com
Edisi terbaru dan arsip teks lengkap jurnal ini tersedia di Emerald Insight di:
https://www.emerald.com/insight/0268-6902.htm
MAJ
35,2 Karakteristik komite audit
dan agresivitas pajak
Manon DeslandesdanAnne Fortin
Departemen Akuntansi, ESG UQAM, Montreal, Kanada, dan
272
Suzanne Landry
Diterima 11 Desember Departemen Studi Akuntansi, HEC Montreal, Montreal, Kanada
2018 Revisi 29 Maret 2019
8 Juli 2019
Diterima 22 Oktober 2019
Abstrak
Tujuan -Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan perencanaan pajak agresif perusahaan dengan
beberapa karakteristik anggota komite audit, yaitu independensi, keahlian, ketekunan, dan keragaman gender.
Desain/metodologi/pendekatan –Makalah ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan data arsip
dari 289 emiten Kanada periode 2011-2015.
Temuan –Penulis menemukan bahwa ukuran keahlian dan ketekunan secara signifikan berhubungan dengan agresivitas
pajak. Keahlian keuangan dan masa jabatan di komite audit memainkan peran penting dalam membatasi agresivitas
pajak, seperti halnya memiliki komite audit yang lebih besar.
Keterbatasan/implikasi penelitian –Satu batasan - dan area untuk penelitian masa depan - adalah
bahwa efek dari hubungan anggota komite audit dengan manajer perusahaan tidak diselidiki.
Implikasi praktis –Pengetahuan tentang karakteristik komite audit dapat mengirimkan sinyal kepada pemegang saham,
investor dan agen pajak mengenai potensi risiko perusahaan sehubungan dengan perencanaan pajak yang agresif.
Analisis ini memberikan wawasan yang berguna bagi komite tata kelola dewan ketika menentukan profil orang yang akan
dicalonkan untuk posisi dewan dan komite. Dalam membahas manajemen risiko pajak, penelitian ini dapat meningkatkan
kesadaran anggota komite audit tentang peran mereka dalam hal ini.
Orisinalitas/nilai –Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan dalam pengaturan di mana insentif bagi perusahaan untuk
menjadi agresif pajak rendah dibandingkan dengan negara dengan tarif pajak tinggi, ada variabilitas dalam agresivitas pajak
perusahaan. Situasi ini memungkinkan kita untuk menemukan karakteristik komite audit yang efektif dalam mengurangi agresivitas
pajak.
1. Perkenalan
Sudah menjadi kebiasaan bagi manajemen untuk melakukan segala upaya untuk meminimalkan
pengeluaran pajak yang secara signifikan mempengaruhi hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan.
Berbagai strategi pajak dapat digunakan, termasuk strategi yang menghormati semangat hukum dan
strategi lain yang mengikuti aturan hukum tetapi tetap dianggap “agresif.” Dalam dunia yang semakin
terhubung, undang-undang perpajakan nasional terkadang gagal mengimbangi korporasi global,
pergerakan modal yang lancar dan kebangkitan ekonomi digital, meninggalkan celah dan
ketidaksesuaian yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan non-pajak ganda. Ini merusak keadilan
dan integritas sistem perpajakan (OECD, 2016).
Saat ini, masyarakat mengharapkan perusahaan untuk bertanggung jawab secara sosial, yang mengharuskan perusahaan untuk
menyeimbangkan kepentingan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kewajiban mereka untuk membayar secara adil.
Jurnal Audit Manajerial
Jil. 35 No.2, 2020
hal.272-293
© EmeraldPublishingLimited
0268-6902
Para penulis mengakui dukungan keuangan dari CPA Quebec Foundation dan Profesor
DOI10.1108/MAJ-12-2018-2109 Akuntansi dan Perpajakan Roland-Chagnon, HEC Montreal.
bagian pajak kepada pemerintah dan masyarakat (Sikka, 2010). Oleh karena itu, penerapan strategi audit
perpajakan yang hanya menghormati aturan hukum tidak memenuhi kriteria kewarganegaraan
komite
perusahaan yang baik saat ini.
Perusahaan pajak-agresif (multinasional dan lain-lain) mungkin menghadapi risiko reputasi yang
karakteristik
signifikan, selain risiko litigasi, jika tarif pajak efektif mereka dipandang terlalu rendah (OECD, 2016).
Misalnya, peneliti (Payne dan Raiborn, 2018), investor dan masyarakat umum semakin kritis terhadap
penyimpangan etika yang serius dan terkenal sebagai akibat dari strategi agresif pajak yang
dimanfaatkan oleh perusahaan, seperti yang terjadi dengan Google, Amazon dan Starbucks (Barford dan
273
Holt, 2013). Penghematan pajak yang dihasilkan dari perencanaan pajak yang agresif dan strategi
minimalisasi pajak dapat jauh lebih kecil daripada biaya reputasi ketika kasus litigasi pajak menjadi
pengetahuan publik, dan jenis publisitas ini dapat secara signifikan berdampak pada nilai pasar
perusahaan (Hanlon dan Slemrod, 2009). Dewan direksi dianggap sebagai mekanisme tata kelola yang
efektif dan badan yang bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham (Fama dan
Jensen, 1983). Untuk manajemen dan tata kelola risiko pajak yang tepat, dewan harus dapat
mendiskusikan, memperdebatkan, dan memengaruhi posisi risiko pajak perusahaan secara keseluruhan
sebagai bagian dari peran pengawasannya (Packard, 2010).
Agar efisien, dewan harus mendelegasikan beberapa kegiatan pengawasan dan pengendaliannya
kepada sub-komite (Pedagang, 1987;Menon dan Williams, 1994). Komite audit dapat berperan dalam
membantu dewan untuk memberikan perhatian yang memadai terhadap manajemen risiko pajak karena
masalah keuangan dan yang terkait dengan risiko biasanya ditangani di tingkat komite audit sebelum
menjadi perhatian dewan (Pedagang, 1987;Cokelatdkk.,2009;Ernst dan Young, 2014). Oleh karena itu,
kami mempertanyakan apakah karakteristik komite audit tertentu dapat berkontribusi pada penilaian
risiko pajak yang lebih baik dan deteksi agresivitas pajak. Lebih khusus lagi, kami menyelidiki
karakteristik komite audit mana yang terkait dengan agresivitas pajak yang lebih rendah.
35,2 skandal Panama Papers[2], masyarakat semakin khawatir tentang perilaku pajak perusahaan dan
individu kaya. Keempat, selama periode penelitian, Kanada menikmati ekonomi yang lebih stabil
daripada Amerika Serikat dan Uni Eropa, setelah menghindari penurunan ekonomi dan menunjukkan
indikator ekonomi yang kuat dan perolehan laba perusahaan. Lingkungan yang stabil ini mengurangi
ketidakpastian bagi perusahaan dan sekarang memberikan konteks yang homogen untuk penelitian ini.
274 Akhirnya, kami mengukur variabel agresivitas pajak kami selama periode lima tahun untuk
menghaluskan setiap variasi tahunan dalam tarif pajak efektif (ETR) dan untuk mewujudkan efek jangka
menengah dan panjang dari strategi pajak perusahaan. Pengaturan ini memperkuat signifikansi dari
setiap hasil yang diperoleh mengenai hubungan antara karakteristik anggota komite audit dan
agresivitas pajak.
