasi yang strategis merupakan lokasi yang ramai, dilalui oleh
banyak orang. Sehingga calon konsumen mudah mengakses tempat
penjualan produk.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa unsur place dalam produk bisnis ini produsen belum memiliki
tempat khusus atau toko khusus dalam menjualkan produknya tetapi
produsen saat ini baru fokus pada penjualan via marketplace dan media
sosial saja.
39
3. Strategi Pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen
Kegiatan pemasaran meliputi usaha-usaha untuk merancang suatu
produk, merealisasikan, mempromosikan dan menyampaikan barang atau jasa
kepada konsumen yang memerlukan. Seorang pemasar bertanggungjawab atas
pengendalian permintaan serta berusaha mempengaruhi tingkat dan waktu
terjadinya permintaan untuk mencapai target. Salah satu tujuan dari pemasaran
yaitu agar konsumen menyadari bahwa produk yang dijual oleh produsen
bernilai bagi diri konsumen dan konsumen bersedia melakukan transaksi
ekonomi yang saling menguntungkan.
Kerangka dasar pemasaran dimaksudkan untuk menguraikan unsur-
unsur pokok yang berada di dalam lingkungan pemasaran (Mardia, 2021).
Berikut kerangka dasar pemasaran
40
objek spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Permintaan
(demands) merupakan keinginan yang didukung dengan kemampuan
untuk membeli.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa produsen pada mulanya merasa bahwa dirinya memiliki
kebiasaan dan merasa tasbih digital merupakan pada dirinya, sehingga
pada akhirnya dia merasa memiliki keinginan untuk menciptakan
inovasi produk baru yang tidak biasa yaitu dengan menciptakan
produk tasbih digital yang limited edition dan pada akhirnya
terciptalah produk inovasi tersebut.
41
Produk sebelum dilakukan permintaan oleh konsumen:
42
Peningkatan kualitas dan layanan akan meningkatkan nilai,
sedangkan penurunan harga akan meningkatkan nilai.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa produsen lebih menekankan kepada kualitas, kerapian
dan limited edition dari produk tasbih digitalnya. Berdasarkan harga
yang telah ditetapkan konsumen bahwa harga tersebut disesuaikan
dengan kerapihan, kualitas dan limited edition dapat menimbulkan
penilaian yang baik dari para konsumen mengenai produk tasbih
digital ini. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil testimoni para
konsumen dari produk tasbih digital ini. Berikut bukti dari penilaian
para konsumen:
43
4. Pasar, pertukaran, transaksi
Dalam proses pembelian barang tentunya akan adanya proses
pertukaran, yang dilanjutkan proses transaksi. Konsumen membayar
sejumlah harga yang dianggap memadai, dan produsen menerima
sebagai pengganti biaya produksi dan pemasaran dengan keuntungan
yang wajar.
Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah
dilakukan didapatkan bahwa dalam produksi barang tasbih digital ini
tentunya memberikan keuntungan bagi produsen sebesar 10% dan
dengan keuntungan tersebut tetap memberikan kenyamanan pada
konsumen yang telah melakukan proses keputusan untuk melakukan
pembelian.
44
2. Konsep Produk
Produsen maupun perusahaan yang berorientasi pada konsep
produk menganggap bahwa konsumen lebih memilih tawaran pasar
berupa produk-produk berkualitas tinggi, kinerja bagus dan fitur-fitur
inovatif.. Dengan asumsi ini perusahaan ataupun produsen superior
dan selalu melakukan peningkatan kualitas, kinerja dan tampilan.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan
produsen dalam memproduksi produk digital tasbih ini selalu
berusaha menekankan pada konsep kerapihan dan limited edition
produk yang ia produksi. Model maupun bentuk yang diproduksi
oleh produsen pada penelitian ini selalu berusaha untuk memberikan
model terbaru yang tentunya tidak akan ada konsumen yang memiliki
produk yang sama atau dalam artian produk yang dibeli konsumen
pada toko ini merupakan barang yang limited edition.
