Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengunjungi Poliklinik Mata dengan keluhan utama mata
penglihatan tampak berkabut. Hasil pemeriksaan fisik yaitu terdapat diplopia pada satu mata,
disertai dengan pengeluaran air mata yang terus menerus, dan fotophobia. Klien mengatakan
pandangannya lebih jelas pada malam hari. Lensa mata klien berubah menjadi buram seperti
kaca susu. Ketajaman penglihatan menurun, klien mengeluh tidak bisa membaca dan hanya
melihat secara samar-samar, klien merasa terganggu dengan matanya dan tidak dapat
beraktivitas seperti biasa, klien menggunakan kaca mata sejak 12 tahun yang lalu. Klien
menanyakan jenis makanan yang terbaik bagi penyakitnya.
Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu adalah 240 mg/dl, saat dikonfirmasi ternyata klien
mempunyai riwayat DM 7 tahun lalu. Saat dilakukan pemeriksaan oleh opthalmologist
ditemukan hilangnya refleks merah dan terlihat gambaran Opaque pada lensa. Kondisi ini
dialami oleh kedua lensa mata. Opthalmologist merencanakan dilakukan operasi setelah Gula
Darahnya Stabil.
ANALISI DATA
DX Data Fokus Etimologi Problem
1. Do. fotophobia, diplopia, ketajaman Gangguan perubahan Gangguan sensori
mata menurun, saat di lakukan sensori/ perubahan status penglihatan
pemeriksaan oleh optamologist organ indera.
ditemukan hilangnya refleks merah
dan terlihat gambar Opaque pada
lensa, kondisi ini di alami oleh dua
mata.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori penglihatan
2. Ansietas
3. Risiko cedera
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Noc Nic
keperawatan
IMPLEMENTASI
DX : Gangguan sensori penglihatan
DX Data dari analisa data Tujuan /Kriteria hasil Intervensi
DX: Ansietas
DX Data dari analisis data Tujuan/kriteria hasil intervensi
Ansietas DO: Setelah dilakukan -identifikasi penurunan
Code kep : Klien tampak cemas keperawatan tingkaat
00146 Td:130/80 diharpkan tingkat energi,ketidakmampuan
mmHg,N:99x/M,S:36,4 ansietas menurun berkosentrasi atau
C,RR:18X/M dengan kriteria hasil gejala lain yang
perilaku gelisah dan mengganggu
DS: tegang menurun. kemampuan kognitif.
Pasien mengatakan cemas -periksa ketegangan
akan dilakukan operasi karena otot,frekuensi
klien baru pertama kali nadi,tekanan darah,dan
operasi,takut operasinya gagal suhu
dan sakit. -ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruangan
-anjurkan mengambil
posisi nyaman
-anjurkan rileks dan
merasakan sesansai
relaksasi.
DX:Resiko cedera
DX Data dari analisa data Tujuan/kriteria Intervensi
Resiko Do: Setelah dilakukan -identifikasi alat-alat
Cedera Klien tidak dapat beraktivitas tindakan yang berpotensi
Code Kep: seperti biasanya. Klien keperawatan menyebabkan cedera
00035 menggunakan kaca mata sejak dihrapkan tingkat -tingkatkan frekuensi
12 tahun lalu cedera menurun observasi dan
menurun dengan pengawasan pasien
Ds: kriteria hasil klien sesuai kebutuhan
Tn.B berumur 65 tahun dapat melakukan -jelaskan alsan
mengunjungi poliklinik mata aktivitas seperti intervensi jatuh ke
dengan keluhan biasanya. pasien dan keluarga.
EVALUASI
1. Ansietas tindakan pada pembedahan pada pasien tidak terlihat
2. Resiko dedera pada mata tidak tahan dengan silau cahaya pada pasien belm teratasi