Hasil kami menunjukkan bahwa bahkan dalam pengaturan di mana insentif bagi perusahaan untuk
menjadi agresif pajak rendah dibandingkan dengan negara dengan tarif pajak tinggi, ada variabilitas
dalam agresivitas pajak perusahaan. Situasi ini memungkinkan kita untuk menemukan karakteristik
komite audit yang efektif dalam mengurangi agresivitas pajak. Selanjutnya, hasil ini kuat untuk periode di
mana variabel dependen diukur, yaitu rata-rata lima tahun atau data tahunan. Secara keseluruhan, hasil
penelitian menunjukkan bahwa keahlian dan ketekunan berhubungan secara signifikan dengan
agresivitas pajak. Keahlian keuangan dan masa jabatan di komite audit memainkan peran penting dalam
membatasi agresivitas pajak, dan komite audit yang lebih besar meningkatkan kinerja komite dalam
mengekang agresivitas pajak.
Studi empiris ini memiliki beberapa implikasi dan kontribusi. Pengetahuan perusahaan tentang
karakteristik komite audit dapat mengirimkan sinyal kepada pemegang saham, investor, dan agen pajak
tentang potensi risiko perusahaan sehubungan dengan perencanaan pajak yang agresif. Studi ini juga
memberikan wawasan yang berguna untuk membantu komite tata kelola dewan menentukan profil
orang yang akan dicalonkan untuk posisi dewan dan komite. Kesadaran individu ini tentang peran tata
kelola mereka dapat ditingkatkan dengan diskusi kita tentang manajemen risiko pajak. Dan terakhir,
pengaturan studi meningkatkan kekokohan hasil kami dan meningkatkan pemahaman tentang
agresivitas pajak perusahaan.
Sisa makalah ini disusun sebagai berikut. Bagian 2 menyajikan definisi agresivitas
pajak, diikuti dengan latar belakang teoritis dan hipotesis penelitian di Bagian 3.
Metode penelitian dirinci dalam Bagian 4, dan hasilnya disajikan dalam Bagian 5.
Bagian 6 menyajikan kesimpulan dan implikasi penelitian.
Mengingat diskusi di atas, kami menyelidiki karakteristik tata kelola komite audit dalam
kaitannya dengan agresivitas pajak.
35,2 Vlaminck dan Sarens, 2015), mengurangi kemungkinan penyajian kembali (Abbott dkk.,2004;Farber, 2005
;Larry dan Taylor, 2012) serta tingkat keparahannya (Larry dan Taylor, 2012) dan kecil kemungkinannya
untuk dikenai sanksi karena penipuan atau akuntansi yang agresif (Abbottdkk., 2000). Hal ini
menunjukkan bahwa komite audit independen adalah mekanisme tata kelola yang berhasil yang dapat
meningkatkan pengendalian internal dan kualitas pelaporan keuangan perusahaan.
276 Selanjutnya, remunerasi anggota komite audit dalam bentuk skema saham atau opsi saham dapat
membahayakan independensi para aktor ini, yang dapat memutuskan untuk menyelaraskan
kepentingan mereka dengan kepentingan manajemen, sehingga merugikan peran pengawasan mereka.
Bédarddkk. (2004) menunjukkan bahwa manajemen laba meningkat dengan proporsi opsi saham
anggota komite audit yang dapat dieksekusi dalam dua bulan setelah akhir tahun fiskal. Archambeault
dkk. (2008)menemukan bahwa penyajian kembali akuntansi berhubungan positif dengan proporsi opsi
saham jangka pendek atau jangka panjang dalam kompensasi anggota komite audit. Lin dan Hwang
(2010)meta-analisis pada manajemen laba menunjukkan bahwa kepemilikan saham komite audit
berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Penelitian telah menunjukkan bahwa independensi komite audit meningkatkan pemantauan
informasi keuangan dan diperlukan untuk manajemen risiko pajak, mengingat anggota komite
audit nonindependen mungkin ingin meminimalkan pajak untuk meningkatkan laba bersih dan
harga saham. Bukti yang ada tentang hubungan antara independensi dan agresivitas pajak
terbatas pada dewan dan termasuk studi oleh:Lanis dan Richardson (2011) danAliani dan Zarai
(2012), keduanya menyarankan agar direktur independen mengurangi perencanaan pajak yang
agresif. Karena komite audit terdiri dari anggota dewan, dan mengingat bahwa komite ini wajib
untuk perusahaan yang terdaftar di Kanada dan bahwa mereka merupakan mekanisme yang
efisien untuk memantau risiko pajak, anggota komite audit independen harus membantu
mengurangi agresivitas pajak. Dengan demikian kami menguji hipotesis berikut:
3.2.2 Keahlian komite audit.Karakteristik mendasar lain dari komite audit adalah keahlian. Ini
dapat diperoleh melalui pengalaman dalam urusan keuangan, jabatan direktur atau keanggotaan
di dewan dan masa jabatan lainnya. Mirip dengan SOX di AS, Komite Audit Instrumen Nasional
Kanada 52-110 (Komisi Sekuritas Ontario, 2011) mengharuskan semua anggota komite audit
melek finansial. Namun, peraturan tersebut tidak meminta komite audit untuk mengungkapkan
apakah itu termasuk setidaknya satu ahli keuangan seperti yang dipersyaratkan di bawah SOX di
AS[5]. Namun demikian, pernyataan proxy harus mencakup deskripsi pendidikan dan pengalaman
anggota komite audit yang dianggap relevan dengan tanggung jawab mereka (Komisi Sekuritas
Ontario, 2011). Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa kehadiran anggota dengan keahlian
keuangan memungkinkan komite audit untuk menjalankan peran pengawasannya dengan lebih
baik (Lagu dan Windram, 2004;Krishnan dan Visvanathan, 2008); mengurangi potensi manajemen
laba (Xiedkk.,2003;Bédarddkk.,2004;Lin dan Hwang, 2010); dan mengurangi kemungkinan
penyajian kembali (Abbottdkk.,2004;Farber, 2005;Larry dan Taylor, 2012).
Lebih khusus lagi, dalam survei terhadap 134 anggota komite audit perusahaan publik AS, Wilbanks
dkk. (2017)menemukan bahwa anggota dengan pengalaman profesional sebagai pengontrol perusahaan
mengambil lebih banyak tindakan untuk menilai risiko pelaporan keuangan yang curang dan integritas
manajemen. Dalam sebuah percobaan,Pomeroy (2010)mencatat bahwa anggota komite audit dengan
pengalaman akuntansi lebih teliti ketika menyelidiki keputusan akuntansi yang agresif.Baxter dan Cotter
(2009)danDhaliwaldkk. (2010)menemukan bahwa keahlian akuntansi pada komite audit meningkatkan
kualitas akrual. Dalam contoh asuransi kewajiban properti, Mataharidkk. (2012)mengamati hubungan
antara akuntansi, keuangan, dan keahlian keuangan asuransi dan perkiraan cadangan kerugian yang
lebih akurat. Beberapa penelitian tidak menemukan
hubungan yang signifikan antara keahlian keuangan anggota komite audit dan ukuran audit
kualitas pelaporan keuangan, yaitu penyajian kembali laba untukLindkk. (2006)dan komite
manajemen laba nyata untukMataharidkk. (2014).