3. Konsep Penjualan
Produsen yang berorientasi pada konsep penjualan
menganggap jika konsumen dibiarkan saja dan tidak dipengaruhi,
maka tidak akan membeli produknya lagi. Oleh karena itu, produsen
harus melakukan penjualan dan usaha promosi secara agresif. Konsep
penjualan memiliki asumsi bahwa biasanya menunjukkan
keengganan membeli dan harus diarahkan dan dipengaruhi untuk
memutuskan pembelian.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan hasil
bahwa produsen terus melakukan promosi pada produk tasbih
digitalnya dengan cara mempromosikan di akun media sosial
Instagram maupun pada marketplace yang digunakan seperti shopee.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan juga didapatkan
bahwa ketika ada produsen yang bertanya mengenai produknya,
45
maka produsen akan merespon dengan baik dan memberikan
pelayanan serta meyakinkan konsumen agar ia memutuskan untuk
membeli produk tasbih digital.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan konsep yang menjawab
tantangan ketiga konsep sebelumnya. Daripada menggunakan
falsafah produk yaitu “bikin dan jual”, konsep pemasaran bergeser ke
orientasi-pelanggan. Tugas pemasaran bukan mencari pelanggan
yang tepat untuk produknya, tetapi membuat produk yang tepat untuk
pelanggan. Konsep pemasaran memiliki asumsi bahwa kunci untuk
mencapai sasaran perusahaan, perusahaan harus lebih efektif
daripada para pesaing dalam menciptakan, menyampaikan dan
mengkomunikasikan nilai bagi pelanggan kepada pasar target yang
dipilih.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
didapatkan bahwa produsen menciptakan produk tasbih digital yang
tepat untuk para konsumennya. Biasanya produk tasbih digital hanya
polos dan menggunakan perekat, tetapi konsumen banyak mengalami
kesulitan dan merasa tidak nyaman karena terkadang perekat tasbih
sering lepas. Oleh karena itu produsen menciptakan produk dengan
membuat bagian perekat menjadi seperti cincin yang aman dan tidak
mudah lepas.
46
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa produsen berusaha mewujudkan apa yang diinginkan
oleh konsumen seperti bersedia membuat produk sesuai dengan
permintaan konsumen. Walaupun konsumen terkadang melakukan
permintaan, produsen tetap menekankan pada kerapian, karena
dengan kerapian dapat membuat konsumen merasa lebih nyaman.
47
produk tasbih digital di pasar pada umumnya, untuk
mengenalkannya pada masyarakat sehingga Lady.Aghani
hanya mendapatkan untung yang sangat sedikit.
● Kebutuhan Modal
Hal ini merupakan besarnya investasi yang diperlukan
untuk menjalankan operasi modal usaha, baik modal tetap
maupun modal kerja. Lady.Aghani saat merintis usaha sudah
mempertimbangkan modal, keuntungan, dan berapa saja yang
dibutuhkan untuk memulai usaha, meskipun belum dengan
skala yang cukup besar.
● Diferensiasi Produk
Tingkat perbedaan antara produk yang ada di pasar ,
apakah nyaris tidak ada perbedaan ataukah ada perbedaan yang
signifikan. Lady.Aghani memiliki diferensiasi produk yang
berbeda dengan kompetitor yang ada dipasaran, dari segi
kualitas yang dimiliki dan dijamin bagus , juga dari segi design
yang limited edition yang tidak bisa didapatkan di pasaran
secara umum melainkan hanya ada di Lady.Aghani..
● Akses ke Saluran Distribusi
Ada tidaknya distributor . Jika ada seberapa mudah atau
bersediakah distributor mendistribusikan produk dari pendatang
baru . Lady.Aghani merupakan produk yang baru dirintis , jadi
belum ada distributor resmi yang dimiliki, namun untuk
aksesnya bisa menggunakan layanan delivery, dan pemesanan
melalui media sosial seperti shopee dan Tokopedia.
● Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang bisa menghambat atau justru
melonggarkan pendatang baru. Sejauh ini belum ada campur
tangan pemerintah dari produk Lady.Aghani.
48
2. Posisi Tawar Pemasok
Pemasok biasanya menekankan anggota industri dengan
memainkan kualitas bahan, harga, dan cara pembayaran. Jika posisi-
tawar (bargaining-power) pemasok lebih kuat daripada industri, maka
intensitas persaingan akan semakin ketat yang berasal dari tekanan
pemasok. Lady.Aghani.sebelumnya sudah melakukan perbandingan
harga melalui keuntungan untuk biaya manik-manik per bungkus,
yang kecil adalah 10.000 rupiah dan satu bungkus kecil ini bisa
dibuat untuk dua tasbih. Untuk biaya packaging kurang lebih
menghabiskan total 30.000 rupiah. Kemudian dipertimbangkan juga
dari biaya mainanya, lem, packaging, dan kardus serta jasa
pembuatannya yang cukup lama karena menggunakan proses
pengeleman. Lady.Aghani Mempertimbangkan dari faktor sulitnya
menemukan bahan produksi yang dibutuhkan di Palembang.
Lady.Aghani bahkan sudah pernah mencari-cari bahan produksi di
Palembang tapi tidak menjumpainya. Jadi, benar-benar harus
memesannya dari luar. Pemesanannya bukan pas butuh terus
langsung ada, namun mempertimbangkan ongkos kirimnya yang
sudah ditetapkan, Misalnya 50.000 pembelian baru dapat gratis
ongkir.
49
Lady.Aghani menawarkan rentang harga yang berbeda pada
setiap produknya, jika pemesanannya menggunakan shopee sudah
pasti biayanya berbeda pada setiap orang tergantung jumlah, dan
lokasi konsumen, dimana harga ini sudah sesuai aplikasi tersebut.
Selain itu, Lady.Aghani juga menawarkan diskon 11% untuk tetap
menarik hati pembeli, jadi keberadaan dan jumlah dari konsumen
mempengaruhi harga barang juga.
50
sekarang ini, sosial media bisa menyebarkan informasi dengan sangat
cepat.
6. Pengambilan keputusan
1. Tingkat Pengambilan keputusan
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh
bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembelian dan
mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen
melakukan keputusan pembelian. Secara khusus, pemasar harus
mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-
jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses
pembelian.
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen spesifik,
yaitu:
a) Pemecahan masalah yang luas/ Masalah Ekstensif
Konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk
menetapkan serangkaian kriteria yang berguna menilai merek-
merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai mengenai
setiap merek yang akan dipertimbangkan.
Saat konsumen mencari informasi mengenai produk apa
saja, dan membutuhkan review yang jelas serta sumber produk
yang sudah terjamin kualitasnya, Lady .Alghani bisa menjadi
pilihan yang pas. Karena ini merupakan produk tasbih digital
yang ringan, mudah didapat, kualitas dan harga sesuai, produk
yang sudah terjamin, dan bisa diakses dari banyak sumber baik
secara direct selling ataupun indirect selling. Kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama dari produk ini, sehingga
pelanggan bisa menyampaikan pendapat, dan komentar dan bisa
mendapatkan retur produk jika produk mengalami kerusakan.
51
b) Pemecahan masalah yang terbatas
konsumen tetap menetapkan kriteria dasar untuk menilai
kategori produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
Lady.Alghani , berbeda dengan kompetitor lainnya ,
Lady.Aghani menjamin kualitas nya ,saat promosi benar- benar
melihat kualitas, kerapian, dan manfaat dari bahan yang
digunakan. Karena diproduksi satu , dan hanya satu tasbih
tersebut modelnya, jadi keunggulannya itu juga gak bakalan
sama dengan yang lain. Selain itu Lady.Alghani juga
memberikan banyak diskon tanpa minimal pembelian.
52
Komponen ini mempunyai berbagai pengaruh luar yang
berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan
mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan perilaku konsumen yang
berkaitan dengan produk. Yang utama dalam faktor memasukkan
ini adalah berbagai kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh
sosiobudaya di luar pemasaran.
Dengan memasarkan produk Lady.Aghani terutama
mempromosikannya di berbagai media sosial, konsumen akan
mendapatkan banyak informasi mengenai produk ini. Hal
tersebut akan cukup mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli produk Lady.Aghani.
b) Proses
Komponen ini berhubungan dengan cara konsumen
mengambil keputusan. Konsumen akan melalui berbagai banyak
pertimbangan dan evaluasi dalam mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk.
Produk Lady.Aghani menawarkan berbagai nilai dari segi
kualitas bahan yang digunakan, kerapian, keamanan barang, dan
ketahanan. Produk ini akan memberikan banyak pertimbangan
kepada konsumen dalam keputusannya untuk membeli produk
Lady.Aghani atau tidak.
c) Keluaran (output)
Komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian
yang berhubungan erat, yaitu perilaku pembelian dan penilaian
pasca pembelian. Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.
Konsumen akan melakukan evaluasi terhadap produk
Lady.Aghani untuk memutuskan akan membeli kembali produk
ini atau tidak. Oleh karena itu produk Lady.Aghani perlunya
53
meningkatkan kualitas dan kreativitas produk secara
berkesinambungan.