Keahlian juga bisa datang dari duduk di komite audit lain, karena pengalaman ini dapat
karakteristik
memperluas pengetahuan anggota tentang praktik pemantauan.Bédarddkk. (2004)
menunjukkan hubungan negatif antara jabatan direktur lainnya anggota komite audit dan
manajemen laba.De Vlaminck dan Sarens (2015)menunjukkan hubungan positif antara
proporsi anggota komite audit yang merangkap jabatan lebih dari tiga direktur dan kualitas 277
laporan keuangan. Namun,Lagu dan Windram (2004)hasil menunjukkan bahwa beberapa
direktur dapat merusak efektivitas komite audit dalam pelaporan keuangan. Demikian pula,
Mataharidkk. (2014)menemukan hubungan positif antara jabatan direktur tambahan
anggota komite audit dan manajemen laba riil. Mereka mengaitkan temuan ini dengan
fakta bahwa efektivitas pemantauan anggota komite audit terganggu oleh kesibukan
mereka (Mataharidkk.,2014).
Masa jabatan dapat meningkatkan pengetahuan anggota tentang urusan perusahaan dan
manajemen eksekutifnya dan meningkatkan efektivitas anggota dalam pemantauan (Bédarddkk.,2004;
Matahari dkk.,2014). Namun,Vafeas (2003)menunjukkan bahwa direktur jangka panjang cenderung
berteman dengan manajer dan dengan demikian menjadi kurang efektif dalam memantau mereka.
Dhaliwaldkk. (2010)menunjukkan hubungan positif antara kualitas akrual dan rata-rata masa kerja dewan
anggota komite audit.Bédarddkk. (2004)menemukan bahwa masa jabatan anggota komite audit
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba sedangkanMataharidkk. (2014)tidak menemukan
hubungan dengan manajemen laba riil.
Hasil penelitian yang dilaporkan di atas umumnya menunjukkan bahwa keahlian komite audit
meningkatkan pemantauan informasi keuangan. Dalam kaitannya dengan manajemen risiko pajak,
keahlian anggota komite audit bisa menjadi sama pentingnya, jika tidak lebih, karena pajak adalah
domain khusus. Dengan demikian kami menguji hipotesis berikut:
H2.Perusahaan dengan anggota komite audit ahli kurang agresif terhadap pajak.
3.2.3 Ketekunan komite audit.Ketekunan adalah proses dimana komite audit dapat efektif dalam
melaksanakan tanggung jawabnya kepada pemangku kepentingan (DeZoortdkk.,2002). Literatur
telah mengukur sifat ini menggunakan proxy seperti frekuensi rapat komite audit dan ukuran
komite audit (Larry dan Taylor, 2012;Menon dan Williams, 1994).
Untuk memantau manajemen secara efektif, komite audit harus bertemu secara teratur.
Meskipun Komite Audit Instrumen Nasional Kanada 52-110 (Komisi Sekuritas Ontario, 2011) tidak
menentukan jumlah minimum pertemuan per tahun, komite audit biasanya bertemu setiap
kuartal. Ketika komite audit sering bertemu, insiden masalah pelaporan keuangan dapat menurun
(Farber, 2005) dan efektivitas panitia meningkat (Lagu dan Windram, 2004).Xiedkk. (2003)danLin
dan Hwang (2010)menunjukkan bahwa jumlah rapat komite audit berhubungan negatif dengan
manajemen laba. Beasleydkk. (2000)menemukan bahwa perusahaan non-penipuan bertemu lebih
sering daripada perusahaan penipuan. Abbottdkk. (2004)menunjukkan bahwa minimal empat
pertemuan komite audit per tahun menyebabkan terjadinya penyajian kembali yang lebih rendah.
Namun frekuensi pertemuan tidak berhubungan dengan manajemen laba dalamBédarddkk. (
2004), kualitas laba dalamBaxter dan Cotter (2009), atau terjadinya penyajian kembali laba dalam
Lindkk. (2006).
Selain itu, untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik, komite audit
diharuskan memiliki jumlah anggota minimal (ukuran komite audit). Misalnya, Komite Audit
Instrumen Nasional Kanada 52-110 (Komisi Sekuritas Ontario, 2011) menetapkan setidaknya
tiga anggota. Penambahan anggota dapat meningkatkan kinerja komite karena
meningkatkan jumlah orang yang memenuhi syarat untuk ditarik (Vafeas, 2005)
MAJ dan memperluas jangkauan keahlian (Baxter dan Cotter, 2009). Namun, dapat merugikan
35,2 jika panitia terlalu besar, karena kerugian proses dan difusi tanggung jawab (Vafeas, 2005).
Yang dan Krishnan (2005)danLin dan Hwang (2010)menemukan bahwa ukuran komite audit
berhubungan negatif dengan manajemen labaXiedkk. (2003) danBédarddkk. (2004)tidak
menemukan hubungan seperti itu.Lindkk.'s (2006)Hasil menunjukkan hubungan negatif
antara ukuran komite audit dan terjadinya penyajian kembali labaAbbottdkk. (2004)tidak
278 menemukan asosiasi seperti itu.Mataharidkk. (2014)tidak menemukan hubungan antara
ukuran komite audit dan manajemen laba riil, sedangkanBaxter dan Cotter (2009)tidak
mendeteksi satu dengan kualitas laba.
Hasil sehubungan dengan ketekunan komite audit beragam. Namun, karena ketekunan adalah
proses di mana komite audit dapat efektif dalam memberikan tanggung jawabnya kepada pemangku
kepentingan (DeZoortdkk.,2002), termasuk manajemen risiko pajak, kami merumuskan hipotesis berikut:
H3.Perusahaan dengan komite audit yang rajin kurang agresif terhadap pajak.
3.2.4 Keragaman gender komite audit.Beberapa alasan dapat menjelaskan mengapa memiliki wanita di
komite audit sangat berharga. Sutradara wanita lebih berorientasi pada proses (elangdkk.,1992) dan
partisipatif (elangdkk.,2003), memiliki lebih banyak keterampilan komunikasi dan lebih siap untuk rapat (
Stewart dan Munro, 2007). Sutradara wanita mengangkat lebih banyak masalah (Tukang gerobakdkk.,
2003) dan mengajukan pertanyaan sulit, menantang manajemen untuk menjelaskan sudut pandangnya (
Kramerdkk., 2006). Sutradara wanita membantu mengurangi tingkat konflik, sehingga meningkatkan
efektivitas (Nielsen dan Huse, 2010). Kehadiran direktur perempuan membantu menghasilkan wacana
produktif yang “melibatkan penyajian perspektif dan sudut pandang yang berbeda, yang pada akhirnya
dapat menghasilkan lebih banyak alternatif dan pengambilan keputusan yang lebih berkualitas terkait
dengan strategi dan praktik organisasi” (Nielsen dan Huse, 2010, p. 138).