54
Lady.Aghani memberikan beberapa manfaat. Pertama
dalam segi nilai praktis, produk ini memiliki packaging berbahan
karton yang ringan sehingga tidak menyulitkan dalam proses
pembelian. Kedua, dari segi kualitas, bahan, design, harga ,
praktis, tasbih digital dari Lady.Aghani menjadi pilihan yang
baik.
55
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian yang meneliti terkait dengan salah satu entrepreneur di
Indonesia, yaitu seseorang yang memiliki produknya sendiri berupa tasbih
digital. Tasbih digital memang dapat dikatakan sangat bermanfaat bagi para
pemakainya. Pada penelitian ini, para peneliti mendapatkan banyak informasi
beragam yang didapatkan dari observasi dan wawancara kepada pemilik produk
tasbih digital tersebut. Bermula dari hasil observasi yang didapatkan untuk
melihat komentar atau pandangan para pembeli terkait dengan produk tersebut,
dan ditemukan bahwa produk ini telah mendapatkan bintang lima dari hasil
produk, setelah itu ditemukan adanya komentar-komentar yang terbilang positif
terkait dengan produk tasbih digital ini, seperti halnya produk dinilai sangat
cantik, dapat berfungsi dengan baik, produk tasbih digital itu bagus, tidak
mengecewakan, dan juga pengemasan dalam mengirimkan produk ini sangat rapi
serta aman. Selain penilaian produk, para peneliti juga mengobservasi platform
instagram dari produk ini, diketahui bahwa nama instagram yang penjual
gunakan, adapun jumlah dari followers dan following serta jumlah post yang
telah dipublish dan berkaitan dengan produk yang sedang dijualnya, selain itu
dapat juga diobservasi terkait dengan feeds instagram yang digunakan penjual
untuk menarik peminat pembeli.
Penelitian ini juga menggunakan wawancara sebagai metode
pengumpulan data, diketahui bahwa para peneliti membuat beberapa pertanyaan
yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan produk,
lalu awal mula produk tersebut dapat dijual ke khalayak umum, lalu bagaimana
entrepreneur melakukan riset pasar, selain itu ingin tahu pengetahuan yang
berkaitan dengan dunia bisnis yang mungkin saja dimiliki oleh entrepreneur.
Selain itu para peneliti juga mendapatkan data terkait dengan pemasaran produk
yang ditinjau dari jenis kelamin, tingkat usia, demografi pembeli serta status
56
sosial pembeli. Para peneliti juga mendapatkan informasi terkait dengan strategi
yang dilakukan oleh entrepreneur dalam memasarkan produknya, Tidak lupa
peneliti juga mengkaji unsur dari 4P yaitu product, price, promotion dan place.
Peneliti juga mengkaji apa saja masalah yang mungkin saja didapatkan saat awal
peluncuran produk dan cara entrepreneur mengatasi masalah saat ini ataupun
saat awal peluncuran produk, selain itu peneliti juga mendapatkan hasil terkait
dengan pasang surut dalam menjalankan bisnis produk tasbih digital ini, selain
itu peneliti juga menganalisis finansial usaha, kelemahan, serta peluang dari
penjualan produk tasbih digital tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan bahwa
entrepreneur tersebut terinspirasi untuk memproduksi produk tasbih digital yang
berawal dari kebiasaannya yang menggunakan tasbih digital, tetapi ia merasa hal
tersebut terlalu biasa jadi ia mencoba memproduksi produk yang lebih menarik.
Entrepreneur tersebut juga telah melakukan riset pasar dengan melakukan
perbandingan harga bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi tasbih
digitalnya. Entrepreneur tersebut juga menggunakan berbagai strategi pemasaran
melalui berbagai marketplace dan media sosial seperti shopee, tokopedia maupun
instagram. Dalam memproduksi produk tentunya produsen memiliki berbagai
masalah maupun pasang surut, tetapi dari masalah yang terjadi produsen mampu
mengatasi dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan untuk kedua kalinya.
B. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dalam membuat guidebook
wawancara pada bagian indikator dilakukan sesuai dengan materi psikologi
konsumen secara, agar mempermudahkan dalam analisis hasil wawancara
yang telah didapatkan.
2. Dalam menggunakan teori yang akan dianalisis sebaiknya disesuaikan
dengan teori psikologi konsumen.
3. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan proses pengambilan data secara
langsung agar menghindari bias.
57
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa
Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.
Mardia, M., Hutabarat, M. L. P., Simanjuntak, M., Sipayung, R., Saragih, L.,
Simarmata, H. M. P., ... & Weya, I. (2021). Strategi Pemasaran. Yayasan Kita
Menulis.
Wong, Jony, 2010, Internet Marketing for Beginners, Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Yulianita, E. P. (2020). Izin Kegiatan Usaha Perdagangan Bagi Usaha Online. Jurist-
Diction, 3(5), 1645-1662.
Reza, T. S., & Hermawansyah, W. (2019). Masa Depan Bisnis Kreatif di Era
Revolusi Industri 4.0 Ditinjau dari Kebijakan Sektor Publik, Bisnis dan
Perpajakan. Majalah Ilmiah Bijak, 16(1), 48-52.
58
LAMPIRAN
A. Dokumentasi selama wawancara
59
60
B. Guidebook Wawancara
61
(apakah pendapatan tinggi, sedang atau
rendah)
Untuk Masalah awal saat 1. Waktu awal peluncuran produk (jualan) ada
mengetahui peluncuran produk masalah tidak?
masalah awal
saat peluncuran
produk
62
Untuk Mengatasi masalah 1. Tadi telah Anda jelaskan terdapat masalah
mengetahui cara awal peluncuran saat awal peluncuran produk, apa hal yang
mengatasi produk kamu lakukan untuk mengatasi masalah itu?
masalah awal
yang telah terjadi
63
C. Verbatim atau Hasil Wawancara
Indikator Pertanyaan Jawaban
64
Pemilihan warna manik- Karena dari saya sendiri saya suka
maniknya seperti apa? banget dengan warna yang pastel-
pastel, jadi untuk warna tasbih-
tasbihnya saya tetapin aja warna pastel
aja karena enak dilihat, tapi ada juga
warna yang lumayan tua, tetapi saya
kurang untuk produksi warna yang
seperti itu.
Apa packaging yang Anda Untuk packaging saat ini hanya kardus
gunakan untuk produk kotak, bubble wrap, dan aksesoris
Anda? lainnya seperti stiker dan card thank
you.
65
kardus serta jasa pembuatannya yang
cukup lama karena menggunakan
proses pengeleman.
Pemahaman awal Produk tasbih digital Kalau saya ini menjual pada kalangan
dunia bisnis disasarkan untuk kalangan terutama perempuan sih, perempuan
seperti apa? muslim yang sekitar umur SMA lah
sampai dewasa banyak juga yang
menggunakannya.
Pemasaran Produk Produk tasbih digital ini Tidak menutup kemungkinan tasbih
disasarkan untuk laki-laki, digital ini dipasarkan untuk pria,
perempuan atau keduanya? meskipun target awalnya adalah
wanita. Mungkin lebih banyak laki-
laki membeli untuk cewenya
sih.Sejauh ini pelanggan atau pembeli
adalah kebanyakan wanita.
66
ada target usia penjualan, semua
kalangan usia bisa membeli tasbih
digital ini, namun kebanyakan yang
membeli adalah kalangan anak SMA
Produk tasbih digital ini Kalau selama penjualan ini ada sih
disasarkan untuk di wilayah yang dari luar kak, jadi memang Di
palembang saja atau di Indonesia menggunakan toko online
wilayah manapun bisa? shopee jadi emang banyak yang beli
dari Jawa, Magelang dan Bekasi .
Strategi Apa jalur Strategi promosi Kalau target Rahma saat ini , apa itu
Pemasaran Produk Anda saat memulai bisnis namanya terus menaikkan promosi
ini? Rahmah sih dibidang toko online shop
itu karena memang di toko online
shop itu , seperti shoppe , tokopedia,
dan lain- lain memang sedang naik
daun.
67
yang bergerak dalam harga menentukan kualitas ya kak
industri yang sama? jadi, Rahmah lihat walaupun harganya
lumayan tapi kualitasnya tetap
InsyaAllah eh bisa menentukan
kualitas nya gitu.
Strategi apa yang Anda Yang pasti Rahmah itu ada kayak tiap
lakukan untuk menghadapi - tiap hari untuk memberikan diskon,
pesaing bisnis yang cukup dan Rahmah kasih tip.
banyak saat ini?