Sejumlah penelitian menekankan dampak yang menguntungkan dari perempuan pada peran
pengawasan komite audit.Thiruvadi dan Huang (2011)melaporkan bahwa kehadiran direktur wanita di
komite audit memiliki dampak yang menguntungkan pada manajemen laba dengan meningkatkan
akrual diskresioner negatif, sehingga menurunkan pendapatan. Anggota komite audit wanita yang
disurvei olehWilbanksdkk. (2017)lebih mungkin daripada anggota laki-laki untuk melaporkan terlibat
dalam tindakan untuk menilai integritas manajemen. Komite audit dengan setidaknya satu direktur
wanita lebih aktif daripada komite yang semuanya pria (Thiruvadi, 2012).
Dalam hal perilaku berisiko yang terkait dengan pajak, literaturnya beragam.Bobek dan Hatfield (2004)
menemukan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama cenderung memberikan nasihat pajak yang agresif,
tetapi bobekdkk. (2010)menunjukkan bahwa profesional pajak wanita dibandingkan dengan pria cenderung tidak
merekomendasikan dan mengizinkan posisi pajak yang menguntungkan klien. Dalam percobaan bidang surat,
Hasseldine dan Hite (2003)menunjukkan bahwa perempuan lebih patuh pajak daripada laki-laki, sementara
Fransiskusdkk. (2014)menemukan bahwa CFO pria dikaitkan dengan lebih banyak agresivitas pajak dibandingkan
dengan rekan-rekan wanita mereka.Lanidkk. (2017)menunjukkan bahwa kehadiran perempuan di dewan
mengurangi agresivitas pajak.
Diskusi di atas menunjukkan bahwa direktur perempuan meningkatkan pemantauan komite audit.
Ini membawa kita untuk mengusulkan hipotesis berikut:
H4.Perusahaan dengan komite audit yang beragam gender kurang agresif terhadap pajak.
4. Metode penelitian
4.1 Sampel
Sampel kami mencakup perusahaan publik Kanada yang terdaftar di TSX yang aktif selama
periode lima tahun mulai tahun 2011. Kami memilih jangka waktu ini karena alasan berikut.
Pertama, ini memungkinkan kita untuk menghitung ETR jangka panjang[6] untuk mengidentifikasi perusahaan yang Audit
terlibat dalam strategi pajak yang mengurangi kewajiban pajak mereka dalam jangka menengah dan panjang. Kedua,
committee
perusahaan publik Kanada diminta untuk mengadopsi standar pelaporan keuangan internasional paling lambat untuk
characteristics
tahun fiskal yang dimulai 1 Januari 2011. Akibatnya, data akuntansi yang digunakan untuk mengukur variabel dalam
model ditetapkan dengan dasar yang sebanding untuk seluruh periode.
Dari daftar 975 perusahaan di Stock Guide, kami mengecualikan 157 perusahaan yang tidak terdaftar di TSX,
68 perwalian pendapatan, 25 perusahaan bukan penduduk di Kanada, 349 perusahaan yang menyajikan
pendapatan sebelum pajak negatif untuk seluruh periode karena perusahaan-perusahaan ini tidak akan
279
membayar pajak, 67 perusahaan dengan informasi yang hilang dan 4 perusahaan dengan rasio market-to-book
negatif. Dari 309 perusahaan yang tersisa, kami mengeliminasi 16 perusahaan dengan ETR lebih besar dari 1,
karena nilai ini dapat menyebabkan masalah estimasi model (Gupta and Newberry, 1997). We also excluded firms
with ETRs lower than -1 and obtained a final sample of 289 firms.
4.2 Model
The empirical model used to analyze the association between firm tax aggressiveness (ETR) and
audit committee characteristics was[7]:
Continuous variables
ETRpaid 289 0.224 0.161 0 0.202 1
IND_PERC 289 0.992 0.040 0.667 1 1
IND_SRENUM 289 0.350 0.265 0 0.351 1
EXP_FIN 289 0.514 0.245 0 0.500 1
EXP_TENURE 289 5.506 2.294 0.667 5.40 12.667
EXP_OTHERAC 289 0.567 0.491 0 0.476 2.530
DIL_NMBR 289 3.758 0.943 2.600 3.400 7.600
DIL_NMEETING 289 4.877 1.232 3.600 4.400 13.200
DIL_PRESAC 289 0.975 0.035 0.750 0.986 1
DIV_WOMEN 289 0.113 0.147 0 0 0.667
SIZE 289 6.962 2.227 2.169 6.572 13.614
ROA 289 0.065 0.066 - 0.020 0.051 0.641
LEV 289 0.184 0.158 0 0.156 0.983
PPE 289 0.360 0.298 0 0.312 0.971
INTGBL 289 0.151 0.203 0 0.066 0.901
TLCF 289 0.515 2.048 0 0.044 27.047
MB 289 2.307 2.283 0.167 1.779 24.921
Dummy variable
0 (%) 1 (%)
MULTI 289 80 (27.7) 209 (72.3)
Table I.
Note: Variable definitions: see Appendix Descriptive statistics
MAJ 5.2 Correlation results
35,2 The Pearson pairwise correlation results are presented in Table II. Significant negative
correlations are found between the dependent (ETRpaid) and the independent variables
EXP_FIN, EXP_OTHERAC, DIL_PRESAC (p < 0.10 or better). These results indicate that
accounting expertise, experience on other audit committees and presence at audit
committee meetings significantly reduce tax aggressiveness. We also find significant
282 correlations (with predicted signs, where appropriate) between the dependent variable and
some of the control variables, ROA, PPE, INTGBL, TLCF, and MULTI (p < 0.10 or better).
Table II also shows that overall, only moderate levels of collinearity exist between
explanatory variables. The highest correlation coefficient is 0.54. Finally, we also compute
variance inflation factors (VIFs) when estimating our regression models to test for signs of
multi-collinearity among the explanatory variables. Our (unreported) results confirm that
with the highest VIF at 3.204, multi-collinearity is not problematic in our regression models (
Hair et al., 1998).
1. ETRpaid 1
2. IND_PERC - 0.03 1
3. IND_SRENUM - 0.02 0.16*** 1
4. EXP_FIN - 0.10* - 0.01 0.03 1
5. EXP_TENURE - 0.03 0.08 - 0.05 - 0.06 1
6. EXP_OTHERAC - 0.09* 0.09 0.26*** 0.02 0.11* 1
7. DIL_NMBR - 0.00 0.06 0.27*** -0.02 - 0.04 0.16*** 1
8. DIL_NMEETING 0.00 0.03 0.25*** -0.01 - 0.09 0.15** 0.30*** 1
9. DIL_PRESAC - 0.08* 0.01 0.06 0.10* 0.03 0.11* 0.11* 0.10* 1
10. DIV_WOMEN 0.01 - 0.06 0.19*** -0.01 -0.06 0.13** 0.37*** 0.28*** 0.16*** 1
11. SIZE 0.03 0.12** 0.41*** -0.06 0.02 0.42*** 0.54*** 0.48*** 0.13** 0.35*** 1
12. ROA 0.07 - 0.10 - 0.10* 0.03 0.02 - 0.14** - 0.10* - 0.16*** 0.01 - 0.15** - 0.36*** 1
13. LEV 0.07 0.13** - 0.02 0.00 0.04 0.11* 0.02 - 0.02 - 0.02 0.07 0.17*** -0.22*** 1
14. PPE 0.11** 0.02 0.06 - 0.02 0.04 0.10* - 0.05-0.14** 0.00-0.15*** 0.05 - 0.12** 0.24*** 1
15. INTGBL - 0.13** -0.01 0.05 - 0.01 - 0.04 - 0.04 - 0.060.03 - 0.03 0.05 - 0.05 0.01 0.28*** -0.41*** 1
16. TLCF 0.05 0.03 - 0.03 0.00 - 0.12** -0.09-0.09-0.04-0.06-0.09-0.14** - 0.01 - 0.07 0.02 0.00 1
17. MB 0.02 0.05 0.01 - 0.07 0.04 - 0.05-0.03-0.07-0.05 0.01 - 0.07 0.36*** 0.16*** -0.14** 0.30*** 0.09 1
18. MULTI - 0.13** -0.02 0.14** 0.10 0.03 0.15** -0.03 0.09 0.17*** 0.09 0.05 - 0.17*** -0.11* 0.00 - 0.08 - 0.04 -0.19***
Note: Variable definitions: see Appendix. Note that ETRpaid is multiplied by -1 to obtain increasing measures of tax aggressiveness. N = 289 for all variables. The p-values are one-tailed for directional
hypotheses and two-tailed otherwise. *significance at the 0.10 level; **significance at the 0.05 level; ***significance at the 0.01 level
Table II.
characteristics
Pearson correlation
Audit
committee
283
results
MAJ Five-year mean ETRpaid Annual ETRpaid
35,2 Variables Predicted Sign b t-statistics b t-statistics
Table III. Note: Variable definitions: see Appendix. *, ** and *** indicate significance at the 0.10, 0.05 and 0.01
Regression results – levels, respectively. The p-values are one-tailed for directional hypotheses and two-tailed otherwise.
ETRpaid Tstatistics are calculated based on heteroscedasticity-robust standard errors
Finally, a gender-diverse audit committee (DIV_WOMEN) does not seem to lead to less tax
aggressiveness (H4). This result may be explained by the small number of women on audit
committees (mean = 11.3 per cent, median = 0; Table I). Hence, the process effects
anticipated cannot materialize. Post et al. (2011) obtain a positive association between
women directors and environmental reporting only when three or more women are on the
board. The small differences in financial risk preferences between women and men noted
by Croson and Gneezy (2009) and Bobek and Hatfield’s (2004) finding that males and
females are equally likely to give aggressive tax advice may also explain the absence of a
genderdiverse audit committee effect on tax aggressiveness. In explaining the absence of a
significant effect of board gender and ethnic diversity on financial performance, Carter et al.
(2010) posit a contingency explanation. Board diversity effect “may be different under
different circumstances at different times. Over several companies and time periods, the
results could offset to produce no effect” (Carter et al., 2010, p. 396).
A number of measures of expertise and diligence are not significantly related to tax
aggressiveness. Expertise from participating in other companies’ audit committees
(EXP_OTHERAC) does not seem to contribute to members’ effectiveness in monitoring tax
aggressiveness. This result could be explained by the low mean number of other audit
committees on which the sampled members were concurrently serving (mean = 0.567; Table
I), therefore little experience may have been garnered from that activity. Another
explanation could be that audit committee members who do not accrue expertise through
service on other audit committees compensate for this gap by preparing more thoroughly for Audit
meetings and by actively participating in deliberations and debates. committee
The number of audit committee meetings (DIL_NMEETING) and the presence of
members at these meetings (DIL_PRESAC) are not related to tax aggressiveness. The latter
characteristics
result might be explained by the low variability in the presence of members at the meetings
(SD = 0.035; Table I).
The control variable MULTI has a significant negative relationship with tax
aggressiveness measures (p < 0.01). Firms with foreign operations have greater 285
opportunities for tax avoidance by shifting income between high and low tax rate locations.
Consequently, multinational firms might present a lower ETR as reported in studies using
US firms. However, as the Canadian corporate tax rate is low compared to that of other
countries, Canadian firms with international activities report a greater effective tax rate.
For the control variables, SIZE, ROA and LEV have a positive relationship with our
measure of tax aggressiveness while INTGBL has a negative relationship (p < 0.10 or better
with predicted signs, where appropriate). The coefficients for PPE, MB, and TLCF are not
significant.
Results obtained using the annual data confirm the findings for the five-year mean
regression[11]. Our results suggest that even if with a 5 per cent difference between the ETR
and the average combined corporate statutory tax rate, Canadian firms use tax planning
strategies to reduce their tax liability not only in the medium- and long-term but also in the
short term.
6. Conclusion
Because taxes constitute a major cost for companies, their amount has a direct impact on
profitability and market value. Hence, to maximize shareholders’ wealth, management may use
aggressive tax planning and tax minimization strategies. Investors may well perceive the use
MAJ Five-year mean GAAP ETR Annual GAAP ETR
35,2 Variables Predicted Sign b t-statistics b t-statistics
Table IV. Note: Variable definitions: see Appendix. *, ** and *** indicate significance at the 0.10, 0.05 and 0.01
Regression results – levels, respectively. The p-values are one-tailed for directional hypotheses and two-tailed otherwise.
GAAP ETR Tstatistics are calculated based on heteroscedasticity-robust standard errors
of such strategies as good business behavior. However, the public expects companies to be
socially responsible, which requires firms to balance the interests of various stakeholders,
including their obligation to pay their fair share of taxes to the government and society (Sikka,
2010). Further, tax authorities may contest the tax strategies used by companies, a situation in
which tax-aggressive firms can face significant reputational and litigation risk.
As audit committees are usually at the forefront of financial and risk-related matters
including tax-risk management and governance, the objective of this paper was to
investigate audit committee characteristics related to lower tax aggressiveness. Results
show that measures of audit committee expertise and diligence are negatively related to tax
aggressiveness. These results are similar for both models, i.e. five-year mean and annual
data. This means that the relationship we found between audit committee characteristics
and tax aggressiveness seems to be insensitive to the time frame, showing the robustness
of our results.
More specifically, our results suggest that audit committees with greater financial
expertise and members with longer tenure can curb tax aggressiveness. A larger audit
committee also helps in reducing tax aggressiveness, as having more members can
enhance the committee’s performance (Vafeas, 2005). Indeed, more members may
contribute to a better assessment of tax risks and the detection of tax aggressiveness.
Our findings provide useful insights for board governance committees when
determining the profile of persons to nominate for audit committees. They should aim
for more rather than fewer members. The committee should include several persons Audit
with financial expertise, and longer tenure on the committee should be encouraged. committee
Audit committees that do not follow these guidelines may be sending a signal to
characteristics
shareholders, investors, and tax agencies regarding the company’s potential risk with
respect to aggressive tax planning. These insights could also help direct government
tax audit efforts.