Unsur Product Bagaimana cara Baik, kalau rahma liat ya, rahma liat
membedakannya dengan dengan produksi-produksi yang kain,
pesaing yang menjual tasbih terutama kerapihan ya kak. Kalau
digital juga? yang rahma liat kalau yang rahma buat
tuh pasti ehmm mengutamakan
kerapihan, kalau yang lain tuh menjual
harga yang rendah namun
kerapihannya menurut rahma kurang
serta yang rahma jual ini ya yang tadi
cuma satu kalau yang lain tuh
harganya rendah namun yang dijual
itu banyak modelnya seperti itu
Unsur Price Apakah harga yang Ada, pasti pernah ada kak. Jadi ya
ditetapkan dapat membuat tetap rahma dengar kalau menjelaskan
konsumen bingung untuk lagi kalau keunggulan dari tasbih
membeli tersebut hanya satu serta kerapihan
dan kualitas itu bakal terjamin. Jadi
kalau misalnya rusak saat pembelian
68
bisa langsung kirim ulang lagi gitu
Unsur place Apa alasan anda memilih Baik, kalau instagram pasti semuanya
untuk menjual produk di itu pada menggunakan instagram,
Instagram dan Shopee? siapa sih yang gak gunain instagram
zamans sekarang lagi, jadi untuk
insightnya sendiri instagram itu cukup
lah untuk menarik orang. Kalau
shopee pun kita tau kalau hari-hari ada
gratis ongkir, jadi siapa sih yang gak
mau belanja dengan gratis ongkir, jadi
rahma menggunakan platform itu
untuk saat ini.
Masalah awal saat Waktu awal peluncuran Ya kak ada, waktu itu pernah
peluncuran produk (jualan) ada masalah mengalami kerugian saat
produk tidak? mengaktifkan gratis ongkir ternyata
ditanggung oleh penjual, dan itu tuh
kirimnya ke Kalimantan, jadi malah
bukan dapat untung malah minus, gitu
sih kak, Jadi karena salah
mengaktifkan pada saat itu, saat
pertama kali mencoba platform shopee
Mengatasi Tadi telah Anda jelaskan Rahma lebih ke… lihat survei di
masalah awal terdapat masalah saat awal youtube sih kak, lebih banyak cari cari
peluncuran peluncuran produk, apa hal gimana sih gunain shopee untuk akun
produk yang kamu lakukan untuk penjual, karena kan beda akun penjual
mengatasi masalah itu? dengan akun pembeli untuk
pengaturannya, lebih banyak belajar
lagi.
Permasalahan Saat ini ada tidak masalah Alhamdulillah, kalau untuk saat ini
bisnis saat ini dalam menjalani bisnis tidak ada sih kak
produk tasbih digital?
69
Pasang Surut Bagaimana target penjualan Target yang rahmah lakukan yaitu
bisnis yang Anda lakukan? setiap harinya terus menaikkan
produksi di shopee tuh akan ada fitur
promosi dinaikkan, nah itu selalu
dinaikkan terus. Jadi kalo orang
mencari tasbih itu produk rahmah
bakal muncul paling atas
70
berapa pengeluarannya dan
pendapatannya berapa. Jadi kalo
misalnya pengeluarannya 100rb,
pendapatannya 200rb berartikan 100rb
nya bisa untuk di tabung.
Kelemahan Tenggat waktu yang Kalo untuk tasbih bisa 2-3 hari, kalo
produk dibutuhkan dalam membuat untuk misalnya ditempel satu-satu kan
produk dan kesesuaian itu menggunakan lem, jadi untuk lem
itu bener-bener kering gak lengket lagi
dengan pesanan konsumen
itu bisa memakan 2 hari, terus nanti
ditambah lagi lem untuk hiasannya,
nah itu memakan 1 hari juga, jadi total
sekitar untuk tasbih itu 3 harian lah, 2-
3 hari.
Apa yang anda lakukan agar Yang pastinya untuk kunci jualan ini
harapan tersebut tercapai? pastinya harus konsisten sih, kalo
seorang penjual gak konsisten gak
akan laris, gak akan jaya, gak bakalan
sukses. Jadi, untuk penjual ini
walaupun saya masih merintis tetep
harus konsisten, tapi karena konsisten
adalah kuncinya.
71
ditempel manik-manik tersebut gak
lepas. Jadi, pastinya evaluasi itu ada
terus tiap bulannya
72