As with any research, this paper has some limitations. The data cover a single fiveyear
period. A sample covering several such time periods might provide more insights.
287
Accounting data are used to estimate tax rates because fiscal data are confidential in
Canada. Results are thus conditioned on the proxies’ representativeness of effective tax
rates. The determination of the value of some independent variables, such as expertise and
the number of additional committees on which audit committee members were
concurrently serving, was conditional on the information being publicly available in
company documents. The use of a dummy variable for firms’ international activities may not
have captured the extent of the activities’ impact on tax aggressiveness. One limitation –
and an area for future research – is that the effects of the audit committee members’
relationships with managers of the firms were not investigated.
Future research conducted through interviews with audit committee members could
investigate the importance they place on tax risks as well as the time they spend on tax
issues and whether they use external experts to assist them in this task. It would also be
relevant to increase understanding of companies’ tax function structure in relation to their
executive management’s tax objectives and tax aggressiveness. Future studies could also
develop more elaborate ways of capturing the extent of the impact of firms’ international
activities on tax aggressiveness.
Notes
1. www.canada.ca/en/revenue-agency/campaigns/tax-evasion-no-borders.html
2. See the following links for more information on Canadian companies and tax heavens: www.cbc.ca/ news/
politics/panama-papers-cra-tax-recovered-charges-1.5082058; https://pressprogress.ca/corporate
- canadas-pile-of-cash-in-offshore-tax-havens-has-hit-353-billion-for-the-first-time-in-history/
3. National Instrument 52-110 indicates that the following actors are not independent: the issuer’s
employees and executive officers (current or within the past three years); individuals whose
immediate family members are executive officers of the issuer (or have been within the past three
years); auditors and their firms’ employees and their spouses; and consultants and advisors paid by
the issuer. A board member not fitting in these categories could be considered independent as per
rule 52-110 but be categorized as dependent in the company’s proxy statements, e.g. a former
executive officer of more than three years.
4. Earnings management is the use of accounting rules and principles to manage earnings to present a
favorable view of a company’s business activities.
8. For a discussion of the various tax aggressiveness measures, refer to Hanlon and Heitzman (2010)
and Lee et al. (2015).
9. Neither proxy statements nor Boardex generally provide information on whether a board
member has tax expertise.
MAJ 10. Industry categories are as follows: Agriculture and Construction (SIC 0100 to 0999 and 1500 to
35,2 1700), n = 7 (2.4%); Financial, Insurance, and Real Estate (SIC 6000 to 6799), n = 58 (20.1%);
Manufacturing (SIC 2000 to 3999), n = 67 (23.2%); Mining (SIC 1000 to 1400), n = 53 (18.3%);
Services (SIC 7000 to 8999), n = 37 (12.8%); Transportation and Public Utilities (SIC 4000 to
4999), n = 38 (13.1%); and Wholesale and Retail Trade (SIC 5000 to 5999), n = 29 (10.0%).
Transportation and Public Utilities is the category omitted from the regressions.
288 11. To examine whether we had an endogeneity issue, we checked for important shifts in our audit committee
variables and concluded that our audit committee variables are stable throughout the fiveyear period. We
also ran our five-year mean regression using audit committee characteristics both at the beginning of the
period and at the end of the period (instead of the five-year mean). Our findings are confirmed. Lastly, for
our annual regression, we ran a lagged model using audit committee variables at t-1 as well as ETR at t-1 as
an independent variable. Our results remain the same.
References
Abbott, J., Parker, S. and Peters, G. (2004), “Audit committee characteristics and restatements”,
Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 23 No. 1, pp. 69-87.
Abbott, L.J., Park, Y. and Parker, S. (2000), “The effects of audit committee activity and independence
on corporate fraud”, Managerial Finance, Vol. 26 No. 11, pp. 55-67.
Aliani, K. and Zarai, M.A. (2012), “Demographic diversity in the board and corporate tax planning in
American firms”, Business Management and Strategy, Vol. 3 No. 1, pp. 72-86.
Archambeault, D.S., DeZoort, F.T. and Hermanson, D.R. (2008), “Audit committee incentive
compensation and accounting restatements”, Contemporary Accounting Research, Vol. 25 No. 4, pp.
965-992.
Armstrong, C.S., Blouin, J.L. and Larcker, D.F. (2012), “The incentives for tax planning”, Journal of
Accounting and Economics, Vol. 53 Nos 1/2, pp. 391-411.
Barford, V. and Holt, G. (2013), “Google, Amazon, Starbucks: the rise of ’tax shaming”, BBC News
Magazine, 21 May, available at: www.bbc.com/news/magazine-20560359 (accessed 4 December
2017).
Baxter, P. and Cotter, J. (2009), “Audit committees and earnings quality”, Accounting and Finance,
Vol. 49 No. 2, pp. 267-290.
Beasley, M.S., Carcello, J.V., Hermanson, D.R. and Lapides, P.D. (2000), “Fraudulent financial reporting:
consideration of industry traits and corporate governance mechanisms”, Accounting Horizons, Vol.
14 No. 4, pp. 441-454.
Bédard, J., Marrakchi Chtourou, S. and Courteau, L. (2004), “The effect of audit committee expertise,
independence and aggressive earnings management”, Auditing: A Journal of Practice and Theory,
Vol. 22 No. 2, pp. 13-35.
Bobek, D., Hageman, A. and Hatfield, R. (2010), “The role of client advocacy in the development of tax
professionals’ advice”, The Journal of the American Taxation Association, Vol. 32 No. 1, pp.
25-51.
Bobek, D. and Hatfield, R. (2004), “Determinants of tax professionals’ advice aggressiveness and fees”,
Advances in Accounting Behavioral Research, Vol. 7, pp. 27-52.
Brown, I., Steen, A. and Foreman, J. (2009), “Risk management in corporate governance: a review and
proposal”, Corporate Governance: An International Review, Vol. 17 No. 5, pp. 546-558.
Canada Revenue Agency (CRA) (2013), “Aggressive tax planning”, available at: www.cra-arc.gc.ca/
gncy/lrt/vtp-eng.html (accessed 21 May 2016).
Carter, D.A., D’Souza, F., Simkins, B.J. and Simpson, W.G. (2010), “The gender and ethnic diversity of
US boards and board committees and firm financial performance”, Corporate Governance: An
International Review, Vol. 18 No. 5, pp. 396-414.
Carter, D.A., Simkins, B.J. and Simpson, W.G. (2003), “Corporate governance, board diversity and firm Audit
value”, The Financial Review, Vol. 38 No. 1, pp. 33-53.
committee
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q. and Shevlin, T.J. (2010), “Are family firms more tax aggressive than non-
family firms?”, Journal of Financial Economics, Vol. 95 No. 1, pp. 41-61.
characteristics
Croson, R. and Gneezy, U. (2009), “Gender differences in preferences”, Journal of Economic Literature,
Vol. 47 No. 2, pp. 448-474.
Davis, A.K., Guenther, D.A., Krull, L.K. and Williams, B.M. (2016), “Do socially responsible firms pay 289
more taxes?”, The Accounting Review, Vol. 91 No. 1, pp. 47-68.
De Vlaminck, N. and Sarens, G. (2015), “The relationship between audit committee characteristics and
financial statement quality: Evidence from Belgium”, Journal of Management and Governance, Vol.
19 No. 1, pp. 145-166.
Deloitte (2016), “Managing tax – balancing current challenge with future promise”, The EYE,
Amsterdam, 30 November - 1 December, available at: www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/
global/Documents/Tax/dttl-tax-tmc-emea-conference-2016-tax-risk-management-and-control. pdf
(accessed 5 March 2019).
DeZoort, F., Hermanson, D.R., Archambeault, D.S. and Reed, S.A. (2002), “Audit committee
effectiveness: a synthesis of the empirical audit committee literature”, Journal of Accounting
Literature, Vol. 21, pp. 38-75.
Dhaliwal, D.S., Naiker, V. and Navissi, F. (2010), “The association between accruals quality and the
characteristics of accounting experts and mix of expertise on audit committees”, Contemporary
Accounting Research, Vol. 27 No. 3, pp. 787-827.
Dubar, A., Higgins, D.M., Phillips, J.D. and Plesko, G.A. (2010), “What do measures of tax
aggressiveness measure?”, Proceedings. Annual Conference on Taxation and Minutes of the
Annual Meeting of the National Tax Association, Vol. 103, 103rd Annual Conference on
Taxation (November 18-20, 2010), pp. 18-26, available at: www.jstor.org/stable/
prancotamamnta.103.18 (accessed 4 December 2017).
Dyreng, S.D., Hanlon, M. and Maydew, E.L. (2008), “Long-run corporate tax avoidance”, The
Accounting Review, Vol. 83 No. 1, pp. 61-82.
Eagly, A.H., Johannesen-Schmidt, M.C. and van Engen, M.L. (2003), “Transformational, transactional,
and laissez-faire leadership styles: a Meta-analysis comparing women and men”, Psychological
Bulletin, Vol. 129 No. 4, pp. 569-591.
Eagly, A., Makhijani, M. and Klonsky, B. (1992), “Gender and the evaluation of leaders: a Meta-
analysis”, Psychological Bulletin, Vol. 111 No. 1, pp. 3-22.
Ebrahim, A. (2007), “Earnings management and board activity: an additional evidence”, Review of
Accounting and Finance, Vol. 6 No. 1, pp. 42-58.
Ernst and Young (2014), “Staying on course. A guide for audit committees”, available at: www.ey.com/
Publication/vwLUAssets/A_guide_for_audit_committees/$FILE/EY-Staying-on-course-guide-
foraudit-committees.pdf (accessed 4 December 2017).
Fama, E. and Jensen, M. (1983), “Separation of ownership and control”, The Journal of Law and
Economics, Vol. 26 No. 2, pp. 301-325.
Farber, D. (2005), “Restoring trust after fraud: Does corporate governance matter?”, The Accounting
Review, Vol. 80 No. 2, pp. 539-561.
Francis, B.B., Hasan, I., Wu, Q. and Yan, M. (2014), “Are female CFOs less tax aggressive? Evidence
from tax aggressiveness”, The Journal of the American Taxation Association, Vol. 36 No. 2, pp.
171-202.
Freedman, J. (2010), “Tax risk management and corporate taxpayers – international tax administration
developments”, in Bakker, A. and Kloosterhof, S. (Eds), Tax Risk Management. from Risk to
Opportunity, Chapter 4, International Bureau of Fiscal Documentation (IBFD), Amsterdam.
MAJ Guenther, D.A., Matsunaga, S.R. and Williams, B.M. (2017), “Is tax avoidance related to firm risk?”, The
290 Hanlon, M. and Heitzman, S. (2010), “A review of tax research”, Journal of Accounting and Economics,
Vol. 50 Nos 2/3, pp. 127-178.
Hanlon, M. and Slemrod, J. (2009), “What does tax aggressiveness signal? Evidence from stock price
reactions to news about tax shelter involvement”, Journal of Public Economics, Vol. 93 Nos 1/2, pp.
126-141.
Hasseldine, J. and Hite, P.A. (2003), “Framing, gender and tax compliance”, Journal of Economic
Psychology, Vol. 24 No. 4, pp. 517-533.
Klein, A. (2002), “Audit committee, board of director characteristics, and earnings management”,
Journal of Accounting and Economics, Vol. 33 No. 3, pp. 375-400.
KPMG (2016), “Competitive alternatives – KPMG’s guide to international business locations costs”,
available at: https://home.kpmg.com/content/dam/kpmg/pdf/2016/03/competitive-alternatives-2016-
executive-summary.pdf (accessed 15 December 2017).
Kramer, V., Konrad, A. and Erkut, S. (2006), “Critical mass on corporate boards: Why three or more
women enhance governance”, Report No. WCW 11, Wellesley Centers for Women, Wellesley, MA.
Krishnan, G.V. and Visvanathan, G. (2008), “Does the SOA definition of an accounting expert matter?
The association between audit committee directors’ accounting expertise and accounting
conservatism”, Contemporary Accounting Research, Vol. 25 No. 3, pp. 827-857.
Lanis, R. and Richardson, G. (2011), “The effect of board of director composition on corporate tax
aggressiveness”, Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 30 No. 1, pp. 50-70.
Lanis, R. and Richardson, G. (2012), “Corporate social responsibility and tax aggressiveness: an
empirical analysis”, Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 31 No. 1, pp. 86-108.
Lanis, R., Richardson, G. and Taylor, G. (2017), “Board of director gender and corporate tax
aggressiveness: an empirical analysis”, Journal of Business Ethics, Vol. 144 No. 3, pp. 577-596.
Lary, A.M. and Taylor, D.W. (2012), “Governance characteristics and role effectiveness of audit
committees”, Managerial Auditing Journal, Vol. 27 No. 4, pp. 336-354.
Lee, B.B., Dobiyanski, A. and Minton, S. (2015), “Theories and empirical proxies for corporate tax
avoidance”, Journal of Applied Business and Economics, Vol. 17 No. 3, pp. 21-34.
Lin, J.W. and Hwang, M.I. (2010), “Audit quality, corporate governance, and earnings management: a
meta-analysis”, International Journal of Auditing, Vol. 14 No. 1, pp. 57-77.
Lin, J.W., Li, J.F. and Yang, J.S. (2006), “The effect of audit committee performance on earnings quality”,
Managerial Auditing Journal, Vol. 21 No. 9, pp. 921-933.
Long, J.S. (1997), “Regression models for categorical and limited dependent variables, advanced
quantitative techniques in the social sciences series”, Sage Publications, Thousand Oaks, CA, Vol. 7.
McGuire, S.T., Omer, T.C. and Wand, D. (2012), “Tax avoidance: does tax-specific industry expertise
make a difference?”, The Accounting Review, Vol. 87 No. 3, pp. 975-1003.
Menon, K. and Williams, J.D. (1994), “The use of audit committees for monitoring”, Journal of
Accounting and Public Policy, Vol. 13 No. 2, pp. 121-139.
Merchant, K. (1987), Fraudulent and Questionable Financial Reporting: A Corporate Perspective,
Financial Executives Research Foundation, Morristown, NJ.
Minnick, K. and Noga, T. (2010), “Do corporate governance characteristics influence tax management?”,
Journal of Corporate Finance, Vol. 16 No. 5, pp. 703-718.
Nielsen, S. and Huse, M. (2010), “The contribution of women on boards of directors: going beyond the Audit
surface”, Corporate Governance: An International Review, Vol. 18 No. 2, pp. 136-148.
committee
OECD (2016), “Base erosion and profit shifting (BEPS)”, available at: www.oecd.org/tax/beps/ (accessed
4 December 2017).
characteristics
Omer, T., Molloy, K. and Ziebart, D. (1993), “An investigation of the firm size–effective tax rate relation
in the 1980s”, Journal of Accounting, Auditing and Finance, Vol. 8 No. 2, pp. 167-182.
Ontario Securities Commission (2011), “National instrument 52-110, audit committees”, available at: www.
291
osc.gov.on.ca/documents/en/Securities-Category5/rule_20101210_52-110_unofficial-consolidated.pdf
(accessed 4 December 2017).
Packard, P. (2010), “The importance of tax risk”, available at: www.directorship.com/importance-of-tax-
risk/ (accessed 4 December 2017).
Payne, D.M. and Raiborn, C.A. (2018), “Aggressive tax avoidance: a conundrum for stakeholders,
governments, and morality”, Journal of Business Ethics, Vol. 147 No. 3, pp. 469-487.
Pitts, G. (2017), “Breaking barriers”, Director Journal (Institute of Corporate Directors), November-
December, pp. 8-11.
Pomeroy, B. (2010), “Audit committee member investigation of significant accounting decisions”,
Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 29 No. 1, pp. 173-205.
Post, C., Rahman, N. and Rubow, E. (2011), “Green governance: boards of directors’ composition and
environmental corporate social responsibility”, Business and Society, Vol. 50 No. 1, pp. 189-223.
Richardson, G., Taylor, G. and Lanis, R. (2013), “The impact of board of director oversight
characteristics on corporate tax aggressiveness: an empirical analysis”, Journal of Accounting and
Public Policy, Vol. 32 No. 3, pp. 68-88.
Siegfried, J. (1972), “The relationship between economic structure and the effect of political influence:
empirical evidence from the federal corporation income tax program”, Unpublished doctoral
dissertation, University of Wisconsin.
Sikka, P. (2010), “Smoke and mirrors: corporate social responsibility and tax avoidance”, Accounting
Forum, Vol. 34 Nos 3/4, pp. 153-168.
Slemrod, J. (2004), “The economics of corporate tax selfishness”, National Tax Journal, Vol. 57 No. 4,
pp. 877-899.
Song, J. and Windram, B. (2004), “Benchmarking audit committee effectiveness in financial reporting”,
International Journal of Auditing, Vol. 8 No. 3, pp. 195-205.
Stewart, J. and Munro, L. (2007), “The impact of audit committee existence and audit committee
meeting frequency on the external audit: perceptions of Australian auditors”, International Journal
of Auditing, Vol. 11 No. 1, pp. 51-69.
Sun, J., Lan, G. and Liu, G. (2014), “Independent audit committee characteristics and real earnings
management”, Managerial Auditing Journal, Vol. 29 No. 2, pp. 153-172.
Sun, F., Wei, X. and Xu, Y. (2012), “Audit committee characteristics and loss reserve error”, Managerial
Auditing Journal, Vol. 27 No. 4, pp. 355-377.
Thiruvadi, S. (2012), “Gender differences and audit committee diligence”, Gender in Management: An
International Journal, Vol. 27 No. 6, pp. 366-379.
Thiruvadi, S. and Huang, H.-W. (2011), “Audit committee gender differences and earnings
management”, Gender in Management: An International Journal, Vol. 26 No. 7, pp. 483-498.
Vafeas, N. (2003), “Length of board tenure and outside director independence”, Journal of Business
Finance Accounting, Vol. 30 Nos 7/8, pp. 1043-1064.
Vafeas, N. (2005), “Audit committees, boards, and the quality of reported earnings”, Contemporary
Accounting Research, Vol. 22 No. 4, pp. 1093-1122.
Watts, R. and Zimmerman, J. (1986), Positive Accounting Theory, Prentice Hall, Edgewood Cliffs, NJ.
MAJ Wilbanks, R.M., Hermanson, D.R. and Sharma, V.D. (2017), “Audit committee oversight of fraud risk:
the role of social ties, professional ties, and governance characteristics”, Accounting Horizons, Vol.
35,2 31 No. 3, pp. 21-38.
Xie, B., Davidson, W.N., III. and DaDalt, P.J. (2003), “Earnings management and corporate governance:
the role of the board and the audit committee”, Journal of Corporate Finance, Vol. 9 No. 3, pp.
295-316.
Yang, J. and Krishnan, J. (2005), “Audit committees and quarterly earnings management”, International
292 Journal of Auditing, Vol. 9 No. 3, pp. 201-219.
Appendix Audit
committee
characteristics
Variable Definition
Dependent variablea
ETRpaid Sum of the firm’s cash taxes paid for the five-year period divided by the sum of the
firm’s pre-tax income for the same period
293
Independent
variablesa
IND_PERC Five-year mean percentage of non-executive directors on the audit committee Five-year
IND_SRENUM mean percentage of audit committee members’ remuneration in the form of equity
(deferred share units or stock options)
EXP_FIN Five-year mean percentage of committee members with financial or accounting
experience
EXP_TENURE Five-year mean number of years of audit committee members on the audit committee
EXP_OTHERAC Five-year mean number of other audit committees on which the members of the audit
committee are concurrently serving
DIL_NMBR Five-year mean number of members on the audit committee Five-year
DIL_NMEETING mean number of meetings of the audit committee Five-year mean member
DIL_PRESAC rate of attendance at audit committee meetings Five-year mean
DIV_WOMEN percentage of women directors on the audit committee
Control variablesa
MULTI International activities, MULTI = 1 if subsidiaries present in foreign countries for three
of the five years as indicated on the annual information form, 0 otherwise Natural log
SIZE of total assets, five-year mean
ROA Return on assets, five-year mean
LEV Total debt/total assets, measured at the beginning of the year, mean over the five-year
period
PPE Property, plant, and equipment/total assets, measured at the beginning of the year,
mean over the five-year period
INTGBL Intangible assets/total assets, measured at the beginning of the year, mean over the
five-year period
TLCF Tax loss carryforward, net operating losses at the beginning of the five-year period/
total pre-tax income for the five-year period
MB Market value of equity divided by its book value, mean over the five-year period Industry,
IND coded 1 if the firm is represented in the specific two-digit SIC code category, 0 otherwise
Corresponding author
Manon Deslandes can be contacted at: deslandes.manon@uqam.ca
For instructions on how to order reprints of this article, please visit our website:
www.emeraldgrouppublishing.com/licensing/reprints.htm Or contact us for
further details: permissions@emeraldinsight.com